Anda di halaman 1dari 4

6.

Konsep Asuhan Keperawatan


a. Pengkajian
Pengumpulan data meliputi:
➢ Identitas pasien: nama, umur, jenis kelamin, alamat, agama, pekerjaan,
nomor register, tanggal masuk rumah sakit, diagnose medik
➢ Riwayat kesehatan: keluhan utama, riwayat kesehatan (sekarang dan
sebelum), riwayat kesehatan keluarga
➢ Pola fungsi kesehatan: meliputi pola persepsi, pola nutrisi, poa BAB dan
BAK, pola tidur dan istirahat, pola aktivitas, nilai dan keyakinan
➢ Pemeriksaan fisik: meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi dari
ujung rambut sampai ujung kaki
1. Mata
- Konjungtiva pucat (karena anemia)
- Konjungtiva sianosis (karena hipoksemia)
- Konjungtiva terdapat petchehia (karena emboli lemak atau
endokarditis)
2. Kulit
- Sianosis perifer (vasokonstriksi dan menurunnya aliran darah perifer)
- Penurunan turgor (dehidrasi)
- Edema.
- Edema periorbital.
3. Jari dan kuku
- Sianosis
- Clubbing finger.
4. Mulut dan bibir
- Membrane mukosa sianosis
- Bernapas dengan mengerutkan mulut.
5. Hidung
- Pernapasan dengan cuping hidung.
6. Vena leher
- Adanya distensi /bendungan.
C. KONSEP PNEUNOMIA
1. Definisi
Pneumonia adalah peradangan yang biasanya mengenai parenkim paru, distal dari
bronkiulus terminalis mencangkup bronkiolus respiratori, alveoli, dan menimbulakn
konsolidasi jaringan paru (Padila, 2013).
Pneumonia adalah kondisi infeksi pada salah satu atau kedua paru-paru yang
menyebabkan peradangan pada jaringan paru-paru (bronkiolus dan alveoli paru).
Infeksi ini dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, atau
jamur. Pneumonia dapat mempengaruhi individu dari segala usia, namun anak-anak,
orang tua, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah cenderung lebih
rentan terhadap penyakit ini.
2. Patofisiologi
Proses patofisiologi pneumonia melibatkan invasi dan replikasi mikroorganisme
penyebab infeksi di jaringan paru-paru. Pada pneumonia bakteri, bakteri memasuki
saluran pernapasan melalui inhalasi droplet atau penyebaran dari infeksi di bagian
lain tubuh. Bakteri kemudian menempel pada sel epitel di paru-paru dan mulai
mengalami replikasi. Ini menyebabkan peradangan dan respons imun tubuh yang
melibatkan pelepasan mediator inflamasi seperti sitokin dan kemokin. Peradangan
mengakibatkan peningkatan produksi lendir, kerusakan jaringan paru-paru, dan
penurunan kemampuan paru-paru dalam pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
a. Etiologi
Radang paru mungkin berkaitan dengan berbagai mikroorganisme dan dapat
menular dari komunitas atau dari rumah sakit (nosokomial). Pasien dapat
menghisap bakteri, virus, parasite, dan agen iritan (Mary & Donna, 2014).
Penyebab dari pneumonia diantaranya:
➢ Bakteri
Bakteri Streptococcus pneumoniae (pneumokokus) adalah penyebab umum
pneumonia, terutama pada orang dewasa. Bakteri Haemophilus influenzae dan
Legionella pneumophila juga dapat menyebabkan pneumonia.
➢ Virus
Virus seperti virus influenza, virus respiratori sincitial (VRS), dan virus
adenovirus dapat menyebabkan pneumonia virus.
➢ Jamur
Jamur seperti Pneumocystis jirovecii sering menjadi penyebab pneumonia
pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, terutama pada
pasien dengan infeksi HIV/AIDS.
b. Tanda dan Gejala
Gejala dan tanda pneumonia dapat bervariasi tergantung pada faktor seperti usia,
penyebab infeksi, dan status kesehatan individu. Beberapa gejala umum
pneumonia meliputi:
- Batuk yang disertai dahak, yang bisa berupa dahak berwarna kuning, hijau,
atau berdarah
- Demam dan menggigil
- Nyeri dada yang memburuk saat bernapas atau batuk
- Sesak napas atau napas cepat
- Kelelahan dan kelemahan
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Penurunan nafsu makan
- Mual atau muntah
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes, 2016. Asuhan Keperawatan Kebutuhan Dasar Oksigenasi
Bunga T. 2021. Karya Tulis Ilmiah: Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Klien Anak Dengan
Pneunomia. Kalimantan Timur
Sukawati NKD. 2020. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. KONSEP PNEUNOMIA. Bali:
Denpasar
Poltekkes Padang, 2017. KTI DIII Keperawatan Padang
Puspitaswari, 2021. Intervensi Keperawatan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif. Bali: Denpasar
Buana, 2018. BAB II tinjauan Pustaka Bersihan Jalan Napas. Denpasar: Bali
Widhiantika, 2020. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Bersihan Jalan Napas

Anda mungkin juga menyukai