Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KEPERAWATAN AGREGAT KOMUNITAS

POSYANDU LANSIA

Dosen Pengampu :
Ns. Masmuri, M.Kep.

KELOMPOK 5:
1. DIAN HANA LESTARI
2. ELFRIDA
3. ELSA KURNIASIH
4. NURYATI RUSNAWI SANRI
5. SUMARNO
6. ROSINTA PANE

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM


PONTIANAK 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat- Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah Pelaksanaan

Posyandu” . Makalah ini disusun bertujuan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan

oleh Ns. Masmuri, M.Kep. Selaku dosen pengampu mata kuliah Keperawatan Agregat

Komunitas. Dengan segala kerendahan hari penulis menyadari masih banyak terdapat

kekurangan dalam penulisan makalah ini, sehingga penulis mengharapkan adanya saran

dan kritis yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini

Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca dan

dapat memberikan kontribusi di dunia pendidikan. Terima kasih.

Pontianak, Oktober 2023

Penulis
BAB 1
PENDAHUALUAN

A. Latar Belakang
Lanjut usia (lansia) adalah orang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas
yang mempunyai hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
ber- negara (UU RI No 13 tahun 1998)Menurut WHO (World Health Organization)
membagi masa usia lanjut sebagai berikut a. Usia 45-60 tahun, disebut middle age
(setengah baya atau A-Teda madya) b. Usia 60-75 tahun, disebut elderly (usia
lanjut atau wreda utama) c. Usia 75-90 tahun,disebut old (tua atau wreda
prawasana) d. Usia diatas 90 tahun,disebut very old (tua sekali atau wreda wasana).
Masyarakat kita saat ini memandang para lanjut usia sebagai orang--orang yang
kurang produktif, kurang menarik, kurang energik, mudah lupa, barangkali kurang
bernilai dibandingkan dengan mereka yang masih dalam keadaan prima (Kroll
dan Hawkins, 1999), untuk itu dalam pembangunan nasional pemerintah telah
berhasil mewujudkan hasil yang positif diberbagai bidang, yaitu adanya kemajuan
ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
terutama di bidang medis atau ilamu kedokteran, sehingga dapat meningkatkan
kualitas kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia.
Akibatnya jumlah penduduk yang berusia lanjut meningkat dan bertambah
cenderung lebih cepat atau sering disebut dengan
Lansia Booming (Nugroho, 2000). Salah. satu upaya Pernerintah dalam
menyediakan fasilitas kesehatan dan penyelenggaraan upaya kesehatan antara lain
adalah dengan mengadakan Posyandu. Posyandu merupakan salah satu bentuk
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan
dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian. Norma
Kelurga Kecil Bahagia dan Sejahtera (Effendy, 1998). Sedangkan menurut Azwar
(2002), posyandu merupakan fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat yang
didirikan di desa-desa kecil yang tidak terjangkau oleh Rurnah Sakit atau klinik.
Berdasarkan hasil pengkajian komunitas di RW II Desa Candirejo yang
dilakukan pada tanggal 22 November – 12 Desember 2008, didapatkan data
bahwa masyarakat belum mempunyai posyandu lansia, jumlah lansia 29 orang.
Lansia yang mengalami masalah kesehatan terdiri dari Asam Urat 21 orang
(72,4%), hipertensi 6 orang (20,6%) dan asam urat (7%). Distribusi lansia yang
tidak rutin melakukan pemeriksaan kesehatannya di sarana kesehatan sebesar 16
orang (55%). Dari data di atas muncul diagnosa keperawatan yaitu Resiko terjadi
penurunan derajat kesehatan pada usia lanjut warga RW II desa Candirejo b/d
lansia jarang mengunjungi pelayanan kesehatan dan Gangguan rasa nyaman nyeri
sekunder rheumatic berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang cara
menanggulangi nyeri. Sedangkan berdasarkan hasil pertemuan pemantapan kader
POKJAKES “NGUDI WALUYO” yang salah satunya adalah Sosialisasi
Posyandu Lansia pada tanggal 16 Desember 2008, di RW II desa Candirejo,
maka perlu diadakan pelatihan bagi para kader agar dapat mempunyai suatu
ketrampilan yang dapat diterapkan pada saat pelaksanaan Posyandu Lansia di RW
II desa Candirejo. Keterampilan yang dimaksud adalah keterampilan dalam
hal mengukur tekanan darah dan cara pengisian KMS Lansia, dengan
pertimbangan bahwa cara mengukur tekanan darah dan cara pengisian KMS
cukup mudah dilaksanakan karena tidak menggunakan prosedur yang rumit, selain itu
dilihat dari tingkat pendidikan para kader sebagian besar merupakan lulusan Sekolah
Menengah Pertama, dengan adanya pelatihan pengukuran tekanan darah dan cara
pengisian KMS tersebut diharapkan para kader dapat memberikan pelayanan
kepada masyarakat khususnya para Lansia dan dengan terbentuknya
Posyandu Lansia maka masalah-masalah yang muncul akan segera diketahui dan
sekaligus membantu mengatasi masalah yang ada.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum:
Setelah Posyandu Lansia terbentuk, diharapkan peningkatan dapat
meningkatkan derajat kesehatan dan mutu pelayanan usia lanjut sebagai
bagian proses deteksi dini dan peningkatan kesehatan serta pencegahan
penyakit lansia agar mencapai masa tua yang bahagiadan berdaya guna dalam
kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya dalam strata
kemasyarakatan.
2. Tujuan Khusus
a. Setelah Posyandu lansia terbentuk diharapkan dapat Meningkatkan kesadaran
pada usia lanjut untuk membina kesehatan diri sendiri.
b. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam
menyadari dan menghayati kesehatan usia lanjut secara optimal.
c. Meningkatkan jenis dan jangkauan pelayanan kesehatan usia lanjut.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di
suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat
dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan
pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia
yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta
para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam
penyelenggaraannya.
Posyandu lansia merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang berada di
desa-desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya bagi
warga yang sudah berusia lanjut. Posyandu lansia adalah wahana pelayanan bagi kaum
usia lanjut yg dilakukan dari, oleh, dan untuk kaum usia yg menitikberatkan pd
pelayanan promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative.
Posyandu lansia merupakan upaya kesehatan lansia yg mencakup kegiatan yankes yg
bertujuan u/ mewujudkan masa tua yg bahagia dan berdayaguna
Penurunan kondisi fisik lanjut usia berpengaruh pada kondisi psikis. Dengan
berubahnya penampilan, menurunnya fungsi panca indra menyebabkan lanjut usia
merasa rendah diri, mudah tersinggung dan merasa tidak berguna lagi. Masalah
ekonomi yang dialami orang lanjut usia adalah tentang pemenuhan kebutuhan hidup
sehari-hari seperti kebutuhan sandang, pangan, perumahan, kesehatan, rekreasi dan
sosial. Dengan kondisi fisik dan psikis yang menurun menyebabkan lansia kurang
mampu menghasilkan pekerjaan yang produktif.
Di sisi lain mereka dituntut untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan hidup
sehari-hari yang semakin meningkat dari sebelumnya, seperti kebutuhan akan makanan
bergizi seimbang, pemeriksaan kesehatan secara rutin, perawatan bagi yang menderita
penyakit ketuaan dan kebutuhan rekreasi. Didalam posyandu lansia ini, para lansia
dilayani dan diberi kemudahan dalam pemeriksaan kesehatan mereka. Mereka hanya
diminta dating tanpa dipungut biaya sama sekali, begitu juga dengan lansia yang sudah
tidak sanggup lagi untuk berjalan jauh akan diantar ke tempat pelayanan atau dapat
juga dilayani dirumah mereka.

B. TUJUAN
Tujuan pembentukan posyandu lansia secara garis besar antara lain :
1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga
terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia
2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam
pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia
lanjut.
Tujuan pengadaan program posyandu lansia yaitu:
a) Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga terbentuk
pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia
b) Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam
pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia lanjut
c) Supaya kesehatan para lansia terjaga dengan baik dan terkontrol.
Dengan begitu akan menurunnya angka kematian lansia pada usia 50– 65 tahun
Sedangkan inovasi yang akan dilakukan yaitu:
a) Sosialisasi posyandu lansia ke masyarakat dan pendekatan ke keluarga lansia
Adanya sosialisasi ini tentunya sangat mendukung dalam memberikan pengertian
ke masyarakat mengenai pentingnya pos pelayanan terpadu lansia ini. Serta
pendekatan dalam keluarga lansia juga berpengaruh agar keluarga juga
memberikan dukungan untuk lansia supaya memu mengikuti kegiatan dalam
posyandu ini. Selain dukungan tentunya ada usaha dari si anak untuk mau
mengantarkan lansia ke tempat pelayanan. Terlebih lagi sekarang ini banyak
sekali anak–anak yang tidak memperhatikan keadaan orang tuanya (lansia), yang
mereka tau memberikan makan tempat dan pakaian untuk lansia itu sudah cukup
tanpa memberikan adanya pemeriksaan kesehatan dan kondisi psikis lansia.
b) Jemput lansia atau tangani ditempat Apabila jarak rumah dengan tempat posyandu
jauh dan tidak memungkinkan lansia untuk pergi sendiri serta tidak ada kerabat
yang mengantar, maka lansia tersebut akan dijemput oleh petugas pelayanan
secara gratis. Dengan begitu tidak ada lagi yang dikhawatirkan lansia bagaimana
caranya untuk ketempat posyandu. Sedangkan tangani ditempat maksudnya
adalah petugas mengadakan pelayanan posyandu di rumah lansia karena tidak
mampunya si lansia untk berjalan dalam artian si lansia itu sudah tidak mampu
lagi untuk melakukan kegiatan apa– apa. Jadi, petugas hanya memeriksa tekanan
darah, hemoglobin, kandungan putih telur, kandungan gula dalam air seni serta
penyuluhan kesehatan.
c) Pelayanan terpadu tanpa pungutan Posyandu lansia didirikan dan digerakkan
tanpa memungut biaya dari para lansia karena telah ada anggaran dari pemerintah
untuk dana kesehatan masyarakat khususnya lansia. Dengan begitu posyandu
lansia akan dapat menjangkau semua lapisan masyarakat baik lapisan bawah
sekalipun. Pelayanan yang diberikan juga sama rata tidak membeda– bedakan,
karena lansia tergolong mudah tersinggung apabila merasa dia dibedakan oleh
petugas dan itu justru akan memperburuk keadaan emosional si lansia.
d) Tengok lansia Selain pemeriksaan khusus ditempat posyandu atau di puskesmas
setempat, juga terdapat program menengok kegiatan lansia dirumah– rumah
mereka. Petugas dating kerumah lansia, meneliti apa saja yang dilakukan oleh
lansia dan bagaimana cara keluarga mereka mamperlakukan mereka dirumah.
Untuk mempermudah petugas dalam memberikan 4. Tengok lansia Selain
pemeriksaan khusus ditempat posyandu atau di puskesmas setempat, juga terdapat
program menengok kegiatan lansia dirumah– rumah mereka. Petugas dating
kerumah lansia, meneliti apa saja yang dilakukan oleh lansia dan bagaimana cara
keluarga mereka mamperlakukan mereka dirumah. Untuk mempermudah petugas
dalam memberikan
C. SASARAN
Sasaran Posyandu Lansia
1. Sasaran langsung
Kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun), Kelompok usia lanjut (60 tahun keatas),
Kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun ke atas)
2. Sasaran tidak langsung
Keluarga dimana usia lanjut berada, organisasi sosial yang bergerak dalam
pembinaan usia lanjut, masyarakat luas

D. PELAKSAANAN
Pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan sistem 5 meja yaitu:
1. Meja 1: Pendaftaran
Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatat lansia tersebut. Lansia yang sudah
terdaftar di buku register langsung menuju meja selanjutnya.
2. Meja 2: Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tekanan darah
3. Meja 3: Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)
Kader melakukan pencatatan di KMS lansia meliputi : Indeks Massa Tubuh, tekanan
darah, berat badan, tinggi badan.
4. Meja 4: Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian makanan
tambahan.
5. Meja 5: Pelayanan medis
Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas/kesehatan meliputi
kegiatan : pemeriksaan dan pengobatan ringan.

E. PELAYANAN POSYANDU LANSIA


Bentuk Pelayanan Posyandu Lansia
Pelayanan Kesehatan di Posyandu lanjut usia meliputi pemeriksaan Kesehatan fisik
dan mental emosional yang dicatat dan dipantau dengan Kartu Menuju Sehat (KMS)
untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita (deteksi dini) atau ancaman
masalah kesehatan yang dihadapi.
Jenis Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada usia lanjut di Posyandu Lansia
seperti tercantum dalam situs Pemerintah Kota Jogjakarta adalah:
1. Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar dalam
kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat
tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya.
2. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional
dengan menggunakan pedoman metode 2 (dua ) menit.
3. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi
badan dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh (IMT).
4. Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan stetoskop serta
penghitungan denyut nadi selama satu menit.
5. Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau cuprisulfat
6. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit gula
(diabetes mellitus).
7 Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai deteksi
adanya penyakit ginjal.
8. Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada keluhan dan atau ditemukan
kelainan pada pemeriksaan butir 1 hingga 7. Dan
9. Penyuluhan Kesehatan.
Kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi setempat seperti
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan memperhatikan aspek kesehatan dan
gizi lanjut usia dan kegiatan olah raga seperti senam lanjut usia, gerak jalan santai
untuk meningkatkan kebugaran.
Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan di Posyandu Lansia, dibutuhkan, sarana dan
prasarana penunjang, yaitu: tempat kegiatan (gedung, ruangan atau tempat terbuka),
meja dan kursi, alat tulis, buku pencatatan kegiatan, timbangan dewasa, meteran
pengukuran tinggi badan, stetoskop, tensi meter, peralatan laboratorium sederhana,
thermometer, Kartu Menuju Sehat (KMS) lansia
Persoalan yang ada dalam posyandu lansia yang mendesak adanya pemecahan dan
pengembangan didalamnya yaitu:
1. Pengetahuan lansia yang rendah tentang manfaat posyandu Pengetahuan lansia
akan manfaat posyandu ini dapat diperoleh dari pengalaman pribadi dalam
kehidupan sehari-harinya. Dengan menghadiri kegiatan posyandu, lansia akan
mendapatkan penyuluhan tentang bagaimana cara hidup sehat dengan segala
keterbatasan atau masalah kesehatan yang melekat pada mereka.
2. Dengan pengalaman ini, pengetahuan lansia menjadi meningkat, yang menjadi
dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk
selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia
3. Jarak rumah dengan lokasi posyandu yang jauh atau sulit dijangkau jarak posyandu
yang dekat akan membuat lansia mudah menjangkau posyandu tanpa harus
mengalami kelelahan atau kecelakaan fisik karena penurunan daya tahan atau
kekuatan fisik tubuh. Kemudahan dalam menjangkau lokasi posyandu ini
berhubungan dengan faktor keamanan atau keselamatan bagi lansia. Jika lansia
merasa aman atau merasa mudah untuk menjangkau lokasi posyandu tanpa harus
menimbulkan kelelahan atau masalah yang lebih serius, maka hal ini dapat
mendorong minat atau motivasi lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu. Dengan
demikian, keamanan ini merupakan faktor eksternal dari terbentuknya motivasi
untuk menghadiri posyandu lansia.
4. Kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun mengingatkan lansia
untuk datang ke posyandu Dukungan keluarga sangat berperan dalam mendorong
minat atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia. Keluarga
bisa menjadi motivator kuat bagi lansia apabila selalu menyediakan diri untuk
mendampingi atau mengantar lansia ke posyandu, mengingatkan lansia jika lupa
jadwal posyandu, dan berusaha membantu mengatasi segala permasalahan bersama
lansia.
5. Sikap yang kurang baik terhadap petugas posyandu Penilaian pribadi atau sikap
yang baik terhadap petugas merupakan dasar atas kesiapan atau kesediaan lansia
untuk mengikuti kegiatan posyandu. Dengan sikap yang baik tersebut, lansia
cenderung untuk selalu hadir atau mengikuti kegiatan yang diadakan di posyandu
lansia. Hal ini dapat dipahami karena sikap seseorang adalah suatu cermin kesiapan
untuk bereaksi terhadap suatu obyek. Kesiapan merupakan kecenderungan
potensial untuk bereaksi dengan cara-cara tertentu apabila individu dihadapkan
pada stimulus yang menghendaki adanya suatu respons.
F. INDIKATOR KEBERHASILAN
Program ini dapat dikatakan berhasil apabila dapat terpenuhinya indicator–indicator
keberhasilan. Indicator– indicator keberhasilan yang dimaksud yaitu:
1. Kesehatan lansia meningkat yang dapat dibuktikan dengan KMS (Kartu Menuju
Sehat) Lansia
2. Penurunan tingkat kematian usia 50– 65 tahun sampai 70%
3. Lansia yang mengikuti program ini atau lansia yang terdaftar dalam program ini
mencapai 80% setiap desa
4. Lansia yang mempunyai kadar gula tinggi menjadi relative normal bahkan
berkurang

G. PENDEKATAN PENGEMBANGAN
Pendekatan pengambangan yaitu dengan menggunakan pendekatan social action. Karena
program yang ditawarkan sekedar untuk mengembangkan program yang sudah ada.
Untuk lebih menarik obyek dan lebih menginisiatif supaya lapisan masyarakat juga ikut
berpartisipasi pada posyandu lansia ini. Dengan begitu posyandu lansia dapat melayani
para lansia dengan maksimal karena telah matangnya program yang ada dan adanya
inovasi yang menarik dari program tersebut.

H. STRATEGI PENCAPAIN TUJUAN


1. Strategi yang akan digunakan untuk pengembangan program ini yaitu dengan
Diversification Strategies, dimana program– program yang sudah ada akan diberi
inovasi– inovasi baru supaya lebih menarik. Dan dengan adanya penambahan
layanan–layanan baru supaya posyandulansia dapat menjangkau lansia pada seluruh
lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Streategi yang dilaksanakan dapat diperinci
sebagai berikut:
2. Strategi dalam pencapaian pengembangan konsep akan pengertian posyandu dalam
masyarakat yaitu dengan adanya sosialisasi pada masyarakat tidak hanya untuk lansia
saja tetapi seluruh lapisan masyarakat karena dengan begitu masyarakat akan tau
betapa pentingnya menjaga kesehatan sejak dini. Jika terlambat maka usia lansia dia
hanya bisa merintih merasakan kesakitan yang terakumulasi selama masa mudanya.
Sosialisasi meminta bantuan dari pengurus desa setempat untuk mengumpulkan
masyarakat tanpa terkecuali. Sosialisasi juga menggunakan peralatan seperti LCD
supaya masyarakat tertarik untuk memperhatikannya.
3. Strategi dalam pencapaian pengembangan layanan yang dalam artian layanan
kesehatan. Adanya layanan jemput lansia kerumah– rumah mereka karena
keterbatasan fisik yang dimiliki lansia dan jarak yang jauh dari rumah akan
menambah nilai positif posyandu lansia di mata masyarakat. Petugas yang menjemput
harus telah mengenal si lansia terlebih dahulu supaya si lansia tidak merasa asing
dengan petugas penjemput serta petugas harus benar– benar ramah pada si lansia
supaya lansia merasa nyaman selama perjalanan dan pelaksanaan.
4. Strategi dalam pencapaian pengembangan petugas posyandu yaitu dengan
memberikan arahan materi dan mengadakan pelatihan sikap pada para petugas.
Sehingga petugas dalam pelayanan dapat memuaskan lansia karena perangainya yang
ramah dan tidak membeda– bedakan antar lansia serta tidak mudah mengeluh.
5. Strategi dalam pencapaian pengembangan sarana dan prasarana guna menunjang
keberhasilan program posyandu yaitu dengan pengadaan sarana dan prasarana yang
dianggap masih kurang. Pengadaan itu dapat menggunakan dana yang dialokasikan
untuk posyandu dari pemerintah daerah dan pemeritah pusat tanpa adanya
penyalahgunaan didalamnya.
I. KADER LANSIA
1. Pengertian Kader Lansia
Kader adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk masyarakat,
yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan. Keberadaan kader sering
dikaitkan dengan pelayanan rutin di posyandu. Padahal ada beberapa macam kader
bisa dibentuk sesuai dengan keperluan menggerakkan partisipasi masyarakat atau
sasarannya dalam program pelayanan kesehatan.
2. Tugas Kader Lansia
Secara umum tugas-tugas kader lansia adalah sebagai berikut
a. Tugas-Tugas Kader
1) Tugas sebelum hari buka Posyandu (H - Posyandu) yaitu berupa tugas – tugas
persiapan oleh kader agar kegiatan pada hari buka Posyandu berjalan dengan baik.
2) Tugas pada hari buka Posyandu (H Posyandu) yaitu berupa tugas-tugas untuk
melaksanakan pelayanan 5 meja.
3) Tugas sesudah hari buka posyandu (H + Posyandu) yaitu berupa tugas - tugas
setelah hari Posyandu.
b. Tugas-Tugas Kader Pada Pelaksanaan Posyandu Lansia
Tugas-tugas kader Posyandu pada H - atau pada saat persiapa hari Posyandu,
meliputi
1) Menyiapkan alat dan bahan : timbangan, tensimeter, stetoskop, KMS, alat peraga,
obat-obatan yang dibutuhkan, bahan/materi penyuluhan dan lain-lain.
2) Mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu memberi tahu para lansia untuk
datang ke Posyandu, serta melakukan pendekatan tokoh yang bisa membantu
memotivasi masyarakat (lansia) untuk datang ke Posyandu
3) Menghubungi kelompok kerja (Pokja) Posyandu yaitu menyampaikan rencana
kegiatan kepada kantor desa dan meminta memastikan apakah petugas sector bisa
hadir pada hari buka Posyandu.
4) Melaksanakan pembagian tugas : menentukan pembagian tugas diantara kader
Posyandu baik untuk persiapan untuk pelaksanaan
c. Organisasi Kader Lansia
1) Pengembangan ketrampilan :kesenian, bina usaha
2) Bimbingan pendalaman agama
3) Pengelolaan dana sehat
4) Pendanaan Kadar Lansia

J. KMS
Kartu menuju sehat (KMS) adalah suatu alat untuk mencatat kondisi kesehatan pribadi
usia lanjut baik fisik maupun mental emosional. Kegunaan KMS untuk memantau dan
menilai kemajuan Kesehatan Usia Lanjut yang dilaksanakan di kelompok Usia Lanjut
atau Puskesmas
Tata Cara pengisian KMS :
1. KMS berlaku 2 th, diisi oleh petugas kesehatan.
2. Pada kunjungan pertama, diperiksa semua jenis tes yg tertera. Sedangkan pd
kunjungan ulang cukup diperiksa sekali sebulan, kecuali u/ tes laboratorium dperiksa
per 3 bulan (Hb, Urine, Protein)
K. KENDALA POSYANDU LANSIA
1. Pengetahuan lansia yang rendah tentang manfaat posyandu.
Pengetahuan lansia akan manfaat posyandu ini dapat diperoleh dari pengalaman
pribadi dalam kehidupan sehari-harinya. Dengan menghadiri kegiatan posyandu,
lansia akan mendapatkan penyuluhan tentang bagaimana cara hidup sehat dengan
segala keterbatasan atau masalah kesehatan yang melekat pada mereka. Dengan
pengalaman ini, pengetahuan lansia menjadi meningkat, yang menjadi dasar
pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk selalu
mengikuti kegiatan posyandu lansia
2. Jarak rumah dengan lokasi posyandu yang jauh atau sulit dijangkau
Jarak posyandu yang dekat akan membuat lansia mudah menjangkau posyandu tanpa
harus mengalami kelelahan atau kecelakaan fisik karena penurunan daya tahan atau
kekuatan fisik tubuh. Kemudahan dalam menjangkau lokasi posyandu ini
berhubungan dengan faktor keamanan atau keselamatan bagi lansia. Jika lansia
merasa aman atau merasa mudah untuk menjangkau lokasi posyandu tanpa harus
menimbulkan kelelahan atau masalah yang lebih serius, maka hal ini dapat
mendorong minat atau motivasi lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu. Dengan
demikian, keamanan ini merupakan faktor eksternal dari terbentuknya motivasi untuk
menghadiri posyandu lansia
3. Kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun mengingatkan lansia untuk
datang ke posyandu.
Dukungan keluarga sangat berperan dalam mendorong minat atau kesediaan lansia
untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia. Keluarga bisa menjadi motivator kuat
bagi lansia apabila selalu menyediakan diri untuk mendampingi atau mengantar
lansia ke posyandu, mengingatkan lansia jika lupa jadwal posyandu, dan berusaha
membantu mengatasi segala permasalahan bersama lansia.
4. Sikap yang kurang baik terhadap petugas posyandu.
Penilaian pribadi atau sikap yang baik terhadap petugas merupakan dasar atas
kesiapan atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu. Dengan sikap
yang baik tersebut, lansia cenderung untuk selalu hadir atau mengikuti kegiatan yang
diadakan di posyandu lansia. Hal ini dapat dipahami karena sikap seseorang adalah
suatu cermin kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek. Kesiapan merupakan
kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara-cara tertentu apabila individu
dihadapkan pada stimulus yang menghendaki adanya suatu respons
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lanjut Usia adalah suatuwadah pelayanan kepada
lanjut usia di masyarakat, yang prosespembentukan dan pelaksanaannya
dilakukan oleh masyarakatbersama lembaga swadaya masyarakat (LSM), lintas
sektorpemerintah dan non-pemerintah, swasta, organisasi sosial dan lain-lain,
dengan menitik beratkan pelayanan kesehatan pada upayapromotif dan preventif.
Disamping pelayanan kesehatan, di PosyanduLanjut Usia juga dapat diberikan
pelayanan sosial, agama, pendidikan,ketrampilan, olah raga dan seni budaya serta
pelayanan lain yangdibutuhkan para lanjut usia dalam rangka meningkatkan
kualitashidup melalui peningkatan kesehatan dan kesejahteraan mereka.Selain itu
mereka dapat beraktifitas dan mengembangkan potensi diri.
B. SARAN
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama para lansia maka
perlu adanya pengembangan dari Posyandu Lansia tersebut dengan melibatkan
tenaga kesehatan, tokoh masyarakat anggota masyarakat juga Kader
SATUAN ACARA PENGAJARAN

Pokok bahasan : Posyandu Lansia


Waktu :
Hari/ tanggal :
Sasaran : Lansia
Tempat :

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan lansia mampu mehami
penting posyandu lansia.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan lansia
mampuMenjelaskan pengertian dari posyandu lansia
b. Menyebutkan tujuan dari posyandu lansia
c. Menyebutkan manfaat dari posyandu lansia
d. Menyebutkan sasaran kegiatan posyandu lansia
e. Menyebutkan kegiatan di posyandu lansi

POKOK BAHASAN
Pentingnya posyandu lansia

C. SUB POKOK BAHASAN


a. Pengertian dari posyandu lansia
b. Tujuan dari posyandu lansia
c. Manfaat dari posyandu lansia
d. Sasaran kegiatan posyandu lansia
e. Kegiatan di posyandu lansia

KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan peserta Metode Media/
Kegiatan Alat
Penyuluhan

Pendahuluan 3 Menit Salam pembuka Menjawab salam Ceramah


2. Perkenalan 2. Mendengarkan dan
3. Penjelasan 3. Mendengarkan Tanya
topik jawab
penyuluhan 4. Mendengarkan
4. Penjelasan
TIU/TIK 5. Mendengarkan
5. Relevansi 6.Mengemukakan
materi jawaban
(manfaat dan 7. Mendengarka
alasan)
6. Apersepsi
peserta
7. Kontrak
waktu

Penyajian 10 Penjelasan Ceramah KMS


Menit materi 1. Mendengarkan dan
2. Menanyakan 2. Menjawab Tanya
pada 3. Memperhatikan jawab
peserta tentang 4. Bertanya
pokok materi 5. Menanggapi
yang jawaban
diberikan 6. Mendengarkan
3. Menuliskan 7. Menerima
Memberi hadiah
kesempatan
peserta
untuk bertanya
5. Memberi
kesempatan
peserta
lain
menanggapi
pertanyaan
6. Memberi
penilaian
dan kesimpulan
jawaban
7. Memberi
reinforcemen

Penutup 2 menit Mengevaluasi 1.Mendengarkan Ceramah


2. 2. Mendengarkan dan
Menyimpulkan Tanya
materi 3. Menjawab jawab
3. Kontrak topik
penyuluhan
berikutnya 4. Menjawab
4. Salam salam
penutup

5
E. PENGATURAN TEMPAT

Penyuluh

Keterangan
penyuluh: Kelompok 5

Lansia Lansia Lansia

KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Stuktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
c. Kesiapan media : KMS
d. Warga lansia siap di ruangan
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
d. Suasana penyuluhan tertib
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
f. Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 5 orang
3. Evaluasi Hasil
Menanyakan kembali materi yang telah disampaikan kepada peserta penyuluhan
(warga lansia di desa gudo):
a. Apa pengertian dari posyandu lansia?
b. Apa tujuan dari posyandu lansia?
c. Apa manfaat dari posyandu lansia?
d. Siapa sasaran dari kegiatan posyandu lansia?
e. Apa saja kegiatan di posyandu lansia?
2 Warga lansia dapat menjawab minimal 75% dari pertanyaan yang diajukan

G. MATERI PENYULUHAN
- Terlampir

PENTINGNYA POSYANDU LANSIA

A. Pengertian
Posyandu merupakan wadah kegiatan berbasis masyarakat untuk bersama-
sama menghimpun seluruh kekuatan dan kemampuan masyarakat untuk
melaksanakan, memberikan serta memperoleh informasi dan pelayanan sesuai kebutuhan
dalam upaya peningkatan status gizi masyarakat secara umum (Henniwati, 2008).
Posyandu Lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut
disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana
mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan
pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang
penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para
lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya
(Erfandi, 2008). Posyandu lansia merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang
berada di desa-desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat
khususnya bagi warga yang sudah berusia lanjut.
Menurut Departemen Kesehatan RI (2005), posyandu lansia adalah suatu
bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan terhadap lansia ditingkat desa/ kelurahan dalam
masing-masing wilayah kerja puskesmas. Keterpaduan dalam posyandu lansia berupa
keterpaduan pada pelayanan yang dilatar belakangi oleh kriteria lansia yang memiliki
berbagai macam penyakit. Dasar pembentukan posyandu lansia adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama lansia.

8
B. Manfaat Posyandu Lansia
1. Terlaksananya pembinaan kesehatan lansia secara berkala
2. Tercatat dan terlaporkannya status kesehatan lansia secara berkal.
3. Termonitornya kesehatan lansia melalui pemeriksaan lansia secara berkala
4. Terkajinya indeks kemandirian dan indeks masa tubuh lansia secara berkala
5. Terlaksananya upaya preventif terhadap status kesehatan lansia secara berkala
6. Adanya pelayanan kesehatan bagi lansia secara berkala
7. Peningkatan status kesehatan lansia

C. Sasaran Posyandu Lansia


Sasaran posyandu lansia adalah :
1. Sasaran langsung, yaitu kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun), kelompok usia lanjut
(60 tahun ke atas), dan kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun ke atas).
2. Sasaran tidak langsung, yaitu keluarga dimana lansia berada, organisasi sosial yang
bergerak dalam pembinaan usia lanjut, masyarakat luas (Departemen Kesehatan RI,
2006).

D. Kegiatan Posyandu Lansia


Bentuk pelayanan pada posyandu lansia meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan
mental emosional, yang dicatat dan dipantau dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk
mengetahui lebih awal penyakit yang diderita atau ancaman masalah kesehatan yang
dialami. Beberapa kegiatan pada posyandu lansia adalah :
1. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi
badan dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh (IMT).
2. Pengukuran tekanan darah serta penghitungan denyut nadi selama satu menit.
3. Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau cuprisulfat
4. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit gula
(diabetes mellitus)
5. Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai deteksi awal
adanya penyakit ginjal
6. Pelaksanaan rujukan ke puskesmas bilamana ada keluhan dan atau ditemukan
kelainan pada pemeriksaan butir-butir diatas.
7. Penyuluhan Kesehatan, biasa dilakukan didalam atau diluar kelompok dalam rangka
kunjungan rumah dan konseling kesehatan dan gizi sesuai dengan masalah kesehatan
yang dihadapi oleh individu dan kelompok usia lanjut.

E. Mekanisme Pelayanan Posyandu Lansia


Mekanisme pelayanan Posyandu Lansia tentu saja berbeda dengan posyandu balita
pada umumnya. Mekanisme pelayanan ini tergantung pada mekanisme
dan kebijakan pelayanan kesehatan di suatu wilayah penyelenggara. Ada yang
menyelenggarakan posyandu lansia ini dengan sistem 5 meja .
Posyandu lansia sistem 5 meja, meliputi :
1. Meja I: Pendaftaran
Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatat lansia tersebut. Lansia yang sudah
terdaftar di buku register langsung menuju meja selanjutnya.
2. Meja II
Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan dan tekanan darah
3. Meja III: Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)
Kader melakukan pencatatan di KMS lansia meliputi : Indeks Massa Tubuh,
tekanan darah, berat badan, tinggi badan.
4. Meja IV: Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian makanan
tambahan
5. Meja V: Pelayanan medis
Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas/kesehatan
meliputi kegiatan : pemeriksaan dan pengobatan ringan.
DAFTAR PUSTAKA

Yohana, Sari (2011), Pelayanan Posyandu Lansia. www://puskesmas.org


Effendi, Nasrul, (1998). Dasar-Dasar Perawatan Kesehatan Masyarakat, Jakarta : EGC.
Rusfita, ana dkk, (2008). Posyandu lanjut Usia (lansia), Makalah, STIKES Ngudi
Waluyo : Ugarangan
Alfin, M. (2012). Evaluasi Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Posyandu Lansia
Terhadap Tingkat Kemandirian Lansia Di Posyandu Adji Yuswo Ngebel Tamantirta
Kasihan Bantul. Pandhit. (2010). Hubungan Antara Dukungan Social Keluarga Dengan
Kepatuhan Pasien 2007;167(14):1503-1509. doi:10.1001/archinte.167.14.1503. Bangun,
Isnamuli O. (2012). Bagaimana Efektivitas Pelaksanaan Program Day Care Services
(Pelayanan Harian Lanjut Usia) oleh Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Pelayanan Sosial
Lanjut Usia Wilayah Binjai dan Medan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai