Di Susun Oleh :
0433131420117073
2020
1. Latar Belakang
2. Rencana Keperawatan
a. Diagnosa keperawatan
Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga pada Ny.W dengan
masalah Diabetes Militus
b. Tujuan umum (kegiatan yang akan dilaksanakan)
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan pada keluarga Ny.W, diharapkan
dapat meningkatkan pengetahuan tentang terapi komplementer pada pasien
dengan DM ( Terapi relaksasi otot ) serta mempraktikannya
dalamkehidupan sehari-hari.
c. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pertemuan selama 1 x 20 menit diharapkan keluarga
Ny.W menunjukkan kriteria evaluasi :
NOC :
Pengetahuan : Manajemen Diabetes Militus
Peningkatan pengetahuan dari skala 3(sedang) menjadi 5 (secara konsisten
dilakukan) tentang pengertian, klasifikasi, patofisiologi, tanda dan gejala,
komplikasi dan pengendalian DM.
Manajemen Diri : Diabetes Militus
Peningkatan kemampuan dari skala 2 (jarang dilakukan) menjadi 5 (secara
konsisten dilakukan) tentang cara pengendalian diabetes militus dengan cara
terapi relaksasi otot progresif.
3. Rancangan kegiatan
a. Topik
Penyuluhan tentang Terapi Relaksasi Otot.
b. Metode
Metode yang digunakan meliputi : ceramah, diskusi, demonstrasi
c. Media
Laptop dan alat tulis
d. Waktu & tempat
Hari / Tanggal : Senin, 30 November 2020
Waktu : Pukul 09.00-09.20 WIB
Tempat : Rumah ( Ruang keluarga ) Ny.W
Sasaran : Keluarga Ny.W yang terdiri dari suami, anak dan klien
e. Materi Penyuluhan
Terlampir
f. Roundown Acara
Terlampir
4. Kriteria evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Mahasiswa telah membuat LP dikonsulkan pada pembimbing sebanyak
2x.
2) Mahasiswa telah menyiapkan alat dan media penyuluhan.
3) Mahasiswa telah menyiapkan tempat penyuluhan.
4) Kontrak dengan keluarga pada hari sebelumnya untuk kontrak
penyuluhan.
b. Evaluasi proses
1) Semua peserta berperan aktif dalam diskusi dan tanya jawab.
2) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat pada saat pertemuan
berjalan.
3) Waktu pelaksanaan berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan.
4) Media dan alat dapat dipergunakan dengan baik.
5) Mahasiswa memberikan reinforcement positif kepada keluarga yang
aktif.
c. Evaluasi hasil
1) 80% peserta hadir dalam diskusi.
2) Sebanyak 70% peserta mampu menyebutkan pengertian terapi relaksasi
otot
Lampiran
Materi Penyuluhan
1. Definisi
Relaksasi otot progresif merupakan salah satu teknik relaksasi yang mudah
dan sederhana serta sudah digunakan secara luas. Relaksasi otot progresif
merupakan suatu prosedur untuk mendapatkan relaksasi pada otot melalui
dua langkah, yaitu dengan memberikan tegangan pada suatu kelompok
otot, dan menghentikan tegangan tersebut kemudian memusatkan
perhatian terhadap bagaimana otot tersebut menjadi rileks, merasakan
sensasi rileks, dan ketegangan menghilang (Richmond, 2007).
Relaksasi merupakan salah satu bentuk mind-body therapy dalam terapi
komplementer dan alternatif (Complementary and Alternative Therapy
/CAM) (Moyad & Hawks, 2009). Terapi komplementer adalah pengobatan
tradisional yang sudah diakui dan dapat dipakai sebagai pendamping terapi
konvensional medis. Pelaksanaannya dapat dilakukan bersamaan dengan
terapi medis (Moyad & Hawks, 2009).
Relaksasi otot progresif merupakan salah satu intervensi keperawatan yang
dapat diberikan kepada pasien diabetes mellitus (DM) untuk meningkatkan
relaksasi dan kemampuan pengelolaan diri. Latihan ini dapat membantu
mengurangi ketegangan otot, stres, menurunkan tekanan darah,
meningkatkan toleransi terhadap aktivitas sehari-hari, meningkatkan
imunitas, sehingga status fungsional dan kualitas hidup meningkat
(Smeltzer & Bare, 2002).
6. Evaluasi
- Mengeksplorasi perasaan pasien
- Memberikan kesempatan kepada pasien untuk memberikan umpan
balik dari terapi yang telah dilakukan.
Lampiran 2
Roundown Acara
DAFTAR PUSTAKA
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.
Junaidin. 2018. Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Kadar
GulaDarah Pada Pasien Diabetes Mellitus Di Wilayah Puskesmas Woha –
Bima. JIME. Vol 4, No 1
Terapi Relaksasi Progresif. Poltekkes Denpasar.
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/630/3/BAB%20II.pdf. Diakses
pada 29 November 2020