Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

“ISU DAN TREND PERKEMBANGAN TI DAN SIM DALAM KEPERAWATAN”

DOSEN PENGAMPU : NELWATI, S.Kp., MN., PhD

DISUSUN OLEH:

1. VIVI WIRMALINDA BP 2221312012


2. SADDAM HUSEIN SIR BP 2221312013
3. TIARA KUDRI BP 2221312014
4. YULYAN SHARI BP 2221312015
5. DUMA PRATIWI PURBA BP 2221312016
6. ANGELIA BP 2021312017
7. APRIRIA EP BP 2221312018
8. EMA SURIANI BP 2221312019
9. SILVIA PUSPA VICTORIA BP 2221312020
10. ENI KOMALASARI BP 2221312021
11. NOVESRA DELVIA BP 2221312022

PROGRAM STUDI PROGRAM PASCA SARJANA


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan rahmat,
hidayah, keberkahan serta kemudahan yang berlimpah, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas kelompok “Isu dan Trend Perkembangan TI dan SIM Dalam Keperawatan “.
Sholawat beringkan salam marilah kita haturkan Kepada junjungan besar kita Nabi
Muhammad SAW. yang telah membawa kita menuju alam yang penuh pengetahuan serta
terang benderang ini. Semoga Rahmat selalu tercurah kepada beliau, keluarga dan seluruh
pengikutnya.
Terima Kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada ibu Nelwati, S.Kp., MN.,
PhD. sebagai dosen pengajar dalam mata kuliah ini. Terima kasih kepada semua pihak yang
terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna dan masih memiliki
kekurangan. Untuk itu kami membutuhkan kritikan dan saran yang membangun demi
penyempurnaan makalah ini kedepannya. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua. Atas semua perhatian pembaca, kami ucapkanterimakasih.

Padang, Desember 2022


Hormat kami,

Penulis

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi digital yang sangat pesat mempermudah tenaga kesehatan
generasi milenial untuk mendapatkan informasi seputar kesehatan secara online. Tren
pencarian informasi ini hendaknya disertai dengan kemampuan literasi digital yang baik
untuk menjamin ketepatan dalam memilah informasi yang beredar.Kemajuan teknologi
informasi dibidang kesehatan berdampak terhadap tingginya pemahaman masyarakat
terhadap dunia kesehatan, sehingga tenaga kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan
kesehatan berkualitas, profesional dan mengedepankan perkembangan teknologi dibidang
kesehatan itu sendiri. Salah satu contoh pemanfaatan teknologi informasi dibidang kesehatan
adalah penggunaan metode Telenursing.Layanan kesehatan khususnya dalam keperawatan
jarak jauh dengan menggunakan media teknologi informatika memberikan kemudahan bagi
masyarakat (McEachen et al., 2018). Masyarakat atau pasien tidak perlu datang ke rumah
sakit, dokter atau perawat untuk mendapatkan layanan kesehatan. Waktu yang diperlukan
untuk layanan kesehatan juga semakin pendek. Pasien dari dirumah dapat melakukan kontak
melalui internet atau telepon video untuk mendapatkan informasi kesehatan, perawatan dan
bahkan sampai pengobatan.
Padila at all (2018) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa dengan adanya
perangkat telenursing maka, masalah- masalah terkait penyediaan SDM perawat yang kurang
memadai dibeberapa RS dapat teratasi, termaksud didalamanya jika terjadi hal-hal yang tidak
dingginginkan seperti terjadinya kejadian luar biasa (KLB), yang tidak bisa meninggalkan
ruangan karena pasien membludak, tetap bisa terkoordinir dengan baik dengan adanya sistem
telenursing ini sebagai saran komunikasi dan monitoring tindakan keperawatan. Dengan
digunakan SIM telenursing, tidak menutup kemungkinan income RS meningkat tajam, lalu
akan menambah peningkatan gaji perawat dan tim medis lainnya sehingga akan meningkat
pula produktivitas dalam bekerja.
Berdasarkan latar belakang diataspada bagian ini penulis ingin membahas tentangisu
dan trend perkembangan Ti dan Sim dalam Keperawatan.

1
B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum
Menganalisi konseptual dan teori keperawatan isu dan trend perkembangan Ti dan
Sim dalam Keperawatan
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menganalisis Isu dan Tren Perkembangan Teknologi
Informatika Keperawatan
b. Mahasiswa mampu menganalisis Sistem Informasi Manajemen Keperawatan dan
Negara Maju
c. Mahasiswa mampu menganalisis Aspek Legal dan Etik Teknologi Informasi
Kesehatan
d. Mahasiswa mampumenganalisis Pembahasan jurnal terkait.
e. Peluang keperawatan untuk memamfaatkan tren dan isu dalam meningkatkan
pelayanan kesehatan

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Isu dan Tren Perkembangan Teknologi Informatika Keperawatan
1. Isu
Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi
pada masa mendatang dan merupakan sesuatu yang sedang dibicarakan banyak orang
tetapi belum jelas fakta atau buktinya.(M.Iqbal, 2014.)
2. Tren
Trend adalah sesuatu yang sedang menjamur atau sedamg digandrungi,
disukai oleh banyak lorang dan sesuai dengan fakta. Trend merupakan suatu alur yang
menuju kearah mana pasar bergerak dan suatu pola dari peristiwa-peristiwa atau
prilaku yang sama-sama dialami oleh banyak orang.(M.Iqbal, 2014)
3. Keperawatan
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan
kiat keperawatan, berbentuk pelayanan biopsikososilspiritual yang konprehensif
ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat
mencakup seluruh proses kehidupan manusia.(Utarini, 2013)
Salah satu contoh isu keperawatan yang terkait dengan penggunaan
teknologi informatika adalah penggunaan sarana berikut :
1. Telenursing
Adalah merupakan upaya penggunaan teknologi informasi dalam
memberikan pelayanan keperawatan dari perawat ke pasien, atau dari perawat
keperawat lain dalam jarak jauh. me
Ada beberapa keuntungan dari telenursin g ini yaitu :
a. Efektif dan efesien dari sisi biaya kesehatan
b. Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan
jangkauan pelayanan keperawtan tampa batas geografis
c. Dapat menurunkan atau meminimalkan waktu tinggal di rumah sakit
d. Menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan meningkatkan akses untuk
perawatan kesehatan tampa banyak memerlukan sumber
2. Telemedicine

3
Pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan
medis jarak jauh. U Manfaat telemedicine mencangkup kedalam 3 aspek yang
saling terkait satu sama lain yaitu dokter, rumah sakit dan pasien itu sendiri.
3. Telehealth
e-health adalah memanfaatkan internet untuk transmisi informasi
kesehatan, telehealth ini merupakan pertukaran dari hasil informasi kesehatan
( telemedicine)
B. Sistem Informasi Manajemen Keperawatan dan Negara Maju
Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi
pelayanan kesehatan dan mempunyai peran yang penting untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan. Salah satu contonyan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan
masih secara manual yang mempunyai potensi besar untuk terjadinya kelalaian dalam
melakukannya. Maka sangat memungkinkan bagi perawat untuk memilki sistem
pendokumentassian asuhan keperawatan yang lebih baik dengan menggunakan sistem
informasi manajemen.
Fungsi sistem informasi manajemen dalam keperawatan adalah :
1. Proses perawatan pasien
Informatika memudahkan perawat dalam menyimpan data medis tentang pasien,
misalnya : diagnosa keperawtan, jadwal perawatan dan pengobatan.
2. Proses managemen bangsal
Memudahkan perawat dalam melakukan manajemen bangsal yang meliputi : aktivitas
di bangsal keperawatan, jadwal dinas karyawan, manajemen perseorangan,
perencanaan keperawatan, manajemen inventarisasi, penyediaan sarana dan prasarana.
3. Proses komunikasi
Memudahkan proses komunikasi antara passien dengan perawat, perawat dengan
keluarga pasien dan proses pendidikan dan penelitian.
4. Mendokumentasikan kegiatan keperawatan yang kemudian dapat dijadikan bahan
pembelajaran oleh masyarakat atau mahasiswa keperawatan.

C. Aspek Legal dan Etik Teknologi Informasi Kesehatan


Telenursing ( pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah merupakan
salah satu penggunaan telekomunikasi dalam keperawtan untuk memenuhi asuhan
keperawatan kepada klien. Isu aspek legal dari telenursing berkaitan dengan peraturan
etik dan kerahasian pasien sama seperti telehealth secara keseluruhan, dibanyak negara

4
dan beberapa negara bagian Amerika serikat khususnya praktek telenursing dilarang
( perawat yang online sebagai koordinator harus memiliki lisesnsi disetiap residensi
negara bagian dan pasien yang menerima telecare harus bersifat lokal ) guna menghindari
malpraktek perawat antar negara bagian.
Ada beberapa hal terkait dengan isu ini yang secara fundamental mesti
dilakukan dalam penerapan teknologi dalam bidang kesehatan dalam merawat pasien
adalah :
1. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang diberikan
harus tetap terjaga.
2. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan potensial
resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahassiaan informasi, melalui internet atau
telepon) dan keuntungannya.
3. Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien ( suara, gambar) dapat dikontrol
dengan membuat informed consent (pernyataan persetujuan) lewat email.
4. Individu yang menyalahgunakan kerahasian, keamanan dan peraturan dan penyalah
gunaan informasi dapat dikenakan hukuman atau legal aspek .

D. Pembahasan jurnal terkait.


Author dan Population Intervensi Comparasi Outcame
Title
Ricky, M. Laboratorium di Metode Tidak ada Hasil penelitian
(2010) Rumah Sakit penelitian menunjukkan bahwa
Kanker Dengan dibuatnya suatu
Judul perancangan aplikasi Sistem
Dharmais
Analisis dan menggunakan Informasi
(RSKD). Total Laboratorium
perancangan
sistem Architecture dimana komponen-
informasi Synthesis (TAS) komponen di dalamnya
Laboratorium dan metode terintegrasi antara
rumah sakit perancangan sistem yang satu
kanker basis data. dengan sistem lain
dharmais Metode analisis yang ada
dengan meliputi survei dalam RSKD dan juga
Menggunakan langsung ke adanya fitur pengiriman
total laboratorium hasil pemeriksaan
klinik RSKD, dengan menggunakan
architecture
dan SMS dan email, selain
syntesis wawancara diambil langsung ke
dengan RSKD dan dikirim ke
pengguna sistem

5
yang sedang alamat yang dituju.
berjalan di
Laboratorium
Klinik RSKD

Lai et. al. Populasi adalah 1. Sistem Tidak ada 1. Profesi medis dapat
(2021) seluruh pasien dikembangkan perbandingan melihat data secara
tumor/ kanker oleh departemen cepat, kemajuan
informasi dan perawatan pasien, dan
yang dilakukan
dikode mengkonfirmasi
Building an radioterapi di menggunakan kebenaran informasi
integrated RSUD Yeezen, C#.net 2. Mengurangi
radiotherapy Taoyuan, 2. Sistem kesalahan dan
information Taiwan, menganalisa kebutuhan tenaga kerja
data dasar dari 3. Menghemat
system to Republic Of
mesin penggunaan kertas dan
improve patient China radioterapi ruang penyimpanan
safety kemudian 4. Peningkatan
menyatukan kepuasan pada tim
data tersebut medis.
dengan data
yang direkam
secara manual
untuk kemudian
direkam pada
pusat perekaman
medis elektronik
untuk
memudahkan
para dokter
dalam
pengobatan.

Stefanie Populasi adalah Pengunaan Tidak ada Struktur CCC


fine,Amit pasien yang system menentukan
Chaudhri,Jane dirawat di unit Klasifikasi kemampuan yang jelas
Englebright perawatan Perawatan untuk mendeteksi
Wm and Robert akut/unit Klinis peningkatan
(2022) perawatan (CCC)sebagai permintaan
berbasis rumah struktur untuk keperawatan dan
Nursing sakit pemodelan data sumber daya ,struktur
process,Derived dan EBCD sistem CCC dan kode
from the dokumentasi intervensi keperawatn
Clinical care klinis berbasis memungkinkan deteksi
Classification data untuk dini permintaan sumber
System menetukan daya keperawatan
Components,as perubahan perawat pandemi
an Eralier diagnosis kep

6
Indicatot of pasien,intervensi
Nursing Care selama episode
During an perawatan.
Pandemic

E. Peran Perawat menyikapi Trend dan Isu yang ada.


Dengan adanya system informasi TAS yang sudah dikembangkan di Rumah
Sakit Dharmais (RSKD) hal ini tentu akan menambah khazanah yang ada dalam
keilmuan kesehatan yang dapat memberikan inovasi dan mempermudah akses informasi
yang diharapkan dapat segera diakses dan digunakan oleh yang membutuhkan. TAS
diharapkan mampu memberikan alternative lain tentang system informasi yang sudah
ada saat ini sehingga system informasi yang digunakan untuk kesehatan dapat bervariasi
dan meminimalisasi adanya ketergantungan pada satu system yang ada.
Perawat dalam hal ini juga harus berperan aktif dan ikut dalam setiap
perkembangannya agar dapat mengikuti adanya system yang baru ini dan tidak tertinggal
dalam pemanfaatannya sehingga perawat dapat memberikan sumbangsih yang nyata bagi
perkembangan system informasi ini.
Peran perawat yang dapat dilakukan adalah peran sebagai change agent atau
peran pembaharu. Dengan membawa system yang baru ini maka perawat dapat
memberikan hal yang baru dan merevolusi system yang sudah saat ini, sehingga dapat
menjadi alternative lain dan tidak tergantung pada satu system saja.
Selain itu perawat juga dapat menjalankan peran sebagai educator atau
pendidik. Perawat dapat memberikan informasi dan pengetahuan yang baru ini pada
pasien dan tenaga kesehatan lain sehingga dapat terjadi kesinambungan antara perawat,
pasien, dan tenaga kesehatan lainnya.

F. Peluang Keperawatan untuk memanfaatkan Trend dan Isu untuk meningkatkan


pelayanan Keperawatan.
Dengan adanya TAS ini tentu dapat memberikan pengaruh yang positif bagi
pelayanan kesehatan yang ada. TAS dapat memberikan kemudahan bagi penggunanya
untuk melakukan atau mengakses informasi yang dibutuhkan sehingga dapat diambil
keputusan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

7
Peluang keperawatan dengan adanya TAS ini cukup baik dan sangat bagus
untuk diterapkan. Perawat dapat menerapkan TAS ini untuk proses dokumentasi ini yang
selama ini cukup membebani perawat. Dengan adanya TAS ini diharapkan proses
dokumentasi dapat dilakukan dengan baik dan cermat. Diharapkan perawat juga dapat
memberikan pelayanan keperawatan yang baik dengan adanya system ini.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Perawat menggunakan banyak peran komunikasi yang menjembatani antara


pasien/klien dengan sisitem kesehatan yang dinamakan manajemen informasi dan
mengggunakan sistem informasi untuk membantu dalam pemenuhan peran ini dalam
praktek klinik, adminsitrasi, penelitian dan pendidikan (Hannah, et al, 2014). Sistem
informasi keperawatan penting dalam semua area spesialisasi keperawatan, contohnya
dalam praktek klinik digunakan dalam melacak outcome pasien, melihat catatan
perkembangan, dan membuat rencana ashunan. Sistem informasi perawat
menyediakan alat dan kapabilitas yang berguna dalam pengumpulan data, informasi
dan pengetahuan (McGonigle, et al, 2014).

Telenursing merupakan salah satu penggunaantelekomunikasidalam


keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan kepada klien. Isu aspek legal dari
telenursing berkaitan dengan peraturan etik dan kerahasian pasien sama seperti
telehealth secara keseluruhan, dibanyak negara dan beberapa negara bagian Amerika
serikat khususnya praktek telenursing dilarang (perawat yang online sebagai
koordinator harus memiliki lisesnsi disetiap residensi negara bagian dan pasien yang

8
menerima telecare harus bersifat lokal ) guna menghindari malpraktek perawat antar
negara bagian.

B. SARAN

Pemerintah telah menghabiskan banyak biaya untuk membuat jaringan


kesehatan elektronik. Perubahan bentuk dari sistem pelayanan kesehatan ini memaksa
dunia keperawatan juga ikut mempersiapkan penggunaan informasi teknologi yang
akan membantu dalam pencapaian kualitas dan efektifitas biaya. Program dan sistem
ini dapat berjalan harus di sokong oleh pendidikan dan pelatiahan sumber daya
perawat mengenai penggunaan informasi ini secara berkelanjutan serta jaringan
pendukung yang merata di semua pelayanan kesehatan di seluruh indonesia.

9
DAFTAR PUSTAKA

Fadhilah, V, &Boro, M. & Hariyati, R. T. S. (2020). Implementasi telenursing dalam praktik


keperawatan: Studi literatur. Carolus Journal of Nursing, 2(2), 161-169.

Hannah, K. J., Ball, M. J., & Edwards, M. J. A. (2014). Introduction to Informatics (Third).
Springer. https://doi.org/10.1007/978-1-4614-9581-9_1

Lai, H. F., Yeh, J. Y., Cheng, Y. W., & Lin, C. L. (2021). Building an Integrated
Radiotherapy Information System to Improve Patient Safety. Studies in Health
Technology and Informatics, 284(30), 318–319. https://doi.org/10.3233/SHTI210731

M.Iqbal. (n.d.). Teknologi Informasi dalam Pelayanan Kesehatan.

McGonigle, D., Hunter, K., Sipes, C., & Hebda, T. (2014). Why nurses need to understand
nursing informatics. AORN Journal, 100(3), 324–327.
https://doi.org/10.1016/j.aorn.2014.06.012

Utarini, A. (2013). Peran e-health, Teknologi Kesehatan dalam Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien di Indonesia. yogyakarta.

Hannah, K. J., Ball, M. J., & Edwards, M. J. A. (2014). Introduction to Informatics (Third).
Springer. https://doi.org/10.1007/978-1-4614-9581-9_1

Lai, H. F., Yeh, J. Y., Cheng, Y. W., & Lin, C. L. (2021). Building an Integrated
Radiotherapy Information System to Improve Patient Safety. Studies in Health
Technology and Informatics, 284(30), 318–319. https://doi.org/10.3233/SHTI210731

M.Iqbal. (n.d.). Teknologi Informasi dalam Pelayanan Kesehatan.

McGonigle, D., Hunter, K., Sipes, C., & Hebda, T. (2014). Why nurses need to understand
nursing informatics. AORN Journal, 100(3), 324–327.
https://doi.org/10.1016/j.aorn.2014.06.012

Utarini, A. (2013). Peran e-health, Teknologi Kesehatan dalam Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien di Indonesia. yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai