Disusun Oleh :
Maryani (PO71200200054)
TINGKAT 1B
Latar belakang............................................................................................................................
.....................................................................................................................................................4
Rumusan masalah.......................................................................................................................4
Tujuan pembahasan....................................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................................5
Kebiasaan masyarakat suku jambi yang mendukung atau bertentangan dengan kesehatan......5
BAB 3 PENUTUP.....................................................................................................................7
Simpulan..................................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,.8
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Suku Jambi atau Melayu Jambi (Jawi : )ماليو جامبيmerupakan suku yang berasal dari
Jambi Mereka tinggal di sekitar Kota Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung, Kabupaten
Batanghari, dan Kabupaten Tebo. Dusun-dusun mereka saling berjauhan dengan rumah-
rumah yang dibangun di pinggiran sungai besar atau sungai kecil.
Jambi merupakan wilayah yang terkenal dalam literatur kuno. Nama negeri ini sering disebut
dalam prasasti-prasasti dan juga berita-berita Tiongkok. Ini merupakan bukti bahwa,orang
Cina telah lama memiliki hubungan dengan Jambi khususnya Suku Melayu Jambi, yang
mereka sebut dengan nama Chan-pei. Diperkirakan, telah berdiri tiga kerajaan Melayu Kuno
di Jambi, yaitu Koying (abad ke-3 M), Tupo (abad ke-3 M) dan Kantoli (abad ke-5). Seiring
perkembangan sejarah, kerajaan-kerajan ini lenyap tanpa banyak meninggalkan jejak sejarah.
Dalam sejarah kerajaan di Nusantara Jambi dulu adalah wilayah Minanga Kamwa (nama
Minang Kabau Kuno 1 M) adalah tanah asal pendiri Kerajaan Melayu dan Sriwijayadari
wilayah Minanga Kamwa inilah banyak lahir raja-raja di Nusantara, baik sekarang yang
berada di Malaysia, Bruneidan Indonesia di negeri Jambi ini pernah dikuasai oleh beberapa
kekuatan besar, mulai dari Sriwijaya, Singosari, Majapahit, Malaka hingga Johor-Riau.
Terkenal dan selalu menjadi rebutan merupakan tanda bahwa Jambi sangat penting pada
masa lalu. Bahkan, berdasarkan temuan beberapa benda purbakala, Jambi pernah menjadi
pusat Kerajaan Sriwijaya.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana latar belakang suku jambi?
2. bagaimana kebiasaan masyarakat suku jambi yang mendukung atau bertentangan dengan
kesehatan?
TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui latar belakang Suku Jambi.
2. Untuk mengetahui kebiasaan masyarakat Suku Jambi yang mendukung atau bertentangan
dengan kesehatan.
3. Untuk mengetahui persepsi masyarakat Suku Jambi terhadap penyebab penyakit.
4. Untuk mengetahui kebiasaan masyarakat Jambi dalam mencegah atau menyembuhkan
penyakit.
5. Untuk mengetahui strategi asuhan keperawatan yang cocok untuk Suku Jambi.
BAB 2
PEMBAHASAN
PERSEPSI MASYARAKAT SUKU JAMBI TERHADAP PENYEBAB PENYAKIT
konsep sehat sakit menurut Komunitas Adat Tepencil Suku Anak Dalam yaitu;
seseorang dikatakan sehat apabila enak makan, enak tidur dan enak berpikir, dan dikatakan
sakit jika sebaliknya. Penyebab sakit antara lain; makanan, kebersihan, cuaca, kecapaian, roh
jahat, guna-guna dan takdir. Penyakit malaria (demam kuro) adalah penyakit yang sangat
mengancam, berat dan mematikan. Dorongan untuk melakukan pengobatan bila sakit yaitu;
dari diri sendiri, keluarga dan ketua kelompok (Tumenggung). Tindakan yang dianjurkan
dalam pengobatan malaria dengan cara tradisional yaitu menggunakan ramuan dari akar-
akaran seperti; empedu tanah, bedaro putih, pasak bumi, bertawali dan kulit barumbung. Jika
penyakit sulit untuk disembuhkan, maka alternatif terakhir yaitu melalui ritual.
PENUTUP
Kesimpulan:
Jadi sebagian besar masyarakat jambi sampai dengan sekarang mereka berpegang teguh
kepada adat istiadat atau kebiasaan nenek moyang mereka yaitu berobat menggunakan obat
obat herbal atau cara cara herbal seperti minum jamu jamuan, baik itu mencegah penyakit
maupun menyembuhkan penyakit.
Disamping itu masyarakat suku jambi tetap ada ataupun bahkan banyak yang menggunakan
pengobatan medis jika sakit dan tidak semua menggunakan pengobatan tradisional
DAFATAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Jambi
https://sites.google.com/site/hendrajunawanbloger/adat-budaya-jambi
https://news.trubus.id/baca/36329/mengenal-besesandingon-adat-suku-anak-dalam-karantina-
dan-jaga-jarak-hadapi-wabah-penyakit
https://www.beritasatu.com/jeis-montesori/nasional/507636/begini-cara-mengakhiri-tradisi-
nomaden-suku-anak-dalam-di-jambi