Sesak nafas
Kelompok 4
Kelompok 4 Cempaka Putih
4. Pasien juga mengeluh nyeri dada di sebelah kanan terutama saat bernapas, batuk berdahak, nafsu
makan menurun dan sering berkeringat terutama malam hari
5. Pemeriksaan fisik didapatkan suara vesikuler melemah di hemitoraks kanan, dan terdapat rhonkhi
6. Pada pemeriksaan rontgen toraks didapatkan fibroinfiltrat di lobus atas paru kiri dan daerah
konsolidasi dengan airfluid level di hemitoraks kanan
7. Setelah tindakan pemasangan WSD keluar cairan pus di selang WSD pasien dan pasien merasa
tidak bisa ibadah karena kontak dengan cairan pus
Tujuan Pembelajaran
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499965/
Pulmoner
Penyakit Saluran Napas Penyakit Vaskular Paru Penyakit Dinding Paru
● Asma ● Emboli paru ● Trauma
● Bronkitis kronis ● Kor pulmonal ● Kelainan tulang
● Emfisema ● Hipertensi paru primer
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku ajar ilmu penyakit
dalam jilid II. VI. Jakarta: InternaPublishing; 2014.
Non-pulmoner
A. Kardiak
● Gagal jantung (Congestive Heart Failure) B. Non-pulmoner & Non-kardiak
● Myocardia ● Anemia
● Hipertensi Heart disease ● Asidosis
● Dyspepsia
● Psikogen
● Kehamilan
● Guillain-Barre syndrome
● Myasthenia gravis
● Obesitas
Price, A. Sylvia, Lorraine Mc. Carty Wilson, 2006, Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, Edisi 6, (terjemahan), Peter Anugrah, EGC, Jakarta.
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid II. VI. Jakarta: InternaPublishing; 2014.
Morfologi dan Sifat Patogen
Streptococcus pneumoniae
● Gram positif
● Struktur antigen: peptidoglikan, asam teikoat
● Clinical finding : terdapat cairan pada alveoli, demam dan
menggigil tiba-tiba, sputum merah, empyema,
triad complication: meningitis, endocarditis,
septic arthritis
● Sering berada pada Nasofaring
● Pneumococcus dapat menyebar ke saluran nafas bagian
bawah (pneumonia)
● Bakteri juga dapat menembus permukaan sel epitel (infeksi lokal atau bakteremia)
● Lab diagnosis:
- diplococcus pada smear sputum dengan adanya
sel PMN dan eritrosit
- katalase (-), quellung/ reaksi pembesaran kapsul (+)
- membedakan dengan Streptococcus viridans; hasil + pada bile solubility test, fermentasi inulin,
optochin test
Morfologi dan Sifat Patogen
Mycobacterium tuberculosis
● Berbentuk batang, tidak berspora
● Sifat terhadap pewarnaan: sulit diwarna, tetapi sekali diwarna, warnanya sulit luntur,
walau dengan asam (tahan asam -> acid fast)
● Resisten pada bahan kimia
● Struktur Antigen : polisakarida, peptida, dinding sel, lipid fraction
● Lab diagnosis:
- Tes tuberkulin
- Kultur untuk isolasi primer
- Lowenstein-Jensen (medium solid)
- Dubos Broth (medium cair)
- Tes serologi
Mycobacterium tuberculosis
Akut Dispnea
Kronik Dispnea
Grippi, MA, Elias, JA, Fishman, JA, Kotloff, RM, Pack, AI (eds) 2015, Fishman’s Pulmonary Diseases and
Disorders Fifth Edition, McGraw-Hill Companies, United States of America
pneumonnia
Etiologi Epidemiologi
Penyebab CAP yang paling
umum dapat dikelompokkan Infeksi saluran napas bawah termasuk pneumonia
komunitas menduduki urutan ke-3 dari 30 penyebab
menjadi tiga kategori :
kematian tersering di dunia. Di Indonesia, pneumonia
A. Bakteri tipikal
termasuk dalam 10 besar penyakit rawat inap di rumah
B. Bakteri atipikal ("atipikal“) sakit. Pravelensi pneumonia pada balita di Indonesia
C. Virus pernapasan tahun 2013 adalah 4,5%.
GAMBARAN KLINIS :
- Demam, suhu tubuh meninggi Prognosis
Prognosis ditentukan oleh 3 faktor utama : usia
- Nyeri otot, sendi
pasien,kesehatan secara umum (ada tidaknya
- Batuk (sputum purulen/mukoid komorbiditas),dan setiing terapi antibiotik. Laju
kadang ada darah) mortalitas pada pasien rawat jalan adalah
- Nyari dada <1%,sementara pasien rawat inap bervariasi 5-
15%,meningkat menjadi 20-50% pada pasien ICU.
- Sesak
- Nafsu makan berkurang
pneumonia
Pemeriksaan Bakteriologis
● BTA 3 kali (+)
TBC
Tata Laksana
A. Terapi OAT
● Pengobatan :
I. Kategori 1 : - Fase intensif (2HRZE)
- Fase lanjutan (4HR / 4R3H3)
B. Edukasi
C. Pencegahan
Komplikasi TBC
Beberapa komplikasi yang terkait dengan tuberkulosis adalah:
Tatalaksana
Yaitu dengan mengatasi etiologi
- Gagal jantung -> pemberiaan loop diuretic (furosemide PO 2x40 mg)
- Empiema -> pemasangan Chest tube dan WSD ditambah dengan antibiotik
- Pleuritis TB -> pemberian OAT selama 9 bulan
- Hematotoraks -> chest Tube dan WSD , bisa juga dengan Pleurodesis
Empiema
Najis merupakan kotoran yang melekat pada suatu benda, pakaian atau tempat yang menjadi
penghalang untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT. Dikutip dari buku Panduan Shalat Wajib &
Sunnah, karya Ustadz Mukhsin Mather, jenis-jenis najis tersebut antara lain:
4. Najis mafu
Contoh najis
Contoh - contoh najis :
Darah
“Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaKu, sesuatu yang diharamkan
bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau
daging babi – karena sesungguhnya semua itu kotor.” (QS. Al An’am: 145)
Dalam kitab Al Mughni dinyatakan, " Nanah dan segala turunan darah, hukumnya seperti darah. Hanya
saja, Imam Ahmad mengatakan, ‘Lebih ringan dari pada darah. ’Diriwayatkan dari Ibnu Umar dan
Hasan al Bashri bahwa mereka berdua tidak menganggap sama antara nanah dengan darah."
kesimpulan