I. ASSURANCE: Jaminan
Reflection
Limited Questioning (memantulkan perasaan
(melontarkan pertanyaan secara simpatik atau empati
yang terbatas jika disalahkan kalau salah minta maaf, Responsive
jangan coba mengalah tapi jelaskan mengapa bisa salah (cepat, tidak bertele-tele
jangan juga berniat yakinkan kita tidak mungkin karena pelanggan butuh
mengalahkan . Sebaiknya sengaja berbuat salah karena kepastian)
buat dia menang tanpa kita itu kita mau memperbaiki
harus habis2an merugi) dan tidak mengulangi di
masa mendatang)
IV. Empati (EMPATHY)
Dimesi ini juga terkait dengan rasa kepedulian dan perhatian khusus staf
kepada setiap pengguna jasa, memahami kebutuhan mereka dan
memberikan kemudahan untuk dihubungi setia saat jika para pengguna
jasa membutuhkan bantuannya.
Dalam hal ini peranan tenaga kesehatan aan sangat mnentukkan mutu
pelayanan kesehatan karena mereka dapat langsung memenuhi
kepuasan pelanggan jasa pelayanan kesehatan.
SIFAT SEBAGAI CITRA DIRI
DALAM PELAYANAN PRIMA
1 Ketulusan Membuat orang lain merasa aman dan dihargai .
Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka
mengada-ada.
2 Kerendahan hati Sebagai perawat hendaknya memiliki kerendahan hati
untuk menjadi pelayan, dapat mengakui dan menghargai
keunggulan orang lain
3 Kesetiaan Selalu menepati janji, mempunyai komitmen yang kuat,
rela berkorban, tidak berkhianat, lebih suka
membicarakan kebaikan dari pada keburukan orang lain.
4 Rasa percaya diri Memungkin seseorang menerima dan menghargai dirinya
dan orang lain sebagaimana adanya dan mudah
beradaptasi dengan lingkungan dan situasi baru
5 Empati Ikut merasakan hal yang menjadi perasaan orang lain/
situasi
SERVE WITH CARE..E ?
EMPATHY
Mampu menempatkan diri pada perasaan orang lain
16
V. Dapat diandalkan (RELIABLE)
Kehandalan (reliability), yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera
dan memuaskan.
Dimensi ini mengandung arti bahwa pelayanan yang diberikan tepat waktu, akurat sesuai yang
ditawarkan (misal tertuang dalam brosur pelayanan).
Dalam jasa pelayanan dimensi ini dianggap hal yang paling penting oleh para pelanggan.
Jasa pelayanan kesehatan merupakan jasa yang non standardize output, dimana produknya akan
sangat tergantung dari aktifitas manusia sehingga sulit didapatkan output yang konsisten.
Sehingga seorang pimpinan perlu menerapkan budaya kerja di lingkungan kerjanya melalui
program-program menjaga mutu.
Perilaku yang dapat diukur:
• Perawat mengikuti dan melaksanakan kegiatan-kegiatan
peningkatan dan penjaminan mutu antara lain: GKM
(Gugus Kendali Mutu), diskusi kasus, dan seterusnya;
• Perawat selalu melakukan evaluasi terhadap perawat
Perawat senantiasa lain yang menjadi tanggung jawabnya dalam
memelihara mutu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
pelayanan terbaru;
keperawatan yang
tinggi disertai • Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan wajib
kejujuran profesional mengidentifikasi asuhan keperawatan yang tidak sesuai
yang menerapkan dengan standar mutu dan keselamatan pasien;
pengetahuan serta
keterampilan • Perawat wajib menyampaikan kepada atasan langsung,
keperawatan sesuai apabila menemukan pelayanan kesehatan yang tidak
dengan kebutuhan sesuai dengan standar mutu dan keselamatan pasien
klien
untuk selanjutnya ditindak-lanjuti;
• Perawat dalam memberikan intervensi keperawatan
wajib merujuk pada standar yang dikeluarkan institusi
pelayanan kesehatan;
• Perawat menggunakan teknologi keperawatan yang
telah diuji validitas (kehandalan) dan reliabilitas
(keabsahan) oleh lembaga yang berwenang.
Pre test
Buat dialog Perawat dan pasien mengenai
1. ASSURANCE: Jaminan
2. TANGIBLE: bukti Nyata
3. RESPONSIVE: responsive
4. EMPATHY: empati
5. RELIABLE: dapat diandalkan
Post Test
Simulasi/ Demontrasi Materi I
Buat dialog Perawat dan pasien mengenai:
1. ASSURANCE: Jaminan
2. TANGIBLE: bukti nyata
3. RESPONSIVE: responsive
4. EMPATHY: empati
5. RELIABLE: dapat diandalkan
Mahasiswa dibagi menjadi 5 kelompok kemudian berpasang-pasangan
ada yang berperan sebagai Perawat dan pasien. Kelompok 1 simulasi
tentang Assurance. Minimal 5 dialog
Referensi