Anda di halaman 1dari 67

Dr. dr. Heidy Agustin Sp.

P(K)
Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi
FK UI - RS Persahabatan
Bagaimana Pneumonia dapat terjadi?

• Tubuh dapat menyaring organisme-organisme yang


ada di sekitar kita. Hal ini yang dapat menghindari
paru-paru dari infeksi

• Namun terkadang organisme dapat masuk ke tubuh


dan menyebabkan infeksi. Hal ini dapat terjadi ketika:
- Sistem imun rendah
- Organisme sangat kuat
- Tubuh gagal menyaring organisme
Faktor Predisposisi

1. Merokok
2. Infeksi saluran pernapasan atas
3. Alkohol
4. Terapi kortikosteroid
5. Usia
6. Infeksi influenza
7. Penyakit paru yang sudah ada
Tanda dan Gejala Pneumonia
• Batuk, dahak bisa berwarna kehijauan, kuning
atau ada bercak darah
• Demam, berkeringat dan menggigil
• Sesak nafas
• Nafas cepat, pendek
• Nyeri dada tajam atau menusuk yang memburuk
bila Anda bernafas dalam atau batuk
• Hilang nafsu makan, kurang tenaga atau lelah
• Bingung

American Lung Association. Pneumonia Symptoms and Diagnosis. https://www.lung.org/lung-health-and-diseases/lung-disease-


lookup/pneumonia/symptoms-and-diagnosis.html Accessed 16Sep2019
Streptococcus pneumoniae:
Bakteri Penyebab Penyakit Pneumokokus

• Penyebab utama infeksi paru-paru (pneumonia), infeksi


darah (bakteremia) dan infeksi selaput pembungkus otak
(meningitis)

• Bakteri tipe tertentu tidak mempan antibiotik

• Menetap di daerah hidung dan kerongkongan serta


dapat menyebabkan penyakit
Serotype 19F; photograph courtesy of Robert P.
Smith, MS, Senior Research Scientist, Wyeth
Vaccines.

6
Centers for Disease Control and Prevention. Pneumococcal disease. In: Hamborsky J, Kroger A, Wolfe S, eds. Epidemiology and Prevention of Vaccine-
Preventable Diseases. 13th ed. Washington, DC: Public Health Foundation; 2015:279-296.
Penularan

Penularannya melalui percikan


ludah (udara) pada saat kita :
– Bersin
– Batuk
– Berbicara

Kuman Pneumokokus ditemukan secara NORMAL


pada daerah hidung dan kerongkongan

Centers for Disease Control and Prevention. Pneumococcal disease. In: Hamborsky J, Kroger A, Wolfe S, eds. Epidemiology and Prevention of
Vaccine-Preventable Diseases. 13th ed. Washington, DC: Public Health Foundation; 2015:279-296.
Apa Saja yang Meningkatkan Risiko Seseorang Terkena
Penyakit Pneumokokus?

Faktor Individu
Faktor
Faktor Kebiasaan2,
Usia1 At risk2-5 High risk2-5 Lingkungan3,6 3,7

• Usia ≤ 2 • Penyakit jantung • Infeksi HIV • Infeksi • Merokok


tahun kronik • Gagal ginjal kronik, pernafasan • Penyalah-
• Usia ≥ • Penyakit paru kronik* sindrom nefrotik akibat virus gunaan
65 tahun • Diabetes • Kanker (solid dan (contoh: Alkohol
• Asplenia fungsional darah) influenza) • Penggun
atau anatomik • Transplantasi organ • Tinggal di panti aan
• Penyakit hati kronik • Penyakit autoimun (contoh: panti opioid
• Kebocoran cairan • Terapi imunosupresif jompo)
serebrospinal • Defisiensi imun primer

*Including chronic obstructive pulmonary disease, emphysema, and asthma.


HIV=human immunodeficiency virus.
1. Centers for Disease Control and Prevention. Active Bacterial Core surveillance (ABCs) report. Emerging Infections Program Network: Streptococcus pneumoniae, 2014.
http://www.cdc.gov/abcs/reports-findings/survreports/spneu14.pdf. Accessed September 24, 2019. 2. Centers for Disease Control and Prevention. MMWR Morb Mortal Wkly Rep.
2010;59(34):1102-1106. 3. Musher DM. Streptococcus pneumoniae. In: Mandell GL, et al, eds. Mandell, Douglas, and Bennett’s Principles and Practice of Infectious Diseases. 7th
ed. Philadelphia, PA; 2010:2623-2642.
4. van Hoek AJ, et al. J Infect. 2012;65(1):17-24. 5. Klemets P, et al. BMC Infect Dis. 2008;8:96. 6. Centers for Disease Control and Prevention. Prevention of pneumococcal
infections secondary to seasonal and 2009 H1N1 influenza viruses infection. http://www.cdc.gov/h1n1flu/vaccination/provider/provider_pneumococcal.htm Accessed September 24, 8
2019. 7. Wiese AD, et al. Ann Intern Med. 2018;168:396-404.
Mengapa Orang Lanjut Usia Lebih Berisiko?

Sistem imun yang menurun fungsinya


Adanya penyakit penyerta

1. Simon AK, Hollander GA, McMichael A. Evolution of the immune system in humans from infancy to old age. Proc. R.
9 Soc. B 282: 20143085.2. van Hoek AJ, et al. J Infect. 2012;65(1):17-24
Apa Akibat Penyakit Pneumonia
• Seseorang dengan pneumonia
dapat mengalami gagal nafas
• Sepsis, kondisi dimana terjadi
peradangan yang tidak terkontrol,
yang dapat mengakibatkan gagal
organ
• Abses paru-paru
• Perburukan kondisi medis (asma,
PPOK, hipertensi, penyakit jantung,
diabetes) yang sudah ada

1. American Lung Association. Pneumonia Treatment and Recovery. https://www.lung.org/lung-health-and-diseases/lung-disease-


lookup/pneumonia/treatment-and-recovery.html Accessed 16Sep2019 2. Wyrwich KW, et al. Patient. 2013;6(2):125-134
Akibat lainnya…
• Tidak dapat beraktivitas/bekerja
• Tidak dapat mengurus anak/cucu
• Perlu biaya berobat

CDC. 3 Important Reasons for Adults to Get Vaccinated https://www.cdc.gov/vaccines/hcp/adults/downloads/fs-three-reasons.pdf Accessed 16Sep2019
Pencegahan
• Menurunkan tingkat merokok
• Pemberian nutrisi lebih baik
• Kebersihan pernapasan
• Vaksin Pneumococcal polysaccharide
• Vaksin influenza
PENCEGAHAN

• Cara non – farmakologi untuk


mencegah pneumonia
• Mencegah influenza
• Mencegah penyakit
pneumococcus
Intervensi non-farmakologi
untuk mencegah Pneumonia
• Berhenti merokok
• Vaksinasi (pneumococcus dan influenza)
Berhenti merokok : 5 A
• ASK / TANYAKAN tentang penggunaan tembakau pada tiap kunjungan
kantor; pelaksanaan dokumentasi secara luas di perkantoran

• ADVISE / NASIHATKAN semua pasien perokok untuk berhenti merokok

• ASSESS / NILAI keinginan pasien untuk berhenti; berikan motivasi

• ASSIST / BANTU pasien melalui counselling dan merujuk

• ARRANGE / ATUR follow-up untuk mengevaluasi dan membangkitkan


semangat

GOLD guidelines 2010. Available from: http://www.goldcopd.org


Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI. Pedoman Imunisasi Pada Orang Dewasa 2021.
Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI. Pedoman Imunisasi Pada Orang Dewasa 2021.
VAKSINASI

Vaksin Influenza: PCV:


❖ Tiap tahun (88-89% eff), IM ❖ IM/SC, Indikasi
1. Rumah jompo/fasilitas lain waktu lama 1. Ortu sehat tinggal di rumah jompo
2. PPOK 2. Gagal organ kronik
3. Muda dengan penyakit jantung 3. Imunocompromised
4. Imunocompromised , ART,perwat, petugas kesehatan 4. Pencegahan infeksi berulang
5. Calon Jamaah Haji atau Umroh 5. Annak anak (splenektomi, sickle cell)
• Konsensus Pneumonia: Pedoman Diagnosis dan Tata Laksana. PDPI.2014.
Vaksin influenza
 Subunit yang telah  Vaksin hidup yang telah
diinaktivasi (IIV) dilemahkan (LAIV)
– Intramuskular – Intranasal
– Trivalent – Trivalent
– Diberikan setiap – Diberikan setiap tahun
tahun

Prutsky et al. System Rev 2010; 1: 65


Dampak vaksinasi pada penyakit
pneumococcus
• Jumlah vaksinasi IPD sebelum dan sesudah adanya PCV-7 berdasarkan kelompok
umur dan tahun†
• PCV-7 dihubungkan dengan penurunan kejadian IPD pada populasi yang sudah dan
belum divaksinasi

†Active bacterial core surveillance, USA 1998–2003


‡P<0.05, 2003 vs. 1998–1999

Adapted from CDC Morb Mortal Wkly Rep 2005;54:893-97


Mengenal Vaksin Pneumokokus
• Penyakit Pneumokokus merupakan salah satu penyakit yang
dapat dicegah dengan vaksin.
• Vaksin pneumokokus dapat diberikan pada waktu yang
bersamaan dengan vaksin influenza
• Vaksin menstimulasi sistem imun tubuh untuk menghasilkan
antibodi
• Setelah mendapatkan vaksinasi, tubuh akan membuat antibodi
terhadap penyakit tersebut, tanpa kita perlu menjadi sakit.

1. Centers for Disease Control and Prevention. Pneumococcal disease. In: Hamborsky J, Kroger A, Wolfe S, eds. Epidemiology and Prevention of Vaccine-Preventable
Diseases. 13th ed. Washington, DC: Public Health Foundation; 2015:279-296. 2. CDC. Vaccines and Preventable Diseasese. https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/vpd-
vac-basics.html Accessed 16Sep2019
Rekomendasi Vaksin Pneumokokus
Perhimpunan Dokter Spesialis
Paru Indonesia (PDPI) telah
merekomendasikan pemberian
Imunisasi PCV (Vaksin
Pneumokokus) untuk melindungi
dewasa usia ≥50 tahun
Hal yang Perlu Dipersiapkan
Sebelum Divaksin
Bawa catatan vaksinasi Anda
Bacalah mengenai vaksinasi yang akan
Anda terima dari sumber yang terpercaya
Informasikan kepada dokter apabila
Anda:
Punya riwayat alergi
Pernah mengalami efek samping dari
vaksinasi sebelumnya
Sedang hamil atau merencanakan kehamilan
Sedang sakit
Vaccines.gov. What to Expect - for Adults. https://www.vaccines.gov/getting/for_adults Accessed 16Sep2019
Sesudah Vaksinasi
Apa yang mungkin Anda alami setelah menerima vaksinasi?
• Pada tempat suntikan • Merasa lelah
mungkin terasa nyeri, • Sakit kepala
bengkak, atau kemerahan • Nyeri otot atau sendi
• Demam ringan
• Menggigil

Efek samping vaksinasi biasanya ringan dan hilang dengan


sendirinya.

Apabila ada keluhan yang mengganggu, hubungi Dokter Anda

1. US Department of Health & Human Services.. What to Expect - for Adults. https://www.vaccines.gov/getting/for_adults Accessed 16Sep2019 2. CDC. 3
Important Reasons for Adults to Get Vaccinated https://www.cdc.gov/vaccines/hcp/adults/downloads/fs-three-reasons.pdf Accessed 16Sep2019
• Vaksinasi mengurangi
kemungkinan Anda sakit
• Vaksinasi mengurangi
kemungkinan Anda
menyebarkan penyakit
kepada orang lain
• Vaksinasi cara yang aman
melindungi kesehatan
Anda

CDC. 3 Important Reasons for Adults to Get Vaccinated https://www.cdc.gov/vaccines/hcp/adults/downloads/fs-three-reasons.pdf Accessed 16Sep2019
Penatalaksanaan
TB Sensitif Obat

Dr. Heidy Agustin Sp.P(K)


Departemen Pulmonologi dan Kedokteran
Respirasi, FKUI, RSUP Persahabatan
Penyakit
Tuberkulosis
disebabkan oleh
terinfeksinya
seseorang oleh
NIK_expresso
kuman
Mycobacterium
tuberculosis
Global status of TB
Definisi
• Tuberkulosis adalah penyakit menular

• Penyebab :
kuman Mycobacterium tuberculosis

• Menyerang : → paru-paru
→ organ-organ lain
Gejala TB
• Batuk darah
• Batuk lebih dari 2-3 minggu
• Keringat malam
• Napsu makan menurun
• Berat badan menurun
• Demam tidak terlalu tinggi
Robert Koch
penemu kuman
Mycobacterium
tuberculosis sebagai
penyebab penyakit
tuberkulosis (1882)

Sekarang….?
Temuannya dalam
diagnosis TB sering
dilupakan oleh sebagian
besar dokter
Kuman Mycobacterium tuberculosis

• Bentuk : batang
• Tahan terhadap asam pada pewarnaan
( BTA = Batang Tahan Asam )
• Mati bila terkena sinar matahari
• Dapat bersifat dormant
Pasien dengan BTA (+)

Batuk/ bersin-bersin
Droplet nuclei

Cara Penularan Masuk saluran nafas

Sistem Saluran Limfe Sistem


Sirkulasi Darah Menyebar
langsung

Bagian tubuh lain


Masalah TB
1. Peringkat Indonesia : kasus terbanyak no 3 di
dunia ( 1. India . 2. China. 3. Indonesia)
2. Jumlah kasus di Indonesia : 842.000, tercatat :
446.732. Kasus belum terlapor: 47%
3. Keberhasilan Pengobatan : 86%
4. TBC Anak: 52.929
5. TBC pada HIV : 7.729
6. TBC pada DM : 11% dari pasien DM
7. TBC Resisten Obat (RO/MDR):3.119
Cara Penularan TBC: melalui droplet
Keadaan/faktor risiko terinfeksi TB
• HIV/AIDS
• Keadaan yang menurunkan keadaan imunitas
tubuh: pemakaian kortikosteroid jangka waktu
lama
• Silikosis
• Malnutrisi,kurang gizi
• Terpajan polusi dan asap (rokok, asap kendaraan
bermotor, asap pabrik)
• Diabetes Mellitus
Resiko Penularan

• Makin banyak jumlah kuman dalam droplet


(= derajat positif hasil dahak)
• Makin banyak konsentrasi droplet
• Makin lama terhirup udara yang mengandung
droplet

MAKIN MENULAR
FAKTOR RISIKO KEJADIAN TB

transmisi
Risiko mjd TB bila HIV (+)
Juml kasus BTA (+)
• 5-10 % setiap thn
Fc lingkungan
• > 30 % life time
Fc perilaku

HIV (+) SEMBUH

TERPAJAN === INFEKSI 10% TB MATI



Konsentrasi kuman Keterlambatan dx & tx
Malnutrisi
Lama kontak Tatalaksana tdk adekuat
DM
Kondisi kesehatan
Imunosupr
PATOGENESIS
I. INFEKSI PRIMER
Kuman TB

Saluran Nafas
Sembuh
Alveolus GHON FOCUS Sembuh
KOMPLE
Dengan
K Menyebar
Saluran Limfe Bekas
PRIMER
Kelenjar Limfe
RANKE
• Kelanjutan infeksi primer tergantung banyaknya kuman & daya tahan tubuh
• Beberapa kuman akan menetap → PERSISTER/ DORMANT
TB PARU TB EKSTRA PARU
Sering Jarang

-Cavitas - Effusi Pleura - Empyema


- Upper lobe infiltrate - Limfadenopati - Traktus Urogenital
- Fibrosis cervical - Ginjal
- Progresive Pneumonia - Pericarditis - Kelenjar Adrenal
- Endobronchial - Gastrointestinal - Kulit
- Spondilitis
Lymphadenitis TB
Pleuritis TB & empyema
Spondilitis Tuberculosis
Genital Tuberculosis
TB dapat menginfeksi pada:
1. Paru
2. Kelenjar limfa
3. Tulang : vertebrae, pinggul, lutut dll
4. Otak / Meninggiti TBC
5. Saluran cerna
6. Kulit
7. Alat reproduksi
8. Mata, THT
Gejala TB Paru:

1. Demam-demam, sering tidak


tinggi
2. Berat Badan turun
3. Berkeringat berlebihan pada
malam hari
4. Batuk- batuk >2 minggu
Waspadai TB pada kasus sbb:
a. demam yang tdk terdiagnosis
(sering ditatalaksana sebagai demam tipus)
b. TB ekstra Paru: lakukan ekplorasi TB paru
c. DM dengan hiperglikemi: eksplorasi TB Paru,
karena 10% pasien DM terinfeksi TB
d. Luka dan ganggren DM yang sulit sembuh
(terutama ulkus durum)
Keberhasilan Pengobatan TB

Temukan TB Obati Sampai Sembuh (TOSS)


dengan konsep 4 Benar:
1. Benar diagnosisnya adalah TBC
2. Benar regimen obat TBC nya, harus minimal 4
macam obat TBC (RHZE/S)
3. Benar dosis obatnya, sesuai berat badan
4. Benar lama pemberian obatnya
Kenali TB Ekstra Paru
1. TB Pleura: Pleuritis, Efusi Pleura, Empiema, Pneumotoraks
2. TB kelenjar getah bening
3. TB Mamae
4. TB peritonium
5. TB saluran urogenital
6. TB sistem saraf pusat
7. TB tulang, sendi dan osteomyelitis
8. TB endometrium
9. TB perikardial
10. TB kulit
11. TB retina
12. TB laring, sinus, tonsil.
Kenali: TB Kondisi Khusus
1. TB Milier
2. TB dengan Diabetes Melitus
3. TB dengan HIV/AIDS
4. TB pada Ibu Hamil dan Menyusui
5. TB dengan Gagal Ginjal
6. TB dengan hepatitis
7. Hepatitis Imbas OAT
8. TB pada Geriatri
9. TB pada Gangguan Imun
Komplikasi
• Hemoptisis Berat Syok hipovolemik
Sumbatan Jalan Nafas
• Atelektasis
• Bronkiektasis
• Fibrosis
• Pneumothorax spontan
• Penyebaran infeksi ke organ lain
• Insufisiensi kardiopulmoner
Pemeriksaan Fisik
• Tanda fisik penderita TB tidak khas
• Tergantung lokasi kelainan & luas kelainan struktur
paru
• Dapat berupa : penarikan struktur sekitar, ronkhi
basah
• Pada effusi pleura : gerak nafas ↓, keredupan, suara
nafas menurun
• Pada TB : kelenjar Limfe > (sering di leher) ;
Scrofuloderma
Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan bakteri :
* Spesimen : dahak, cairan pleura, CSF, Cairan
lambung
* Dapat dilakukan secara mikroskopis & biakan
* Gen Xpert
• Pemeriksaan histopatol : biopsi
• Pemeriksaan penunjang
- Kurang spesifik
- LED → evaluasi ?
- Serologi : ELIZA, Mycodot, PAP
Pasien TB dan Efek Samping Ringan
OAT
Pasien TB dan Efek Samping Berat OAT
KESIMPULAN
• Pneumonia dan tuberkulosis adalah penyakit
infeksi paru yang dapat terjadi pada lansia dan
harus diwaspadai dan ditangani dg baik
• Pneumonia dan tuberkulosis dapat dicegah
dengan hidup sehat, gizi cukup dan berhenti
merokok
• Pneumonia dan tuberkulosis merupakan
penyakit yang dapat sembuh jika diobati
dengan tepat

Anda mungkin juga menyukai