1. Seorang pasien bernama Ny.SC dengan umur 60 tahun, datang ke Rumah Sakit
dengan keluhan sakit pada saat buang air kecil. Keadaan ini dialami oleh pasien sejak 2 hari lalu. Badan terasa panas (demam). Pasien ada riwayat sakit gula sejak 5 tahun yang lalu.Dokter yang merawat pasien diatas meminta pemeriksaan Urine yaitu pemeriksaan glukosa urin menggunakan metode Benedict. Jika pada pemeriksaan Methode Benedict terjadi reaksi antara urine pasien tersebut dan garam Kupri yang memberikan warna reaksi merah bata maka hasilnya adalah? a. Negatif b. Reduksi Positif 1 c. Reduksi Positif 2 d. Reduksi Positif 3 e. Reduksi Positif 4 Interpretasi hasil pemeriksaan glukosa urin/reduksi urin : (-) tidak terjadi perubahan warna / tetap biru jernih (kadar glukosa <0,5%) (+1) terjadi warna hijau kekuningan (kadar glukosa 0,5% – 1%) (+2) terjadi warna kuning keruh (kadar glukosa 1% – 1,5%) (+3) terjadi warna jingga / lumpur keruh (kadar glukosa 2% – 3,5%) (+4) terjadi warna merah bata (kadar glukosa >3,5%) 2. Seorang pasien datang ke laboratorium klinik dengan membawa surat pengantar dari dokter untuk melakukan pemeriksaan reduksi urine. Petugas ATLM melakukan analisa urine tersebut dengan metode benedict. Sebanyak 5 mL larutan Benedict dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan dengan 8 tetes urine. Selanjutnya campuran tersebut dipanaskan sampai mendidih menggunakan lampu spritus. Berapa lama campuran tersebut dipanaskan? a. 1 menit b. 2 menit c. 3 menit d. 4 menit e. 5 menit Dipanaskan sampai mendidih atau lebih kurang selama 2 menit. Komposisi reagensia Benedict : 1) Tembaga (II) sulfat (CuSO4.5H2O) 17,3 gram 2) Trinatrium sitrat (Na3C6H5O.2H2O) 173 gram 3) Natrium karbonat (Na2CO3) anhidrat 100 gram 4) Aquadest s.d. 1000 ml 3. Seorang Ibu dating ke laboratorium klinik dengan membawa formulir dari Dokter dan sampel feses bayinya untuk dilakukan pemeriksaan feses rutin. Kemudian petugas ATLM melakukan pemeriksaan feses rutin. Pada pemeriksaan makroskopis didapatkan hasil konsistensi cair, warna putih susu dan bau tengik. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan mikroskopis untuk melihat ada tidaknya lemak dalam feses tersebut. Manakah larutan yang tepat digunakan untuk menganalisa lemak dalam feses? a. NaCl 0,9% b. Lugol 1-2% c. Eosin 1-2% d. Sudan III e. Asam asetat 10% Bau tengik disebabkan karena asam lemak, sudan III untuk menganalisa adanya sisa pencernaan atau butir lemak yang ada pada feses. Hasil pemeriksaannya berwarna orange. Kalau pencernaan protein menggunakan asam asetat, karbohidrat menggunakan lugol. 4. Seorang pasien datang ke laboratorium dengan membawa surat pengantar dari dokter ke laboratorium untuk pemeriksaan trigliserida. Pada saat dilakukan verifikasi puasa si pasien hanya puasa 5 jam. ATLM menyarankan pengambilan darah besoknya setelah puasa yang cukup. Berapa jam puasa untuk pemeriksaan pada kasus di atas? a. 6-8 jam b. 10-12 jam c. 13-15 jam d. 16-18 jam e. 18-20 jam Untuk profil lipid disarankan puasa selama 10-12 jam, karena pasien lebih terpercaya hasilnya lebih akurat, misal didalam lipidnya mengalami lifemik tidak hilang-hilang berarti memang lifemiknya berat pada pasien tersebut. Biasanya keseimbangan hemostasis tubuh manusia itu tercapai pada waktu 10-12 jam untuk profil lipid dalam kondisi puasa. 5. Seorang pasien datang ke laboratorium dengan permintaan pemeriksaan Kreatinin Kinase (CK). Saat pengambilan sampel terjadi kesalahan yang menyebabkan sampel tersebut lisis sehngga petugas ATLM meminta pasien melakukan pengambilan darah ulang. Spesimen yang sesuai untuk pemeriksaan pada kasus di atas adalah ? a. Darah EDTA b. Darah Na.Sitrat c. Serum atau plasma EDTA d. Serum atau plasma heparin e. Serum atau plasma Na.sitrat Yang paling tepat adalah serum,walaupun bisa menggunakan plasma heparin. Hepain paling banyak dan paling luas penggunaannya seperti darah rutin, pemriksaan kimia klinik dan AGD. Karena pemeriksaan ini merupakan enzim jantung maka bisa menggunakan plasma heparin walaupun yang utama adalah serum. 6. Seorang ATLM melakukan pemeriksaan urine rutin terhadap urin pagi dari seorang pasien laki-laki untuk pemeriksaan sedimen urin. Tetapi urn tersebut diambil sendiri oleh pasien dari rumah dan telah didiamkan lebih dari 2 jam dan tidak memakai pot urin dengan benar. Sedangkan asien tersebut ingin hasil laboratorimunya cepat keluar. Apata tindakan yang dilakukan oleh petugas ATLM pada kasus di atas? a. Memeriksa sampel dan melaporkan langsung hasil pemeriksaan b. Mengkonsultasikan dengan dokter c. Meminta bahan pemeriksaan baru d. Menjelaskan kepada pasien kalau sampel tidak bisa diperiksa dan harus mengambil sampel yang baru e. Membiarkan sampel dan tidak diiperiksa Kita sebagai ATLM harus menjelaskan kepada pasien bahwa sampel urin tidak bisa diperiksa dan harus mengambil sampel yang baru karena sampel sudah rusak. Seandainya diperiksa kemungkinan bakterinya akan banyak karena bakteri itu setelah 2 jam akan berkembang, sehngga hasil bakterinya nanti positif. Dan ada juga perubahan-perubahan akibat dari bakter tadi seperti merombak urea atau unsur yang lain-lain sehingga menyebabkan pH urin naik. 7. Seorang pasien laki-laki berusia 30 tahun datang ke laboratorum klinik membawa surat pengantar dokter untuk pemeriksaan sperma. 4 hari kemudian pasien datang pada jam 08.30 wib sesuai instruksi petugas dengan membawa sampel sperma. Hasil wawancara dengan pasien didapatkan informasi sampel diambil pada jam 06.15 wib. Apa yang harus dilakukan petugas ATLM pada kasusu di atas? a. Meminta pasien untuk mengulang mengambil sampel b. Meminta pasien untuk mengulang pengambilan sampel dengan tetap melakukan pemeriksaan terhadap sampel tersebut dengan seksama dan mengeluarkan hasilnya c. Meminta pasien mengambil sampel 4 hari yang akan datang sesuai dengan instruksi d. Meminta sampel untuk mengambil sampel keesokan harinya e. Meminta pasien datang kapan saja untuk mengulang pemeriksaan Karena waku pengambilannya sudah terlalu lama lewat dari 2 jam jadi nanti hasil pemeriksaanya kurang bagus,jadi harus dilakukan pengambilan ulang 4 hari yang akan datang karena perlu adanya abstinensia/pilihan untuk tidak berhubungan seksual agar terjadi proses kembalinya kefisiologis reproduksi dari pasien. Jadi reproduksinya lebih menggambarkan kondisi yang sebenarnya. 8. Seorang ATLM sedang dinas pagi disalah satu laboratorium klinik menerima seorang pasien perempuan yang berumur 24 tahun, dengan riwayat penyakit hepar. Dokter meminta pemeriksaan fungsi hepar. Apakah parameter pemeriksaan yang biasa digunakan untuk mendiagnosa kasus penyakit diatas ? a. Triglserida dan HDL b. Kolesterol dan LDL c. AST/SGOT dan ALT/SGPT d. Uric acid dan urea e. CK-MB dan ALP AST dan ALT merupakan kombinasi 2 pemeriksaan untuk faal hepar. 9. Seorang pasien wanta berusia 34 tahun telah satu bulan yang lalu melahirkan seorang bayi perempuan secara normal. Selam 1 minggu ini pasen mengeluh demam dan setiap kal buang ar kecil selalu merasakan panas di daerah organ kelaminnya. Hasl diagnosa ibu tersebut mengalamai ISK, dokter menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan urinnya ke laboratorium. Spesimen urin seperti apa yang memenuhi syarat untuk pemerksaan pada kasus di atas? a. Urin pagi b. Urin 24 jam c. Urin sewaktu d. Urin porsi tengah/midstream e. Urin postprandial Urin porsi tengah adalah jenis urin yang ideal untuk pemeriksaan saluran kemih yang terganggu/ISK, karena urin pertama kemungkinan terkontaminasi oleh alat kelamin. 10. Seorang pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan demam, kehilangan nafsu makan, perut sering merasa mual, warna kulit pucat dan mata menjadi berwarna kuning, merasakan nyeri dibagiah hati. Dokter mencurigai pasien mengalami kerusakan hati, untuk menegakkan diagnosa maka dokter meminta petugas ATLM untuk melakukan pemeriksaan laboratorium. Apakah pemeriksaan yang tepat untuk kasus di atas ? a. LDH, AST dan HBsAg b. Bilirubin, AST dan ALT c. Albumin, Total protein dan CRP d. Kreatinin, asam urat dan urea e. CK-MB, LDH dan Albumin Gejala Kuning pada pasien harus periksa Bilirubinnya, AST dan ALT untuk memeriksa kondisi hati. 11. Pasien yang mengeluh dengan demam tinggi lebih dari 5 hari diduga terinfeksi salmonella typhi. Jika pasien benar terinfeksi bakteri salmonella typhi maka akan membentuk anti bod. Apa jenis pemeriksaan untuk deteksi anti bodi pada kasus di atas? a. Widal slide test b. TPHA c. ASTO d. CRP e. VDRL 12. Seorang ibu datang ke laboratorium dengan membawa blanko permohonan pemeriksaan Hormon Chorionic Gonadotropin (HCG). Apa spesimen terbaik untuk pemeriksaan pada kasus di atas? a. Urin pagi b. Urin sewaktu c. Urin postprandial d. Urin 24 jam e. Urin tengah Urin pagi karena cenderung pekat karena terkumpul semalaman dari malam sampai pagi sehingga kadar HCG lebih tinggi pada urin pagi. 13. Seorang pasien sedang membutuhkan tranfus darah, pada saat itu analisis darahnya menggunakan metode sile test. Hasil pemeriksaan anti A dan Anti B mengalami aglutinasi dan Anti D tidak mengalami aglutinasi. Apakah golongan darah pasien tersebut? a. A Rh positif b. B Rh negatif c. AB Rh positif d. O Rh negatif e. AB Rh Negatif 14. Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan imunoserologi. Seorang ATLM melakukan pengambilan sampel darah sebagai bahan uji, dan pasien mengisi surat pengantar formulir permintaan pemeriksaan laboratorium secara lengkap. Apakah hal yang paling penting untuk diisi saat penerimaan spesimen pada kasus di atas ? a. Identitas pasien b. Volume spesimen c. Nomor laboratorium d. Keterangan klinik e. Jenis spesimen Hal yang paling penting adalah identitas pasien yang terdiri dari: nomor rekam medis, nama dan bin, ttl, dan umur wajib dientri pada saat pasien datang untuk melakukan pemeriksaan. 15. Seorang pasien datang ke klinik dengan tujuan untuk tes penyaring serologi hepatitis B karena ditakutkan menular kepada dirinya dimana ada keluarga yang sedang terinfeksi hepatitis B. Apakah parameter untuk mendeteksi infeksi penyakit pada kasusu di atas? a. HBsAg b. HBeAB c. HBsAb d. Anti HBc e. Anti HAV Karena HBsAg merupakan antigen surface permukaan yang diproduksi oleh virus dalam jumlah besar dan deteksinya lebih gampang dengan berbagai metode seperti aglutinasi latex atau imunokromatografi dan ELISA. Tes HBsAg merupakan tes yang dilakukan sebagai salah satu cara untuk mendeteksi penyakit hepatitis B. Jika tes menunjukkan hasil positif hal tersebut menandakan bahwa virus hepatitis B terdeteksi didalam tubuh. 16. Pada pemeriksaan serum untuk pemeriksaan SGPT sebanyak 1 mL reagen kerja dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 100 µL serum. Campuran tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kuvet alat fotometer untuk dilakukan pengukuran aktivitas SGPT dengan metode kinetik menggunakan panjang gelombang 340 nm. Apakah zat yang terukur pada panjang gelombang tersebut ? a. NAD+ b. NADH c. Alanin d. Piruvat e. Glutamat Yang diukur adalah NADH, NADH ini diuraikan menjadi bentuk lain yaitu NAD+,yang diukur substratnya NADH, NADH ini sukar ditembus pada panjang gel 340 nm makanya diuraikan menjadi NAD+ sehingga terjdi penurunan absorban. * Metode : Kinetik – IFCC (tanpa pyridoxal-5-phosphate) * Prinsip SGPT : Alanine aminotransferase ( ALT ) mengkatalis transiminasi dari L – alanine dan a – kataglutarate membentuk l – glutamate dan pyruvate, pyruvate yang terbentuk di reduksi menjadi laktat oleh enzym laktat dehidrogenase ( LDH ) dan nicotinamide adenine dinucleotide ( NADH ) teroksidasi menjadi NAD. Banyaknya NADH yang teroksidasi hasil penurunan serapan ( absobance ) berbanding langsung dengan aktivitas ALT dan diukur secara fotometrik dengan panjang gelombang 340 nm.