http://ojs.losari.or.id/index.php/losari
Volume 3 | Nomor 1 | Juni | 2021
e-ISSN: 2684-8678 dan p-ISSN: 2684-9887
21
Zahlimar, dkk. Edukasi Kesehatan Pencegahan Risiko Diabetes Melitus di Desa Sijau Kecamatan
Rimbo Tengah Bungo
monitoring gula darah masih dalam kategori mempengaruhi pasien DM dalam mengontrol
kurang. Selain itu, sebagian besar responden penyakitnya. Merujuk pada sejumlah penelitian,
memiliki kadar gula darah yang terkontrol perawatan mandiri yang komprehensif, baik
(50,6%). secara langsung maupun tidak langsung, dapat
Selain itu berdasarkan hasil penelitian menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan
(Zuriati, 2018) menunjukkan bahwa aktivitas fisik kematian yang disebabkan oleh penyakit tersebut
merupakan factor yang mempengaruhi Beberapa literatur juga menyimpulkan bahwa
peningkatan gula darah, berdasarkan hasil pengendalian DM akan lebih efektif bila
penelitian terdapat perbedaan antara kadar gula diprioritaskan pada pencegahan dini melalui
darah sebelum dan setelah dilakukan senam pada upaya perawatan mandiri di rumah (home health
pasien diabetes melitus di Puskesmas Pauh care) dengan upaya promotif dan preventif tanpa
Padang. mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif dan
Tujuan penatalaksanaan DM adalah dengan memberdayakan pasien dalam perawatan
mengurangi risiko komplikasi penyakit dirinya dipercaya efektif untuk merubah perilaku
mikrovaskuler dan makrovaskuler dan dalam mengontrol penyakitnya termasuk
meningkatkan kualitas hidup penderita DM. kepatuhan dalam monitoring tanda tanda
Pengelolaan yang salah, upaya pencegahan klinisnya (Ernawati dkk, 2015; Nuari, 2016;
komplikasi DM yang kurang tepat dapat Triyanto dkk, 2015).
berpotensi mempengaruhi kualitas hidup pasien Olehnya itu, kegiatan pengabdian kepada
DM dan salah satu upaya yang dapat dilakukan masyarakat (PKM) di Desa Sijau, Kecamatan
untuk meningkatkan kualitas hidupnya adalah Rimbo Tengah Kabupaten Bungo dengan tujuan
dengan mengikutsertakan pasien dalam memberikan penyuluhan berupa edukasi
perawatan dirinya sehari hari. kesehatan tentang pencegahan resiko Diabetes
Menurut (Woodall et al., 2013), strategi Melitus di masyarakat. Pentingnya kegiatan ini
pemberdayaan dibutuhkan dalam meningkatkan dikarenakan masyarakat di desa sijau termasuk
kualitas perawatan dirinya dan strategi tersebut angka berisiko penyakit DM, dilihat dari pola
tidak akan bermakna bila pasien DM tidak hidup masyarakat dari pola makan dan kebiasaan
memiliki kemauan untuk berubah dan kurang olah raga juga melakukan pengontrolan
bertanggung jawab terhadap dirinya. rutin ke posbindu. Dari hasil survey awal
Kemampuan individu untuk mengontrol diri dan didapatkan kurang nya pemahaman masyarakat
menentukan pilihannya dilakukan dalam rangka tentang risiko penyakit DM dan bagaimana
meningkatkan kesadaran diri, mengembangkan pencegahannya agar tidak terjadi DM dan
perilaku yang positif dan meningkatkan komplikasi lebih lanjut.
kemampuan diri dalam merawat dirinya sendiri
sepanjang hayatnya. Metode
Upaya yang dilakukan pemerintah
Indonesia dalam mengatasi permasalahan terkait Output
Input Proses
diabetes militus yaitu dengan dikeluarkannya Pasien Edukasi
Peserta memahami
program pengendalian diabetes mellitus pada konsep dan
dan Kesehat
pencegan Diabetes
tahun 2008, pelaksanaan program pengendalian Keluarga an
Militus
diabetes mellitus ditekankan pada promotif dan
preventif tanpa mengabaikan kuratif dan
rehabilitatif. Untuk meningkatkan cakupan Gambar 1. Proses Pemberian Edukasi
skrining diabetes mellitus, pelayanan skrining Kesehatan Diabetes Militus
masuk kedalam salah satu program standar
pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan Metode penelitian menjelaskan tentang:
yaitu indikator pelayanan kesehatan pada usia 15- Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada
59 tahun. Masyarakat berupa pemberian informasi kepada
Peningkatan pengetahuan pasien masyarakat tentang pencegahan penyakit
diperlukan untuk memandirikan pasien dan Diabetes Meliitus dengan memberikan informasi
Miley (1999) mengungkapkan bahwa penyakit DM, pola makan , aktivitas fisik dan
kepercayaan akan kesehatan, peningkatan pemeriksaan gula darah. Kegiatan pengabmas
pengetahuan dan perbaikan perilaku akan dilakukan dengan metode ceramah, diskusi.
Peserta pengabmas ini yaitu warga di Desa Sijau,
22
Zahlimar, dkk. Edukasi Kesehatan Pencegahan Risiko Diabetes Melitus di Desa Sijau Kecamatan
Rimbo Tengah Bungo
sebanyak 20 orang. Kegiatan ini dilaksanakan Sehingga Diabetes Mellitus dapat diminimalkan
pada tanggal 15 Januari 2021 di di Desa Sijau, dan dicegah dengan pemberian penyuluhan
Kecamatan Rimbo Tengah Kabupaten Bungo kesehatan karena itu akan sangat efektifuntuk
Adapun uraian kegiatan pelatihan mencegah terjadinya komplikasi. Ketika
pengabdian kepada masyarakat yaitu sebagai seseorang akan mengadopsi suatu prilaku maka
berikut: terlebih dahulu dia harus tahu apa arti dan
a. Memberikan pretest tentang Diabetes manfaat prilaku tersebut bagi dirinya, maka akan
Melitus terbentuklah suatu perubahan prilaku dari yang
b. Memberikan Penyuluhan dengan metode tidak baik menjadi baik. Pemberian pendidikan
ceramah dengan memberikan penjelasan kesehatan yang baik dan tepat dapat
materi tentang konsep DM meningkatkan kesadaran penderita DM untuk
c. Metode diskusi dengan sesi tanya jawab mau mengubah perilaku dalam menjalani
d. Pemeriksaan kesehatan Kadar Gula program pengobatan yang diberikan sehingga
Darah kadar gula darah dapat dikendalikan dan
mencegah komplikasi.
Hasil dan Pembahasan Merujuk pada hasil penelitian, sebagian
responden pada tahap awal pengkajian, belum
Berdasarkan hasil didapatkan bahwa mampu melakukan perawatan diri dengan baik
tingkat pengetahuan baik sebelum diberikan yang ditandai oleh peningkatan nilai kadar gula
edukasi kesehatan sebesar 15,3%, sedangkan darah sewaktu dan puasa berdasarkan hasil
setelah diberikan edukasi sebesar 70,6%. Dari pemeriksaan laboratorium, dan kemungkinan
hasil yang didapatkan terlihat masyarakat desa salah satu faktor yang berkontribusi adalah
Sijau Rimbo Tengah Bungo dapat memahami kurangnya pengetahuan responden terutama pada
informasi yang diberikan dan diharapakn dapat di aspek perawatan diri sehari hari. Aspek
aplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya. pengetahuan menjadi penting bila dihubungkan
Diabetes melitus adalah penyakit dengan perawatan pada penyakit kronis, hal ini
metabolik yang berlangsung lama (kronis) serta dikarenakan pengetahuan menjadi dasar bersikap
ditandai dengan kadar gula (glukosa) darah yang dan berprilaku dalam perawatan dirinya
tinggi atau di atas nilai normal. Salah satu sepanjang hayat. Diharapkan pengetahuan yang
dampak peningkatan kadar glukosa darah yang baik membantu pasien DM untuk
tidak terkontrol adalah nefropati diabetik mengembangkan pola hidup yang sehat, sesuai
(komplikasi DM). Nefropati diabetik adalah kebutuhan sehingga pasien dapat hidup
komplikasi mikrovaskular DM yang progresif berdampingan dengan penyakitnya dan pada
dan mengancam kehidupan sehingga akhirnya komplikasi nefropati diabetik tidak
memerlukan dukungan berkesinambungan dan terjadi.
penanganan yang komprehensif. Terkait hasil penelitian Rikanurrizki dkk
Terkait penelitian (Suriya, 2016) (2017), menunjukkan bahwa kesadaran tentang
didapatkan hasil terdapat factor Diet, manajemen dan pencegahan diabetes mellitus
keselamatan rasa aman, dukungan keluarga meningkat setelah diberikan penyuluhan
dengan kualitas hidup pasien Diabetes Mellitus. kesehatan melalui SMS dengan adanya
Sehingga dengan kurangnya pengetahuan perbedaan nilai mean antara kelompok kontrol
dan lama penyakit mengakibatkan kualitas dan intervensi sebesar 1,46 dengan p-value 0,007
atau p ≤ 0,05. Merujuk pada hasil penelitian
hidup pasien menurun Cheng dan Man (2006), disimpulkan bahwa
Menurut Nfor dan Nyamu (2014),
peningkatan kesadaran diri memberikan dampak
dukungan keperawatan yang harus disediakan
positif pada pasien.
untuk kelompok pasien dan keluarga mereka,
Hasil penelitian tersebut sesuai dengan
salah satunya adalah dengan memberikan
teori bahwa salah satu penatalaksanaan DM
pendidikan kesehatan yang komprehensif untuk
adalah pendidikan kesehatan terutama tentang
pasien dan keluarga untuk meningkatkan
komplikasi DM. Pendidikan kesehatan ini
kesadaran diri (selfawareness), dukungan
sangatlah bagus untuk meningkatkan
keluarga dalam mengembangkan keterampilan
pengetahuan pasien diabetes mellitus.
manajemen diri, dukungan psikososial dan
Pendidikan kesehatan merupakan suatu bentuk
pemantauan/monitoring yang berkelanjutan.
23
Zahlimar, dkk. Edukasi Kesehatan Pencegahan Risiko Diabetes Melitus di Desa Sijau Kecamatan
Rimbo Tengah Bungo
tindakan mandiri keperawatan untuk membantu menarik dan lebih mudah diterima oleh sasaran.
klien baik individu, kelompok, maupun Salah satu media yang dapat digunakan adalah
masyarakat dalam mengatasi masalah media audio visual.
kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran,
yang didalamnya perawat berperan sebagai
perawat pendidik. Adapun tujuan yang diperoleh
setelah dilakukan penyuluhan kesehatan untuk
meningkatkan status kesehatan, mencegah timbul
komplikasi salah satunya hipoglikemia,
mempertahankan derajat kesehatan yang sudah
ada, memaksimalkan fungsi dan peran pasien
selama sakit, serta membantu pasien dan
keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan
khususnya tentang hipoglikemia, baik
penanganan atau pencegahan.
70,6
80 40 44,7
60 24,4 15,3
40 5
20
0
Kur Cuk Baik Pre
ang up Gambar 2. Foto Kegiatan Pengabmas Edukasi
Post
Pre 40 44,7 15,3
Post 5 24,4 70,6
PENGETAHUAN DIABETES MELITUS
25