Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH SISTEM ENDOKRIN

PERAN ADVOKASI PERAWAT PADA PASIEN RADIASI DAN


PEMBEDAHAN PADA PASIEN GANGGUAN THYROID

Fasilitator :
Ns., Christina Yuliastuti, M. Kep

Disusun Oleh :
Kelompok 06

PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANGTUAH
SURABAYA
2016/2017
MAKALAH SISTEM ENDOKRIN
PERAN ADVOKASI PERAWAT PADA PASIEN RADIASI DAN
PEMBEDAHAN PADA PASIEN GANGGUAN THYROID

Fasilitator :
Ns., Christina Yuliastuti, M. Kep

1. Brahmayda Wiji Lestari (1510006)


2. Feby Arbityas Putri (1510017)
3. Lila Wati Ningrum (1510027)
4. Novi Triyas Dianto (1510038)
5. Ririn Prasetya (1510045)
6. Vamila Meydiawati (1510054)
7. Yurista Prahesti Ningrum (1510059)
8. Roy Allam Fahmi N (1410089)

Disusun Oleh :

PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANGTUAH
SURABAYA
2016/2017

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini yang berkenaan dengan Peran Advokasi Perawat
Pada Pasien Radiasi Dan Pembedahan Pada Pasien Gangguan Thyroid
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu metode pembelajaran pada
Mata Kuliah Keperawatan Sistem Endokrin di Program Studi Ilmu Keperawatan
Stikes Hang Tuah Surabaya.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan masukan, dorongan dan bimbingan kepada penulis
dalam menyusun makalah ini baik dari segi moril dan materil. Ucapan terima
kasih tersebut ditujukan kepada:
1. Ns., Christina Yuliastuti, M.Kep Selaku penanggung jawab dan dosen Mata
Kuliah Sistem Endokrin di STIKES Hang Tuah Surabaya.
2. Rekan-Rekan Angkatan 21 Prodi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Hang Tuah
Surabaya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu sangat diharapkan saran dan kritik yang sifatnya
konstruktif dari semua pihak untuk perbaikan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi yang
membaca dan bagi pengembangan ilmu keperawatan.

Surabaya, 27 Maret 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI
No Hal
1 Halaman Cover i

2 Kata Pengantar ii

3 Daftar isi iii
..
4 BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2
...
1.3 Tujuan Penelitian 2

5 BAB 2 : TINJAUAN TEORI
2.1 Peran Perawat 3
..
2.2 Pasien Pusat Perhatian Perawat 5
..
2.3 Kanker Thyroid dan Pencegahannya 5
..
6 BAB 3 : TINJAUAN KASUS
3.1 Situasi 7
..
3.2 Penyelesaian 7

7 BAB 4 : PENUTUP
4.1 Simpulan 10
.
4.2 Saran 10
...
8 Daftar Pustaka 11
.
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai tenaga yang profesional dalam melaksanakan tugasnya
diperlukan suatu sikap yang menjamin terlaksananya tugas tersebut dengan
baik dan bertanggung jawab secara moral (Ismani 2001). Pada dasarnya, peran
perawat sebagai advokat pasien adalah member informasi dan memberi
bantuan kepada pasien atas keputusan apa pun yang dibuat pasien, memberi
informasi berarti menyediakan informasi atau penjelasan sesuai yang
dibutuhkan pasien, memberi bantuan mengandung dua peran, yaitu peran aksi
dan nonaksi. Dalam menjalankan peran aksi, perawat memberikan keyakinan
kepada pasien bahwa mereka mempunyai hak dan tanggung jawab dalam
menentukan pilihan atau keputusan sendiri dan tidak tertekan dengan pengaruh
orang lain, sedangkan peran nonaksi mengandung arti pihak advokat
seharusnya menahan diri untuk tidak mempengaruhi keputusan pasien
(Sulandra, 2008).
Menjadi seorang perawat bukanlah suatu hal yang mudah, apalagi
membangun citra perawat ideal di mata masyarakat. Kebanyakan masyarakat
mengenal perawat identik dengan sombong, tidak ramah, genit, tidak pintar
seperti dokter dan sebagainya. Bahkan sikap tersebut sering digambarkan di
televisi melalui sinetron-sinetron tidak mendidik. Untuk mengubah citra
perawat seperti itu di masyarakat memang tidak mudah, tetapi merupakan
suatu keharusan bagi semua perawat, terutama seorang perawat professional
(Sujana, 2009).
Peran perawat sebagai advokat pasien menuntut perawat untuk dapat
mengidentifikasi dan mengetahui nilai-nilai dan kepercayaan yang dimilikinya
tentang peran advokat, peran dan hak-hak pasien, perilaku profesional, dan
hubungan pasien-keluarga-dokter. Di samping itu, pengalaman dan pendidikan
yang cukup sangat diperlukan untuk memiliki kompetensi klinik yang
diperlukan sebagai syarat untuk menjadi advokat pasien.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah tinjauan umum tentang peran perawat ?
2. Bagaimanakah tinjauan umum tentang advokasi dalam praktek
keperawatan?
3. Bagaimanakah tinjauan tentang peran perawat sebagai advokasi dalam
praktek keperawatan ?

1.3 Tujuan penelitian


Adapun tujuan penulisan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tinjauan umum tentang peran perawat.
2. Untuk mengetahui tinjauan umum tentang advokasi dalam praktek
keperawatan.
3. Untuk mengetahui tinjauan umum tentang peran perawat sebagai advokasi
dalam praktek keperawatan

2
BAB 2
LANDASAN TEORI

.1 Peran Perawat
Peran Perawat merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam sistem, dimana dapat
dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi perawat maupun dari luar
profesi keperawatan yang bersifat konstan.
Peran perawat menurut Konsorsium Ilmu Kesehatan tahun 1989
1. Pemberi asuhan keperawatan, memperhatikan keadaan kebutuhan dasar
manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan
dengan menggunakan proses keperawatan, dari yang sederhana sampai
dengan kompleks.
2. Advokat pasien / klien menginterprestasikan berbagai informasi dari
pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan
persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien-
mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien.
3. Pendidik / Edukatormembantu klien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan,
sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan
kesehatan.
4. Koordinator mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan
kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat
terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.
5. Kolaborator Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim
kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain
berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan
termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan
selanjutnya.

3
6. Konsultan tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan
yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien
terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.

7. Peneliti mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis


dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan
2.1.1 Sebagai Advokat
Perawat adalah orang yang bersama individu selama kebanyakan waktu
kritis hidup mereka. Perawat adalah orang yang bersama individu ketika
mereka lahir, ketika mereka cedera atau sakit, ketika mereka meninggal.
Individu berbagai banyak hal intim dalam kehidupan mereka dengan
perawat; mereka menanggalkan pakaian untuk perawat dan mempercayai
perawat untuk melakukan prosedur yang menimbulkan nyeri.
Perawat berada disamping tempat tidur individu yang sakit dan
menderita selama 24 jam sehari. Mereka ada ketika pasien tidak dapat tidur
karena nyeri atau ketakutan atau kesepian. Mereka ada untuk memberi
makan pasien, memandikannya dan mendukung mereka.
Perawat mempunyai sejarah panjang tentang perawatan pasien dan
berbicara untuk kebutuhan pasien. Inilah yang disebut advokasi; mendukung
pasien; bicara mewakili individu pasien; dan menengahi bila perlu.
Advokasi ini adalah bagian dari perawatan perawat dan bagian dari
kedekatan dan kepercayaan antara perawat dan pasien yang memberi
keperawatan sebuah tempat yang sangat khusus dalam pelayanan kesehatan.
Merawat adalah jantung keperawatan.

4
2.2 Pasien Pusat Perhatian Perawat
Perawat merawat orang sakit dan cedera di rumah sakit, tempat mereka
bekerja untuk memperbaiki kesehatan dan memperingan penderitaan. Di
klinik dan pusat kesehatan komunitas yang mempunyai sedikit dokter,
perawat mendiagnosis dan mengobati penyakit umum, meresepkan dan
memberikan medikasi, bahkan melakukan pembedahan minor. Perawat
melakukan prosedur yang diprogamkan oleh tim kesehatan lain. Perawat
juga melindungi pasien, bekerja untuk mencegah infeksi dan menjamin
lingkungan yang aman dan sehat dalam rumah sakit. Perawat mengajarkan
pasien dan keluarga tentang segala hal yang berkaitan dengan kesehatan dan
meningkatkan kesejahteraan pasien dalam semua situasi.

2.3 Kanker Tiroid dan Pencegahannya


Kanker tiroid biasanya menimbulkan gejala pembesaran kelenjar tiroid.
Keganasan ini relatif jarang dan sebagian besar nodul tiroid bersifat jinak.
Pemeriksaan penunjang meliputi sitologi aspirasi jarum halus dengan atau
tanpa skintigrafi tiroid. Sebagian ebsar keganasan merupakan karsinoma
papiler (bentuk tersering kanker tiroid (80% kasus), dimana merupakan tumor
epitelial malignan yang menunjukkan diferensiasi sel folikuler dan
dikarakteristikkan mempunyai gambaran nuklear tersendiri); tumor lainnya
meliputi karsinoma folikular yang lebih agresif dan lesi anaplastik yang lebih
cepat dan progresif. Karsinoma tiroid medular yang berkembang dalam sel C
tiroid dapat ditemukan sendirian atau sebagai bagian dari sindrom MEN 2
MEN adalah kepanjangan dari Multiple Endocrine Neoplasia merupakan
timbulnya tumor pada dua atau lebih organ endokrin pada seorang pasien.
Sindrom MEN dapat bersifat familial atau sporadik.

5
Hormone tiroid dapat meningkatkan kadar glukosa darah seseorang
sehingga pada pasein yang terkena gangguan tiroid memerlukan pemberian
insulin dan obat hipogllikemia oral sesuai kebutuhan dan juga pengeroposan
tulang dapat terjadi pada terapi tiroid.
Peranan perawat yang penting adalah membantu perawatan dan
kebersihan diri pasien sambil mendorong partisipasi pasien untuk melakukan
aktivitas yang masih berada dalam batas-batas toleransi yang di tetapkan untuk
mencegah komplikasi imobilitas. Pasien di beri tahu untuk terus minum obat
seperti yang diresepkan dokter meskipun gejala sudah membaik. Instruksi
tentang diet diberikan untuk meningkatkan penurunan berat badan begitu
pengobatan di mulai, untuk mempercepat pemulihan pola defekasi normal.
Semua instruksi dan pedoman ini harus disampaikan pula secara tertulis kepada
pasien, keluarga dan perawat kunjungan rumah.

6
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 Situasi
Ny. P usia 30 tahun, masuk RS di hantar oleh keluarganya dengan keluhan
adanya benjolan pada leher sejak 3 bulan yang lalu dan semakin membesar, suara
serak, stridor vokal, bruit, gaduh dan gelisah dan aneroksia. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan massa pada tiroid dan nodul keras pada kelenjar tiroid. Bila klien
menelan terasa ada yang menjanggal. Pemeriksaan fisik ditemukan TTV: TD
120/80 mmhg, Nadi 80 kali/menit, Suhu 37, turgor baik. Klien nampak cemas
dan kwatir dengan benjolan yang ada di lehernya yang semakin membesar. Klien
nampak gelisah. Klien di anjurkan untuk melakukan USG, kemotrapi dan harus
segera dilakukan triodektomi total.

3.2 Penyelesaian
Dari kasus diatas dapat dibahas secara konseptual dari peran perawat
diantaranya :
a. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan
Memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan
melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses
keperawatan, dari yang sederhana sampai dengan kompleks.
Dalam kasus ini perawat akan melakukan :
a) pengkajian dalam upaya mengumpulkan data dan iformasi yang
benar.
b) Menegakan diagnosa keperawatan berdasarkan hasil analisa data.
c) Merencanakan intervensi keperawatan sebagai upaya mengatasi
masalah yang muncul.
d) Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang
ada.
e) Melakukan evaluasi berdasarkan respon klien terhadap tindakan
keperawatan yang telah dilakukan.

7
b. Peran sebagai advokasi klien
Menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau
informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan
keperawatan yang diberikan kepada pasien- mempertahankan dan melindungi
hak-hak pasien.
Dalam kasus ini perawat harus :
a) Perawat bertindak sebagai narasumber dan fasilitator dalam tahap
pengambilan keputusan terhadap upaya kesehatan klien.
b) Perawat harus dapat melindungi dan memfasilitasi keluarga dan
masyarakat dalam pelayanan keperawatan.

c. Peran educator
Membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan,
gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan
perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
Dalam kasus ini perawat dapat :
a) Perawat membantu klien meningkatkan kesehatannya melalui
pemberian pengetahuan yang terkait dengan penyakit klien.
b) Perawat dapat memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok
keluarga yang beresiko tinggi, kader kesehatan, dll.

d. Peran coordinator
Mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan
dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah
serta sesuai dengan kebutuhan klien.
Dalam kasus ini perawat dapat :
a) Mengkoordinasi seluruh pelayanan keperawatan.
b) Mengatur tenaga keperawatan yang akan bertugas.
c) Mengembangkan sistem pelayanan kesehatan.
d) Memberikan informasi tentang hal-hal yang terkait dengan
pelayanan keperawatan pada sarana kesehatan.

8
e. Peran kolabolator
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang
terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain berupaya
mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi
atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
Dalam kasus ini perawat dapat :
a) Perawat bekerjasama dengan tim kesehatan lain dan keluarga
dalam menentukan rencana maupun pelaksanaan asuhan
keperawatan guna memenuhi kebutuhan kesehatan klien.

f. Peran konsultan
Tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang
tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap
informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
Dalam kasus ini perawat dapat :
a) Perawat memberikan konseling atau bimbingan kepada klien.

g. Peran pembaharuan
Mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan
terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.
Dalam kasus ini perawat dapat :
a) Perawat dapat meningkatkan keterampilan klien/keluarga agar
menjadi sehat dan meningkatkan cara berfikir, bersikap dan juga
tingkah laku klien.

9
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Advokasi merupakan salah satu peran perawat dan menjadi dasar yang

penting dalam membrikan asuhan keperawatan kepada pasien. Peran perawat

sebagai advokat pasien menuntut perawat untuk dapat mengidentifikasi dan

mengetahui nilai-nilai dan kepercayaan yang dimilikinya tentang peran

advokat, peran dan hak-hak pasien, perilaku profesional, dan hubungan pasien-

keluarga-dokter. Di samping itu, pengalaman dan pendidikan yang cukup

sangat diperlukan untuk memiliki kompetensi klinik yang diperlukan sebagai

syarat untuk menjadi advokat pasien.

4.2 Saran
a. Bagi Perawat

Diharapkan kepada perawat untuk mengaplikasikan teori ini dalam

tatanan pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dan

melaksanakan peran perawat sebagai advokat utama klien dan penghubung

antar profesi kesehatan demi kepentingan pasien.

b. Bagi Mahasiswa

Supaya lebih memahami tentang peran perawat sebagai advokasi dalam

praktek keperawatan, maka disarankan kepada para pembaca atau teman

teman sesame mahasiswa untuk mencari referensi lain yang menyangkut

dengan materi yang ada pada makalah ini, guna memberikan banyak

manfaat bagi para pembaca. Semoga para pembaca memahami dan

mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

10
DAFTAR PUSTAKA
Wood, Diana,Ben Greenstein. 2010. At a Glance Sistem Endokrin. Edisi kedua.
Jakarta: Erlangga
Ester, Monica. 2005. Pedoman Perawatan Pasien. Jakarta : EGC
http://ruslannews.blogspot.co.id/2015/12/askep-ca-tiroid.html
http://www.kajianpustaka.com/2012/10/peran-perawat-asuhan-keperawatan.html

11

Anda mungkin juga menyukai