Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS I

“Konsep Pembangunan Kesehatan Di Indonesia, Pemberantasan Penyakit Menular dan


Penyehatan Lingkungan Pemukiman ”

D
I
S
U
S
U
N
OLEH KELOMPOK 3 :

1. Dewi Rahmawati 5. Mutiara Geni 2114201134


2114201119
2. Anggelica 6. Insyra Inaya Putri 2114201128
2114201109
3. Harummia Qorizah 2114201126 7. Diva Bunga 2114201120
4. Holydea Gina Triana Z. 2114201127 8. Vania Arianti 2114201157

DOSEN PEMBIMBING ;
Ns. Helmanis Suci, M. Kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) ALIFAH PADANG
TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala karunia- Nya.
Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini kami susun untuk
memenuhi tugas Keperawatan Komunitas I

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna perbaikan
makalah kami selanjutnya, Akhir kata, Penulis menyampaikan terima kasih dan berharap semoga
makalah yang kami susun ini berguna bagi pembaca.

Padang , 02 Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................
1. Latar Belakang............................................................................................................................
2. Rumusan Masalah.......................................................................................................................
3. Tujuan.........................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................
1. Konsep Pembangunan Kesehatan di Indonesia............................................................................
2. Sistem Pelayanan Kesehatan dan Kebijakan Era Otonomi Daerah..............................................
3. Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Pemukiman (TB, AIDS, ISPA, dll)..............
4. Penyakit Menular Pada Manusia.................................................................................................
BAB III PENUTUP................................................................................................................................
1. Kesimpulan..................................................................................................................................
2. Saran............................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah kesehatan pada komunitas masih menjadi masalah utama masalah kesehatan masyarakat
didunia, disamping mulai meningkatnya masalah penyakit menular dak tidak menular, penyakit menular
tidak mengenal batas-batas daerah administratif, sehingga pemberantasan penyakit menular memerlukan
kerja sama daerah, misalnya antar profinsi, kabupaten/kota bahkan antar negara.

Di berbagai negara, masalah penyakit menular dan kualitas lingkungan yang berdampak terhadap
kesehatan masih menjadi isu sentral yang ditangani oleh pemerintah bersama masyarakat sebagai bagian
dari peningkatan kesejatraan rakyatnya. Beberapa penyakit menular yang menjadi masalah utama di
indonesia adalah penyakit HIV/AIDS, TB Paru, malaria, DBD, diare dan penyakit lainnya. Salah satu
penyakit menular yang berbahaya dan bisa menyebabkan kematian adalah penyakit HIV/AIDS. Jumlah
kasus HIV/AIDS di Indonesia sebanyak 18.913 (DITJEN PP dan PL kemenkes RI, 2012).

Usaha pencegahan penyakit secara umum dikenal berbagai strategi peaksanaan yang tergantung
pada jenis, sasaran serta tingkat pencegahan dalam strategi penerapan ilmu kesehatan masyarakat dengan
prinsip tingkat pencegahan- seperti tersebut diatas, sasaran kegiatan di utamakan pada peningkatan derajat
kesehatan individu dan masyarakat, perlindungan terhadap ancaman dan gangguan kesehatan,
penanganan dan pengurangan gangguan serta masalah kesehatan, serta usaha rehabilitas lingkungan.

B. Rumusan Masalah

1. bagaimana konsep pembangunan di indonesia


2. bagaimana sistem pelayanakesehatan dan kebijakan era otonomi daerah
3. bagaimana pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkunganpemukiman (tb, aids,
ispa, dll)

C. Tujuan

Tujuan Umum mampu memahami program-program kesehatan atau kebijakan dalam menanggulangi
masalah kesehatan komunitas di Indonesia

1. memahami konsep kesehatan di Indonesia


2. mampu memahami sistem pelayanakesehatan dan kebijakan era otonomi daerah
3. dapat memahami pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan pemukiman (tb,
aids, ispa, dll).
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP PEMBANGUNAN KESEHATAN DI INDONESIA

Pembenguna kesehatan merupakan bagian dari pembangunan yang bertujuan menungkatkan


kesadaran, kemauan, dan kemampuang masyarakat untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan merupakan upayah
seluruh potensi bangsa Indonesia baik masyarakat, swasta dan pemerintah.

a. Tujuan Pembangunan Kesehatan Di Indonesia

Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujut derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara
Indonesia yang di tandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku yang sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki
derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia.

b. Paradigma Sehat

Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir atau model pembangunan kesehatan yang
memandang masalah kesehatan saling terkait dan mempengaruhi banyak faktor yang bersifat lintas
sektoral dengan upayah yang lebih di arahkan pada peningkatan, pemeliharaan serta perlindungan
kesehatan, tidak hanya pada upaya penyembuhan penyakit atau pemulihan penyakit

Ciri-Ciri Masyarakat Yang Sehat :

1. peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat


2. mengatasi masaah kesehatan sederhana melalui upayah peningkatan,pencegahan, penyembuhan
penyakit dan pemuihan kesehatan
3. peningkatan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan sanitasi dasar yang dikembangkan
dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan mutuh lingkungan hidup.
4. Peningkatan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status sosial ekonomi
masyarakat.
5. Penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan penyakit.
Factor-Faktor Terjadinya Masalah Kesehatan :

1. Faktor Lingkungan

a) Kurangnya peran serta masyarakat dalam mengatasi kesehatan (masalah kesehatan)


b) Kurangnya sebagian besar rasa tanggung jawab masyarakat dalam bidang kesehatan

2. Factor Perilaku Gaya Hidup Masyarakat Di Indonesia

a) Masih banyak insiden atau kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan dan membahayakan
kesehatan mereka
b) Adat istiadat yang kurang bahkan tidak menunjang kesehatan

3. Factor Sosia Ekonomi

a) Tingkat pendidikan masyarakat di Indonesia sebagian besar masih rendah


b) Kurang kesadaran dalam pemeliharaan kesehatan, budaya sadar sehat
c) belum merata ke sebagian penduduk Indonesia.
d) Tingkat sosial ekonomi dalam hal ini penghasialan juga masih rendah dan memprihatinkan.

4. Factor Pelayanan Kesehatan

a) Cakupan pelayanan kesehatan belum menyeluruh dimana ada bagian provinsi di Indonesia yang
belum mendapatkan pelayanan kesehatan maksimal dan belum merata
b) Upayah pelayanan kesehatan sebagian masih berorientasi paa upaya kuratif
c) Sarana preasaran belum dapat menunjang pelayanan kesehatan Strategi Dan Program
Pembangunan Kesehatan Diindonesia Pembangunan nasional bernuansa kesehatan Semua
kebijakan pembanguan nasional yang sedang akan diselenggarakan harus memliki wawasan
kesehatan. Artinya program pembangunan nasional harus memberikan konstribusi yang positif
terhadap kesehatan,setidak-tidaknya terdapat dua hal.

Diantaranya:

a. pembangunan lingkungan sehat

b. pembangunan perilaku sehat

Untuk terselenggarakannya pembangunan berwawasan kesehatan perlu dilaksanakan kegiatan


sosialisasi, orientasi, kampanye dan pelatihan. Sehingga semua pihat terkait memahami dan mampu
melaksanakan pembangunan berwawasan internasional determinan yang mengarah dalam perencanaan
tenaga kesehatan, diantaranya perkembangan penduduk, pertumbuhan ekonomi dan kebijakan di bidang
kesehatan antara lain: upayah peningkatan kelas rumah sakit dan deregulasi bidang rumah sakit upayah
peningkatan mutu unit-unit pelayanan kesehatan, swadaya unit pelayanan kesehatan, serta pembangunan
sector swasta (nasional dan asing).

Dalam penentuan atau perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan didasarkan atas pertimbangan
kombinasi dari 3 prinsip yaitu: memperhatikan rasio tenaga dengan penduduk permintaan dan
kecenderungan epidemologi dilapangan determinan yang ada

B. SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIJAKAN ERA OTONOMI DAERAH

1. Sistem Pelayanan Kesehatan

Pelaksanaan otonomi daerah yang luas di seluruh wilayah Indonesia mulai dilakukan setelah
keluarnya UU No. 22 tahun 1999 yang kemudian diubah dengan UU No. 32 tahun 2004 dan perubahan
terakhir dalam UU No. 12 tahun 2008. Pada UU ini diberikan perluasan wewenang kepada pemerintah
setempat untuk menjalani berbagai aktifitas yang selama ini telah dilaksanakan oleh pemerintah pusat.

Otonomi daerah ini, dari sudut pelayanan public dianggap sebagai usaha untuk mengurangi
haangan birokrasi yang sering menyebabkan pelayanan informasi public memakan masa yang mahal,
dengan demikian pemerintah setempat dikehendaki supaya dapat menyediakan peayanan yang lebih
berkualitas tinggi, dalam arti kata lebih berorientasi kepada aspirasi rakyat.

Badan layanan umum adalah instansi dilingkungan masyarakat yang dibentuk untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat berupa barang dan atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari
keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktifitas.
Berdasarkan PP No. 33 tahun 2005 tentang pengelolaan badan keuangan layanan umum, tujuan BLU
adalah meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejatraan umum dan
memcerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuang
berdasarkan prinsip ekonomi dan produktifitas dan penerapan praktif bisnis yang sehat. Praktik bisnis
yang sehat artinya berdasarkan kaida manejemen yang baik mencakup perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pertanggung jawaban.

2. Kebijakan Era Otonomi Daerah

Kebijakan otonomi daerah dan otonomi dibidang kesehatan membawa implikasi terhadap
perubahan sekaligus tantanga bagi penyelenggaraan pelayanan kesehatan, termasuk rumah sakit salah
satu perubahan yang terjadi didalam pengelolaan rumah sakit adalah berubahnya sistem pengelolaan
keuangan menjadi rumah sakit swadana. Perubahan rumah sakit menjadi swadana baik secara langsung
maupun tidak langsung akan berakibat bergesernya rumah sakit. dari fungsi sosial murni berubah menjadi
fungsi sosioekonomi.

Rumah sakit pemerintah merupakan salah satu unit yang mempunyai keharusan megmbangkan
unit kerjanya semaksiamal dan seoptimal mungkin, banyak cercaan dan makian yang diterimah oleh
rumah sakit pemerintah karena pelambatan dan jeleknya pelayanan, hal ini terjadi dikarenakan adanya
keterbatasan dana yang dimiliki oleh rumah sakit pemerintah khususnya yang berada di dearah Rumah
sakit pemerintah pada saat ini masih banyak yang berbentuk badan hukum swadana. Hal ini sangat
menyulitkan rumah sakit untuk berkembang menjadi lebih baik. Pada rumah sakit yang berbentuk
swadana biasanya manejemen keuangannya sebagian masih disubtitusi oleh pemerintah, namun selain itu
sebenarnya rumah sakit berhak untuk mengelola keuangan atas keuntungan yang didapat dari pelayanan
terhadap masyarakat, namun pada kenyataannya keuntungan yang didapat tidaklah banyak.

C. PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR DAN PENYEHATAN PEMUKIMAN (TB,


AIDS, ISPA, DLL)

1. Program Pemberantasan Penyakit Menular

Tujuan :

a) Program ini bertujuan menurunkan angka kematian, kesakitan dan kecacatan akibat penyakit
menular dan tidak menular
b) Penyakit menular yang diprioritaskan dalam program ini adalah: malaria, DBD, TB Paru,
HIV/AIDS, diare dan polio.
c) Penyakit tidak menular yang diutamakan adalah penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit
metabolic, penyakit kronik dan generative

Sasaran :

1) Presentase desa yang mencapai Universal Child Immunization (UCI) sebesar 98%
2) Angak Case Detection Rate penyakit TB Paru sebesar 70% dan angka keberhasilan pengobatan
TB di atas 85%
3) Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP) diharapkan >2/100.000 anak usia > 15 tahun
4) Penderita malaria yang diobati sebesar 100% 5) Orang dengan HIV/AIDS mendapat mengobatan
ART sebanyak 100%
Kebijakan pelaksanaan yaitu:

a) Pencegahan dan pemberantasan diarahkan untuk mendorong peran, membangun komitmen dan
menjadi bagian integral pembangunan kesehatan dalam mewujudkan manusia Indonesia yang
sehat dan produktif terutama bagi masyarakat rentan dan miskin hingga ke desa.
b) Pencegahan dan pemberantasan penyakit di selenggarakan melalui penatalaksanaan kasus secara
cepat dan tepat, imunisasi peningkatan periaku hidup bersih dan sehat, serta pengendalian factor
resiko baik diperkotaan dan di pedesaan.
c) Pencegahan dan pemberantasan diarahkan untuk mengmbangkan dan memperkuat jejaringan
surveilans epidemologi dengan focus pemantauan wilayah setempat dan kewasadaan dini guna
mengantisipasi ancamanpenyebaran penyakit antar daerah maupun antar Negara yang melibatkan
masyarakat hingga ke desa.

Langkah-langkah pemberantasan penyakit menuar

1) Mengumpulkan dan menganalisa data tentang penyakit


2) Melaporkan penyakit menular .
Menyelidiki di lapangan untuk mengetahui benar atau tidaknya laporanyang masuk untuk
menemukan kasus-kasus lagi dan untuk mengetahui sumber penularan
3) Menyembuhkan penderita sehingga ia tidak menjadi sumber infeksi
4) Pemberantasan vector

• Pendidikan kesehatan

Cara mencegahan penyakit menular secara umum

1) Mempertinggi nilai kesehatan


Ditempuh dengan usaha kesehatan perorangan dan usaha kesehatan lingkungan
2) Memberi vaksinasi/imunisasi
Merupakan usaha untuk pengebalan tubuh Pemeriksaan kesehatan berkala Merupakan upayah
pencegahan munculnya suatu penyakit, sehinggan munculnya wabah dapat dideteksi sedini
mungkin. Dengan cara ini juga masyarakat bisa mendapatkan pengarahan rutin tentang perawatan
kesehatan, penanganan suatu penyakit, usaha mempertinggi nilai kesehatan dan mendapat
vaksinasi.
D. PENYAKIT MENULAR PADA MANUSIA

1. Malaria

Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabjan oleh sejenis protozoa dari kelas sporozoa, genus
plasmodium. Penularan penyakit ini melalui gigitan nyamuk anopheles betina yang membawa
sporozoid infektif, penularan lainnya adalah melalui transifusi darah, plasenta ibu atau jarum suntik.

2. HIV/IADS
HIV merupakan sebuah retrovirus yang memiliki genus lentivirus, genus ini memiliki tipe klinis
sepertisumber penyakit infeksi yang kronis, priode laten klinis yang panjang, replikasi virus yang
persisten dan terlibat dalam sistem saraf pusat. Virus ini berbeda dengan virus yang lain karena tubuh
manusia tidak dapat menyingkirkan virus ini. HIV menyebar melalui cairan tubuh dan memiliki cara
khas dalam mengidentifikasi sistem kekebalan tubuh manusia terutama sel CD4 atau sel-T. AIDS
merupakan stadium ketika sistem imun penderita jelek dan penderita rentan terhadap infeksi yang
dinamakan infeksi oportunistik.
3. Diare

Diare merupakan kondisi yang di tandai dengan encernya tinja dengan frekuensi buang air besar
lebih sering dibandingkan dengan yang biasanya, Pada umumnya, diare terjadi akibat konsumsi
makan dan minuman yang terkontaminasi virus, bakteri, dan parasite. Gejalah delare bermacam-
macam, dimulai dari hanya merasakan sakit perut dengan tinja yang tidak terlau encer hingga ada
yang mengalamikram perut dengan tinja yang dangat encer. Pada kasus diare parah, kemungkinan
penderita juga akan mengalami demam dan kram perut hebat..

4. TB Paru

TB merupakan penyakit infeksi spesifik pada manusia dan hewan. Penyebab TB adalah
Mycobacterium tuberculosis. Gejalah umum penderita penyakit ini adalah lemah badan, penurunan
berat badan, peningkatan suhu tubuh, berkeringat malam hari.

5. DBD

Merupakan penyakit demam yang disebabkan oleh virus dari genus flavivirus, yang itu virus
dengue. Vector penularannya adalah nyamuk aedes aegypti, gejalah yang timbul adalah demam, sakit
kepala, nyeri punggung, nyeri tulang dan persendian, rasa lemah, pendarahan pada kulit. Gejalah
tersebut dapat disertai muntah, diare, kejang, nyeri perut dan pendarahan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Masalah kesehatan pada komunitas masih menjadi masalah utamah kesehatan masyarakat dunia,
disamping mulai meningkatnya masalah penyakit menular dan tidak menular, Penyakit menular tidak
mengenal batas-batas daerah administrati, sehingga pemberantasan penyakit menular memerlukan kerja
sama antar daerah, misalnya antar profinsi, kabupaten/kota bahkan antar negara.

Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat adalah meningkatkan kesadaran,


kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setia orang agar terwujutnya derajatkesehatan yang optimal
melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup
dalam lingkungan dan dengan perilakuyang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang otimal diseluruh
wilayah republik Indonesia.

B. SARAN

Di Indonesia sudah dilakukan peraturan yang mengatur tentang kesehatan seperti pada menurut
permenkes RI No. 128/Menkes/SK/11/2004 puskesmas merupakan unit pelayanan teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan kembangunan kesehatan disuatu wilaya
kerja. Hal ini menunjukan bahwa Indonesia sangat mengutamakan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Sinambela, 2010. Reputasi Pelayanan Publik, Bumi Asraka. Jakarta: salemba medika

Taher, Akmal, dkk, 2016. Pedoman Umum Progra Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga.
JAKARTA: Kementrian Kesehatan RI

Tim Redaksi Tata Nusa (2001). Petunjuk peraturan perundang-undangan Indonesia 1945- 2000, Jakarta:
Tata Nusa.

http://WWW.go.id/resources/download/profil/PROFIL KES PROVINSI 2012/14 Pro

Anda mungkin juga menyukai