Anda di halaman 1dari 77

BUKU PAKET SOALTRY OUT UJI KOMPETENSI

REGIONAL
PRODI D4 ATLM
TAHUN 2020

BIDANG KOMPTENSI :

1.KIMIA KLINIK
2.HEMATOLOGI
3.PARASITOLOGI
4.BAKTERIOLOGI
5.IMUNOSEROLOGI
6.TOKSIKOLOGI
7.SITOHISTOTEKNOLOG

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
PAKET SOAL TO UKOM D4 ATLM

KK-D4-20.1-01
1. Kasus ( Vignette)
Metode yang digunakan untuk pemeriksaan LDL cholestrol ialah metode direct dan
indirect. Pada metode indirect dilakukan dengan rumus fledewald. LDL (mg/dl) =
kolesterol total – (Trigliserida (mg/dl) : 5) – HDL.
Pertanyaan Soal
Metode tersebut memiliki kesalahan besar jika?
Pilihan Jawaban
A. Kadar VLDL tinggi
B. Kadar LDL tinggi
C. Kadar HDL tinggi
D. Kadar trigliserida tinggi
E. Kadar cholesterol tinggi

Kunci jawaban: D. Kadar trigliserida tinggi

KK-D4-20.1-2
2. Kasus ( Vignette)
Dilakukan pengambilan darah arteri pada pasien dengan keluhan sesak napas. Darah yang
telah diambil dikirim ke laboratorium untuk dianalisa. Ternyata, suhu pengiriman sampel
tidak dilakukan pada suhu 1-5oC, tetapi pada suhu 25oC. Perubahan suhu akan
mempengaruhi hasil.
Pertanyaan Soal
Parameter apa yang mengalami perubahan, apa bila terjadi peningkatan?
Pilihan Jawaban
A. Tekanan CO2
B. konsentrasi bikarbonat
C. pH
D. Saturasi oksigen
E. Base Ekses

Kunci Jawaban: A. Tekanan CO2


KK-D4-20.1-3
3. Kasus ( Vignette)
Pasien mengalami penurunan berat badan dan tremor. Terjadi pula pembengkakan pada
kelenjar tiroid (didaerah leher). Selanjutnya dilakukan pengambilan darah untuk
pemeriksaan adanya kelainan kelenjar endokrin.
Pemeriksaan penunjang yang sensitive pada kasus tersebut adalah ?

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Pilihan Jawaban
A. FT4
B. T4
C. TRH
D. TSH
E. TBG
Kunci Jawaban: A. FT4
KK-D4-20.1-4
4. Kasus ( Vignette)
Diagnosa dokter menunjukkan terjadi peningkatan kecepatan metabolisme pada pasien
sehingga terjadi penurunan berat badan. Hasil laboratorium pada pemeriksaan hormon
ditemukan kadar T4, T3 turun dan kadar TSH naik.
Pertanyaan Soal
Organ yang mengalami gangguan adalah?
Pilihan Jawaban
A. Hipotalamus
B. Hipofisis
C. Paratiroid
D. Tiroid
E. Adrenal
Kunci Jawaban: D. Tiroid

KK-D4-20.1-5
5. Kasus ( Vignette)
Pasien mengalami serangan mendadak sesak napas dan nyeri pada daerah dada sebelah kiri.
Dokter menghendaki pemeriksaan enzim untuk diagnose kelainan jantung.
Pertanyaan Soal
Pemeriksaan untuk kasus tersebut adalah?
Pilihan Jawaban
A. AST
B. ALT
C. CK
D. CK-MB
E. LDH
Kunci Jawaban: D. CK-MB

KK-D4-20.1-6
6. Kasus ( Vignette)

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Pasien mengalami serangan mendadak sesak napas dan nyeri pada daerah dada sebelah
kiri. Dokter menghendaki pemeriksaan untuk diagnosa kelainan jantung akut pada 4 jam
awal serangan.
Pertanyaan Soal
Parameter pemeriksaan untuk kasus tersebut adalah?
Pilihan Jawaban
A. Troponin I
B. Troponin T
C. Myoglobin
D. CK-MB
E. Kreatinin kinase
Kunci Jawaban: C. Myoglobin
KK-D4-20.1-07
7. Kasus ( Vignette)
Pasien dengan kelainan jantung, dengan gejala sering mengalami kesulitan saat bernapas
atau sesak napas, diperiksa di laboratorium sesuai arahan dokter. ATLM memeriksa serum
pasien tersebut untuk memantau gejala.
Pertanyaan Soal
Pemeriksaan penunjang untuk kasus tersebut adalah?
Pilihan Jawaban
A. Profil lipid
B. Marker Inflamasi (CRP)
C. Protein jantung
D. Elektrolit
E. Analisa gas darah
Kunci Jawaban: A. Profil lipid

KK-D4-20.1-08
8. Kasus ( Vignette)
Pasien dengan kelainan jantung, sering mengalami kesulitan saat bernapas atau sesak
napas dan terjadi edema (pembengkakan). Sampel pasien tersebut diperiksa di
laboratorium.
Pertanyaan Soal
Pemeriksaan penunjang untuk pasien tersebut adalah?
Pilihan Jawaban
A. Elektrolit (Na, K)
B. Protein di jantung
C. Profil lipid
D. Enzim-enzim di jantung
E. Analisa gas darah

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Kunci Jawaban: A. Elektrolit (Na, K)

KK-D4-20.1-09
9. Kasus ( Vignette)
Pasien mengalami serangan jantung. Guna menunjang pemeriksaan aterosklerosis
dilakukan Kasus ( Vignette)
pengambilan darah untuk pemeriksaan profil lipid. Ternyata serum pasien tersebut keruh.
Pertanyaan Soal
Penyebab hal tersebut adalah?
Pilihan Jawaban
A. Cholesterol total
B. HDL cholesterol
C. LDL cholesterol
D. VLDL cholesterol
E. Trigliserida
Kunci Jawaban: E. Trigliserida

KK-D4-20.1-10
9. Kasus ( Vignette)
Pasien dengan kebiasaan konsumsi lemak berlebih, berisiko terjadinya aterosklerosis.
Pada pengambilan darah pasien, dilakukan puasa selama 12 jam untuk menghindari
peningkatan palsu yang disebabkan oleh makanan.
Pertanyaan Soal
Parameter yang mengalami peningkatan pada kasus tersebut adalah?
Pilihan Jawaban
A. Chylomikron
B. HDL
C. LDL
D. VLDL
E. Total cholesterol
Kunci Jawaban: A.Chylomikron

KK-D4-20.1-11
10. Kasus ( Vignette)

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Metode yang digunakan untuk pemeriksaan LDL cholestrol ialah metode direct dan
indirect. Pada metode indirect dilakukan dengan rumus fledewald. LDL (mg/dl) =
kolesterol total – (Trigliserida (mg/dl) : 5) – HDL. Metode indirect memiliki
kesalahan besar.
Pertanyaan Soal
Hal tersebut terjadi akibat?
Pilihan Jawaban
A. Kadar VLDL tinggi
B. Kadar LDL tinggi
C. Kadar HDL tinggi
D. Kadar trigliserida tinggi
E. Kadar cholesterol tinggi
Kunci Jawaban: D. Kadar trigliserida tinggi

KK-D4-20.1-12
11. Kasus ( Vignette)
Seorang pasien pecandu alcohol dan kadar alkohol tinggi dalam darah mengalami
gangguan dalam metabolisme lipoprotein, sehingga terjadi peningkatan pada hasil profil
lipidnya pecandu alkohol akan mengalami
Hasil pemeriksaan yang mengalami peningkatan adalah?
Pilihan Jawaban
A. VLDL
B. LDL
C. HDL
D. Trigliserida
E. Cholesterol
Kunci Jawaban: A. VLDL
KK-D4-20.1-13
12. Kasus ( Vignette)
Pada pasien dengan kadar glukosa darah diatas normal, yaitu 150 mg/dL dan bersamaan
dengan pemeriksaan glukosa darah dilakukan pemeriksaan glukosa urine. Hasil
pemeriksaan glukosa urine negatif. Riwayat pasien tidak mengalami gangguan ginjal.
Pertanyaan Soal
Tindakan yang dilakukan TLM ?

Pilihan Jawaban
A. Mengulang pemeriksaan glukosa darah
B. Mengulang pemeriksaan glukosa urine

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
C. Mengeluarkan hasil pemeriksaan
D. Menganjurkan pasien untuk periksa glukosa 2 jam PP
E. Mengulang pemeriksaan glukosa darah dan glukosa urine
Kunci Jawaban: C. Mengeluarkan hasil pemeriksaan

KK-D4-20.1-14
13. Kasus ( Vignette)
Seorang pria didiagnosa diabetes melakukan pemeriksaan glukosa puasa dan test toleransi
kadar glukosa. Pria tersebut melakukan pemeriksaan toleransi glukosa 2 jam setelah
makan.
Pertanyaan Soal
Hal ini bertujuan untuk?
Pilihan Jawaban
A. Pada 2 jam, glukosa dari makanan akan sempurna terserap masuk ke darah
B. Pada 2 jam, glukosa dari makanan akan sempurna menjadi energi
C. Pada 2 jam, glukosa darah akan kembali pada kondisi normal
D. Pada 2 jam, glukosa darah memiliki kadar optimum
E. Pada 2 jam, peningkatan glukosa oleh zat lain tidak terjadi lagi
Kunci Jawaban: C. Pada 2 jam, glukosa darah akan kembali pada kondisi normal

KK-D4-20.1-15
14. Kasus ( Vignette)
Pada pasien diabetes, dilakukan pemeriksaan HbA1C yaitu memantau kadar glukosa
dalam eritrosit. Hasil Kadar HbA1C 8,5 %.
Pertanyaan Soal
Intepretasi hasil pemeriksaan tersebut adalah?
Pilihan Jawaban
A. Berada pada rentang normal
B. Tidak teratur dengan baik
C. Teratur baik
D. Teratur lumayan baik
E. Tidak terjadu komplikasi
Kunci Jawaban: .B. Tidak teratur dengan baik

KK-D4-20.1-16
15. Kasus ( Vignette)

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Pasien mengalami membengkakan di daerah leher, hasil diagnosa dokter menunjukkan
adanya sel kanker pada kelenjar tiroid. Dosen menyarankan pemeriksaan hormon
terhadap pasien tersebut.
Pertanyaan Soal
Pemeriksaan yang dilakukan pada pasien tersebut adalah?
Pilihan Jawaba
A. T3
B. T4
C. TRH
D. TSH
E. Kalsitonin
Kunci Jawaban: . E. Kalsitonin

KK-D4-20.1-17
16. Kasus ( Vignette)
Pasien mengalami sakit di daerah dada, hasil diagnosa dokter menunjukkan adanya sel
kanker pada payudara. Untuk menunjang diagnosa, dokter menyarankan pasien tersebut
untuk diperiksa.
Pertanyaan Soal
Pemeriksaan yang digunakan pada pasien tersebut adalah?
Pilihan Jawaban
A. AFP (alfa fetoprotein)
B. B2M (beta microglobulin)
C. CA 15-3
D. HE4
E. CgA (Chromoganin A)
Kunci jawaban: C. CA 15-3

KK-D4-20.1-18
17. Kasus ( Vignette)
Seorang pasien rawat inap di rumah sakit X terindikasi penyakit hepatitis,berdasarkan
hasil pemeriksaan makroskopis urine berwarna kuning kecoklatan.Sklera mata pasien
juga terlihat berwarna kekuning-kuningan, setelah dilihat kukunya ternyata juga berwarna
kuning.
Pertanyaan Soal
Pemeriksaan apa yang paling tepat untuk pasien tersebut ?

Pilihan Jawaban
A. Reduksi

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
B. Bilirubin
C. Protein
D. Benda keton
E. Benzidin test
Kunci jawaban: B. Bilirubin

KK-D4-20.1-19
18. Kasus ( Vignette)
Pasien datang ke laboratorium dengan membawa pengantar dari dokter bahwa dia harus
melakukan cek sperma/analisis sperma.Kemudian oleh analisnya disarankan agar pasien
tidak melakukan kegiatan seks selama 3-5 hari.setelah itu baru bisa diperiksa spermanya.
Pertanyaan Soal
Waktu ini disebut?
Pilihan Jawaban
A. Masa subur
B. Masa Abstain
C. Waktu likuefeksi
D. Masa peralihan
E. Masa abstinensia

kunci jawaban: E. Masa abstinensia

KK-D4-20.1-20
19. Kasus ( Vignette)
Seseorang datang ke laboratorium dengan keluhan sakit pinggang bagian belakang,
kemudian dilihat dari hasil laboratoriumnya ternyata kadar kreatinin darahnya 5 mg/dl,
dan kadar ureumnya 89 mg/dl.
Pertanyaan Soal
Pada kasus seperti ini organ apa yang mengalami gangguan ?
Pilihan Jawaban
A. Hati
B. Jantung
C. Ginjal
D. usus buntu
E. Rematik
Kunci jawaban: C. Ginjal

KK-D4-20.1-21

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
20. Kasus ( Vignette)
Saat diberikan rujukan oleh dokter untuk periksa sperma ke laboratorium Jimmy agak
bingung, tetapi setelah diberikan penjelasan oleh analis yang bekerja dilaboratorium
tersebut Jimmy menjadi paham. Akhirnya 5 hari kemudian Jimmy datang dan
mengeluarkan sampel dilaboratorium. Tetapi setelah diperiksa ternyata tidak ditemukan
adanya sel sperma dalam ejakulat tersebut
Pertanyaan Soal
Apa kesimpulan hasil pemeriksaan tersebut?
Pilihan Jawaban
A. Oligoteratozoospermia.
B. Oligozoospermia
C. Astheno zoospermia
D. Azoospermia
E. Aspermia
Kunci jawaban: D. Azoospermia

KK-D4-20.1-22
21. Kasus ( Vignette)
Untuk bergerak spermatozoa memerlukan energi, apabila energi tersebut kurang atau
sedikit terkandung dalam sperma maka gerakan atau motilitas dari spermatozoa bisa
terganggu. Energi tersebut berasal dari Fruktosa.
Pertanyaan Soal
Senyawa tersebut dihasilkan oleh
Pilihan Jawaban
A. Kelenjar Prostat
B. Testis
C. Duktus deferens
D. Vesika Seminalis
E. Epididimis
Kunci jawaban: D. Vesika Seminalis
KK-D4-20.1-23
22. Kasus ( Vignette)
Pada saat akan menyerahkan sampel sperma ke laboratorium, Dirga mendapat halangan
yaitu jalanan macet karena ada kecelakaan. Jalan itu adalah jalan satu-satunya menuju
laboratorium. Kurang lebih 1,5 jam Dirga baru sampai ke laboratorium.
Pertanyaan Soal
Tindakan apa yang harus diambil oleh seorang analis apabila terjadi hal seperti ini?
Pilihan Jawaban
A. Menerima sampel dan segera dikerjakan
B. Menerima sampel tetapi dikerjakan yang penting saja

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
C. Menolak sampel dan menyarankan datang kembali di lain waktu
D. Menerima sampel, mengerjakan semua parameter dan memberikan keterangan
tentang sampel.
E. Menerima sampel, mengerjakan parameter yang penting dan memberikan
keterangan tentang sampel.
Kunci Jawaban: C . Menolak sampel dan menyarankan datang kembali
di lain waktu

KK-D4-20.1-24
23. Kasus ( Vignette)
Spesimen urin pasien saat diperiksa baunya tercium bau yang tidak normal. Saat
diperiksa kekeruhannya terlihat keruh. Setelah diperiksa secara mikroskopis terlihat
adanya silinder lekosit.
Pertanyaan Soal
Adanya zat tersebut menujukkan kerusakan pada?
Pilihan Jawaban
A. Parenkim ginjal
B. Glomerulus
C. hepar
D. Tubulus
E. vesika seminalis
Kunci jawaban: D.Tubulus
KK-D4-20.1-25
24. Kasus ( Vignette)
seorang ATLM memeriksa sampel urin, dan menambahkan reagen Schlesinger dan lugol
pada spesimennya. Setelah dilakukan penyaringan terlihat adanya fluoresensi warna hijau
pada urin tersebut.
Pertanyaan Soal
Pemeriksaan apa yang sedang dikerjakan ATLM tersebut?
Pilihan Jawaban
A. Urobilin
B. urobilinogen
C. bilirubin
D. biliverdin
E. stercobilin
Kunci jawaban: A. Urobilin

KK-D4-20.1-26

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
25. Kasus ( Vignette)
Karena banyaknya sampel urine di laboratorium tidak bisa segera diperiksa. ATLM
menyadari penundaan ini dapat menyebabkan bakteri merubah ureum sehingga pH urine
basa, dan sel di sedimen urine lisis serta morphologinya bisa berubah. ATLM pun
menambahkan pengawet pada sampel.
Pertanyaan Soal
Apa yang digunakan?
Pilihan Jawaban
A. Toluen
B. HCl pekat
C. asam sulfat
D. formalin 40%
E. thymol kristal
Kunci Jawaban: D. Formalin 40%

KK-D4-20.1-27
26. Kasus ( Vignette)
Proses pembentukan urin diawali dari penyaringan darah. Tiap 1 menit disaring 1 liter
darah yang akan menghasilkan filtrat.
Pertanyaan Soal
Dimana proses itu terjadi?
Pilihan Jawaban
A. Tubulus proksimal
B. Tubulus distal
C. Kapsula Bowman
D. Glomerulus
E. Tubulus kolektivus
Kunci jawaban: D.Glomerulus

KK-D4-20.1-28
27. Kasus ( Vignette)
Pasien datang ke laboratorium dengan membawa pengantar dari dokter, oleh dokter
diminta melakukan pemeriksaan kreatinin dan urea darahnya. Setelah dilakukan
pemeriksaan, didapatkan hasil kreatinin dan urea darahnya melebihi nilai normal. Analis
menyarankan agar pasien menghindari makanan yang dapat meningkatkan kadar kreatinin
dan urea.

Pertanyaan Soal
Jenis makanan apa yang dimaksud oleh analis tersebut?
A. Makanan tinggi kalsium

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
B. Makanan tinggi natrium
C. Makanan tinggi kalium
D. Makanan tinggi magnesium
E. Makanan tinggi klorida
Kunci jawaban: C Makanan tinggi kalium
KK-D4-20.1-29
28. Kasus ( Vignette)
Seorang ATLM elakukan pemeriksaan urinalysis. Sampel diambil dari pasien laki-laki
usia 45 tahun. Hasil pemeriksaan sedimen terdapat silinder. Pemeriksaan makroskopis
menunjukkan BJ rendah dan menetap serta volume urine meningkat. Selain itu pada
pemeriksaan kimia menunjukkan kadar protein ringan sampai sedang.
Pertanyaan Soal
Sedimen apakah yang paling mungkin ditemukan pada kasus diatas ?
Pilihan Jawaban
A. Silinder lilin
B. Silinder Hyalin
C. Silinder Granular
D. Silinder Leukosit
E. Silinder Erytrosit
Kunci Jawaban: C. Silinder Granular
KK-D4-20.1-30
29. Kasus ( Vignette)
Seorang ATLM elakukan pemeriksaan analisa gas darah. Sampel darah diambil dari
pasien wanita usia 60 tahun sedang mengalami sesak nafas. Kulit tampak pucat, denyut
nadi melemah, didapatkan hasil laboratorium pH = 7,30 ; pCO2 = 48 mmHg ; HCO3- = 20
mmol/liter.
Pertanyaan Soal
Interpretasi hasil laboratorium tersebut adalah?
Pilihan Jawaban
A. Alkalosis respiratorik tanpa kompensasi
B. Asidosis respiratorik tanpa kompensasi
C. Alkalosis metabolik dengan kompensasi asidosis respiratorik
D. Asidosis respiratorik dengan kompensasi alkalosis metabolik
E. Asidosis metabolik dengan kompensasi alkalosis respiratorik
Kunci Jawaban: B. Asidosis respiratorik tanpa kompensasi

KK-D4-20.1-31

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
30. Kasus ( Vignette)
Kadar urea pada assayed sera tertera mean 28mg/dl dan SD 2mg/dl rentangan nilai
pada 95% antara 24—32mg/dl. Dengan metode yg dimiliki dilakukan penentuan
kadar urea secara replikasi sebanyak 10x dan didapatkan nilai rata2 20,2 mg/dl dan
SD 7,0 mg/dl.
Pertanyaan Soal
Berapa nilai inakurasi metode yg kita miliki ?
Pilihan Jawaban
A. 27,9%
B. 28,9 %
C. –30,7 %
D. 25,8%
E. 29,0 %
Kunci Jawaban: A. 27,9%

KK-D4-20.1-32
31. Kasus ( Vignette)
Proses pemeriksaan kimia darah di sebuah laboratorium sangat tidak stabil sehingga
hasilnya selalu tidak akurat menyebabkan customer banyak yg tidak memeriksakan pada
laboratorium tersebut. ATLM yang bertanggungjawab, kemudian melakukan tindakan
kontrol kualitas pada alat dan reagen.
Pertanyaan Soal
Bahan apa yg paling baik untuk proses pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
A. plasma kontrol
B. serum kontrol
C. darah kontrol
D. blanko reagen
E. standar
Kunci jawaban: B. serum kontrol

KK-D4-20.1-33
32. Kasus ( Vignette)
Seorang ATLM sedang melakukan uji pemeriksaan terhadap faeces pasien laki-laki
berusia 37 tahun. Uji tersebut merupakan pemeriksaan faeces rutin terkait sisa pencernaan
karbohidrat.
Pertanyaan Soal
Reagen apa yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan tersebut?

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Pilihan Jawaban
A. Eosin
B. NaCl jenuh
C. Lugol
D. Asam Asetat
E. Sudan III
Kunci jawaban: C . Lugol
KK-D4-20.1-34
33. Kasus ( Vignette)
Seorang ATLM menerima sampel urin untuk dilakukan pemeriksaan urin secara
lengkap. Diketahui bahwa pasien menderita Diabetes Melitus, sehingga ATLM ingin
melakukan pemeriksaan reduksi urin.
Pertanyaan Soal
Reagen apa yang digunakan?
Pilihan Jawaban
A. Asam sulfosalicil 20 %
B. Asam acetat 6%
C. Asam acetat lasial
D. benedict
E. asam klorida
Kunci jawaban: D. Benedict
KK-D4-20.1-35
34. Kasus ( Vignette)
Seorang ATLM atas permintaan dokter melakukan pemeriksaan terhadap berat jenis urin
dengan menggunakan urinometer. Dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil bahwa urin
berwarna kuning muda, agak keruh, BJ terbaca 1.015, suhu tera 25°C, suhu kamar 28°
Pertanyaan Soal
Berapakah berat jenis sesungguhnya dari sampel urin tersebut ?
Pilihan Jawaban
A. 1.015
B. 1.016
C. 1.017
D. 1.018
E. 1.019
Kunci Jawaban: B. 1.016

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
REGIIIAIPTLMI-DIII-KK20-01
35. Kasus ( Vignette)
Seorang pasien datang dengan membawa sampel urin di dalam pot urin dan
menyerahkannya ke petugas laboratorium. Pasien menjelaskan bahwa urin yang dapat
ditampung sangat sedikit (<10 ml) karena tidak ada rangsangan untuk berkemih.
Pemeriksaan yang diminta adalah pemeriksaan urin lengkap
Pertanyaan Soal
Hal apa yang sebaiknya dilakukan seorang ATLM ?
Pilihan Jawaban
A. Tetap memproses sampel urin seadanya
B. Hanya melakukan pemeriksaan carik celup
C. Mengembalikan sampel urin ke perawat ruangan
D. Mencampurkan urin dengan pengencer yang tepat sampai volume tertentu
E. Meminta pasien berkemih kembali dengan volume urin minimal setengah pot urin

Kunci jawaban: E. Meminta pasien berkemih kembali dengan volume urin


minimal
setengah pot urin

REGIIIAIPTLMI-DIII-KK20-02
36. Kasus ( Vignette)
Anda menerima sampel urin dari pasien rawat jalan berusia 25 tahun yang memiliki
diagnosis keadaan batu ginjal. Sampel urin yang diterima berbau sulfur dan memiliki
kekeruhan yang jelas. Saat melakukan pemeriksaan sedimentasi urin, anda menemukan
kristal urin berbentuk heksagonal dan tidak bewarna.
Pertanyaan Soal
Komponen urin apakah yang dimaksud dalam kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
A. Epitel skuamosa
B. Kristal sistin
C. Kristal kalsium karbonat
E. Kristal bilirubin
E. Silinder lilin

Kunci Jawaban: B. Kristal sistin

REGIIIAIPTLMI-DIII-KK20-17
37. Kasus ( Vignette)

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Seseorang mengalami diare selama 4 hari dan memeriksakan dirinya ke dokter puskesmas.
Salah satu pemeriksaan yang disarankan oleh dokter adalah pemeriksaan elektrolit darah.
Dokter ingin mengetahui informasi mengenai kadar elektrolit dalam cairan intrasel.
Pertanyaan Soal
Elektrolit apakah yang dapat menggambarkan keadaan tersebut?
Pilihan Jawaban
A. Ca+
B. Cl-
C. K+
D. Mg+
E. Na+
Kunci jawaban: C. (K+))

REGIIIAIPTLMI-DIII-KK20-23
38. Kasus ( Vignette)
Dokter menganjurkan pasien datang ke laboratorium untuk pemeriksaan kuantitatif lemak
feses. Pasien tersebut baru pertama kali melakukan pemeriksaan feses dan tidak
mengetahui apapun mengenai prosedur pengumpulan feses.
Pertanyaan Soal
Hal penting apakah yang harus anda sampaikan kepada pasien agar sampel yang
didapatkan representatif?
Pilihan Jawaban

A. Pengambilan sampel 3 hari


B. Interpretasi hasil pemeriksaan feses
C. Kemungkinan penyebab terbentuknya feses abnormal
D. Menghindari kontaminasi sampel feses terhadap permukaan kloset
E. Obat yang dapat digunakan untuk menangani keadaan feses abnormal

Kunci jawaban: A. Pengambilan sampel 3 hari

REGIIIAIPTLMI-DIII-KK20-25
39. Kasus ( Vignette)
Seorang pasien wanita, 55 tahun datang dalam keadaan lemah ke IGD rumah sakit. Setelah
melakukan intervensi ke pihak keluarga, dokter menduga pasien kemungkinan mengalami
infark miokardial. Sehingga, dokter meminta agar dilakukan pemeriksaan enzim jantung
pada pasien.
Pertanyaan Soal
Pemeriksaana manakah yang tidak dapat menggambarkn kondisi pasien pada kasusd
tersebut?

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Pilihan Jawaban
A. Brain Natriuretic Peptide (BNP)
B. Creatine Kinase Myocardial Band (CK-MB)
C. Gamma Glutamyltransferase
D. Mioglobin
E. Troponin
Kunci jawaban: C. Gamma Glutamyltransferase

HEMA-D4-20.2-02
40 Kasus ( Vignette)
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan laboratorium dengan memipet reagen serta
ditambahkan sampel darah sebanyak 20 µl. Tabung dihomogenkan dan diinkubasi selama 5
menit dan dibaca menggunakan fotometer pada panjanga gelombang 546., dimana Reagen
yang digunakan pada pememriksaan tersebut berfungsi untuk merubah hemoglobin menjadi
sianmethemoglobin
Pertanyaan soal:
Apa reagen yang digunakan daalam pemeriksaan tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Asam hematin
B. HCl 0,1 N
C. Aquadest
D. Drabkin
E. NaCl 0,85%
Kunci Jawaban: D (Asam hematin)

Hema-D4-20.2-03
41. Kasus (vignette)
Hasil pengukuran kadar hemoglobin metode Sahli diperoleh pencapaian warna senyawa asam
hematin yang diencerkan dengan aquades mencapai warna sama dengan warna standar
menunjukkan skala pada angka 15,2. Pasien yang diperiksa adalah ibu usia 30 th, tekanan
darah 110/70 mmHg. Setelah dikonfirmasi dengan nilai hematokrit cara mikro diperoleh nilai
hematokrit 32%.
Pertanyaan soal:
Apa faktor yang dapat memberi kesalahan pada metode pemeriksaan hemoglobin tersebut?

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Pilihan Jawaban :
A. Sampel darah dihomogenkan
B. Membilas pipet dengan Hcl
C. Standar hb warnanya pucat
D. Sampel menggunakan darah EDTA
E. Sampel menggunakan darah kapiler
Kunci Jawaban: C (Standar hb warnanya pucat)

HEMA-D4-20.2-04
42.Kasus (vignette)
Pada pemeriksaan manual hitung jumlah sel darah putih dengan menggunakan pipet thoma
leukosit, darah dihisap sampai tanda 0,5 ditambah larutan TURK sampai tanda 11 yang
bertujuan untuk membuat darah menjadi encer dan eritrosit akan Liisis.
Pertanyaan soal:
Zat apakah pada larutan tersebut yang berfungsi untuk melisiskan sel ?
Pilihan Jawaban :
A. HCl
B. KCN
C. H2SO4
D. Na. Citrat
E. As. Asetat
Kunci Jawaban: E ( As. Asetat)

HEMA-D4-20.2-06
43.Kasus (vignette)
Pada pemeriksaan hitung jumlah sel Lekosit dengan menggunakan kamar hitung Improved
Neubauer, sel dihitung pada kotak 4 bidang besar ( 1/4 mm x1/4 mm ) dimana darah
diencerkan dengan larutan TURK sebanyak 20x, setelah dihtung didapatkan sel sebanyak 20
sel.
Pertanyaan soal:

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Berapa jumlah sel lekosit pada pemeriksaan tersebut dalam mm3 darah ?
Pilihan Jawaban :
A. 20 sel/mm3 darah
B. 62 sel/mm3 darah
C. 1.000 sel/mm3 darah
D. 40.000 sel/mm3 darah
E. 200.000 sel/mm3 darah
Kunci Jawaban : C. (1.000 sel/mm3 darah)

HEMA-D4-20.2-07
44.Kasus (vignette)
Pada pemeriksaan hitung jumlah sel Eritrosit dengan menggunakan kamar hitung Improved
Neubauer, darah diencerkan sebanyak 200 kali, kemudian sel dihitung pada 5 kotak sedang
(1/5 mm x1/5 mm) dihitung pada perbesaran lensa obyektif 40X, sebanyak 200 sel
Pertanyaan soal:
Berapa jumlah sel pada pemeriksaan tersebut dalam per mm3 darah ?
Pilihan Jawaban :
A. 200 sel / mm3 darah
B. 10.000 sel / mm3 darah
C. 400.000 sel / mm3 darah
D. 625.000 sel / mm3 darah
E. 2.000.000 sel / mm3 darah
Kunci Jawaban: E

HEMA-D4-20.2-08
45.Kasus (vignette)
Pemeriksan laboratorium hitung jumlah sel eritrosit dengan menggunakan pipet thoma,
dimana darah dengan penambahan antikoagulan dihisap sampai tanda 0,5 dan ditambah
reagen sampai tanda 101. Setelah dihomogenkan dibuang 4 tetes dan sampel dimasukkan
kekamar hitung improved Neubauer dan dihitung pada 5 kotak sedang (1/5 mm x 1/5 mm)
Pertanyaan soal:
Berapa pengenceran dalam pemeriksaan hitung jumlah sel tersebut ?

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Pilihan Jawaban :
A. 10X
B. 20X
C. 50X
D. 100X
E. 200X
Kunci Jawaban: D

HEMA-D4-20.2-10
46. Kasus (vignette)
Pasien dengan diagnosa demam berdarah, dilakukan pemeriksaan rutin darah lengkap dengan
menggunakan alat hematology analyzer dimana pada pemeriksaan ini jumlah trombosit yang
diketemukan adalah 50.000 sel/µL darah.
Pertanyaan soal:
Apakah yang dilakukan untuk validasi hasil tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Mengocok sampel
B. Mengulangi pengambilan darah
C. Hasil sudah valid karena sesuai dengan diagnosis
D. Melakukan konfirmasi hasil dengan apusan darah tepi
E. Menyerahkan hasil tersebut kepada dokter yang bertugas
Kunci Jawaban: D (Melakukan konfirmasi hasil dengan apusan darah tepi)

HEMA-D4-20.2-12
47.Kasus ( Vignette)
Tina seorang TLM akan melakukan hitung jumlah trombosit cara langsung metode tabung
dengan cara 20 µl darah ditambahkan ke dalam 3980 µL reagen Amonium oksalat 1%.
Setelah dilakukan perhitungan didapatkan 150 sel trombosit dalam 25 kotak sedang ( 1/5 mm
x 1/5 mm)
Pertanyaan soal:
Berapakah jumlah trombosit per mm³ ?
Pilihan Jawaban :

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
A. 150.000 sel/mm3
B. 200.000 sel./mm3
C. 250.000 sel./mm3
D. 300.000 sel./mm3
E. 350.000 sel./mm3
Kunci Jawaban: D (300.000 sel./mm3)

HEMA-D4-20.2-13
48Kasus (vignette)
Pemeriksaan ini memiliki tiga penggunaan utama yaitu sebagai alat bantu mendeteksi proses
peradangan, memantau perjalanan penyakit, dan penapisan peradangan. Pemeriksaan ini
relatif tidak sensitif dan spesifik karena dipengaruhi banyak faktor teknis. Pemeriksaan ini
dapat menggunakan tabung westergren dan tabung wintrobe
Pertanyaan soal:
Apakah nama pemeriksaan tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. LED
B. Hematokrit
C. Index eritrosit
D. Bleeding time
E. Osmotic fragility tes
Kunci Jawaban: A ( LED)

HEMA-D4-20.2-14
49 Kasus (vignette)
Pemeriksaan Laju Endap Darah/ LED digunakan untuk mengukur kecepatan sedimentasi
eritrosit di dalam Plasma. Pada pemeriksaan LED metode Westergren fase pengendapan
dibagi menjadi 3. Fase 1 berlangsung 15 menit, fase k-2 ; 30 menit- 1 jam dan fase ke-3
berlangsung 15 menit
Pertanyaan soal:
Apa yang terjadi pada fase kedua pemeriksaan tersebut ?
Pilihan Jawaban :

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
A. Pengendapan lambat
B. Eritrosist melayanag-layang
C. Eritrosit mengalami aglutinasi
D. Eritrasit mengalami pemadatan
E. Eritrosit mengalami rouleaux formation
Kunci Jawaban: E (Eritrosit mengalami rouleaux formation)
HEMA-D4-20.2-15
50.Kasus (vignette)
Risa seorang ATLM bekerja di laboratorium klinik dan melakukan sebuah pemeriksaan
dengan cara memasukkan campuran darah EDTA dan NaCl 0,85% dengan
perbandingan( 4:1) kedalam tabung westergreen dan diletakkan pada rak westergreen dengan
sikap tegak lurus kemudian hasilnya diamati setelah ditunggu beberapa saat.
Pertanyaan soal:
Apakah yang dibaca untuk mendapatkan hasil pada pemeriksaan tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Tinggi buffy coat
B. Tinggi eritrosit
C. Warna plasma
D. Tinggi plasma
E. Warna serum
Kunci Jawaban: D (Tinggi Plasma)

HEMA-D4-20.2-16
51.Kasus (vignette)
Pasien ibu hamil umur 29 th, prognosis dokter suspek anemia. Pemeriksaan hematologi yang
diminta indek eritrosit dan morfologi eritrosit untuk diagnosis anemia. Diperoleh nilai MCV:
65 fl, MCH: 20 pg dan MCHC: 21%
Pertanyaan soal:
Apa kelainan morfologi eritrosit dari data tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Normositik normokromik
B. Mikrositik normokromik

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
C. Normositik hipokromik
D. Mikrositik hiperkromik
E. Mikrositik hipokromik
Kunci Jawaban: E ( Mikrositik hipokromik )
HEMA-D4-20.2-17
52,Kasus (vignette)
Pemeriksaan laboratorium darah lengkap yang dilakukan oleh ATLM ditemukan hasil
pemeriksaan kadar hemoglobin 12 g/dl, hematokrit 36%, jumlah eritrosit 4.000.000 sel/mm3,
jumlah leukosit 4.500 sel/mm3 dan jumlah trombosit 210.00 sel/mm3
Pertanyaan Soal
Berapa nilai volume eritrosit rata-rata pada kasus tersebut ?
Pilihan Jawaban
A. 26 femtoliter
B. 30 femtoliter
C. 84 femtoliter
D. 90 femtoliter
E. 120 femtoliter
.
HEMA-D4-20.2-18
53. Kasus (vignette)
Seorang petugas laboratorium melakukan analisis terhadap hasil Nilai Eritrosit Rata-rata
(NER). Hasil yang didapat menunjukkan nilai MCV 72 fL, MCH 23 pg, MCHC 27%.
Pertanyaan soal:
Bagaimana gambaran eritrosit pada Sediaan Apus Darah (SAD) tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. NormositikNormokrom
B. MakrositikHiperkrom
C. Mikrositik hirpokrom
D. Poikilositosis
E. Anisositosis
Kunci Jawaban: C ( Mikrositik hipokrom)

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
HEMA-D4-20.2-20
54.Kasus (vignette)
Pada pemeriksaan laboratorium hitung jenis leukosit ditemukan sel dengan ciri-ciri sel
berukuran 11-13 µl, berbentuk bulat, inti sel tidak terlihat jelas karena tertutup granula.
Sitoplasma sempit, granula kasar dan tidak beraturan, berwarna ungu dongker. Gambar sel
seperti berikut ini :

Pertanyaan soal:
Apa nama sel yang ditemukan pada pemeriksaan tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Basofil
B. Limfosit
C. Eosinofil
D. Batang netrofil
E. Segmen netrofil
Kunci Jawaban: A ( Basofil)
HEMA-D4-20.2-21
55.Kasus (vignette)
Darah dimasukkan dalam kapiler hematokrit ¾ kapiler, salah satu ujung kapiler ditutup
creatoseal, dan disentrifuse dengan kecepatan 11.000 -13.000 rpmt. Pada hasil pemeriksaan
tampak sampel plasma berwarna berwarna merah yang sehrusnya berwarna kuning jernih.
Pertanyaan soal:
Apa kesalahan teknik yang menyebabkan ketidak abnormalan warna pada pemeriksaan
tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Tabung mikrohematokrit basah
B. Waktu pemusingan terlalu pendek

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
C. Kecepatan pemusingan terlalu tinggi
D. Rasio darah dengan antikoagulan lebih dari dosis
E. Memasang tabung mikro pada mikrosentrifius terbalik

Kunci Jawaban: A (Tabung mikrohematokrit basah)

HEMA-D4-20.2-22
56.Kasus (vignette)
Alat reading device atau plate untuk menempatkan tabung mikrohematokrit dan mistar,
dimana alat tersebut digunakan untuk menetapkan nilai hematokrit ada komponen teknik
yang harus diakukan yaitu kapiler hematocrit sample yang telah disentrifugasi dan garis
mistar diposisikan dengan tepat.
Pertanyaan soal:
Bagaimana posisi menempatkan mistar yang benar untuk menetapkan nilai hematokrit?
Pilihan Jawaban :
A. Garis pada mistar posisinya tepat pada buffycoat
B. Garis pada mistar posisinya tepat dibawah buffycoat
C. Garis pada mistar ditempatkan pada posisi diatas buffycoat
D. Mistar reading device posisinya tepat pada permukaan eritrosit
E. Mistar reading device ditempatkan pada posisi tepat dibawah buffycoat
Kunci Jawaban: B
HEMA-D4-20.2-23
57Kasus (vignette)
Pada suatu pemeriksaan tersedia alat dan bahan seperti lancet pen, blood lancet, stop watch,
kertas saring dan kapas alkohol. Pemeriksaan dilakukan dengan melukai cuping telinga dan
darah yang keluar dihisapkan pada kertas saring. Hasil pemeriksaan dilaporkan dalam satuan
menit.
Pertanyaan soal :
Apakah metode yang digunakan pada pemeriksaan tersebut?
Pilihan jawaban :
A. Object glass
B. Lee and white
C. Tabung

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
D. Duke
E. Ivy
Kunci Jawaban: D ( Duke)
HEMA-D4-20.2-25
58. Kasus (vignette)
Seorang laki-laki berusia 36 tahun datang ke dokter dengan keluhan gatal-gatal seluruh
tubuh, merata dan tampak memerah di seluruh kulit. Gejala ini dirasakan 2 jam setelah makan
kepiting. Riwayat asma pada waktu kecil (+). Dokter mendiagnosis dengan urtikaria
(biduran).
Pertanyaan soal:
Apa nama sel yang sering ditemuan pada pasien urtikaria ?
Pilihan Jawaban :
A. Sel trombosit
B. Sel eosinofil
C. Sel neutrofil
D. Sel limfosit
E. Sel eritrosit
Kunci Jawaban B ( Sel Eosinofil)

HEMA-D4-20.2-26
59.Kasus (vignette)
Pita seorang ATLM melakukan pemeriksaan hitung jumlah eosinophil dengan menggunakan
pipet thoma, dimana darah dihisap sampai tanda 1 dan diencerkan dengan reagen sampai
tanda 11 Sel ini dihitung menggunakan kamar hitung improve newbauer dihitung pada 9
kotak besar ( 1 mm x 1mm), sel dihitung dengan perbesaran lensa obyektif 40X, tampak
kumpulan granula berwarna merah, sedangkan inti dan sitoplasma tidak berwarna
Pertanyaan soal:
Apa reagen yang digunakan dalam pemeriksaan tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Turk
B. Hayem
C. Vondungern
D. Ress ecker

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
E. Briliant cresy blue
Kunci Jawaban: C (Vondungern)
HEMA-D4-20.2-27
60.Kasus (vignette)
Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun di bawa ibunya ke dokter dengan keluhan sering
pusing. Pasien juga mengalami sulit makan, badan terasa lemas dan sering berkunang-
kunang. Hasil pemeriksaan dokter kulit tampak pucat, lembab dan dingin; conjungtiva mata
anemis, nafas pendek. Dokter meminta untuk pemeriksaan darah rutin dan hitung jumlah sel
retikulosit.
Pertanyaan soal:
Apa zat warna yang bisa digunakan untuk menghitung sel tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Giemsa
B. Sudan Black
C. Ziehl Nielsen
D. Brilliant Cresyl Blue
E. Eosin
Kunci Jawaban D.( Brilliant Cresyl Blue)
HEMA-D4-20.2-28
61. Kasus (Vignatte)
Penyimpanan sampel darah merupakan faktor praanalitik yang dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan. Penggunaan antikoagulan EDTA pada perhitungan jumlah retikulosit
mempunyai batas lama maksimal penyimpanan.
Pertanyaan Soal :
Berapa lama maksimal penyimpanan sampel untuk pemeriksaan tersebut?
Pilihan Jawaban
A. 1 jam
B. 2 jam
C. 3 jam
D. 4 jam
E. 6 jam
Kunci Jawaban: E ( 6 jam)

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
HEMA-D4-20.2-29
62. Kasus (vignette)
Seseorang yang mengalami kelainan dalam darah yang disebabkan oleh bentuk abnormal dari
hemoglobin maka diperlukan tes darah yang dilakukan untuk memeriksa tipe-tipe
hemoglobin dalam darah. Hasil tes ini sangat penting dalam menegakkan penyakit seperti
thalassemia, sicle cell, anemia aplastic, leukemia dll.
Pertanyaan soal:
Metode apakah yang tepat untuk test tersebut
Pilihan Jawaban :
A. Impedansi
B. Fluorosensi
C. Elektroforesis
D. kromatografi
E. Radio imuno assay
Kunci Jawaban: C ( Elektroforesis)
HEMA-D4-20.2-30
63. Kasus (vignette)
Seorang ATLM diminta dokter untuk melakukan pemeriksaan hemoglobin ektroforesis pada
bayi baru lahir. Dimana bayi memiliki tipe hemoglobin yang memang normal berada dalam
darah. Hemoglobin elektroforesis adalah tes darah yang dilakukan untuk memeriksa tipe-tipe
hemoglobin dalam darah.
Pertanyaan soal:
Apa tipe hemoglobin yang akan dijumpai pada pemeriksaan tersebut. ?
Pilihan Jawaban :
A. Hemoglobin C
B. Hemoglobin E
C. Hemoglobin F
D. Hemoglobin S
E. Hemoglobin A2
Kunci Jawaban: C (Hemoglobin F)
HEMA-D4-20.2-31
64. Kasus (vignette)

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Defisiensi glukosa-6-fosfat dehydrogenase (G6PD) adalah suatu kelainan gen pada
kromosom X yang mempengaruhi sel darah merah yaitu sel darah merah mudah rusak akibat
berbagai gangguan oksidasi seperti obat-obatan, bahan kimia, infeksi, dll. Kondisi tersebut
menyebabkan sel darah merah pecah yang kemudian memicu terjadinya anemia hemolitik.
Pertanyaan soal:
Apa yang harus diperhatikan pada preparat tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Jumlah sel lekosit menurun
B. Jumlah trombosit meningkat
C. Jumlah sel eritrosit meningkat
D. Inklusi pada eritrosit meningkat
E. Bentuk, warna, dan ukuran eritrosit
Kunci Jawaban: E

HEMA-D4-20.2-34
65.Kasus (vignette)
Pasien datang kesebuah rumah sakit dengan keluhan mudah capek, lemas, sering pusing,
detak jantung cepat, napas pendek dan kuku beberapa rapuh. Dokter meminta dilakukan
pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui zat besi yang berhubungan dengan transferin
plasma (protein) yang bertanggungjawab terhadap transportasi zat besi ke sumsung tulang
untuk sintesa hemoglobin.
Pertanyaan soal:
Apa jenis pemeriksaan yang dilakukan tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Besi Serum
B. Saturated Transferin
C. Protoporfirin eritrosit bebas
D. Total Iron Banding Capacity
E. Unsaturates iron Binding Capacity
Kunci Jawaban: D (Total Iron Banding Capacity )

HEMA-D4-20.2-35
66. Kasus (vignette)

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Seseorang yang diduga mengalami anemia defisiensi besi diperlukan sebuah tes laboratorium
yang hasilnya diperoleh dengan membagi besi serum dengan TIBC hasilnya dikalikan 100.
Hasil ini menggambarkan seberapa banyak serum besi yang terikat pada transferrin.

Pertanyaan soal:
Apa jenis pemeriksaan laboratorium tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Saturated Transferin (SI)
B. Zinc Protoporphyrin (ZPP)
C. Hem protoporphyrin (HPP)
D. Total Iron Binding Capacity (TIBC)
E. Free Eritrocyte Protoporphyrin (FEP)
Kunci Jawaban: A (Saturated Transferin (SI))
HEMA-D4-20.1-24
67 Kasus ( Vignette)
Diagnosis defisiensi G6PD berdasarkan penilaian aktivitas enzim, secara kuantitatif dengan
analisa spektrofotometri dari produksi NADPH dari NADP.
Pertanyaan Soal
Sampel apakah yang digunakan untuk pemeriksaan tersebut?
Pilihan Jawaban
A. Plasma Citrat
B. Plasma EDTA
C. Plasma Heparin
D. Whole Blood Citrat
E. Whole Blood Heparin"
Kunci Jawaban E (Whole Blood Heparin")

HEMA-D4-20.1-25
68. Kasus ( Vignette)
Analisa Hb merupakan pemeriksaan yang bersifat kuantitatif untuk mengetahui kadar HbA2
dan HbF, serta untuk mendeteksi adanya kelainan hemoglobin (Hb variant).
Pertanyaan Soal

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Bagaimanakah persiapan pasien untuk pemeriksaan tersebut?
Pilihan Jawaban
A. Tidak ada persiapan khusus untuk tes ini.
B. Puasa harus puasa minimal selama 8 - 10 jam sebelum pengambilan darah
C. Puasa harus puasa minimal selama 12 jam sebelum pengambilan darah
D. Tanyakan apakah pasien pernah menerima transfusi darah atau tidak (catat pada
patient note).
E. Hindari merokok, makan permen karet, minum kopi dan teh, alkohol, addictive drugs
(seperti
amphetamine, morphine, heroin, cannabis"
Kunci Jawaban : D (Tanyakan apakah pasien pernah menerima transfusi darah atau
tidak (catat pada patient note).)

HEMA-D4-20.1-26
69. Kasus ( Vignette)
Retikulosit adalah eritrosit muda yang sitoplasmanya masih mengandung sejumlah besar
sisa-sisa ribosom dan RNA. Ribosom mempunyai kemampuan untuk bereaksi dengan
pewarna tertentu untuk membentuk endapan granula atau filamen yang berwarna biru.
Pertanyaan Soal
Reagen apakah yang sesuai untuk pewarnaan sel tersebut?
Pilihan Jawaban
A. Wright
B. Giemsa
C. May Grunwald
D. Brilliant Cresyl Blue
E. May Grunwald - Giemsa
Kunci Jawaban : D (Brilliant Cresyl Blue)

HEMA-D4-20.1.01
70 .Kasus ( Vignette)
Seorang TLM melakukan pemeriksaan Hb metode Sahli, darah yang direaksikan dengan
HCl 0,1 N diencerkan menggunakan aquadest, homogenisasi campuran larutan menggunakan

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
batang pengaduk secara berulang-ulang. Nilai Hb yang didapat dari pengerjaan metode
tersebut menyimpang hingga 40% dari nilai sebenarnya.
Pertanyaan soal
Apakah faktor kesalahan yang menyebabkan penyimpangan pada metode pemeriksaan
tersebut?
Pilihan Jawaban
A. HCl bereaksi dengan batang pengaduk
B. Konsentrasi HCl yang digunakan tidak tepat
C. Volume larutan dalam tabung Sahli berkurang
D. Asam hematin yang tebentuk bukan larutan sejati
E. Metode Sahli bukan merupakan metode baku emas"
Kunci Jawaban : C (Volume larutan dalam tabung Sahli berkurang)

HEMA-D4-20.1.03
71 Kasus ( vignette)
Verifikasi dan Validasi Seorang TLM melakukan pemeriksaan jumlah leukosit pada
pasien leukositosis ekstrim menggunakan kamar hitung, pengenceran dilakukan
menggunakan pipet Thoma leukosit 20 kali. Pada pemeriksaan mikoskopik sel leukosit
sangat banyak dan menumpuk, sehingga sulit untuk di amati dan hitung.
Pertanyaan Soal
Apa tindakan yang perlu dilakukan oleh seorang TLM?
Pilihan Jawaban
A. Dirujuk ke laboratorium lain
B. Dilakukan pemeriksaan oleh TLM yang lain
C. Dilakukan pemeriksaan hitung jenis leukosit
D. Melakukan pengenceran dengan pipet thoma eritrosit
E. Dilakukan pengenceran yang sama menggunakan tabung"
Kunci Jawaban : D (Melakukan pengenceran dengan pipet thoma eritrosit)

HEMA-D4-20.1.11
72 kasus ( Vignette)

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Larutan pengencer Drabkin tetap stabil selama beberapa bulan kalau disimpan pada suhu
yang rendah, berwarna kuning pucat atau jernih. Kalau berubah menjadi keruh, atau
warnanya memudar, larutan ini harus dibuang.
Pertanyaan Soal
Bagaimanakah cara menyimpan larutan tersebut agar dapat bertahan lama?
Pilihan Jawaban
A. Larutan disimpan aliquot pada botol coklat.
B. Larutan disimpan dalam botol coklat, dalam freezer
C. Larutan disimpan dalam botol coklat, dalam lemari tertutup
D. Larutan disimpan dalam botol coklat, dalam ruangan terbuka
E. Larutan disimpan dalam botol coklat, dalam kulkas pada 4-6°C."

Jawaban : E (. Larutan disimpan dalam botol coklat, dalam kulkas pada 4-6°C.)

HEMA-D4-20.1-20
77 Kasus ( Vignette)
Pada pemeriksaan hitung leukosit. Darah diambil dari penderita anemia hemolitik yang
banyak terdapat eritrosit berinti atau normoblas. Normoblas tidak lisis dalam larutan
pengencer sehingga ikut terhitung sebagai leukosit.
Pertanyaan Soal
Bagaimanakah cara seorang ATLM melakukan koreksi terhadap nilai hitung sel tersebut?
Pilihan Jawaban
A.Dibuat hapusan darah yang dipulas dengan Giemsa, dihitung semua jenis lekosit
dinyatakan dalam (%) dari 100 sel lekosit.
B.Dibuat hapusan darah yang dipulas dengan Giemsa, dan dihitung jumlah retikulositnya per
1000 eritrosit dan dinyatakan dalam %
C.Dibuat sediaan darah apus, diwarnai May Grunwald – Giemsa (MGG), wright, Giemsa,
dihitung jumlah trombosit dalam 1.000 eritrosit
D.Dibuat apusan-darah tipis yang dipulas dengan pewarna Romanowsky dan hitung
banyaknya eritrosit berinti yang tampak per 100 leukosit
E. Pada pemeriksaan 100 leukosit, hitung banyaknya tiap-tiap jenis leukosit yang ditemukan.
"

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Kunci Jawaban : D (Dibuat apusan-darah tipis yang dipulas dengan pewarna
Romanowsky dan hitung banyaknya eritrosit berinti yang tampak per 100 leukosit)

HEMA-D4-20.1-17
78 Kasus ( Vignette)
Menghitung jumlah trombosit menggunakan kamar hitung improved neubauer pada 4 kotak.
Masing-masing kotak memiliki luas 1 mm2, tinggi 1/10 mm, dengan pengenceran 200 kali,
didapatkan hasil 340 sel.
Pertanyaan Soal
Berapakah jumlah sel tersebut per uL ?
Pilihan Jawaban
A. 150.000 sel/uL
B. 170.000 sel/uL
C. 190.000 sel/uL
D. 210.000 sel/uL
E. 230.000 sel/uL"
Kunci Jawaban : B (170.000 sel/uL)

HEMA-D4-20.1-18
79. Kasus ( vignette)
Seorang TLM menghitung trombosit menggunakan kamar hitung improved neubauer.
Sampel ditambah dengan larutan pengencer kemudian dihitung jumlah sel trombosit. Sel
trombosit akan terwarnai terang kebiruan, akan tetapi eritrosit tidak dilisiskan.
Pertanyaan Soal
Zat warna apakah yang dapat mewarnai sel diatas?
Pilihan Jawaban
A. Eosin
B. Formalin
C. Natrium sitrat

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
D. Kristal violet
E. Brilliant Cresyl Blue
Kunci Jawabnan : E (Brilliant Cresyl Blue")

HEMA-D4-20.1-19
80 Kasus ( Vignette)
.Seorang ATLM menerima sampel darah untuk pemeriksaan darah rutin. Dia memipet
sampel darah yang berisi antikoagulan EDTA yang diencerkan NaCl 0,9% dengan
menggunakan tabung wintrobe, kemudian didiamkan di rak selama satu jam.
Pertanyaan Soal
Pemeriksaan darah apakah yang dilakukan oleh ATLM tersebut ?
Pilihan Jawaban
A. Makrohematokrit
B. Laju endap darah
C. Hemoglobin Sahli
D. Mikrohematokrit
E. Hemoglobin Cyanmeth"
Kunci Jawaban :B ( Laju Endap Darah)

REGIII AIPTLMI-DIII-P20-01
81. Kasus ( vignette)
Penyakit amebiasis pada umumnya disebabkan oleh protozoa yang memiliki ciri – ciri
sebagai berikut : pseudopodium sebagai alat gerak, memiliki dua stadium dalam siklus
hidupnya yaitu stadium trofozoit dan stadium kista, untuk menegakkan diagnose sampel yang
digunakan adalah feses.
Pertanyaan Soal
Apakah nama protozoa yang menyebabkan penyakit ini?
A. Entamoeba coli
B. Entamoeba histoliytica
C. Entamoeba bovis
D. Entamoeba muris

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
E.Entamoeba dispar
Kunci jawaban: Entamoeba histoliytica

REGIII AIPTLMI-DIII-P20-02
82. Kasus ( vignette)
Protozoa ini memiliki ciri – ciri sebagai berikut : pseudopodium sebagai alat gerak, memiliki
dua stadium dalam siklus hidupnya yaitu stadium trofozoit dan stadium kista, untuk
menegakkan diagnosa sampel yang digunakan adalah feses, pada umumnya protozoa ini tidak
bersifat patogen pada manusia.
Pertanyaan Soal
Apakah nama protozoa yang menyebabkan penyakit ini?
A. Entamoeba coli
B. Entamoeba histoliytica
C. Entamoeba bovis
D. Entamoeba muris
E.Entamoeba dispar
Kunci Jawaban: A. Entamoeba coli

REGIII AIPTLMI-DIII-P20-06
83. Kasus ( vignette)
Entamoeba histolytica dan Entamoeba coli memiliki banyak persamaan yaitu dari siklus
hidup yang hampir sama, stadium yang dimiliki, hingga hospes.
Pertanyaan Soal
Apakah yang membedakan kedua protozoa ini?
A. Entomoeba histolytica memiliki inti 3 sedangkan Entamoeba coli memiliki inti 8
B. Entomoeba histolytica tidak patogen sedangkan Entamoeba coli patogen
C. Entomoeba histolytica memiliki inti 2 sedangkan Entamoeba coli memiliki inti 4
D. Entomoeba histolytica tidak memiliki stadium minuta sedangkan Entamoeba coli
memiliki stadium minuta
E. Entomoeba histolytica memiliki inti 4 sedangkan Entamoeba coli memiliki inti 8

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Kunci jawaban: C. Entomoeba histolytica memiliki inti 2 sedangkan Entamoeba coli
memiliki inti 4
PAR-D4-20.2-07
84. Kasus ( vignette)
Dalam analisis laboratorium ditemukan telur nyamuk dengan ciri-ciri tanpa ada pelampung,
tersusun rapi membentuk rakit dan berada dipermukaan air keruh.
Pertanyaan Soal
Nama spesies nyamuk tersebut adalah ?
A. Aedes aegypti
B. Aedes albopictus
C. Mansonia uniformis
D. Anopheles sundaicus
E. Culex quenqeufasciatus
Kunci jawaban: E.Culex quenqeufasciatus

PAR-D4-20.2-08
85. Kasus ( vignette)
Seorang ATLM mengambil sampel air yang tercemar larva nyamuk pada suatu wilayah untuk
menentukan jenis larva yang muncul, setelah diperiksa di laboratorium ditemukan bahwa
memiliki sifon dengan rambut pada satu bagian serta memili sisir pada ujung sifon sebanyak
1 baris
Pertanyaan Soal
Nama spesies larva tersebut adalah ?
A. Aedes aegypti
B. Aedes albopictus
C. Anopheles aconitus
D. Mansonia uniformis
E. Culex quenquefasciatus
Kunci jawaban: A. Aedes aegypti

PAR-D4-20.2-15
86. Kasus ( vignette)

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Pada suatu daerah diketahui penduduknya banyak menderita penyakit cikungunya, diduga
vektor penyebab penyakit tersebut adalah nyamuk Aedes albopictus. Untuk memastikan
spesies yang bertindak sebagai vektor dilakukan survei jentik nyamuk.
Pertanyaan Soal
Dari tempat perindukan mana, larva nyamuk diambil untuk dilakukan identifikasi ?
A. Air bersih pada pelepah pohon
B. Genangan air kotor pada selokan
C. Air dalam bak mandi di dalam rumah
D. Penampungan air bersih di dalam rumah
E. Genangan air kotor pada lokasi pembuangan sampah
Kunci jawaban: A. Air bersih pada pelepah pohon

PAR-D4-20.1- 2
87. Kasus ( vignette)
Pemeriksaan laboratorium dari spesimen feses wanita berusia 35 tahun yang dikirim dokter
dengan keterangan BAB berdarah, dan berlendir. Hasil pemeriksaan makroskopis
menunjukkan feses berwarna hitam, konsistensi cair, darah positif, lendir positif, dan hasil
pemeriksaan mikroskopis ditemukan eritrosit, tropozoit bergerak progressive dengan kaki
semu, berinti satu terdapat eritrosit di dalam sitoplasmanya.
Pertanyaan Soal
Spesies dari parasit tersebut adalah ?
A. Entamoeba coli
B. Entamoeba hartmani
C. Dientamoeba fragilis
D. Entamoeba gingivalis
E. Entamoeba histolytica
Kunci jawaban: E. Entamoeba histolytica
PAR-D4-20.2-16
88. Kasus ( vignette)
Hasil pemeriksaan dari sampel pemeriksaan feses pasien yang diduga menderita amebiasis,
diketahui konsistensi feses cair, berlendir dan dijumpai adanya darah.
Pertanyaan Soal
Untuk memastikan diagnosis tersebut pada feses pasien harus ditemukan ?
A. Lekosit melebihi normal
B. Eritrosit melebihi normal

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
C. Entamoeba hystolitica stadium kista
D. Entamoeba hystolitica stadium pre kista
E. Entamoeba hystolitica stadium tropozoit
Kunci jawaban; E. Entamoeba hystolitica stadium tropozoit

PAR-D4-20.1- 7
89. Kasus ( vignette)
Pemeriksaan kapasitas vektor pada nyamuk yaitu dengan menemukan stadium sporozoit
Plasmodium sp. dalam tubuh nyamuk Anopheles sp. Persiapan spesimen dilakukan dengan
memisahkan bagian yang kemungkinan mengandung sporozoit.
Pertanyaan Soal
Apa nama bagian spesimen nyamuk Anopheles sp. yang representatif untuk pemeriksaan
sporozoit tersebut?
A. Kelenjar otak
B. Kelenjar ludah
C. Kelenjar ovarium
D. Sekret lambung
E. Sekret abdomen
Kunci jawaban; B. Kelenjar ludah
PAR-D4-20.2-07
90. Kasus ( vignette)
Dalam analisis laboratorium ditemukan telur nyamuk dengan ciri-ciri tanpa ada pelampung,
tersusun rapi membentuk rakit dan berada dipermukaan air keruh.
Pertanyaan Soal
Nama spesies nyamuk tersebut adalah ?
A. Aedes aegypti
B. Aedes albopictus
C. Mansonia uniformis
D. Anopheles sundaicus
E. Culex quenqeufasciatus
Kunci jawaban: E.Culex quenqeufasciatus
PAR-D4-20.1- 12
91 Kasus ( vignette)
.Pemeriksaan telur cacing dalam feses metode flotasi didasarkan atas berat jenis telur cacing
yang lebih kecil dibandingkan berat jenis larutan reagen yang digunakan, cara ini dapat

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
dilakukan sebagai pemeriksaan kuantitatif dengan jumlah sampel terukur dan alat terstandar
seperti Mini-FLOTAC.
Pertanyaan Soal
Reagensia yang dapat digunakan untuk metode flotasi adalah ?
A. MgSO4 0,1%
B. ZnSO4 33%
C. NaCl 0,9%
D. KOH 10%
E. Lugol 1 %
Kunci jawaban : D. ZnSO4 33%

PAR-D4-20.2-11
92. Kasus ( vignette)
Seorang ATLM menerima bahan pemeriksaan berupa feses dari penderita askariasis dengan
permintaan pemeriksaan telur cacing secara kuantitatif. Metode pemeriksaan yang digunakan
adalah metode Kato Katz
Pertanyaan Soal
Apa fungsi selofan pada metode tersebut?

A. Meratakan sampel
B. Memadatkan sampel
C. Merekatkan zat warna
D. Pengganti cover glass
E. Mempermudah menghitung telur cacing

Kunci jawaban : D. Pengganti cover glass

PAR-D4-20.1- 13
93 Kasus ( vignette)
.Seorang ATLM diminta melakukan pemeriksaan jamur dengan sampel potongan rambut.
Hasil pemeriksaan mikroskopis menunjukkan adanya gumpalan warna hitam yang berisi
kumpulan askospora, jamur penyebab infeksi ini hanya menginfeksi lapisan stratum korneum
saja
Pertanyaan Soal
Apakah nama mikosis tersebut ?

A. Tinea nigra
B. Piedra putih
C. Piedra hitam

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
D. Otomikosis
E. Trikomikosis aksilaris
Kunci jawaban : C.Piedra hitam

REGIII AIPTLMI-DIII-P20-26
94. Kasus ( vignette)
Seorang analis akan melakukan pemeriksaan jamur secara langsung pada sampel rambut.
Pasien memberikan sampel rambut ke laboratorium, kemudian analis memeriksa di bawah
mikroskop dengan menggunakan KOH 10-20%.
Apa fungsi KOH 10-20%?
a. Memberi warna pada rambut
b. Memberi warna pada jamur
c. Melarutkan debris dan lemak
d. Melarutkan kitin
e. Memperbesar bayangan pada mikroskop
Kunci jawban: c.melarutkan debris dan lemak

PAR-D4-20.1- 15
95. Kasus ( vignette)
Seorang pasien mempunyai sejarah penyakit TB paru, gejala klinis batuk, sesak nafas, dan
penurunan berat badan. Hasil biopsi paru dengan pewarnaan GMS ditemukan hifa bersepta
yang membentuk sudut 45 derajat.
Pertanyaan Soal
Apa nama penyakit dengan gambaran tersebut?

A. Mycetoma
B. Aspergilosis
C. Coccidioidomycosis
D. Chromoblastomycosis
E. Histoplasmosis capsulati

KUNCI JAWABAN : B.Aspergilosis

PAR-D4-20.1- 16
96. Kasus ( vignette)
Seorang pasien laki-laki berumur 40 tahun, bekerja sebagai peternak ayam. Mempunyai
gejala klinik batuk, sesak nafas, dada sakit, dan berat badan menurun. Hasil rontgen
menunjukkan gambaran seperti tuberkulosis miliaris. Hasil kultur bahan pemeriksaan
terdapat jamur dimorfik.
Pertanyaan Soal
Apa sifat khas jamur yang dimaksud?

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
A. Jenis koloni berbeda pada media yang sama
B. Jenis koloni sama pada media yang berbeda
C. Kecepatan pertumbuhan berbeda pada media berbeda
D. Jenis koloni berbeda pada suhu inkubasi yang berbeda
E. Jenis koloni yang sama pada suhu inkubasi yang berbeda

KUNCI JAWABAN : D. Jenis koloni berbeda pada suhu inkubasi yang berbeda

PAR-D4-20.1- 18
97. Kasus ( vignette)
Pemeriksaan mikroskopis sediaan darah malaria dari seorang ibu hamil yang dirujuk oleh
dokter dengan keterangan ibu tersebut tinggal di daerah endemis malaria, tanpa gejala
demam. Hasil mikroskopis sediaan darah perifer tidak ditemukan parasit Plasmodium.
Pemeriksaan dilanjutkan dengan Rapid Test Diagnostic (RDT) malaria dan hasil
menunjukkan “trace”. Pemeriksaan lanjutan molekular malaria berdasarkan identifikasi DNA
Plasmodium dari sampel tersebut positif Plasmodium vivax strain s12.
Pertanyaan Soal
Pemeriksaan molekuler malaria tersebut dilakukan dengan metode ?

A. IFA
B. IHA
C. PCR
D. RDT
E. ELISA

KUNCI JAWABAN : C. PCR

REGIII AIPTLMI-DIII-P20-27
98. Kasus ( vignette)
Seorang pasien datang ke laboratorium membawa surat pengantar dari dokter, dengan
keluhan terdapat bercak putih pada wajah dan punggung disertai dengan rasa gatal
Pertanyaan Soal
Apa sampel yang sebaiknya diperiksa oleh ATLM tersebut?

A. Kerokan kulit
B. Apus vagina
C. Rambut
D. Kuku
E. Pus
Kunci jawaban : A. kerokan kulit

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
PAR-D4-20.1- 7
99 Kasus ( vignette)
.Pemeriksaan kapasitas vektor pada nyamuk yaitu dengan menemukan stadium sporozoit
Plasmodium sp. dalam tubuh nyamuk Anopheles sp. Persiapan spesimen dilakukan dengan
memisahkan bagian yang kemungkinan mengandung sporozoit.
Pertanyaan Soal
Apa nama bagian spesimen nyamuk Anopheles sp. yang representatif untuk pemeriksaan
sporozoit tersebut?

A. Kelenjar otak
B. Kelenjar ludah
C. Kelenjar ovarium
D. Sekret lambung
E. Sekret abdomen

Kunci jawaban : B. kelenjar ludah

PAR-D4-20.2-03
100. Kasus ( vignette)
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan feses dan menemukan cacing dengan ciri-ciri warna
putih,dan leher melebar (“cervical alae”). Seorang ATLM melakukan pemeriksaan feses dan
menemukan cacing dengan ciri-ciri warna putih,dan leher melebar (“cervical alae”).
Pertanyaan Soal
Dimanakah habitat cacing tersebut ?
A. Ileum
B. Sekum
C. Perianal
D. Jejunum
E. Duodenum
Kunci jawaban : B. sekum

BAK-D4-20.2-20
101. Kasus ( vignette)
Seorang ATLM melakukan kultur feses dengan ciri-ciri encer dan berwarna seperti air cucian
beras. Sampel ditanam pada media pemupuk APW dan media selektif TCBS. Koloni yang
tumbuh pada media TCBS berbentuk bulat, berwarna kuning, mucoid. Uji string tes
menunjukkan hasil positif.
Pertanyaan Soal
Apakah bakteri yang dicurigai pada specimen tersebut?

A. Shigella dysentri
B. Escherichia coli

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
C. Salmonella typhi
D. Proteus vulgaris
E. Vibrio cholera
Kunci jawaban: E. Vibrio cholera

BAK-D4-20.1 -19
102. Kasus ( vignette)
Pemeriksaan sampel secret uretra dari seorang laki-laki berusia 31 tahun dengan keluhan
keluar cairan berwarna putih seperti nanah. Hasil pemeriksaan mikroskopis ditemukan
bakteri berbentuk kokus seperti biji kopi, bersifat Gram negatif. Untuk memastikan bahwa
pasien menderita gonorrho, sampel harus ditanam pada media BA dan diinkubasi secara
anaerob.
Pertanyaan Soal
Berapa banyak media laktosa broth single strength yang harus disiapkan?
A. 2
B. 3
C. 5
D. 10
E. 15

Kunci jawaban: D.10


BAK-D4-20.2-24
103. Kasus ( vignette)
Sampel sputum ditanam pada media Lowenstein-Jensen dan diinkubasi selama 6-8 minggu.
Setelah diamati, pada medium Lowenstein-Jensen nampak pertumbuhan koloni kasar seperti
remah roti.
Pertanyaan Soal
Bakteri apa yang mempunyai karakteristik tersebut ?

A. Mycobacterium chelonei
B. Mycobacterium bovis
C. Mycobacterium tuberculosis
D. Mycobacterium fortuitum
E. Mycobacterium smegmatis
Kunci jawaban: C. Mycobacterium tuberculosis

BAK-D4-20.2-27
104. Kasus ( vignette)

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Pemeriksaan laboratorium dengan diagnosa demam thypoid, ATLM melakukan pengambilan
sampel darah dan dilakukan kultur darah pada media kaya dan selektif. Koloni yang tumbuh
dilakukan pewarnaan Gram dan terindentifikasi bakteri Salmonella typhosa.
Pertanyaan Soal
Bagaimanakah hasil identifikasi bakteri terhadap pewarnaan tersebut?

A. Basil, Gram Positif


B. Coccus, Gram Negatif
C. Basil , Gram Negatif
D. Coccus, Gram Positif
E. Spiral, Gram Negatif
Kunci jawaban: C. Basil , Gram Negatif

BAK-D4-20.2-15
105. Kasus ( vignette)
Seorang ATLM melakukan pembacaan preparat dengan pewarnaan gram dari spesimen pus.
Diperoleh hasil pemeriksaan secara mikroskopis bentuk berupa basil berwarna ungu.
Pertanyaan Soal
Bagaimana pelaporan hasil pemeriksaan tersebut?

a. gram (-) bacil (+),


b. gram (-) bacil (-)
c. gram (+) bacil (+)
d. gram (+) cocobacil (+)
e. basil gram (-)
Kunci jawaban: c. gram (+) bacil (+)
BAK-D4-20.1 -14
106. Kasus ( vignette)
Pasien diambil specimen darah untuk kultur. Specimen langsung dimasukkan kedalam botol
biakan darah yang berisi media.
Pertanyaan Soal
Langkah apa yang dilakukan setelah media di inkubasi?

A. Subkultur ke media MC agar


B. Pewarnaan Gram
C. Subkultur ke media MSA
D. Pewarnaan Granula
E. Isolasi ke media Blood agar
Kunci jawaban: B. Pewarnaan Gram

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
BAK-D4-20.1 -16
107. Kasus ( vignette)
Sampel berasal dari swab renggorokan. Pemeriksaan mikroskopik ditemukan batang Gram
positif, susunan seperti huruf cina, mempunyai granula metakromatis.
Metode pewarnaan apa yang digunakan?
A. Gram
B. Burry Gins
C. Klein
D. Albert
E. Kinyoun Gabbet
Kunci jawaban: D. Albert

BAK-D4-20.2-04
108. Kasus ( vignette)
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan BTA pada sampel dahak didapatkan hasil tes bakteri
sebanyak 3-4 bakteri dalam satu lapang pandang
Pertanyaan Soal
Positif berapa yang dihasilkan ATLM tersebut ?

a. +/-
b. + 1
c. + 2
d. + 3
e. + 4
Kunci jawaban: c. +2

BAK-D3-20.1-42
108. Kasus ( vignette)
Pada pewarnaan BTA yang dilakukan, terdapat hasil pembuatan preparat yang kurang bagus
yaitu preparat terlihat berwarna ungu.
Pertanyaan Soal
Tahapan prosedur manakah yang kurang maksimal dilakukan?
a. Pemanasan saat mewarnai dengan karbol fuchsin
b. Pembilasan dengan air untuk mendinginkan preparat
c. Dekolorisasi dengan asam alkohol
d. Penggenangan dengan methylene blue

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
e. Pengeringan preparat
Kunci jawaban: c. Dekolorisasi dengan asam alkohol

BAK-D3-20.1-43
109. Kasus ( vignette)
Seorang mahasiswa TLM sedang melakukan pewarnaan kapsul pada bakteri Bacillus subtilis.
Pertanyaan Soal
Jenis metode pewarnaan apa yang digunakan oleh mahasiswa tersebut?
a. Loeffler
b. Burry gins
c. Schaeffer fulton
d. Albert Christense
e. Klein
Kunci jawaban: B. Burry gins

BAK-D3-20.1-44
110. Kasus ( vignette)
Terhadap sampel cairan yang berasal paru-paru, dilakukan pewarnaan Gram dan diketuhi
bahwa terdapat bakteri dengan bentuk kokus berbentuk lancet. Susunan bakteri bervariasi,
terutama bersusuna dua-dua. Kemudian dilanjutkan dengan pewarnaan kapsul dengan metode
Anthony. Terlihat latar belakang preparat dan badan bekteri berwarna keunguan, sedangkan
kapsul terlihat tebal dan berwarna biru muda.
Suspek bakteri apakah yang paling memungkinkan sesuai dengan ciri-ciri tersebut?
a. Streptococcus pneumonia
b. Staphylococcus aureus
c. Neisseria gonorrhoeae
d. Escherichia coli
e. Streptococcus pyogenes
Kunci jawaban: a. Streptococcus pneumonia

BAK-D3-20.1-45
111. Kasus ( vignette)
Pengecatan spora dilakukan dengan metoda Wirtz Conklin, setelah sediaan bakteri digenangi
larutan malachite green dipanaskan sampai keluar uap selama 3-6 menit, dilakukan pencucian
kemudian ditambahkan cat warna safranin, dicuci dengan aquadest kemudian dikeringkan.

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Pertanyaan Soal
Warna apakah yang terikat pada bagian spora bakteri dengan teknik tersebut ?
a. Kuning
b. Biru
c. Merah
d. Hijau
e. Aquamarine
Kunci jawaban: D. Hijau

BAK-D4-20.2-05
112. Kasus ( vignette)
Seorang ATLM mengamati hasil dari reaksi biokimia dari suatu bakteri untuk menentukan
adanya gas, H2S, glukosa, sukrosa dan laktosa.
Pertanyaan Soal
Media apa yang digunakan ATLM tersebut ?
a. KIA
b. TSIA
c. Glukosa
d. Sukrosa
e. Laktosa
Kunci jawaban: D. sukrosa

BAK-D4-20.2-10
113. Kasus ( vignette)
Seorang ahli teknologi laboratorium medik membuat media uji biokimia pada tabung reaksi
dengan durham didalamnya. Komposisinya meliputi pepton, phenol red broth, aquadest, dan
lactose. Setelah steril, dilakukan inokulasi bakteri kedalamnya dan kemudian diinkubasi
selama 24 jam 37oC.
Pertanyaan Soal
Terjadi adanya fermentasi apabila…
A. Perubahan warna ungu menjadi biru
B. Perubahan warna merah menjadi kuning
C. Perubahan warna kuning menjadi merah
D. Perubahan warna jingga menjadi merah
E. Perubahan warna jingga menjadi kuning
Kunci jawaban: B.Perubahan warna merah menjadi kuning

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
BAK-D4-20.1 -20
114. Kasus ( vignette)
Tes sensitifitas ini menggunakan disc antibiotik novobiosin. Hasil pemeriksaan terdapat zone
hambatan disekitar disc sebesar 28 mm.
Pertanyaan Soal
Bakteri tersangka apa yang paling mungkin?

A. S. aureus
B. S.saprophyticus
C. Strep. pyogenes
D. Staphylococcus sp
E. Streptococcus sp
Kunci jawaban: A. S. aureus

BAK-D4-20.2-08
115. Kasus ( vignette)
Seorang ahli teknologi laboratorium melakukan kultur sampel feces. Media memiliki
komposisi lactose, bile salts, neutral red, dan kristal violet. Hasil menunjukkan warna koloni
merah dan tidak berwarna.
Pertanyaan Soal
Bakteri yang tidak dapat tumbuh pada media tersebut…
A. Staphylococcus aureus
B. Escherichia coli
C. Enterococcus faecalis
D. Klebsiella penumonia
E. Salmonella typhi
Kunci jawaban: A. Staphylococcus aureus

BAK-D4-20.2-01
116. Kasus ( vignette)
Pada pengujian sampel air rebusan dengan menggunakan metode MPN, didapatkan hasil di
media EMB koloni kecil, bulat, warna metallic shin, konsistensi semi mucoid, fermentasi
laktosa dan sukrosa.
Pertanyaan Soal
Bakteri apakah yang paling mungkin terdapat pada data diatas?
A. Klebsiella sp
B. Escherichia coli
C. Mycobacterium tuberculosae

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
D. Pseudomonas
E. Streptococcus
Kunci jawaban: B. Escherichia coli

BAK-D4-20.2-09
117. Kasus ( vignette)
Seorang ahli teknologi laboratorium medik melakukan pengecekan kualitas H2O2 3% untuk
pemeriksaan katalase. Metode pengujian menggunakan gelas preparat dengan beberapa
organisme uji. Hasil positif ditunjukkan dengan adanya gelembung saat penambahan reagen
ke koloni bakteri.
Pertanyaan Soal
Kontrol positif menggunakan organisme uji?

A. Staphylococccus aureus
B. Streptococcus pyogenes
C. Lactobacillus bulgaricus
D. Clostridium botulinum
E. Bacillus subtillis
Kunci jawaban: A. Streptococcus pyogenes

BAK-D4-20.2-08
118. Kasus ( vignette)
Seorang ahli teknologi laboratorium melakukan kultur sampel feces. Media memiliki
komposisi lactose, bile salts, neutral red, dan kristal violet. Hasil menunjukkan warna koloni
merah dan tidak berwarna.
Pertanyaan Soal
Bakteri manakah yang tidak dapat tumbuh pada media tersebut ?
A. Staphylococcus aureus
B. Escherichia coli
C. Enterococcus faecalis
D. Klebsiella penumonia
E. Salmonella typhi

Kunci jawaban : A. Staphylococcus aureus

BAK-D4-20.2-11
119. Kasus ( vignette)

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Laboratorium menerima sampel air sumur yang diduga tercemar feces manusia. Air
kemudian dimasukkan ke dalam media seri tabung LB. 48 jam kemudian dari tabung LB
yang positif diinokulasikan ke BGLB. Hasil yang didapatkan selanjutnya dibaca
menggunakan table MPN.
Pertanyaan Soal
Bakteri manakah yang memberikan hasil negatif pada media tersebut pada 48 jam pertama ?

A. Escherichia coli
B. Klebsiella pneumonia
C. Salmonella typhi
D. Enterobacter aerogenes
E. Serratia sp
Kunci jawaban : C. Salmonella typhi

BAK-D4-20.2-13
120. Hasil pembacaan koloni pada media Agar Darah Plate, dengan sampel swab tenggorok
yang dilakukan ATLM adalah, koloni berbentuk bulat sangat halus, warna putih, elevansi
cembung, konsistensi halus, α hemolisa, dengan uji katalase negative.
Pertanyaan Soal
Bakteri apa yang ditemukan pada pemeriksaan tersebut?

a. Micrococcus
b. Enterobacteriae
c. Streptococcus sp
d. Staphylococcus sp
e. Staphylococcus aureus
kunci jawaban : C. streptococcus sp.

BAK-D4-20.2-16
121. Kasus ( vignette)
Hasil isolasi bakteri Vibrio sp yang dilakukan oleh ATLM pada media TCBS didapatkan
hasil dua jenis pertumbuhan koloni yang berbeda. Perbedaan tersebut meliputi bentuk,
warna, bau dan kemampuan pendaran koloni.
Termasuk ke dalam famili apakah bakteri tersebut?
a. Enterobacteriacea
b. Vibrionaceae
c. Pseudomonadaceae
d. Vibrionales
e. Vibrio
Kunci jawaban : B. Vibrionaceae

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
BAK-D4-20.2-20
122. Kasus ( vignette)
Seorang ATLM melakukan kultur feses dengan ciri-ciri encer dan berwarna seperti air cucian
beras. Sampel ditanam pada media pemupuk APW dan media selektif TCBS. Koloni yang
tumbuh pada media TCBS berbentuk bulat, berwarna kuning, mucoid. Uji string tes
menunjukkan hasil positif.
Pertanyaan Soal
Apakah bakteri yang dicurigai pada specimen tersebut?
A. Shigella dysentri
B. Escherichia coli
C. Salmonella typhi
D. Proteus vulgaris
E. Vibrio cholera
Kunci jawaban: E. vibrio cholera

BAK-D4-20.1 -32
123. Kasus ( vignette)
Seorang teknisi laboratorium medis melakukan identifikasi sampel air, dengan menginokulasi
bakteri pada media TCBS. Berdasarkan hasil pengamatan terdapat pertumbuhan koloni
bakteri Vibrio cholera.
Pertanyaan Soal
Apa warna koloni bakteri tersebut?
a. Kemerah-merahan
b. Kecoklatan
c. Kekuning-kuningan
d. Abu-abu agak putih
e. Kehijauan
kunci jawaban : C. kekuning-kuningan.

BAK-D4-20.1 -33
124. Kasus ( vignette)
Identifikasi bakteri Pseudomonas sp dari sampel air sungai. Hasil biakan agar darah terdapat
koloni bakteri.
Pertanyaan Soal
Apa ciri khas pigmen koloni bakteri tersebut?

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
a. Putih
b. Merah
c. Kuning emas
d. Abu-Abu
e. Kehijau-hijauan
kunci jawaban : e. kehijau-hijauan.

BAK-D4-20.1 -34
125. Kasus ( vignette)
Kasus penderita penyakit mycobacterium tuberculosis, yang sudah resisten terhadap obat TB.
Seorang teknisi laboratorium medis akan melakukan uji kadar obat terkecil yang masih dapat
menghambat pertumbuhan atau mematikan bakteri.
Pertanyaan Soal
Uji apakah yang dimaksud?

a. Uji resistensi
b. Uji Intermediat
c. Uji sensitifitas
d. Uji dilusi
e. Uji difusi
kunci jawaban : c. uji sensitifitas
BAK-D3-20.1-52
126. Kasus ( vignette)
Pada isolasi bakteri dari sampel cairan paru-paru, terdapat bakteri Gram positif berbentuk
kokus bersusunan dua-dua seperti lancet, bersifat alfa hemolysis. Uji selanjutnya untuk
identifikasi dilakukan rangkaian uji diantaranya fermentasi gula inulin, test quelling dan uji
resistensi.
Pertanyaan Soal
Antibiotic apakah yang digunakan untuk uji resistensi tersebut?
a. Novobiocin
b. Bacitracin
c. Vancomycin
d. SXT
e. Optochin
kunci jawaban : e. optosin
BAK-D3-20.1-41

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
127. Kasus ( vignette)
Sputum sewaktu dari pasien di duga TB diwarnai dengan metoda Zeihl Neelson, hasil
pengamatan dibawah mikroskop ditemukan bakteri coccus berwarna biru dan basil berwarna
merah, jika dalam 100 lapang pandang bakteri basil tersebut terhitung jumlah 7 bakteri,
selanjutnya dilakukan pelaporan.
Pertanyaan Soal
Bagaimana penulisan pelaporan hasil tersebut ?
a. Scanty
b. +1
c. +2
d. 1+
e. 2+
kunci jawaban : a. scanty

BAK-D4-20.2-01
128. Kasus ( vignette)
Pada pengujian sampel air rebusan dengan menggunakan metode MPN, didapatkan hasil di
media EMB koloni kecil, bulat, warna metallic shin, konsistensi semi mucoid, fermentasi
laktosa dan sukrosa.
Pertanyaan Soal
Bakteri apakah yang paling mungkin terdapat pada data diatas?
A. Klebsiella sp
B. Escherichia coli
C. Mycobacterium tuberculosae
D. Pseudomonas
E. Streptococcus
Kunci jawaban : B. Escherichia coli.

BAK-D4-20.2-11
129. Kasus ( vignette)
Laboratorium menerima sampel air sumur yang diduga tercemar feces manusia. Air
kemudian dimasukkan ke dalam media seri tabung LB. 48 jam kemudian dari tabung LB
yang positif diinokulasikan ke BGLB. Hasil yang didapatkan selanjutnya dibaca
menggunakan table MPN.
Pertanyaan Soal

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Bakteri yang menampilkan hasil negative pada media tersebut pada 48 jam pertama…
A. Escherichia coli
B. Klebsiella pneumonia
C. Salmonella typhi
D. Enterobacter aerogenes
E. Serratia sp
Kunci jawaban : c. salmonella typhi

BAK-D3-20.1-51
130. Kasus ( vignette)
Bahan pemeriksaan hapus tenggorokan dikultur pada media blood agar, menunjukan koloni
kecl-kecil, diemeter koloni 1 mm, bulat, jerni, beta-hemolisis. Selanjutnya dilakukan uji
bacitrasin sensitivity test menunjukan hasil sensitif.
Pertanyaan Soal
Bakteri apakah yang paling mungkin dari hasil kultur dan uji sensitivitas tersebut ?
a. Streptococcus mutans
b. Streptococcus faecalis
c. Streptococcus viridans
d. Sterptococcus pyogenes
e. Streptococcus pneumonia

kunci jawaban : d. Sterptococcus pyogenes

BAK-D3-20.1-55

131. Kasus ( vignette)

Seorang pasien mengeluh diare, dokter memeriksakan faeces dengan konsistensi encer ke
laboratorium untuk kultur, setelah diketahui sampel mengandung bakteri batang, Gram
negative setelah dikultur bakteri tidak tumbuh pada media cair yang memiliki rentang pH
netral namun tumbuh subur pada media cair dengan pH alkalis, media plat Mac Conkey
dipilih untuk isolasi selanjutnya dilakukan test biokimia untuk membedakan
Enterobacteriaceae dan Vibrionaceae

Pertanyaan Soal
Uji apakah yang dapat membedakan dua golongan bakteri tersebut ?
a. Indole
b. Katalase
c. Oksidase
d. Voges Proskauer

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
e. Simmon Citrate

Kunci jawaban c. oksidase

BAK-D3-20.1-61

132. Kasus ( vignette)

Pemeriksaan kualitas air minum dengan kemasan menggunakan metoda MPN seri 5-5-5,
diperoleh data dari uji penduga dihasilkan 5 positif pada double strenght, 5 positif pada single
strength pertama dan 2 positif pada single strength kedua. Tabung positif dilanjutkan
penanaman untuk uji penegasan menggunakan media BGLB nilai positif terhitung dari
tabung fermentasi positif asam dan gas.

Pertanyaan Soal

Bakteri apakah yang dapat terhitung indeks jumlah perkiraan terdekat nya dari tahapan
tersebut ?

a. Escherichia coli
b. Coliform
c. Vibrio cholera
d. Vibrio parahaemolyticus
e. Pseudomonas
Kunci jawaban : b. coliform

BAK-D4-20.2-03
133. Kasus ( vignette)
Pewarnaan Gram terjadi karena adanya lapisan peptidoglikan yang ada pada dinding sel
bakteri yang mengakibatkan terjadinya penyerapan zat warna, pada gram positif penyerapan
zat warna akibat lapisan peptidoglikan yang sebesar 40 lapis, berikut bakteri yang memiliki
peptidoglikan yang tebal :
1. Pseudomosnas aeruginosa
2. Nocardia asteroides
3. Helicobacter pylori
4. Clostridium tetani
5. Corynebacterium diphtheria
Pertanyaan Soal
Bakteri mana yang merupakan. Gram positif ?

a. 1, 2, dan 3

b. 1, 4, dan 5

c. 1 dan 3

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
d. 2, 4 dan 5

e. 3 dan 5

kunci jawaban : d. 2, 4 dan 5

BAK-D4-20.2-17
134. Kasus ( vignette)

Hasil identifikasi diketahui bakteri Corynebacterium diptheriae. Bakteri ini memiliki ciri
morfologi yang khas yaitu berbentuk seperti huruf V, L, Y atau tidak teraturseperti huruf
Cina dan memiliki granula

Pertanyaan Soal

Pewarnaan apa yang digunakan untuk identifikasi bakteri tersebut?

a. Kinyoun Gabbet

b. Ziehl Neelsen

c. Neisser

d. Klein

e. Hiss

kunci jawaban :C. Neisser

BAK-D4-20.1 -26
135. Bahan pemeriksaan sputum, ditemukan bakteri Gram negatif kokobasil kecil

Kemungkinan yang terisolasi bakteri apa?


A. S. pneumonia
B. M. tuberculosis
C. M. leprae
D. C. difteriae
E. Haemophilus influenzae

Kunci jawaban : e. haemophilus influenzae

Imun-D3-20.1-136
136. Kasus ( vignette)

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Pemeriksaan HIV dapat dilakukan dengan beberapa jenis metode. Salah satunya
merupakan tes untuk mendeteksi antibody HIV pada serum pasien dengan metode
Pertanyaan Soal
yang dilapisi enzim. Apakah jenis pemeriksaan yang digunakan?
A. ICT
B. IFA
C. PCR
D. ELISA
E. Western Blot

Kunci Jawaban : D.ELISA

Imun-D3-20.1-137
137. Kasus ( vignette)
Seorang ATLM melakukan uji skrining terhadap anti-HIV pada darah donor.
Pemeriksaannya menggunakan tiga ICT (3A) dengan jenis dan merk yang berbeda.
Hasilnya diperoleh A1 dan A2 menunjukkan hasil reaktif dan A3 menunjukkan
hasil non reaktif.
Pertanyaan Soal
Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan tersebut?

A. Invalid
B. Reaktif
C. Beresiko
D. Non reaktif
E. Intermediate

Kunci Jawaban : E. Intermediate

Imun-D3-20.1-138
138. Kasus ( vignette)
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan HIV menggunakan satu jenis rapid test.
Pemeriksaan dilakukan pada prevalensi tinggi pada seorang pekerja seks komersial
dan didapatkan hasil negative.
Pertanyaan Soal
Apakah tindakan yang harus dilakukan selanjutnya?

A. Meminta spesimen kembali pada pasien


B. Mengecek sensitivitas instrumen pemeriksaan
C. Memberikan hasil pemeriksaan kepada supervisor
D. Melaporkan hasil pemeriksaan ke pasien secara langsung
E. Melakukan pemeriksaan ulang dengan metode pemeriksaan lainnya
Kunci Jawaban : E.Melakukan pemeriksaan ulang dengan metode
pemeriksaan lainnya

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Imun-D3-20.1-139
139. Kasus ( vignette )
Seorang mahasiswa dengan gejala malaise, demam 40ºC, letih datang ke
laboratorium. Hasilnya terdapat penurunan jumlah limfosit dan mengalami infeksi
Pneumocytis carinii.
Pertanyaan Soal
Pemeriksaan lanjutan apakah yang tepat untuk pasien tersebut?

A. Western Blot
B. HIV metode ICT
C. HIV metode EIA
D. IgG Tuberkulosis
E. IgM Tuberkulosis

Kunci Jawaban : C. HIV metode EIA

Imun-D3-20.1-140

140. Kasus ( vignette)


Seorang wanita yang memiliki riwayat pernah transfusi darah 18 bulan yang lalu,
merasakan sakit pada perut dan mengalami hepatomegali, datang ke laboratorium.
Hasil laboratorium terdapat peningkatan kadar ALT, total bilirubin dan dilanjutkan
ke pemeriksaan Hepatitis B.
Pertanyaan Soal
Apa pemeriksaan imunoserologi yang tepat pada kasus tersebut?

A. HBeAg
B. HbsAg
C. HbcAg
D. HBsAb
E. Anti-HBs
Kunci Jawaban : A. HBeAg
Imun-D3-20.1-141
141. Kasus ( vignette)
Seorang remaja mengalami keluhan demam, nyeri perut, urin berwarna gelap dan
diduga trinfeksi virus Hepatitis. Hasil laboratorium yang didapatkan bilirubin
positif (+) 3, SGOT 1450 U/L, SGPT 1758 U/L dan hasil HBsAg metode ICT non
reaktif. Pertanyaan Soal
Apa virus penyebab infeksi pada kasus tersebut?
A. HAV

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
B. HBV
C. HCV
D. HDV
E. HEV
Kunci Jawaban : C.HCV
Imun-D3-20.1-142
142. Kasus ( vignette)
Pengambilan sampel darah dilakukan untuk pemeriksaan hepatitis B. Pemeriksaan
kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan antibody hepatitis B kuantitatif metode
ELISA .
Pertanyaan Soal
Konjugat Apa yang digunakan pada metode pemeriksaan tersebut?
A. lateks berlabel antigen
B. antibody berlable enzim
C. karbon untuk melabel antibody
D. radio isotop untuk melabel antigen
E. antigen berlabel zat warna flouresense
Kunci Jawaban : B. antibody berlable enzim
Imun-D3-20.1-143
143. Kasus ( vignette)
Pada kasus hepatitis B, diketahui bahwa dua minggu setelah HBsAg terdeteksi
muncul immunoglobulin yang dapat bertahan hingga 6 bulan. Imunoglobulin ini
berperanan pada window periode, dimana HBsAg sudah hilang tetapi anti-HBs
belum muncul, sehingga 10% kasus hepatitis akut tidak dapat terdekteksi hanya
dengan memeriksa HBsAg saja.
Pertanyaan Soal
Apakah jenis immunoglobulin yang dimaksud tersebut?
A. Anti-HBs-IgM
B. Anti-HBc-IgM
C. Anti-HBe-IgM
D. Anti-Hbs-IgG
E. Anti-Hbc-IgG
Kunci Jawaban : B.Anti-HBc-IgM
Imun-D3-20.1-144
144. Kasus ( vignette)
Pasien datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan demam selama 5 hari,
mual, nyeri ulu hati dan didapatkan lidah kotor pada pemeriksaan. Dokter
melakukan rujukan untuk pemeriksaan TUBEX..

Pertanyaan Soal
Jenis Antigen apakah yang diperiksa pada pemeriksaan tersebut?

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
A. Antigen H
B. Antigen Vi
C. Antigen OMP
D. Antigen O9
E. Antigen BO

Kunci Jawaban : D. Antigen O9

Imun-D3-20.1-145

145. Kasus ( vignette)


Sebuah laboratorium melakukan pengujian pengembangan pemeriksaan Typhoid
IgG-IgM. Pengujian dilakukan pada 500 pasien uji responden, dengan data sebagai
berikut.

Pertanyaan Soal
Berapakah Spesifitas (%) dari pemeriksaan tersebut?
A. 96
B. 97
C. 98
D. 99
E. 100
Kunci Jawaban : C.spesifisitas
Imun-D3-20.1-146
146. Kasus ( vignette)
Seorang pasien datang ke dokter dengan keluhan terjadi demam selama 3 hari dan
tak kunjung reda. Hasil pemeriksaan widal dengan antigen salmonella didapatkan
hasil masing-masing 1/40. Dokter meminta pasien untuk pemeriksaan widal lagi di
minggu berikutnya.
Pertanyaan Soal
Apa alasan pemeriksaan ulang tersebut?
A. Sensitifitas pemeriksaan widal sangat rendah pada awal infeksi
B. Masa inkubasi kuman salmonella membutuhkan waktu lama.
C. Antibody Salmonella belum terbentuk diminggu pertama
D. Antigen Salmonella belum muncul diawal infeksi
E. Untuk memantau keberhasilan pengobatan

Kunci Jawaban : C.Antibody Salmonella belum terbentuk diminggu pertama

Imun-D3-20.1-147

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
147. Kasus ( vignette)
Pemeriksaan widal dilakukan dengan metode tabung terhadap sampel serum
pasien. Hasil menunjukan adanya presipitasi di dasar tabung. Analis tersebut
kemudian melanjutkan pemeriksaan untuk mengetahui titer widal dan didapatkan
hasil titer seperti pada gambar dibawah ini.

Pertanyaan Soal
Berapa titer widal pada hasil pemeriksaan tersebut?

A. 1/20
B. 1/40
C. 1/80
D. 1/160
E. 1/320
Kunci Jawaban : D.1/160
Imun-D3-20.1-148
148. Kasus ( vignette)
CRP dapat mengikat C-polisakarida (CPS) dari berbagai bakteri. Molekul ini akan
segera naik jika terjadi infeksi dan akan segera turun dengan cepat setelah beberapa
hari infeksi. Pemeriksaan dapat menggunakan CRP lateks.
Pertanyaan Soal
Apa metode yang digunakan pada pemeriksaan tersebut?

A. Flokulasi
B. Aglutinasi
C. Hemaglutinasi
D. Ikatan komplemen
E. Imunokromatografi
Kunci Jawaban : B. Aglutinasi
Imun-D3-20.1-149
149. Kasus ( vignette)
CRP merupakan protein fase akut yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya
infeksi di dalam tubuh. Pemeriksaan CRP ini kini telah dikembangkan menjadi
hsCRP.
Pertanyaan Soal
Apakah fungsi pemeriksaan tersebut?

A. memprediksi terjadinya penyakit jantung dimasa depan

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
B. menentukan jenis obat yang sesuai untuk penyakit infeksi
C. mendeteksi adanya inflamasi di dalam tubuh
D. mendiagnosis adanya penyakit kanker
E. mengetahui suatu jenis penyakit

Kunci Jawaban : A .Memprediksi terjadinya penyakit jantung dimasa depan

Imun-D3-20.1-150
150. Kasus ( vignette)
Seorang ATLM akan mengambil sampel darah seseorang untuk dilakukan
pemeriksaan kadar C-Reaktive protein (CRP), namun sampel tersebut tidak bisa
langsung diperiksa. Untuk menjaga specimen dapat digunakan untuk pemeriksaan
perlu tindakan yang dilakukan ATLM tersebut.
Pertanyaan Soal
Apa tindakan yang tepat harus dilakukan ?

A. dibekukan pada suhu 0°C sampai 4 minggu


B. disimpan pada suhu 2-8°C sampai 24 jam
C. menambahkan pengawet toluene
D. ditempatkan dalam container
E. penambahan HCl pekat"
Kunci Jawaban : B. disimpan pada suhu 2-8°C sampai 24 jam

Imun-D3-20.1-151
151. Kasus ( vignette)
RF merupakan pemeriksaan untuk mendiagnosis penyakit rheumatoid arthritis.
Pemeriksaan ini menggunakan reagen RF bercampur dengan serum yang
mengandung RF maka pada partikel akan terjadi aglutinasi. Apa komponen yang
dilabel pada lateks pemeriksaan tersebut?
A. gamma globulin
B. antibody
C. antigen
D. regain
E. Ig M
Kunci Jawaban : A. Gamma globulin

Imun-D3-20.1-152
152. Kasus ( vignette)
Pasien dengan diagnosis Reumatoid Artritis diperiksa serumnya untuk mengetahui
titer faktor reumatoid. Dengan metode semi kuantitatif. Hasil pemeriksaan

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
menunjukkan adanya aglutinasi yang jelas pada pengenceran ½, ¼ dan 1/8,
sedangkan pada tabung 1/16 dan 1/32 tidak terdapat aglutinasi. Tingkat spesifitas
dari uji ini adalah 8 IU/L.
Pertanyaan Soal
Berapakah kadar (IU/L) pemeriksaan tersebut?
A. 8
B. 16
C. 32
D. 64
E. 128
Kunci Jawaban : D.64
Imun-D3-20.1-153
153. Kasus ( vignette)
Seorang ATLM sedang melakukan pemeriksaan dengan metode presipitasi. Hasil
pemeriksaan positif menunjukkan ikatan dan jumlah yang sama antara antigen
multivalen dengan antibodi.
Pertanyaan Soal
Interaksi antigen antibodi apa yang terjadi pada pemeriksaan ini di atas?

A. Rasio antigen
B. Rasio antibodi
C. Zona equivalen
D. Fenomena Prozone
E. Fenomena Postzone
Kunci Jawaban : C.Zona equivalen

Imun-D3-20.1-154
154. Kasus ( vignette)
Hasil pemeriksaan ASTO positif pada uji kualitatif. Selanjutnya dilakukan uji
ASTO semikuantitatif didapatkan hasil positif sampai dengan 1/32. Sensitifitas
reagen adalah 200 IU/mL.
Pertanyaan Soal
Berapa konsentrasi (IU/mL) pemeriksaan tersebut ?

A. 400
B. 800
C. 1.600
D. 3.200
E. 6.400
Kunci Jawaban : E.6.400
Imun-D3-20.1-155

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
155. Kasus ( vignette)
Seorang ATLM tidak sengaja menumpahkan cairan darah pasien setelah di
sentrifus. Permukaan meja kerja yang terkena tumpahan darah segera di desinfeksi
dengan alkohol.
Pertanyaan Soal
Berapa persen konsentrasi larutan desinfektan yang dipegunakan pada kasus
tersebut ?
A. 10
B. 20
C. 50
D. 75
E. 100
Kunci Jawaban : D.75
Imun-D3-20.1-156
156. Kasus ( vignette)
Pemeriksaan Serological Test for Siphylis diantaranya pemeriksaan TPHA dan
VDRL. Pemeriksaan TPHA mendeteksi antibodi treponema, sedangkan
pemeriksaan VDRL mendeteksi adanya antibodi reagin, sehingga pada
pemeriksaan VDRL dapat menunjukkan hasil reaksi yang positif pada serum
penderita malaria. Pertanyaan Soal
Apakah yang membedakan pemeriksaan tersebut?
A. Sensitivitas
B. Spesifisitas
C. Validitas
D. Akurasi
E. Presisi
Kunci Jawaban : B. Spesifisitas
Imun-D3-20.1-157
157. Kasus ( vignette)
Pemeriksaan VDRL digunakan untuk screening penyakit sifilis. Namun
pemeriksaan ini tidak spesifik dibandingkan dengan pemeriksaan TPHA.
Pertanyaan Soal
Apa yang menyebabkan hal tersebut?
A. TPHA mengidentifikasi Treponema sp. secara kuantitatif
B. VDRL mengidentifikasi Treponema pallidum kualitatif saja.
C. TPHA mengidentifikasi Treponema sp secara semikuantitatif
D. VDRL menentukan ada atau tidaknya antigen Treponema sp.
E. VDRL menentukan ada atau tidaknya antigen Treponema pallidum
Kunci Jawaban : D.VDRL menentukan ada atau tidaknya antigen
Treponema sp.
Imun-D3-20.1-158
158. Kasus ( vignette)

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Hasil uji VDRL (Veneral Diesease Research Laboratory) pada pasien yang
memiliki ciri terinfeksi neurosifilis dan mendapatkan hasil non-reaktif. Dua
minggu kemudian, pasien melakukan pemeriksaan yang sama dan hasilnya reaktif
lemah. Pertanyaan Soal
Apa yang bisa Anda jelaskan dari kedua hasil pemeriksaan ini?
A. Pemeriksaan pertama stadium penyakit masih pada infeksi primer
B. Terjadi kesalahan pembacaan hasil pada waktu analisis pertama
C. Tes kurang sensitif terhadap konsentrasi titer yang rendah
D. Reagen pemeriksaan sudah memasuki masa kadaluarsa
E. Pengenceran spesimen terlalu tinggi
Kunci Jawaban : A.Pemeriksaan pertama stadium penyakit masih pada
infeksi primer
Imun-D3-20.1-159
159. Kasus ( vignette)
Pemeriksaan HCG (Human Chorionic Gonadotropin) dilakukan terhadap 4
spesimen urin, hasil pemeriksaan menunjukan bahwa 2 spesimen positif dan 2
spesimen negatif. Tetapi ada kesalah fatal yang dilakukan, yaitu keempat spesimen
tersebut tertukar pada saat memasukkan spesimen.
Pertanyaan Soal
Bagaimana sifat efektif yang seharusnya dilakukan untuk mengatasi hal tersebut?

A. Laporan hasil pemeriksaan dibuat setelah benar-benar yakin identitas pemilik


spesimen
B. Melaporkan kejadian tersebut kepada penanggung jawab laboratorium
C. Berusaha mengingat kembali identitas masing-masing spesimen
D. Meminta spesimen kembali kepada semua pasien
E. Membuat laporan apa adanya
Kunci Jawaban : D.Meminta spesimen kembali kepada semua pasien
Imun-D3-20.1-160
160. Kasus ( vignette)
Seorang Teknologi Laboratorium Medik akan melaksanakan pemeriksaan tes
kehamilan dengan rapid tes. Banyak merk yang dapat digunakan untuk
pemeriksaan tersebut.
Pertanyaan Soal
parameter apa yang harus diperhatikan dalam memilih produk tersebut?

A. range deteksi besar


B. batas deteksi kecil
C. sensitivitas tinggi
D. spesifisitas tinggi
E. linieritas tinggi
Kunci Jawaban : C.sensitivitas tinggi

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Toksi –D4-20.1.07

161.Kasus ( vignette)
Analis melakukan pemeriksaan Pb dari darah menggunakan Atomic Absorption
Spectrophotometer (AAS). Sampel didestruksi dahulu sebelum diinjeksikan ke alat.

Pertanyaan Soal
Apa fungsi tahap tersebut?

A. Untuk mengetahui panjang gelombang maksimum yang diperlukan


B. Mengetahui waktu optimum reagen bereaksi dengan sampel
C. Menghilangkan senyawa penganggu dalam pengukuran
D. Membuat suasana sampel menjadi asam
E. Menguapkan mineral

Kunci jawaban: C. Menghilangkan senyawa penganggu dalam pengukuran

Toksi –D4-20.1.02

162.Kasus ( vignette)
Analis mengambil sampel urin dari petani yang diduga keracunan pestisida untuk
diuji di laboratorium. Urin didestilasi, selanjutnya hasil destilat ditambahkan NaOH.
Larutan tersebut dipanaskan dan dihasilkan warna kuning.

Pertanyaan Soal
Apa zat hasil metabolit yang terbentuk?
A. Ortho cresol
B. Para nitrofenol
C. Metil parathion
D. Benzena heksaklorida
E. Tri orto cresil phospat

Kunci jawaban: B. Para nitrofenol

Toksi –D4-20.3.12

163.Kasus ( vignette)
ATLM melakukan pemeriksaan darah dari pasien. Hasil tes simon berwarna coklat dan tes
marquis berubah dari oranye menjadi coklat.

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Pertanyaan Soal
Apa zat yang terdapat pada spesimen di atas?
A. Amphetamin (AMP)
B. Dimetil amphetamin (DMA)
C. Trimetoksi amphetamin (TMA)
D. Parametoksi amphetamin (PMA)
E. Metilendioksi amphetamin (MDMA)

Kunci jawaban: A. Amphetamin (AMP)

Toksi –D4-20.2.06

164.Kasus ( vignette)
Analis menerima spesimen urin dari seorang laki-laki. Hasil pemeriksaan dengan
metode Liebermaan menghasilkan warna ungu

Pertanyaan Soal
Apakah jenis obat pada kasus di atas?
A. Aspirin
B. Ketoprofen
C. Naproxen Sodium
D. Parasetamol
E. Tramadol

Kunci jawaban: D. Parasetamol

Toksi –D4-20.3.03

165.Kasus ( vignette)
Analis melakukan pemeriksaan napza dari sampel urin. Hasil uji skrining menunjukan
positif benzodiazepin. Analis melakukan uji konfirmasi sebelum mengeluarkan hasil.

Pertanyaan Soal
Apa instrumen yang paling tepat digunakan?
A. AAS
B. GC MS
C. Spektrofotometer
D. Kolorimeter
E. KLT

Kunci jawaban: B. GC MS

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Toksi –D4-20.2.02

166.Kasus ( vignette)
Sampel darah diterima oleh sebuah laboratorium kesehatan. Dari informasi, sampel
berasal dari seorang laki-laki berusia 28 tahun dengan pekerjaan petani yang terbiasa
menggunakan insektisida organofosfat selama 10 tahun. Dilakukan pemeriksaan
dengan metode Cholinesterase dan didapatkan hasil tidak terdeteksi pestisida.

Pertanyaan Soal
Apa tindakan yang harus diambil analis?
A. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan spektrofotometri UV-Vis
B. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda AAS
C. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda kromatografi kertas
D. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda GC - MS
E. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda KLT

Kunci jawaban: D. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda GC -


MS

Toksi –D4-20.2.03

167.Kasus ( vignette)
Analis mengambil spesimen darah pada korban postmortem yang diduga keracunan
minuman keras oplosan. Analis menunda pemeriksaan karena ada pemeriksaan lain yang
mendesak.

Pertanyaan Soal
Apa pengawet yang harus ditambahkan?
A. Alkohol absolute (96 %)
B. Na azida 1%
C. NaCl Jenuh
D. Eter
E. NaF

Kunci jawaban: E. NaF

Toksi –D4-20.3.04

168.Kasus ( vignette)
Analis melakukan pemeriksaan terhadap spesimen muntahan anak laki-laki yang diduga
keracunan. Hasil tes tinder menghasilkan larutan berwarna ungu.

Pertanyaan Soal

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Apa komposisi reagen untuk tes di atas?
A. Asam Klorida, HgCl, Fe(NO3)3
B. Asam Klorida, HgCl2, Fe(NO3)3
C. Asam Klorida, HgCl2, Fe(NO3)2
D. Asam Klorida, HgCl2, Fe(NO2)3
E. Asam Klorida, HgCl2, Fe(NO)3

Kunci jawaban: A. Asam Klorida, HgCl, Fe(NO3)3

Toksi –D4-20.3.15

169.Kasus ( vignette)
ATLM melakukan pemeriksaan cairan lambung dari pasien terduga keracunan logam
berat. Hasil uji Reinsch menunjukkan warna tembaga menjadi hitam dan bau bawang
putih dari spesimen tersebut.

Pertanyaan Soal
Apa zat toksik pada kasus di atas?

A. Antimon
B. Arsen
C. Bismut
D. Merkuri
E. Timbal

Kunci jawaban: A. Arsen

Toksi –D4-20.2.01

170. Analis menerima sampel berupa cairan isi lambung. Hasil uji kualitatif menggunakan
reagen ferosulfat menunjukkan positif sianida berwarna biru prusia.

Pertanyaan Soal
Apa tindakan analis selanjutnya?
A. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan reaksi warna biru prusia dengan cara kertas
saring yang diberi asam pikrat
B. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan reaksi warna biru prusia dengan cara mikrodifusi
C. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan reaksi warna dengan cara spektrofotometri
D. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan kadar hemoglobin (Hb)
E. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan kadar karboksihemoglobin (HbCO)

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Kunci jawaban: C. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan reaksi warna dengan
cara spektrofotometri

SITO –D4-20.1.05

171.Kasus ( vignette)
Seorang ATLM ingin melakukan pewarnaan Papanicolaou pada spesimen pap smear.
Sediaan yang dibuat harus melalui tahapan fiksasi basah sebelum dilakukan proses
pewarnaan.

Pertanyaan Soal
Apa jenis larutan yang digunakan untuk proses fiksasi tersebut?

A. Formalin buffer 10%


B. Xylol
C. Etanol 96%
D. Metanol
E. Aseton

Kunci jawaban: D. Light Green tidak baik dalam larutan pewarna

SITO –D4-20.1.06

172.Kasus ( vignette)
Seorang ATLM diminta oleh dokter Sp.PA untuk melakukan pewarnaan pada spesimen
sitologi. Dokter tersebut ingin preparat sitologik yang dibut dapat memperlihatkan
morfologi inti sel yang lebih detail.

Apakah jenis pewarnaan yang tepat?


A. Hematoksilin & Eosin
B. Diff quick
C. Periodic Acid Schiff
D. Giemsa
E. Papanicolaou

Kunci jawaban: D. Giemsa

SITO –D4-20.1.20

173..Kasus ( vignette)

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Seorang ATLM akan melakukan proses pewarnaan Papanicolaou pada apusan hasil
pemeriksaan pap smear. Salah satu tahapan pewarnaan Papanicolaou yang dilakukan
adalah proses rehidrasi dan juga dehidrasi.

Pertanyaan Soal
Apakah fungsi tahapan kedua?
A. Membantu penyerapan sel terhadap zat warna untuk inti sel (Hematoksilin)
B. Membantu menghasilkan sel yang jernih / tidak keruh
C. Membantu penyerapan sel terhadap zat warna counterstain yang mewarnai
sitoplasma (OG-6 & EA-50)
D. Membantu menggantikan larutan alkohol dengan larutan xilol
E. Membantu mencegah terjadinya distorsi seluler

Kunci jawaban: C. Membantu penyerapan sel terhadap zat warna counterstain


yang mewarnai sitoplasma (OG-6 & EA-50)

SITO –D4-20.1.24

174..Kasus ( vignette)
Sebuah sampel pemeriksaan dikirimkan untuk pewarnaan Immunohistokimia ke
laboratorium Patologi Anatomi untuk diperiksa. Dalam formulir tertulis CITO oleh dokter
pengirim. Sebelum dilakukan pengolahan ternyata nomor identitas pasien tidak tertulis
dengan jelas. Jaringan kemudian langsung dilakukan fiksasi supaya jaringan tidak
mengalami kerusakan/lisis.

Pertanyaan Soal
Apa tindakan yang selanjutnya ATLM lakukan?

A. Mengembalikan sampel yang diterima


B. Melanjutkan langkah pengolahan jaringan
C. Mencari tahu nomor identitas dari petugas sampling
D. Melaporkan kepada dokter yang bertanggung jawab
E. Melimpahkan sampel yang didapat kepada ATLM lain

Kunci jawaban: C. Mencari tahu nomor identitas dari petugas sampling

SITO –D4-20.1.22

175..Kasus ( vignette)
Seorang ATLM menerima sebuah jaringan yang berasal dari pasien. Tahap awal dari
pengolahan jaringan menjadi preparat histologik adalah dengan melakukan proses

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
fiksasi dengan tujuan untuk mencegah proses autolisis, proses pembusukan,
mencegah kerusakan struktur jaringan, dan memadatkan jaringan yang akan diperiksa.

Pertanyaan Soal
Apa cairan yang paling baik untuk proses tersebut?
A. Alkohol konsentrasi 70%
B. Alkohol konsentrasi 90%
C. Alkohol konsentrasi 96%
D. Formalin konsentrasi 10%
E. Neutral Buffer Formalin 10%

Kunci jawaban: E. Neutral Buffer Formalin 10%

SITO –D4-20.1.13

176..Kasus ( vignette)
Seorang ATLM akan melakukan proses potong beku pada jaringan segar dari pasien yang
sedang dioperasi. Sebelumnya jaringan tersebut sudah dipotong kecil dan tipis oleh
seorang residen Sp.PA yang kemudian akan ditindaklanjuti dengan proses potong beku.
Pertanyaan Soal
Apa tindakan yang harus dilakukan oleh teknisi sebelum melakukan proses potong
beku?

A. Jaringan segar terlebih dahulu dibekukan di lemari pendingin


B. Jaringan segar terlebih dahulu difiksasi dengan formalin buffer 10%
C. Jaringan segar terlebih dahulu ditambahkan dengan gel cyromatrix pada cetakan
D. Jaringan segar terlebih dahulu dibuat blok menggunakan larutan parafin
E. Jaringan segar terlebih dahulu difiksasi dengan etanol 96%

Kunci jawaban: C. Jaringan segar terlebih dahulu ditambahkan dengan gel


cyromatrix pada cetakan

SITO –D4-20.1.03

177.Kasus ( vignette)
Seorang ATLM membuat blok jaringan dari potongan organ seorang pasien. Setelah
dilakukan tahap embedding terlihat jaringan memiliki tekstur yang buruk dan terasa
lembek ketika ditekan. Hasil dari embedding terlihat sebagai berikut:

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Pertanyaan Soal
Apakah yang menyebabkan masalah tersebut?
A. Proses dehidrasi dengan etanol yang tidak sempurna
B. Tahap clearing dengan xylol yang terkontaminasi dengan etanol
C. Adanya kontaminasi xylol di tahap infiltrasi/impregnasi
D. Suhu terlalu tinggi ketika proses embedding
E. Proses dehidrasi dengan etanol terkontaminasi oleh xylol

Kunci jawaban: A. Proses dehidrasi dengan etanol yang tidak sempurna

SITO –D4-20.1.10

178..Kasus ( vignette)
Seorang ATLM membuat preparat dari jaringan seorang pasien. Hasil pita jaringan yang
dibuat menunjukkan garis-garis halus secara makroskopis ketika dilakukan pelayangan di
waterbath. Hasil terlihat sebagai berikut:

Pertanyaan Soal
Apa kesalahan yang menyebabkan hal tersebut terjadi ?
A. Sudut kemiringan mikrotom yang tidak tepat
B. Pisau mikrotom yang tidak tajam
C. Suhu air untuk floating terlalu dingin
D. Pemotongan blok parafin dalam kondisi hangat
E. Jaringan blok parafin terlalu keras

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Kunci jawaban: B. Pisau mikrotom yang tidak tajam

SITO –D4-20.1.26

179..Kasus ( vignette)
Seorang ATLM melakukan pemotongan dan pewarnaan HE pada jaringan blok parafin.
Pada saat proses memotong terjadi sedikit kesulitan yang disebabkan blok parafin terlalu
keras untuk dipotong. Kemudian teknisi melanjutkan proses pewarnaan HE dan
ditemukan granuloma jaringan mengandung basofilik kalsium sehingga hasil pulasan
terlihat rontok dan robek. Hasil terlihat seperti gambar berikut:

Pertanyaan Soal
Apa tindakan yang harus dilakukan ATLM?
A. Mengulang proses pulasan dengan menambah waktu pencelupan warna hematoksilin
B. Mengulang proses pemotongan dengan menambah ukuran ketebalan potongan blok
parafin
C. Mengulang proses embedding dengan menambahkan jumlah parafin lebih banyak
lagi
D. Mengulang proses pemotongan dengan terlebih dahulu blok parafin direndam dalam
larutan dekalsifikasi
E. Mengulang proses dehidrasi jaringan dengan merendam lebih lama pada larutan
alkohol

Kunci jawaban: D. Mengulang proses pemotongan dengan terlebih dahulu


blok parafin direndam dalam larutan dekalsifikasi

SITO –D4-20.1.21

180..Kasus ( vignette)
Seorang ATLM menerima bahan pemeriksaan berupa jaringan uterus dengan ukuran
sebesar bola tenis. Sebelum jaringan direndam dalam formalin buffer 10% dilakukan
irisan sejajar pada seluruh jaringan uterus.

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3
Pertanyaan Soal
Mengapa jaringan tersebut perlu dibuat irisan-irisan sejajar?
A. Mengawetkan jaringan
B. Menilai kualitas jaringan
C. Mempercepat proses fiksasi
D. Mempermudah potong jaringan
E. Mempermudah deskripsi jaringan

Kunci jawaban: C. Mempercepat proses fiksasi

12 Oktober 2020/D4/Aiptlmi/Reg3

Anda mungkin juga menyukai