Anda di halaman 1dari 65

Bedah Soal UKOM ATLM

Seri Kimia Klinik

Meti Kusmiati
Universitas BTH
Tasikmalaya - Jabar
Materi Soal Uji Kompetensi
1. Petugas ATLM sedang melakukan pemeriksaan glukosa reduksi urine dari seorang
pasien lak-laki berusia 42 tahun. Setelah diperiksa menggunakan metode Benedict,
diperoleh hasil banyaknya endapan berwarna kuning pada dasar tabung.
Pertanyaan soal :
Berapa persen kadar glukosa yang terkandung dalam spesimen tersebut?
A. 0,5 - 1
B. 1 - 1,5
C. 1,5 - 3
D. 3 - 3,5
E. > 3,5
JAWABAN : B

BLUE - 0-0,1%
PEMERIKSAAN
KIMIAWI
METODE BENEDICT
(PEMERIKSAAN GLUKOSA) TRACE GREEN + 0,5-1%
WITH YELLOW

YELLOW ++ 1-1,5%

DIPANASKAN

BENEDICT 5 ml
URINE 8 TETES
BROWN +++ 1,5-2,5%

2,5-4%
1000 C
WATER
ORANGE ++++
BATH TO BRICK RED
2. Seorang wanita, usia 32 tahun, datang ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan
kehamilan. Petugas laboratorium melakukan konfirmasi identitas dengan formulir yang
dibawa, setelahnya mengambil wadah penampung urin untuk diberikan kepada pasien.
Pemeriksaan akan dilakukan menggunakan reagen yang mengandung lateks.
Apa yang sebaiknya disampaikan oleh petugas laboratorium pada kasus tersebut?
A. Menanyakan alasan pemeriksaan
B. Mengkonfirmasi apakah memiliki riwayat infeksi saluran kemih
C. Menyarankan pengambilan darah supaya pemeriksaan lebih akurat
D. Menyuruh menampung urin sewaktu supaya pemeriksaan cepat dilakukan
E. Memberikan instruksi untuk menampung urin pagi hari untuk mendapat spesimen
dengan kadar HCG tinggi
JAWABAN : E

1. Urine sewaktu
Urine sewaktu merupakan urine yang dikeluarkan pada suatu waktu tanpa
penentuan khusus.
spesimen urine acak sering digunakan untuk tes skrining rutin, tetapi
penggunaannya dapat menimbulkan kesalahan hasil karena pengaruh asupan
makanan atau aktivitas sesaat sebelum pengumpulan

1. Urine pagi
Urine pagi merupakan urine yang pertama dikeluarkan pada pagi hari setelah
bangun tidur.
Urine pagi lebih pekat dibanding urine yang dikeluarkan pada waktu lainnya
shg baik untuk pemeriksaan sedimen, BJ, protein dan pemeriksaan hormon
HCG guna penentuan kehamilan
3. Urine pascaprandial
Urine pascaprandial merupakan urine yang pertama dikeluarkan 1,5-3 jam setelah
makan.
Jenis urine ini berguna untuk penentuan kadar glukosa dalam urine (glukosuria)

4. Urine 24 jam
Urine 24 jam diperlukan untuk penentuan zat tertentu dalam urine secara
kuantitatif. Banyak zat terlarut yg menunjukkan variasi diurnal, seperti
katekolamin, 17-hidroksisteroid dan elektrolit dengan konsentrasi terendah
pada pagi hari dan konsentrasi tertinggi pada sore hari.
5. Urine siang 12 jam dan urine malam 12 jam
Sampel urine dikumpulkan selama 12 jam. pengumpulan urine siang 12 jam
misalnya dimulai pukul 7 pagi hingga 7 malam, sedangkan urine malam 12 jam
dimulai pukul 7 malam hingga pukul 7 keesokan harinya.

6. Urine 2 dan 3 gelas (spesimen prostatisis)


Pengumpulan sampel urine ini digunakan untuk menilai gambaran letak radang
atau lesi pada saluran kemih pria yg menyebabkan urine mengandung nanah
atau darah.
pada pengumpulan urine 3 gelas, klien tidak boleh berkemih selama bbrpa jam
sebelum pemeriksaan dilakukan.
3. Dokter meminta petugas ATLM untuk melakukan pemeriksaan sampel feses
seorang balita berusia 3 tahun dengan keluhan nyeri perut tanpa adanya
perdarahan. Hasil pemeriksaan mikroskopis menunjukkan terdapat butir-butir merah
jingga (++) dengan pengecatan Sudan III.
Unsur sedimen apakah yang paling mungkin ditemukan pada kasus tersebut?
A. Lemak
B. Protein
C. Eritrosit
D. Sel epitel
E. Karbohidrat
JAWABAN : A

Pemeriksaan Sisa Makanan


Sisa makanan yang tidak tercerna hampir selalu dapat ditemukan.
Adanya sisa makanan tidak mengindikasikan kelainan. Namun, apabila
jumlahnya berlebihan, kondisi ini dapat dihubungkan dengan sesuatu
yang abnormal.

Sisa makanan sebagian berasal dari daun-daunan dan sebagian lagi


berasal hewan, seperti serat otot, serat elastik dan zat-zat lain.

Untuk identifikasi lebih lanjut, emulsi feses dicampur dengan larutan


lugol. Pada pemeriksaan ini, pati (amilum) yang tidak sempurna
dicerna akan tampak seperti butir-butir biru atau merah.

Penambahan larutan jenuh sudan III atau sudan IV dalam alkohol


70% menjadikan lemak netral terlihat sebagai tetes-tetes merah atau
jingga
11
4. Seorang dokter ingin mengetahui hasil pemeriksaan keton urine dari pasien yang
menderita diabetes mellitus. Metode Rothera digunakan oleh ATLM untuk melakukan
pemeriksaan di laboratorium dengan penambahan larutan amoniak pekat. Hasil
pemeriksaan yang didapatkan yaitu positif.
Bagaimana bentuk hasil pemeriksaan tersebut?
A. Terdapat cincin ungu
B. Larutan menjadi keruh
C. Terdapat endapan putih
D. Larutan menjadi merah bata
E. Larutan berwarna hijau flourescens
JAWABAN : A

Pemeriksaan BENDA KETON


Metode: 1. Rothera (manual)
2. Gerhard (manual)
Tujuan : mengetahui adanya benda keton dalam urine
Prinsip :
1. Rothera : Natriumnitroprusid (oksidator kuat) akan
bereaksi dengan asetoasetat dan aseton
dalam suasana basa akan membentuk
senyawa berwarna ungu
2. Gerhard : FeCl3 dengan asetoasetat akan membentuk
senyawa berwarna merah anggur
BENDA KETON METODE ROTHERA

Kocok sampai
larut
Urine 5 ml
1 gr serbuk
1-2 mL NH4OH
Rothera
melalui dinding
tabung
Terbentuknya
cincin ungu
diantara kedua
cairan

RESULTS : ( - ) = TIDAK TERBENTUK CINCIN UNGU


( + ) = TERBENTUK CINCIN UNGU
5. Seorang petugas laboratorium sedang melakukan pemeriksaan berat jenis
urine. Suhu tera pada urinometer tercantum 20OC, suhu ruangan sebesar 32OC,
nilai berat jenis urine sementara sebesar 1,015. setelah itu dilakukan perhitungan
untuk mengetahui berat jenis sebenarnya.
berapakah nilai pada kasus diatas?
A. 1.015
B. 1.016
C. 1.017
D. 1.018
E. 1.019
BERAT JENIS (BJ)/SPESIFIC GRAVITY (SG)
⚫ Fungsi : Diagnosis glukosuria, Faal ginjal
⚫ Urine sewaktu : 1.003 – 1.030
Urine 24 jam : 1.015 – 1.025

Peningkatan: Dehidrasi, Demam, Vomiting Diarrhea, Diabetes


Mellitus dan sebab lain seperti glikosuria, penyakit jantung
kongestif, Syndrome Inappropriate ADH Secretion (SIADH),
Adrenal Insufficiency failure
(volume urine ↓ and BJ ↑)
Penurunan: diabetes insipidus
(volume urine↑ and BJ ↓)
BERAT JENIS

- REFRACTOMETER
KEUNTUNGAN :
- BAHAN SEDIKIT
- MUDAH
KERUGIAN : HARUS DIKALIBRASI :-
- < AKURAT 1. SUHU
2. GLUKOSA
3. PROTEIN
- URINOMETER
KEUNTUNGAN : 1,000
- > AKURAT 1,020 KOREKSI
KERUGIAN :
- BAHAN BANYAK 1,040
1.002-1.030 ; BJ URINE 24 JAM : 1.015-1,025
JAWABAN : E
Koreksi Pembacaan BJ
dengan Memperhatikan Suhu Kamar
Suhu tera : 20oC
Suhu ruangan : 32oC
BJ yang dibaca : 1.015 (misalnya)

Setiap kenaikan 3oC diatas suhu tera, tambahkan nilai 0,001


pada bacaan BJ
Jadi :

BJ = (32 - 20) x 0,001 + 1,015


3
= 12 x 0,001 + 1,015
3
= 4 x 0,001 + 1,015
= 0,004 + 1,015
= 1,019
6. Seorang laki-laki berusia 57 tahun datang ke laboratorium dengan membawa
formulir permintaan dan dokter meminta dilakukan pemeriksaan elektrolit. Elektrolit
yang diperiksa merupakan cairan ekstrasel kation utama.
Zat apa yang dimaksud sesuai kasus diatas?
A. Kalium
B. Kalsium
C. Natrium
D. Klorida
E. Magnesium
JAWABAN : C

Elektrolit merupakan substansi yang terpisah di dalam larutan dan akan


menghantarkan arus listrik.
Ada dua tipe elektrolit yang ada dalam tubuh, yaitu :
1. Kation (elektrolit bermuatan positif), yang meliputi natrium (Na +), kalium (K+),
kalsium (Ca2+), dan magnesium (Mg2+)
2. Anion (elektrolit bermuatan negatif) yang meliputi klorida (Cl-) dan karbonat
(HCO3-)

Tiap-tiap tipe elektrolit saling bekerja sama menghantarkan impuls sesuai dengan
yang diinginkan atau dibutuhkan tubuh. Dalam keadaan normal, kadar kation dan
anion sama besar sehingga potensial listrik cairan tubuh bersifat netral.
Cairan ekstrasel kation utama adalah Na+, sedangkan anion utamanya adalah Cl-.
sementara di intrasel, kation utamanya adalah K+
7. Seorang pasien membawa surat pengantar pemeriksaan urin lengkap dari dokter.
Pada surat pengantar diketahui bahwa penderita sedang mengkonsumsi Vitamin C.
ATLM yang bertugas meminta penderita untuk mengumpullkan sampel urinnya untuk
dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan makroskopis diketahui urin berwarna kuning,
sedikit keruh, pH 6,0
Apa kristal yang ditemukan pada pemeriksaan sedimen dari pasien di atas?
A.Triple fosfat
B.Kalsium fosfat
C.Kalsium oksalat
D.Kalsium karbonat
E.Amonium biurat
JAWABAN : C

23
8. Seorang laki-laki berusia 35 tahun mengeluhkan defekasi disertai darah. Dugaan
sementara menurut dokter yang menanganinya, pasien tersebut mengalami gangguan
pencernaan. Kemudian dokter memberikan formulir permintaan pada pasien tersebut
untuk melakukan pemeriksaan darah samar feses di laboratorium. Saat dilakukan
tahapan pemeriksaan, ATLM yang menangani pemeriksaan darah samar feses tersebut
menggunakan metode Benzidine Basa, dimana tahapan pertama dalam proses
analitiknya adalah membuat emulsi feses.
Apakah larutan yang digunakan untuk membuat emulsi tersebut ?
A. Alkohol 95%
B. H2SO4 2%
C. NaCl 0,9%
D. H202 3%
E. HCl 2%
JAWABAN : C

Pemeriksaan Kimia
Untuk mengetahui adanya darah samar, urobilin, urobilinogen, bilirubin.
Pemeriksaan kimia feses yang terpenting adalah pemeriksaan darah
samar (untuk mengetahui adanya perdarahan kecil yang tidak
dinyatakan secara makroskopik atau mikroskopik)
Adanya darah dalam feses selalu abnormal

Metode Pemeriksaan
- Uji aminopirin
- Uji Benzidine basa
- Uji Guaiak
- Rapid Chromatographic Immunoassay
- Imunokimia
- Uji Kuantifikasi Porfirin Fluorometrik
Metode Benzidine Basa
a. Prinsip Pemeriksaan
Hemoglobin sebagai peroksidase akan menguraikan H2O2 dan
mengoksidasi benzidin menjadi warna biru
a. Cara Kerja
- Buat emulsi feses dengan air atau NaCl 0,9%. Panaskan hingga
mendidih
- Saring emulsi feses yang masih panas, biarkan filtratnya hingga
dingin
- Ke dalam sebuah tabung reaksi lain, masukkan kristal benzidine basa
seujung pisau. tambahkan 3 mL asam asetat glasial, kocok hingga
kristal benzidine larut dengan meninggalkan sedikit kristal
a. Interpretasi hasil
- Negatif : Tidak ada perubahan warna
- Positif 1 (+) : Hijau
- Positif 2 (++) : Biru kehijauan
- Positif 3 (+++) : Biru
- Positif 4 (++++): Biru tua
9. Saat diberikan rujukan oleh dokter untuk periksa sperma ke laboratorium Henry agak
bingung, tetapi setelah diberikan penjelasan oleh petugas analis yang bekerja
dilaboratorium tersebut Henry menjadi paham. Akhirnya 5 hari kemudian Henry datang
dan mengeluarkan sampel dilaboratorium. Tetapi setelah diperiksa ternyata tidak
ditemukan adanya sel sperma dalam ejakulat tersebut
Apa kesimpulan dari kasus diatas tersebut?
A. Oligoteratozoospermia
B. Oligozoospermia
C. Astheno zoospermia
D. Azoospermia
E. Aspermia
JAWABAN : D

Penyajian Hasil Pemeriksaan


⚫ Normozoospermia : nilai konsentrasi, motilitas dan morfologi
normal
⚫ Polyzoospermia : konsentrasi sperma sangat tinggi
⚫ Oligozoospermia : jumlah sperma kurang dari 20 juta/mL
⚫ Hypospermia : volume semen < 1,5 mL
⚫ Hyperspermia : volume semen > 5,5 mL
⚫ Aspermia : tidak ada semen
⚫ Pyospermia : ada sel darah putih pada semen
⚫ Hematospermia : ada sel darah merah pada semen
⚫ Asthenozoospermia : sperma yang mampu bergerak < 40%
⚫ Teratozoospermia : sperma yang mampu bergerak > 40%
⚫ Necozoospermia : sperma yang tidak hidup
⚫ Oligoasthenozoospermia : sperma yang mampu bergerak < 8 juta/mL
⚫ Azoospermia : tidak ada spermatozoa dalam ejakulat
10. Seorang petugas ATLM yang sedang bekerja, menerima pasien yang membawa
surat pengantar pemeriksaan laboratorium untuk analisa gas darah. Untuk mendapatkan
hasil analisa gas darah yang benar, pra analitik harus benar.

Apa sampel yang terbaik untuk kasus diatas?

A. Plasma
B. Darah vena
C. Darah arteri
D. Whole blood
E. Darah kapiler
JAWABAN : C

Analisa Gas Darah (AGD)

Tahapan Pra Analisis


1. Identifikasi klien
2. Pengumpulan spesimen
Hal yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan spesimen AGD adalah
jenis spesimen dan antikoagulan yang digunakan
Spesimen yang direkomendasikan dan menjadi gold standar pemeriksaan
AGD adalah darah arteri, karena darah kapiler dan vena tidak dapat
mengukur parameter pO2. oleh sebab itu darah arteri menjadi spesimen
pilihan yang disukai untuk evaluasi status pernapasan serta gangguan
asam basa metabolik
Analisa Gas Darah (AGD)

Lokasi penusukan biasanya menggunakan arteri radialis, brakialis dan


femoralis
Analisa Gas Darah (AGD)

Arteri radialis (lokasi yg paling umum karena mudah diakses dan berada disisi
ibu jari pergelangan tangan)
Arteri brakialis (digunakan untuk volume yang lebih besar, akan tetapi akses
penusukan lebih sulit karena lokasi lebih dalam antara otot dan jaringan ikat)
Kondisi pasien obesitas mempersulit pengambilan darah pada lokasi ini dan
umumnya tidak digunakan pada pasien anak dan bayi)
Arteri temporalis (arteri dengan pembuluh darah yang besar, mudah dipalpasi dan
ditusuk, tetapi jarang digunakan dalam praktik klinis sehari2 karena aliran sirkulasi
yang buruk dan risiko infeksi yg tinggi.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan darah arteri adalah tidak boleh
kontak spesimen dengan udara. oleh sebab itu, spuit harus kedap udara karena
O2 dan CO2 dari luar yg berkontak dg darah dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan

Antikoagulan yg direkomendasikan yaitu heparin dalam bentuk litium-heparin


dalam bentuk liofilisat (umum digunakan)
11. Seorang pasien datang ke laboratorium klinik dengan keluhan sakit kepala, kejang,
kesadaran menurun, napas cepat. Hasil pemeriksaan laboratorium sebagai berikut : Hb
13 gr%; Ht 40 V%; Leukosit 3600; glukosa darah 100 mg/dL; pH = 5,28; PCO2 = 30
mmHg; HCO3- = 18 mEq/L; SBE = -10 mEq/L; Natrium 136 mEq/L; Klor 110 mEq/L
Apakah gangguan keseimbangan asam basa tersebut ?
A. Asidosis metabolik
B. Asidosis Metabolik dengan kompensasi
C. Asidosis metabolik tanpa kompensasi
D. Alkalosis respiratorik dengan kompensasi
E. Alkalosis respiratorik tanpa kompensasi
JAWABAN : B

Analisis kasus
pH = 5,28 (Asidosis)
PCO3 = 30 mmHg (Alkalosis respiratorik)
HCO3- = 18 mEq/L; SBE = -10 mEq/L (Asidosis metabolik)
Kompensasi penuh : setiap 3 mEq/mL SBE = 5 mmHg PCO2
maka PCO2 yg dibutuhkan untuk menyeimbangkan BE -10mEq/mL =
10 x 5/3 = 17 mmHg (40 - 17 = 23 mmHg). Pada kasus PCO2 30 mmHg
terjadi kompensasi tidak penuh
Kesimpulan : Asidosis metabolik dengan kompensasi alkalosis respiratorik
12. Seorang pasien datang ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan skrining
yang bertujuan untuk mengetahui kadar glukosa dalam darah. Sampel yang
diambil adalah darah vena, karena sampel tersebut tidak segera dilakukan
pemeriksaan maka ditambahkan anti koagulan yang dapat mencegah terjadinya
glikolisis oleh sel-sel darah.
Jenis anti koagulan apa yang harus ditambahkan pada sampel darah tersebut?
A. Na Citrat
B. Na EDTA
C. Litium Heparin
D. Natrium Fluorida
E. Ammonium Oksalat
JAWABAN : D

Jenis Sampel
1. Darah lengkap. Sampel darah lengkap yg dapat digunakan untuk
pemeriksaan glukosa adalah darah yang diambil dari pembuluh vena
untuk pemeriksaan HbA1c dan darah dari pembuluh kapiler untuk
pemeriksaan dengan metode POCT
2. Serum. Sampel serum dapat digunakan untuk pemeriksaan glukosa
darah, tetapi harus sudah terpisahkan sebelum mencapai waktu 30
menit setelah pengambilan karena dikhawatirkan glukosa akan
teroksidasi oleh sel2 darah. Sampel dartah dapat digunakan pada
pemeriksaan glukosa menggunakan alat spektrofotometer atau
fotometer
3. Plasma NaF (natrium fluorida). Sampel plasma dapat digunakan juga
dalam pemeriksaan glukosa darah, tetapi dengan penambahan
antikoagulan natrium fluorida untuk menghambat proses glikolisis.
Sampel darah ini dapat digunakan pada pemeriksaan glukosa
menggunakan alat spektrofotometer atau fotometer
1. Natrium sitrat merupakan antikoagulan yang direkomendasikan oleh ICSH
(International Commite for Standardization in Haematology) dan
International Society for Thrombosis an Haematology sbg antikoagulan yang
terpilih untuk tes koagulasi. cara kerjanya dengan mengendapkan ion
kalsium, shg menjadi bentuk yang tidak aktif.
2. Na EDTA merupakan antikoagulan yang paling sering digunakan dalam
pemeriksaan hematologi. Adapun beberapa jenis EDTA dalam bentuk
garam yaitu Natrium (Na2EDTA) atau Kalium (K2EDTA dan K3EDTA).
Semua garam EDTA bersifat hiperosmolar yang dapat menyebabkan
eritrosit mengkerut
3. Lithium heparin merupakan antikoagulan dengan cara menghambat
pembentukan trombin. trombin adalah enzim yg dibutuhkan untuk
mengubah fibrinogen menjadi fibrin. sering digunakan untuk tes kimia
seperti elektrolit, tetapi tidak direkomendasikan untuk membuat apusan
darah tepi karena hasil pewarnaan akan membuat preparat terlalu biru
teruatama pada pewarnaan Wright
4. Ammonium oksalat merupakan antikoagulan untuk mencegah koagulasi
dengan mengendapkan kalsium. Paling banyak digunakan dalam bentuk
kalium oksalat. Pada umumnya oksalat digunakan untuk menyediakan
plasma dalam pengujian glukosa
13. Seorang petugas ATLM sedang melakukan pemeriksaan laboratorium pada
seorang bayi yang mengalami kuning pada kulit dan sklera matanya. Menurut
keterangan bayi tersebut belum mendapat ASI secara maksimal. Sampel darah
disiapkan dan setelah dilakukan preparasi diperoleh serum dalam kondisi ikterik.
Pemeriksaan laboratorium apa yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
A. SGPT
B. SGOT
C. Protein
D. Kreatinin
E. Bilirubin
JAWABAN : E

Fungsi hati dapat terganggu oleh berbagai sebab. Untuk menunjang diagnosis kelainannya, dapat
dilakukan beberapa tes fungsi hati di laboratorium. Tes fungsi hati secara luas didefinisikan sbg
pemeriksaan lab. yang berguna dalam evaluasi dan perawatan pasien dengan disfungsi hati.
Beberapa penanda biokimiawi adalah bilirubin serum, alanin amino transferase, aspartat amino
transferase, rasio transferase, alkalin fosfatase, GGT, seruloplasmin dan alfa fetoprotein.
Bilirubin adalah produk metabolisme heme. Heme terutama ditemukan dalam Hb, tetapi
ditemukan juga ada didalam mioglobin dan sitokrom.
Kadar bilirubin yang sangat tinggi dapat melebihi kapasitas pengikatan albumin dan
memungkinkan bilirubin yang tidak terikat untuk melewati sawar darah otak yang imatur
pada neonatus, mengakibatkan kerusakan toksik pada sel2 di ganglia basalis. Keadaan tsb
dikenal dengan kernikterus. Namun paparan cahaya dapat mengubah bentuk bilirubin menjadi
konfigurasi produk yg larut dalam air shg dapat dikeluarkan dalam urine tanpa harus
dimetabolisme lebih lanjut.
Kepekaan terhadap cahaya merupakan dasar penggunaan fototerapi untuk mengobati ikterus
neonatal, dan juga menjelaskan alasan paparan sampel darah oleh cahaya langsung dapat
menurunkan bilirubin.
46
14. Nilai Kolesterol LDL bisa diperoleh melalui dua cara, yaitu dengan cara
pemeriksaan langsung dan perhitungan. Pada sebuah pemeriksaan profil lipid
diperoleh hasil sebagai berikut : Kolesterol total 180 mg/dL, Trigliserida 150 mg/dL,
dan Kolesterol HDL sebesar 65 mg/dL, sedangkan kadar Koleserol LDL dihitung
melalui persamaan Frieldwald.
Berapa mg/dL kadar Kolesterol LDL pada kasus tersebut?
A. 30
B. 85
C. 115
D. 215
E. 245
Perhitungan LDL dengan
Persamaan Friedewald

Latar Belakang
TC = VLDL-C + LDL-C + HDL-C Penghitungan LDL-C secara
indirek dilakukan dengan rumus
Persamaan Friedewald
Friedewald, yaitu LDL-C = Total
LDL-C = TC – HDL-C – TG/5
kolesterol - HDL-C -
TG/5 = estimasi VLDL-C
Trigliserida/5 digunakan bila
satuan yang digunakan mg/dL
Persamaan ini tidak dapat digunakan pada
sedangkan bila satuan yang
1. TG > 400 mg/dL
2. Sampel tidak puasa (↑ Kilomikron) digunakan mmol/L dipakai
3. Hiperlipidemia tipe III (adanya β-VLDL, triglisesida/2,22
TG:C = 3:1)
JAWABAN : B

LDL-C = Total kolesterol - HDL-C - Trigliserida/5


LDL-C = 180 - 65 - 150
5
= 115 - 30
= 85 mg/dL
15. Seorang wanita berusia 35 tahun dengan berat badan 80 kg dengan tekanan
darah 150/90 mmHg. Dokter meminta dilakukan pemeriksaan profil lipid terhadap
pasien tersebut, dan diharuskan puasa sebelum pengambilan darah.
Apa parameter pemeriksaan yang dilakukan pada kasus diatas ?
A. Lemak total
B. Trigliserida
C. Kolesterol
D. HDL
E. LDL
JAWABAN : B

TRIGLISERIDA

Trigliserida adalah suatu gliserid yaitu ester dari gliserol dan tiga asam
lemak juga penyusun utama lemak nabati dan lemak hewani.
Trigliserida dihasilkan di hati, tetapi sebagian besar berasal dari makanan,
seperti daging, keju, susu, nasi, minyak goreng dan mentega.
Pada saat asupan trigliserida dari makanan melebihi jumlah yang
dibutuhkan tubuh, peningkatan kadar Tg di dalam darah akan terjadi yang
ditandai oleh plasma yang keruh (lipemik). Tg yang tinggi diduga memicu
penebalan pada dinding pembuluh darah (aterosklerosis) sehingga berisiko
terjadi stroke dan serangan jantung.
Untuk pemeriksaan Tg dan LDL sebaiknya pasien berpuasa 12-14 jam,
agar tidak terjadi kesalahan pengukuran akibat adanya pengaruh dari
lemak yang baru dikonsumsi
16. Seorang petugas ATLM sedang melakukan pemeriksaan di laboratorium
dengan pasien seorang laki-laki berumur 49 tahun dengan riwayat penyakit gagal
ginjal. Dokter meminta pemeriksaan tes fungsi ginjal yaitu GFR
Parameter apakah yang digunakan untuk kasus di atas ?
A.GTT
B.SGOT
C.Asam Urat
D.Kreatinin
E.Trigliserida
JAWABAN : D

FUNGSI GINJAL

Penilaian fungsi ginjal penting dalam penanganan pasien dengan penyakit ginjal atau
patologi yang mempengaruhi fungsi ginjal. Tes fungsi ginjal mempunyai kegunaan untuk
mengidentifikasi keberadaan penyakit ginjal, memantau respon ginjal terhadap pengobatan
dan menentukan perkembangan penyakit ginjal.
Penentuan substansi Non Protein Nitrogen (NPN) telah lama digunakan untuk menilai
fungsi ginjal, yaitu urea, kreatinin dan asam urat. Semua metode lab. yg digunakan untuk
evaluasi fungsi ginjal bergantung pada pengukuran produk limbah dalam darah, biasanya
urea dan kreatinin yang menumpuk ketika gagal ginjal mulai terjadi.
Kadar ketika kreatinin dan urea dikeluarkan atau dibersihkan dari darah ke dalam urine
disebut klirens. Klirens didefinisikan sbg volume plasma yg mengandung sejumlah zat yg
dapat sepenuhnya terbuang ke dalam urine per unit waktu yg dinyatakan dalam mililiter per
menit. Pengukuran klirens digunakan untuk memperkirakan laju filtrasi glomerulus (LFG).
LFG

Laju filtrasi glomerulus (LFG) adalah kecepatan filtrasi volume plasma melalui ginjal
per unit waktu per luas permukaan tubuh (LPB) dan merupakan salah satu indikator
utama untuk pemantauan fungsi ginjal. Standar baku emas untuk menentukan LFG
saat ini adalah dengan menghitung klirens inulin ginjal. Akan tetapi, karena prosedur
tersebut dinilai kompleks, maka klirens inulin tidak digunakan dalam praktik klinik.
Estimasi LFG menggunakan penanda eksogen lainnya seperti kreatinin serum dan
sistatin C merupakan pilihan praktis yang dapat menggantikan perhitungan klirens
inulin ginjal.
Penentuan LFG pada anak berbeda dengan pada dewasa karena tidak mudah
mengumpulkan urin per hari pada anak, sehingga diperlukan formula untuk
mempermudah menentukan LFG. Berbagai peneliti telah melakukan penelitian untuk
menemukan rumus untuk menentukan LFG dengan mudah dan praktis. Pemeriksaan
LFG biasanya dilakukan berbasis klirens kreatinin dan belakangan ini dilakukan
degan pemeriksaan sistatin-C
17. Seorang analis mendapatkan sampel dari ruang operasi yang ada berupa
cairan rongga badan yang berasal dari rongga pleura akibat pengumpulan
secara abnormal. Pemeriksaan makroskopis, nampak jernih, cair,
kekuningan, tidak ada bekuan dan secara mikroskopis tidak ditemukan
adanya sel radang.
Apa nama cairan tersebut diatas ?
A. LCS
B. Eksudat
C. Transudat
D. Cairan sendi
E. Cairan duodenum
JAWABAN : C

Cairan Pleura
Cairan pleura diperoleh dari rongga pleura yang terletak diantara membran parietal pleura
yang melapisi dinding dada dan membran pleura viseral yang melapisi paru. Cairan pleura
diperoleh melalui pungsi pleura (torasentesis). Efusi pleura dapat berupa transudat maupun
eksudat
Transudat adalah efusi yang terbentuk akibat adanya kelainan sistemik yg mengganggu
keseimbangan dalam pengaturan filtrasi dan reabsorpsi cairan, seperti perubahan tekanan
hidrostatik akibat gagal jantung kongestif atau kondisi protein yg rendah (hipoproteinemia)
terkait sindroma nefrotik.
Eksudat adalah kondisi yang secara langsung mengenai membran rongga tertentu, seperti
infeksi dan keganasan. Eksudat terbentuk apabila lapisan kapiler atau membran rusak oleh
proses inflamasi atau neoplastik. Akibatnya, protein berukuran besar dan konstituen darah
lainnya bocor keluar untuk masuk kedalam jaringan dan rongga tubuh. Pada inflamasi aktif,
kandungan protein di dalam cairan meningkat.
Perbedaan Transudat dan Eksudat
No Jenis Transudat Eksudat

1 Karakteristik Jernih Keruh

2 Berat Jenis < 1,015 > 1,015

3 Warna Kuning pucat, jernih Keruh, purulen, hemoragik

3 Protein Total < 3,0 g/dL > 3,0 g/dL

4 Rasio protein cairan : serum < 0,6 > 0,6

5 Hitung Sel Darah Putih < 1.000 mikroroliter > 1.000 mikroliter

6 Pembekuan spontan Tidak Mungkin

7 Kolesterol cairan pleura < 45-60 mg/dL > 45-60 mg/dL

8 Rasio kolesterol cairan pleura < 0,3 > 0,3


: serum
9 Rasio cairan : bilirubin < 0,6 > 0,6

10 Gradien albumin serum- > 1,1 < 1,1


asites
11 Amilase - > 50% serum

12 Bakteri - -/+
18. Pasien laki-laki berusia 49 tahun melakukan Pemeriksaan Ekskresi
Urobilinogen Urine di Puskesmas dengan diagnosis nyeri pada saluran
kencing, akan tetapi alat dan bahan yang ada di puskesmas tidak
memungkinkan untuk melakukan pemeriksaan tersebut sehingga sampel
urine dikirim ke rumah sakit umum daerah menggunakan pengawet urine.
Pengawet urine apakah yang tepat untuk digunakan pada kondisi tersebut?
A. Asam sulfat pekat
B. Formaldehida
C. Natrium Karbonat
D. Thymol
E. Toluena
JAWABAN : C Pengawet Urine

Jenis Keterangan Kegunaan

Pendingin (4-8oC) - Tidak mempengaruhi Elektrolit, kreatinin, glukosa,


skrining rutin total protein, albumin, skrining
- Baik untuk kultur urine obat dan hormon
karena menghambat

Pembekuan (-24 s/d -16oC) - Merusak bentuk sedimen Bilirubin dan Urobilinogen
- Mengawetkan bilirubin
dan urobilinogen

Asam borat - menggangu pemeriksaan Protein, asam urat, kortisol,


pH saja pada skrining estrogen dan steroid
rutin
- Merusak bentuk sedimen
- Baik untuk kultur urine
karena menghambat
pertumbuhan bakteri
selama 24 jam

Asam hidroklorida 25 mL - Tidak dapat digunakan Kalsium, fosfor dan oksalat


6 mol/L urine untuk skrining rutin
- Merusak bentuk elemen
sedimen
- Bakterisida
- Mengendapkan urine
Pengawet Urine
Jenis Keterangan Kegunaan
Asam asetat glasial - Tidak dapat untuk skrining Aldosteron, katekolamin,
rutin kortikosteroid, estrogen, metaneprin,
- Merusak bentuk elemen asam vanililmandalat, dan asam
sedimen homovanilat
- Bakterisida
- Mengendapkan urine

Natrium Fluorida - Tidak dapat untuk skrining Glukosa


rutin
- Mencegah glikolisis

Natrium karbonat 2 g/L urine - Tidak dapat untuk skrining Porfirin, porfobilinogen, dan
rutin urobilinogen
- Mengawetkan porfirin dan
porfobilinogen

Formalin (formaldehid 40%) 2,5 mL/L - Mengawetkan bentuk elemen Pengawet sedimen
urine sedimen
- Mengganggu pemeriksaan
kimia
- Bakterisida
- Mengendapkan urine

Thymol 5 mL dalam 10% larutan - Mengawetkan bentuk elemen Pengawet sedimen


propanolol sedimen
- Mengganggu pemeriksaan
kimia
- Mencegah bakteri & jamur
19. Seorang analis di sebuah laboratorium, menerima pasien seorang ibu
hamil berumur 34 tahun dengan riwayat mempunyai penyakit hati. Dokter
meminta pemeriksaan fungsi hati (LFT).
Parameter apakah yang biasa digunakan untuk kasus diatas?
A. SGPT
B. Ureum
C. Kreatinin
D. Kolesterol
E. Trigliserida
JAWABAN : A

HATI

Fungsi hati dapat terganggu oleh berbagai sebab. Untuk menunjang


diagnosis kelainannya, dapat dilakukan beberapa tes fungsi hati di
laboratorium. Tes fungsi hati secara luas didefinisikan sbg pemeriksaan
laboratorium yg berguna dalam evaluasi dan perawatan pasien dg disfungsi
hati.
Beberapa enzim dan produk akhir jalur metabolisme yg sangat sensitif untuk
kelainan tertentu dapat dianggap sbg penanda biokimia disfungsi hati.
Beberapa penanda biokimiawi adalah bilirubin serum, alanin amino
transferase (SGPT), aspartat amino transferase (SGOT), rasio
aminotransferase, alkalin fosfatase, gamma glutamil transferase (GGT),
seruloplasmin, dan alfa fetoprotein
20. Seorang laki-laki perokok aktif berusia 59 tahun datang ke puskesmas
dengan keluhan nyeri dada, kadang jantung berdegup kencang dan sesak
napas, mudah berkeringat, mudah lelah, dan lemas. Dokter merujuk pasien
untuk melakukan pemeriksaan ke laboratorium klinik.
Parameter pemeriksaan apakah yang paling tepat untuk diagnosis tersebut?
A. ALP
B. SGPT
C. Albumin
D. Troponin
E. Gamma-GT
JAWABAN : D

INFARK MIOKARD AKUT

WHO telah mendefinisikan istilah infark miokard ketika menjumpai dua dari tiga
karakterisasi berikut :
1. Gejala iskemia akut (nyeri dada)
2. Perkembangan gelombang Q dalam elektrokardiogram (EKG)
3. Peningkatan enzim dalam darah (kombinasi total kreatin kinase (CK), CK-myocardial
band (MB), aspartat aminotransferase (AST) dan Laktat dehidrogenase (LDH)
Biomarker jantung muncul setelah jantung mengalami stres berat karena tidak mendapat
cukup oksigen yg dapat diakibatkan oleh serangan jantung. Kadar biomarker sering
digunakan untuk mengetahui derajat serangan jantung dengan cepat dan seberapa serius
pengaruhnya terhadap jantung.
Troponin merupakan biomarker yg paling umum digunakan karena memiliki sensitivitas yg
tertinggi. Protein ini masuk ke aliran darah segera setelah serangan jantung dan tetap ada
dalam aliran darah setelah semua biomarker lain kembali ke kadar normal.
TERIMA KASIH

Berikan PERHATIAN pada HATI Anda

Anda mungkin juga menyukai