a. Pengkajian Pengumpulan data meliputi: ➢ Identitas pasien: nama, umur, jenis kelamin, alamat, agama, pekerjaan, nomor register, tanggal masuk rumah sakit, diagnose medik ➢ Riwayat kesehatan: keluhan utama, riwayat kesehatan (sekarang dan sebelum), riwayat kesehatan keluarga ➢ Pola fungsi kesehatan: meliputi pola persepsi, pola nutrisi, poa BAB dan BAK, pola tidur dan istirahat, pola aktivitas, nilai dan keyakinan ➢ Pemeriksaan fisik: meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi dari ujung rambut sampai ujung kaki 1. Mata - Konjungtiva pucat (karena anemia) - Konjungtiva sianosis (karena hipoksemia) - Konjungtiva terdapat petchehia (karena emboli lemak atau endokarditis) 2. Kulit - Sianosis perifer (vasokonstriksi dan menurunnya aliran darah perifer) - Penurunan turgor (dehidrasi) - Edema. - Edema periorbital. 3. Jari dan kuku - Sianosis - Clubbing finger. 4. Mulut dan bibir - Membrane mukosa sianosis - Bernapas dengan mengerutkan mulut. 5. Hidung - Pernapasan dengan cuping hidung. 6. Vena leher - Adanya distensi /bendungan. C. KONSEP PNEUNOMIA 1. Definisi Pneumonia adalah peradangan yang biasanya mengenai parenkim paru, distal dari bronkiulus terminalis mencangkup bronkiolus respiratori, alveoli, dan menimbulakn konsolidasi jaringan paru (Padila, 2013). Pneumonia adalah kondisi infeksi pada salah satu atau kedua paru-paru yang menyebabkan peradangan pada jaringan paru-paru (bronkiolus dan alveoli paru). Infeksi ini dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, atau jamur. Pneumonia dapat mempengaruhi individu dari segala usia, namun anak-anak, orang tua, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah cenderung lebih rentan terhadap penyakit ini. 2. Patofisiologi Proses patofisiologi pneumonia melibatkan invasi dan replikasi mikroorganisme penyebab infeksi di jaringan paru-paru. Pada pneumonia bakteri, bakteri memasuki saluran pernapasan melalui inhalasi droplet atau penyebaran dari infeksi di bagian lain tubuh. Bakteri kemudian menempel pada sel epitel di paru-paru dan mulai mengalami replikasi. Ini menyebabkan peradangan dan respons imun tubuh yang melibatkan pelepasan mediator inflamasi seperti sitokin dan kemokin. Peradangan mengakibatkan peningkatan produksi lendir, kerusakan jaringan paru-paru, dan penurunan kemampuan paru-paru dalam pertukaran oksigen dan karbon dioksida. a. Etiologi Radang paru mungkin berkaitan dengan berbagai mikroorganisme dan dapat menular dari komunitas atau dari rumah sakit (nosokomial). Pasien dapat menghisap bakteri, virus, parasite, dan agen iritan (Mary & Donna, 2014). Penyebab dari pneumonia diantaranya: ➢ Bakteri Bakteri Streptococcus pneumoniae (pneumokokus) adalah penyebab umum pneumonia, terutama pada orang dewasa. Bakteri Haemophilus influenzae dan Legionella pneumophila juga dapat menyebabkan pneumonia. ➢ Virus Virus seperti virus influenza, virus respiratori sincitial (VRS), dan virus adenovirus dapat menyebabkan pneumonia virus. ➢ Jamur Jamur seperti Pneumocystis jirovecii sering menjadi penyebab pneumonia pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, terutama pada pasien dengan infeksi HIV/AIDS. b. Tanda dan Gejala Gejala dan tanda pneumonia dapat bervariasi tergantung pada faktor seperti usia, penyebab infeksi, dan status kesehatan individu. Beberapa gejala umum pneumonia meliputi: - Batuk yang disertai dahak, yang bisa berupa dahak berwarna kuning, hijau, atau berdarah - Demam dan menggigil - Nyeri dada yang memburuk saat bernapas atau batuk - Sesak napas atau napas cepat - Kelelahan dan kelemahan - Sakit kepala - Nyeri otot - Penurunan nafsu makan - Mual atau muntah DAFTAR PUSTAKA Kemenkes, 2016. Asuhan Keperawatan Kebutuhan Dasar Oksigenasi Bunga T. 2021. Karya Tulis Ilmiah: Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Klien Anak Dengan Pneunomia. Kalimantan Timur Sukawati NKD. 2020. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. KONSEP PNEUNOMIA. Bali: Denpasar Poltekkes Padang, 2017. KTI DIII Keperawatan Padang Puspitaswari, 2021. Intervensi Keperawatan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif. Bali: Denpasar Buana, 2018. BAB II tinjauan Pustaka Bersihan Jalan Napas. Denpasar: Bali Widhiantika, 2020. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Bersihan Jalan Napas