Pemerikasaan Jasmani:
Terapi Medikamentosa
Non Medikamentosa
• Edukasi: Tetap menjaga pola makan, lebih memperhatikan
untuk konsumsi yang makanan asin.
• Melakukan olahraga ringan minimal 30 menit setiap harinya,
minimal 3 kali dalam seminggu
• Istirahat yang cukup.
Kesimpulan: Balai Pengobatan Umum: Dokter Muda telah mencapai level 3, yaitu
melakukan anamnesis hingga penatalaksanaan di bawah supervisi.
3. Balai Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Lokasi : KIA/Imunisasi/KB/MTBS/IVA
Waktu : 08.00 – 12.00
Koas : Desy Purnamasari
Pembimbing : dr. Allan
Kegiatan :
• Memanggil pasien
• Menimbang berat badan bayi dan mengukur suhu tubuh
• Mempersiapkan vaksin yang akan disuntikan
• Informed consent ke orangtua pasien untuk dilakukan
penyuntikan imunisasi
• Menjelaskan KIPI
Kesimpulan:
KIA: Dokter Muda telah mencapai level 3, yaitu melakukan
anamnesis hingga penatalaksanaan di bawah supervisi.
4. Penyuluhan Imunisasi
Pukul : 09.00-12.50
Pembimbing : ibu Bidan Asih
Tempat : kediaman ibu RW.08 duren sawit
Koas :
- Cliff Alexander Goglief Muskitta (13-002)
- Marischa Regina Siahaan ( 13-053 )
- Tifani Sutrisno (13-217)
- Ventimas Zulfa (14-038)
- David Arnoldus D R Serang ( 14-219)
Imunisasi adalah program pencegahan penyakit menular yang diterapkan dengan
memberikan vaksin sehingga orang tersbut imun atau resisten terhadap penyakit
tersebut. Program imunisasi dimulai sejak usia bayi hinggan masuk usia sekolah.
5. Penyuluhan Kanker Servix
Pembimbing : dr.Margaretha
Tempat : kediaman ibu RW.08 duren sawit
Koas :
- Cliff Alexander Goglief Muskitta (13-002)
- Marischa Regina Siahaan (13-053)
- Tifani Sutrisno (13-217)
- Ventimas Zulfa (14-038)
- David Arnoldus D R Serang (14-219)
Kanker serviks adalah kanker yang terjadi saat ada sel-sel di leher rahim alias serviks
yang tidak normal, dan berkembang terus dengan tidak terkendali. Sel-sel abnormal
tersebut bisa berkembang dengan cepat sehingga mengakibatkan tumor pada serviks.
Tumor yang ganas nantinya berkembang jadi penyebab kanker serviks.
6. Pemeriksaan IVA
Pembimbing : dr. Margaretha dan bu bidan Asih
Tempat : kediaman ibu Rw.08 duren sawit
Koas :
- Marischa Regina Siahaan ( 13-053 )
- Tifani Sutrisno (13-217)
- Ventimas Zulfa (14-038)
tes IVA (inspeksi visual asam asetat) adalah pemeriksaan leher rahim yang juga bisa
digunakan sebagai pendeteksi pertama. Jika dibandingkan dengan pap smear, tes
IVA cenderung lebih murah karena pemeriksaan dan hasil diolah langsung, tanpa
harus menunggu hasil laboratorium.
RABU, 5 SEPTEMBER 2018
Lokasi : Balai Pengobatan Umum Koass: Cliff G. Muskitta, Ghea Jovita,
Waktu : 08.00 – 12.00 Marischa Regina Siahaan, Desy Purnamasari
Pembimbing : dr. Tiurma Yunita
PASIEN PUSKESMAS KELURAHAN KLENDER II
Anamnesis:
• Identitas: An. M. Ridho (8 tahun)
• Pasien datang dengan keluhan bengkak mata sebelah kanan sejak 2 hari yang lalu, terasa sakit, nyeri +,
pandangan kabur disangkal, keluar banyak ait mata +, mata merah + . Pasien memelihara burung dan
jarang mencuci tangan dan kebersihan diri. Alergi (-).
Pemerikasaan Jasmani:
Terapi Medikamentosa
Non Medikamentosa
Edukasi:
• Jaga kebersihan mata dan Cuci tangan
setiap memegang mata
• Tetap menjaga pola makan
• Melakukan olahraga ringan minimal 30
menit setiap harinya, minimal 3 kali
dalam seminggu
• Istirahat yang cukup
Kesimpulan: Balai Pengobatan Umum: Dokter Muda telah mencapai level 3, yaitu
melakukan anamnesis hingga penatalaksanaan di bawah supervisi.
2. Farmasi (Pemberian obat dan Edukasi di Apotek)
• Lokasi : Puskesmas Klender II Kecamatan Duren Sawit
• Waktu : 08.00 – 12.00 WIB
• Kegiatan :
Mengetahui obat generik yang sering digunakan di puskesmas terkait berbagai penyakit.
Mengetahui jenis KB yang digunakan di puskesmas yaitu pil KB kombinasi untuk 1 bulan, dan
suntik KB per 3 bulan.
Melakukan edukasi pada pasien terkait obat yang diberikan yaitu berapa jumlah obat yang
dikonsumsi sekali minum, cara penggunaan obat, waktu meminum obat, kemungkinan efek
samping yang muncul, dan edukasi untuk menghabiskan obat antibiotik.
Anamnesis:
• Identitas: Ny.Y (69 tahun)
Keluhan: Sakit kepala dan leher bagian belakang tegang sejak 1 minggu yang lalu. sakit kepala terutama
dirasakan bila sedang stress. Leher bagian belakang sakit terutama saat bangun di pagi hari. Penglihatan
kabur disangkal, nyeri ulu hati disangkal.
Riwayat
Edukasi
Kesimpulan: Mahasiswa telah mampu mencapai level 4, yaitu Dokter Muda sudah mampu
melakukan secara mandiri anamnesis, pemeriksaan fisik, memberi saran pemeriksaan
penunjang, diagnosis, dan perencanaan terapi farmakologis dan non-farmakologis.
3. Penyuluhan
Kelas Balita dan ORI DPT 3 RW 06
• Pembimbing: dr. Margaretha
• Koas : Ghea Jovita Sinaga, Desy Purnamasari
• Lokasi : Posyandu RW 06
• Waktu : 08.00 – 12.00
• Kegiatan :
• Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pengukuran berat badan, tinggi badan/panjang badan balita.
• Melakukan pemberian imunisasi DPT 3 dibantu bidan puskesmas dan ibu ibu kader setempat.
• Memberi edukasi tentang KIPI yang akan muncul setelah pemberian vaksin, memberi edukasi seputar personal
hygiene dan pola makan gizi seimbang untuk anak dan melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan secara
rutin di posyandu terdekat.
• Kesimpulan : Pada aktivitas pemberian vaksin DPT 3, Dokter Muda telah mencapai level 3, dokter muda mampu
melakukan pemberian vaksin DPT dan memberi edukasi kepada ibu balita dibawah supervise
4. Farmasi
Pemberian obat dan Edukasi di Apotek
• Lokasi : Puskesmas Klender II Kecamatan Duren Sawit
• Waktu : 08.00 – 12.00 WIB
• Pembimbing : Ibu Yunita
• Koas : Lovi Jasngari
• Kegiatan :
• Mengetahui obat generik yang sering digunakan di puskesmas terkait berbagai penyakit seperti ISPA pada bayi, balita,
anak, remaja maupun dewasa, asma bronkiale, tinea corporis, selulitis, konjungtivitis, diare, cephalgia, infeksi pada
genitalia, dan hipertensi.
• Melakukan edukasi pada pasien terkait obat yang diberikan yaitu berapa jumlah obat yang dikonsumsi sekali minum,
cara penggunaan obat, waktu meminum obat, kemungkinan efek samping yang muncul, dan edukasi untuk
menghabiskan obat antibiotik.
• Mengetahui cara pembuatan obat puyer untuk anak.
• Kesimpulan :
• Pada kegiatan di Apotek Puskesmas Klender II, dapat disimpulkan bahwa Dokter Muda telah mencapai kompetensi
level 4 yaitu mampu melakukan edukasi mengenai obat yang akan diberikan pada pasien terkait penyakit pasien serta
mampu membuat sediaan obat sederhana yaitu puyer untuk anak.
Jum’at, 7 SEPTEMBER 2018
Lokasi : Balai Pengobatan Umum Pembimbing: dr. Tiurma Yunita
Waktu : 08.00 – 12.00 Koass: Tifany Sutrisno, Ghea Jovita
Anamnesis:
• Identitas: Tn. I (23 tahun)
Keluhan: Mencret-mencret > 10 kali sejak 1 hari SMRS, berwarna kuning kecoklatan, air > ampas, lendir (-),
darah (-), menyemprot (+). Pasien juga mengeluhkan hidung berair, gatal dan bersin-bersin setiap bangun
pagi sejak 6 bulan yang lalu.
Riwayat
Farmakologis:
Terapi Oralit sachet 200 diberikan 5 bungkus.
Zink tablet 20 mg diberikan 1x1 sehari selama 5 hari.
Non Farmakologis:
Memberi informasi kepada pasien cara menggunakan oralit, dikonsumsi
setiap kali BAB encer.
Mengedukasi pasien untuk mengonsumsi tablet zink agar diare dapat
segera berhenti dan tidak sering kambuh.
Memberi informasi pada pasien untuk mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan, mengonsumsi sayuran dan buah teratur dengan pilihan
bervariasi untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan
membantu meringankan gejala rhinitis alergi yang dialami.
Menggunakan masker ke manapun pasien pergi, jaket di udara dingin,
menghindari mandi malam hari, makan dan minum teratur, tidur cukup
minimal 7-8 jam sehari dan olahraga teratur 30 menit setiap hari.
Kegiatan diluar Puskesmas : Screening Kesehatan SMAN 59 Klender
Pukul : 08.00-12.15 WIB
Lokasi : Aula SMAN 59 Klender, Jakarta Timur
Pembimbing: dr. Margaretha, Bidan Lusi, Bidan Debby, Bidan Anellia
Koas : Desy Purnamasari, Marischa Regina Siahaan, Lovi Jasngari, David A.D.R Serang
Kesimpulan : Mahasiswa telah mampu mencapai level 4, yaitu Dokter Muda sudah mampu
melakukan secara mandiri anamnesis, pemeriksaan fisik, memberi saran pemeriksaan penunjang,
diagnosis, dan perencanaan terapi farmakologis dan non-farmakologis.
Senin, 10 September 2018
Kegiatan didalam Puskemas (Penyuluhan
tentang Penyakit Flu Burung )
Pukul : 08.00-08.30 WIB
Tempat : Puskesmas Klender II klender
Pembimbing : dr. Tiurma Yunita
Presentan : Lovi Jasngari
Nama Pasien : Ny. Melah Kartini Riwayat Perilaku dan Kebiasaan Pribadi :
Usia : 53 tahun Pasien mengatakan bahwa pasien sudah
• Anamnesis: mengurangi konsumsi makanan yang
Keluhan Utama : Batuk dan pusing digoreng, dan banyak minum air putih
hangat
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien Tinjauan Umum :
mengeluh batuk disertai dahak berwarna Alergi obat dan makanan (-) mata terasa
bening, hidung tersumbat +/- 3 hari, batuk berputar (-) kaki dan tangan terdapat
hilang timbul, semakin berat bila pasien keluhan (-), sakit pada bagian perut (-),
makan-makanan yang di goreng, pasien BAB dan BAK (lancar), mual dan muntah (-)
sudaah minum obat OBH Combi namun
tidak ada perubahan, pasien mengeluh
demam sudah 2 hari, terasa pusing dan
badan terasa ngilu
Keluhan Tambahan : Tidak ada keluhan
Riwayat Penyakit Dahulu : 3 bulan yang
lalu pasien mengalami Flu
•Pemeriksaan Jasmani:
Pemeriksaan Tanda – tanda Vital
Kesadaran : Kompos mentis
KeadaanUmum : Tampak sakit ringan
Suhu : 37,2˚C
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 78 x/menit
RR : 20 x/menit
Status Generalis
Mata : dalam batas normal
Telinga : sekret (-), massa (-)
Hidung : sekret (-), massa (-) Paru
Tenggorokan : Uvula di tengah, faring Inspeksi : simetris
hiperemis (-), tonsil T1/T1 Palpasi : vocal fremitus +/+
Gigi dan mulut: dalam batas normal Perkusi : sonor +/+
Leher : dalam batas normal Auskultasi : bunyi nafas dasar vesikuler
KGB : dalam batas normal +/+, Rh -/-, Wh -/-
Jantung :
•Inspeksi : tidak ada bendungan vena
•Palpasi : ictus cordis teraba, 86 x/menit
•Perkusi : batas jantung kanan di linea parasternal dextra, dan batas
jantung kiri di linea mid clavicula sinistra
•Auskultasi : tidak ada bunyi jantung tambahan, selain bunyi jantung 1 dan 2
Abdomen :
•Inspeksi : perut tidak membuncit, tidak terdapat bendungan vena
•Palpasi : supel, nyeri tekan (-)
•Perkusi : timpani
•Auskultasi : bising usus normal, 4 x/menit
Ekstremitas : edema (-)
THT:
Telinga : dalam batas normal
Hidung : secret +/+
Tenggorokan : dalam batas normal
Diagnosis : ISPA, ICD 10 : J06
Non Medikamentosa
Edukasi:
1.Tetap menjaga pola makan, lebih memperhatikan untuk konsumsi
yang makanan yang tidak di goreng
2.Melakukan olahraga ringan minimal 30 menit setiap harinya,
minimal 3 kali dalam seminggu
3.Istirahat yang cukup
4.Minum obat yang teratur dan minum air putih hangat minimal 8
gelas perhari
Kegiatan diluar Puskemas, Screening, ORI dan Pemberian Obat
Cacing
Lokasi : SDN Klender 21
Waktu : 08.00 – selesai
Pembimbing :
-Dr. Margaretha Dokter Muda :
-Bidan Asih -Cliff G. Muskitta
-Bidan Anel -Tifany Sutrisno
-Bidan Debby
Kegiatan : Screening dan pemberian obat cacing
•Penyelenggaraan dilakukan di SDN Klender 21
•Sasarannya adalah anak SD kelas 1 sampai kelas 6
•Melakukan penyuluhan singkat di depan anak-anak mengenai infeksi cacing
dan cara mencegahnya
•Penyutikan Td untuk mencegah terjadinya infeksi Tetanus dan Difteri
Dokter Muda :
Ghea Jovita
Marischa Regina Siahaan
Desy Purnamasari
Sasaran :
-Screening Kesehatan : Siswa/i Kelas 1 dan 2
-Pemberian Obat Cacing : Siswa/i Kelas 1 dan 2
-Imunisasi DT : Siswa/i Kelas 1 – 6
Rabu, 12 September 2018
• Kegiatan didalam Puskemas (Penyuluhan tentang Penyakit TBC)
Status Generalis
Mata : konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-),
cekung (-/-)
Telinga : normotia, sekret (-), massa (-)
Hidung : sekret (-), massa (-), bercak darah (+)
Tenggorokan : uvula di tengah, arcus faring hiperemis
(-), tonsil hiperemis (-),
T1/T1
Gigi dan mulut: dalam batas normal
Leher : dalam batas normal
KGB : tidak teraba membesar
Paru :
•Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris
•Palpasi : vocal fremitus (+/+)
•Perkusi : sonor (+/+)
•Auskultasi : bunyi nafas dasar vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung :
•Inspeksi : tidak ada bendungan vena, ictus cordis tidak terlihat
•Palpasi : ictus cordis teraba, 88 x/menit
•Perkusi : batas jantung kanan di linea parasternal dextra, dan
batas jantung
kiri di linea mid clavicula sinistra
•Auskultasi : BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
• Inspeksi : perut tampak datar, tidak terlihat massa
•Palpasi : nyeri tekan (-), turgor cukup
•Perkusi : timpani
•Auskultasi : bising usus normal, 5 x/menit
•Ekstremitas : edema (-), akral hangat, CRT <2 detik
Diagnosis
•Epistaksis (ICD 10 : R.04.4)
Terapi
Medikamentosa:
R/ Paracetamol tab 500 mg No. V S 3 dd ½ tab feb.dur
R/ Vitamin C tab 100 mg No. IX S 1 dd 1 tab
R/ Sulfas Ferrosus tab 325 mg No. III S 1 dd I tab
Non Medikamentosa
Edukasi:
- Hindari pemicu mimisan; cuaca panas, aktivitas fisik
berlebih.
- Istirahat cukup
• Kegiatan diluar Puskesmas : Screening Kesehatan SMAN 59
Klender
Pukul : 08.00-12.15 WIB
Lokasi : Aula SMAN 59 Klender, Jakarta Timur
Pembimbing:
-dr. Margaretha
-Bidan Lusi
-Bidan Debby
-Bidan Anellia
Koas : Desy Purnamasari
Lovi Jasngari
Kamis, 13 september 2018
Kegiatan didalam Puskemas (Penyuluhan
tentang Penyakit OA)
Pukul : 08.00-08.30 WIB
Tempat : Puskesmas Klender II klender
Pembimbing : dr. Tiurma Yunita
Presentan : Desy Purnamasari
Kegiatan :
•Mengambil status pasien dari loket pendaftaran menuju ke dalam balai pengobatan umum,
memanggil pasien satu per satu untuk masuk ke dalam balai pengobatan umum.
•Memberikan salam dengan berjabat tangan, dan memperkenalkan diri kepada pasien,
mempersilahkan pasien untuk duduk. Berkomunikasi dengan baik kepada pasien.
•Melakukan anamnesis tentang identitas pasien.
•Melakukan anamnesis (autoanamnesis dan alloanamnesis) tentang riwayat penyakit sekarang;
keluhan utama pasien, onset, lokasi, kronologis, kualitas, kuantitas, faktor memperberat dan
memperingan. Tanyakan pula keluhan tambahan, riwayat kebiasaan pasien, riwayat penyakit
dahulu dan riwayat penyakit keluarga dan menuliskannya pada status pasien.
•Melakukan pemeriksaan fisik berupa penilaian tanda-tanda vital; pengukuran tekanan darah,
frekuensi denyut nadi, frekuensi nafas, suhu tubuh. Serta melakukan pengukuran antopometri
pasien; berat badan dan tinggi badan.
•Melakukan pemeriksaan fisik yang sesuai dengan keluhan.
•Melakukan konsultasi dengan dokter supervisi yang bertugas, diskusi perihal diagnosis kerja
(berikut kode diagnosis ICD X) serta rencana terapi medikamentosa dan non medikamentosa
yang akan diberikan.
•Melakukan penulisan resep.
•Menyerahkan resep obat kepada pasien, menjelaskan tata cara pemakaian obat, serta efek
samping yang dimungkinkan, serta edukasi pola hidup untuk mendukung proses
penyembuhan pasien dan edukasi untuk kembali apabila keluhan tidak hilang setelah
pemakaian obat.
•Meminta pasien untuk menyerahkan resep ke bagian farmasi.
•Memberikan salam penutup dengan berjabat tangan.
PASIEN PUSKESMAS
Nama Pasien : An. S
Usia : 9 tahun
Anamnesis:
Paru :
Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris
Palpasi : vocal fremitus (+/+)
Perkusi : sonor (+/+)
Auskultasi : bunyi nafas dasar vesikuler (+/+), rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
Jantung :
Inspeksi : tidak ada bendungan vena, ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba, 94 x/menit
Perkusi : batas jantung kanan di linea parasternal dextra, dan
batas jantung kiri di linea mid clavicula sinistra
Auskultasi : BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
Inspeksi : perut tampak datar, tidak terlihat massa
Palpasi : nyeri tekan (-), turgor cukup
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus normal, 4 x/menit
Ekstremitas : edema (-), akral hangat, CRT <2 detik
Diagnosis
Ginggivitis (ICD 10 : K.05.1)
Terapi
Medikamentosa:
R/ Amoxicilin tab 500 mg No. V S 3 dd ½ tab (habiskan)
R/ Dexamethasone tab 0,5 mg No. V S 3 dd ½ tab
R/ Vitamin C tab 100 mg No. IX S 3 dd 1 tab
Non Medikamentosa
Edukasi:
- Minum obat teratur
- Makan makanan bergizi, higenis secara teratur
- Konsul ke dokter gigi
Kegiatan di Luar Puskesmas Posbindu
Tempat : Sekolah Paud RW.08 duren Sawit
Pukul : 09.00 – selesai
Pelaksana : Puskesmas Klender II
Pembimbing : Bidan Deby
Dokter Muda : Ventimas Zulfa
Hadirin : Warga RW.08
Posbindu ini adalah singkatan dari Pos Pembinaan Terpadu untuk Penyakit Tidak
Menular. Nah, strategi dari Kemenkes ini adalah salah satu upaya kesehatan
berbasis masyarakat yang sekaligus promotif dan promotif, apalagi dalam
menanggulangi penyakit tidak menular atau PMT. Di antara yang lain, penyakit
tidak menular yang semaking menghawatirkan ini adalah diabetes, hipertensi,
obesitas bahkan penyakit jantung. Banyak sekali factor risiko terkena PTM meliputi
merokok, pola makan tidak sehat, kurang olahraga dan bahkan kekurangan gizi
selama 1000 hari pertama yang sangat penting
Kegiatan di Luar Puskesmas Screening & Pemberian Obat Cacing
Tempat : 13 September 2018 – SD SALAFY AZ-ZIYADAH
Pukul : 08.00 – selesai
Pelaksana : Puskesmas Klender II
Pembimbing :
- dr. Margaretha
- dr. Allan
- Bidan Anellia
Koass :
- Tifany Sutrisno
- Lovi Jasngari
- David A.D.R Serang
Hadirin : Anak – anak SD Kelas 1 – kelas 6
Kegiatan :
a.Screening Kesehatan Berkala dan Pemberian Obat Cacing, dilakukan pada
siswa dan siswi kelas 1
• Penyelenggaraan dilakukan dengan “pola lima meja” sebagaimana
diuraikan antara lain :
Meja 1: pendaftaran
Meja 2: penimbangan berat badan dan tinggi badan
Meja 3: pemeriksaan visus mata
Meja 4: meja pemeriksaan, perorangan
Melakukan pengukuran, suhu, nadi dan frekuensi pernapasan
Mendengarkan bising jantung dan bising paru
Memeriksa buta warna dengan buku ishihara
Memeriksa kesehatan mata dan telinga
Memeriksa kesehatan gigi dan mulut
Memberikan edukasi kepada pelajar yang dilakukan skrining.
Jumat, 14 september 2018
Kegiatan :
1. Penyuluhan mengenai Hipertensi
2. Balai Pengobatan Umum
3. Kegiatan di luar Puskesmas ( Screening dan ORI Difteri ketiga)
Kegiatan didalam Puskemas (Penyuluhan
tentang Penyakit Hipertensi)
Pukul : 08.00-08.30 WIB
Tempat : Puskesmas Klender II klender
Pembimbing : dr. Tiurma Yunita
Presentan : Marischa Regina Siahaan
Kegiatan :
•Mengambil status pasien dari loket pendaftaran menuju ke dalam balai pengobatan umum,
memanggil pasien satu per satu untuk masuk ke dalam balai pengobatan umum.
•Memberikan salam dengan berjabat tangan, dan memperkenalkan diri kepada pasien,
mempersilahkan pasien untuk duduk. Berkomunikasi dengan baik kepada pasien.
•Melakukan anamnesis tentang identitas pasien.
•Melakukan anamnesis (autoanamnesis dan alloanamnesis) tentang riwayat penyakit sekarang;
keluhan utama pasien, onset, lokasi, kronologis, kualitas, kuantitas, faktor memperberat dan
memperingan. Tanyakan pula keluhan tambahan, riwayat kebiasaan pasien, riwayat penyakit
dahulu dan riwayat penyakit keluarga dan menuliskannya pada status pasien.
•Melakukan pemeriksaan fisik berupa penilaian tanda-tanda vital; pengukuran tekanan darah,
frekuensi denyut nadi, frekuensi nafas, suhu tubuh. Serta melakukan pengukuran antopometri
pasien; berat badan dan tinggi badan.
•Melakukan pemeriksaan fisik yang sesuai dengan keluhan.
•Melakukan konsultasi dengan dokter supervisi yang bertugas, diskusi perihal diagnosis kerja
(berikut kode diagnosis ICD X) serta rencana terapi medikamentosa dan non medikamentosa
yang akan diberikan.
•Melakukan penulisan resep.
•Menyerahkan resep obat kepada pasien, menjelaskan tata cara pemakaian obat, serta efek
samping yang dimungkinkan, serta edukasi pola hidup untuk mendukung proses
penyembuhan pasien dan edukasi untuk kembali apabila keluhan tidak hilang setelah
pemakaian obat.
•Meminta pasien untuk menyerahkan resep ke bagian farmasi.
•Memberikan salam penutup dengan berjabat tangan.
PASIEN PUSKESMAS
Nama Pasien : Tn. A
Usia : 24 tahun
Anamnesis:
Keluhan Utama : BAB Cair
Keluhan Tambahan
Demam, nyeri perut, rasa panas pada anus dan lemas.
Riwayat Penyakit Dahulu : Disangkal
Riwayat Perilaku dan Kebiasaan Pribadi : Normal
Tinjauan Umum
Alergi Obat : (-)
Alergi Makanan : (-)
Pemeriksaan Jasmani:
Pemeriksaan Tanda – tanda Vital
Kesadaran : Komposmentis
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Suhu : 38,3˚C
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 86 x/menit
RR : 22 x/menit
Pemeriksaan Antopometri
Berat Badan : 67 kg
Tinggi Badan : 169 cm
IMT : 67 : (1,69)2 = 23,4 kg/m2
Kesan : normal
Diagnosis
Disentri (ICD 10 : A.06)
Terapi
Medikamentosa:
R/ Paracetamol tab 500 mg No. IX S 3 dd I tab feb. dur.
R/ Cotrimoxazol tab 480 mg No. XX S 2 dd I tab (habiskan)
R/ Zinc tab 20 mg No. X S 1 dd I tab (habiskan)
R/ Oralit Sach No. X S tiap habis BAB
Non Medikamentosa
Edukasi:
• Minum obat teratur, paracetamol diminum bila demam saja, antibiotic dan zinc harus
dihabiskan, oralit diminum tiap habis BAB.
• Minum banyak agar tidak dehidrasi.
• Makan makanan bergizi dan higenis, hindari makanan yang merangsang (makanan pedas,
bersantan, dll).
• Jangan jajan sembarangan, hindari jajanan yang tidak higenis, lebih baik bawa bekal dari
rumah yang terjamin kebersihannya.
• Apabila dalam 3-5 hari keluhan tidak hilang, harap konsultasi kembali ke dokter untuk
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kegiatan di Luar Puskesmas Screening & ORI Ketiga
Outbreak Response Immunization (ORI) adalah salah satu upaya penanggulangan kejadian luar
biasa (KLB) suatu penyakit dengan pemberian imunisasi. Kemenkes Menegaskan bahwan ORI
difteri terdiri dari 3 putaran. Outbreak Response Immunization (ORI) putaran pertama sebagai
upaya pengendalian KLB Difteri telah dilaksanakan pada pertengahan Desember 2017. Bulan
Januari 2018 ini merupakan jadwal putaran kedua ORI Difteri. Sementara ORI putaran ketiga
dilakukan 6 bulan kemudian. ORI Difteri perlu dilakukan 3 kali untuk membentuk kekebalan
tubuh dari bakteri corynebacterium diphteriae
Penyelenggaraan ORI dilakukan dengan “pola empat meja” sebagaimana diuraikan antara lain
` Meja 1: pendaftaran
Meja 2: Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik sebelum ORI
Meja 3: Pemberian suntikan ORI
Meja 4: Konsultasi
Kesimpulan :
Pelaksaan Skrining oleh Dokter Muda telah mencapai level 3, yaitu mampu melakukan
penyelenggaran skrining secara mandiri serta menerapkan dibawah supervise
TERIMA KASIH
LAMPIRAN
• Rabu, 5/9/18
Kegiatan Penyuluhan Penyakit infeksi dan Pemberian ORI ke-3 warga RW.05
• Farmasi
Kegiatan dalam Puskesmas (Penyuluhan tentang penyakit TBC)
• Balai Pengobatan Umum
• Kegiatan diluar puskesmas klender (Penyuluhan kelas Balita dan ORI
DPT 3 RW 06)
• Farmasi
• Jumat, 7/9/18
• Poli Umum
Screening SMAN 59 klender
• Senin, 10/9/18