OLEH :
KELOMPOK 2
DOSEN PEMBIMBING :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Konsep Desa
Siaga”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan kesehatan yang dihadapi sampai saat ini cukup kompleks, karena
upaya kesehatan belum dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Berdasarkan data
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 diketahui penyebab kematian di Indonesia
untuk semua umur, telah terjadi pergeseran dari penyakit menular ke penyakit tidak
menular, yaitu penyebab kematian pada untuk usia > 5 tahun, penyebab kematian yang
terbanyak adalah stroke, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Hasil Riskesdas 2007
juga menggambarkan hubungan penyakit degeneratif seperti sindroma metabolik, stroke,
hipertensi, obesitas dan penyakit jantung dengan status sosial ekonomi masyarakat
(pendidikan, kemiskinan, dan lain-lain).
Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu, masyarakat,
pemerintah dan swasta. Apapun peran yang dimainkan oleh pemerintah, tanpa kesadaran
individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit
yang akan dapat dicapai. Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih
dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan
pembangunan kesehatan. Oleh karena itu, salah satu upaya kesehatan pokok atau misi
sektor kesehatan adalah mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
Untuk mencapai upaya tersebut Departemen Kesehatan RI menetapkan visi
pembangunan kesehatan yaitu “Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat”. Strategi
yang dikembangkan adalah menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup
sehat, berupa memfasilitasi percepatan dan pencapaian derajat kesehatan setinggi-
tingginya bagi seluruh penduduk dengan mengembangkan kesiap-siagaan di tingkat desa
yang disebut dengan Desa Siaga.
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan,
bencana dan kegawatdaruratan secara mandiri. Pada intinya, desa siaga adalah
memberdayakan masyarakat agar mau dan mampu untuk hidup sehat. Untuk dapat
danmampu hidup sehat, masyarakat perlu mengetahui masalah-masalah dan faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi kesehatannya, bak sebagai individu, keluarga, ataupun sebagai
bagian dari anggota masyarakat.
Beberapa determinan yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat adalah
keturunan (heredity), keadaan gizi, gaya hidup, akses pelayanan kesehatan dan
lingkungan fisik dan nonfisik. Heredity memegang peran dalam penentuan sifat dan
karakteristik fisiologis seorang individu, seperti postur tubuh, warna kulit dan golongan
darah. Lingkungan fisik meliputi lingkungan yang ada di sekitar manusia, seperti udara
yang kita hirup, darat dan laut sebagai sumber kehidupan, termasuk rumah dan
fasilitasnya serta ketersediaan pelayanan umum (air bersih, listrik dan jalan raya).
Sedangkan faktor budaya akan mempengaruhi sikap masyarakat terhadap hidup sehat dan
kesehatan secara keseluruhan.
Seiring dengan program Desa Siaga yang dicanangkan oleh Departemen
Kesehatan RI, pendidikan dan profesi keperawatan telah menerapkan standar perawatan
komunitas yang mencakup berbagai unsur dan komponen seperti yang ada pada konsep
Desa Siaga. Perawatan kesehatan masyarakat diterapkan untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatan populasi dimana prakteknya tersebut bersifat umum dan
komprehensif yang ditujukan pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang
memiliki kontribusi bagi kesehatan, pendidikan kesehatan dan manajemen serta
koordinasi dan kontinuitas pelayanan holistik. Masalah kesehatan masyarakat dapat
bermula dari perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat diantaranya
berkaitan dengan masalah kesehatan lingkungan, kesehatan ibu anak, kesehatan remaja
serta kesehatan lanjut usia (lansia),maupun pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan
yang masih sangat rendah seperti pemeriksaan kesehatan, kehamilan, imunisasi,
posyandu dan lain sebagainya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas , maka rumusan masalah yang kami kemukakan dalam
makalah ini adalah :
1. Apa pengertian Desa siaga ?
2. Apa tujuan dari Desa siaga ?
3. Apa saja sasaran dari Desa siaga?
4. Bagaimana langkah-langkah pengembangan Desa Siaga?
5. Bagaimana pendekatan pengembangan Desa Siaga ?
6. Apa saja peran perawat dalam Desa Siaga?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembahasan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian Desa siaga
2. Untuk mengetahui tujuan dari Desa siaga
3. Untuk mengetahui Sasaran dari Desa siaga
4. Untuk mengetahui Langkah-langkah pengembangan Desa siaga
5. Untuk mengetahui pendekatan pengembangan Desa siaga
6. Untuk mengetahui peran perawat dalam Desa Siaga.
BAB II
PEMBAHASAN
Adapun peran perawat disini antara lain (Old, London, & Ladewig, 2000)
1. Sebagai pemberi pelayanan dimana perawat akan memberikan pelayanan
keperawatan langsung dan tidak langsung kepada klien dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
2. Sebagai pendidik, perawat memberikan pendidikan kesehatan kepada klien
dengan resiko tinggi atau dan kader ksehatan.
3. Sebagai pengelola perawat akan merencanakan, mengorganisasi,menggerakan dan
mengevaluasi pelayanan keperawatan baik langsung maupun tak langsung dan
menggunakan peran serta aktif masyarakat dalam kegiatan keperawatan
komunitas.
4. Sebagai konselor, perawat akan memberikan konseling atau bimbingan kepada
kader, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan komunitas dan
kesehatan ibu dan anak.
5. Sebagai pembela klien (advokator) perawat harus melindungi dan memfasilitasi
keluarga dan masyarakat dalm pelayanan keperawatan komunitas.
6. Sebagai peneliti perawat melakukan penelitian untuk mengembangkan
keperawatan komunitas dalam rangka mengefektifkan desa siaga.
Mengacu dari BPPSDM Dep Kes 2006, mengenai sumber daya manusia (SDM)
Kesehatan di Desa Siaga dijelaskan bahwa SDM pelaksana pada desa siaga ini
menempati posisi yang sangat penting , dimana mereka akan berperan dalam
sebuah tim kesehatan yang akan melaksanakan uapya pelayanan kesehatan.
SDM Kesehatan yang akan ditempatan di desa siaga ini memiliki kompetensi sebagai
berikut:
1. Mampu melakukan pelayanan kehamilan dan pertolongan persalinan, kesehatan ibu
dan anak
2. Mampu melakukan pelayanan kesehatan dasar
3. Mampu melakukan pelayanan gizi individu dan masyarakat
4. Mampu melakukan kegiatan sanitasi dasar
5. Mampu melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan
6. Mampu melakukan pelayanan kesiapsiagaan terhadap bencana , dan mampu
melaksanakan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
Perawat dengan peran dan fungsinya untuk ikut mensukseskan Desa Siaga, sebaiknya
telah dipersiapkan dengan baik sehingga beberapa persyaratan SDM seperti dijelaskan
diatas bisa dicapai.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang kami dapat dari penulisan makalah di atas yaitu Desa
siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan
serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri. Adapun tujuan nya adalah terwujudnya desa
dengan masyarakat yang sehat, peduli, dan tanggap terhadap masalah-masalah kesehatan,
bencana, dan kegawatdaruratan di desanya. Optimalisasi peran PKD, terbentuknya FKD
yang berperan aktif menggerakan pembangunan kesehatan, berkembangnya kegiatan
PMD ,pokja gotong royong. Upaya kesehatan ,Survailance dan Pembiayaan kesehatan.
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya kesehatan
dan melaksanakan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Meningkatnya kemampuan
dan kemauan masyarakat desa untuk menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan.
Meningkatnya kesehatan di lingkungan desa. Meningkatnya kesiagaan dan kesiapsediaan
masyarakat desa terhadap risiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan (bencana, wabah penyakit, dsb). Menurunkan angka kematian ibu dan anak.
Meningkatkan pertolongan persalinan oleh nakes. Meningkatkan kepesertaan KB.
B. Saran
Dari pengertian dan tujuan adanya desa siaga sangatlah bermanfaat bagi
masyarakat khususnya dalam mempertahankan dan bahkan meningkatkan derajat
kesehatan diharapkan agar pelaksanaan desa siaga ini kembali dilakukan dan
disebarluaskan ke setiap wilayah di Indonesia. Desa siaga inilah merupkan langkah awal
yang sangat penting untuk dilakukan yang akhirnya nanti akan mendukung pogram
pemerintah dalam pencapaian peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2006. Petunjuk Teknis Pengembangan dan Penyelenggaraan Poskesdes. Jakarta:
Depkes RI.
Depkes RI. 2006. Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga, Pusat Promosi Kesehatan.
Jakarta: Depkes RI