Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN

PENGABDIAN PADA MASYARAKAT


PELATIHAN KADER KESEHATAN DESA DAN PEMBENTUKAN
POSYANDU LANSIA

Supported by:

OLEH:
TIM DOSEN KEPERAWATAN DAN TIM LITBANG P2B2

UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT


STIKES DARUL AZHAR BATULICIN

TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayahNya. Sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan proposal pelatihan kader posyandu lansia ini tepat
pada waktu yang telah ditentukan.
Adapun tujuan pembuatan proposal ini adalah sebagai meningkatkan
pengetahuan dan wawasan bagi kader posyandu lansia dalam melaksanakan
pelayanan posyandu lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Bintang desa
Rejowinangun.
Proposal ini dapat terselesaikan melalui berbagai kesulitan serta
keterbatasan waktu dan semua ini tidak lepas dari dorongan dan bantuan dari
berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh karena itu saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan bekerja
sama dengan saya, terutama Kepala Puskesmas Karang Bintang dan Kepala Desa
Rejowinangun yang telah memfasilitasi pelatihan ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua Stikes Darul Azhar
Batulicin yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk mengadakan
pelatihan dengan tema “Pelatihan Kader Kesehatan Lansia dan Pembentukan
Posyandu Lansia di Desa Rejowinangun”.

Batulicin, 31 Januari 2017

Tim Pelaksana
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masyarakat kita saat ini memandang para lanjut usia sebagai orang-orang
yang kurang produktif, kurang menarik, kurang energik, mudah
lupa,barangkali kurang bernilai dibandingkan dengan mereka yang masih
dalam keadaan prima (Kroll & Hawkins, 1999). Sehingga kondisi tersebut
mampu mewujudkan hasil positif yang mana pemerintah telah berhasil
meningkatkan pembangunan nasional diberbagai bidang yaitu adanya
kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi, terutama di bidang medis atau ilmu kedokteran yang mana
dapat meningkatkan kualitas kesehatan penduduk serta meningkatkan umur
harapan hidup manusia.
Adanya peningkatan kualitas kesehatan dan harapan hidup manusia
ternyata mempunyai dampak negatif yakni jumlah penduduk yang berusia
lanjut meningkat dan bertambah cenderung lebih cepat atau sering disebut
dengan Lansia Booming (Nugroho, 2000). Lanjut usia (lansia) merupakan
kelompok orang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas yang mana
mempunyai hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
ber-negara (UU RI No 13 tahun 1998). WHO membagi masa usia lanjut
menjadi empat kategori yakni: a) Usia 45-60 tahun, disebut middle age
(Setengah baya atau Ateda madya) b) Usia 60-75 tahun, disebut elderly (Usia
lanjut atau Wreda utama) c) Usia 75-90 tahun, disebut old (Tua atau Wreda
prawasana) d) Usia diatas 90 tahun, disebut veryold (Tua sekali atau Wreda
wasana).
Salah satu upaya pernerintah dalam menyediakan fasilitas kesehatan dan
penyelenggaraan upaya kesehatan antara lain adalah dengan mengadakan
Posyandu. Posyandu merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari
petugas kesehatan dalam rangka pencapaian Norma Keluarga Kecil Bahagia
dan Sejahtera (Effendy, 1998). Sedangkan menurut Azwar (2002), posyandu
merupakan fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat yang didirikan di desa-
desa kecil yang tidak terjangkau oleh Rurnah Sakit atau klinik.
Berdasarkan hasil pengkajian komunitas di Karang Bintang desa
Rejowinangun yang dilakukan pada tanggal 9 Januari – 20 Januari 2017,
didapatkan data bahwa jumlah kepala keluarga di Desa Rejowinangun
sebanyak 346 terdiri dari 9 rukun tetangga. Berdasarkan jumlah tersebut yang
terkaji hanya 172 kepala keluarga dengan jumlah lansia 161 orang, lansia
yang mengeluh sakit terdiri dari 98 (61%) orang sedangkan yang tidak
mengeluh sebanyak 63 (39%) orang. Kemudian jenis penyakit tertinggi yang
dikeluhkan didapatkan data Hipertensi 39 (40%) orang dan 23 (23%) orang
dengan Rhematik. Distribusi lansia yang melakukan pemeriksaan
kesehatannya di posyandu lansia sebesar 23 orang (14%), sedangkan yang
tidak rutin (kadang-kadang) sebesar 50 orang (31%) dan tidak pernah
berkunjung sama sekali sebanyak 88 orang (55%).
Data kejadian penyakit dalam setahun terakhir ini didapatkan bahwa dari
172 kepala keluarga terdapat 2 orang (2%) menderita DBD yang mana
dimungkinkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat terkait dengan
pencegahan penyakit tersebut. Hal ini didukung data dari 172 KK, hampir
seluruhnya 147 KK (86%) vektor disekitar rumah yang berbahaya adalah
nyamuk, sebagian besar KK yang melakukan pengurasan tempat
penampungan air >3 hari yaitu sebanyak 108 KK (63%), tidak ada
pembuangan saluran limbah sebanyak 18 KK (11%), jenis pembuangan air
limbah yang berbentuk dibuang sembarangan 13 KK (7%), kondisi saluran
pembuangan limbah yang terbuka tergenang 11 KK (6%). Data diatas
menunjukkan bahwa angka kejadian DBD rendah dibandingkan dengan
penyakit yang lain, namun demikian resiko besar yang memungkinkan dapat
meningkatkan kejadian penyakit DBD sangatlah tinggi apabila perilaku yang
tersaji pada data diatas masih tetap dilakukan.
Berdasarkan data di atas muncul diagnose keperawatan yaitu Resiko
terjadi penurunan derajat kesehatan pada usia lanjut warga Karang Bintang
desa Rejowinangun, lansia jarang mengunjungi pelayanan kesehatan
(Posyandu Lansia) dan Gangguan rasa nyaman nyeri sekunder rheumatik
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang cara menanggulangi
nyeri serta Resiko timbulnya penyakit akibat perilaku dan lingkungan yang
kurang baik (DBD). Sedangkan berdasarkan hasil pertemuan dengan
penanggung jawab Posyandu Lansia menyampaikan bahwa beberapa kader
yang ada didesa sering bergonta-ganti tanpa adanya konfirmasi dengan pihak
puskesmas sehingga kemampuan dari beberapa kader yang baru hanya ikut-
ikutan saja tanpa didasari dengan pelatihan terlebih dahulu.
Berdasarkan masalah tersebut maka perlu diadakan pelatihan bagi para
kader agar dapat mempunyai suatu ketrampilan yang dapat diterapkan pada
saat pelaksanaan Posyandu Lansia di Karang Bintang desa Rejowinangun.
Keterampilan yang dimaksud adalah keterampilan dalam hal mengukur
tekanan darah, cara pengisian KMS Lansia dan mengenali serta menangkap
jentik nyamuk DBD dilingkungan sekitar kawasan Rejowinangun.
Kegiatan ini merupakan bentuk pelaksanaan pengabdian pada masyarakat
yang mengacu pada MOU antara STIKES Darul Azhar dengan Litbang P2B2
Tanah Bumbu terkait kegiatan kerjasama penelitian dan pengabdian
masyarakat. Berdasarkan pertimbangan bersama tim pengabdian masyarakat
dan Litbang P2B2 Tanah Bumbu bahwa cara mengukur tekanan darah dan
cara pengisian KMS serta mengenali dan menangkap jentik nyamuk DBD
cukup mudah untuk dilaksanakan, selain itu dilihat dari tingkat pendidikan
para kader sebagian besar merupakan lulusan Sekolah Menengah Pertama dan
Sekolah Menengah Atas. Adanya pelatihan pengukuran tekanan darah dan
cara pengisian KMS serta mengenali dan menangkap jentik nyamuk DBD
tersebut diharapkan para kader dapat memberikan pelayanan kepada
masyarakat khususnya para Lansia dan dengan terbentuknya Posyandu Lansia
maka masalah-masalah yang muncul akan segera diketahui dan sekaligus
membantu mengatasi masalah yang ada.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimanakah pelaksanaan pelatihan kader Posyandu Lansia dan
Pembentukan Posyandu Lansia di Karang Bintang Desa Rejowinangun?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Setelah Posyandu Lansia terbentuk, diharapkan dapat meningkatkan
derajat kesehatan dan mutu pelayanan usia lanjut sebagai bagian proses
deteksi dini dan peningkatan kesehatan serta pencegahan penyakit lansia
agar mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan
keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya dalam strata
kemasyarakatan
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kesadaran pada usia lanjut untuk membina kesehatan diri
sendiri.
2. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam menyadari
dan menghayati kesehatan usia lanjut secara optimal.
3. Meningkatkan jenis dan jangkauan pelayanan kesehatan usia lanjut.
4. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut.
1.4 Manfaat
Masyarakat khalayak sasaran menjadi lebih giat menjaga kesehatan
secara maksimal, kemudian secara tidak langsung tingkat kesehatan
masyarakat khalayak sasaran khususnya yang berusia lanjut menjadi lebih
meningkat.
BAB II
RANCANGAN KEGIATAN

2.1 Pengertian
Posyandu lansia merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang
berada di desa-desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat khususnya bagi warga yang sudah berusia lanjut.
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia
lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh
masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.
Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah
melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui
program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga,
tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam pelaksanaannya.
Posyandu lansia / kelompok usia lanjut adalah merupakan suatu bentuk
pelayanan kesehatan bersumber daya masyarakat atau /UKBM yang dibentuk
oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan itu sendiri khususnya
pada penduduk usia lanjut.
2.2 Sasaran Posyandu Lansia
1. Sasaran langsung
Warga lanjut usia di Karang Bintang Desa Rejowinangun dengan
kelompok usia:
a) Kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun)
b) Kelompok usia lanjut (60 tahun keatas)
c) Kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun ke atas)
2. Sasaran tidak langsung
Keluarga dimana usia lanjut berada, Organisasi sosial yang bergerak dalam
pembinaan usia lanjut dan Masyarakat luas pada umumnya.
Tempat : Di Karang Bintang Desa Rejowinangun
Media dan Peralatan Media : Flipchart, leaflet
Peralatan : Meja, timbangan, alat tulis, midline,
pengukur tinggi badan, KMS.
2.3 Tugas – Tugas Kader Posyandu Lansia
2.3.1 Tugas-Tugas Kader Secara umum tugas-tugas kader lansia adalah sebagai
berikut :
a. Tugas sebelum hari buka Posyandu (H - Posyandu) yaitu berupa tugas
tugas persiapan oleh kader agar kegiatan pada hari buka Posyandu
berjalan dengan baik.
b. Tugas pada hari buka Posyandu (H Posyandu) yaitu berupa tugas-tugas
untuk melaksanakan pelayanan 5 meja.
c. Tugas sesudah hari buka posyandu (H + Posyandu) yaitu berupa tugas-
tugas setelah hari Posyandu.
2.3.2 Tugas-Tugas Kader Pada Pelaksanaan Posyandu Lansia
a. Tugas-tugas kader Posyandu pada H - atau pada saat persiapan hari
Posyandu, meliputi :
1) Menyiapkan alat dan bahan : timbangan, tensimeter, stetoskop, KMS,
alat peraga, obat-obatan yang dibutuhkan, bahan/materi penyuluhan
dan lain-lain.
2) Mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu memberi tahu para
lansia untuk datang ke Posyandu, serta melakukan pendekatan tokoh
yang bisa membantu memotivasi masyarakat (lansia) untuk datang ke
Posyandu
3) Menghubungi kelompok kerja (Pokja) Posyandu yaitu menyampaikan
rencana kegiatan kepada kantor desa dan meminta memastikan apakah
petugas sector bisa hadir pada hari buka Posyandu.
4) Melaksanakan pembagian tugas : menentukan pembagian tugas
diantara kader Posyandu baik untuk persiapan untuk pelaksanaan
b. Tugas-tugas kader pada hari buka Posyandu disebut juga dengan tugas
pelayanan 5 meja, meliputi :
1. Meja 1: Pendaftaran
Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatan lansia tersebut.
Lansia yang sudah terdaftar di buku register langsung menuju meja
selanjutnya.
2. Meja 2: Kader melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan
dan pengukuran tekanan darah
3. Meja 3: Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)
Kader melakukan pencatatan di KMS lansia meliputi : Indeks Massa
Tubuh, tekanan darah, berat badan dan tinggi badan.
4. Meja 4: Penyuluhan:
Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian
makanan tambahan.
5. Meja 5: Pelayanan medis
Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari
Puskesmas/kesehatan meliputi kegiatan : pemeriksaan dan pengobatan
ringan.
c. Tahap setelah hari buka posyandu (H+ Posyandu)
1) Memindahkan catatan-catatan pada KMS lansia ke dalam buku
register atau buku bantu kader.
2) Melakukan evaluasi hasil kegiatan dan merencanakan kegiatan hari
posyandu lansia pada bulan berikutnya.
3) Melakukan diskusi kelompok (Penyuluhan Kelompok) bersama lansia
(Paguyuban Lansia).
4) Melakukan kunjungan rumah untuk Penyuluhan Perorangan/ sekaligus
tindak lanjut untuk mengajak lansia untuk datang ke Posyandu lansia
pada kegiatan bulan berikutnya.
2.4 Permasalahan
Permasalahan yang masih perlu ditangani pada masyarakat (khalayak)
sasaran adalah :
1. Di Karang Bintang Desa Rejowinangun belum optimalnya pelaksanaan
pusat pelayanan kesehatan khusus bagi Lansia.
2. Masyarakat yang termasuk dalam usia lanjut di Di Karang Bintang Desa
Rejowinangun belum menyadari akan arti pentingnya menjaga kesehatan
dan mencegah penyakit yang ditimbulkan (Hipertensi, Rheumatik dan
DBD).
3. Kader petugas kesehatan Di Karang Bintang Desa Rejowinangun belum
optimal melaksanakan perannya dalam kegiatan posyandu lansia karena
sering berganti-ganti orang.
2.5 Metode Pelaksanaan Kegiatan
Metode yang digunakan di dalam kegiatan ini adalah dengan sosialisasi
kepada masyarakat khalayak sasaran sebelumnya dilakukan pretest dan
setelahnya dilakukan evaluasi dengan post test. Pembentukan dan pelatihan
kader petugas kesehatan desa. Pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan
sistem 5 meja yaitu:
1. Meja 1: Pendaftaran
Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatat lansia tersebut. Lansia
yang sudah terdaftar di buku register langsung menuju meja selanjutnya.
2. Meja 2:
Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tekanan
darah
3. Meja 3: Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)
Kader melakukan pencatatan di KMS lansia meliputi : Indeks Massa
Tubuh, tekanan darah, berat badan, tinggi badan
4. Meja 4: Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian
makanan tambahan.
5. Meja 5: Pelayanan medis
Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari
Puskesmas/kesehatan meliputi kegiatan pemeriksaan dan pengobatan
ringan.
2.6 Gambaran IPTEK yang Diterapkan
Kegiatan ini merupakan ajang transfer pengetahuan ilmiah ke ranah
masyarakat. Penerapan transfer iptek dilakukan dengan cara sederhana namun
yang penting dapat dipahami oleh khalayak sasaran sehingga tujuan kegiatan
ini dapat tercapai semaksimal mungkin.
2.7 Jadwal dan Anggaran
a. Rencana Jadwal Kegiatan
Bulan
No. Jenis Kegiatan Tempat
1 2 3 4
1. Pretest Gedung balai *
desa
2. Sosialisasi tentang pentingnya Gedung balai *
menjaga kesehatan bagi lansia desa
3. Pembentukan Kader kesehatan Gedung balai *
Desa desa
4. Pelatihan Kader Kesehatan Desa Gedung balai *
tahap 1 desa
5. Pelatihan Kader Kesehatan Desa Gedung balai *
tahap 2 desa
6. Pelaksanaan pelayanan Posyandu Gedung balai *
Lansia 1 desa
7. Pelaksanaan pelayanan Posyandu Gedung balai *
Lansia 2 desa
8. Diskusi kasus Gedung balai *
desa
9. Evaluasi Gedung balai *
desa
10. Pembuatan laporan - *

b. Rencana Anggaran Kegiatan


No Kegiatan Nominal
1. Pembuatan poster, fotocopy, penggandaan leaflet Rp. 500.000,-
dll
2. Sarana penyuluhan/sosialisasi dan pembentukan Rp. 500.000,-
Kader Posyandu
3. Konsumsi pelatihan 1&2 Rp. 500.000,-
4. Bantuan peningkatan gizi untuk Posyandu
Rp. 1.000.000,-
Lansia
5. Pembelian alat-alat kesehatan (Timbangan,
Rp. 2.000.000,-
tensimeter, stetoskop, meja kursi dll)
6. Honor Kader Kesehatan Rp. 500.000,-
7. Akomodasi transport &BBM Rp. 500.000,-
TOTAL Rp. 5.500.000,-
BAB III
SUSUNAN ACARA KEGIATAN

3.1 Rencana Susunan Acara


No. Estimasi waktu Kegiatan
1. 05 Mei’17 Pretest, Sosialisasi pentingnya kesehatan dan
pembentukan kader Posyandu
2. 12 Mei’17 Pelatihan Kader Posyandu Lansia 1
3. 19 Mei’17 Pelatihan Kader Posyandu Lansia 2
4. 10 Juni’17 Pelaksanaan Posyandu Lansia 1
5. 10 Juli’2017 Pelaksanaan Posyandu Lansia 2, diskusi kasus dan
Evaluasi
6. 18 Agustus’17 Pembuatan Laporan

3.2 Rencana Proses Kegiatan


A. Sosialisasi dan Pembentukan Kader Posyandu Lansia
Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan Media,
Persiapan Mhs&Dosen Peserta Alat&Metode
Pendahuluan 10 Pembukaan dengan Mendenga Ceramah
menit perkenalan, rkan
menjelaskan dengan penjelasan
tujuan diadakannya
Posyandu Lansia
Inti 100 • Pre test materi 1 Mendenga Ceramah
menit • Pemberian materi rkan,
posyandu lansia bertanya
• Diskusi dan
pembentukan diskusi
kader
• Post Test materi 1
Penutup 10 Penutup Mendenga Ceramah
menit rkan

B. Pelatihan Kader Posyandu Lansia 1&2


Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan Media,
Persiapan Mhs&Dosen Peserta Alat&Metode
Pendahuluan 10 Pembukaan Mendengar Ceramah
menit menjelaskan dengan kan
tujuan diadakannya penjelasan
Pelatihan kader
posyandu lansia
Inti 150 • Pre test materi 1 Mendengar Ceramah
menit dan 2 kan,
• Pemberian materi bertanya
pencatatan, dan diskusi
pelaporan dan
pembuatan
program
• Pemberian materi
pengukuran TTV,
pengukuran
TB&BB,
perhitungan IMT,
cara anamnesa
yang terfokus
pada lansia, cara
penyuluhan.
• Diskusi
• Post Test materi
1&2
Penutup 10 Penutup Mendengar Ceramah
menit kan

C. Pelaksanaan Posyandu Lansia 1&2


Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan Media,
Persiapan Mhs&Dosen Peserta Alat&Metode
Pendahuluan 10 Pembukaan Mendengar Ceramah
menit menjelaskan dengan kan
tujuan diadakannya penjelasan
Pelatihan kader
posyandu lansia
Inti 200 • Simulasi Mendengar Ceramah
menit pengukuran TTV, kan,
pengukuran bertanya
TB&BB, dan diskusi
perhitungan IMT,
cara anamnesa
yang terfokus
pada lansia, cara
penyuluhan.
• Evaluasi kegiatan
pelatihan kader
posyandu
Penutup 10 Penutup Mendengar Ceramah
menit kan

3.3 Pengorganisasian Acara

Penanggung jawab : Ritna Udiyani S.Kep.,Ns. M.Kep


Petugas Meja I : Rani Fitriani A. S.Kep.,Ns. M.Kep dan Kader
Petugas Meja II : Ns. Gathut Pringgotomo M.Kep dan Kader
Petugas Meja III : Aries Abiyoga S.Kep.,Ns. M.Kep dan Kader
Petugas Meja IV : Herdy Juniawan S.Kep.,Ns. M.Kep dan Kader
Petugas Meja V : Farhandika Putra S.Kep.,Ns. M.Kep dan Tim
Medis
Keterangan :
Meja 1 : Tempat pendaftaran
Meja II : Pengukuran tinggi badan, berta badan dan tekanan darah
Meja III : Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)
Meja IV : Penyuluhan
Meja V : Pelayanan medis warga
3.4 Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
- Menyiapkan pre planning
- Waktu pelaksanaan posyandu lansia telah disepakati dan ditetapkan
- Tempat dan perlengkapan acara telah dipersiapkan
- Materi dan media yang akan digunakan dalam kegiatan posyandu telah
dipersiapkan
- Telah terbentuk panitia penyelenggara
- Surat undangan telah dibuat
b. Evaluasi proses
- Jumlah peserta sesuai data jumlah lansia di Desa Karang Bintang
- Peserta aktif mengikuti kelangsungan acara
- Media dan alat bantu dapat digunakan secara efektif
- Acara dapat berjalan sesuai rencana
c. Evaluasi hasil
- Peserta posyandu lansia mengetahui kondisi kesehatannya dan mampu
melakukan usaha untuk meningkatkan status kesehatannya
- 50% jumlah undangan hadir dalam kegiatan posyandu
- 90% tidak meninggalkan tempat sebelum acara selesai.
BAB IV
HASIL DAN EVALUASI PELAKSANAAN

4.1 Kegiatan Sosialisasi Pelatihan Kader Posyandu Lansia


Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2017 yang mana
bertempat di kantor kelurahan Rejowinangun. Kegiatan ini bertujuan untuk
mensosialisasikan masalah yang ada di daerah Rejowinangun.
4.2 Kegiatan Pelatihan Kader Posyandu Lansia
Kegiatan pelatihan Kader Posyandu Lansia dilaksanakan tanggal 19 Mei
2017 yang mana bertempat di kantor kelurahan Rejowinangun. Kegiatan ini
berlangsung selama dua hari yang mana para Kader Posyandu Lansia
diberikan pemaparan materi terkait tugas dan fungsi sebagai kader dalam
kegiatan Posyandu. Selain itu para peserta Kader juga diberikan kesempatan
untuk mempraktekkan 5 meja dalam kegiatan Posyandu yang mana
didampingi oleh para Tutor dari Dosen disetiap meja dalam kegiatan
Posyandu.
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pelaksanaan pelatihan kader posyandu di Desa Rejowinangun dapat
berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana kegiatan yang telah
disusun. Para Kader Posyandu Lansia sangat antusias menerima pelatihan
sehingga harapannya nanti pelaksanaan Posyandu Lansia kedepannya dapat
berkembang dengan lebih baik lagi dengan ditunjukkan jumlah kunjungan
lansia yang datang bertambah meningkat. Kurangnya motivasi lansia untuk
berkunjung ke pelayanan Posyandu dapat diminimalisir dengan kehadiran
Kader Posyandu, karena dengan hadirnya mereka dapat memberikan
pengaruh positif dengan cara menyampaikan informasi kepada lansia terkait
jadwal Posyandu maupun pentingnya ikut serta dalam Program Posyandu
Lansia.
5.2 Saran
Pihak yang terkait dapat terus menerapkan kegiatan Posyandu Lansia sesuai
dengan pelatihan yang sudah diberikan.
LAMPIRAN I
DAFTAR HADIR PESERTA PELATIHAN
LAMPIRAN 2
DAFTAR HADIR PANITIA PELATIHAN

Anda mungkin juga menyukai