Kasus (vignette)
Untuk mengukurfungsi laju filtrasi Glomerulus (LFG) adalah dengan mengukur zat yang difilltrasi
diglomerulus namun tidak direabsorbsi maupun disekresi oleh tubulus.
Zat apakah yang paling tepat untuk mengukur fungsi tersebut.?
A. Urea Klirens
B. Kreatinin klirens
C. Inulin klirens
D . Serum klirens
A. Keratin klirens
Kasus (vignette)
Pada pemeriksaan fisika urine didapat hasil sebagai berikut : warna kuning kecoklatan, buih kuning
banyak saat dikocok, pH 7, keruh.
Apakah kemungkinan yang Positif pada pemeriksaan kimia selanjutnya ?
A. Glukosa
B. Protein
C. Bilirubin
D. Keton
E. Nitrit
Kasus (vignette)
Seorang TLM melakukan pemeriksaan Urine rutine dengan menggunakan Strip test, Ketika membaca
hasil terjadi penyimpangan warna. TLM tersebut melakukan pemeriksaan ulang dengan urine yang
sama.
Apa yang harus dilakukan agar tidakterjadikesalahan yang sama ?
A. Mencelupkan strip ke urine dengan perlahan
B. Mengeringkan ujung strip pada kertas penyerap
C. Memegang strip dengan posisi vertikal
D. Strip langsung dibaca setelah diangkat dari urine
E. Mengocok urine terlebih dahulu
Kasus (vignette)
.Pemeriksaan Protein urine dengan cara memipet 5 ml urine lalu ditambah 0,5ml reagen Bang, panaskan
sampai mendidih lselama 30 detik. Amati reaksi yang terjadi.
Jika larutan menjadi keruh apa yang harus ditambahkan oleh analis ?
A.Asam asetat 2 %
B. Asam Asetat 3 %
C.Asam Asetat 4%
D. Asam asetat 5%
E. Asam Asetat 6 %
Kasus (vignette)
Pada pemeriksaan fisika urine , urine yang diterima oleh petugas dalam kondisi keruh. Kemudian urine
dipanaskan dan hasilnya kekeruhan bertambah jelas.
Apa kemungkinan penyebab dari kekeruhan tersebut ?
A. Protein,Carbonat,Phosphat.
B. Asam urat dan garam-garam urat.
C.Asam urat, Mucus,cytine
D.Oksalat, Leucine,
E.Tyrosin,Cystine
Kasus (vignette)
Dilakukan pemeriksaan Analisa gas darah pada ppasien ,didapatkan hasil sebagai berikut :
HCO3- = 24 meq/dl,PCO2 = 65 mmHG
Apa yang terjadi pada pasien tersebut ?
A. Asidosis Metabolik
B. Asidosis repiratorik
C. Alkalosis Metabolik
D. Alkalosis Respiratorik
E. Keto asidosis
Kasus (vignette)
Hasil pemeriksaan urine dengan menggunakan strip test didapatkan hasil sebagai berikut :warna merah,
Kejernihan jernih, Beratjenis 1,020, pH 6,0 ,Protein negative, Glukosa negative,Keton,negative, Bilirubin
negative Nitrit negative, Darah negative,Lekosit Negatif.
Kesalahan apa yang mungkinterjadi pada proses pememriksaan tersebut ?
A. .Tidak mencampur specimen sebelum memasukkan strip
B. Terlalu lama mencelupkan strip ke urine
C. Tidak menempelkan strip ke tisu kering setelah dicelup ke urine
D. Spesimen bukan urine segar
E. Memegang strip jauh dari peta warna
Kasus (vignette)
Identifikasi sedimen dapat ditingkatkan melalui penggunaan pewarna sedimen. Salah satu pewarna yang
paling sering digunakan dalam urinalisis adalah Sternheimer-Malbin.
Manakah dibawah ini yang bukan hasil pewaraan tersbut ?
A. Meningkatkan visibiltas kandungan sedimen
B. Mengubah indeks bias kandungan
C. Menurunkan pengendapan kristal
D. Menggambarkan struktur kandungan
E.Memperjelas detil nucleus
Kasus (vignette)
Hasil pemeriksaan sampel dari pasien dengan gejala infeksi salura kemih ( ISK) adalah sebagai berikut :
Warna kuning, kejrnihan keruh, BJ 1,015,pH 9,Protein negative, Glukosa Negatif, Keton negative, darah
sedikit, Bilirubin negative, urobilinogen normal, Nitrit negative, ,Lekosit +2.
Mikroskopis : Eritrosit 1-3 /lpb, Lekosit 8-10 /lpb, Bakteri sangat banyak, Sel epitel Squamus sedang.
Perbedaan apa yang terdapat diantara hasil uji kimia dan mikroskopis ?
A. Darah sedikit, , eritrosit 1-3 /lpb
B. Nitrit Negatif, Bakteri banyak
C. Lekosit +2. Lekosit 8-10 /lpb
D. Darah sedikit, lekosit 8-10 /lpb
E. Protein negative, Bamteri banyak
Kasus (vignette)
Seorang petugas laboratorium menerima sampel berupa urine dari pasien laki laki berusia 30 tahun
dengan diagnosis hepatitis A. Kemudian urine diperiksa Bilirubinnya dengan metode Cincin Yodium.
Hasil reaksi menunjukkan terbentuk warna hijau diantara lapisan Yodium dengan urine.
Senyawa apa yang terbentuk pada reaksi tersebut ?
A. Biliverdin
B. Bilicyanin
C. Colefelin
D. Bilirubin
E. Urobilin A
Kasus (vignette)
Pemeriksaan Kolesterol total di sebuah laboratorium klinik menggunakan metode CHOD –PAP,
specimen direaksikan dengan reagen kit Kolesterol menghasilkan warna merah muda. Absobance yang
dibaca pada fotometer dengan Panjang gelombang 546 nm
Absorbance yang dibaca pada fotometer adalah hasil reaksi yang berupa senyawa apa ?
A. Cholestenon
B. Quinoneimine
C. Cholesterol esterase
D. Glyserol
E. NADH
BAKTERI
Kasus (vignette)
Kode Etik profesi merupakan hasil pengaturan diri profesi yang bersangkutan dan merupakan
perwujudan moral yg hakiki tidak dapat dipaksakan dari luar
Apakah Fungsi dari kode etik profesi ?
A. Pengawasan
B. Perlindungan
C. Pengaturan
D. Penyetaraan
E. Penataaksanaan
Kasus (vignette)
Sebelum melakukan pengambilan sampel urine, harus dijelaskan kepada pasien urine pertama keluar
dibuang, urine selanjutnya ditampung dalam wadah, ditutup rapat.
Kapan waktu yang paling tepat pengambilan sampel tersebut ?
A. Setiap saat
B. Bangun tidur pagi hari
C. Sore hari
D. Ketika pasien datang ke laboratorium
E. Saat akan tidur malam
Kasus (vignette)
Untuk menegakkan diangnosa penyakit TB paru, diperlukan sampel sputum dengan SP (pagi, sewaktu )
Bagaimana cara memperoleh sputum pagi dengan benar ?
A. Jam 06.00 ketika hendak mandi
B. Setelah minum
C. Saat bangun tidur pagi sebelum kumur-kumur
D. Setelah sikat gigi
E. Setelah Sarapan
Kasus (vignette)
Seorang ATLM dapat merancang alur kerja pengujian/pemeriksaan mulai tahap pra analitik, analitik,
sampai dengan paska analitik, membuat SOP, Manual Mutu, indikator kinerja dan proses analisis yang
akan digunakan
Kemampuan tersebut tercermin dalam...........?
A. Hak dan kewajiban
B. Kompetensi dasar
C. Standar kompetensi
D. Kewajiban
E. Profesinalisme
Kasus (vignette)
Morfologi Neisseria gonorhoe adalah bentuk bulat lonjong seperti ginjal, selalu berpasangan
( diplococcus ) Gram (-) berwarna merah, motilitas (-), spora (-).
Bagaimanakah sifat pertumbuhan pada media perbenihan dari bakteri tersebut ?
A. Tumbuh pada media Nutrient agar plate
B. Isolasi primer pada media chocolate agar plate
C. Bersifat mikroaerofilik dan obligate anaerobe
D. Tahan terhadap lingkungan fisika dan kimia
E. Resisten terhadap antiseptic tertentu
Kasus (vignette)
Reitz serum adalah sampel yang digunakan untuk menunjang diagnosa penyakit lepra/kusta.Bercak
tersangka pada kulit pada tubuh yang dapat diambil diantaranya bagian punggung, cuping telinga.
Apa jenis pemeriksaan laboratorium untuk menunjang diagnosa penyakit tersebut ?
A. Identifikasi Bakteri
B. Pengecatan Gram dan pemeriksaan mikroskopis
C. Pengecatan BTA metode Ziehl Nelsen
D. Perbenihan dengan media khusus
E. Inokulasi pada hewan percobaan Mencit
Kasus (vignette)
Seorang ATLM dapat melakukan pengambilan specimen, penilaian terhadap specimen ( memenuhi
syarat atau tidak ), pelabelan, pengawetan, fiksasi, pemrosesan, penyimpanan dan pengiriman dari
spesimen tersebut.
Kemampuan tersebut tercermin dalam...........?
A. Hak dan kewajiban
B. Kompetensi dasar
C. Standar kompetensi
D. Kewajiban
E. Profesinalisme
Kasus (vignette)
Gonore merupakan penyakit venerik yang paling sering dijumpai, dengan bakteri penyebab Neisseria
gonorhoe
Bagaimana pathogenesis dari penyakit tersebut ?
A. Kuman masuk melalui aliran darah
B. Infeksi primer pada epitel silindris dari urethra, ductus periutralis.
C. Pada 7 hari perjalanan penyakit kuman mencapai jaringan ikat dibawah epitel
D. Terjadi kerusakan pada jaringan ikat
E. Kuman masuk melalui kelenjar getah bening
Kasus (vignette)
Spesimen darah dapat digunakan untuk menunjang diagnosa penyakit demam typhoid, dengan darah
vena cubiti sebanyak 2-3 ml kemudian dimasukkan kedalam media Gall.
Kapan waktu yang paling tepat spesimen tersebut diambil ?
A. Sebelum minum obat
B. Ketika suhu tubuh meningkat ( demam )
C. 1 minggu saat penderita panas badan.
D. 1 minggu dalam pengobatan
E. 1 hari setelah minum antibiotik
Kasus (vignette)
Tugas pokok ATLM adalah melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan, dibidang Hematologi,
Kimia klinik, Mikrobiologi, Immunoserologi, Toksikologi, Kimia lingkungan.
Bidang lain manakah yang masih termasuk dengan hal tersebut ?
A. Kimia darah
B. Fisika medik
C. Patologi anatomi
D. Anatomi fisiologi
E. Biologi medik
Kasus (vignette)
Stafilococcus memiliki daya tahan hidup diluar tubuh manusia yang cukup baik, pada media perbenihan
hidup berbulan,bulan, dalam keadaan kering hidup sampai 14 minggu.
Berapa lama bakteri tersebut dapat bertahan hidup dalam berbagai zat kimia ?
A. Jod Tinctur 2 % : 5 menit
B. H2O2 3 % : 10 menit
C. HgCl2 1 % : 10 menit
D. Fenol 2 % : 15 menit
E. Alkohol 50 % : 1 jam
Kasus (vignette)
Eksotoksin yang dihasilkan oleh Stafilococcus terdiri dari alfa hemolisin, beta hemolisin, delta hemolisin,
leukosidin, sitotoksin, dan toksin eksfloliatif.
Apakah fungsi sitotoksin yang dihasilkan oleh bakteri tersebut ?
A. Melisiskan sel darah merah kelinci
B. Menyebabkan hot-cold lysis eritrosit domba
C. Merusak lekosit berbagai macam binatang
D. Mempengaruhi arah gerak sel darah putih
E. Merupakan protein ekstraseluler.
Kasus (vignette)
Pemeriksaan laboratorium dari Streptococcus berasal dari sampel swab hidung, tenggorokan, darah,
pus, sputum, lcs, eksudat, urine.
Apakah Media pemupuk yang digunakan ?
A. Blood agar tube
B. Nutrient broth + NaCl 6,5 %
C. Trypticase soya broth
D. Tioglicolat
E. Chocolate agar
Kasus (vignette)
Ada 12 wewenang ATLM untuk D III dan 14 untuk D IV dalam menjalankan praktik dibidang
pelayanan kesehatan dilaboratorium pada fasilitas pelayanan kesehatan diantaranya menyiapkan
pasien untuk pemeriksaan di lab, melakukan pengambilan dan penanganan spesimen.
Apakah batasan wewenang ATLM program diploma tiga dan program sarjana terapan ?
A. Melakukan prosedur pemantapan mutu laboratorium
B. Membuat laporan hasil pemeriksaan laboratorium
C. Melakukan verifikasi terhadap proses pemeriksaan laboratorium
D. Melakukan validasi secara analitik terhadap hasil pemeriksaan laboratorium
E. Memberikan informasi hasil pemeriksaan lab secara analitik
Kasus (vignette)
Hasil diagnose laboratorium berperan penting dalam menindak lanjuti pengobatan penyakit gonore.
Apa jenis kultur media kaya dan selektif yang tepat untuk kuman penyebab ?
A. Blood agar plate
B. Chocolate agar plate
C. Trypticase soya agar
D. Selenit agar
E. Thayer Martin agar
Kasus (vignette)
Diagnosa laboratorium untuk penyakit gonore, terdiri dari direck preparate, dan kultur ( identifikasi ) dan
juga melakukan tes oksidasi dilanjutkan dengan tes fermentasi.
Bagaimana interpretasi hasil saudara jika tes oksidasi positif ?
A. Berubah merah muda sampai merah terang
B. Terjadi perubahan warna
C. Terjadi gradasi warna merah muda sampai ungu
D. Perubahan warna merah muda sampai merah lembanyung
E. Timbul warna ungu muda sampai ungu tua
Kasus (vignette)
Pengobatan gonore menggunaan antibiotic Penicillin G dalam konsentrasi tinggi agar dapat menghambat
pertumbuhan Gonococci.
Berapakah konsentrasi yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri tersebut ?
A. MIC ≥ 2 ug/ml
B. MIC ≥ 4 ug/ml
C. MIC ≥ 6 ug/ml
D. MIC ≥ 8 ug/ml
E. MIC ≥ 10 ug/ml
Kasus (vignette)
Resistensi tes ada dua metode, difusi dan dilusi, masing-masing metode mempunyai kelebihan dan
kelemahannya.
Apakah tujuan Resistensi tes metode dilusi ?
A. Diperoleh kadar antibiotik yang tepat.
B. Mengetahui konsentrasi terkecil antibiotik mampu mematikan bakteri
C. Diketahui kadar maksimal antibiotic
D. Diperoleh antibiotic yg poten
E. Memilih antibiotic yg tepat
Kasus (vignette)
Hasil Resistensi tes metode difusi sebagai berikut
100 50 20 10 5 2
mcg/ml mcg/ml mcg/ml mcg/ml mcg/ml mcg/ml
K (-) K (+)
Seorang ATLM sedang mencatat hasil isolasi bakteri pada media EMB. Dia memperhatikan koloni bakteri
yang tumbuh pada media EMB ini.
Apa sebabnya koloni bakteri berwarna hijau metalik pada media tersebut?
a. Bakteri yang tumbuh dapat memfermentasi laktosa menjadi asam
b. Bakteri yang tumbuh tidak dapat memfermentasi laktosa menjadi asam
c. Bakteri yang tumbuh dapat memfermentasi sukrosa menjadi asam
d. Bakteri yang tumbuh tidak dapat memfermentasi sukrosa menjadi asam
e. Bakteri yang tumbuh dapat memfermentasi pepton menjadi asam
Kasus (vignette)
Seorang ATLM sedang mencatat hasil isolasi bakteri pada media Mac Conkey. Dia memperhatikan
koloni bakteri yang tumbuh pada media Mac Conkey ini.
Apa sebabnya koloni berwarna kuning pada media tersebut?
a. Bakteri yang tumbuh dapat memfermentasi laktosa menjadi asam
b. Bakteri yang tumbuh tidak dapat memfermentasi laktosa menjadi asam
c. Bakteri yang tumbuh dapat memfermentasi sukrosa menjadi asam
d. Bakteri yang tumbuh tidak dapat memfermentasi sukrosa menjadi asam
e. Bakteri yang tumbuh dapat memfermentasi pepton menjadi asam
Kasus (vignete) 1
Hasil pembuatan preparat spesimen sputum penderita batuk dengan pengecatan ZN diketahui bahwa:
bakteri berbentuk batang berwarna merah, dan ditemukan 6 sel berwarna merah dalam 100 Lapang
pandang.
Interpretasi pemeriksaan mikroskopis spesimen tersebut adalah….?
A. Negatif
B. Scanty
C. 1 +
D. 2 +
E. 3 +
Kasus (vignete) 2
Media perbenihan bakteri harus steril, demikian juga dalam pembuatan media Tiosulfate Citrate
Bille Salt Sucrose (TCBS) yang merupakan media selektif untuk isolasi bakteri Vibrio sp.
Apa yang harus disiapkan agar media TCBS yang sudah dibuat dalam keadaan steril ?
A. Oven
B. Autoclave
A. Alkohol 70%
B. Water Bath
E. Akuades Steril
Kasus (vignete) 3
Surat pengantar dokter ke laboratorium yang berisi permintaan untuk melakukan pemeriksaan spesimen
apus secret vagina secara mikroskopis. langkah yang akan dilakukan seorang tenaga TLM adalah…….
A. Membuat sediaan pada objek glass, melakukan fiksasi kemudian melakukan pewarnaan
Ziehl Neelson.
B. Memebuat sediaan pada objek glass, melakukan fiksasi kemudian melakukan pewarnaan
Gram.
C. Memebuat sediaan pada objek glass, melakukan fiksasi kemudian melakukan pewarnaan
Granula
D. Mebuat sediaan pada objek glass, melakukan fiksasi kemudian melakukan pewarnaan
Spora.
E. Memebuat sediaan pada objek glass, melakukan fiksasi kemudian melakukan pewarnaan
Kapsul.
Kasus (vignete) 4
Pasien membawa surat pengantar dari dokter praktik swasta, isi suarat pengantar tersebut, menjelaskan
bahwa, kulit pada bagian tangannya ada peradangan, nekrosis, dan abses dengan pus bewarna
kekuningan.Tenaga TLM mengambil bagian kulit yang terinfeksi, kemudian dilakukan pewarnaan Gram
dan dikultur.
Media apa yang digunakan untuk pemeriksaan tersebut dan bagaimana sifat bakterinya ?
A. MCA, Gram (+)
B.TCBS, Gram (-)
C.PCA, Gram (-)
D.BAP, Gram (+)
E.BAP, Gram (- )
Kasus (vignete) 5
Berdasarkan wujudnya media SC termasuk media padat pada tabung, dalam pembuatan media SC
terdapat indicator, sehingga media bewarna hijau..
Apa indikator pada media SC ?
A. Brom Thymol Blue dalam suasana asam
B. Brom Thymol Blue dalam suasana basa
C. Brom Thymol Blue dalam suasana netral
D. Phenol dalam suasan basa
E. Phenol dalam suasana netral
Kasus (vignete) 6
Pasien laki-laki umur 30 tahun, menunjukkan surat pengantar dokter untuk dilakukan pemeriksaan
bakteri secara mikroskopis dari dahak sewaku dan dahak pagi, karena dokter menduga laki-laki tersebut
menderita TB.
Pewarnaan apa yang harus disiapkan ?
A. Pewarnaan Gram
B. Pewarnaan Spora
C. Pewarnaan Kapsul
D. Pewarnaan Granula
E. Pewarnaan Basil Tahan Asam
Kasus (vignete) 7
Inokulasi bakteri pada media Tripel Sugar Iron Agar (TSIA) dilakukan dengan cara digores dan ditusuk,
kemudian diinkubasi selama 24 jam. Hasil inokulasi menunjukkan lereng media bewarrna merah dan
dasarnya bewarna kuning.
Apa karbohidrat yang difermentasi oleh bakteri tersebut ?
A. Glukoka
B. Laktosa
C. Sukrosa
D. Glukosa dan Laktosa
E. Laktosa dan Sukros
Kasus (vignete) 8
Mahasiswa TLM akan membuat media 200 mL BAP, untuk membuat media ini ditamba dengan darah
domba.
Berapa mL darah domba yang ditambahkan dan kapan penambahan darah tersebu pada media ?
A. 10 mL, sebelum media disterilkan dengan autoclave dan suhu 37°C
B. 20 mL, sebelum media disterilkan dengan autoclave dan suhu 37°C
C. 10 mL, setelah media disterilkan dengan waterbath dan suhu 57°C
D. 20 mL, sebelum media disterilkan dengan waterbath dan suhu 57°C
E. 20 mL, setelah media disterilkan dengan autoclave dan suhu media 56°C
Kasus (vignete) 9
Mahasiswa yang sedang praktikum di laboratorium Bakteriologi di Jurusan Analis, membuat preparat
dan melakukan pewarnaan Gram dari stock bakteri. Hasil pewarnaan Gram menunjukkan bakteri Gram
positif berbentuk coccus, warna ungu dan susunan berderet, kemudian diinokulasi pada media BAP ,
hasil inokulasi didapatkan zona bening disekitar koloni.
Apa hasil hemolisa dari darah yang ada pada media BAP ?
A. Alfa hemolisa
B. Beta hemolisa
C. Gama hemolisa
D. Delta hemolisa
E. Anhemolisa
Kasus (vignete) 10
Pasien yang membawa pengantar dokter ke laboratorium klinik untuk diperiksa sputumnya secara
mikroskopis, dalam surat pengantar tersebut dokter menduga pasien ini menderita pneumonia.
Pewarnaan apa yang harus disiapkan oleh ATLM ?
Kasus (vignette)
1. Hasil pemeriksaan masa pembekuan metode tabung kapiler seorang laki-laki usia 40 tahun
didapatkan masa funksi kapiler 1 menit dan terlihatnya pembentukkan benang fibrin setelah
terjadi pematahan tabung kapiler yang ke lima (5).
A. 2,5 menit
B. 3 menit
C. 3,5 menit
D. 4 menit
E. 4,5 menit
Kasus (vignette)
14. Pada pemeriksaan masa pembekuan seorang anak wanita usia 7 tahun menggunakan metode objek
glass didapatkan, masa funksi kapiler 1 menit, pembentukan benang fibrin yang terjadi pada tetes darah
pertama 2 menit dan pada tetes darah kedua 2 menit.
a. 7 menit
b. 6 menit
c. 5 menit
d. 4 menit
e. 3 menit
Kasus (vignette)
15. Pemeriksaan masa pembekuan seorang laki-laki usia 35 tahun menggunakan metode tabung (Lee &
White) didapatkan, masa funksi vena sampai dengan pengisian keempat tabung membutuhkan 1 menit,
pembentukan bekuan pada tabung pertama 3 menit, tabung kedua 2 menit, tabung ketiga 2 menit,
tabung keempat 2 menit.
a. 7 menit 30 detik B
b. 8 menit
c. 8 menit 30 detik
d. 9 menit
e. 9 menit 30 detik
Kasus (vignette)
1. Untuk mencegah pembekuan sampel darah yang akan digunakan dalam pemeriksaan hematologi rutin
digunakan antikoagulan, salah satunya adalah antikoagulan yang bekerja mengubah ion kalsium dari
darah menjadi bentuk bukan ion, tidak berpengaruh terhadap besar dan bentuk eritrosit dan lekosit, serta
mencegah trombosit bergumpal sehingga sangat baik dipakai pada hitung jumlah trombosit.
A. EDTA
B. Heparin
C. Natrium Sitrat
D. Double Oxalat
E. Natrium Oxalat
Kasus (vignette)
2. Seorang ATLM melakukan pemeriksaan Hb menggunakan metode Sahli dengan cara memasukkan
HCl 0,1 N ke dalam tabung Sahli sampai tanda batas 2. Darah diisap dengan menggunakan pipet Sahli
hingga tanda batas.
A. 5 µL
B. 10 µL
C. 15 µL
D. 20 µL
E. 25 µL
Kasus (vignette)
3. Seorang ATLM melakukan pemeriksaan Hb menggunakan metode Sahli dengan cara memasukkan
HCl 0,1 N ke dalam tabung Sahli sampai tanda batas 2. Darah diisap dengan menggunakan pipet Sahli
hingga tanda batas 20 µL. Masukkan darah ke dalam dasar tabung Sahli yang berisi HCl 0,1 N,
selanjutnya ditambahkan aquades tetes demi tetes sampai warnanya sama dengan warna standar. Baca
skala pada tabung Sahli, dan hasilnya adalah pada angka 12 lewat 3 strip.
A. 12,3 g/dL
B. 12,4 g/dL
C. 12,5 g/dL
D. 12,6 g/dL
E. 12,7 g/dL
Kasus (vignette)
4. Pada pembuatan kurva kalibrasi dan faktor yang digunakan untuk pembacaan kadar Hb metode
Sianmethemoglobin dilakukan pengenceran larutan standar dengan Drabkins dengan kadar Hb yang
berbeda,paling sedikit 3 larutan standar, dan masing-masing diukur absorban nya pada spektofotometer
panjang gelombang 540 nm. Hasilnya didapatkan nilai rerata kadar Hb 14 g/dL, sedangkan nilai rerata
absorban adalah 0,38.
A. 36,84
B. 37,84
C. 38,84
D. 39,84
E. 40,84
Kasus (vignette)
5. Pada pemeriksaan Hb metode Sianmethemoglobin dilakukan pembacaan absorban sampel darah
yang sudah diencerkan dengan larutan Drabkins pada spektrofotometer panjang gelombang 540 nm,
nilai faktor yang sudah didapat adalah 36. Hasil pembacaan absorban sampel adalah 0,38.
Kasus (vignette)
6. Pada pemeriksaan hematokrit metode makrohematokrit dilakukan pengisian sampel darah pada
tabung Wintrobe sampai batas 0 atau 10. Selanjutnya tabung Wintrobe disentrifus selama 30 menit
dengan kecepatan 3000 rpm. Setelah sentrifus berhenti tabung Wintrobe diangkat dan dibaca tinggi
eritrosit pada skala tabung Wintrobe. Hasil pemeriksaan didapatkan tinggi eritrosit adalah 4 mm.
A. 60 %
B. 50 %
C. 40 %
D. 30 %
E. 20 %
Kasus (vignette)
7. Pada pemeriksaan hitung jumlah lekosit metode Turk, dilakukan perhitungan sel lekosit pada 4
(empat ) bidang besar di tepi kamar hitung Improved Neubaeur menggunakan mikroskop dengan
pembesaran pada lensa objektif 10 X, dan didapatkan hasil 105 sel lekosit.
Kasus (vignette)
8. Pada pemeriksaan hitung jumlah eritrosit metode Hayem, dilakukan perhitungan sel eritrosit pada 5
(lima) bidang sedang di tepi kamar hitung Improved Neubaeur menggunakan mikroskop dengan
pembesaran pada lensa objektif 40 X, dan didapatkan hasil 405 sel eritrosit.
Kasus (vignette)
9. Pada pemeriksaan hitung jumlah eritrosit metode Formol Sitrat, pengenceran darah dilakukan dengan
menggunakan tabung reaksi dengan cara memasukkan larutan formol sitrat ke dalam tabung reaksi
sebanyak 3,980 mL, selanjutnya darah dimasukkan sebanyak 20 µL ke dalam tabung reaksi yang sudah
beriisi formol sitrat.
A. 10 kali
B. 20 kali
C. 100 kali
D. 200 kali
E. 2000 kali
Kasus (vignette)
10. Pada pemeriksaan hitung jumlah eosinofil metode Dunger, pengenceran darah dilakukan dengan
menggunakan pipet Thoma lekosit, diisap darah sampai skala 0,5 dan diisap larutan Dunger sampai
angka 11, dihomogenkan dan dibuang 3 sampai 4 tetes, masukkan ke bilik hitung Improved Neubaeur.
Lakukan perhitungan sel eosinophil pada 9 bidang besar, dan didapatkan 8 sel eosinophil.
Kasus (vignette)
11. Pada pemeriksaan hitung jumlah trombosit metode Rees Ecker, pengenceran darah dilakukan
dengan menggunakan pipet Thoma eritrosit, diisap darah sampai skala 0,5 dan diisap larutan Rees
Ecker sampai angka 101, dihomogenkan dan dibuang 3 sampai 4 tetes, masukkan ke bilik hitung
Improved Neubaeur. Lakukan perhitungan sel trombosit pada 1 bidang besar di tengah, dan didapatkan
80 sel trombosit.
Kasus (vignette)
12. Pada pemeriksaan hitung jumlah trombosit metode Fonio, dilakukan hitung sel trombosit di sediaan
apus darah sampai 1000 eritrosit, dan didapatkan jumlah trombosit dalam 1000 eritrosit tersebut
sebanyak 80 sel trombosit. Hitung jumlah mutlak eritrosit dengan menggunakan metode Hayem
didapatkan 4 juta sel/mm3 darah.
Kasus (vignette)
2. Hasil pemeriksaan masa pembekuan metode tabung kapiler seorang laki-laki usia 40 tahun
didapatkan masa funksi kapiler 1 menit dan terlihatnya pembentukkan benang fibrin setelah
terjadi pematahan tabung kapiler yang ke lima (5).
A. 2,5 menit
B. 3 menit
C.3,5 menit
D.4 menit
E. 4,5 menit
Kasus (vignette)
14. Pada pemeriksaan masa pembekuan seorang anak wanita usia 7 tahun menggunakan metode objek
glass didapatkan, masa funksi kapiler 1 menit, pembentukan benang fibrin yang terjadi pada tetes darah
pertama 2 menit dan pada tetes darah kedua 2 menit.
Berapakah masa pembekuan pada pasien anak tersebut ?
a. 7 menit
b. 6 menit
c. 5 menit
d. 4 menit
e. 3 menit
Kasus (vignette)
15. Pemeriksaan masa pembekuan seorang laki-laki usia 35 tahun menggunakan metode tabung (Lee &
White) didapatkan, masa funksi vena sampai dengan pengisian keempat tabung membutuhkan 1 menit,
pembentukan bekuan pada tabung pertama 3 menit, tabung kedua 2 menit, tabung ketiga 2 menit,
tabung keempat 2 menit.
a. 7 menit 30 detik B
b. 8 menit
c. 8 menit 30 detik
d. 9 menit
e. 9 menit 30 detik
Kasus (vignette)
16. Pada pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) seorang pasien dilakukan dengan metode Westergren,
natrium sitrat 3,8% diisap dengan spuit sebanyak 0,4 mL dimasukkan dalam tabung reaksi, dilakukan
funksi vena dengan spuit 1,6 mL dimasukkan dalam tabung reaksi yang sudah berisi natrium sitrat
sehingga volume menjadi 2,0 mL.
Berapakah perbandingan antara natrium sitrat dengan darah pada pemeriksaan tersebut ?
A. 1:9
B. 1:8
C. 1:6
D. 1:5
E. 1:4
Kasus (vignette)
17. Hasil pemeriksaan retikulosit seorang pasien laki-laki 45 tahun didapatkan 60 retikulosit pada 1000
eritrosit menggunakan sedia apus kering. Selanjutnya dilakukan hitung jumlah eritrosit dengan metode
Hayem dan didapatkan jumlah eritrosit sebanyak 4.000.000 sel/uL
a. 230.000
b. 240.000
c. 250.000
d. 260.000
e. 270.000
Kasus (vignette)
18. Hasil pemeriksaan retraksi bekuan seorang pasien yang dilakukan dengan cara mengambil darah
sebanyak 5,0 mL, darah dimasukkan dalam tabung retraksi diberi lidi dan ditutup dengan kapas, setelah
itu didiamkan selama 2 jam. Setelah 2 jam dilakukan pengambilan bekuan darah yang menempel pada
lidi, didapatkan sisa serum sebanyak 2,5 mL.
Berapakah nilai / kadar retraksi bekuan pada pemeriksaan tersebut ?
A. 10%
B. 20%
C. 30%
D. 40%
E. 50%
Kasus (vignette)
19.
Hasil pemeriksaan hitung jenis sel lekosit seorang pasien berusia 7 tahun banyak ditemukan jenis sel
lekosit seperti gambar sel di atas, sehingga diduga pasien mengalami kasus kecacingan dengan melihat
gejala klinis lainnya.
A. Netrofil Segmen
B. Netrofil Stab
C. Eosinofil
D. Basofil
E. Monosit
Kasus (vignette)
20.
Hasil pemeriksaan hitung jenis sel lekosit seorang pasien berusia 7 tahun banyak ditemukan jenis sel
lekosit seperti gambar sel di atas, sehingga diduga pasien mengalami kasus kecacingan dengan melihat
gejala klinis lainnya.
A. 0–1%
B. 1–3%
C. 2–6%
D. 2–8%
E. 20 – 40 %
Kasus (vignette)
21. Hasil pemeriksaan masa perdarahan seorang pasien usia 35 tahun menggunakan metode IVY
dilakukan dengan cara membendung lengan atas pasien dengan sfigmomanometer pada tekanan 40
mmHg. Selanjutnya dilakukan penusukan pada kira-kira 3 jari di bawah lipat siku sampai 3 mm
dalamnya. Ketika terlihat darah keluar stopwatch dijalankan, dan setiap 30 detik dilakukan pengisapan
darah dengan kertas saring. Hasil pemeriksaan di dapat kan 6 bercak darah pada kertas saring.
A. 1 menit 30 detik
B. 2 menit
C. 2 menit 30 detik
D. 3 menit
E. 3 menit 30 detik
Kasus (vignette)
22.
Hasil pemeriksaan hitung jenis sel lekosit didapatkan bentuk sel pada preparat sediaan apus darah
seperti gambar di atas. Jenis sel lekosit tersebut dapat mengalami peningkatan pada keadaan infeksi.
A. Limfosit
B. Eosinofil
C. Monosit
D. Netrofil
E. Basofil
Kasus (vignette)
23.
Hasil pemeriksaan hitung jenis sel lekosit didapatkan bentuk sel pada preparat sediaan apus darah
seperti gambar di atas. Jenis sel lekosit tersebut dapat mengalami peningkatan pada keadaan infeksi.
A. Memproduksi antibodi
B. Memproduksi heparin
C. Memfagositosis benda –benda asing yang berukuran besar
D. Memfagositosis benda –benda asing yang berukuran kecil
E. Mencegah terbentuknya thrombus pada pembuluh darah
Kasus (vignette)
24.
Hasil pemeriksaan hitung jenis sel lekosit didapatkan bentuk sel pada preparat sediaan apus darah
seperti gambar di atas. Jenis sel lekosit tersebut dapat mengalami peningkatan pada keadaan infeksi.
Berapakah nilai normal jenis sel lekosit di atas pada pemeriksaan hitung jenis lekosit ?
A. 0–1%
B. 1–3%
C. 2–6%
D. 2–8%
E. 20 – 40 %
Kasus (vignette)
25. Pada pemeriksaan masa perdarahan seorang pasien usia 4 tahun menggunakan metode Duke
dilakukan dengan cara melakukan penusukan pada anak daun telinga menggunakan autoklik dengan
kedalaman skala 5. Ketika terlihat darah keluar stopwatch dijalankan, dan setiap 30 detik dilakukan
pengisapan darah dengan kertas saring. Hasil pemeriksaan didapatkan 5 bercak darah pada kertas
saring.
A. 1 menit
B. 1 menit 30 detik
C. 2 menit
D. 2 menit 30 detik
E. 3 menit
Kasus (vignette)
26. Pada pemeriksaan masa perdarahan seorang pasien usia 4 tahun menggunakan metode Duke
dilakukan dengan cara melakukan penusukan pada anak daun telinga menggunakan autoklik dengan
kedalaman skala 5. Ketika terlihat darah keluar stopwatch dijalankan, dan setiap 30 detik dilakukan
pengisapan darah dengan kertas saring. Hasil pemeriksaan didapatkan 5 bercak darah pada kertas
saring.
A. 1 – 6 menit
B. 1 – 3 menit
C. 2 – 6 menit
D. 2 – 9 menit
E. 3 – 9 menit
Kasus (vignette)
27. Hasil pemeriksaan masa perdarahan seorang pasien usia 35 tahun menggunakan metode IVY
dilakukan dengan cara membendung lengan atas pasien dengan sfigmomanometer pada tekanan 40
mmHg. Selanjutnya dilakukan penusukan pada kira-kira 3 jari di bawah lipat siku sampai 3 mm
dalamnya. Ketika terlihat darah keluar stopwatch dijalankan, dan setiap 30 detik dilakukan pengisapan
darah dengan kertas saring. Hasil pemeriksaan di dapat kan 6 bercak darah pada kertas saring.
A. 1 – 6 menit
B. 1 – 3 menit
C. 2 – 6 menit
D. 2 – 9 menit
E. 3 – 9 menit
Kasus (vignette)
28. Pemeriksaan masa perdarahan seorang pasien usia 35 tahun menggunakan metode IVY didapatkan
hasil yang memanjang, sehingga dokter meminta untuk melanjutkan ke pemeriksaan Protrombin Time
(PT). Selanjutnya dilakukan pengambilan darah vena pada pasien sebanyak 5 mL untuk pembuatan
plasma.
Kasus (vignette)
29. Pemeriksaan masa perdarahan seorang pasien usia 35 tahun menggunakan metode IVY didapatkan
hasil yang memanjang, sehingga dokter meminta untuk melanjutkan ke pemeriksaan Protrombin Time
(PT). Selanjutnya dilakukan pengambilan darah vena pada pasien sebanyak 4,5 mL untuk pembuatan
plasma.
A. 2,5 mL
B. 2 mL
C. 1,5 mL
D. 1 mL
E. 0,5 mL
Kasus (vignette)
30. Seorang ATLM melakukan pemeriksaan hitung jumlah leukosit menggunakan metode Turk. Dengan
pipet Thoma lekosit darah diisap sampai tanda 1 dan diencerkan dengan larutan pengencer sampai
tanda 11. Dihitung pada bilik hitung Improve Newbauer.
A. 10 kali
B. 20 kali
C. 40 kali
D. 80 kali
E. 100 kali
IMUNOSEROLOGI
Kasus (vignette) 1.
Pada pemeriksaan Widal metode slide dilakukan dengan cara memipet serum pasien ke dalam lingkaran
slide sebagai berikut
No Lingkaran Volume
serum (µl)
1 80
2 40
3 20
4 10
5 5
Kemudian masing- masing lingkaran ditambahkan1 tetes suspensi antigen Salmonella sp. Campuran
dihomogenkan dan dirotator 100 rpm selama 2 menit. Setelah diamati terdapat aglutinasi pada lingkaran
1 sampai 4.
Kasus (vignette) 2.
Pemeriksaan tes kehamilan metode direk, dengan cara 1 tetes urin ditambah 1 tetes latek kemudian
dicampur dan dirotator selama 1 menit pada 100 rpm. Dari hasil pemeriksaan tersebut didapatkan hasil
positif.
a. Presipitasi
b. Aglutinasi
c. Flokulasi
d. Netralisasi
e. Sedimentasi
Kasus (vignette) 3
1. Pemeriksaan Widal pada penderita Typhus Abdominalis, diperoleh titer antigen O 1/20, sedangkan
antigen H hasilnya negatif. Antigen yang digunakan dalam test widal berasal dari bakteri yang
dilemahkan.
a. Shigella spp
b. Salmonella spp
c. Proteus spp
d. Klebsiella spp
e. Eschericia coli
Kasus (vignette) 4
Pada Pemeriksaan kualitatif ASTO dengan metode ICT pada serum pasien didapatkan hasil terjadi
aglutinasi dan dinyatakan positif dengan titer 200 IU/ML. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan
kuantitatif dilakukan sebagai berikut:
Lingkaran Pengenceran
1 Tanpa
pengenceran
2 1/2
3 1/4
4 1/8
5 1/16
Dilakukan pengenceran bertingakat menggunakan 50 uL serum dengan larutan NaCl Fisiologis sampai
pengenceran terakhir, pada masing-masing lingkaran ditambah 1 tetes Latex lalu dicampur homogen.
Kemudian di rotator 100 rpm selama 2 menit. Hasil pengamatan terjadi aglutinasi pada lingkaran 1
sampai 4.
a. 200 µl
b. 400 µl
c. 800 µl
d. 1600µl
e. 3200µl
Kasus (vignette) 5
Pada Pemeriksaan kualitatif RF (Rhematoid Factors) dengan metode ICT(Latex) pada serum pasien
didapatkan hasil terjadi aglutinasi dan dinyatakan positif dengan titer 8 IU/ML. Kemudian dilanjutkan
dengan pemeriksaan kuantitatif dilakukan sebagai berikut:
Lingkaran Pengenceran
1 Tanpa
Pengenceran
2 1/2
3 1/4
4 1/8
5 1/16
6 1/32
Dilakukan pengenceran 50 uL serum dengan larutan NaCl Fisiologis sampai terakhir. Tambahkan pada
masing-masing lingkaran 1 tetes Latex lalu dicampur homogen. Kemudian di rotator 100 rpm selama 2
menit. Setelah diamati terjadi aglutinasi pada lingkaran 1 sampai 5.
a. 16 µl
b. 32 µl
c. 64 µl
d.128 µl
e. 256 µl
Kasus (vignette) 6
Pada pemeriksaan syphilis cara kualitatif dengan metode RPR Carbon Antigen, dipipet 50 mikroliter
serum diteteskan pada slide kemudian ditambah 1 tetes RPR Carbon kemudian dicampur
homogen. Kemudian di rotator pada 100 rpm.
a. 2
b4
c. 6
d. 8
e. 10
Kasus (vignette) 7
Pada Pemeriksaan kualitatif RF (Rhematoid Factors) dengan metode ICT(Latex) pada serum pasien
didapatkan hasil terjadi aglutinasi dan dinyatakan positif dengan titer 8 IU/ML. Kemudian dilanjutkan
dengan pemeriksaan kuantitatif dilakukan sebagai berikut:
Lingkaran Pengenceran
1 Tanpa
Pengenceran
2 1/2
3 1/4
4 1/8
5 1/16
6 1/32
Dilakukan pengenceran bertingkat sebanyak 50 µl serum dengan larutan NaCl Fisiologis 0,85% sampai
lingkaran terakhir. Campuran dihomogenkan, pada masing-masing lingkaran ditambah 1 tetes Latex lalu
dicampur homogen. Kemudian di rotator 100 rpm selama 2 menit. Setelah diamati terjadi aglutinasi pada
lingkaran 1 sampai 5.
a. 16 µl
b. 32 µl
c. 64 µl
d.128 µl
e. 256 µl
Kasus (vignette) 8
Pemeriksaan CRP (C-Reactive Protein) dengan metode aglutinasi, hasil positif jika pada sampel
mengandung 6 IU/ml. Hasil Pemeriksaan CRP serum pasien terjadi aglutinasi pada pengenceran 1/32
a. 768 IU/mL
b. 384 IU/mL
c. 192 IU/mL
d. 96 IU/mL
e. 48 IU/mL
Kasus (vignette) 9
Pada pemeriksaan HBsAg menggunakan metode imunokromatografi sesuai SOP, Pada saat
pembacaan interpretasi hasil, pada kolom kontrol dan sampel tidak terbentuk garis warna, masa
kadaluarsa reagensia masih panjang.
.
Apa tindakan yang tepat dilakukan pada kasus diatas?
Kasus (vignette) 10
Hasil pemeriksaan Dengue Blood menggunakan metode imunokromatografi. Hasilnya terilihat sebagai
gambar berikut:
a. enzim
b. substrat
c. konjugat
d. koloid emas
e. Anti-rabbit-IgG
Kasus (vignette) 11
Pada pemeriksaan enzim AST dan ALT hasil sangat tinggi melebihi nilai normal. Kemudian dilanjutkan
dengan pemeriksaan imunoserologi untuk mendeteksi apakah ada infeksi dari virus hepatitis B.
a. HBV DNA
b. HBsAg
c. HBeAg
d. Anti HBs
e. anti HBc IgM
Kasus (vignette) 12
Dari hasil pemeriksaan serum pasien dengan metode ICT didapatkan HIV reaktif. Pada saat terinfeksi
terjadi gangguan sistem imun, menurunnya jumlah CD4.
a. Sel B
b. Sel T Helper
c. Sel T Cytotoksik
d. Sel Monosit
e. Sel Makrofag
Kasus (vignette) 13
Pada Pemeriksaan HBs Ag kuantitatif dilakukan dengan metoda ELISA. Interpretasi hasil ditentukan
dengan nilai Cut Off.
Bahan yang digunakan untuk menentukan nilai Cut Off pemeriksaan tersebut?
Kasus (vignette) 14
Pada pasien wanita yang beberapa kali mengalami abortus/keguguran dilakukan Pemeriksaan TORCH
(Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes). Hasil pemeriksaan menyimpulkan bahwa pasien
terkena infeksi sekunder Toxoplasma gondii dan Rubella.
a. Ig A
b.Ig D
c.Ig E
d.IgG
e.IgM
Kasus (vignette) 15
Pada pemeriksaan semikuantitatif widal metode tabung, specimen serum diencerkan dengan larutan
garam fisiologi. Hasil pengenceran serum selanjutnya ditambahkan dengan reagen antigen somatic (O)
dan antigen flagel (H).
Berapa konsentarsi larutan garam fisiologis yang digunakan untuk mengencerkan serum?
a. 0,085%
b. 0.85 %
c. 8,5%
d. 0,09%
e. 0,9%
Kasus (vignette) 16
Pada pasien dengan gejala kinis mengalami infeksi virus hepatitisdan hasil tes fungsi hati lebih dari
normal. dokter menyarankan untuk pemeriksaan antibody terhadap virus Hepatitis B
a. ELISA
b. Imunofluoresensi
c. Imunobloting
d. PCR
e. Fiksasi Komplemen
Kasus (vignette) 17
Untuk memastikan seseorang menderita HIV/AIDS dilakukan pemeriksaan pada dua sampel.
Satu sampel skrining yang diduga terinfeksi HIV, sedangkan sampel kedua untuk pemeriksaan
konfirmasi hasil positif pada pemeriksaan skrining.
Kasus (vignette) 18
Pada pemeriksaan RPR dialkukan dengan mereaksikan antigen bakteri treponema pallidum dengan
anti antibodi yang ada pada reagen kit.
a. Flokulasi
a. Hemaglutinasi
b. Hemaglutinasi inhibisi
c. Aglutinasi
d. Presipitas
Kasus (vignette) 19
Hasil skrining tes yang dilakukan pada pasien dengan metode ICT didapatkan HIV reaktif. Pada pasien
tersebut terjadi gangguan sistem imun, dimana hasil pemeriksaan jumlah CD4 dibawah normal.
Pembentukan sel system imun yang terganggu pada keadaan tersebut adalah…
a. Sel B
b.Sel T Helper
c. Sel T Cytotoksik
d. Sel Monosit
e.Sel makrofag
Kasus (vignette) 20
Hasil pemeriksaan hematologi pasien yang mengalami demam tinggi selama 4 hari, menunjukkan Hb
dibawaah normal , trombosit 80.000/mm3 darah dengan kenaikan hematokrit 20% . untuk memastikan
terinfeksi virus dilakukan pemeriksaan serologis.
a. HBsAg
b. HBsAb
c. VDRL
d. Dengue Blood
e. Anti HAV
Kasus (vignette)
Seorang laki-laki dengan gejala kronis berupa pembesaran pada tungkai kaki (elefantiasis), sudah
mengalami kondisi tersebut 15 tahun yang lalu. Sejak 5 tahun terakhir telah dilakukan pengobatan
dengan DEC dan tidak lagi tinggal ditempat lama (daerah endemis filariasis), namun pembesaran
tungkainya masih terjadi. Petugas laboratorium mengambil darah perifer pasien tersebut pada tengah
malam, kemudian melakukan pemeriksaan secara mikroskopis setelah diwarnai dengan Giemsa. Hasil
pemeriksaan mikroskopis tidak ditemukan adanya mikrofilaria dalam darah penderita tersebut.
Pertanyaansoal:
Apakah sebab dari kasus tersebut?
PilihanJawaban :
A. Salah waktu pengambilan spesimen darah
B. Pengambilan spesimen darah tidak benar
C. Cacing dewasa pada tubuh penderita telah mati
D. Cacing dewasa belum menghasilkan mikrofilaria
E. Mikrofilaria menyumbat saluran limfe yang menuju tungkai kaki
Kasus (vignette)
Seorang anak laki-laki, umur 12 tahun dibawa orang tuanya ke laboratorium dengan surat pengantar dari
dokter untuk dilakukan pemeriksaan kecacingan. Diagnosa awal dokter berupa gatal-gatal, terdapat lesi
dan ground itch pada bagian kaki. Petugas melakukan pemeriksaan terhadap tinja anak laki-laki tersebut.
Secara mikroskopis dijumpai telur cacing dengan ciri sebagai berikut ; ujung membulat tumpul dan
selapis kulit hialin tipis serta transaparan, ukuran antara 56 – 76 x 36 – 40 ц
Pertanyaansoal:
Apakah diagnosa yang dapat ditegakkan dari kasus tersebut?
PilihanJawaban :
A. Ancylostoma sp
B. Ancylostoma doudenale
C. Necator americanus
D. Strongyloides stercoralis
E. Toxocara cati
Kasus (vignette)
Seorang perempuan,umur 32 tahun datang ke laboratorium dengan membawa pengantar dari dokter
dengan permintaan pemeriksaan malaria. Hasil pembacaan preparat petugas laboratorium pada sediaan
darah tipis ditemukan, parasit mengisi penuh eritrosit, di tengah-tengah terdapat pigmen, jumlah merozoit
12-24 buah.
Pertanyaansoal:
Apakah jenis dan stadium parasit pada kasus tersebut?
PilihanJawaban :
A. Plasmodium vivax, stadium skizon
B. Plasmodium ovale, stadium skizon
C. Plasmodium knowlesi, stadium skizon
D. Plasmodium malariae, stadium skizon
E. Plasmodium falsifarum, stadium skizon
Kasus (vignette)
Hasil kultur dari sampel kerokan kulit yang ditanam pada media Saboraud Dextrosa Agar. setelah
diperiksa secara mikroskopis diperoleh hasil sebagai berikut : bentuk makrokonidia seperti gada dengan
ujung membulat, isi sel dalam makrokonidia 2-4, tidak ditemukan mikrokonidia.
Pertanyaansoal:
Apakah spesies jamur yang ditemukan pada pemeriksaan tersebut?
PilihanJawaban :
A. Microsporum canis
B. Trichophyton rubrum
C. Microsporum gypseum
D. Trichophyton mentagropites
E. Epidermophyton floccosum
Kasus (vignette)
Seorang perempuan, umur 35 tahun sudah menikah datang ke rumah sakit untuk memeriksakan diri
dengan keluhan keluarnya cairan dari daerah urogenital berupa keputihan berwarna kuning berbuih
disertai rasa panas, gatal, dan disuria. Dirujuk ke laboratorium klinik untuk pemeriksaan cairan vagina.
Hasil pemeriksaan secara mikroskopis ditemukan parasit dengan ciri-ciri memiliki undulating membran,
berinti satu lonjong, dan bergerak secara tersentak-sentak.
Pertanyaansoal:
Parasit apakah yang ditemukan pada pemeriksaan mikroskopis kasus tersebut ?
PilihanJawaban :
A. Candida albicans
B. Giardia lamblia
C. Trichomonas vaginalis
D. Neisseria gonorhoeae
E. Siphilis
Kasus (vignette)
Seorang anak balita, umur 3 tahun. Pada sekitar mata tampak kusam akibat kurang tidur, disebabkan
gangguan gatal di sekitar anus pada malam hari. Dokter meminta dilakukan pemeriksaan laboratorium,
untuk memastikan apakah pasien Tina terinfeksi oleh cacing Oxyuris vermicularis
Pertanyaansoal:
Peralatan apa yang harus disiapkan pada pemeriksaan tersebut?
PilihanJawaban :
A. Wadah faeces steril
B. Spatula & wadah faeces
C. Kapas lidi & objek glass
D. Wadah faeces bermulut lebar
E. Spatula, celotipe dan objek glass
Kasus (vignette)
Seorang anak laki-laki, umur 10 tahun dibawa ke IGD karena demam selama 10 hari. Dirujuk dokter
untuk periksa laboratorium. Didapatkan hasil pada pemeriksaan darah jumlah eritrosit dan leukosit
meningkat, trombosit normal. Pada pemeriksaan mikroskopik sediaan apus darah tepi, ditemukan
malaria dengan ciri-ciri ukuran eritrosit tetap, pada stadium trofozoit ditemukan eritrosit dengan infeksi
ganda ring form dua butir kromatin dan terdapat Maurer’s cleft.
Pertanyaansoal:
Apakah spesies parasit yang terindikasi pada kasus tersebut?
PilihanJawaban :
A. Plasmodium malariae
B. Plasmodium vivax
C. Plasmodium ovale
D. Plasmodium palciparum
E. Plasmodium knowlesi
Kasus (vignette)
Seorang laki-laki umur 40 tahun datang ke Rumah sakit dengan gejala kaki membesar, dan disertai
pembesaran kelenjar limfa. Kemudian dokter meminta dirujuk ke laboratorium untuk pemeriksaan
mikrofilaria.
Pertanyaansoal:
Kapan waktu tepat dalam pengambilan sampel darah pada kasus tersebut ?
PilihanJawaban :
A. Pagi hari
B. Siang hari
C. Sore hari
D. Malam hari
E. Tengah malam
Kasus (vignette)
Seorang perempuan dengan gejala klinis gatal-gatal diarea anus terutama pada malam hari.
Setelah dilakukan pemeriksaan ditemukan cacing yang mempunyai “chepalic alae” dengan ekor
melengkung dan ekor melingkar.
Pertanyaansoal:
Apakah bahan pemeriksaan yang tepat pada kasus tersebut?
PilihanJawaban :
A.Feses Anal Swab
B.Urin
C.Feses
D.Kerokan kulit
E.Darah
Kasus (vignette)
Seorang laki-laki, umur 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan kakinya merasa nyeri dan
mengalami pembengkakan. Setelah di lakukan pemeriksaan, ditemukan larva cacing bentuknya langsing,
pada ekor terdapat 3 buah papil.
Pertanyaansoal:
Apakah species pada kasus tersebut?
PilihanJawaban :
A. Wuchereria bancrofti
B. Brugia malayi
C. Brugia timori
D. Strongyloides stercoralis
E. Ancylostoma duodenale
Kasus (vignette)
Seorang perempuan, umur 45 tahun datang ke rumah sakit untuk memeriksakan kulitnya yang
mengalami bercak atau hiperpigmentai dan terasa gatal saat berkeringat, setelah dilakukan pemeriksaan
terdapat hifa pendek, lurus atau bengkok dan berkelompok, spora bulat dan berkelompok.
Pertanyaansoal:
Apakah nama species yang ditemukan pada kasus tersebut?
PilihanJawaban :
A. Piedra hortai
B. Malassezia furfur
C. Tricopyton sp
D. Epydermophyton sp
E. Microsporum sp
Kasus (vignette)
Seorang perempuan, umur 27 tahun dengan keluhan sering demam, keringat malam, sakit
kepala, myalgia malayse, nyeri tenggorokan, hepatosplenomegaly. Pada pemeriksaan mikroskop
ditemukan ookista tropozoit dan takizoid berukuran 12,5 mm berbentuk lonjong dan memiliki 2
sporokista yang masing masing mengandung 4 sporozoid.
Pertanyaansoal:
Species apakah yang ditemukan pada kasus tersebut?
PilihanJawaban :
A. Eimeria
B. Isospora belli
C. Toxoplasma gondii
D. Cyclospora cayetanensis
E. Krystosporodium
Kasus (vignette)
Seorang perempuan, umur 40 tahun dengan gejala kelainan pada kuku berciri kusam, warna kecoklatan,
kuku lebih dari bingkai kuku. Dari hasil pemeriksaan secara mikroskopik tampak mikrokonidia lonjong
bersel satu.
Pertanyaansoal:
Apakah nama infeksi pada kasus tersebut?
PilihanJawaban :
A. Tinea cruris
B. Tinea pedis
C. Tinea unguium
D. Tinea capitis
E. Tinea barbae
Kasus (vignette)
Pada biakan jamur membentuk koloni putih sampai krem selah diinkubasi selama 1-2 minggu. Dari
biakan dilakukan pemeriksaan mikroskopis tampak sel yeast dinding tebal betuk bulat dan bentuk
memanjang atau bentuk seperti botol.
Pertanyaansoal:
Bagaimana prosedur selanjutnya setelah pengambilan sampel?
PilihanJawaban :
A. Tambahkan larutan KOH 10-20%
B. Tambahkan NaCl fisiologis
C. Diwarnai dengan cara Gram
D. Tutup dengan cover glass
E. Periksa di bawah mikroskop
PARASITOLOGI
Kasus (vignette) 1 :
Seorang bapak berusia 35 tahun mempunyai kebiasaan makan daging babi, mengeluh sakit perut oleh
dokter di suruh pereksa lab ditemukan telur bentuk bulat /oval bergaris radier dan didalamnya
mengandung hexakan embrio
a. Taenia saginata
b. Taenia solium
c. Himenolepis nana
d. Himenolepis diminuta
e. Enterobius vermicularisi
Kasus (vignette) 2 :
Pak Darto dengan jegala demam pergi ke puskesmas, TLM mengambil darah kapiler dan membuat
sediaan darah tebal dan tipis setelah di lakukan pemeriksaa di bawah mikroskup di temukan : pada
sediaan darah tebal terdapat zone merah , di sediaan darah tipis eritrosit membesar, bentuk oval dan
tampak seperti kain sobek
Apa nama spesies Plasmodium diatas ?
Kasus (vignette) 3 :
Pada Pemantapan mutu externa Seorang TLM melakukan pemeriksaan preparat malaria : pada sediaan
darah tebal terdapat seperti bintang di langit, di sediaan darah tipis eritrosit tidak membesar membesar
dan bentuk gamet seperti pisang
a. Plasmodium falciparum
b. Plasmodium vivax
c. Plasmodiun ovale
d. Plasmodium malariae
e. Plasmodium knoleci
Kasus (vignette) 4 :
Seorang pasien di Puskesmas daerah endemi malaria di ambil darah kapiler, setelah di lakukan
pemeriksaa di bawah mikroskup di temukan : pada sediaan darah tebal terdapat zone merah , di
sediaan darah tipis eritrosit membesar dan berbentuk amoboid
a. Plasmodium falciparum
b. Plasmodium vivax
c. Plasmodiun ovale
d. Plasmodium malariae
e. Plasmodium knoleci
Kasus (vignette) 5 :
Pasien dengan gejala batuk berdarah pergi ke dokter melakukan pemeriksakan sputum ke Laboratorium
ditemukan bentuk telur beroperculum yang tertekan
a. Fasciola hepatica
b. Fasciolopsis busci
c. Paragonimus westermani
d. Heteropyes- hetero pyess
e. Metagonimus yocogawai.
Kasus (vignette) 6 :
Tina adalah balita berusia 3 tahun. Pada sekitar mata tampak kusam akibat kurang tidur, disebabkan
gangguan gatal di sekitar anus pada malam hari. Dokter meminta dilakukan pemeriksaan laboratorium,
untuk memastikan apakah pasien Tina terinfeksi oleh cacing Oxyuris vermicularis
Peralatan apa yang harus disiapkan untuk melakukan pengambilan sampel pemeriksaan?
Kasus (vignette) 7 :
Pasien dengan gejala kaki bengkak, dokter menduga pasien menderita elephantiasis. Untuk
mendiagnosa pasti penyakit tersebut dibuat sediaan apus darah dengan tujuan untuk menemukan
bentuk mikrofilaria
a. Darah vena
b. Darah kapiler
c. Darah yang di ambilpada pagi hari.
d. Darah yang di ambil pada siang hari.
e. Darah yang diambil pada malam hari.
Kasus (vignette) 8 :
Pasien perempuan dengan usia 17 tahun dengan gejala keputihan. Pemeriksaan Laboratorium dengan
sampel secret vagina ditemukan parasit seperti gambar dibawah ini.
a. Triphanosoma gambiense
b. Trichomonas vaginalis
c. Toxoplasma gondii
d. Balantidium coli
e. Candida albicans
Kasus (vignette) 9 :
Seorang remaja putri mengalami demam 3 hari. Gejala tersebut muncul satu minggu setelah mengikuti
kemah didaerah endemik malaria. Pasien diambil darah kapiler kemudian dibuat sediaan darah tebal
dan tipis, kemudian dikeringkan
Apakah tahapan selanjutnya yang harus dilakukan pada sediaan apus darah tipis tersebut?
Kasus (vignette) 10 :
Anak balita dengan gejala diare dibawa ke dokter dan ibunya menceritakan bahwa faesesnya berlendir
bercampur darah. Dokter tersebut menyarankan untuk melakukan pemeriksaan faeses dilaboratorium.
Setelah dilakukan pemeriksaan faeses tersebut menemukan bentuk di bawah ini
a. Ascariasis
b. Giardiasis
c. Amebiasis
d. Tricuriasis.
e. Balantidiasis
Kasus (vignette) 11 :
Seorang siswi SD kelas 2 punya kebiasaan main ditanah suka lupa cuci tangan, seorang TLM melakukan
pemeriksaan laboratorium dengan sampel faeses ditemukan telur cacing dengan ciri berdinding 3 lapis
dan dinding paling luar berdungkul
a. Taenia solium
b. Trichuris trichiura
c. Acaris lumbricoides
d. Enterobius vermicularis
e. Anchilostoma duodenale
Kasus (vignette) 12 :
Hasil pemeriksaan feces dari pasien dengan keluhan prolapsus rectum, ditemukan telur cacing dengan
morfologi telur berbentuk tong barrel-shaped di ke 2 ujung tutup mucoid-plug menonjol, warna kuning
kecoklatan, dinding terdiri atas dua
a. Taenia solium
b. Trichuris trichiura
c. Acaris lumbricoides
d. Enterobius vermicularis
e. Anchilostoma duodenale
Kasus (vignette) 13 :
Dilakukan peperiksaan dengan sampel perianal swab pada anak usia 10 tahun dengan gejala gatal
didaerah perianal. Setelah dilakukan pemeriksaan mikroskopis ditemukan bentuk telur sebagai berikut :
Kasus (vignette) 14 :
Di suatu daerah pinggiran sungai banyak ternak biri biri salah seorang penggembala ternak tersebut
mengeluh sakit di ulu hatinya, kemudian oleh dokter disuruh periksa feses Laboratorium dan di
ketemukan telur ber oper culum
a. Fasciola hepatica
b. Fasciolopsis busci
c. Paragonimus westermani
d. Heteropyes- hetero pyess
e. Metagonimus yocogawai
Kasus (vignette) 15 :
Seorang TLM di puskesmas melaksanakan SOP pengelolaan limbah Laboratorium setelah melakukan
pemeriksaan malaria
a. Pra Analitik
b. Analitik
c. Paska analitik
d.Evaluasi
e. Tindak lanjut
TOKSIKOLOGI
Kasus (vignette)
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan spesimen darah seorang remaja putri berusia 17 tahun yang
diduga overdosis zat yang bersifat stimulant, hasil pemeriksaan dengan reaksi warna Simon Test
berwarna coklat, dan Marquis Test berwarna orange kemudian berwarna coklat
A. Amphetamin
B. Nitrazepam
C. Papaverine
D. Morphine
E. Codeine
Kasus (vignette)
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan spesimen urine seorang remaja putri berusia 17 tahun yang
diduga mengkonsumsi obat terlarang, 3 mL urine dimasukan kedalam tabung centrifuge ditambah NaOH
4N sampai pH 9, diekstraksi dengan 5 mL eter, dimasukkan ke dalam vortex mixer dan dicentrifus,
ekstrak eter dipisahkan dan diuapkan sampai kering, residu dilarutkan dalam 1 mL etanol 95%, kemudian
dikeringkan lagi dan ditambahkan 1 tetes larutan Marquis
Apakah warna yang terbentuk jika heroin positi didalam spesimen tersebut?
A. Tidak berwarna
B. Kuning terang
C. Orange
D. Jingga
E. Ungu
Kasus (vignette)
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan spesimen urine laki-laki berusia 40 tahun, berprofesi sebagai
supir truck yang diduga mengkonsumsi obat terlarang, 3 mL urine ditambah NaOH 4N sampai pH 9,
diekstraksi dengan 5 mL eter, kemudian dicentrifus, ekstrak eter dipisahkan dan diuapkan sampai
kering, residu dilarutkan dalam 1 mL etanol 95%, kemudian dikeringkan lagi, setelah ditambahkan 1 tetes
larutan Marquis terbentuk warna jingga,
A. Amphetamin
B. Nitrazepam
C. Diazepam
D. Morphine
E. Codeine
Kasus (vignette)
Pada pemeriksaan heroin dengan prinsip sampel yang diperiksa setelah diekstraksi dengan eter pada pH
3-4 denga larutan HCL 2N, kemudian bereaksi dengan NaNO3 dala suasana asam (H2SO4)pekat,
membetuk senyawa berwarna. Tes dilakukan untuk memberi warna jelas pada febnol
A. Bratton Marshall
B. Fast Blue B
C. Liebermann
D. Marquis
E. Simon
Kasus (vignette)
ATLM melakukan pemeriksaan terhadap specimen muntahan pada kasus keracunan makanan yang
diduga mengandung bahan beracun, dilakukan uji menggunakan pereaksi kromatropat dan asam sulfat
didapatkan hasil positif setelah dibandimgkan dengan baku formalin
A. Kuning
B. Jingga
C. Merah
D. Ungu
E. Biru
Kasus (vignette)
Seorang ATLM melakukan uji Reinsch terhadap spesimen urine seorang laki-laki buruh tambang logam
yang mengalamai keracunan dengan ciri urine berbau bawang putih. Hasil uji tersebut didpatkan plat
tembaga berwarna hitam kusam, warna hitam tersebut larut setelah tambahkan larutan KCN 10%
Uji terhadap racun apakah proses tersebut ?
Pilihan Jawaban:
A. Raksa
B. Arsen
C. Timbal
D. Carbon
E. Kadmium
Kasus (vignette)
Pada pemeriksaan sampel yang diduga mengandung diazepam dengan metode Marquis dengan cara
sampel urine sebanyak 2 mL ditambah NaOH 4N kemudian diekstraksi dengan 5 mL eter, masukan
kedalam vortex mixer dan disentrifuge, ekstrak eter dipisahkan dan diuapkan sampai kering, residu
dilarutkan dalam 1 mL etamil 95%, keringkan dan tambahkan pereaksi Marquis
Warna apakah yang terbentuk jika sampel urine positih mengandung diazepam?
Pilihan Jawaban:
A. Jingga
B. Kuning
C. Orange
D. Merah
E. Ungu
Kasus (vignette)
ATLM melakukan Uji P-Nitrophenol terhadap metabolit beberapa organofosfat seperti parathion dan
ethion, diekskresikan dalam urine. Hasil destilasi spesimen urin ditambahkan 2 pelet NaOH dan
dipanaskan pada waterbath selama 10 menit setelah ditambahkan pereaksi P-Nitrophenol akan terjadi
perubahan warna
Warna apakah yang terbentuk jika sampel urine positih mengandung parathon dan ethion?
Pilihan Jawaban:
A. Jingga
B. Kuning
C. Orange
D. Merah
E. Ungu
Kasus (vignette)
Pada kasus keracunan dengan gejala sakit kepala, muntah, hematomesis, pada jaringan dan mukosa
yang mengalami hipoksia terjadi sianosis timbul warna kemerahan. Setelah dilakukan uji kualitaif
terhadap spesimen darah arteri dengan pereaksi NH4OH, menghasilkan warna merah muda yang
menunjukan hasil positif
Kasus (vignette)
Seorang ATLM melakukan uji Reinsch terhadap spesimen urine seorang laki-laki buruh tambang logam
yang mengalamai keracunan dengan ciri urine berbau bawang putih. Hasil uji tersebut didpatkan plat
tembaga berwarna hitam kusam, warna hitam tersebut larut setelah tambahkan larutan KCN 10%
Kasus (vignette)
Pada pemeriksaan sampel yang diduga mengandung diazepam dengan metode Marquis dengan cara
sampel urine sebanyak 2 mL ditambah NaOH 4N kemudian diekstraksi dengan 5 mL eter, masukan
kedalam vortex mixer dan disentrifuge, ekstrak eter dipisahkan dan diuapkan sampai kering, residu
dilarutkan dalam 1 mL etamil 95%, keringkan dan tambahkan pereaksi Marquis
Warna apakah yang terbentuk jika sampel urine positih mengandung diazepam?
Pilihan Jawaban:
A. Jingga
B. Kuning
C. Orange
D. Merah
E. Ungu
Kasus (vignette)
Pada pemeriksaan sampel yang diduga mengandung morphin dengan metode Marquis dengan cara
sampel urine sebanyak 2 mL ditambah NaOH 4N kemudian diekstraksi dengan 5 mL eter, masukan
kedalam vortex mixer dan disentrifuge, ekstrak eter dipisahkan dan diuapkan sampai kering, residu
dilarutkan dalam 1 mL etamil 95%, keringkan dan tambahkan pereaksi Marquis
Warna apakah yang terbentuk jika sampel urine positih mengandung Morphin?
Pilihan Jawaban:
A. Jingga
B. Kuning
C. Orange
D. Merah
E. Ungu
Kasus (vignette)
Pada pemeriksaan sampel urine meode Lieberman dengan cara sampel urine sebanyak 2 mL HCL 2N
sampai pH 3-4, kemudian diekstraksi dengan 5 mL eter seama 15 menit, keringkan ekstrak di
waterbath, residu yang didapat ditambah 1 tetes pereaksi Lieberman, hasil positif berupa warna hitam.
Kasus (vignette)
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan terhadap sampel urine dengan metode O-Cresol dengan cara
0,5 mL specimen urine ditambah HCL 36% kemudian dipanakskan diatas waterbath pada suhu 100ᵒC,
kemudian kedalam campuran ditambahkan 10 mL air, 1 mL O-Cresol 1% dalam air dan 4 mL NH4OH
2M, hasil didapatkan terbentuk warna biru
Kasus (vignette)
Penanganan specimen urin untuk pemeriksaan kokain diambil dalam keadaan segar, urine ditampung
pada wadah botol plastik kering dan bersih bertutup ulir, jika tidak segera diperiksa disimpan dalam
freezer, urine ditampung pada wadah botol plastik kering dan bersih bertutup ulir dengan volume tidak
kurang dari 20 mL. Specimen urine dapat disimpan dalam suhu kamar selama 24 jam
Kasus (vignette)
ATLM akan melakukan pemeriksaan residu pestisida golongan organoklirin pada cairan lambung
menggunakan KLT, heksan sebagai pelarut sampel, dengan fase diam silica gel G, jarak rambat 12-15
cm dan salah satu penampak bercak yang digunakan adalah larutan perak nitrat
Kasus (vignette)
Seorang laki-laki dewasa meninggal diduga keracunan makanan. Setelah dikebumikan selama enam
bulan Kepolisian setempat membongkar kuburan dan mengambil beberapa bagian tubuh mayat tersebut
untuk keperluan outopsi. Ternyata setelah dianilis laki-laki tersebut keracunan senyawa Arsen.
Kasus (vignette)
Pemeriksaan yang dilakukan oleh kepolisian pada pesta narkoba di salah satu hotel, ditemukan
beberapa orang yang diduga menggunakan narkoba golongan opiat dan amfetamin, pada kasus tersebut
pihak ATLM diminta untuk melakukan pemeriksaan urine terduga
Kasus (vignette)
Sidak yang dilakukan oleh kepolisian pada pesta narkoba di salah satu hotel, ditemukan beberapa orang
yang diduga menggunakan narkoba golongan opiat, pada kasus tersebut dilakukan pemeriksaan urine
terduga dengan menggunakan POCT berdasarkan immunoessay narkoba dan di temukan hasil positif
Kasus (vignette)
Seorang laki-laki berprofesi sebagai penyemprot pestisida hama tanaman golongan organoposfat. Tiga
bulan terakhir mengalami keluhan pusing, mual, lemas, sesak nafas dan tremor, datang ke laboratorium
dengan membawa pengantar dari dokter untuk melakukan pemeriksaan
Kasus (vignette)
Seorang laki-laki berprofesi sebagai penyemprot pestisida hama tanaman golongan organoposfat. Tiga
bulan terakhir mengalami keluhan pusing, mual, lemas, sesak nafas dan tremor, datang ke laboratorium
dengan membawa pengantar dari dokter untuk melakukan pemeriksaan darah
Apakah pemeriksaan aktivitas enzim yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Kolinestarase
B. Alkalin Fosfatase
C. Alanin Transaminase
D. Aspartat Transaminase
E. Gama Glutamil Transferase
Kasus (vignette)
Pemeriksaan keracunan kronis logam berat dapat dilakukan terhadap berbagai jenis sampel biologis
seperti darah, urin, dan berbagai organ tubuh. Untuk pemeriksaan tersebut diperlukan metode yang
spesifik dan sensitif untuk melakukan pemeriksaan, karena sering ditemukan kadar yang terdapat dalam
spesimen masih dibawah dosis toksik
Apakah metode yang paling tepat untuk pemeriksaan logam berat dalam spesimen tersebut?
Pilihan Jawaban
A. Spetrofotometri absorbsi seraan atom
B. Spetrofotometri infra merah
C. Spetrofotometri ultra violet
D. Spetrofotometri fluorosensi
E. Spetrofotometri visibel
SOAL UKOM
Kasus (vignette) Seorang laki-laki berusia 54 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan lemas
badan sejak 1 tahun yang lalu. pasien mempunyai riwayat kencing manis
selama 15 tahun. pada pemeriksaan fisik tampak pucat dan konjungtiva pucat.
pada pemeriksaan laboratorium menunjukkan hemoglobin 7.5 g%dL, hematokrit
22.4%, MCV 82 FL, kadar kreatinin serum 4.8 mdL
Kasus (vignette) Seorang ATLM memeriksa pasien yang dirujuk oleh dokter untuk mengantarkan
surat pemeriksaan laboratorium. ATLM tersebut melakukan pemeriksaan
sesuai surat pengantar pemeriksaan dari dokter. Autoimun anemia
hemolitik cold antibody ini menggunakan aglutinasi darah pada suhu 4-
370C
Petanyaan Hasil coating RBC pemeriksaan anemia hemolitik Cold antibodi adalah?
Petanyaan Pada kasus diatas dilihat dari pemeriksaanya maka besi yang terdapat dalam
jaringan tubuh pasien tersebut adalah
Pilihan jawaban A. Kelebihan senyawa besi fungsional
B. Kelebihan senyawa besi transportasi
C. Kelebihan senyawa besi cadangan
D. Kelebihan senyawa besi hemolitik
E. Kelebihan senyawa besi luminal
Kasus (vignette) Seorang ibu berumur 28 tahun dengan kehamilan trimester ketiga datang ke
Rumah Sakit atas permintaan dokter untuk pemeriksaan indeks eritrosit.
Gambaran klinis pasien menunjukkan gejala anemia. Dari hasil nilai
indeks eritrosit yang diperoleh dapat diketahui bahwa gambaran morfologi
eritrosit pasien adalah makrositik normokrom.
Kasus (vignette) Seorang Pasien, Wanita berumur 29 tahun dengan kehamilan trimester ketiga
datang ke laboratorium klinik atas permintaan dokter di poliklinik kebidanan.
Pasien diambil darah vena untuk pemeriksaan nilai indeks eritrosit. Hasil
pemeriksaan laboratorium adalah sebagai berikut:
hemoglobin 9 g/dl, hematokrit 30%, dan jumlah eritrosit 3.000.000/µl. Kalkulasi
nilai MCV, MCH, dan MCHC dilakukan secara manual karena hematology
analyzer masih dalam perawatan.
Petanyaan Berapakah nilai Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) ibu hamil tersebut?
Petanyaan Berapa jarak pemasangan torniquet diatas vena yang akan dilakukan
pengambilan ?
Pilihan jawaban A. 9 – 10 cm
B. 4 – 5 Inchi
C. 1 jari
D. 2 - 3 Inchi
E. 5 – 6 Inchi
Kasus (vignette) Seorang pasien rawat jalan datang ke Rumah Sakit untuk melakukan
pemeriksaan darah rutin dengan membawa formulir pemeriksaan dari dokter.
Salah satu pemeriksaan yang diminta adalah laju endap darah (LED). Untuk
pemeriksaan ini darah harus diencerkan terlebih dahulu
dengan antikoagulan natrium sitrat 3,2% dan seorang ATLM harus
melakukannya dengan perbandingan yang tepat.
Petanyaan Berapakah rasio antara antikoagulan dengan darah untuk pemeriksaan
tersebut?
Pilihan jawaban A. 1 bagian darah : 4 bagian natrium sitrat 3,2%
B. 1 bagian darah : 9 bagian natrium sitrat 3,2%
C. 1 bagian natrium sitrat 3,2%: 1 bagian darah
D. 1 bagian natrium sitrat 3,2% : 4 bagian darah
E. 1 bagian natrium sitrat 3,2% : 9 bagian darah
Kasus (vignette) Seorang perempuan menderita, politisemia vera(primer) mengalami gejala
pusing, sakit kepala, pandangan kabur, dan tubuh mudah lelah. Seoran
ATLM akan melakukan pemeriksaan penunjang dengan mengambil sampel
dari cairan sumsum tulang untuk diperiksa di laboratorium
Petanyaan Maka pada kasus diatas yang terjadi pada pasien adalah
Petanyaan Kelainan bentuk eritrosit yang terjadi pada kasus diatas adalah
Petanyaan Berdasarkan hasil pemeriksaan diatas apakah diagonisis yang tepat untuk pasien
tersebut?
Pilihan jawaban A. AnemiaHemolotik
B. Hipernatremia
C. Hiponatremia
D. Hiperkalemia
E. Hipokalemia
Kasus (vignette) Seorang Anak laki-laki usia 15 tahun datang ke rumah sakit untuk
memeriksakan kesehatannya. Pasien mengeluh diare, muntah dan
merasa binggung. Pasien juga mengatakan bahwa dia sedang diet
kalsium. Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium oleh ATLM
didapatkan hasil kadar magnesium
Pilihan jawaban
A. Hiponatremia
B. Hiporkalsemia
C. Hipokalemia
D. Hipoklorimia
E. Hipomagnesemia
Kasus (vignette) Pada tubuh seorang akan memerlukan cairan dan elektrolit. Elektrolit ini
berperan penting dalam tubuh manusia, karena hampir semua proses
metabolisme dalam tubuh manusia dipengaruhi oleh elektrolit.
Petanyaan Pasien ini dilakukan pemeriksaan oleh ATLM ditemukan kekurangan cairan
ektrasel sehingga pasien ini membutuhkan kation dalam tubuh yang
berupa.?
Pilihan jawaban A.
Sintesis sitrulin
B.
Asam sulfat
C.
Kloroform
D.
Thymol
E.
Formaldehid 40%
Kasus (vignette) Merupakan salah satu produk dari pemecahan protein dalam tubuh yang
disintesis di hati 95% dibuang oleh ginjal dan 5% dalam feses. Secara normal
kadar dalam darah adalah 7 – 25 mg dalam 100 mililiter darah dan di luar
negeri sering disebut sebagai Blood Urea Nitrogen (BUN)
Petanyaan Berdasarkan kasus diatas pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan oleh
ATLM adalah
Pilihan jawaban A. Glukosa urin
B. Metode Jaffereaction
C. Protein urin
D. Bilirubin urin
E. Tes darah samar
Kasus (vignette) Seorang anak berumur 5 tahun sejak 2 hari yang lalu mengalami demam serta
bengkak pada matanya dan nyeri pinggang. menurut orang tuanya saat
buang air kecil, urine yang dikeluarkan keruh dan bergumpal.
Petanyaan Pada Metode Jaffe reaction komplek kreatinin dan pikrat akan menghasilkan
warna
Petanyaan Dari soal kasus diatas merupakan metode pemeriksaan asam urat pada darah
menggunakan metode?
Petanyaan Pisau yang tajam akan menghasilkan potongan halus dengan ketebalan ?
Pilihan jawaban A. 1 μm
B. 5 - 6 μm
C. 2 - 4 μm
D. 7 - 8 μm
E. 10 μm
Kasus (vignette) Seorang ATLM sedang melakukan maintenance alat microtome. Pisau yang
tajam akan menghasilkan potongan halus.
Petanyaan Cairan khusus yang digunakan sebagai lapisan pisau mikrotom, adalah ?
Petanyaan Minimal berapa menit specimen direndam pada cairan fixer tersebut ?
Pilihan jawaban A. 10 Menit
B. 20 Menit
C. 30 Menit
D. 40 Menit
E. 50 Menit
Kasus (vignette) Seorang ATLM mendapat kiriman sampel sayatan biopsi jaringan tubuh seorang
laki-laki berusia 49 tahun yang mengalami karasinoma. Dilakukan tahapan
pembuatan preparat dimulai dari fiksai.
Petanyaan Servikal pap smear ini merupakan salah satu sediaan yang diperuntukkan
skrining dari...
Kasus (vignette)
Seorang pasien datang ke rumah sakit untuk pemeriksaan feses, karena menderita diare atau disentri
diikuti dengan dengan kolik abdominal, tenesmus, nausea, dan muntah-muntah. Diperoleh ciri morfologi
tropozoit berbentuk lonjong ukuran 60-70 x 40-50 µm. Tubuh tertutup silia pendek, kecuali di daerah
mulut silia lebih panjang.
Lead in:
Apakah spesies protozoa yang dimaksud ?
a. Entamoeba hystoltica
b. Entamoeba coli
c. Endonilax nana
d. Naegleria flowwleri
e. Balantidium coli
Kasus (vignette)
Sampel tinja yang diperoleh dari anak perempuan berumur 12 tahun akan digunakan dalam untuk
pemeriksaan parasitologi. Akan tetapi sampel yang diperoleh tidak langsung di lakukan pemeriksaan
sehingga harus diawetkan menggunakan larutan formaldehida, segera setelah.
Lead in:
Berapa persentase bahan pengawet yang dapat digunakan ?
a. 10 %
b. 5 %
c. 15 %
d. 20%
e. 1 %
Kasus (vignette)
Seorang pasien datang lagi ke sebuah Rumah Sakit dan ingin melakukan pemeriksaan adanya parasit
protozoa dalam tinja dan berdasarkan hasil diagnosa awal terindikasi kecacingan. Hasil pemeriksaan
spesimen pertama tidak ditemukan adanya parasit.
Lead in:
Apa tindakan yang harus diambil agar pemeriksaan berhasil ?
Lead in:
Apa langkah yang dilakukan untuk menegakkan diagnosisnya?
Lead in:
Apakah jenis spesies yang ditemukan dalam pemeriksaan?
a. Cimex sp
b. Sarcoptes scabies
c. Pediculus humanus
d. Phtyrus pubis
e. Ctenochepalides canis
Kasus (vignette)
Seorang anak berumur 10 tahun mengalami sirosis pada hati dan asimtomatik. Setelah dilakukan
pemeriksaan laboratorium didapatkan telur berbentuk seperti bola lampu pijar dan lebih langsing dari telur
C.sinensis di dalam sampel feses.
Lead in:
Apakah jenis spesies yang ditemukan dalam pemeriksaan?
a. Clonorcis sinensis
b. Opistrochis felineus
c. Dicrocoelium dendriticum
d. Fasciola hepatica
e. Paragonimus wetermani
Kasus (vignette)
Seorang laki-laki berusia 23 tahun datang ke laboratorium. Hendak memeriksakan kondisinya, ia memiliki
gejala klinis Infeksi kronis pada saluran empedu, gatal-gatal pada sore dan malam hari, dan urin berwarna
gelap atau coklat seperti teh.
Lead in:
Apakah jenis spesies yang ditemukan dalam pemeriksaan tersebut?
a. Clonorcis sinensis
b. Opistrochis felineus
c. Dicrocoelium dendriticum
d. Fasciola hepatica
e. Paragonimus wetermani
Kasus (vignette)
Pemeriksaan laboratorium terhadap pasien yang diduga menderita schistoma usus yang memiliki ciri
morfologi panjanya 1,7 -7,2 mm, kelenjar vitelaria meluas ke pinggir pertengahan tubuh, uterus pendek
berisi 1-4 butir telur.
Lead in:
Apakah jenis spesies yang ditemukan dalam pemeriksaan tersebut?
a. Schistoma japonicum
b. Schistoma mansoni
c. Schistoma haematobium
d. Fasciola hepatica
e. Paragonimus wetermani
Kasus (vignette)
Seorang pasien pria datang ke laboratorium dengan membawa pengantar dari dokter untuk pemeriksaan
kecacingan dan karbohidrat.
Lead in:
Dari sampel feses yang akan diperiksa tersebut, maka larutan cat yang sebaiknya dipakai untuk proses
diagnosa adalah ?
a. NaCl fisiologis
b. Lugol
c. Hematoksilin
d. KOH 10%
e. Eosin
Kasus (vignette)
Suatu daerah banyak penduduknya yang mengalami filariasis (kaki gajah). Untuk mengetahui infeksi
tersembunyi penduduk yang belum mengalami gejala filariasis (kakigajah).
Lead in:
Sampel apakah yang digunakan untuk pemeriksaan?
a. Darah sewaktu
b. Urine pagi hari
c. Urine 2 jam PP
d. Urine sewaktu
e. Darah malam hari
Kasus (vignette)
Seorang perempuan berumur 45 tahun dengan profesi petani mengeluhkan kondisinya yang lemah, pucat,
berat badan turun dan perut buncit. Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan sebelumnya menunjukkan
nilai Hb 8 g/dl. Dokter menyarankan cekfeses dan ditemukan telur cacing dengan bentuk lonjong simetris,
dinding 1 lapis dan bening.
Lead in:
Apakah jenis telur cacing yang ditemukan dalam feses perempuan tersebut ?
a. Cacing tambang
b. Ascaris lumbricoides
c. Enterobius vermicularis
d. Trichuris trichura
e. Oxyuris vermicularis
Kasus (vignette)
Pasien berumur 9 tahun diantar orang tuanya kerumah sakit dengan keluhan terdapat benjolan pada
anusnya dan terasa nyeri. Terdapat riwayat BAB disertai lendir dan darah selama 4 hari.dari pemeriksaan
tinja didapatkan telur cacing berbentuk tempayan dengan tonjolan di kedua kutubnya.
Lead in:
Apakah penyakit yang diderita oleh anak ini ?
a. Ankiloriasis
b. Ancestoriasis
c. Necatoriasis
d. Oxyuriasis
e. Tricuriasis
Kasus (vignette)
Seorang laki-laki berusia 34 tahun, datang dengan keluhan keluar cacing berwarna putih berbentuk pipih
berukuran 2 x 1 cm dan bergerak dari anusnya.
Lead in:
Apakah jenis spesies yang ditemukan dalam pemeriksaan tersebut?
a. Ancylostoma duodenale
b. Tricuris tricura
c. Ascaris lumbricoides
d. Oxyuris vermicularis
e. Tenia solium
Kasus (vignette)
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan spesimen tinja yang d i d a p a t k a n d a r i individu yang
mengalami anoreksia, anemia r ingan dan diare atas permintaan dokter. Dari 40 mg tinja yang diperiksa
didapatkan 450 telur dari 10 spesimen positif yang diperiksa dengan bentuk telur cacing yang ditemukan
seperti tong!
Lead in:
Dari hasil tersebut bagaimanakah klasifikasi intensitas infeksi penderita tersebut?
a. Sangat ringan
b. Ringan
c. Sedang
d. Berat
e. Sangat berat
Kasus (vignette)
Seorang pasien anak perempuan berumur 7 tahun menunjukkan gejala-gejala nyata seperti diare yang
diselingi dengan sindrom disentri, anemia, berat badan turun dan kadang-kadang disertai prolapses
rectum. Dokter menyarankan dilakukan pemeriksaan tinja. Diagnosisnya positif ditemukan telur cacing
pada tinja.
Lead in:
Jenis pemeriksaaan apakah yang dilakukan untuk mendukung diagnosis dokter ?
a. Kato-Katz
b. Sediaan langsung basah
c. Sedimentasi
d. Teknik harada mori
e. Teknik konsentrasi
Kasus (vignette)
Seorang anak laki-laki berumur 10 tahun pada tinjanya ditemukan positif telur cacing tambang. Berhubung
telur cacing tambang sama setiap spesies perlu dibedakan antara spesies Ancylostoma duodenale dan
Necator americanus.
Lead in:
Apakah metode yang tepat dalam menentukan hasil pemeriksaan tersebut?
a. Konsentrasi
b. Sediaan langsung basah
c. Harada mori
d. Sediaan langsung
e. Pengapungan
Kasus (vignette)
Seorang pasien datang ke ke laboratorium klinik untuk melakukan pemeriksaan tinja. Setelah dilakukan
pemeriksaan didapatkan ciri-ciri cacing sebagai berikut : mulut memiliki 2 pasang gigi sama besar dengn
ukuran jantan berkisar 8-12 mm
Lead in:
Apakah jenis spesies yang ditemukan dalam pemeriksaan tersebut?
a. Filaria
b. Ancylostoma duodenal
c. Necator americanus
d. Trichuris tricuria
e. Ascaris lumbricoides
Kasus (vignette)
Seorang pasien datang ke ke laboratorium klinik untuk melakukan pemeriksaan. Setelah dilakukan
pemeriksaan didapatkan ciri-ciri cacing sebagai berikut: mulut memiliki sepasang alat pemotong dari
khitin, dimana cacing jenis ini bila mati akan melengkung seperti huruf S.
Lead in:
Apakah jenis spesies yang ditemukan dalam pemeriksaan tersebut?
a. Filaria
b. Ancylostoma duodenal
c. Necator americanus
d. Trichuris tricuria
e. Ascaris lumbricoides
Kasus (vignette)
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan feses, dan ditemukan bentuk mikroskopis sebagai berikut : bentuk
telur lonjong, salah satu sisi datar, sisi lain nya melengkung, dinding 2 lapis berwarna bening.
Lead in:
Apakah jenis spesies yang ditemukan dalam pemeriksaan tersebut?
a. Toxocara cati
b. Enterobius vermicularis
c. Necator americanus
d. Trichuris tricuria
e. Toxocara canis
Kasus (vignette)
Seorang ATLM ingin melakukan pemeriksaan fesesseorang pasien yang terinfeksi telur
Ascaris lumbricoides. Ia ingin menghitung banyak telur cacing tersebut.
Lead in:
Teknik apakah yang tepat digunakan untuk pemeriksaan diatas?
Lead in:
Teknik pengambilan sampel apakah yang tepat untuk kasus tersebut?
a. Hapus tenggorokan
b. Anal swab
c. Harada mori
d. Kato-katz
e. Wily malori floatation
Kasus (vignette)
Seorang pasien dengan gejala diare dan perut terasa tidak enak datang ke rumah sakit atas saran dokter
untuk memeriksa feses. Feses pasien tersebut berwarna putih dan encer.
Lead in:
Perwarnaan apa yang dapat digunakan untuk memeriksa sampel tersebut ?
a. Lugol
b. NaCl fisiologis
c. HE
d. KOH
e. Eosin
Kasus (vignette)
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan feses pada seorang pasien yang dating ke laboratorium dan
menemukan stadium tropozoit dari Trichomonas hominis.
Lead in:
Bagaimanakah cara penularan protozoa ini?
a. Melalui mulut
b. Pencemaran air
c. Sentuhan kulit
d. Gigitan lalat
e. Hubungan seksual
Kasus (vignette)
Dokter meminta seorang ATLM untuk melakukan pemeriksaan darah untuk penegakan diagnosis infeksi
malaria. Pemeriksaan dilakukan dengan membuat sediaan darah berupa tetes tebal dan hapusan darah
tepi untuk kemudian dilakukan pengecatan.
Lead in:
Pengecatan apakah yang tepat untuk pemeriksaan tersebut?
a. Pengecatan BCB
b. Pengecatan Wright
c. Pengecatan gram
d. Pengecatan giemsa
e. Pengecatan Kinyoun-gabet
Kasus (vignette)
Seorang pasien laki-laki berumur 30 tahun mengalami diare diikuti dengan kolik abdominal, tenesmus,
nausea dan muntah-muntah. Atas rujukan dokter, dilakukan pemeriksaan tinja pasien di laboratorium,
ditemukan bentuk kista pada tinja padat pasien.
Lead in:
Apakah jenis spesies yang ditemukan dalam pemeriksaan tersebut?
a. Entamoeba coli
b. Balantidium coli
c. Entamoeba histolytica
d. Entamoeba hartmani
e. Toxocara canis
Kasus (vignette)
Seorang ATLM mendapatkan kirim sampel urine dari klinik pratama. Perminta dokter untuk melakukan
pemeriksaan secara bakteriologi. Pada hasil pemeriksaan secara mikroskopis menunjukan bentuk bakteri
cocus dan berwarna ungu.
a. Kinyon Gabbet
b. Zhile Nelsen
c. Nesser
d. Gram
e. Gin
Kasus (vignette)
Seorang ATLM mendapatkan sampel dari swab orofaring. Setelah dilakukan isolasi dengan metode gores
pada media pertumbuhan, Hasil menujukan pada media blood agar Plate (BAP) bakteri gram positif
cocous, warna bening disekitar koloni uji katalase negatif dan uji koagulasi posiitif dan uji Manitol positif
Pertanyaan soal (Lead in)
Jenis bakteri apakah pada kasus tersebut adalah ?
a.Staphylococcus albus
b.Staphylococcu scitreus
c. Staphylococcus aureus
d.Staphylococcus epidermidis
e.Staphylococcus saprophyticus
Kasus (vignette)
Seorang ATLM menerima suatu bahan pemeriksaan dari swab nasofaring, selanjutnya dilakukan
pewarnaan gram menunjukkan hasil Gram positif (+), kokus susunan bergerombol dan berpasangan.
Pertumbuhan pada agar darah koloni bersifat non hemolisis, halus dan putih.
Kasus (vignette)
Seorang ATLM sedang melakukan pemeriksaan resistensi Antibiotik dari sampel yang dikirim oleh dokter.
Pengerjaan dengan cara meletakan disk antibotik pada media yang telah disebarkan suspensi bakteri
dimana kekeruhanya sudah sebanding dengan standar McFarland 0.5
Kasus (vignette)
Seorang ATLM sedangan melakukan pemeriksaan kultur dari sammpel pus, ditanam pada media Blood
agar selama 24 jam suhu 370C. Hasil menunjukan terbentuk zona beta hemolisa. mikroskopis gram positif
berbentuk coccus, beratai-ratai. setelah itu dilanjutkan dengan uji indentfikasi spesies bakteri. Uji
katalase Negatif, Uji CAMP Positif dan Uji Bile Esculin Negatif
Streptococcus pneumoniae
Streptococcus pyogenes
Streptococcus agalctiae
Streptococcus faecalis
Streptococcus mutans
Kasus (vignette)
Seorang laki-laki umur 37 tahun datang ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan mikrobiologi.
Diketahui bahwa dalam sehari-harinya bekerja sebagai peternak, diduga terkontaminasi dengan hewan
yang terinfeksi, selanjutnya ATLM melakukan pemeriksaan secara mikroskopis dan ditemukan bakteri
gram positif yang berbentuk batang seperti bambu.
Treponema pallidum
Borrellia recurrentis
Bacillus anthracis
Leptospira sp.
Salmonella sp.
Kasus (vignette)
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan bakteriologi menggunakan tabung yang berisi medium cair yang
diinokulasi dengan larutan hasil pengenceran mengandung lebih dari satu sel, sedangkan tabung lainnya
tidak mengandung sel. metode ini digunakan untuk menghitung coliform didalam air dengan menggunakan
pengujian fermentasi dalam tabung.
a. BAP
b. NAP
c. EAP
d. MH
e. SDA
Kasus (vignette)
Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke laboratorium dengan keluhan demam menggigil, sakit kepala
hebat, nyeri otot dan persendian, limpa agak membesar, dan gejala-gejala ikterus. ATLM melakukan
isolasi dan identifikasi yang menghasilkan bakteri spirokseta yang berbentuk spiral, bergerak dengan cara
membelit dan termasuk ke dalam jenis gram negative.
Pertanyaan soal (Lead in)
Bakteri apakah yang menginfeksi pasien tersebut…
a. Neisseria gonorrhoeae
b. Borrelia recurrentis
c. Mycobacterium leprae
d. Mycobacterium tuberculosis
e. Bordetella pertussis
Kasus (vignette)
Seorang ATLM melakukan pembuatan informasi demografik berupa nama lengkap, tanggal lahir, dan jenis
kelamin pasien karena identifikasi pasien yang tidak tepat dapat mengakibatkan pengambilan spesimen
pada pasien yang salah dan kesalahan diagnosis pada pasien akibat hasil laboratorium yang tidak tepat.
a. Analitik
b. Pre analitik
c. Pasca analitik
d. Metode pemeriksaan
e. Prinsip pemeriksaan
Kasus (vignette)
Seorang ATLM sedangkan melakukan pemeriksaan sampel yang diduga terinfeksi bakteri spiral, Langkah
kerja dengan melakukan perwaraan untuk melihaat secara mikroskopis hasil menunjukan berupa bakteri
gram negatif, bentuknya dapat berkerut-kerut dan terpilin dengan ketat.
Kasus (vignette)
Seorang ATLM melakukan pengujian cemaran bakteri pada makanan. Sebelum pengujian cemaran bakteri
dalam sampel dilakukan homogenisasi. Pengujian yang dilakukan untuk menghitung angka bakteri aerob
mesofil yang terdapat dalam bahan pemeriksaan .
a. Metode filtrasi
b. Angka Lempeng Total (ALT)
c. Angka kapang-khamir (AKK)
d. Isolasi dan identifikasi bakteri
e. Pemeriksaan bakteri pathogen
Kasus (vignette)
Seorang ATLM melakukan uji indol dari biakan sampel di media nutrient agar plate, diinokulasikan ke
dalam media tryptone broth. Kemudian diinkubasi pada suhu 37oC selama 18 – 24 jam, selanjutnya.
sebanyak 0,2
– 0,3 ml pereaksi indol ditambahkan ke dalam tabung.
a. Merah muda
b. Merah tua
c. Kuning
d. Ungu
e. Biru
Kasus (vignette)
Seorang laki-laki usia 45 tahun mengalamin diare yang ditandai dengan feces cair seperti air beras,
permintaan pemeriksaan dari bahan sampel berupa kultur bakteri vibrio.
a. GN Brot
b. Selenit brot
c. Alkalis pepton
d. Empedu pepton
e. Brain heart Infusion Brot
Kasus (vignette)
Seorang ATLM sedang melakukan uji sitrat yaitu dengan cara dari biakan dimedia nutrient agar,
diinokulasikan ke dalam media simmons citrate. Kemudian diinkubasi pada suhu 37oC selama 48 – 97
jam.
a. Merah muda
b. Kuning
c. Merah
d. Ungu
e. Biru
Kasus (vignette)
Seorang ATLM melakukan uji pada urea agar, dengan tujuan untuk meilihat kemampuan bakteri menghasil
enzim urease dengan cara koloni digoreskan pada permukaan media . Kemudian diinkubasi pada suhu
37oC selama 24 jam.
Pertanyaan soal (Lead in)
Apakah warna yang terbentuk jika Hasil positif pada pemeriksaan tersebut ?
a. Merah muda
b. Merah
c. Kuning
d. Ungu
e. Biru
Kasus (vignette)
Seorang ATLM melakukan uji katalase. Koloni diambil dari biakam sampel di media nutrient agar plate ,
selanjutnya dicampur dengan setetes larutan hydrogen peroksida 3% pada kaca objek.
a. NaOH 4 %
b. H2SO4 1%
c. NaCL 0.9 %
d. BaCL 1%
e. HCL 0.1 %
Kasus (vignette)
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan bakteri secara mikroskopis dari sampel urine yang di diagnosis
infeksi saluran kemih, pada tahap pre analitik yaitu menyiapkan alat dan reagensia yang akan digunakan
untuk pewarnaan gram.
a. Bacillus anthracis
b. Treponema
c. Leptospira sp.
d. Borrellia recurrentis
e.Salmonella sp.
Kasus (vignette)
Seorang perempuan umur 23 tahun didiagmosis terinfeksi bakteri sprial datang ke laboratorium untuk
melakukan pemeriksaan mikrobiologi. selanjutnya ATLM melakukan pengambilan bahan pemeriksaan dan
melakukan pewarnaan wright atau giemsa untuk melihat morfologi bakteri secara mikroskopis.
a. Urine
b. Darah
c. Feses
d. Sputum
e. Cairan serebrospinal
Kasus (vignette)
Seorang ATLM sudah melakukan isolasi bahan pemeriksaan dari abses kulit dihari sebelumnya
didapatkan hasil koloni
bulat,cembung,buram/mengkilap konsistensi lunak berwarna putih,selanjutnya dilakukan uji Resistensi
antibiotik dengam Novobiosin untuk difrensiasi spesies dengan hasil sensitif (S).
Pertanyaan soal (Lead in)
Apa nama spesies bakteri yang didapatkan berdasrkan kasus tersebut ?
a. Streptococcus citreus
b. Staphylococcus albus
c. Staphylococcus aureus
d. Staphylococcus saprophyticus
e. Staphylococcus epidermidis
Kasus (vignette)
Seorang ATLM mendapatkan kirim sampel berupa feces yang diagnosis dokter terinfeksi bakteri Vibrio sp,
hasil pewarnaan gram menunjukan bersifat negatif dan basil bengkok, selajutnya akan dilakukan isolasi
untuk memastikan spesies dari bakteri tersebut
a. TCBS Agar
b. Blood Agar
c. Tayer martin
d. Loffler serum
e. SS Agar
Kasus (vignette)
Seorang ATLM sedang mengerjakan sampel sputum untuk disolasi yang dicurigai terinfeksi bakteri
Mycobacterium tubercolusis. kemudian dilakukan identifikasi unuk memastikan spesienya bakteri tersebut
secara spesifik dengan uji biokimia.
Kasus (vignette)
Seorang ATLM sedangkan mengerjakan bahan pemeriksaan berupa swab yang diagnosis dokter terinfeksi
bakteri Hemophilus sp, isolasi pada media agar dengan metode satelit
a. Staphylococcus albus
b. Staphyococcus citreus
c. Staphylococcus aureus
d. Staphylococcus epidermidis
e. Staphylococcus saprophyticus
Kasus (vignette)
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan dari sampel swab orofaring, yang selanjutnya dilakukan dengan
pewarnaan Nesser untuk melihat struktur bakteri secara mikroskopis.
a. Corynebacterium sp
b. Clostrodium Sp
c. Salmonella Sp
d. Nesseria Sp
e. Shigella Sp
Kasus (vignette)
Seorang ATLM melakukan isolasi bakteri dari sampel swab orofaring, sebelumnya dilakukan pewarnaan
Nesser untuk mengindentifkasi secara mikroskopis, kemudian dilanjutkan dengan melakukan penanaman
pada media pertumbuhan
a. TCBS Agar
b. Blood Agar
c. Nutrien Agar
d. Tayer martin Agar
e. Loffler serum Agar
Vignette Seorang laki-laki usia 45 tahun diagnosa positif HIV. Untuk mengetahui tingkat
imunitasnya maka dilanjutkan pemeriksaan terhadap salah satu pentanda jenis sel
limfosit.
Petanyaan Jenis pentada sel limfosit apa yang diperiksa pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban A. CD4
B. CD8
C. CD40
D. CD44
E.CD45
Vignette Seorang ibu yang sedang hamil di trisemester II, dengan infeksi sekunder
Toxoplasmosis. Dengan kondisi tersebut dimungkinkan janin mengalami resiko
terkena infeksi kongenital.
Petanyaan Apakah Antibodi yang berperan pada transplacental kasus tersebut ?
Pilihan jawaban A. Ig A
B. Ig D
C. Ig E
D. Ig G
E. Ig M
Vignette Seorang ATLM sedang melakukan pemeriksaan darah dari pasien yang mengalami
demam hari ke-5 hasil pemeriksaa didapatkan trombosit dibawa nilai normal,
selanjutnya dilakukan rapid Ig Dengue.
Petanyaan Apakah Jenis Imunoglobulin yang dapat terdeteksi pada kasus tersebut adalah ?
Pilihan jawaban A. Ig A
B. Ig D
C. Ig E
D. Ig G
E. Ig M
Vignette Seorang pasien laki-laki usia 35 tahun datang ke laboratorium membawa pengantar
dari dokter dengan diagnose demam 3 hari dan terdapat petike disekitar
lengan. surat permintaan tertulis pemeriksaan imunologi demam berdarah
dengue.
Petanyaan Apakah jenis antibodi yang diperiksa untuk menegakkan diagnose tersebut ?
Pilihan jawaban A. Ig A dan Ig E
B. Ig D dan Ig G
C. Ig E dan Ig A
D. Ig G dan Ig M
E. Ig M dan Ig D
Vignette Seorang anak laki-laki berusia 18 tahun, datang ke IGD rumah sakit dengan
mengeluhkan sesak nafas akut, bercak-bercak merah disertai puritus. Tiga jam
sebelumnya ia memakan tumisan berisi campuran telur, ikan tongkol dan
kacang
merah yamg belum pernah ia makan sebelumnya.
Petanyaan Apakah golongan reaksi hipersentive yang tampak pada tubuh pasien ?
Pilihan jawaban A. Reaksi granuloma
B. Reaksi Hipersensitivitas tipe I
C. Reaksi Hipersensitivitas tipe II
D. Reaksi Hipersensitivitas tipe III
E. Reaksi Hipersensitivitas tipe IV