Anda di halaman 1dari 62

KIMIA KLINIK

Disampaikan pada :
Kuliah Umum Himpunan Mahasiswa Prodi D IV
Teknologi Laboratorium Medik Poltekes Mataram
Sabtu, 30 Oktober 2021
PERKENALKAN …….

dr. Ety Retno Setyowati, M. Kes., SpPK.,
MARS
Pekerjaan :
1. Kepala Instalasi Laboratorium & BDRS RSUD Patut Patuh
Patju
2. Penanggung jawab Laboratorium Prodia Mataram
3. Penanggung jawab Laboratorium Praya Medical Center
4. Dosen FK Unizar Mataram
5. Dosen Prodi Analis Poltekes Mataram
6. Dewan Pengawas RS Jiwa Mutiara Sukma
7. Sekretaris Badan Pengawas RS se-NTB
8. Asesor Lembaga Akreditasi RS Damar Husada Paripurna
OUTLINE

5.

4. Petanda Tumor
3. Profil
2. Protein Lemak
Spesifik 8.
1. Cardiovaskular
Hormon
7. Mutu
6. Analisis Gas Darah
Elektrolit
SOAL :
Test fungsi tiroid bertujuan untuk membantu menentukan status tiroid. Jika seorang
pasien yang dicurigai menderita hipertiroidisme, sedangkan setelah dilakukan
pemeriksaan FT4 dan FT3 masih normal atau untuk mengevaluasi kadar TSH yang
rendah atau tidak terdeteksi dengan atau tanpa hiper/hipotiroidisme yang
penyebabnya tidak diketahui, maka harus dilakukan pemeriksaan hormon untuk
mengukur respon hipofisis. Melihat kasus pasien tersebut pemeriksaan laboratorium
hormon apakah yang paling tepat dilakukan?

A.Tes Thyroid Realeasing Hormone (TRH)


B.Tes Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
C.Tes Thyroid Stimulating Hormon Sensitive (TSHs)
D.Tes FT4 dan FT3
E. Tes T3 dan T4
1. HORMON
• Suatu zat yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin → mensekresi langsung ke aliran darah

• Kelenjar yang menghasilkan hormon :


1. Hipofisis
Anterior (GH; TSH; ACTH: glukokortikoid, mineralokortikoid, gonadokortikoid;prolactin;gonadotropin); medula
(MSH); posterior (oxytosin, relaxin, ADH).
2. THYROID : tiroksin, liotironin
3. Paratiroid : kalsitonin
4. Adrenal : korteks (glukokortikoid, mineralokortikoid, gonadokortikoid) dan medula (adrenalin, epinefrin)
2.Pankreas : sel alpha (glucagon), sel beta (insulin), sel delta (somatostatin), sel F (pankreopeptida)
3.Lambung : gastrin
4.Duodenum : sekretin
5.Ovarium : estrogen dan progresteron
6.Testis : testosteron
7.Thymus : timosin
“HORMON TIROID”

Kadar serum : T4 > T3


Akktivitas : T4 < T3

Pemeriksaan Fungsi Tiroid :


1. TRH
2. TSH
3. FT4 dan FT3
4. TT3 dan TT4
Pemeriksaan Fungsi Tiroid

HIPOTALAMUS
• TSH
TRH • Tes TRH

PITUITARI / HIPOFISIS
• Tes Supresi
TSH
• Palpasi
KELENJAR TIROID • Sinar X
• USG, Scintigrafi
• Biopsi
T4/T3
• TT4, FT4, FT41
DARAH • TT3, FT3
• AMA, ATA, TRAB
• Tiroglobulin, Calcitonin
FT4/FT3
• Metabolisme Basal (BMR)
ORGAN • Kolesterol
• Penemuan Klinik
Skrining :
1. TSH
2. FT4
Test fungsi tiroid bertujuan untuk membantu menentukan status tiroid. Jika
seorang pasien yang dicurigai menderita hipertiroidisme, sedangkan setelah
dilakukan pemeriksaan FT4 dan FT3 masih normal atau untuk mengevaluasi kadar
TSH yang rendah atau tidak terdeteksi dengan atau tanpa hiper/hipotiroidisme
yang penyebabnya tidak diketahui, maka harus dilakukan pemeriksaan hormon
untuk mengukur respon hipofisis. Melihat kasus pasien tersebut pemeriksaan
laboratorium hormon apakah yang paling tepat dilakukan?

A. Tes Thyroid Realeasing Hormone (TRH)


B. Tes Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
C. Tes Thyroid Stimulating Hormon Sensitive (TSHs)
D. Tes FT4 dan FT3
E. Tes T3 dan T4

Jawaban ……….. A
SOAL :
Laktat Dehidrogenase (LDH) merupakan enzyme yang mengkatalisis perubahan reversible dari
laktat ke piruvat. Pada otot jantung terutama ditemukan LDH1 dan LDH2. Kadarnya
meningkat 3 – 12 jam setelah terjadi infark, mencapai puncak 24 – 48 jam kemudian menurun
pada hari ke 7 – 12. Untuk memeriksa LDH seorang analis harus mengetahui faktor – faktor
yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan LDH. Pernyataan yang paling benar tentang
faktor – faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan LDH adalah :
A. Sampel Hemolisis sampel darah dapat menyebabkan penurunan kadar LDH serum
B. Injeksi Intra Muscular dapat meningkatkan kadar LDH serum
C. Obat Jenis Narkotika dapat menurunkan kadar LDH Serum
D. Penyimpanan serum dalam lemari pendingin selama 4 jam dapat meningkatkan kadar LDH
E. Injeksi Intra Muscular dapat menurunkan kadar LDH serum
2. SISTEM CARDIOVASKULAR
ENZIM
1. LD : Lactat Dehidrogenase
LD-1 (H4) : jantung, cortex renalis, eritrosit
2. CK : Creatine kinase
LD-2, LD-3, LD-4 : jantung, ginjal, eritrosit, jaringan lain
LD-5 (M4) : liver & otot skeletal.
DIAGNOSIS PENYAKIT JANTUNG
1. Anamnesis CK-BB : brain
CK-MM : Skeletal muscle
2. ECG / Treadmill / Cardiac CK-MB : Cardiac muscle
Echocardiografi Marker
3. Serum cardiac marker

CARDIAC PROTEIN
1. Myoglobin
2. Troponin
Troponin C
Troponin I
Tropinin T
100 – cTnT Myoglobin : jam ke-6 sampai ke-12

Multiples of the Upper Reference Limit

Myoglobin and MB isoforms


CKMB: jam ke-12 sampai 2-3 hari
Troponin: jam ke-12 sampai > 5 hari
50 –
LD : jam ke-6 sampai 5 hari
cTnI

15 –
MLC

10 –
CK-MB
LD1
5 –

Reference interval
       

0 1 2 3 4 5 6 7 10
Days After Onset AMI
 Di atas limit(jam) Peak (jam) Kembali N (hari)
CK 3-8 10 - 24 3–4
CKMB 3-8 10 - 24 2-3
LD-1 ,LD-2 3 - 12 24 - 48 8 - 14
Myoglobin 1-3 6-9 1
Troponin I & T 3-8 24 - 48 3 – 5 (I)
72 - 100 5 – 10 (T)
(peak II, hanya T)
Estimated Clinical Sensitivity and Specificity or
Markers for Ischemic Injury

Marker 2-8h 8-24h 14-72h >72h


spec sens spec spec spec

Myoglobin 70 95 75 0 0
CK isoforms 95 90 60 0 0
CK-MB 95 60 95 98 50
LD1 85 40 85 95 90
Troponin T or I 99 75 95 98 98
Laktat Dehidrogenase (LDH) merupakan enzyme yang mengkatalisis perubahan reversible dari laktat
ke piruvat. Pada otot jantung terutama ditemukan LDH1 dan LDH2. Kadarnya meningkat 3 – 12 jam
setelah terjadi infark, mencapai puncak 24 – 48 jam kemudian menurun pada hari ke 7 – 12. Untuk
memeriksa LDH seorang analis harus mengetahui faktor – faktor yang dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan LDH. Pernyataan yang paling benar tentang faktor – faktor yang mempengaruhi hasil
pemeriksaan LDH adalah :
A. Sampel Hemolisis sampel darah dapat menyebabkan penurunan kadar LDH serum
B. Injeksi Intra Muscular dapat meningkatkan kadar LDH serum
C. Obat Jenis Narkotika dapat menurunkan kadar LDH Serum
D. Penyimpanan serum dalam lemari pendingin selama 4 jam dapat meningkatkan kadar LDH
E. Injeksi Intra Muscular dapat menurunkan kadar LDH serum
 

Jawaban : ….. B
SOAL :
Seorang Pasien Diabetes Mellitus didiagnosis terjadi komplikasi yang ditandai adanya proteinuria
menetap disertai adanya retinopati dan hipertensi. Untuk memastikan diagnose gejala tersebut,
dokter meminta dilakukan pemeriksaan laboratorium lanjut. Tes laboratorium apakah yang
digunakan untuk kepastian diagnose tersebut?
A.Tes HbA1C
B.Tes Fraksi Lipid
C.Tes Fraksi globulin
D.Tes Mikroalbuminuria
E.Tes Protein Bence Jones
3. PROTEIN SPESIFIK
• Ratusan jenis protein beredar dalam darah :
- Protein pembawa (seperti serum albumin, transferrin, and haptoglobin)
- Fibrinogen dan faktor koagulan lainnya
- Komponen komplemen
- Imunoglobulin
- Inhibitor enzim
- Prekusor zat seperti angiotensin dan bradykinin
• Total protein merupakan semua jenis protein yang terdapat dalam serum atau
plasma yang terdiri dari albumin (60%) dan globulin (40%).
 • Protein serum yang dibuat oleh sel hepar :
1. albumin
2. globulin (80%)
3. fibrinogen dan faktor pembekuan darah lainnya
kecuali globulin dibentuk dalam RES
Definisi Abnormalitas Ekstresi Albumin

Kategori Urin Sewaktu Urin 24 jam Urine dlm waktu


(g/mg kreatinin) (mg/24 jam) tertentu (g/menit)

Normal < 30 < 30 < 20

Mikroalbuminuria 30 – 299 30 – 299 20 - 199

Makroalbuminuria > 300 > 300 > 200


Proteinuria/albuminuria
Hasil Positif Palsu MAU
Aktivitas fisik yang berat
Infeksi saluran kemih
Gagal jantung
Hipertensi berat
Demam tinggi
Seorang Pasien Diabetes Mellitus didiagnosis terjadi komplikasi yang ditandai adanya proteinuria
menetap disertai adanya retinopati dan hipertensi. Untuk memastikan diagnose gejala tersebut,
dokter meminta dilakukan pemeriksaan laboratorium lanjut. Tes laboratorium apakah yang
digunakan untuk kepastian diagnose tersebut?
A.Tes HbA1C
B.Tes Fraksi Lipid
C.Tes Fraksi globulin
D.Tes Mikroalbuminuria
E.Tes Protein Bence Jones

Jawaban : ……. D
SOAL :
Pasien datang ke laboratorium dengan membawa pengantar dari dokter untuk diperisa fraksi
lemak darahnya. Setelah darah diolah menjadi serum, ternyata serum keruh sekali/lipemik.
Serum yang lipemik akan mengganggu pembacaan dengan spektrofotometer. Tindakan apa yang
akan dilakukan terhadap sampel tersebut?
A.Dicentrifuge
B.Diulang pengambil sampel
C.Disaring
D.Diencerkan
E.Didiamkan pada suhu 4o C selama 24 jam
4. PROFIL LIPID

JENIS LIPID KADAR (mg/dl)

TRIGLISERIDA 80 - 180

FOSFOLIPID 123 - 390

KOLESTEROL TOTAL 107 – 220

KOLESTEROL BEBAS 26 – 106

ASAM LEMAK BEBAS 6 - 16

TOTAL LIPID 360 - 820


LIPOPROTEIN
Kilomikron
Mengangkut lemak dari saluran cerna menuju hati

Low Density Lipoprotein (LDL)


Mengangkut kolesterol ke sel-sel tubuh yang memerlukan

High Density Lipoprotein (HDL)


Mengangkut kolesterol dari sel tubuh menuju hati
Lipid triad normal
• Kolesterol total : < 200 mg/dl
• Kolesterol-HDL : > 45 mg/dl
• Kolesterol-LDL : < 130 mg/dl
• Trigliserida : < 150 mg/dl
• Rasio Kolesterol total/HDL : <5

DISLIPIDEMIA
Ditandai :
• Kadar Kolesterol total meningkat
• Kadar Kolesterol LDL meningkat
• Kadar Kolesterol HDL menurun
• Kadar Trigliserida meningkat
Pemeriksaan Laboratorium dasar Lipid
• Pengamatan plasma/ serum segar: apakah keruh seperti susu = lipemik
• Tes kilomikron (Plasma standing test)
• Kadar Kolesterol (total)
• Kadar Trigliserida
• Pengendapan dengan poli-anion bervalensi dua : heparin-Mn.
HDL kolesterol tdpt pd supernatan
LDL kolesterol  tdpt pd bagian endapan

Formula Friedewal : Kol LDL = Kol Total – (Kol HDL) – TG/5


- Berlaku untuk serum/plasma puasa (kilomikron = 0 )
- Syarat: TG < 400 mg/dl (Kol-VLDL≠TG/5)
Primary mixed hyperlipidemia (PMH) merupakan salah satu penyakit hipertrigliserida
primer dengan manifestasi sampel darah yang lipemik.
SAMPEL LIPEMIK
• Merupakan sampel serum atau plasma yang keruh akibat akumulasi partikel lipoprotein yang
berlebih dalam darah sehingga darah menjadi keruh berwarna putih susu. 
• Penyebab utama terjadinya serum lipemik adalah adanya partikel besar lipoprotein yaitu
chylomicrons.
• Penanganan atas serum darah yang kondisinya lipemik supaya bisa kesalahan analisa dapat
diminimalisir, dapat ditangani dengan cara proses pendinginan maupun bantuan alat seperti
ultrasentrifugasi.
• Penambahan Polietilen Glikol (PEG) pada serum lipemik akan menurunkan tegangan permukaan
serum sehingga lemak dapat mengendap dan menghilangkan kekeruhan
• Penggunaan pelarut organik seperti kloroform (CHCL3) yang efektif dalam menghilangkan lipid.
Namun, penggunaan pelarut organik sudah jarang dipakai karena bahan ini bersifat karsinogenik yang
membahayakan laboran dan lingkungan
Pasien datang ke laboratorium dengan membawa pengantar dari dokter untuk diperisa fraksi lemak
darahnya. Setelah darah diolah menjadi serum, ternyata serum keruh sekali/lipemik. Serum yang
lipemik akan mengganggu pembacaan dengan spektrofotometer. Tindakan apa yang akan dilakukan
terhadap sampel tersebut?
Penyebab utama terjadinya serum lipemik yaitu chylomicrons
A.Dicentrifuge..
B.Diulang pengambil sampel
C.Disaring
D.Diencerkan
E.Didiamkan pada suhu 4o C selama 24 jam

Jawaban ….. E
SOAL :
Seorang analis melakukan pemeriksaan Tumor marker atas permintaan dokter. Diagnosis
dokter menduga pasien yang dirujuk tersebut menderita Karsinoma hepatoselluler yang
menjalar ke Karsinoma testis. Analis tersebut memilih pemeriksaan Tumor marker
menggunakan prinsip pemeriksaan Enzyme Immunoassay berdasarkan prinsip”Sandwich”.
Jenis Tumor marker yang diperiksa dari kasus pasien tersebut adalah
A.CA.15-3 (Cancer Antigen-15-3)
B.CEA (Carcinomaembriogenic Antigen)
C.CA-125 (Cancer Antigen-125)
D.AFT (Alfa Feto Protein)
E.MCA (Mucin-Like Carcinoma-Associated Antigen)
5. TUMOR

• Kanker sering dikenal sebagai tumor, walaupu tidak semua tumor adalah
kanker
• Kanker dapat timbul pada semua bagian tubuh. Oleh karena itu dikenal berbagai
jenis kanker berdasarkan organ tubuh yang terkena
• Deteksi dini kanker menggunakan petanda tumor
• Pemeriksaan petanda tumor :
- metode yang digunakan : ELISA metode sandwich, MEIA, Chemiluminescent,
ECLIA, CMIA
- sampel : serum, plasma
- dilakukan secara serial dengan metode harus sama dan laboratorium juga sama
Seorang analis melakukan pemeriksaan Tumor marker atas permintaan dokter. Diagnosis
dokter menduga pasien yang dirujuk tersebut menderita Karsinoma hepatoselluler yang
menjalar ke Karsinoma testis. Analis tersebut memilih pemeriksaan Tumor marker
menggunakan prinsip pemeriksaan Enzyme Immunoassay berdasarkan prinsip”Sandwich”.
Jenis Tumor marker yang diperiksa dari kasus pasien tersebut adalah
A.CA.15-3 (Cancer Antigen-15-3)
B.CEA (Carcinomaembriogenic Antigen)
C.CA-125 (Cancer Antigen-125)
D.AFT (Alfa Feto Protein)
E.MCA (Mucin-Like Carcinoma-Associated Antigen)

Jawaban …… D
SOAL :

Seorang pasien laki-laki 36 tahun datang ke laboratorium membawa surat pengantar dokter
untuk pemeriksaan potasium. Darah diambil dan ditampung dengan tabung vacutainer
K2EDTA, setelah diputar, potassium dalam plasma diukur oleh ATLM. Bagaimana hasil
pemeriksaan yang akan diperoleh?
A.Dalam batas normal
B.Meningkat palsu
C.Menurun
D.Meningkat dua kali
E.Meningkat tiga kali

 
SOAL :
Seorang pasien laki-laki, 25 tahun datang ke laboratorium untuk pemeriksaan sodium atas
permintaan dokter. Keterangan klinis pasien dehidrasi pasca diare dan muntah. Bagaimana
perkiraan hasil pemeriksaan pada pasien tersebut ?
A.Tidak terukur
B.Meningkat dua kali
C.Normal
D.Meningkat palsu
E.Menurun
6. ELEKTROLIT
KOMPOSISI ELEKTROLIT DALAM CAIRAN TUBUH

PLASMA AIR PLASMA CAIRAN CAIRAN


ION meq/l meq/l INTERST. INTRASEL
meq/l meq/l

Kation 149,9 161,2 153 200


Na (Sodium) 142 152,7 145,1 12
K (Potasium) 4,3 4,6 4,4 150
Ca 2,5 2,7 2,4 4
Mg 1,1 1,2 1,1 34

Anion 149,9 161,2 153 200


Cl 104 111,9 117,4 4
HCO3- 24 25,8 27,1 12
HPO32- , H2PO3- 2 2,2 2,3 40
Protein 14 15 0 54
Lain-lain # 5,9 6,3 6,2 90

# Asam organik dan anorganik


fosfat organik (c.intraseluler )
INTERFERENS
SAMPEL PEMERIKSAAN ELEKTROLIT
• Darah utuh (whole Blood)  Pemeriksaan NATRIUM
• Plasma Hemolisis tidak mempengaruhi kadar Na
• Serum ..... dianjurkan dalam serum dan plasma
• Urine
• Cairan serebrospinal  Pemeriksaan KALIUM
• Feses - Hemolisis harus dihindari
- Penggunakan tourniquet saat
pengambilan darah menyebabkan kadar
naik 10 – 20%
- Aktivitas otot menyebabkan peningkatan
kadar kalium →false high
- Darah dibekukan sebelum dipisahkan
menyebabkan peningkatan kadar kalium
- Lekositosis dan trombositosis yg ekstrim
meningkatkan kadar kalium serum
Seorang pasien laki-laki 36 tahun datang ke laboratorium membawa surat pengantar dokter
untuk pemeriksaan potasium. Darah diambil dan ditampung dengan tabung vacutainer
K2EDTA, setelah diputar, potassium dalam plasma diukur oleh ATLM. Bagaimana hasil
pemeriksaan yang akan diperoleh?
A.Dalam batas normal
B.Meningkat palsu
C.Menurun
D.Meningkat dua kali
E.Meningkat tiga kali

 
Jawaban …… B
DEHIDRASI
Tubuh kekurangan cairan Gejala dehidrasi :
Etiologi kekurangan cairan : • lesu
 Melalui sal cerna • tekanan darah ↓
• Muntah
• Bocor • nadi halus cepat
• perdaraha • urine ↓
 Melalui sal kencing • akral dingin
• Pemakaian diuretik
• mukosa kering
• Penyakit ginjal
• diabetes • turgor ↓
 Melalui kulit
• Luka bakar Pengobatan :
• Keringat ↑↑
• Sesuai penyakit dasar
Perpindahan keruang dalam badan
• Peritonitis • Pemberian cairan oral – parenteral : NaCl
• Pankreatitis
Seorang pasien laki-laki, 25 tahun datang ke laboratorium untuk pemeriksaan sodium atas
permintaan dokter. Keterangan klinis pasien dehidrasi pasca diare dan muntah. Bagaimana
perkiraan hasil pemeriksaan pada pasien tersebut ?
A.Tidak terukur
B.Meningkat dua kali
C.Normal
D.Meningkat palsu
E.Menurun

Jawaban ……. D
SOAL :
Melakukan pemeriksaan analisis gas darah. Sampel darah diambil dari pasien wanita usia
60 tahun sedang mengalami sesak nafas. Kulit tampak pucat, denyut nadi melemah,
didapatkan hasil laboratorium pH = 7,30 ; pCO2 = 48 mmHg ; HCO3 = 20 mmol/liter.
Apakah interpretasi status asam basa pasien hasil labortorium diatas?
A.Alkalosis respiratorik tanpa kompensasi
B.Asidosis metabolic dengan kompensasi alkalosis respiratorik
C.Asidosis respiratorik tanpa kompensasi
D.Alkalosis metabolic dengan kompensasi asidosis respiratorik
E.Alkalosis respiratorik dengan kompensasi alkalosis metabolic
7. ANALISIS GAS DARAH

KOMPONEN
METABOLIK
[ HCO3- ]

pH = 6,1 + log —————–


KOMPONEN 0,03 X pCO2 KOMPONEN
RESPIRATORIK

Nilai pCO2 ditentukan oleh faktor pernafasan


Hiperventilasi ------------- pCO2↓
NORMAL :
Hipoventilasi ----------- pCO2 ↑
pH = 7.35 – 7.45
[ HCO3- ] = 22 - 26 mmol/l
Nilai [ HCO3- ] TIDAK ditentukan oleh faktor pernafasan pCO2 = 35 - 45 mmHg
Ditentukan oleh faktor METABOLIK
( H+ dan GINJAL )
CARA INTERPRETASI

1. pH darah : normal (7.35 – 7.45)

pH<7.4 mengarah asidosis

pH>7.4 mengarah alkalosis.

2. pCO2 : normal (35 – 45 mmHg)


asidosis respiratorik/ hipoventilasi (>45 mmHg)
alkalosis respiratorik/ hiperventilasi (<35 mmHg)
3. HCO3- : normal (23 – 28 mmol/l),
asidosis metabolik (<23 mmol/l), atau
alkalosis metabolik (>28 mmol/l),
KESEIMBANGAN ASAM BASA SEDERHANA

GANGGUAN pH [ H +] Gangguan Respon


primer kompensasi
ASIDOSIS METABOLIK ↓ ↑ [ HCO3- ] ↓ pCO2 ↓

ALKALOSIS METABOLIK ↑ ↓ [ HCO3- ] ↑ pCO2 ↑

ASIDOSIS RESPIRATORIK ↓ ↑ pCO2 ↑ [ HCO3- ] ↑

ALKALOSIS RESPIRATORIK ↑ ↓ pCO2 ↓ [ HCO3- ] ↓


Melakukan pemeriksaan analisis gas darah. Sampel darah diambil dari pasien wanita usia
60 tahun sedang mengalami sesak nafas. Kulit tampak pucat, denyut nadi melemah,
didapatkan hasil laboratorium pH = 7,30 ; pCO2 = 48 mmHg ; HCO3 = 20 mmol/liter.
Apakah interpretasi status asam basa pasien hasil labortorium diatas?
A. Alkalosis respiratorik tanpa kompensasi
B. Asidosis metabolic dengan kompensasi alkalosis respiratorik
C. Asidosis respiratorik tanpa kompensasi
D. Alkalosis metabolic dengan kompensasi asidosis respiratorik
E. Alkalosis respiratorik dengan kompensasi alkalosis metabolic

NORMAL :
pH = 7.35 – 7.45 pH : 7.30 ….. Asidosis
Jawaban ……. C pCO2 = 35 - 45 mmHg pCO2. : 48 ….. Asidosis respiratorik
[ HCO3- ] = 22 - 26 mmol/l HCO3- : 20 ….. Asidosis metabolic

STATUS ASAM-BASA :

ASIDOSIS RESPIRATORIK DISERTAI


ASIDOSIS METABOLIK
(GANGGAN CAMPURAN)
CONTOH HASIL PEMERIKSAAN : pH = 7,50 ( N: 7,35-7,45 )
pCO2 = 42 mmHg ( N: 35-45 mmHg )
HCO3- = 33 mmol/l ( N: 22-26 mmol/l )

interpretasi
pH ↑ ---------> ALKALOSIS

pCO2 ---------> NORMAL

HCO3- ↑ ----------> ALKALOSIS METABOLIK

STATUS ASAM-BASA :

ALKALOSIS METABOLIK
TANPA KOMPENSASI

52
CONTOH HASIL PEMERIKSAAN : pH = 7,22 ( N: 7,35-7,45 )
pCO2 = 15 mmHg ( N: 35-45 mmHg )
HCO3- = 6 mmol/l ( N: 22-26 mmol/l )

interpretasi
pH ↓ ---------> ASIDOSIS

pCO↓ ---------> ALKALOSIS RESPIRATORIK

HCO3- ↓ ----------> ASIDOSIS METABOLIK

STATUS ASAM-BASA :

ASIDOSIS METABOLIK DENGAN


KOMPENSASI ALKALOSIS RESPIRATORIK

53
CONTOH HASIL PEMERIKSAAN : pH = 7,48 ( N: 7,35-7,45 )
pCO2 = 32 mmHg ( N: 35-45 mmHg )
HCO3- = 21 mmol/l ( N: 22-26 mmol/l )

interpretasi
pH ↑ ---------> ALKALOSIS

pCO↓ ---------> ALKALOSIS RESPIRATORIK

HCO3- ↓ ----------> ASIDOSIS METABOLIK

STATUS ASAM-BASA :

ALKALOSIS RESPIRATORIK DENGAN


KOMPENSASI ASIDOSIS METABOLIK

54
SOAL :
Seorang ATLM melakukan kontrol untuk pemeriksaan sodium, hasil control saat diplotkan berada
2.4 Sd di atas mean, hasil kontrol 5 hari sebelumnya dalam satuan Sd adalah 1,2; 1,4; 1,6 ; 2; 2 di
atas garis mean. Apa hasil kontrol diterima pada kasus tersebut ?
A. Tidak, karena 22S.
B. Tidak, karena R4S
C. Tidak, karena trend
D. Ya, karena 31S
E. Ya, karena 12S

 
 
 
8. MUTU
Seorang ATLM melakukan kontrol untuk pemeriksaan sodium, hasil control saat diplotkan berada
2.4 Sd di atas mean, hasil kontrol 5 hari sebelumnya dalam satuan Sd adalah 1,2; 1,4; 1,6 ; 2; 2 di
atas garis mean. Apa hasil kontrol diterima pada kasus tersebut ?
A. Tidak, karena 22S.
B. Tidak, karena R4S
C. Tidak, karena trend
D. Ya, karena 31S
E. Ya, karena 12S
 
Jawaban ….C
 
 

Anda mungkin juga menyukai