Anda di halaman 1dari 13

Nama : Amila Thursina Hilyah

Kelas : TLM 2B
NIM : P27903119056

SOAL DAN PEMBAHASAN


VIDEO UKOM 2
A. Hematologi
1. Pengukuran hemoglobin menggunakan cara berdasarkan atas reaksi hemoglobin
terhadap asam kuat encer membentuk asam hematin merupakan metode pemeriksaan…
A. Cupri Sulfat
B. Tallquist
C. Sahli Hemometer
D. Cyanmethehemoglobin
E. Hematology Analyzer
Pembahasan:
Prinsip dalam metode sahli yaitu ketika darah ditambahkan asam
hidroklorida/hydrochloric acid (N/10 HCl), hemoglobin diubah menjadi hematin asam
(acid haematin) yang berwarna coklat. Warna coklat yang dihasilkan dari hematin asam
disesuaikan dengan warna coklat standar pembanding, dalam kolorimeter visual yang
disebut kolorimeter Sahli. Intensitas warna coklat tergantung pada jumlah hematin asam
yang diproduksi, dan tergantung pada jumlah hemoglobin dalam sampel darah.
Sumber: https://www.atlm-edu.id/2019/02/pemeriksaan-hemoglobin-metode-sahli.html

2. Seorang analis kesehatan melakukan pemeriksaan laboratorium parameter anemia,


dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut: Kadar hemoglobin 12,0 g/dL, hematokrit 36%,
hitung eritrosit 4,0 juta/mm3 darah, retikulosit 1,7% dan pemeriksaan sediaan darah tebal
ditemukan malaria. Maka nilai indeks eritrosit adalah…
A. MCV: 30 fL, MCH: 90 pg, MCHC: 33%
B. MCV: 33 fL, MCH: 30 pg, MCHC: 90%
C. MCV: 90 fL, MCH: 30 pg, MCHC: 33%
D. MCV: 33%, MCH: 30 fL, MCHC: 90 pg
E. MCV: 90 pg, MCH: 30 fL, MCHC: 33%
Pembahasan:
Diket: Hb = 12,0 g/dL, Ht = 36% (0.36 L), Eritrosit = 4,0 juta/mm3, Retikulosit = 1,7%
Dit: MCV, MCH, dan MCHC?
a) MCV = Hematokrit/Juml. Eritrosit x 10
= 36/4x10
= 90 fL
b) MCH = Hemoglobin/Juml. Eritrosit x 10
= 12/4 x 10
= 30 pg
c) MCHC = Hemoglobin/Hematokrit
= 12/36
= 0,33 atau 33%
Sumber: http://repository.unimus.ac.id/466/3/FILE%20BAB%20II.pdf

3. Bilik hitung yang direkomendasikan untuk menghitung sel-sel leukosit dan sel-sel otak
karena ukuran besar garis-garisnya adalah…
A. Original Neubauer
B. Improved Neubauer
C. Burker
D. Thoma
E. Fuchs Rosenthal
Pembahasan:
Ruang hitung Fuchs-Rosenthal digunakan untuk menghitung sel darah putih dan
sel darah merah di CSF dengan mengamatinya melalui mikroskop pada kisi yang
dikalibrasi, dimensi yang tepat diketahui. Setiap ruang diatur dengan pola Fuchs-
Rosenthal yang terdiri dari 16 luas satu milimeter persegi, masing-masing kelompok
dipisahkan oleh tiga garis. Setiap area kemudian dibagi lagi menjadi 16 kotak.

Sumber: http://hausserscientific.com/products/fuchs-rosenthal.html

4. Pemeriksaan pembekuan darah dengan memasukkan darah dalam tabung dan


dimiringkan setiap 30 detik sampai terjadi pembekuan darah adalah metode…
A. Ivy
B. Quick test
C. Lee and white
D. Duke
E. Gelas arloji
Pembahasan:
Metode Lee and white adalah metode pemeriksaan masa pembekuan dengan
menggunakan 4 tabung masing-masing terisi 1 mL darah lengkap, kemudian tabung
perlahan-lahan dimiringkan setiap 30 detik supaya darah bersentuhan dengan dinding
tabung sekaligus melihat sudah terjadinya gumpalan padat.
Sumber: Buku Hemostasis PPSDM

5. Pemeriksaan-pemeriksaan untuk tes saring anemia, kecuali…


A. Hemoglobin
B. Jumlah leukosit
C. Hapusan darah tepi
D. LED
E. Hematokrit
Pembahasan:
Laju Endap Darah (LED) adalah kecepatan mengendapnya eritrosit dari sampel
darah yang akan diperiksa dalam suatu alat tertentu yang dinyatakan dalam milimeter per
jam (mm/jam). LED dijumpai meningkat selama proses inflamasi/peradangan akut,
infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan (nekrosis), penyakit kolagen, rheumatoid,
malignansi, dan kondisi stress fisiologis (misalnya kehamilan). Laju endap darah yang
cepat menunjukkan suatu lesi yang aktif, peningkatan LED dibandingkan sebelumnya
menunjukkan proses yang meluas. LED yang menurun dibandingkan sebelumnya
menunjukkan suatu perbaikan.
Tes darah lengkap adalah pemeriksaan penunjang anemia. Tes hitung darah
lengkap atau complete blood count (CBC) dilakukan untuk mengetahui jumlah, ukuran,
volume, dan jumlah hemoglobin pada sel darah merah. Jika hasil tes darah lengkap
menunjukkan anemia, dokter akan melakukan tes lanjutan dengan pemeriksaan apusan
darah atau diferensial, yang menghitung sel darah merah lebih rinci. Hasil tes tersebut
dapat memberikan informasi tambahan untuk diagnosis anemia, seperti bentuk sel darah
merah dan adanya sel abnormal, yang dapat membantu mendiagnosis dan membedakan
jenis anemia.
Sumber: http://repository.unimus.ac.id/3172/3/BAB%202.pdf

B. Kimia Klinik
6. Seorang pasien datang ke laboratorium dengan membawa surat dari dokter untuk
pemeriksaan enzim darah. Pemeriksaan enzim diperlukan dalam penatalaksanaan
penyakit-penyakit yang menyerang organ hati. Pemeriksaan yang dilakukan oleh ATLM
sesuai permintaan tersebut adalah…
A. AST dan ALT
B. CK-MB dan LDH
C. GGT dan ACP
D. Pancreatic Amilase dan Lipase
E. Lipase dan ALP
Pembahasan:
Hati adalah organ penting, dan kelenjar terbesar pada tubuh manusia.1-3 Hati
memiliki berat sekitar 1,5 kg atau 2% berat badan orang dewasa normal. Pada biokimiawi
hati peningkatan aspartate aminotransferase (AST) atau serum glutamic oxaloacetic
transaminase (SGOT), dan alanine aminotransferase (ALT) atau serum glutamic pyruvic
transaminase (SGPT) biasanya mengarah pada perlukaan hepatoselular atau inflamasi.
Pada penyakit hati, AST and ALT plasma meningkat pada hampir semua penyakit
hati, tapi sangat tinggi dalam kondisi yang menyebabkan nekrosis seperti hepatitis virus
berat, cedera beracun dan perdarahan darah yang berkepanjangan. Pada penyakit selain
hati, aminotransferase mungkin meningkat seperti infark miokard dan gangguan otot.
Namun, gangguan ini biasanya dapat dibedakan secara klinis dari penyakit hati.
Sumber:
Avesina, Nico Aldrin. 2015. Madu Sebagai Hepatoprotektor Dinilai dengan Enzim
Transaminase. Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung.

7. Warna urine normal disebabkan oleh…


A. Sterkobilinogen dan Sterkobilin
B. Urokrom dan Urobilin
C. Bilirubin dan Biliverdin
D. Hemoglobin dan Darah
E. Urobilinogen dan Bilirubin
Pembahasan:
Warna urin normal putih jernih, kuning muda atau kuning. Warna urin
berhubungan dengan derasnya diuresis (banyak kencing), lebih besar diueresis lebih
condong putih jernih. Warna urin kuning normal disebabkan antara lain oleh urocrom
(hasil metabolisme endogen) dan urobilin. Perubahan warna urine dapat disebabkan
baik oleh kelainan renal ataupun non-renal. Dapat pula disebabkan oleh zat pewarna
makanan, atau obat-obatan.

Sumber:
1. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/144/jtptunimus-gdl-taofiqadit-7182-3-babii.pdf
2. http://repository.unair.ac.id/95464/2/Buku%20Hematuria%20pada%20Anak.pdf

8. Pada penderita diare berat hasil pemeriksaan ureum darah dapat meningkat, kasus ini
disebut azothemia prerenal. Kasus tersebut disebabkan oleh terjadinya…
A. Kerusakan pada ginjal
B. Kerusakan pada uretra
C. Aliran darah ke ginjal tidak adekuat
D. Kerusakan pada glomerulus
E. Kerusakan pada hati
Pembahasan:
Prerenal Azotemia adalah kondisi ketika ginjal mengalami kelebihan nitrogen
dalam darah. Hal ini ternyata disebabkan oleh kekurangan aliran darah ke ginjal akibat
tekanan darah yang rendah atau detak jantung yang tidak teratur. Ketika volume darah
atau tekanan darah menurun, kemungkinan filtrasi darah juga menurun, bahkan tak
terjadi sama sekali. Akibatnya limbah tetap ada dalam aliran darah dan urin yang
terbentuk sangat sedikit.
Pada hipoperfusi ginjal yang berat (tekanan arteri rata-rata < 70 mmHg) serta
berlangsung dalam jangka waktu lama, maka mekanisme otoregulasi tersebut akan
terganggu dimana arteriol afferent mengalami vasokonstriksi, terjadi kontraksi mesangial
dan peningkatan reabsorbsi natrium dan air. Keadaan ini disebut prerenal atau gagal
ginjal akut fungsional dimana belum terjadi kerusakan struktural dari ginjal.
Sumber:
1. https://hellosehat.com/urologi/ginjal/azotemia/
2. https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/08a70046ac0ba7b966f58b492
a7da909.pdf

9. Seorang ATLM akan menentukan metode untuk pemeriksaan glukosa darah dan
memesan reagen kepada distributor. Banyak metode yang ditawarkan oleh distributor
untuk pemeriksaan glukosa, sehingga ATLM tersebut harus menentukan pilihan sesuai
dengan referensi WHO. Metode referensi WHO untuk pemeriksaan glukosa adalah…
A. Glukosa oksidase
B. Glukosa oksidase oksigen electrode
C. Ortotoluidin boric acid
D. Oksidasi reduksi (Folin Whu)
E. Heksokinase
Pembahasan:
Metode heksokinase digunakan untuk pengukuran glukosa. Metode ini dianjurkan
oleh WHO dan IFCC. Prinsip pemeriksaan pada metode ini adalah heksokinase akan
mengkatalisis reaksi fosforilasi glukosa dengan ATP, membentuk glukosa-6-fosfat, dan
ADP. Enzim kedua yaitu glukosa-6-posfat dengan nicotinamide adenin dinocloetide
phosphate (NADP).
Metode heksokinase digunakan menggunakan alat-alat yang otomatis. metode ini
yaitu lebih kecil kemungkinan untuk terjadi human error (kesalahan oleh manusia).
Waktu inkubasi sedikit lebih cepat dan penggunaan reagen lebih irit bila dibandingkan
dengan metode GOD PAP. Metode heksokinase lebih dipengaruhi oleh metabolisme
glukosa itu sendiri yaitu pembentukan ATP sebagai pereaksi (Teknolab, 2016).
Sumber:
1. http://repository.unimus.ac.id/1952/3/BAB%20II.pdf
2. Susiwati. 2018. Perbedaan kadar glukosa darah puasa pasien diabetes melitus tipe 2
pada plasma naf berdasarkan waktu pemeriksaan di rsud dr. m. yunus provinsi bengkulu
tahun 2017. Poltekkes Kemenkes Bengkulu.

10. Pemeriksaan LDL kolesterol di sebuah laboratorium medik dapat dilakukan dengan
menggunakan formula Friedewald, tetapi pada kasus tertentu, misalnya pada pasien
hiperlipidemia hal ini tidak dapat dilakukan tetapi harus dilakukan secara langsung.
Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan secara langsung terhadap sampel yang
menunjukkan hasil…
A. HDL kolesterol ≥ 65 mg/dL
B. Kolesterol total ≥ 250 mg/dL
C. LDL kolesterol ≤ 135 mg/dL
D. Trigliserida ≥ 400 mg/dL
E. Kolesterol ≤ 200 mg/dL
Pembahasan:
Rumus formula Friedewald LDL-C = total kolesterol – HDL-C – trigliserida/5,
walaupun demikian, rumus ini masih memiliki banyak kekurangan. Formula
Friedewald tidak bisa digunakan untuk mengukur kadar LDL secara indirek bila
konsentrasi trigliserida terlalu tinggi, misalnya >400 mg/dL (contoh pada pasien
hiperlipidemia). Konsentrasi trigliserida yang terlalu tinggi akan membuat kadar
kolesterol VLDL menjadi tidak valid. Ratio kolesterol: trigliserida pada VLDL akan
melebihi 1:5. Penggunaan trigliserida/5 pada kasus seperti ini akan membuat hasil
kolesterol VLDL terlalu tinggi (overestimation), oleh karena itu, hasil kadar LDL indirek
akan didapat lebih rendah daripada yang seharusnya (underestimation) (Bachoric, 2000).
Sumber:
http://repository.maranatha.edu/12266/3/1010151_Chapter1.pdf

C. Toksikologi Klinik
11. Pada uji penapisan dari sampel cairan biologis dalam pemeriksaan toksikologi,
sampel diekstraksi terlebih dahulu agar semua analit terekstraksi. Tetapi ada beberapa
sampel yang tidak perlu diekstraksi tergantung dari teknik yang digunakan. Teknik
apakah yang digunakan tanpa harus preparasi sampel?
A. Kromatografi Lapis Tipis
B. Kromatografi Kertas
C. Kromatografi Gas
D. Spektrofotometri
E. Immunoassay
Pembahasan:
Pada uji penapisan menggunakan teknik immunoassay sampel tidak perlu
diekstraksi dengan pelarut tertentu. Sampel urin pada umumnya dapat langsung
dilakukan uji penapisan dengan menggunakan teknik immunoassay. Namun tidak jarang
harus mendapatkan perlakuan awal, seperti pengaturan pH dan sentrifugasi, guna
menghilangkan kekeruhan. Pemisahan sel darah dan serum sangat diperlukan pada
persiapan sebelum dilakukan uji penapisan pada darah. Serum pada umumnya dapat
langsung dilakukan uji penapisan menggunakan teknik immunoassay. Tidak jarang
sampel darah, yang diterima sudah mengalami hemolisis atau menggumpal, dalam hal ini
darah dilarutkan dengan metanol, dan kemudian disentrifugasi, supernatannya dapat
langsung dilakukan uji penapisan menggunakan teknik immunoassay.
Hasil dari immunoassay test ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan,
bukan untuk menarik kesimpulan, karena kemungkinan antibodi yang digunakan dapat
bereaksi dengan berbagai senyawa yang memiliki baik bentuk struktur molekul maupun
bangun yang hampir sama. Hasil reaksi immunoassay (screening test) harus dilakukan uji
pemastian (confirmatori test).
Sumber:
https://media.neliti.com/media/publications/282233-analisis-toksikologi-forensik-dan-
interp-9c277e7e.pdf

12. Seorang remaja sedang menjalani perawatan medis dengan mengonsumsi antibiotika
jenis amoksisilin. Jenis napza apa yang mungkin menunjukkan hasil positif palsu pada
pemeriksaan urine?
A. Amfetamin
B. Benzodiazepine
C. Kokain
D. Methadone
E. Opium
Pembahasan:
Amoxicillin digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri, seperti infeksi paru-
paru atau saluran pernapasan, infeksi saluran kemih, infeksi telinga, hidung, dan
tenggorokan, serta infeksi kulit. Amoxicillin termasuk ke dalam golongan obat antibiotik
penisilin. Amoxicillin digunakan untuk mengobati infeksi tertentu yang disebabkan
bakteri, seperti peradangan paru-paru (pneumonia) dan bronkitis, yaitu infeksi saluran
napas yang menuju ke paru-paru.
Sebuah artikel di jurnal Current Psychiatry pada Agustus 2006 menyebut amoxicillin
dan sebagian besar antibiotik bisa memberikan hasil false positive dalam tes
penyalahgunaan kokain. Begitu pula, antibiotika golongan quinolone bisa memberikan
hasil false positive untuk heroin dan morfin.
Sumber: https://www.sehatq.com/tindakan-medis/tes-narkoba dan Kemenkes RI.

13. Seorang laki-laki usia 28 tahun, bekerja di laboratorium dan mengalami keracunan
methanol. Toksisitas methanol berasal dari hasil metabolismenya dengan dehidrogenase
alkohol yaitu formaldehida. Organ terpenting manakah yang menjadi tempat proses
tersebut?
A. Paru-paru
B. Lambung
C. Ginjal
D. Usus
E. Hati
Pembahasan:
Metabolisme alkohol merupakan penyebab terjadinya kerusakan organ hepar
secara tidak langsung (indirect) (Hoek JB, Cahill A, 2002). Jalur utama metabolisme
alkohol melibatkan alkohol dehydrogenase (ADH), suatu famili enzim sitosol yang
mengatalis perubahan alkohol menjadi asetaldehida. Enzim enzim tersebut sebagian besar
ditemukan di organ hepar dan sebagian kecil ditemukan di organ lambung maupun otak.
Sebagai akhir dari proses metabolisme alkohol yaitu oksidasi alkohol menghasilkan
kelebihan ekivalen produksi di hepar, terutama sebagai Nikotinamida Adenosin
Dinukleotida Hidrogen (NADH) dimana kelebihan NADH dapat menyebabkan
terjadinya gangguan metablik seperti alkoholisme kronik, asidosis laktat, dan
hipoglikemia ada keracunan alcohol (Katzung BG, Masters SB, 2014).
Penyakit hepar merupakan yang tersering terjadi akibat penyalahgunaan alkohol.
Penyebab utama terjadinya kerusakan hati adalah efek langsung alkohol terhadap hati,
yang meningkat pada saat malnutrisi seperti, defisiensi nutrisi, termasuk tiamin, asam
folat, piridoksin, niasin, asam askorbat, dan vitamin A, serta bisa menyebabkan terjadinya
defisiensi kalori hingga protein(Price SA, 2006) dan (Mescher AL, 2016).
Sumber: Nabilah Amirah Salsabila, Apoptosis of Hepatocyte Cells as a Result of Alcohol
Metabolism, JIKSH Vol 10 No 2 Des 2019.

14. Seorang laki-laki pekerja di industri pelapisan logam berusia 40 tahun meninggal
dunia, sebelum meninggal mengeluh pusing, napas pendek, mulut terasa logam dan batuk
darah. Dugaan sementara terkena paparan logam berat kadmium dan arsenik yang
digunakan dalam industri tersebut secara terus menerus lebih dari 8 jam. Instrumen
pemeriksaan apa yang paling tepat dan cepat untuk mengidentifikasi kedua logam berat
tersebut dalam satu periode pemeriksaan?
A. AAS
B. HPLC
C. GC-MS
D. ICP-MS
E. LC-MS
Pembahasan:
Inductively coupled plasma-mass spectrometry (ICP-MS) adalah teknik analisis
multi unsur untuk menentukan unsur dan isotop yang terkandung di dalam berbagai
jenis sampel. Lebih dari 90% unsur-unsur yang tercantum dalam tabel periodik dapat
ditentukan dengan menggunakan ICP-MS, termasuk logam alkali, logam transisi, dan
unsur tanah jarang. Alat ini mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan
pendahulunya (AAS dan ICP-AES) yaitu mempunyai latar lebih sederhana, batas deteksi
lebih rendah dan dapat memberi informasi kelimpahan isotop. ICP-MS mulai
dikomersialkan pada tahun 1984. Saat ini penggunaan ICP-MS sudah meluas dalam
berbagai bidang seperti geologi, industri, makanan, kesehatan, lingkungan dan lain-lain
sebagainya.
Sumber:
1. https://inis.iaea.org/collection/NCLCollectionStore/_Public/40/004/40004025.pdf
2. http://jurnal.batan.go.id/index.php/jsmi/article/view/4829

15. Seorang ATLM melakukan identifikasi sianida dengan menggunakan kertas saring.
Kertas ini dipakai untuk pemeriksaan masal pada pekerja yang diduga kontak dengan
CN. Caranya dengan membasahkan kertas dengan ludah di bawah lidah. Pemeriksaan
telah dilakukan secara duplo dan dengan kontrol (+) dan (-). Hasil uji nerwarna biru
muda, kontrol positif berubah menjadi bitu dan kontrol negatif tidak berwarna. Apakah
tindakan yang tepat dilakukan ATLM?
A. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metide spektrofotometri AAS.
B. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan kontrol positif.
C. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metode kromatografi gas.
D. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan kontrol nrgatif.
E. Melakukan pemeriksaan pH.
Pembahasan:
Kromatografi gas (KG) merupakan metode pemisahan suatu campuran menjadi
komponen-komponen berdasarkan interaksi fasa gerak dan fasa diam. Fase gerak berupa
gas yang stabil sedangkan fase diam bisa zat padat atau zat cair. Cuplikan yang dapat
dipisahkan dengan metode ini harus mudah menguap. Sianida adalah zat yang mudah
menguap, sehingga KT merupakan salah satu metode untuk mengkonfirmasi zat tersebut.
Cuplikan dalam bentuk uap dibawa oleh aliran gas ke dalam kolom pemisah, hasil
pemisahan dapat dianalisis dari kromatogram.

Sumber:
https://ptseik.bppt.go.id/artikel-ilmiah/11-artikel-ilmiah/128-analisis-kromatografi-gas

Anda mungkin juga menyukai