Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh:
TAHUN 2020
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Dialah satu-satunya Dzat yang memberikan perlindungan dunia dan
akhirat kelak. Dialah sesungguhnya Maha pemberi petunjuk yang tiada dapat
menyesatkan. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT
yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
ini nantinya. Pada kesempatan ini penulis mencoba menggali lebih mendalam
mengenai informasi dan hasil-hasil riset seputar Telenursing tersebut.
1.3. Tujuan
1.3.1. Umum
Agar mengetahui bagaimana cara menganalisi jurnal dengan PICO
VIA
1.3.2. Khusus
a) Mengetahui dan memahami tentang trend dan issue dalam
keperawatan
b) Mengetahui dan memahami tentang bentuk-bentuk trend dan
issue dalam keperawatan
c) Mengetahui dan memahami tentang manfaat trend dan issue
dalam keperawatan
d) Mengetahui dan memahami tentang factor yang mempengaruhi
trend dan issue dalam keperawatan
e) Mengetahui dan memahami tentang peran perawat dalam
keperawatan
f) Mengetahui dan memahami konsep dari EBN
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
jaminan kualitas kinerja dan harapan akan masa depan yang lebih baik
serta meningkat.
Komitmen perawat guna memberikan pelayanan keperawatan
yang bermutu baik secara mandiri ataupun melalui jalan kolaborasi
dengan tenaga kesehatan lain sangat penting dalam terwujudnya
pelayanan keperawatan professional. Beberapa hal terkait dengan isu
ini, yang secara fundamental mesti dilakukan dalam penerapan
teknologi dalam bidang kesehatan dalam merawat pasien adalah :
a. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi
kesehatan yang diberikan harus tetap terjaga
b. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus
diinformasikan potensial resiko (seperti keterbatasan jaminan
kerahasiaan informasi, melalui internet atau telephone) dan
keuntungannya
c. Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara,
gambar) dapat dikontrol dengan membat informed consent
(pernyataan persetujuan) lewat email
d. Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan
peraturan dan penyalahgunaan informasi dapat dikenakan
hukuman atau legal aspek
7
teknologi ini yaitu mengurangi biaya kesehatan, jangkauan tanpa
batas akan layanan kesehatan, mengurangi kunjungan dan masa
hari rawat, meningkatkan pelayanan pasien sakit kronis,
mengembangkan model Pendidikan keperawatan berbasis
multimedia. Tetapi system ini justru akan mengurangi intensitas
interaksi antara perawat dan klien dalam menjalin hubungan
terapeutik sehingga konsep perawatan secara holistic akan sedikit
tersentuh oleh ners. System ini baru diterapkan dibeberapa rumah
sakit di Indonesia, seperti di Rumah Sakit Internasional. Hal ini
disebabkan karena kurang meratanya penguasaan Teknik
informasi oleh tenaga keperawatan serta sarana prasarana yang
masih belum memadai.
2.2.2. Trend Current Issue dan Kecendrungan Dalam Keperawatan Jiwa
Trend atau Current Issue dalam keperawatan jiwa adalah masalah-
masalah yang sedang hangat dibicarakan dan dianggap penting.
Masalah-masalah tersebut dapat dianggap ancaman atau tantangan
yang akan berdampak besar pada keperawatan jiwa yang baik dalam
tatanan regional maupun global. Ada beberapa trend penting yang
menjadi perhatian dalam keperawatan jiwa diantaranya adalah sebagai
berikut :
a. Kecendrungan dalam penyebab gangguan jiwa
b. Trend peningkatan masalah kesehatan jiwa
c. Kesehatan jiwa dimulai masa konsepsi
d. Kecendrungan situasi di era global
e. Kecendrungan penyakit jiwa
f. Globalisasi dan perubahan orientasi sehat
g. Kecendrungan penyakit jiwa
2.2.3. Trend dan Issue Keperawatan Komunitas
Pengaruh politik terhadap keperawatan professional. Keterlibatan
perawat dalam politik sangat terbatas. Walaupun secara individua da
beberapa nama seperti F.Nightingale, Lilian Wald, Margaret Sunger,
8
dan Liviana Dock telah mempengaruhi dalam pembuatan diberbagai
bidang nampaknya perawat kurang dihargai sebagai kelompok.
Gerakan wanita telah memberikan inspirasi pada perawat mengenai
masalah keperawatan komunitas.
9
perlu untuk dilakukan kunjungan, perawat akan melakukan kunjungan ke
pasien.
10
bertindak tidak sesuai hukum dapat menimbulkan konflik. Saat ini
aspek legislasi dan bentuk keputusan juridis bagi permasalahan
etika kesehatan sedang menjadi topik yang banyak dibicarakan.
Hukum kesehatan telah menjadi suatu bidang ilmu, dan perundang-
undangan baru banyak disusun untuk menyempurnakan perundang-
undangan lama atau untuk mengantisipasi perkembangan
permasalahan hukum kesehatan.
2.4.5. Faktor dana atau keuangan
Dana atau keuangan untuk membiayai pengobatan dan perawatan
dapat menimbulkan konflik. Untuk meningkatkan status kesehatan
masyarakat, pemerintah telah banyak berupaya dengan mengadakan
berbagai program yang dibiayai pemerintah.
2.4.6. Factor Perkerjaan
Perawat perlu mempertimbangkan posisi pekerjaannya dalam
pembuatan suatu keputusan. Tidak semua keputusan pribadi perawat
dapat dilaksanakan, namun harus diselesaikan dengan keputusan
/aturan tempat ia bekerja. Perawat yang mengutamakan kepentingan
pribadi sering mendapat sorotan sebagai perawat pembangkang.
Sebagai konsekuensinya, ia mendapatkan sanksi administrasi atau
mingkin kehilangan pekerjaan.
2.4.7. Factor Kode Etik Keperawatan
Kode etik merupakan salah satu ciri/persyaratan profesi yang
memberikan arti penting dalam penentuan, pertahanan dan
peningkatan standar profesi. Kode etik menunjukkan bahwa
tanggung jawab kepercayaan dari masyarakat telah diterima oleh
profesi. Untuk dapat mengambil keputusan dan tindakan yang tepat
terhadap masalah yang menyangkut etika, perawat harus banyak
berlatih mencoba menganalisis permasalahan-permasalahan etis.
2.4.8. Factor Hak-Hak Pasien
Hak-hak pasien pada dasarnya merupakan bagian dari konsep hak-
hak manusia. Hak merupakan suatu tuntutan rasional yang berasal
11
dari interprestaasi konsekuensi dan kepraktisan suatu situasi.
Pernyataan hak-hak pasien cenderung meliputi hak-hak warga
negara, hak-hak hukum dan hak-hak moral. Hak-hak pasien yang
secara luas dikenal meliputi hak untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan yang adil dan berkualitas, hak untuk diberi informasi, hak
untuk dilibatkan dalam pembuatan keputusan tentang pengobatan dan
perawatan, hak untuk diberi
12
dalam praktik keperawatan (Evidence Based Nursing Practice).
Perawat yang memiliki pengalaman kemudian melakukan
tindakan keperawatan atas dasar fakta ilmiah akan menghasilkan
asuhan keperawatan yang berkualitas.
B. Memberikan bukti bahwa praktik keperawatan dilandasi oleh
penerapan prinsip-prinsip ilmiah (scientific method) yang relevan
dan terkini (up to date). Dengan menerapkan Evidence Based
Nursing Praktice atau praktik keperawatan dilandasi bukti ilmiah,
memberikan bukti bahwa praktik keperawatan dilandasi oleh
dasar ilmu pengetahuan yang didapat melalui penelitian.
C. Melatih kemampuan perawat untuk berpikir kritis dan rasional
terhadap suatu fenomena atau masalah penerapan EBN secara
tidak langsung akan melatih kemampuan berfikir kritis dan
rasional seorang perawat dalam menghadapi suatu masalah
fenomena. Ketika menghadapai suatu masalah atau menemukan
suatu fenomena perawat mengeksplorasi berbagai sumber ilmiah
untuk mengetahui gambaran permaslahan atau fenomena dan
mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
D. Sebagai salah satu cirri dan praktik keperawatan professional
Evidence Based Nursing Praktice merupakan suatu cara untuk
membuktikan bahwa perawat adalah professional.
E. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan, tujuan akhir dari
penerapan EBN adalah meningkatkan kualitasi pelayanan
keperawatan EBN yang merupakan suatu cara untuk mencapai
indicator-indikator kualitas pelayanan keperawatan.
F. Sebagai dasar untuk menyusun pertanyaan penelitian berikutnya,
efektivitas penerapan hasil penelitian dalam practice keperawatan
melalui evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi hasil
dijadikan untuk menyusun pertanyaan penelitian berikutnya untuk
topic yang relevan.
.3.3. Tahapan Evidence Based Nursing (EBN)
13
Secara umum terdapat 4 komponen dalam penerapan EBN menurut
Dhama (2011) meliputi:
A. Telaah dan sintesis hasil penelitian
B. Implementasi
C. Evaluasi efektiv penerapan EBN terhadap pelayanan pasien
D. Pertimbangan terhadap konteks dimana hasil penelitian
diterapkan yang mencakup keterlaksanaan berdasarkan aspek
pembiayaan, sumber daya manusia yang terlibat dalam penerapan
EBN, ketersediaan fasilitas pendukung dan kebijakan institusi.
14
BAB III
ANALISIS JURNAL
Perempuan korban kekerasan adalah individu yang fisik dan jiwanya tersakiti
sehingga muncul emosi-emosi negatif, hal ini membuatnya menjadi tidak
bahagia. Terapi ruqyah syar’iyyah dapat membantu perempuan korban
kekerasan dapat menjadi lebih tenang, lega, nyaman karena percaya Allah
selalu ada untuknya, tidak takut, khusnudzon, dan tidak khawatir sehingga ia
akan bahagia dengan kehidupannya. Terapi ruqyah syar’iyyah dengan
menggunakan doa-doa dari Al-Qur’an dan Al-Hadist serta di dalamnya
terdapat amalan-amalan ibadah Islam seperti yang di ajarkan Rasulullah Saw.
mempunyai pengaruh terhadap penyembuhan gangguan kejiwaan termasuk
untuk meningkatkan kebahagiaan pada perempuan korban kekerasan.
15
subjek, penjelasan aturan pelaksanaan ruqyah. Kemudian
pembacaan doa yaitu dengan membacakan doa-doa yang
di ambil dari Al-Qur’an dan Al-Hadist yang berlangsung
selama 35 menit, hal ini bertujuan untuk menghilangkan
gangguan medis ataupun non medis pada subjek. Sesi
kedua adalah Pemberian nasehat, pemberian nasehat
dilakukan dengan menggunakan teknik direktif yang
berlangsung selama 30 menit. Dalam sesi ini diharapkan
agar subjek mengetahui cara untuk mengatasi
persoalannya. Dan sesi terakhir adalah pengarahan untuk
melakukan amalan-amalan ibadah yang diajarkan
Rasulullah Saw. yang dilakukan selama 5 menit.
C (Comparisson) : Jurnal “Terapi Ruqyah Syar’iyyah Meningkatkan
Kebahagiaan Perempuan Korban Kekerasan Dalam
Rumah Tangga” menggunakan metode dengan aspek dari
Seligman. Penumpun data dalam penelitian ini
menggunakan skala kebahagiaan yang disusun
berdasarkan aspek-aspek kebahagiaan menurut Seligman,
yaitu kepuasan masa lalu, kebahagiaan pada masa
sekarang, dan optimisme akan masa depan.
O (Outcome) : Berdasarkan hasil penelitian melalui analisis data dan
pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwaa terapi ruqyah syar’iyyah efektif
untuk meningkatkan kebahagiaan pada perempuan korban
kekerasan. Penelitian ini telah dilakukan semaksimal dan
sebaik mungkin. Peneliti memberi masukan terhadap
subjek untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah yang
disukai Allah SWTseperti selalu sholat wajib ataupun
sunnah, berdzikir, selalu berdoa, puasa jika mampu, dan
lain-lain.
16
.4. Analisis jurnal melalui pendekatan VIA ( Validity, importance, and
applicable)
A. Validty
1. Apakah fokus penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian ?
Jurnal : Penelitian ini dilakukan dengan tujuan membantu
perempuan korban kekerasan dengan gangguan psikis untuk
meningkatkan kebahagiaannya karena dengan terapi ini menjadi
sangat efektif dan cepat dengan metode eksperimen kuasi.
Rancangan eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Randomized PratesPascates Control Group Design, yaitu desain
eksperimen dengan melakukan pengukuran awal (pretest) untuk
mengetahui perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol dan didapatkan kesimpulan ruqyah syar’iyyah akan
membantu meningkatkan kebahagiaan seseorang.
2. Apakah subjek penelitian ini diambil dengan cara yang tepat ?
Jurnal : Subjek penelitian ini berjumlah 12 orang. Subjek adalah
perempuan korban kekerasan yang berusia 18 tahun ke atas, yang
memiliki skor kebahagiaan termasuk dalam kategori sedang sampai
rendah dari skala kebahagiaan yang disusun peneliti berdasarkan
aspek dari Seligman. Tidak sedang menjalankan terapi psikologis;
bersedia menjadi responden, dan beragama Islam.
3. Apakah data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian ?
Jurnal : kriteria inklusi penelitian ini adalah seorang perempuan
berusia 18 tahun yang berjumlah 12 orang.
4. Apakah analisis data dilakukan cukup baik ?
Jurnal : Analisis data dilakukan baik karna didapatkan bahwa terapi
Ruqyah Syar’iyyah dapat menurunkan tingkat depresi serta
meningkatkan kebahagiaan pada perempuan korban tindak
kekerasan dalam rumah tangga.
17
B. Important
1. Apakah penelitian ini penting ? Penilitian terapi ini penting karena
didapatkan bahwa adanya terapi ini dapat menurunkan tingkat
depresi dan meningkatkan kebahagiaan pada seorang yang
mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
C. Applicable
1. Apakah penelitian ini dapat diterapkan ? Penilitian ini dapat
diterapkan untuk mengurangi depresi yang berkepanjangan pada
seseorang yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, seperti
yang telah dilakukan oleh peniliti-peneliti sebelumnya yaitu
Seligman, Aziz 2011, Yasir 2013 bahwa Ruqyah Syar’ iyyah
efektif dalam menangani depresi dan meningkatkan kebahagiaan
pada korban KDRT
D.
18
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa terapi ruqyah syar’iyyah efektif untuk meningkatkan
kebahagiaan pada perempuan korban kekerasan. Penelitian ini telah dilakukan
semaksimal dan sebaik mungkin, namun masih terdapat kelemahan dan
keterbatasan. Oleh karen itu, peneliti memberi masukan terhadap subjek
penelitian dan peneliti selanjutnya. Peneliti memberi masukan terhadap
subjek untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah yang disukai Allah SWT
seperti selalu sholat wajib ataupun sunnah, berdzikir, selalu berdoa, puasa jika
mampu, dan lain-lain. Subjek juga diharapkan meninggalkan hal-hal yang
dilarang Allah dan merugikan diri sendiri serta orang lain. Subjek melatih
kemampuan diri untuk memperbaiki amalan-amalan ibadah seperti contohnya
yaitu belajar membaca Al-Qur’an, belajar doa-doa sholat yang benar, belajar
wudhu yang benar, dan lain-lain sesuai apa yang sudah diajarkan terapis dan
peneliti. Hal tersebut diharapkan agar dapat membuat subjek beribadah lebih
baik lagi. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan intervensi
ruqyah syar’iyyah sebagai psikoterapidalam menangani masalah sosial baik
upaya preventif maupun kuratif. Selain itu, sebaiknya penelitian selanjutnya
lebih mendalami kondisi fisik dan latar belakang subjek.
4.2. Saran
Diharapkan terapi Ruqyah Syar’iyyah dapat diterapkan untuk
menurunkan tingkat depresi pada perempuan korban tindak kekerasan dalam
rumah tangga.
19
DAFTAR PUSTAKA
Annisa. (2010). faktor penyebab terjadinya Kekerasan dalam rumah tangga. diakses
pada tanggal 26 Oktober 2020
Fifi Nia Ratnasari. (2013). penurunan tingkat depresi pada perempuan korban tingkat
kekerasan dengan guided imagery. diakses pada tanggal 26 Oktober 2020
Sariratna Nia Fifi (2013). penurunan tingkat depresi pada perempuan korban tindak
kekerasan dengan guided imagery. diakses pada tanggal 26 Oktober 2020
Soeroso dkk. (2010). Pengertian KDRT. diakses pada tanggal 26 Oktober 2020
20