Oleh:
Ni kadek dwik widiastini
213213290
1. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. G
Umur : 74 Tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status : Kawin
Pendidikan : S2
Pekerjaan : Tidak berkerja
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Desa Bucu Paksabali
Tanggal Masuk : 3 Juli 2022
Tanggal Pengkajian : 4 Juli 2022
No. Register 001091
Diagnosa Medis : Gagal ginjal kronis (CKG), Diabetes melitus (DM), Gagal
Jantung (CHF), Hypertensive Heart Disease (HHG)
3. Pola eliminasi.
Sebelum sakit :Pasien BAB kadang – kadang 2x sehari, BAB klien tidak ada lendir maupun darah
warna kuning kecoklatan. Klien sebelumnya BAK 3 – 4 kali sehari dengan warna kuning jernih,
bau khas.
Selama sakit :Pasien selama sakit BAK selama sehari yaitu 2x sekitar ± 200 cc dengan kondisi warna
kuning dan BAB selama sehari yaitu 2x.
4. Pola aktivitas dan kebersihan diri.
Sebelum sakit : Pasiendapat menjalankan aktivitas sehari – hari seperti berjalan, memasak dan
melakukan aktivitas tersebut secara mandiri. Pada waktu senggang klien pergunakan untuk menonton
TV dan bersosialisasi diri dengan tetangga.
Selama sakit : Pasien selama di rumah sakit hanya berbaring dan duduk saja di tempat tidur.
5. Pola istrahat dan tidur.
Sebelum sakit :Pasien tidur sehari kurang lebih 8 jam dengan kriteria pada malam hari.
Selama sakit : Pasien siang hari hanya tidur sebentar sekitar 1 jam saja, sedangkan pada malam hari
bila nyeri kumat hanya bisa tidur sedikit saja kadang dari jam 00:00 sampai pagi sampai subuh.
6. Pola kognitif dan persepsi sensori.
Sebelum sakit : Pasien sebelum sakit berbicara jelas, orientasi sadar, dan dapat menjawab sempurna
dengan verbal dari orang sekitar.
Selama sakit : Klien dapat berbicara dengaan jelas (dapat dimengerti), orientasi sadar, klien ketika
ditanya dapat menjawab sempurna dengan verbal dari orang disekitarnya.
7. Pola konsep diri.
a. Gambaraan Diri : Pasien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya.
b. Ideal Diri : Pasien dan keluarga mengatakan dan berharap agar cepat sembuh agar bisa cepat
berkumpul dengan anggota keluarga yang lain.
c. Harga Diri : Hubungan pasien dengan perawat dan orang lain di sekitarnya baik.
d. Peran Diri : Pasien dirumah sebagai anak, dan di lingkungan masyarakat hanya sebagai anggota
masyarakat biasa.
e. Identitas : pasien dirumah sebagai anakyang hanya melakuakan kegiatan seperti kewajibanya dan
klien merasa puas dengan kegiatannya.
8. Pola Peran – Hubungan.
Hubungan pasien dengan keluarga baik, dengan perawat juga baik dengan bahasa bali
9. Pola seksual dan seksualitas.
Sebelum sakit : Pasien menarche pada usia 13 tahun. Klien belum menikah sehingga belum melakukan
seksualitas.
Selama sakit : Pasien belum pernah haid dirumah sakit dan belum melakukan hubungan seksualitas.
10. Pola mekanisme koping.
Jika klien mempunyai masalah biasanya menyelesaikan masalah di bantu oleh keluarganya dengan
cara berunding.
11. Pola nilai kepercayaan.
Sebelum sakit : Pasien beragama hindu, di rumah pasien beribadah sembahyang.
Selama sakit : Pasien selama sakit tidak menjalankan sembahyang karena kesulitan dalam bergerak
dengan nyeri perutnya. Klien juga percaya bahwa sakitnya bisa segera sembuh.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
b. Kesadaran : Composmetis
c. Nadi : 90 x/menit
d. Temperature : 36 ºC
IMT : BB/TB² (m) : 36/1,5 : 16 ( Gizi kurang / sangat kurus ) normal 18,5 – 25 (
Departemen Kesehatan RI ).
4. Kepala
c. Rambut : Ketebalan sedang, keadaan kulit kepala bersih, tidak ada lesi, tidak ada
ketombe.
d. Mulut : Keadaan mulut lembab, gusi tidak berdarah/ bengkak, keadaan gigi bersih, tidak
ada pembesaran tonsil, tidak ada karies.
f. Hidung : Bentuk hidung simetris, patensi hidung baik, tidak ada sumbatan, septum hidung
utuh.
g. Telinga : Telinga kanan dan kiri simetris, tidak ada penumpukkan serumen, respon
pendengaran baik.
5. Dada
a. Paru-paru Inspeksi : Simetris, tidak ada benjolan, tidak ada retraksi intercosta
b. Jantung
Perkusi : Pekak
Auskultasi : bunyi jantung terdengar reguler ( S1 dan S2). Tidak ada bunyi tambahan.
galop (-), mur - mur (-).
c. Abdomen
Inspeksi : Bentuk perut datar, tidak ada benjolan pada umbilikus, tidak ada asites.
Auskultasi : Peristaltik usus 15x/ menit
Perkusi : Timpani Palpasi : Ada nyeri tekan di kuadran bawah, dinding perut lentur, tidak
ada massa.
6. Genetalia
7. Anus
8. Ekstremitas
Superior : tidak ada kelainan bawaan, cacat maupun lumpuh, tidak terdapat edema
maupun varises, Klien dapat bergerak sendiri.
Inferior : klien dapat menggerakkan kakinya, tidak terdapat deformitas / kelainan bawaan
maupun cacat/lumpuh pada bagian pinggul kebawah sampai kaki, akral hangat.
Warna kulit sawo matang, kelembaban kulit sedang, CRT < 3 menit.
E. Data penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
- - -
A. ANALISIS DATA
Data Etiologi Masalah TTD
DS: Agen pencedraan fisik Nyeri akut
Pasien mengeluh nyeri perut sampai Tampak meringis
ke pinggang dengan skala 2 dan mual Mengeluh nyeri
DO: Gelisah
keadaan pasien lemah, pasien Tekanan darah meningkat
meringis kesakitan gelisah, TD:
198/79 mmhg, RR: 18x/menit, Nadi:
72x/menit, Suhu: 360c, saturasi: 99
DS: Kurangnya aktivitas fisik Berat badan lebih
Pasien mengatakan saat sakit makan harian
berkurang 50% tidak nafsu makan, Gangguan kebiasaan makan
BB pasien melebihi ideal Penggunaan energi kurang
dari asupan
DO:
keadaan pasien lesu tidak dapat
banyak bergerak dan melakukan diet
B. Tabel Datar Diagnosa Keperawatan /Masalah Kolaboratif Berdasarkan
Prioritas
4 juni
2. Berat badan berlebihan lemak berlebihan atau 6 juni 2022
2022/09.26 abnormal yang tidak susai dengan usia dan
jemis kelamin.
C. Rencana Tindakan
No Diagnosa Tujuan dan hasil Intervensi Rasional
keperawatan kriteria hasil (SIKI)
(SDKI) (SLKI)
1 Nyeri akut Setelah dilakukan Observasi : a.untuk memantau
Berhubungan dengan asuhan keperawatan a. Identifikasi lokasi, rasa nyeri
agen cedra fisik selama 3x 24 jam, karakteristik, durasi,frekuensi, b. untuk meredakan
dibuktikan dari pasien maka diharapkan kualitas, intensitas nyeri. rasa nyeri.
terlihat gelisah dan tingkat nyeri menurun b. identifikasi skala nyeri. c. untuk
menahan nyeri pada dan kontrol nyeri c.identifikasi respon nyeri non mengurangi rasa
perut samapi ke meningkat dengan verbal nyeri
bagian pinggang hasil: d. identifikasi faktor yang
dengan skala 2 dan a.tidak mengeluh memperberat dan memperingan
pasien tampak nyeri abdomen nyeri
meringis dan sesak b. tidak gelisah e. identifikasi pengaruh budaya
nafas c. tekanan darah terhadap respon nyeri
membaik f. identifikasi pengaruh nyeri pada
d. melapor nyeri kualitas hidup
terkontrol g. monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah
diberikan.
h. monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik:
a.berikan teknik non-farmakologis
b. kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
c.fasilitasi istirahat dan tidur
d. pertimbangan jenis sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi:
a.jelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri
b. jelaskan stratei meredakan
nyeri
c. anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
d. anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
e. anjurkan teknik non-
farmakologis untuk meredakan
nyeri.
Terapeutik:
a.persiapkan materi media dan
alat peraga untuk disosialisasikan
kepada keluarga
b. jadwalkan waktu yang tepat
untuk memberikan pendidikan
kesehatan
c. berikan keluarga atau pasien
untuk bertanya
d. sediakan rencana makanan
tertulis
Edukasi:
a.jelaskan tujuan kepatuhan diet
terhadap kesehatan
b.informasikan makanan yang
diperboleh atau dilarang
c. informasikan kemungkinan
interaksi obat dan makanan.
d.melakukan posisi semi flower
selama 30-45 menit setelah makan
e.mengganti bahan maknanan
selama melakukan diet yang
sesuai.
f. melakukan olahraga ringan
sebelum sakit atau setelah sakit.
g. ajarkan cara membaca label
makanan dan memilih makanan
yang sesuain
h. ajarkan cara merencanakan
makanan yang sesuai program
i. rekomendasikan makanan yang
sesuai dengan diet.
DO:
pasien tampak lesu dan lemah
DO:
pasien lemah, dan
menggunakan bantuan oksigen
DO:
pasien tampak lesu dan lemah,
oksigen masih terpasang
P: 1. Manajemen nyeri.
P: 1. manajemen nyeri
2. delegatif pemberian terapi
3. Lapor hasil GDS ke dr. mod
O: ku lemah, kesehatan cm
TD: 150/60 mmhg
5 juni S: 38,50c
2022/09.30 N: 100 x/menit
Spo2: 95%
O: ku lemah
TD: 150/60 mmhg
S: 37,50c
5 juni 2022 N: 100 x/menit
Spo2: 96%
P: 1. Manajemen nyeri
2. Melanjutkan th/dr.
S: Pasien mengeluh lemas, nyeri dada ketika menarik
nafas
O: ku lemah kesehatan cm
P: 1. Manajemen nyeri
2. Delegatif dalam pemberian terapi
O: ku lemas, kecemasan cm
P: 1. Manajemen nyeri
2. Manajemen hiperglikemia
O: ku lemas, kesehatan cm