Anda di halaman 1dari 32

PROTOTYPE APLIKASI DiCa (DIABETES CARE)

Prototype Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Sistem Informasi Keperawatan
Dosen Pembimbing: Sudiarto, MN

Disusun oleh:
KELOMPOK 1 REGULER

- Huda Salih Mahdi Ammash (P1337420621054)


- Indita Ardiana (P1337420621016)
- Maisya Sabina Nazma (P1337420621011)
- Muhammad Bagus Firmanastiar (P1337420621019)
- Nurul Isnaini Mursyida (P1337420621021)
- Syalsya Maretha Zahara (P1337420621066)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN NERS KEPERAWATAN SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2022-2023


A. PENDAHULUAN
1. Pemaparan masalah ( latar belakang masalah)
Diabetes adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan adanya peningkatan kadar gula dalam darah. Diabetes ini terjadi karena
adanya masalah dengan produksi hormon insulin oleh pankreas, baik hormon itu tidak
diproduksi dalam jumlah yang benar maupun tubuh tidak dapat menggunakan hormon
insulin.
Diabetes Mellitus merupakan kondisi kronis yang ditandai dengan peningkatan
konsentrasi glukosa darah disertasi dengan munculnya gejala utama yang khas yaitu
urine yang berasa manis dalam jumlah yang besar. (Bilous dan Donelly, 2015).
Penyakit diabetes mellitus juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit
gula darah. Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang
bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah atau kadar gula dalam darah dan insulin
dibutuhkan untuk memproses karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang
diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam
darah (Manurung, 2018).

2. Keterbaruan ide
Dalam kelompok belajar ini, kami mengangkat sebuah kasus yang akan kami
jadikan sebagai sumber untuk pembuatan prototype, kasus yang akan kami angkat
yakni mengenai penyakit Diabetes Melitus, alasan mengapa kami memilih penyakit
Diabetes Melitus sebagai sumber yang akan kami angkat untuk pembuatan prototype
ini karena kami menganalisis keadaan di dunia kesehatan khususnya di indonesia
penyakit diabetes Melitus adalah penyakit penyumbang terbesar angka kematian di
Indonesia, maka dari itu kami mencoba untuk mengangkat kasus penyakit diabetes
Melitus ini yang tujuannya agar angka penambahan kasus penyakit ini bisa berkurang,
dan juga untuk bisa membantu masyarakat untuk bisa menyadari dan juga untuk bisa
menekan angka penambahan kasus penyakit diabetes Melitus di indonesia dengan
memberikan upaya-upaya pencegahan dan juga cara-cara untuk pemberlakuan
kebiasaan bagi orang pengidap penyakit diabetes untuk bisa mengontrol angka gula
darah di dalam tubuhnya dan juga untuk tidak membiarkan penyakit diabetes yang
dimiliki semakin parah.
Ide yang kami miliki untuk pembuatan prototype yang mengangkat kasus penyakit
Diabetes Melitus ini adalah ide yang fresh yang belum pernah ada sebelumnya, kami
juga melakukan analisis terhadap beberapa sumber, dalam aplikasi play store maupun
app store yang telah kami analisis ada beberapa aplikasi yang mengenai kontrol darah
untuk diabetes akan tetapi di dalam aplikasi tersebut belum terdapat kelengkapan
mengenai beberapa fitur di dalamnya. Dalam prototype atau gambaran aplikasi yang
akan kami buat yakni dengan nama “DICA (Diabetes Care)” kami akan memberikan
beberapa fitur yang cukup lengkap di dalamnya dengan tujuan agar aplikasi yang akan
kami buat nantinya dapat membantu pasien penderita Diabetes Melitus untuk bisa
mengontrol gula darahnya, mengontrol intake makanannya, resep makanan yang sehat
dan juga bergizi, beberapa olahraga yang dapat meringankan untuk penderita pasien
Diabetes melitus, serta dalam aplikasi kami juga menyediakan untuk kontrol kesehatan
dan konsultasi dengan dokter
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA

Judul Karya : DiCa (Diabetes Care)

Nama Ketua : Muhammad Bagus Firmanastiar (P1337420621019)

Nama Anggota : 1) Huda Salih Mahdi Ammash (P1337420621054)

2) Indita Ardiana (P1337420621016)

3) Maisya Sabina Nazma (P1337420621011)

4) Nurul Isnaini Mursyida (P1337420621021)

5) Syalsya Maretha Zahara (P1337420621066)

Perguruan Tinggi : Poltekkes Kemenkes Semarang

Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa karya dengan judul di atas
benar merupakan karya orisinal yang dibuat oleh penulis dan belum pernah dipublikasikan

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, dan apabila terbukti terdapat
pelanggaran didalamnya, maka kami siap untuk mendapat konsekuensinya.

Semarang, 21 November
2022

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Ketua Tim

Sudiarto, MN Muhammad Bagus F

NIP. ……………… P1337420621019


3. Kajian literatur ( literatur review )
- Olahraga
Latihan senam kaki diabetes akan menyebabkan terjadinya peningkatan
aliran darah, maka akan lebih banyak jala - jala kapiler terbuka sehingga lebih
banyak tersedia reseptor insulin dan reseptor menjadi lebih aktif yang akan
berpengaruh terhadap penurunan glukosa darah pada pasien diabetes.
Latihan jasmani dapat menurunkan kadar glukosa darah karena latihan
jasmani akan meningkatkan pemakaian glukosa oleh otot yang aktif. Salah
satu dari latihan jasmani adalah senam kaki.
Latihan fisik sebaiknya dapat disesuaikan dengan umur dan status kesehatan
penderita DM (Perkeni, 2011). Latihan fisik yang cocok dilakukan dengan
berbagai usia yaitu senam yoga, kegiatan yoga merupakan bagian dari aktivitas
fisik yang bisa dilakukan oleh wanita dan pria di segala usia yaitu usia anak
anak, remaja, dewasa, lansia yang berumur diatas 50 (Widya 2015).
Selain itu, di dalam gerakan senam yoga mencakup gerakan latihan aerobik,
kekuatan otot maupun keseimbangan yang sesuai dengan jenis pada latihan
fisik yang direkomendasikan pada penderita Diabetes tipe 2 (Carulli, et al
2011). Gerakan senam yoga dapat membakar kelebihan glukosa di dalam
tubuh. Rangkaian gerakan yoga untuk diabetes melitus dibagi menjadi tiga
yaitu pemanasan, latihan inti,peregangan. Didalam yoga pasien akan dilatih
melakukan latihan pernafasan (pranayama) kita bisa mendapatkan penyuplai
oksigen keseluruh organ terutama ke otak (Widya 2015).
- Diet Seimbang Penyakit Diabetes
Pola makan merupakan asupan makanan yang memberikan berbagai
macam jumlah, jadwal dan jenis makanan yang didapatkan seseorang.
Pengaturan pola makan yang tidak tepat seperti yang dianjurkan 3J (Jadwal,
Jumlah dan Jenis) dapat mengakibatkan peningkatan kadar gula darah. Asupan
makanan seperti karbohidrat/ gula, protein, lemak, dan energi yang berlebihan
dapat menjadi faktor resiko awal kejadian DM. Semakin berlebihan asupan
makanan maka semakin besar pula kemungkinan akan menyebabkan DM
(Linder, 2008).
Penyakit Diabetes Melitus merupakan penyakit degeneratif yang dapat
dikendalikan dengan empat pilar penatalaksanaan. Diet menjadi salah satu hal
penting dalam empat pilar penatalaksanaan DM dikarenakan pasien tidak
memperhatikan asupan makanan yang seimbang. Meningkatnya gula darah
pada pasien DM berperan sebagai penyebab dari ketidak seimbangan jumlah
insulin, oleh karena itu diet menjadi salah satu pencegahan agar gula darah
tidak meningkat, dengan diet yang tepat dapat membantu mengontrol gula
darah (Soegondo, (2015).
Pola makan adalah suatu cara tertentu dalam mengatur jumlah dan jenis
asupan makanan dengan maksud untuk mempertahankan kesehatan, status
gizi, serta mencegah dan/atau membantu proses penyembuhan (Depkes, 2009).
Pola makan yang baik harus dipahami oleh para penderita DM dalam
pengaturan pola makan sehari-hari. Pola ini meliputi pengaturan jadwal bagi
penderita DM yang biasanya adalah 6 kali makan per hari yang dibagi menjadi
3 kali makan besar dan 3 kali makan selingan. Adapun jadwal waktunya adalah
makan pagi pukul 06.00-07.00, selingan pagi pukul 09.00-10.00, makan siang
pukul 12.00- 13.00, selingan siang pukul 15.00-16.00, makan malam pukul
18.00-19.00, dan selingan malam pukul 21.00-22.00. Jenis makanan perlu
diperhatikan karena menentukan kecepatan naiknya kadar gula darah.
Penyusunan makanan bagi penderita DM mencakup karbohidrat, lemak,
protein, buah-buahan, dan sayuran (Tjokroprawiro, 2012; Dewi, 2013).
- Resep Makanan Untuk Penderita Diabetes
Pada penderita diabetes dalam menentukan menu sehat berdasarkan jumlah
kalori yang ditentukan oleh berat badan. Sehingga dalam hal ini, penentuan
menu makanan sehat tidak berdasarkan golongan darah. Pada perancangan
sistem ini, informasi untuk bahan makanan berdasarkan golongan darah,
hanyalah menentukan jenis bahan makanan yang diperbolehkan atau dibatasi.
Data berdasarkan ahli gizi pada laboratorium.
Menurut Ferlina, makanan adalah bahan, yang biasanya berasal dari hewan
atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dan
nutrisi. Piramida makanan memenuhi prinsip dasar dari makanan sehat yaitu:
a. Variatif adalah tidak ada satupun jenis makanan yang dapat memenuhi
semua gizi yang dibutuhkan. Diet bervariasi yang mengandung beberapa
jenis makanan berbeda dari 5 kelompok makanan utama pada piramida
makanan dapat memenuhi semua gizi yang dibutuhkan.
b. Seimbang adalah diet dengan gizi seimbang dalam jumlah yang cukup
dari kelima jenis makanan, dapat memenuhi kebutuhan kalori dan zat
gizi. Kebutuhan setiap orang berbeda tergantung dari umur, jenis
kelamin, dan aktivitas fisik yang dilakukan.
c. Tidak berlebihan adalah memilih makanan dan minuman secara hati-hati
akan membantu dalam mengontrol kalori dan jumlah lemak total, lemak
jenuh, kolesterol, garam, gula, dan minuman beralkohol.
Menu makanan dapat dikatakan memenuhi kriteria empat sehat lima
sempurna apabila terdiri dari bahan-bahan sebagai berikut:
a. Makanan pokok, sebagai sumber tenaga: beras, jagung, mie, ubi, dan
lain-lain.
b. Lauk pauk, sebagai zat pembangun: ikan, telur, ayam, daging, tempe,
kacang-kacangan, dan lain-lain.
c. Sayuran dan buah-buahan, sebagai zat pengatur: bayam, kangkung,
wortel, nanas, jeruk, dan lain-lain.
d. Air putih, sebagai pelarut.
e. Susu, sebagai sumber zat tambahan (pelengkap)
Menurut Nurjanah, N. dan E.D.Julianti (2006,24) pada menu sehat diabetes
dijelaskan tips menu sehat yaitu sebagai berikut:
a. Buatlah menu yang variatif
b. Pilihlah karbohidrat kompleks, seperti nasi dan kacang-kacangan dalam
menu.
c. Hindari konsumsi gula atau gunakan gula diet.
d. Dalam memasak gunakan minyak sedikit mungkin.
e. Hindari makanan manis.
f. Perbanyak makanan berserat, seperti buah dan sayur.
g. Perbanyak rempah dalam masakan.
h. Hindari proses memasak yang lama dan menggunakan panas yang lama.
Jenis makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes melitus adalah
makanan yang kaya serat seperti sayur-mayur dan buah-buahan segar. Yang
terpenting adalah jangan terlalu mengurangi jumlah makanan karena akan
mengakibatkan kadar gula darah sangat rendah (hipoglikemia) dan juga jangan
terlalu banyak makan makanan yang memperparah penyakit diabetes melitus.

Contoh menu makanan untuk penderita penyakit diabetes antara lain:


1. Patin Masak Pakis Kuah Kuning (Diet Enak Diabetes)
Bahan-bahan
- 1 ekor ikan patin (800gr)
- 2 ikat sayur pakis
- 1 buah wortel
- 1 buah terong
- 10 buah cabe besar (mix merah-hijau)
- Segenggam kemiri
- 4 cm kunyit
- 12 siung bawang merah
- 6 siung bawang putih
- 3 cm jahe
- 2 cm kencur
- 2 buah serai
- 5 lembar daun jeruk purut
- 4 cm lengkuas
- Secukupnya cabe rawit
- Secukupnya minyak goreng
- 500 ml air
- Secukupnya garam, merica dan kaldu bubuk
- 1 buah tomat, potong2
Cara membuat:
1. Cuci bersih ikan, buang jeroan dan isi kepalanya. Beri perasan jeruk
lemon/nipis
2. Cuci bersih sayur pakis, wortel dan terong. Lalu potong2.
3. Siapkan bumbu2 yang akan dihaluskan.
4. Kunyit di bakar dan sangrai
5. Masukkan bumbu halus di wajan. Beri 100ml/setengah gelas minyak
goreng. Nyalakan kompor.
6. Masukkan juga bumbu utuhnya
7. Masukkan juga cabe rawit utuhnya. Klo ingin agak pedas, cukup tusuk
cabe rawit dengan pisau.
8. Tumis bumbu hingga kandungan air habis, klo kering bisa ditambahi
minyak goreng, tuang air.
9. Setelah mendidih, beri garam sedikit agar warna hijau sayur pakis terjaga.
Masukkan sayur pakis. Masak hingga sayur pakis cukup empuk.
10. Masukkan ikan patin.
11. Setelah ikan berubah warna, masukkan terong dan wortel
12. Setelah mendidih, beri garam, merica dan kaldu bubuk. Aduk rata. Tes
rasa.
13. Setelah rasa sudah sesuai selera, baru masukkan potongan tomat
14. Biarkan mendidih sekali lagi lalu matikan api
2. Semur ayam gula aren (sugar free untuk diabetes)
Bahan-bahan
- 7 ons ayam potong sedang
- 6 bh tahu sumedang (belah tengah menjadi segitiga)
- 1/2 ons gula aren (cairkan) (pengganti kecap)
- 1 batang daun pre (rajang sedang)
- 1 liter air (untuk merebus sebentar ayam)
- 200 ml air (untuk kuah)
- Rempah tabur :
- 5 bh cengkeh
- 1 ibu jari laos
- 1 telunjuk sereh
- 2 bh bunga lawang
- 3 lembar daun salam
- secukupnya Garam
- Bahan halus :
- 3 siung bawang putih
- 5 siung bawang merah
- 4 bh kemiri
- 7 bh cabe keriting merah
- 1/4 pala butir sedang
Cara membuat:
1. Didihkan air rebusan.. setelah mendidih masukkan ayam aduk rata kurang
lebih 5 menit tiriskan
2. Taburkan garam ke ayam yang sudah di rebus goreng dengan minyak
panas jangan sampai kering menggorengnya nanti ayam jadi keras
3. Goreng tahu sampai kecoklatan tiriskan
4. Blender bumbu halus lalu tumis dengan sedikit minyak sampai harum
masukkan rempah aduk sampai bumbu tanak/ masak
5. Tambahkan gula aren sedikit garam lalu ayam yang telah digoreng aduk
sampai merata masukan sedikit air nyemek2 tunggu sampai bumbu
meresap
6. Masukkan tahu aduk jangan sampai hancur tunggu 2 menitan lalu
masukan daun pre yang sudah dirajang icip rasa selesai
3. Sop buah madu simple segar diet gula sirup diabetes raw food
Bahan-bahan
● 200 gr kelengkeng kupas
● 200 gr nanas kupas
● 1 buah daging Kelapa dari
● 1 buah pir hijau
● 100 ml madu
● 1 liter air
Cara membuat:
1. Cuci dan rendam pir dulu dengan baking soda/asam jawa/cuka apel
2. Siapkan air dingin dan madu campur jadi satu
3. Siapkan semua buah, tata dalam mangkuk2 kecil, sirami dengan air madu
4. Steak ikan dan jahe (untuk makan siang diet, aman untuk diabetes dan tekanan
darah tinggi)
Bahan-bahan
● 200 gr ikan telapia fillet atau bisa gunakan ikan dory
● 1 wortel
● 1 jagung muda
● 50 gr makaroni pasta
● 1 ruas jahe
● 4 lembar daun selada
● 1 sendok teh garam himalaya untuk ikan
● 1/2 buah lemon
● 1 sendok teh black pepper
● 1 sendok teh oregano
● 2 sendok makan olive oil
● 1 sendok teh bawang putih bubuk
Cara membuat
1. Marinade ikan dengan olive oil, oregano, garam, black pepper, bawang
putih bubuk/bisa gunakan bawang putih cacah dan jahe. Diamkan selama
5 menit.
2. Selagi menunggu ikan, kita rebus condimentnya dengan wortel kita potong
memanjang. Jagung muda kita potong bulat pipih dan rebus macaroni.
3. Setelah ikan kita marinade, masak ikan di teflon dan jahe (tidak perlu
minyak lagi) kita masak 5menit saja. Tidak perlu overcooked nanti akan
terlalu kering dan tidak ada citarasa steak.
4. Susun satu persatu rebusan dan steak ikan di piring

- Pengukuran status gizi kesehatan untuk penderita diabetes


Status gizi merupakan ekspresi keadaan keseimbangan antara asupan zat gizi
dengan kebutuhannya. Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit komorbid
obesitas akibat resistensi insulin. Ini berdampak negatif pada jaringan yang
menyebabkan komplikasi, terutama obesitas sentral karena lebih tahan terhadap
efek insulin daripada adiposit daerah lain. Penilaian terhadap status gizi dapat
dilakukan dengan antropometri, pemeriksaan biokimia, klinis, biofisik.
Pemeriksaan antropometri memiliki prosedur yang lebih sederhana, aman, dan
relatif tidak membutuhkan tenaga ahli, tetapi cukup dengan tenaga yang telah
dilatih (Supariasa, 2017). Pemeriksaan ini berupa antropometri, dan HbA1c. dan
hasil nya menunjukkan bahwa sebagian besar subjek berusia antara 45-65 tahun
(64,5%), sebagian besar berjenis kelamin perempuan (54,8%), sebagian besar
subjek (75,8%) menderita diabetes < 5 tahun dan sebanyak 61,3% memiliki kadar
HbA1c > 7%. Diabetes drag yang paling banyak digunakan adalah metformin
(69,4%). Data pemeriksaan antropometri didapatkan status gizi terbanyak adalah
obesitas (54,85%), dengan usia terbanyak > 45 tahun (56,9%), jenis kelamin laki-
laki (57,1%), onset diabetes tipe 2 > 65 tahun (66,7%), kadar HbA1c > 7% (55,3%)
dan penggunaan insulin dengan persentase 71,4% sebanyak 72,6% subjek
mengalami obesitas sentral.
Syarat kebutuhan kalori untuk penderita Diabetes Melitus harus sesuai untuk
mencapai kadar glukosa normal dan mempertahankan berat badan normal.
Komposisi energy adalah 60-70 % dari karbohidrat, 10-15 % dari protein, 20-25 %
dari lemak. Makanlah aneka ragam makanan yang mengandung sumber zat tenaga,
sumber zat pembangun serta zat pengatur.
- Kapan harus konsultasi diabetes ke Dokter
1. ketika merasa adanya tanda dan gejala muncul, maka sebaiknya segera
menghubungi dokter. Karena semakin dini kondisi diabetes didiagnosa,
semakin cepat pula mendapat perawatan yang tepat.
2. Ketika sudah didiagnosa menderita diabetes, maka perlunya tindakan lanjut
medis yang ketat sampai kadar gula stabil.
- Materi mengenai Diabetes Melitus
● Pengertian Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin atau kedua-duanya (PERKENI, 2021). Diabetes Mellitus adalah penyakit
kronis yang disebabkan oleh tingginya kadar gula dalam darah yang disertai dengan
adanya kelainan metabolik. Normalnya gula darah dikontrol oleh insulin, suatu
hormon yang dihasilkan oleh pankreas yang memungkinkan sel untuk menyerap
gula di dalam darah. Akan tetapi, pada diabetes terjadi defisiensi insulin yang
disebabkan oleh sekresi insulin dan hambatan kerja insulin pada reseptornya
(Handaya, 2016).
● Klasifikasi Diabetes Melitus
Diabetes Mellitus tipe I (immune mediated diabetes/IMD) yang disebabkan
kenaikan kadar gula darah karena kerusakan sel beta pankreas sehingga produksi
insulin tidak ada sama sekali. Diabetes mellitus tipe I disebabkan karena reaksi
autoimun yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang sel beta pada
pankreas sehingga tidak bisa memproduksi insulin sama sekali (International
Diabetes Federation, 2021).
Diabetes Mellitus tipe II (Non-Insulin Dependent Diabetes/NIDDM) terjadi
karena akibat adanya resistensi insulin yang mana sel-sel dalam tubuh tidak mampu
merespon sepenuhnya insulin (International Diabetes Federation, 2021). Diabetes
mellitus tipe II ini disebabkan kenaikan gula darah karena penurunan sekresi insulin
yang rendah oleh kelenjar pankreas (Kementerian Kesehatan RI, 2020).
Diabetes pada kehamilan (Gestational Diabetes) Diabetes gestasional ditandai
dengan kenaikan gula darah pada selama masa kehamilan. Gangguan ini biasanya
terjadi pada minggu ke- 24 dan kadar gula darah akan kembali normal setelah
persalinan (Kementerian Kesehatan RI, 2020). Diabetes gestasional disebabkan
karena naiknya berbagai kadar hormon saat hamil yang bisa menghambat kerja
insulin (International Diabetes Federation, 2021).
Diabetes Melitus Tipe Lain Diabetes Mellitus tipe ini terjadi akibat penyakit
gangguan metabolik yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah akibat faktor
genetik fungsi sel beta, defek genetik kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas,
penyakit metabolik endokrin lain, iatrogenik, infeksi virus, penyakit autoimun dan
sindrom genetik lain yang berkaitan dengan penyakit DM. Diabetes tipe ini dapat
dipicu oleh obat atau bahan kimia (seperti dalam pengobatan HIV/AIDS atau
setelah transplantasi organ).
● Luka Diabetes Melitus
Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki penderita diabetes, dimana
terdapat kelainan tungkai kaki bawah akibat diabetes melitus yang tidak terkendali.
Kelainan kaki diabetes mellitus dapat disebabkan adanya gangguan pembuluh
darah, gangguan persyarafan, dan adanya infeksi (Maryunani, 2013). Seorang
penderita diabetes akan mudah mendapatkan luka karena komplikasi vaskuler dan
saraf.
Luka diabetes dengan gangren didefinisikan sebagai jaringan nekrosis atau
jaringan mati yang disebabkan oleh karena adanya emboli pembuluh darah besar
arteri pada bagian tubuh sehingga suplai darah terhenti. Dapat terjadi sebagai akibat
proses inflamasi yang memanjang, perlukaan (digigit serangga, kecelakaan kerja
atau terbakar), proses degenerative (arteriosklorosis) atau gangguan metabolik
(diabetes melitus) (Maryunani,2013).
Ulkus diabetik adalah luka diabetik yang sudah membusuk dan bisa melebar
yang terjadi karena adanya kelainan pada saraf, kelainan pembuluh darah, dan
kemudian adanya infeksi ditandai dengan jaringan yang mati berwarna kehitaman
dan membau karena disertai pembusukan oleh bakteri. Bila infeksi tidak diatasi
dengan baik, hal itu akan berlanjut menjadi pembusukan bahkan dapat diamputasi.
Banyak faktor yang mempengaruhi luka diabetes, dimulai dari faktor pengelolaan
kaki yang tidak baik pada penderita diabetes, adanya neuropati, faktor komplikasi
vaskuler yang memperburuk aliran darah ke kaki tempat luka, faktor kerentanan
terhadap infeksi akibat respons kekebalan tubuh yang menurun pada keadaan DM
tidak terkendali, serta kemudian faktor ketidaktahuan pasien sehingga terjadi
masalah ulkus diabetik (Rinne, 2016).
● Penyebab Diabetes Melitus
Berikut ini faktor penyebab penyakit Diabetes Melitus :
1. Riwayat Keluarga
Faktor keturunan atau genetik punya kontribusi yang tidak bisa di remeh untuk
seseorang terserang penyakit diabetes. Menghilangkan faktor genetik
sangatlah sulit. Yang bisa dilakukan untuk seseorang bisa terhindar dari
penyakit diabetes melitus karena sebab genetik adalah dengan memperbaiki
pola hidup dan pola makan.
2. Obesitas Atau Kegemukan
Kegemukan bisa menyebabkan tubuh seseorang mengalami resistensi terhadap
hormon insulin. Sel-sel tubuh bersaing ketat dengan jaringan lemak untuk
menyerap insulin. Akibatnya organ pankreas akan dipacu untuk memproduksi
insulin sebanyak-banyaknya sehingga menjadikan organ ini menjadi kelelahan
dan akhirnya rusak.
3. Mengkonsumsi Makanan Berkolesterol Tinggi
Makanan berkolesterol tinggi juga diyakini memberi kontribusi yang cukup
tinggi untuk seseorang mudah terserang penyakit diabetes melitus. Batasi
konsumsi kolesterol Anda tidak lebih dari 300 mg per hari.
4. Hipertensi Atau Darah Tinggi
Jagalah tekanan darah Anda tetap di bawah 140/90 mmHg. Jangan terlalu
banyak konsumsi makanan yang asin-asin. Garam yang berlebih memicu untuk
seseorang teridap penyakit darah tinggi yang pada akhirnya berperan dalam
meningkatkan resiko untuk Anda terserang penyakit diabetes melitus.
5. Terlalu Sering Konsumsi Obat-Obatan Kimia
Konsumsi obatan kimia dalam jangka waktu yang lama diyakini akan
memberikan efek negatif yang tidak ringan. Salah satu obat kimia yang sangat
berpotensi sebagai penyebab diabetes adalah THIAZIDE DIURETIK dan
BETA BLOKER. Kedua jenis obat tersebut sangat meningkatkan resiko
terkena diabetes melitus karena bisa merusak pankreas.

● Gejala Diabetes Mellitus


a. Keluhan klasik
1. Banyak kencing (Poliuria)
Karena sifatnya, kadar glukosa darah yang tinggi akan menyebabkan banyak
kencing. Kencing yang sering dan dalam jumlah banyak akan sangat
mengganggu penderita terutama pada malam hari.
2. Banyak minum (Polidipsia)
Rasa haus amat sering dialami penderita karena banyaknya cairan yang keluar
melalui kencing. Keadaan ini justru sering disalah tafsirkan. Dikiranya sebab
rasa haus ialah udara yang panas atau beban kerja yang berat. Untuk
menghilangkan rasa haus itu penderita banyak minum.
3. Banyak makan (Polifagia)
Rasa lapar yang semakin besar sering timbul pada penderita diabetes melitus
karena pasien mengalami keseimbangan kalori negatif, sehingga timbul rasa
lapar yang sangat besar. Untuk menghilangkan rasa lapar itu penderita banyak
makan.
4. Penurunan berat badan dan rasa lemah
Penurunan berat badan yang berlangsung dalam relatif singkat harus
menimbulkan kecurigaan. Rasa lemah yang hebat disebabkan glukosa dalam
darah tidak dapat masuk ke dalam sel, sehingga sel kekurangan bahan bakar
untuk menghasilkan tenaga. Untuk kelangsungan hidup, sumber tenaga
terpaksa diambil dari cadangan lain yaitu sel lemak dan otot. Akibatnya
penderita kehilangan jaringan lemak dan otot sehingga menjadi kurus.
b. Keluhan lain
1. Gangguan saraf tepi/kesemutan
Penderita mengeluh rasa sakit atau kesemutan terutama pada kaki di waktu
malam hari sehingga mengganggu tidur.
2. Gangguan penglihatan
Pada fase awal diabetes sering dijumpai gangguan penglihatan yang
mendorong penderita untuk mengganti kacamatanya berulang kali agar dapat
melihat dengan baik.
3. Gatal / bisul
Kelainan kulit berupa gatal, biasanya terjadi di daerah kemaluan dan daerah
lipatan kulit seperti ketiak dan di bawah payudara. Sering pula dikeluhkan
timbulnya bisul dan luka yang lama sembuhnya. Luka ini dapat timbul karena
akibat hal yang sepele seperti luka lecet karena sepatu atau tertusuk peniti.
4. Gangguan ereksi
Gangguan ereksi ini menjadi masalah tersembunyi karena sering tidak secara
terus terang dikemukakan penderitanya. Hal ini terkait dengan budaya
masyarakat yang masih merasa tabu membicarakan masalah seks, apalagi
menyangkut kemampuan atau kejantanan seseorang.
5. Terkadang tanpa gejala
Pada keadaan tertentu, tubuh sudah dapat beradaptasi dengan peningkatan
glukosa darah.

● Pengobatan Diabetes Mellitus


Pengobatan Diabetes Mellitus bertujuan untuk menghilangkan gejala dan tanda
Diabetes Melitus, tercapainya pengendalian kadar glukosa dalam darah dan
mencegah terjadinya progresivitas penyulit seperti mikroangiopati dan neuropati.
Pada DM tipe 1 dan DM gestasional, pengobatan menggunakan insulin sedangkan
pada DM tipe 2, pengobatan menggunakan obat hiperglikemik oral (OHO).
Sedangkan pengobatan farmakologi, pada penderita DM harus diiringi dengan
pengobatan non farmakologi, yaitu pengaturan pola makan dan olahraga yang
teratur.
Pengobatan diabetes dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu: penggunaan obat dan
penggunaan non obat (Harikumar et al. 2015).
1. Penggunaan Obat (Terapi Farmakologi)
a. Insulin
Insulin biasanya diberikan secara subkutan dengan suntikan atau pompa
insulin. Insulin dapat diberikan juga secara intravena. Saat ini tersedia
insulin manusia dan analog insulin (Janez et al. 2020).
b. Obat Sulfonilurea
Obat golongan ini merangsang terjadinya sekresi insulin di pankreas.
Sulfoniluera dikelompokkan dalam dua generasi yaitu generasi pertama dan
kedua. Jenis sulfonilurea yang termasuk dalam golongan pertama yaitu
tolbutamid, asetoheksamid, dan klorpropamid. Sedangkan yang termasuk
golongan kedua yaitu gliburid, glipizid, dan glimepiride.
c. Meglitinide
Meglitinide (Repaglinid dan Nateglinid) merupakan obat antihiperglikemik
oral dengan mekanisme kerja membantu pankreas untuk memproduksi
insulin dengan menutup saluran kalium dan membuka saluran dari sel β
pankreas sehingga meningkatkan sekresi insulin. Obat ini jarang digunakan
karena kerja obat yang singkat sehingga pemberian obat lebih sering.
d. Biguanid
Jenis biguanida yang ada saat ini adalah metformin. Mekanisme kerja dari
obat ini adalah dengan cara menurunkan glukosa darah dengan
mempengaruhi kerja insulin pada tingkat seluler dan menurunkan produksi
gula hati. Selain itu obat ini juga dapat menekan nafsu makan sehingga
dapat membantu mengontrol berat badan. Biguanid (Metformin, Fenformin,
Buformin)
e. Obat golongan Tiazolidinedion
Tiazolidinedion (Rosiglitazon, Pioglitazon dan Troglitazon) dikenal dengan
sebutan glitazon. Obat ini bekerja membentuk ikatan dengan peroxisome
proliferator-activated receptor-gamma(PPAR-γ) yang mengatur
metabolisme glukosa dan lemak serta mempengaruhi gen sensitivitas
insulin sehingga meningkatkan penggunaan glukosa oleh sel.

2. Penggunaan Non Obat


a. Perubahan gaya hidup
Perubahan gaya hidup untuk pengontrolan diabetes, di antaranya dengan
mempelajari lebih banyak tentang diabetes, mendapatkan perawatan secara
rutin, mempelajari cara mengontrol diabetes diri sendiri, memantau kondisi
diabetes, dan memeriksa secara rutin untuk jangka panjang (Harikumar et
al. 2015).
b. Diet
Diet dengan mengkonsumsi makanan tinggi serat dan rendah lemak
bertujuan untuk menurunkan berat badan merupakan cara lain untuk
meningkatkan sensitivitas tubuh penderita diabetes terhadap efek insulin
(Harikumar et al. 2015). Diet yang tepat dapat mengontrol kadar glukosa
darah dengan mengurangi hemoglobin terglikasi 1,0-2,0% dan jika
dikombinasi dengan manajemen diabetes akan mengurangi rawat inap
penderita diabetes (Sievenpiper et al. 2018).
c. Olahraga secara rutin
Olahraga secara rutin dapat membantu mencegah dan mengontrol diabetes.
Manfaat dari olahraga antara lain membantu menurunkan berat badan,
mengurangi kadar glukosa darah, mengurangi kolesterol dan tekanan darah,
mengurangi stres, meningkatkan sensitivitas insulin, dan meningkatkan
biogenesis mitokondria (Harikumar et al. 2015, Zierath 2019).

● Pencegahan Diabetes Mellitus


Pencegahan DM berdasarkan Perkeni (2011) terdiri dari tiga tingkatan yaitu:
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer adalah sebuah upaya pencegahan yang ditujukan pada
kelompok yang memiliki faktor risiko, yaitu kelompok yang belum mengalami
DM tipe 2 tetapi memiliki potensi untuk mengalami DM tipe 2 karena memiliki
faktor risiko. Pelaksanaan pencegahan primer bisa dilakukan dengan tindakan
penyuluhan dan pengelolaan pada kelompok masyarakat yang memiliki risiko
tinggi merupakan salah satu aspek penting dalam pencegahan primer (Perkeni,
2011).
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder adalah suatu upaya pencegahan timbulnya komplikasi
pada pasien yang mengalami DM tipe 2. Pencegahan ini dilakukan dengan
pemberian pengobatan yang cukup dan tindakan deteksi dini penyakit sejak
awal pengelolaan penyakit DM tipe 2. Program penyuluhan memegang peran
penting dalam meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani program
pengobatan dan menuju perilaku sehat (Perkeni, 2011).
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier adalah suatu upaya yang ditujukan pada
pasien DM tipe 2 yang mengalami komplikasi untuk mencegah kecacatan lebih
lanjut. Upaya rehabilitasi pada pasien dilakukan sedini mungkin sebelum
kecacatan berkembang dan menetap. Penyuluhan dilakukan pada pasien serta
pada keluarga pasien. Materi yang diberikan ialah mengenai upaya rehabilitasi
yang dapat dilakukan untuk mencegah kecacatan lebih lanjut agar dapat
mencapai kualitas hidup yang optimal (Perkeni, 2011).

● Komplikasi Diabetes Mellitus


Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang dapat menimbulkan berbagai
macam komplikasi, antara lain :
1. Komplikasi Metabolik Akut
Kompikasi metabolik akut pada penyakit diabetes melitus terdapat tiga macam
yang berhubungan dengan gangguan keseimbangan kadar glukosa darah jangka
pendek, diantaranya:
A. Hipoglikemia
Hipoglikemia (kekurangan glukosa dalam darah) timbul sebagai
komplikasi diabetes yang disebabkan karena pengobatan yang kurang tepat
(Smeltzer & Bare, 2008). Gejala Hipoglikemia, yaitu : Badan terasa lemas,
lapar, pusing, gemetar, penglihatan kabur, keringat berlebih, kejang -
kejang, kebingungan dan detak jantung yang cepat, bisa menyebabkan
pingsan (Direktorat P2PTM, 2019b).
B. Ketoasidosis Diabetik
Ketoasidosis diabetik (KAD) disebabkan karena kelebihan kadar glukosa
dalam darah sedangkan kadar insulin dalam tubuh sangat menurun. Ada
tiga gambaran klinis yang penting pada katoasidosis diabetic, yaitu:
dehidrasi, kehilangan elektrolit, asidosis (Manurung, 2018). Komplikasi
akut diabetes mellitus yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa
darah yang tinggi (300 - 600 mg/dL) (PERKENI, 2021).
C. Sindrom HHNK (Koma Hiperglikemia Hiperosmoler Nonketotik)
Sindrom Hiperglikemik Hiperosmolar Nonkatotik merupakan keadaan
yang didominasi oleh hiperosmolaritas dan hiperglikemia yang disertai
perubahan tingkat kesadaran. Gejala yang timbul dari Sindrom
Hiperglikemik Hiperosmolar Nonkatotik, yaitu : hipotensi, dehidrasi berat,
takikardi (Manurung, 2018).
2. Komplikasi Metabolik Kronik
Menurut Manurung (2018), komplikasi jangka panjang diabetes mellitus dapat
menyerang semua sistem organ dalam tubuh. Kategorinya yaitu :
A. Komplikasi Pembuluh Darah Kecil (Mikrovaskuler)
Perubahan mikrovaskuler melibatkan kelainan struktur dalam membrane
pembuluh darah kecil dan kapiler. Kelainan pembuluh darah ini menyebabkan
dinding pembuluh darah menebal dan mengakibatkan penurunan perfusi
jaringan (Damayanti, 2019).
1. Kerusakan Retina Mata (Retinopati)
Kerusakan retina mata (Retinopati) adalah suatu mikroangiopati ditandai
dengan kerusakan dan sumbatan pembuluh darah kecil (Pandelaki, 2009).
2. Kerusakan Ginjal (Nefropati Diabetik)
Kerusakan ginjal pada pasien DM ditandai dengan albuminuria menetap
(>300 mg/24 jam atau >200 ih/menit) minimal 2 kali pemeriksaan dalam
kurun waktu 3-6 bulan. Nefropati diabetik merupakan penyebab utama
terjadinya gagal ginjal terminal.
3. Kerusakan Saraf (Neuropati Diabetik)
Neuropati diabetik merupakan komplikasi yang paling sering ditemukan
pada pasien DM. Neuropati pada DM mengacau pada sekelompok
penyakit yang menyerang semua tipe saraf (Subekti, 2009).
B. Komplikasi Pembuluh Darah Besar (Makrovaskuler)
Komplikasi ini diakibatkan karena perubahan ukuran diameter pembuluh
darah. Pembuluh darah akan menebal, sclerosis dan timbul sumbatan
(occlusion) akibat plaque yang menempel (Damayanti, 2019).
1. Penyakit Arteri Koroner
Perubahan ateroskerotik dalam pembuluh darah besar sering terjadi pada
penderita diabetes mellitus. Salah satu ciri unik pada penyakit ateri
coroner yang diderita oleh pasien diabetes mellitus adalah tidak
terdapatnya gejala iskemik yang khas. Jadi pasien tidak memperlihatkan
penurunan aliran darah ke jaringan atau organ akibat gangguan pembuluh
darah (Manurung, 2018).
2. Penyakit Serebrovaskuler
Perubahan aterosklerotik dalam pembuluh darah serebral atau
pembentukan embolus di tempat lain dalam sistem pembuluh darah yang
kemudian terbawa aliran darah sehingga terjepit dalam pembuluh darah
serebral dapat menimbulkan serangan iskemia sepintas dan stroke. Gejala
tersebut mencakup keluhan pusing atau vertigo, gangguan penglihatan,
bicara pelo dan kelemahan (Manurung, 2018).
3. Penyakit Vaskuler Perifer
Perubahan aterosklerotik dalam pembuluh darah besar pada ekstremitas
bawah merupakan penyebab meningkatnya insidens penyakit oklusif
arteri perifer pada pasien-pasien diabetes.

B. BENTUK RANCANGAN
1. Nama alat: Diabetes Care (DiCa)
2. Fitur
Fitur yang kami tampilkan dalam aplikasi diabetes care antara lain:
●Apa itu diabetes?: Fitur ini menggambarkan ilustrasi yang berisi pengetahuan
mengenai penyakit diabetes secara umum yang meliputi pengertian diabetes,
macam-macam diabetes, luka diabetes, penyebab diabetes, gejala diabetes,
pengobatan diabetes, pencegahan diabetes, komplikasi diabetes.
●Tracking diabetes: Fitur grafik hasil pengecekan gula darah
●Pengobatan luka diabetes: fitur ini berisi lokasi terdekat klinik pengobatan
keluarga luka diabetes melitus.
●Program Olahraga: Fitur ini berisi program olahraga yang disarankan untuk
penderita diabetes. Selain menyajikan program olahraga. Fitur program
olahraga ini dilengkapi dengan kalender latihan, yang berfungsi untuk
mengatur waktu olahraga sesuai keinginan kita. Adapun alarm yang berfungsi
sebagai tanda pengingat olahraga.
● Program Diet diabetes: Fitur Program Diet diabetes ini berisi calories Burnt
yaitu penghitungan jumlah kalori yang keluar saat kita melakukan aktivitas
serta jumlah kalori yang masuk saat kita makan, BMI Calculator yaitu
kalkulator ideal tubuh kita, Water Intake yaitu pengingat untuk minum sehari
8 gelas. Fitur ini juga dilengkapi resep-resep makanan yang dianjurkan untuk
penderita diabetes.
● Pengingat Obat: Fitur ini berisi kalender yang berfungsi sebagai penanda
bahwa kita telah mengkonfirmasi obat pada hari itu. Fitur ini dilengkapi alarm
dan notulensi sebagai catatan bahwa klien telah mengkonfirmasi obat.
● Tanya dokter: Fitur untuk bertanya kepada dokter ahli mengenai diabetes
melitus. Dalam fitur ini terdapat rekomendasi dokter ahli disbetes yang bisa
membantu pasien dalam mengatasi keluhannya. Dalam pembayaran jasanya,
aplikasi ini bekerja sama dengan beberapa E-wallet dan bank sehingga
memudahkan klien dalam bertransaksi. Aplikasi ini juga menyediakan banyak
voucher potongan harga untuk berkonsultasi dengan dokter ahli.
3. Cara kerja ( jelasin cara kerjanya gimana )
Anda tinggal mengunduh (download) aplikasi Diabetes Care di PlayStore atau
AppStore. Berikut panduannya untuk Anda:
1. Download aplikasi Diabetes Care di PlayStore atau klik Download
Sekarang.
2. Pilih fitur yang dibutuhkan dan ikut langkah-langkahnya.
3. Sebelum memulai aplikasi Anda harus login terlebih dahulu melalui email
atau nomer telpon.
4. Jika ingin mengetahui apa itu diabetes, anda bisa menggunakan fitur "
Seputar diabetes ".
Di dalam fitur Seputar diabetes Pengguna akan mendapatkan informasi 5
komponen yang terdiri dari pengertian, komplikasi, pencegahan, klasifikasi,
dan gejala.
5. Untuk mengetahui gula darah normal atau tidaknya bisa menggunakan fitur
" Tracking gula darah "
Dengan cara memasukkan tanggal pengecekan dan hasil pengecekan gula
darah sewaktu itu. Pengguna dapat mengetahui apakah gula darah nya
normal atau naik atau turun.
6. Sedangkan untuk yang ingin berobat dapat klik fitur "Perawatan luka
diabetes terdekat"
Dengan mengizinkan akses lokasi, pengguna diberikan informasi mengenai
faskwa terdekat yang melayani perawatan luka diabetes. Fitur ini juga
dibekali dengan rute ke lokasi faskes yang terintegrasi dengan gmaps.
Terdapat pula fitur telfon dan whatsapp. Pengguna juga bisa melakukan
reservasi faskes melalui telfon/whatsapp
7. Pengguna dalam melakukan pencegahan diabetes dengan mengikuti
beberapa olahraga. Pengguna dapat menggunakan fitur " Program
Olahraga".
Dimana di dalam aplikasi sudah dicantum kan 2 olahraga yaitu Senam kaki
diabetik dan senam yoga. Terdapat juga Jadwal latihan berguna untuk
memudahkan pengguna dalam mengikuti program olahraga tersebut.
8. Jika anda ingin melakukan diet sehat diabetes, anda saat menggunakan fitur
"Program Diet"
Dalam fitur ini terdapat calories Burnt yaitu penghitungan jumlah kalori
yang keluar saat kita melakukan aktivitas serta jumlah kalori yang masuk
saat kita makan, BMI Calculator yaitu kalkulator ideal tubuh kita, Water
Intake yaitu pengingat untuk minum sehari 8 gelas. Fitur ini juga dilengkapi
dengan resep makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes.
9. Untuk memudahkan Anda dalam mengingat jadwal mengkonsumsi obat,
dapat klik fitur "Pengingat jam obat"
10. Apabila ingin konsultasi dengan dokter, bisa menggunakan fitur
" tanya dokter "
3. Output (terlampir)

C. Penutup
Diabetes adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan
adanya peningkatan kadar gula dalam darah. Diabetes ini terjadi karena adanya masalah
dengan produksi hormon insulin oleh pankreas, baik hormon itu tidak diproduksi dalam
jumlah yang benar maupun tubuh tidak dapat menggunakan hormon insulin.

Dalam kelompok belajar ini, kami mengangkat sebuah kasus yang akan kami jadikan
sebagai sumber untuk pembuatan prototype, kasus yang akan kami angkat yakni mengenai
penyakit Diabetes Melitus, alasan mengapa kami memilih penyakit Diabetes Melitus
sebagai sumber yang akan kami angkat untuk pembuatan prototype ini karena kami
menganalisis keadaan di dunia kesehatan khususnya di indonesia penyakit diabetes Melitus
adalah penyakit penyumbang terbesar angka kematian di Indonesia.

Ide yang kami miliki untuk pembuatan prototype yang mengangkat kasus penyakit
Diabetes Melitus ini adalah ide yang fresh yang belum pernah ada sebelumnya, kami juga
melakukan analisis terhadap beberapa sumber, dalam aplikasi play store maupun app store
yang telah kami analisis ada beberapa aplikasi yang mengenai kontrol darah untuk diabetes
akan tetapi di dalam aplikasi tersebut belum terdapat kelengkapan mengenai beberapa fitur
di dalamnya. Dalam prototype atau gambaran aplikasi yang akan kami buat yakni dengan
nama “DICA (Diabetes Care)” kami akan memberikan beberapa fitur yang cukup lengkap
di dalamnya dengan tujuan agar aplikasi yang akan kami buat nantinya dapat membantu
pasien penderita Diabetes Melitus untuk bisa mengontrol gula darahnya, mengontrol intake
makanannya, resep makanan yang sehat dan juga bergizi, beberapa olahraga yang dapat
meringankan untuk penderita pasien Diabetes melitus, serta dalam aplikasi kami juga
menyediakan untuk kontrol kesehatan dan konsultasi dengan dokter.
DAFTAR PUSTAKA

Mukhyarjon, M., & Pardede, I. T. (2021). Gambaran Status Gizi Pasien Diabetes Melitus
Tipe 2 Berdasarkan Antropometri. Jurnal Ilmu Kedokteran (Journal of Medical
Science), 15(1), 41-47.
MUTOHAROH, B. R., & Flora, R. (2019). PENGARUH PEMBERIAN KONSELING GIZI
TERHADAP SISA MAKANAN RENDAH GLUKOSA PADA PASIEN DIABETES
MELITUS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT SITI KHODIJAH PALEMBANG
(Doctoral dissertation, Sriwijaya University).
Bistara, D. N. (2018). Hubungan Pola Makan Dengan Gula Darah Pada Penderita Diabetes
Mellitus. Jurnal Kesehatan Vokasional (JKESVO), 3(1), 29-34.
Lusiani, T., & Qoiriah, A. (2014). Sistem Pakar untuk Menentukan Menu Makanan Sehat
pada Penderita Diabetes Mellitus. S@ CIES, 5(1), 9-23.
LAMPIRAN

1. Tampilan Prototype
a. Loading screen awal

b. Tampilan menu
c. Isi menu seputar diabetes

d. Tampilan pilihan download pdf

e. Menu tracking gula darah


f. Menu perawatan luka terdekat
g. Program olahraga penderita diabetes
h. Menu pengingat minum obat

i. Menu program diet


j. Menu tanya dokter

Anda mungkin juga menyukai