Anda di halaman 1dari 40

CURRICULUM VITAE

 Nevy Shinta Damayanti dr SpP MARS


 Surabaya, 1 Juni 1974
 S1 : FAKULTAS KEDOKTERAN WIJAYA KUSUMA
 SP-1 : FAKULTAS KEDOKTERAN BRAWIJAYA
 S2 MARS Universitas Hasanuddin
 PTT Puskesmas LompoE Parepare Sulsel
 PNS Dokter Paru RSUD PAREPARE
 RELAWAN RS DARURAT COVID SURABAYA
PNEUMON
IA
Pendahulua
n

🞅 Osler W. The principles and practice of medicine. 7th ed.,


1910
Definisi
Pnemoni
🞅 Peradangan akut parenkim paru yang
disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus,
jamur, parasit)

🞅 Istilah Pneumonitis = noninfeksi (bahan kimia,


radiasi, proses autoimun)

PDPI, 2014. Pneumonia Komunitas. Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan di


Indonesia.
Etiolo
gi
🞅 Penelitian di beberapa negara melaporkan bahwa penyebab utama
CAP adalah bakteri Gram Positif.
🞅 Beberapa RS di Indonesia pada tahun 2012 menunjukkan bahwa penyebab
CAP pada rawat inap adalah kuman Gram Negatif seperti Klebsiella
pneumonia, Acinetobacter baumanii, Pseudomonas aeruginosa. Sedangkan
kuman Gram Positif seperti Streptococcus pneumonia, Streptococcus
viridans, Staphyloc oc c us aureus ditemukan dalam jumlah sedikit.
🞅 Hal ini menunjukkan telah terjadi pergeseran pola kuman penyebab CAP
di Indonesia dalam 10 tahun terakhir sehingga memerlukan penelitian
lanjutan.

PDPI, 2014. Pneumonia Komunitas. Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan di


Indonesia.
Etiolo
gi
🞅 Penyakit paru kronik seperti PPOK, Bronkiektasis dan Fibrosis Kistik, bila
terdapat infeksi biasanya berhubungan dengan kuman Gram
Negatif seperti Pseudomonas aeruginosa.
🞅 Faktor risiko yang berkaitan dengan infeksi Pseudomonas menurut
ATS/IDSA 2007 adalah pemakaian Kortikosteroid ≥ 10 mg per hari,
riwayat pemakaian antibiotik spektrum luas ≥ 7 hari pada bulan
sebelumnya, dan malnutrisi. Faktor risiko infeksi Gram Negatif
lainnya adalah keganasan, penyakit kardiovaskular dan
perokok.

PDPI, 2014. Pneumonia Komunitas. Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan di


Indonesia.
PATOGENESIS

Inhalas Aspira Hematogenou Langsun


i si s g

Komorbid
Predisposisi :
:
diabetes mellitus
influenzae gagal ginjal menahun
alkoholism ggan imuniti
e PPOK
gizi jelek Mek. pertahanan pneumokoniosis
paru
Silia pada dinding mukosa
bronkus

silia

🞅 Silia: 100 kali


gerakan
/ kali
Diagnos
is
🞅 Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis, foto toraks dan laboratorium.
🞅 Diagnosis pasti Pnemonia komunitas ditegakkan jika pada foto toraks terdapat infiltrat /
air bronchogram ditambah dengan beberapa gejala :
🞅 Batuk
🞅 Perubahan karakteristik sputum/purulent
🞅 Suhu tubuh ≥ 38oC (aksilla) / riwayat demam
🞅 Nyeri dada
🞅 Sesak
🞅 Fisis : ditemukan tanda-tanda konsolidasi, suara napas bronkial dan ronkhi
🞅 Lekosit ≥ 10000 atau < 4500
Pemeriksaan
fisik
Inspeksi  asimetris, sisi hemitoraks yg
sakit tertinggal
Palpasi  asimetris, sisi hemitoraks yg
sakit tertinggal, fremitus raba/suara
meningkat
Perkusi  Redup
Auskultasi  Suara napas bronkovesikuler
– bronkial, suara bisik, krepitasi
Pemeriksaan
penunjang
1.Pemeriksaan
dahak
2.Darah
3.Foto toraks
Pemeriksaan
Dahak
spesimen yg diperoleh  pengecatan gram &
kultur

Pemeriksaan darah
🞅 Lekositosis ringan sampai tinggi
🞅 Hitung jenis bergeser ke kiri ( shift to
the left)
🞅 Kultur darah positif pada 20-25 %
penderita yang tidak diobati
Foto
toraks

🞅Pengisian alveoli olehcairan radang : opasitas/peningkatan


densitas ( konsolidasi ) disertai gambaran air bronchogram

🞅 Bila gejala klinis pneumonia khas namun gambaran radiologis


negatif  ulang foto toraks dalam 24-48 jam
Gambaran radiologis pneumonia lobaris
KLASIFIKASI PNEUMONIA

Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan


Predileksi / tempat
Sumber Infeksi Kuman penyebab infeksi
• Pneumonia yg didapat di • Pneum. bakterial • Pneumonia
masyarakat
(Community-acquired pn.)
• Pneum. lobaris (lobar
atipikal pneumonia)
• Pneumonia yg didapat • Bronchopneumonia
RS (Hospital-acquired pn. ) • Pneum. ok
di
• Pneum interstitialis
• Pneumonia aspirasi virus (interstitial
• Pne. Immunocompr. host • Pneum. ok jamur pneumonia)
/ patogen lainnya
🞅Pentingnya klasifikasi tsb. utk
menengarai :

 patogen penyebab

 terapi inisial antibiotik secara


empirik

 prognosis
KOMPLIK
 Efusi pleura
ASI Empiema
 Abses paru
 Atelektasis
 Syok septik
 Meningitis
TATALAKSANA
PNEMONIA
1.Tindakan umum ( general
suportif )
2.Koreksi kelainan tubuh yang
ada
3.Pemilihan antibiotik
Pemilihan
antibiotik :

Pertimbangkan :
🞅 kecenderungan epidemiologis setempat
🞅 usia penderita
🞅 penyakit penyerta / komorbid
🞅 faktor risiko sosial (alhohol, drug abuse, dll)
🞅 temuan kelainan paru (pem. fisik &
radiologis)
Terapi antibiotik
empirik

Y Mortaliti tinggi

 jangan menunda pemberian antibiotik

Y Keterbatasan tes-tes diagnostik untuk


identifikasi kuman patogen
Talaksana rawat
jalan
🞅 Suportif / simtomatik
🞅 Istirahat di tempat tidur

🞅 Minum secukupnya untuk mengatasi dehidrasi

🞅 Bila panas tinggi perlu dikompres atau minum obat penurun panas

🞅 Bila perlu dapat diberikan mukolitik dan ekspektoran

🞅 Pengobatan antibiotik harus diberikan


kurang dari 4 jam
Defini
si

🞅Hospital-a cquired Pneumonia (HAP)


> 48 jam MRS yg inkubasinya terjadi sesudah
MRS

🞅Ventilator-Assoc iated Pneumonia (VAP)


>48 jam setelah intubasi endotrakeal
Etiolo
gi penyebab beda dgn Pn Komuniti
Patogen

🞅 Non-MDR: S. pneumoniae, H. influenzae,


Methicillin-sensitive S. aureus (MSSA)

🞅 Kuman MDR: P. aeruginosa, E. coli, K. pneumoniae,


Acinetobacter spp, dan Methicillin-resistant S.
aureus (MRSA)

🞅 Jarang: Jamur, kuman anaerob dan virus


Patogenesi
s

🞅 Aspirasi (Kasus neurologis, Lansia)


🞅 Inhalasi (kontaminasi alat bantu nafas)
🞅 Hematogenik
🞅 Penyebaran direkta
EVALUASI : 48 - 72
jam
Suhu kembali normal
hari 2 - 4

RHONKI (-)
Hari 7 ( 60-
80%)

Leukosit kembali normal


hari 4

Perbaikan X-ray.
2 mgg ( 50.6 %)
4 mgg ( 66.7 %)
KRITERIA PEMULANGAN
PASIEN DARI PERAWATAN
RUMAH SAKIT

🞅 Tanda vital stabil dalam 24 jam terakhir


🞅 Mampu minum obat antibiotik per oral
🞅 Hidrasi dan nutrisi terjaga secara adekuat
🞅 Kesadaran normal atau sudah kembali tingkat kesadaran
semula.
🞅 Klinis dan psikososial tidak membutuhkan perawatan inap lebih
Pencegaha
n
🞅 Vaksinasi
🞅 Berhenti merokok
🞅 Menjaga kebersihan tangan, penggunaan
masker, menerapkan etika batuk
🞅 Menerapkan kewaspadaan standar dan isolasi pada
kasus khusus

PDPI, 2014. Pneumonia Komunitas. Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan di


Indonesia.
Pencegaha
n
Vaksinasi Pneumokokus (Pneumovax &
PneumoImmune)

PDPI, 2014. Pneumonia Komunitas. Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan di


Indonesia.
Pencegaha
n
Vaksinasi Influza
🞅 Efektif sebagai penc egahan penyakit pada usia tua dan
usia muda
🞅 Menc egah penyakit 70-90% pada orang yang sehat
dgn umur <65 tahun

PDPI, 2014. Pneumonia Komunitas. Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan di


Indonesia.
Terapi
Antibiotik

🞅 ATS/IDSA, American Thoracic Society/Infectious Disease Society of


America
Terapi
Antibiotik

🞅 ATS/IDSA, American Thoracic Society/Infectious Disease Society of


America
Prognos
is
🞅 Pada umumnya baik, tergantung faktor pasien, bakteri
penyebab dan penggunaan antibiotik yang tepat
dan adekuat.

PDPI, 2014. Pneumonia Komunitas. Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan di


Indonesia.
Skorin
g Pneumonia Severity Index (PSI)

🞅 Developed by Michael J. Fine, Thomas E. Auble, Donald M. Yealy, et al. Family Practice Management. April
2006:41–44; http://www.aafp.org/fpm/20060400/41outp.html
Skorin
g
Skor CURB 65
C : Confusion
(tingkat
kesadaran
berdasarkan uji
mental)
U : Urea
: respiratory rate
(frekuensi napas)
B : blood pressure
(tekanan darah)
5 : Umur >65 tahun

🞅 British Thoracic Society Guidelines for the Management of Community acquired Pneumonia in adults. Update 2009. Thorax
2009;64
Skorin
g
ATS-
Criteria For Severe Community acquired pneumonia
IDSA

Major Criteria
• Invasive mechanical ventilation
• Septic shock with the need for vasopressors
Indication for ICU admission: 1 Major or 2
Minor

🞅 Mandell, LA, Wunderink, RG, Anzueto, A, et al. IDSA/ATS guidelines on the management of CAP in adults. Clin Infect Dis 2007;
44:S27
Kesimpul
an
🞅 Pneumonia didefinisikan sebagai suatu peradangan paru yang
disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur,
parasit).
🞅 Manajemen pneumonia disesuaikan dengan faktor risiko, penyebab
infeksi, keparahan penyakit, sehingga dapat mendapatkan
pengobatan yang sesuai.
🞅 Skoring dapat dilakukan dengan berbagai metode seperti CURB-65, PSI,
dan ATS-IDSA.
🞅 Pencegahan dapat dilakukan dengan vaksinasi, berhenti merokok,
menjaga kebersihan tangan, penggunaan masker,
menerapkan kewaspadaan standar dan isolasi pada kasus
khusus.
TERIMA
KASIH

SalamSehat

Anda mungkin juga menyukai