PENDAHULUAN
1
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen kasus
2. Untuk mengetahui pemahaman umum mengenai manajemen kasus
2. Untuk mengetahui tujuan manajemen tugas
3. Untuk mengetahui kerangka tugas dalam manajemen kasus
4. Untuk mengetahui kelebihan manajemen kasus
5. Untuk mengetahui kekurangan manajemen kasus
1.3 MANFAAT
1. Manfaat bagi penulis
Hasil dari makalah ini diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan untuk
mengetahui dan menambah wawasan bagi ilmu keperawatan
2. Bagi institusi pendidikan
Penulisan ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana penambah informasi
mahasiswa dalam melakukan asuhan keperawatan.
BAB II
2
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
Menurut American Nurses Association (1988), Manajemen kasus ialah suatu sistem
pemberian pelayanan kesehatan yg didesain buat memfasilitasi pencapaian tujuan pasien yg
diharapkan dlm kurun waktu perawatan di rumah sakit.
ANA dlm Marquis & Hutson (2000) mengatakan bahwa manajemen kasus
mewujudkan/adalah proses pemberian asuhan kesehatan yg bertujuan mengurangi fragmentasi,
menaikkan kualitas hidup, & efisiensi pembiayaan.
Focus pertama manajemen kasus ialah integrasi, koordinasi & advokasi klien, keluarga
serta masyarakat yg membutuhkan pelayanan yg ektensif. Metode manajemen kasus meliputi
beberapa elemen utama yaitu, pendekatan berfokus pada klien, koordinasi asuhan & pelayanan
antar institusi, berorientasi pada hasil, efisiensi sumber & kolaborasi (Sitorus, 2006).
Model manajemen kasus mewujudkan generasi kedua dari model primary nursing. Dlm
model ini asuhan keperawatan dikerjakan berlandaskan pandangan, bahwa buat penyelesaian
kasus keperawatan secara tuntas berlandaskan aneka sumber daya yg ada.Metode manajemen
kasus keperawatan ialah wujud pemberian askep & manajemen sumber-sumber terkait yg
memungkinkan adanya manajemen yg strategis dari cost & quality karena seorang perawat buat
suatu episode penyakit hingga perawatan lanjut
Pengembangan metode ini didasarkan pada bukti-bukti bahwa manajemen kasus bisa
mengurangi pelayanan yg terpisah-pisah & duplikasi. Di sisi lain, metode kasus keperawatan ini
mau memberikan kesempatan buat komunikasi di antara perawat, dokter, & tim kesehatan lain,
efisien dlm manajemen perawatan lewat monitoring, koordinasi & intervensi.Dlm manajemen
kasus keperawatan, seorang perawat mau bertugas sebagai case manager buat seorang (mungkin
lebih) pasien, sejak masuk ke rumah sakit hingga pasien tersebut selesai dari masa perawatan &
pengobatan. Sebagai case manager, perawat memiliki tanggung jawab & kebebasan buat
perencanaan, pelaksanaan, koordinasi, & evaluasi. Buat mencapai tujuan yg diharapkan, dlm
3
memberikan askep dengan metode manajemen kasus, case manager senantiasa
mempertimbangkan dua rangkaian dari quality-cost-access & consumers-providers-funders.
d. Efisiensi biaya
a. Pasien masuk lewat agency kesehatan, manager memiliki kewenangan & tanggung jawab
dlm perencanaan hingga dgn evaluasi pada episode tertentu tiada membedakan pasien 1tu berasal
dari unit mana.
2. Critical Path Diagram (CPD). Mewujudkan/adalah penjabaran dari CMP & ada target
waktunya.
c. Manager mengevaluasi pertumbuhan pasien setiap hari, yg mengacu pada tujuan asuhan
keperawatan yg sudah ditetapkan. Wujud spesifik dari manajemen kasus ini tergantung dari
karakteristik tatanan asuhan keperawatan.
4
2.5.1 Kekurangan
a. Kemampuan tenga perawat pelaksana & siswa perawat yg terbatas sehingga tak mampu
memberikan asuhan secara menyeluruh
c. Beban kerja cukup tinggi terutama jika jumlah klien berlimpah sehingga tugas rutin yg
sederhana terlewatkan.
d. Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat penaggung jawab klien
bertugas.
2.5.2 Kelebihan
5
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Model manajemen kasus mewujudkan/adalah generasi kedua dari model primary nursing.
Beberapa ahli seperti Sitorus, American Nurses Association, ANA dlm Marquis & Hutson
berpendapat tentang model manajemen kasus yg berinti bahwa manajemen kasus dibuat
bersamaan dgn adanya pelayanan kesehatan & berfokus pada klien.
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA