Anda di halaman 1dari 3

Nama : Helda Aprilia

Nim : 1114190635

1. Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Peran Utama Dalam Penunjukan Kesadaran


Nasionalisme dan Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa di Lingkungan Mahasiswa
Pendidikan kewarganegaraan sebagai mata kuliah yang mempunyai peran sebagai
pembangun karakter mahasiswa dengan nilai-nilai ideologi Pancasila agar mahasiswa
mampu mengembangkan dengan baik. Materi yang tersampaikan dalam pendidikan
kewarganegaraan mengenai hukum-hukum dan aturan-aturan dalam negara.
Penguatan dalam materi pendidikan Kewarganegaraan ditujukan kepada mahasiswa
agar kesadaran hukum di mahasiswa ada dan dibantu dengan habituasi. Dengan sikap
nasionalisme seorang mahasiswa menunjukkan bagaimana patuh dan menghormati
akan adanya hukum ketatanegaraan. Pengenalan identitas bangsa yaitu Pancasila
sering dijalankan baik pribadi maupun kelompok dengan saling menunjukkan apa
yang termaksud dari hal tersebut. Fungsi pendidikan kewarganegaraan di lingkungan
mahasiswa Kondisi sosial yang ada di lingkungan mahasiswa menjadi lebih aktif
berinteraksi antar satu dengan yang lain merupakan contoh fungsi pendidikan
kewarganegaraan di lingkungan mahasiswa. Adapun Hakekat, Visi, Misi dan
kompetensi mata kuliah pendidikan kewarganegaraan berdasarkan keputusan Dirjen
Dikti No. 43/DIKTI/KEP/2006 dirumuskan sebagai berikut hakikat mata kuliah
pendidikan kewarganegaraan adalah untuk membekali dan memantapkan mahasiswa
dengan pengetahuan dan kemampuan dasar hubungan warga negara Indonesia yang
Pancasilais dengan negara dan sesama warga negara. Visi mata kuliah adalah
merupakan sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan
program studi, untuk mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai
warga negara Indonesia seutuhnya. Misi Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
adalah untuk membantu mahasiswa memantapkan kepribadiannya agar secara
konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta
tanah air dalam menguasai, menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni dengan rasa tanggung jawab. Kompetensi Mata Kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan adalah diharapkan mahasiswa menjadi ilmuwan yang memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis yang berkeadaban menjadi warga negara
yang memiliki daya saing, berdisiplin dan berpartisipasi aktif dalam membangun
kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila. Tujuan pendidikan
kewarganegaraan adalah untuk membentuk warga negara yang baik (to be good
citizens). Numan Somantri (dalam Wahab dan Sapriya, 2011, hlm.311) melukiskan
warga negara yang baik adalah warga negara yang patriotik, toleran, setia terhadap
bangsa dan negara, beragama, demokratis, Pancasila sejati. Fungsi pendidikan
kewarganegaraan yang secara umum seperti pendidikan moral tercermin pada
mahasiswa yang memainkan peran aktif didalam segi kehidupan di sekitar,
Pendidikan moral yang seperti itu akan menjadi kebiasaan dan bisa mengajarkan
kepada yang lain karena bermanfaat kepada yang lain juga bukan hanya pada diri
sendiri. Pendidikan moral bertujuan sebagai pengembangan pendidikan sesuai dengan
visi yang tercantum didalam Undang-Undang Sisdiknas, UU No. 20 Tahun 2003
menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
2. Perran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Meningkatkan Kesadaran Nasionalisme
Mahasiswa Pancasila dijadikan suatu hal yang penting akan adanya nasionalisme
karena berperan besar dalam menumbuhkan rasa patriotisme di kalangan generasi
muda. Menurut Rajasa (2007), generasi muda dapat mengembangkan karakter
nasionalisme melalui proses yaitu pembangunan karakter yaitu generasi muda
berperan membangun karakter positif bangsa dengan kemauan yang keras dan
diinternalisasikan pada lingkungan. Selanjutnya adalah pemberdaya karakter yaitu
harus mempunyai karakter bangsa yang positif dan mempunyai inisiatif yang baik
untuk membangun suatu kesadaran kolektif dengan kohesivitas tinggi seperti contoh
menyerukan penyelesaian konflik. Ketiga adalah perekayasa karakter yaitu harus
mengetahui arus perkembangan zaman baik dari segi teknologi, ekonomi, sosial
maupun politik dengan mengembangkan karakter yang positif. Dengan meningkatnya
kesadaran nasionalisme yang baik mahasiswa akan dapat membiasakan diri untuk
menghargai negara orang lain dan tidak mempunyai rasa merendahkan negara sendiri,
membela suatu kebenaran yang ada menjadi poin penting dalam berpikir positif.
Karena rasa nasionalisme pada negara Indonesia kurang luas,  peran pendidikan
kewarganegaraan menjadi titik poin penting dalam menumbuhkan rasa nasionalisme
terutama di usia dini.
3. Keikutsertaan mahasiswa dalam organisasi kampus dapat mengembangkan
pengetahuan di bidang moralitas dan social, mahasiswa yang kritis terhadap suatu
masalah akan melahirkan masalah intelektual yang mampu menciptakan ide-ide dan
gagasan baru yang bersifat positif, dalam organisasi dapat menerapkan sila ke 4
kemusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratn
dan perwakilan, disini mahasiswa juga dapat mempersiapkan diri jadi pemimpin.
Untuk dapat mempertahankan pancasila dan menerapkan nya Mahasiswa harus dapat
menerima mata kuliah pendidikan pancasila, Pancasila sebagai ideologi juga dapat
memberikan Orientasi,Asas,dan Pedoman Normative dalam bidang kehidupan
Negara, sebagai Mahasiwa kita mempunyai sejarah yang sangat berpengaruh
terhadapap kemajuan bangsa dan Negara, salah satu contoh nya adalah perpindahan
rezim orba ke rezim reformasi. Di situ mahasiswa merupakan pelopor terbesar dalam
perubahan sistem ketatanegaraan di Indonesia, dan oleh karena itu saat ini mahasiswa
di harapkan dapat menjalankan pancasila yang telah menjadi pedoman hidup bangsa
Indonesia dan kembali menegakkan hal yang telah menyimpang dari pancasila,
adapun untuk dapat berperan aktif dalam melaksanakan pancasila sebagai ideology
bangsa, mahasiswa harus terlebih dahulu dapat menerapkan pancasila di dalam
kehidupan yang bermasyarakat dan di kehidupan akademik.
4. Peran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Meningkatkan Kesadaran Nasionalisme
Mahasiswa Pancasila dijadikan suatu hal yang penting akan adanya nasionalisme
karena berperan besar dalam menumbuhkan rasa patriotisme di kalangan generasi
muda. Menurut Rajasa (2007), generasi muda dapat mengembangkan karakter
nasionalisme melalui proses yaitu pembangunan karakter yaitu generasi muda
berperan membangun karakter positif bangsa dengan kemauan yang keras dan
diinternalisasikan pada lingkungan. Selanjutnya adalah pemberdaya karakter yaitu
harus mempunyai karakter bangsa yang positif dan mempunyai inisiatif yang baik
untuk membangun suatu kesadaran kolektif dengan kohesivitas tinggi seperti contoh
menyerukan penyelesaian konflik. Ketiga adalah perekayasa karakter yaitu harus
mengetahui arus perkembangan zaman baik dari segi teknologi, ekonomi, sosial
maupun politik dengan mengembangkan karakter yang positif. Dengan meningkatnya
kesadaran nasionalisme yang baik mahasiswa akan dapat membiasakan diri untuk
menghargai negara orang lain dan tidak mempunyai rasa merendahkan negara sendiri,
membela suatu kebenaran yang ada menjadi poin penting dalam berpikir positif.
Karena rasa nasionalisme pada negara Indonesia kurang luas,  peran pendidikan
kewarganegaraan menjadi titik poin penting dalam menumbuhkan rasa nasionalisme
terutama di usia dini.

Anda mungkin juga menyukai