Pembimbing:
dr. Susilo Prihranto, SpPD
Definisi
Peradangan (inflamasi) parenkim paru,
asinus paru terisi cairan radang dengan
atau tanpa infiltrasi sel radang.
Klinis
Radang paru yang disebabkan oleh
mikroorganisme (bakteri, jamur, virus,
parasit), bahan kimia, radiasi, aspirasi,
obat-obatan, dll
Kecuali oleh Mycobacterium TBC
Pneumonitis : radang paru yang
disebabkan oleh penyebab non infeksi
Pneumonia Komuniti (Community
Acquired Pneumonia = CAP)
Faktor resiko : yang menyebabkan
penurunan mekanisme pertahanan tubuh
1. Penyakit yang ada: PPOK, Gagal Jantung, DM
2. Usia > 65 thn
3. Perokok
4. Alkoholisme
5. Resiko aspirasi
Etiologi (1)
Penyebab spesifik yang dapat diidentifikasi
30-60%
Kuman Penyebab:
Strep pneumonia
Mycoplasma pneumonia
Virus respiratorik
Legionella pneumophila
Chlamydia pneumonia
Etiologi (2)
Hemophylus influenza
Moraxella catarrhalis (Aerobik gr -)
Staph aureus
Indikasi Rawat
C confusion
U Blood Urea > 7 mmol/L (jadi BUN
19,6mg/dl)
R Respiratory Rate > 30x/mnt
B Blood Pressure S < 90; D < 60
65 Age > 65 years
Bila ≥ 2 kriteria rawat
> 3 kriteria rawat ICU
Diagnosis (1)
Anamnesis : demam, batuk-batuk, sesak,
nyeri dada
Pemeriksaan fisik tergantung luas lesi
bagian yang sakit tertinggal, vokal fremitus
mengeras, perkusi: redup, bising nafas
bronkovesikuler sampai bronkial, ronki
basah halus sampai kasar
Diagnosis (2)
Foto thorax: PA & Lateral infiltrat sampai
konsolidasi dengan “air bronchogram”
Lab : leukositosis, shift to the left, LED meningkat
Kultur: darah dan sputum
Kimia darah: adakah tanda-tanda renal failure?
AGD: PO2 , PCO2 meningkat, sampai Asidosis
Respiratorik
Pungsi pleura diagnostik: cairan eksudat?
Pengobatan(1)
Empirik
Prinsip:
Antibiotik dalam waktu 4 jam setelah masuk rumah sakit
Tidak menggunakan β laktam sebagai monoterapi
empirik
makrolid sebagai monoterapi tanpa resiko drug resisten
pneumococcus atau organisme enterik gram –
Tidak menggunakan golongan quinolon monoterapi
pada penderita rawat ICU
Pengobatan(2)
Untuk penderita non ICU monoterapi quinolon
ekuivalen kombinasi β laktam/ makrolid
Merupakan kombinasi terapi kombinasi misalnya
makrolid/ golongan kuinolon + β laktam
Pengobatan > 14 hari
Terapi yang efektif memberi hasil dalam 48-72
jam
Pneumonia Nosokomial
(Hospital Acquired Pneumonia = HAP)
Pneumonia yang didapat 48-72 jam setelah
masuk rumah sakit
Merupakan infeksi nosokomial yang
penting
Penyebab kematian terbanyak
Umumnya di ICU pada penderita yang
menggunakan ventilator (Ventilator
Associated Pneumonia = VAP)
Etiologi (1)
Kelompok yang ditemui pada C.A.P
termasuk
1. S. Pneumonia
2. Strep. Lainnya
3. H. influenza
4. Methicillin Sensitive Staph Aureus (MSSA)
5. Golongan anaerob
Etiologi (2)
Group lainnya
1. Multidrug Resistant Enterobacteria
2. Acinetobacter spp
3. Pseudomonas Aeruginosa
4. Methicillin Resistant Staph Aureus (MRSA)
Pencegahan Pneumonia Nosokomial
3 faktor penting patogenesis VAP
Kolonisasi kuman orofaring
Aspirasi kuman orofaring
Pertahanan tubuh
Dengan
Pembatasan pemakaian antibiotik dapat mengganggu
flora normal
Penanganan yang higenis
Hati-hati pemberian profilaksis anti perdarahan TGI yang
dapat meninggikan pH lambung
Diagnosa
Foto Thoraks
Perubahan/ infiltrat baru
Tanda sistemik: demam, leukositosis
Sekret purulen
Kultur : - Sputum
- Darah
Pengobatan
Usahakan kultur kuman
Mulai pengobatan broad spectrum AB
Sesuaikan pengobatan dengan hasil kultur
Kultur (-) terapi dihentikan
Th/ stop 7-8 hari
TERIMA KASIH