Anda di halaman 1dari 28

ID soal 01

Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignette)

Pemeriksaan HIV dilkakukan pada pasien yang di duga HIV positif. Pada saat melakukan plebotomi
secara tidak sengaja petugas tertusuk jarum.

Pertanyaan soal:
Apa tindakan pertama yang paling tepat harus dilakukan pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban :
a. Meminum obat
b. Pergi ke dokter UGD
c. Memeriksaan diri ke laboratorium
d. Melaporkan kasus ke penanganan infeksi
e. Membasuh luka tusukan jarum dengan alkohol
Kunci Jawaban: e.Membasuh luka tusukan jarum dengan alkohol
Referensi:
Nama pembuat Doni Setiawan. M.Biotek
Institusi/bagian STIKes Muhammadiyah Ciamis
ID soal 02
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignette)

Dilakukan pemeriksaan pasien diduga HIV. Reagensia yang digunakan berupa strip test ICT. Hasil
pemeriksaan menunjukkan garis warna pada zona test namun pada zona kontrol tidak.

Pertanyaan soal:
Apa interpretasi hasil pada kasus tersebut ?

Pilihan Jawaban :
a. Non reaktif palsu
b. Indeterminate
c. Non reaktif
d. Tes invalid
e. Reaktif
Kunci Jawaban: d.Tes invalid
Referensi: Kit insert HIV
Nama pembuat Doni Setiawan. M.Biotek
Institusi/bagian STIKes Muhammadiyah Ciamis
ID soal 03
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignette)

Dilakukan pemeriksaan pada pasien diduga HIV. Pemeriksaan dilakukan dengan metode ELISA, hasil
menunjukkan reaktif.

Pertanyaan soal:
Apa metode untuk mengkonfirmasi hasil pada kasus tersebut ?

Pilihan Jawaban :
a. Polymerase chain reaction
b. Liquid phase radio immuno assay
c. Solid phase radio immuno assay
d. Imunokromatografi
e. Western Blotting

Kunci Jawaban: e.Western Blotting


Referensi: Radji Maskum, 2010, Imunolgi dan virology, PT. ISFI Penerbitan : Jakarta
Nama pembuat Doni Setiawan. M.Biotek
Institusi/bagian STIKes Muhammadiyah Ciamis
ID soal 04
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignette)

Dilakukan pemeriksaan pada pasien diduga HIV. Pemeriksaan dilakukan dengan metode ELISA, hasil
menunjukkan reaktif.

Pertanyaan soal:
Apa pemeriksaan cluster of differentiation yang digunakan untuk prognosis pada kasus tersebut ?

Pilihan Jawaban :
a. 3
b. 4
c. 7
d. 8
e. 22

Kunci Jawaban: b. 4
Referensi: Radji Maskum, 2010, Imunolgi dan virology, PT. ISFI Penerbitan : Jakarta
Nama pembuat Doni Setiawan. M.Biotek
Institusi/bagian STIKes Muhammadiyah Ciamis
ID soal 05
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignette)

Hasil pemeriksaan pada pasien yang mengalami ikterk, Bilirubin 20 mg%, SGPT 200 U/L, SGOT 156
U/L, dan Bilirubin urin postif. Pemeriksaan imunologi Ig G dan Ig M HbcAb positif.

Pertanyaan soal:
Apa jenis virus hepatitis penyebab kasus tersebut ?

Pilihan Jawaban :
a. A
b. B
c. C
d. D
e. E

Kunci Jawaban: b. B
Referensi: Radji Maskum, 2010, Imunolgi dan virology, PT. ISFI Penerbitan : Jakarta
Nama pembuat Doni Setiawan. M.Biotek
Institusi/bagian STIKes Muhammadiyah Ciamis
ID soal 06
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignette)

Screening dilakukan untuk mengetahui status penyakit hepatitis B. Pola hasil pemeriksaan imunologi
menunjukkan HbsAg Negatif dan Anti-HBs positif.

Pertanyaan soal:
Apa interpretasi hasil pada kasus tersebut ?

Pilihan Jawaban :
a. Infeksi kronis
b. Tidak pernah terinfeksi
c. Terinfeksi, kemungkinan dalam enam bulan terakhir dan masih aktif
d. Pernah divaksinasi dengan HBV dan berhasil memberikan kekebalan
e. Terinfeksi, kemungkinan dapat dikendalikan oleh sistem kekebalan tubuh

Kunci Jawaban: d.Pernah divaksinasi dengan HBV dan berhasil memberikan kekebalan
Rferensi Radji Maskum, 2010, Imunolgi dan virology, PT. ISFI Penerbitan : Jakarta
Nama pembuat Doni Setiawan. M.Biotek
Institusi/bagian STIKes Muhammadiyah Ciamis
ID soal 07
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignette)

Hasil pemeriksaan pada pasien yang mengalami ikterk, Bilirubin 20 mg%, SGPT 200 U/L, SGOT 156
U/L, dan Bilirubin urin positif. Pemeriksaan imunologi HbeAg positif dan anti-Hbe Negatif.

Pertanyaan soal:
Apa jenis imunoglobulin yang muncul pertamakali pada kasus tersebut ?

Pilihan Jawaban :
a. A
b. D
c. E
d. G
e. M

Kunci Jawaban: e.M


Referensi: Radji Maskum, 2010, Imunolgi dan virology, PT. ISFI Penerbitan : Jakarta
Nama pembuat Doni Setiawan. M.Biotek
Institusi/bagian STIKes Muhammadiyah Ciamis
ID soal 08
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignette)

Hasil pemeriksaan pada pasien yang mengalami ikterk, Bilirubin 20 mg%, SGPT 200 U/L, SGOT 156
U/L, dan Bilirubin urin positif. Pemeriksaan imunologi HbsAg dan anti-HBs positif.

Pertanyaan soal:
Apa pemeriksaan tambahan untuk mengetahui sel tumor pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban :
a. Alfa fetoprotein
b. Viral load HBV
c. Biopsi hati
d. Anti-Hbe
e. HbeAg

Kunci Jawaban: a. Alfa fetoprotein


Referensi: Radji Maskum, 2010, Imunolgi dan virology, PT. ISFI Penerbitan : Jakarta
Nama pembuat Doni Setiawan. M.Biotek
Institusi/bagian STIKes Muhammadiyah Ciamis
ID soal 09
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignette)

Pemeriksaan semikunatitaif widal metode tabung, specimen serum diencerkan dengan larutan
sodium klorida fisiologi. Hasil pengenceran serum selanjutnya ditambahakan dengan reagen antigen
somatic (O) dan antigen flagel (H).
Pertanyaan soal:
Berapa gram/L larutan pengencer yang diperlukan dalam pemeriksaan tersebut?

Pilihan Jawaban :
a. 0,085
b. 0,85
c. 8,5
d. 85
e. 850

Kunci Jawaban: c.8,5


Referensi: Kit insert widal
Nama pembuat Doni Setiawan. M.Biotek
Institusi/bagian STIKes Muhammadiyah Ciamis
ID soal 10
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignette)

Hasil pemeriksaan hemtologi rutin pada pasien keterangan demam adalah Haemoglobin 15,5 g/dL,
Leukosit 4000/mm3, trombosit 190.000/mm3. Pemeriksaan widal antigen somatik menunjukkan
adanya gumpalan pada tabung dengan pengenceran 1/20, 1/40, 1/80, 1/160 dan tidak ada aglutinasi
pada tabung 1/320.

Pertanyaan soal:
.Apa metode deteksi antigen-antibodi pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban :
a. Flokulasi
b. Aglutinasi
c. Presipitasi
d. Hemagulitasi
e. Fiksasi komplemen

Kunci Jawaban: b.Aglutinasi


Referensi: Radji Maskum, 2010, Imunolgi dan virology, PT. ISFI Penerbitan : Jakarta
Nama pembuat Doni Setiawan. M.Biotek
Institusi/bagian STIKes Muhammadiyah Ciamis
ID soal 11
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignette)

Hasil pemeriksaan hemtologi rutin pada pasien keterangan demam adalah Haemoglobin 15,5 g/dL,
Leukosit 4000/mm3, trombosit 190.000/mm3. Pemeriksaan widal antigen somatik menunjukkan
adanya aglutinasi pada tabung dengan pengenceran ke-empat dan tidak ada aglutinasi pada tabung
pengenceran ke-lima dan ke-enam.

Pertanyaan soal:
Berapa titer antibodi pada kasus tersebut ?

Pilihan Jawaban :
a. 1/40
b. 1/80
c. 1/160
d. 1/320
e. 1/640

Kunci Jawaban: c.1/160


Referensi: Kit insert Widal
Nama pembuat Doni Setiawan. M.Biotek
Institusi/bagian STIKes Muhammadiyah Ciamis
ID soal 12
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignette)

Pemeriksaan rhematoid factor (RF) dilakukan pada pasien yang diduga menderita arthritis. Hasil
pemeriksaan didapatkan adanya aglutinasi pada pengenceran ½. ¼, 1/8 dan 1/16, sedangkan pada
pengenceran 1/32 tidak terdapat aglutinasi. Sensitivitas pemeriksaan 8 mg/L.

Pertanyaan soal:
Berapa kadar antibodi (mg/mL) pada kasus tersebut ?

Pilihan Jawaban :
a. 8
b. 16
c. 32
d. 64
e. 128

Kunci Jawaban: e.128


Referensi: Kit insert RF
Nama pembuat Doni Setiawan. M.Biotek
Institusi/bagian STIKes Muhammadiyah Ciamis
ID soal 13
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignette)

Pemeriksaan pada spesimen yang berasal dari pasien yang didiagnosis penyakit jantung rematik.
Hasil pemeriksaan ASO kualitatif positif dan dilanjutkan semikuantitaif. Hasil menunjukkan pada
pengenceran ½ , dan ¼, didapatkan aglutinasi dan pada pengenceran 1/8 dan 1/16 tidak terdapat
aglutinasi. Sensitivitas ASO adalah 200 IU/mL.

Pertanyaan soal:
Berapa kadar antibodi ( IU/mL) yang terdapat pada kasus tersebut ?

Pilihan Jawaban :
a. 100
b. 200
c. 800
d. 1600
e. 3200

Kunci Jawaban: c.800


Referensi: Kit insert ASO
Nama pembuat Doni Setiawan. M.Biotek
Institusi/bagian STIKes Muhammadiyah Ciamis
ID soal 14
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignette)

Pasien dari Poli Kulit dan Kelamin diduga menderita sipilis dan menyerahkan spesimen ke
laboratorium untuk pemeriksaan screening infeksi menular seksual. Hasil pemeriksaan menunjukkan
reaktif.

Pertanyaan soal:
Apakah komponen dalam reagensia yang digunakan pada uji tersebut ?

Pilihan Jawaban :
a. Reagin
b. Kardiopilin
c. Streptolisin
d. Treponemal
e. Hemaglutinin

Kunci Jawaban: b.kardiopilin


Referensi: Kit insert VDRL
Nama pembuat Doni Setiawan. M.Biotek
Institusi/bagian STIKes Muhammadiyah Ciamis
ID soal 15
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignette)

Pasien dari Poli Obstetri dan Ginekologi dengan keluhan mual muntah dan terlambat haid datang ke
Laboratorium membawa formulir pemeriksaaan dan urine. Pemerikaan HCG metode ICT,
meunjukkan terdapat garis merah pada T dan C.

Pertanyaan soal:
Apa jenis spesimen yang paling tepat pada kasus tersebut ?

Pilihan Jawaban :
a. Pagi
b. 24 jam
c. Sewaktu
d. Suprapubik
e. Post parantial

Kunci Jawaban: a.pagi


Referensi: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2013. Tentang
Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik.
Nama pembuat Doni Setiawan. M.Biotek
Institusi/bagian STIKes Muhammadiyah Ciamis
ID soal 16
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignette)

Pemeriksaan dilakukan pada pasien yang sedang melakukan pengobatan TB. Hasil pemeriksaan
BTA positif 1 dan titer C-reaktif protein 1/8 dengan sensitivitas 6 mg/L.

Pertanyaan soal:
Berapakah kadar (mg/L) pada hasil pemeriksaan tersebut ?

Pilihan Jawaban :
a. 6
b. 12
c. 48
d. 96
e. 192

Kunci Jawaban: c.48


Referensi: Kit Insert CRP
Nama pembuat Doni Setiawan. M.Biotek
Institusi/bagian STIKes Muhammadiyah Ciamis
ID soal 17
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignette)

Pasien dari Poli Kulit dan Kelamin diduga menderita sipilis melakukan pemeriksaan screening
infeksi menular seksual. Hasil pemeriksaan menunjukkan reaktif. Limbah hasil pemeriksaan akan
dibakar tetapi bisa juga dibuang di sanitary landfill bila dilakukan pengumpulan terpisah dan
pengaturan pembuangan.

Pertanyaan soal:
Apa warna kantong yang digunakan pada kasus tersebut ?

Pilihan Jawaban :
a. Hitam
b. Kuning
c. Biru muda
d. Kuning dengan strip hitam
e. Transparan dengan strip biru tua

Kunci Jawaban: d.Kuning dengan strip hitam


Referensi: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2013. Tentang
Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik.
Nama pembuat Doni Setiawan. M.Biotek
Institusi/bagian STIKes Muhammadiyah Ciamis
ID soal 18
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignette)

Pasien dari Poli Kulit dan Kelamin diduga menderita sipilis melakukan pemeriksaan screening
infeksi menular seksual. Hasil pemeriksaan menunjukkan reaktif. Limbah hasil pemeriksaan akan
dibakar tetapi bisa juga dibuang di sanitary landfill bila dilakukan pengumpulan terpisah dan
pengaturan pembuangan.

Pertanyaan soal:
Apa warna kantong yang digunakan pada kasus tersebut ?

Pilihan Jawaban :
a. Hitam
b. Kuning
c. Biru muda
d. Kuning dengan strip hitam
e. Transparan dengan strip biru tua

Kunci Jawaban: d.Kuning dengan strip hitam


Referensi: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2013. Tentang
Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik.
Nama pembuat Doni Setiawan. M.Biotek
Institusi/bagian STIKes Muhammadiyah Ciamis
ID soal 19
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignette)

Pasien dari Poli Obstetri dan Ginekologi dengan keluhan mual muntah dan terlambat haid datang ke
Laboratorium membawa formulir pemeriksaaan dan urine. Pemerikaan HCG metode ICT,
meunjukkan terdapat garis merah pada T dan C. Sebelumnya urine dilakukan pendundaan pada
suhu 2-8˚C.

Pertanyaan soal:
Berapa batas waktu stabilitas specimen pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban :
a. 12 jam
b. 24 jam
c. 2 hari
d. 6 bulan
e. 1 tahun

Kunci Jawaban: c.3 hari


Referensi: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2013. Tentang
Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik.
Nama pembuat Doni Setiawan. M.Biotek
Institusi/bagian STIKes Muhammadiyah Ciamis
ID soal 20
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignette)

Pasien dari Poli Kulit dan Kelamin diduga menderita sipilis melakukan pemeriksaan screening
infeksi menular seksual. Hasil pemeriksaan menunjukkan reaktif. Sebelumnya specimen megalami
penundaan pemeriksaan dan disimpan pada suhu -20˚C.

Pertanyaan soal:
Berapa batas waktu stabilitas specimen pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban :
a. 24 jam
b. 2 hari
c. 1 bulan
d. 6 bulan
e. 1 tahun

Kunci Jawaban: d.6 bulan


Referensi: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2013. Tentang
Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik.
Nama pembuat Doni Setiawan. M.Biotek
Institusi/bagian STIKes Muhammadiyah Ciamis
ID soal 21
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignette)

Pemeriksaan dilakukan pada pasien yang sedang melakukan pengobatan TB. Hasil pemeriksaan
BTA positif 1 dan titer C-reaktif protein 1/8 dengan sensitivitas 6 mg/L. Untuk menjamin mutu hasil
pemeriksaan imunoserologi dilakukan menggunakan bahan kontrol eksternal.

Pertanyaan soal:
Kapan kondisi yang tepat untuk penggunaan bahan penjaminan mutu pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban :
a. Menunjukan hasil non reaktif
b. Setiap waktu pemeriksaan
c. Saat pergantian petugas
d. Memberikan hasil reaktif
e. Hasil invalid

Kunci Jawaban: c.saat penggantian petugas


Referensi: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2013. Tentang
Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik.
Nama pembuat Doni Setiawan. M.Biotek
Institusi/bagian STIKes Muhammadiyah Ciamis
ID soal 22
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignette)

Pasien dari Poli Obstetri dan Ginekologi dengan keluhan mual muntah dan terlambat haid datang ke
Laboratorium membawa formulir pemeriksaaan dan urine. Pemerikaan HCG metode ICT,
meunjukkan terdapat garis merah pada T dan C. Sebelumnya urine dilakukan pendundaan pada
suhu 2-8˚C.

Pertanyaan soal:
Berapa batas waktu stabilitas specimen pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban :
a. 12 jam
b. 24 jam
c. 2 hari
d. 6 bulan
e. 1 tahun

Kunci Jawaban: c.3 hari


Referensi: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2013. Tentang
Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik.
Nama pembuat Doni Setiawan. M.Biotek
Institusi/bagian STIKes Muhammadiyah Ciamis
ID soal 22
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignette)

Hasil pemeriksaan ASO kualitatif positif dan dilanjutkan semikuantitaif. Hasil menunjukkan pada
pengenceran ½ , dan ¼, didapatkan aglutinasi dan pada pengenceran 1/8 dan 1/16 tidak terdapat
aglutinasi. Sensitivitas ASO adalah 200 IU/mL. Untuk menjamin kulaitas hasil pemeriksaan setiap
laboratorium melakukan penjaminan mutu. Berdasarkan pedoman akreditasi laboratoium kesehatan,
menyatakan bahwa setiap laboratorium kesehatan harus melakukan PME yang bertujuan
terbentuknya hamonisasi seluruh laboratorium kesehatan di Indonesia.

Pertanyaan soal:
Berapa kali dalam setahun laboratorium harus mengikuti program tersebut?

Pilihan Jawaban :
a. 1
b. 2
c. 3
d. 5
e. 6

Kunci Jawaban: c.3


Referensi: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2013. Tentang
Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik.
Nama pembuat Doni Setiawan. M.Biotek
Institusi/bagian STIKes Muhammadiyah Ciamis
ID soal 23
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignette)

Pemeriksaan ASO dapat menunjukan negatif palsu pada pasien infeksi awal pada anak usia 6 bulan
sampai 2 tahun. Hasil penelitian menunjukan jumlah hasil positif suatu pemeriksaan ASO sebayak 46
penderita dari 50 populasi anak usia 1-2 tahun penderita infeksi streptococcus.

Pertanyaan soal:
Berapa persen (%) sensitifitas metode pemeriksaan tersebut ?

Pilihan Jawaban :
a. 68
b. 70
c. 85
d. 92
e. 98

Kunci Jawaban: d.92


Referensi: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2013. Tentang
Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik.
Nama pembuat Doni Setiawan. M.Biotek
Institusi/bagian STIKes Muhammadiyah Ciamis

Anda mungkin juga menyukai