Anda di halaman 1dari 2

3. Bagaimanakah peran masing-masing Dokter dan Perawat dalam penanganan kasus ini?

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang terjadi akibat pankreas tidak
memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi
secara efektif (WHO,2017). Diabetes Mellitus tipe 1 dan 2 memerlukan penatalaksanaan yang
komprehensif sehingga tidak memberikan komplikasi berbahaya pada penderitanya.
Untuk hasil yang maksimal, penanganan yang tepat terhadap penyakit DM sangat diperlukan
dan harus diperhatikan oleh penderita diabetes mellitus tipe 1 dan 2. Sebagai seorang dokter
maupun perawat memiliki peran penting dalam menangani pasien yang memiliki DM.
Memberikan edukasi kepada pasien merupakan salah satu peran atau cara perawat untuk
membantu pasien.
Dokter maupun perawat mengedukasi pasien terkait penyerapan edukasi dengan rerata kadar
gula darah, dan ada hubungan antara pengaturan makan dengan rerata kadar gula darah. Pada
variabel berikutnya, ada hubungan olahraga dengan rerata kadar gula darah, dan ada hubungan
kepatuhan pengobatan dengan rerata kadar gula darah. Karena keberhasilan pengelolaan
diabetes mellitus membutuhkan partisipasi aktif pasien, keluarga, tenaga kesehatan terkait dan
masyarakat. Pencapaian keberhasilan perubahan perilaku dibutuhkan edukasi yang
komprehensif. Edukasi yang tepat kepada pasien DM merupakan pilar pengelolaan pasien
sebagai bagian dari peningkatan kualitas hidup pasien DM. Edukasi melibatkan aktifitas
komunikasi antara edukator dengan pasien. Menurut Roben JG., komunikasi adalah kegiatan
perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan.
Menurut Hewitt (1981), komunikasi mempunyai beberapa tujuan spesifik. Diantaranya adalah
mempelajari atau mengajarkan sesuatu, mempengaruhi perilaku seseorang, mengungkapkan
perasaan, menjelaskan perilaku sendiri atau orang lain, berhubungan dengan orang lain,
menyelesaikan sebuah masalah, mencapai sebuah tujuan, menurunkan ketegangan dan
menyelesaikan konflik, serta menstimulasi minat pada diri sendiri atau orang lain.
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan pada proses edukasi diabetes antara lain memberikan
dukungan dan nasehat yang positif, hindari menimbulkan kecemasan, menyampaikan
informasi secara bertahap, mulailah dengan hal yang sederhana baru kemudian dengan hal yang
lebih komplek, gunakan alat bantu dengar–pandang (Audio-Visual), utamakan pendekatan
dengan mengatasi masalah dan lakukan simulasi, memberikan pengobatan yang sederhana agar
kepatuhan mudah dicapai, usahakanlah kompromi dan negosiasi, jangan paksakan tujuan,
berikanlah motivasi dan penghargaan dan diskusikan hasil laboratorium.
Dokter dan perawat dapat diartikan sebagai edukator diabetes karena merupakan tenaga
kesehatan profesional yang menguasai inti pengetahuan dan mempunyai pengetahuan dalam
ilmu biologi, sosial, komunikasi, konseling dan telah berpengalaman dalam merawat orang
dengan diabetes. Tanggung jawab utama edukator diabetes adalah pendidikan orang dengan
DM, keluarganya dan sistem pendukungnya yang menyangkut penatalaksanaan mandiri dan
masalah-masalah yang berhubungan dengan DM. Proses edukasi ini setidaknya terdiri dari
topik-topik antara lain patofisiologi DM, pengelolaan nutrisi dan diet, intervensi farmakologik,
aktifitas dan olah raga, pemantauan mandiri kadar glukosa darah, pencegahan dan pengelolaan
komplikasi akut dan kronik, penyesuaian psikososial, keterampilan mengatasi masalah,
pengelolaan stress, serta penggunaan sistem pelayanan kesehatan.
Program edukasi yang dilakukan secara terpadu dan kontinue mempunyai tujuan jangka
panjang, antara lain :

1. Agar pasien dapat hidup lebih lama dan dalam kebahagiaan. Kualitas hidup sudah
merupakan kebutuhan bagi seseorang, bukan hanya kuantitas, seseorang yang bertahan
hidup, tetapi dalam keadaan tidak sehat akan mengganggu kebahagiaan dan kestabilan
keluarga
2. Untuk membantu pasien agar mereka dapat merawat dirinya sendiri, sehingga
komplikasi yang mungkin timbul dapat dikurangi, selain itu juga jumlah hari sakit dapat
ditekan
3. Agar pasien dapat berfungsi dan berperan sebaik-baiknya di dalam masyarakat
4. Agar penderita dapat lebih produktif dan bermanfaat
5. Menekan biaya perawatan baik yang dikeluarkan secara pribadi, keluarga ataupun
secara nasional
Edukasi yang dilakukan secara terpadu ini dapat dilakukan untuk pencegahan primer, sekunder
dan tersier sehingga kualitas hidup diabetesi dapat dioptimalkan.

Anda mungkin juga menyukai