1. Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Peran Utama Dalam Penunjukan Kesadaran
Nasionalisme dan Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa di Lingkungan Mahasiswa Pendidikan kewarganegaraan sebagai mata kuliah yang mempunyai peran sebagai pembangun karakter mahasiswa dengan nilai-nilai ideologi Pancasila agar mahasiswa mampu mengembangkan dengan baik. Materi yang tersampaikan dalam pendidikan kewarganegaraan mengenai hukum-hukum dan aturan-aturan dalam negara. Penguatan dalam materi pendidikan Kewarganegaraan ditujukan kepada mahasiswa agar kesadaran hukum di mahasiswa ada dan dibantu dengan habituasi. Dengan sikap nasionalisme seorang mahasiswa menunjukkan bagaimana patuh dan menghormati akan adanya hukum ketatanegaraan. Pengenalan identitas bangsa yaitu Pancasila sering dijalankan baik pribadi maupun kelompok dengan saling menunjukkan apa yang termaksud dari hal tersebut. Fungsi pendidikan kewarganegaraan di lingkungan mahasiswa Kondisi sosial yang ada di lingkungan mahasiswa menjadi lebih aktif berinteraksi antar satu dengan yang lain merupakan contoh fungsi pendidikan kewarganegaraan di lingkungan mahasiswa. Adapun Hakekat, Visi, Misi dan kompetensi mata kuliah pendidikan kewarganegaraan berdasarkan keputusan Dirjen Dikti No. 43/DIKTI/KEP/2006 dirumuskan sebagai berikut hakikat mata kuliah pendidikan kewarganegaraan adalah untuk membekali dan memantapkan mahasiswa dengan pengetahuan dan kemampuan dasar hubungan warga negara Indonesia yang Pancasilais dengan negara dan sesama warga negara. Visi mata kuliah adalah merupakan sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi, untuk mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai warga negara Indonesia seutuhnya. Misi Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk membantu mahasiswa memantapkan kepribadiannya agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam menguasai, menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan rasa tanggung jawab. Kompetensi Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan adalah diharapkan mahasiswa menjadi ilmuwan yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis yang berkeadaban menjadi warga negara yang memiliki daya saing, berdisiplin dan berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila. Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah untuk membentuk warga negara yang baik (to be good citizens). Numan Somantri (dalam Wahab dan Sapriya, 2011, hlm.311) melukiskan warga negara yang baik adalah warga negara yang patriotik, toleran, setia terhadap bangsa dan negara, beragama, demokratis, Pancasila sejati. Fungsi pendidikan kewarganegaraan yang secara umum seperti pendidikan moral tercermin pada mahasiswa yang memainkan peran aktif didalam segi kehidupan di sekitar, Pendidikan moral yang seperti itu akan menjadi kebiasaan dan bisa mengajarkan kepada yang lain karena bermanfaat kepada yang lain juga bukan hanya pada diri sendiri. Pendidikan moral bertujuan sebagai pengembangan pendidikan sesuai dengan visi yang tercantum didalam Undang-Undang Sisdiknas, UU No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. 2. Perran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Meningkatkan Kesadaran Nasionalisme Mahasiswa Pancasila dijadikan suatu hal yang penting akan adanya nasionalisme karena berperan besar dalam menumbuhkan rasa patriotisme di kalangan generasi muda. Menurut Rajasa (2007), generasi muda dapat mengembangkan karakter nasionalisme melalui proses yaitu pembangunan karakter yaitu generasi muda berperan membangun karakter positif bangsa dengan kemauan yang keras dan diinternalisasikan pada lingkungan. Selanjutnya adalah pemberdaya karakter yaitu harus mempunyai karakter bangsa yang positif dan mempunyai inisiatif yang baik untuk membangun suatu kesadaran kolektif dengan kohesivitas tinggi seperti contoh menyerukan penyelesaian konflik. Ketiga adalah perekayasa karakter yaitu harus mengetahui arus perkembangan zaman baik dari segi teknologi, ekonomi, sosial maupun politik dengan mengembangkan karakter yang positif. Dengan meningkatnya kesadaran nasionalisme yang baik mahasiswa akan dapat membiasakan diri untuk menghargai negara orang lain dan tidak mempunyai rasa merendahkan negara sendiri, membela suatu kebenaran yang ada menjadi poin penting dalam berpikir positif. Karena rasa nasionalisme pada negara Indonesia kurang luas, peran pendidikan kewarganegaraan menjadi titik poin penting dalam menumbuhkan rasa nasionalisme terutama di usia dini. 3. Keikutsertaan mahasiswa dalam organisasi kampus dapat mengembangkan pengetahuan di bidang moralitas dan social, mahasiswa yang kritis terhadap suatu masalah akan melahirkan masalah intelektual yang mampu menciptakan ide-ide dan gagasan baru yang bersifat positif, dalam organisasi dapat menerapkan sila ke 4 kemusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratn dan perwakilan, disini mahasiswa juga dapat mempersiapkan diri jadi pemimpin. Untuk dapat mempertahankan pancasila dan menerapkan nya Mahasiswa harus dapat menerima mata kuliah pendidikan pancasila, Pancasila sebagai ideologi juga dapat memberikan Orientasi,Asas,dan Pedoman Normative dalam bidang kehidupan Negara, sebagai Mahasiwa kita mempunyai sejarah yang sangat berpengaruh terhadapap kemajuan bangsa dan Negara, salah satu contoh nya adalah perpindahan rezim orba ke rezim reformasi. Di situ mahasiswa merupakan pelopor terbesar dalam perubahan sistem ketatanegaraan di Indonesia, dan oleh karena itu saat ini mahasiswa di harapkan dapat menjalankan pancasila yang telah menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia dan kembali menegakkan hal yang telah menyimpang dari pancasila, adapun untuk dapat berperan aktif dalam melaksanakan pancasila sebagai ideology bangsa, mahasiswa harus terlebih dahulu dapat menerapkan pancasila di dalam kehidupan yang bermasyarakat dan di kehidupan akademik. 4. Peran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Meningkatkan Kesadaran Nasionalisme Mahasiswa Pancasila dijadikan suatu hal yang penting akan adanya nasionalisme karena berperan besar dalam menumbuhkan rasa patriotisme di kalangan generasi muda. Menurut Rajasa (2007), generasi muda dapat mengembangkan karakter nasionalisme melalui proses yaitu pembangunan karakter yaitu generasi muda berperan membangun karakter positif bangsa dengan kemauan yang keras dan diinternalisasikan pada lingkungan. Selanjutnya adalah pemberdaya karakter yaitu harus mempunyai karakter bangsa yang positif dan mempunyai inisiatif yang baik untuk membangun suatu kesadaran kolektif dengan kohesivitas tinggi seperti contoh menyerukan penyelesaian konflik. Ketiga adalah perekayasa karakter yaitu harus mengetahui arus perkembangan zaman baik dari segi teknologi, ekonomi, sosial maupun politik dengan mengembangkan karakter yang positif. Dengan meningkatnya kesadaran nasionalisme yang baik mahasiswa akan dapat membiasakan diri untuk menghargai negara orang lain dan tidak mempunyai rasa merendahkan negara sendiri, membela suatu kebenaran yang ada menjadi poin penting dalam berpikir positif. Karena rasa nasionalisme pada negara Indonesia kurang luas, peran pendidikan kewarganegaraan menjadi titik poin penting dalam menumbuhkan rasa nasionalisme terutama di usia dini.