Anda di halaman 1dari 21

PROGRAM UNTUK MENGATASI MASALAH KESEHATAN

MASYARAKAT DI INDONESIA

MAKALAH
Tugas Pada Mata Kuliah Keperawatan Komunitas 1
Program Studi Ilmu Keperawatan Semester V

Dosen Pengampu:

Abu Bakar Sidik S.kep, Ners, M.kes

Disusun oleh Kelompok 10 :

Putri Zidni Gamayanti NPM 18.14201.30.26


Nurjana Ningsih NPM 18.14201.30.32
Febri Fernando NPM 18.14201.30.37

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA


PALEMBANG 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya
penyusun masih diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.
Makalah yang berjudul Program untuk mengatasi masalah kesehatan
masyarakat di indonesia ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Keperawatan Komunitas 1 di Jurusan ilmu keperawatan Semester 5 Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Husada.
Terima kasih pula kepada semua pihak khususnya kepada dosen pengampu
bapak Abu Bakar Sidik S.kep, Ners, M.kes yang telah membimbing dan ikut
membantu kami hingga dapat disusunnya makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh


karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan
demi kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi masyarakat luas. Dan semoga makalah ini dapat
dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para pembaca.

Palembang, oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................2

1.3 Tujuan.........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Masalah Kesehatan Komunitas Di Indonesia.............................................3

2.2 Program Untuk Mengatasi Masalah Kesehatan Masyarakat Indonesia......5

2.3 Pemberantasan Penyakit Menular...............................................................5

2.4 Penyehatan Lingkungan Pemukiman....................................................... 8

2.5 Program Pembinaan Kesehatan Komunitas............................................. 11

2.6 Phn (Publik Healt Nurse)......................................................................... 16

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.................................................................................................17

3.2 Saran...........................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang lebih bermutu dan merata


untuk seluruh masyarakat merupakan keinginan yang menjadi landasan
pelaksanaan pembangunan kesehatan di Indonesia.

Pembangunan kesehatan di Indonesia selama beberapa dekade yang lalu


harus diakui relatif berhasil, terutama pembangunan infra struktur pelayanan
kesehatan yang telah menyentuh sebagian besar wilayah kecamatan dan pedesaan.
Namun keberhasilan yang sudah dicapai belum dapat menuntaskan.problem
kesehatan masyarakat secara menyeluruh, bahkan sebaliknya tantangan sektor
kesehatan cenderung semakin meningkat.

Transisi epidemiologis, yang di tandai dengan semakin berkembangnya


penyakit degeneratif dan penyakit tertentu yang belum dapat diatasi sepenuhnya
(seperti TBC, DHF dan malaria); hal ini merupakan sebagian tantangan kesehatan
di masa depan. Tantangan lainnya yang harus ditanggulangi antara lain adalah
meningkatnya masalah kesehatan kerja, kesehatan lingkungan, masalah obat-
obatan; dan perubahan dalam bidang ekonomi, kependudukan, pendidikan, sosial
budaya; dan dampak globalisasi yang akan memberikan pengaruh terhadap
perkembangan keadaan kesehatan masyarakat.

Berdasarkan penjelasan di atas sangat diperlukan upaya agar masalah kesehatan di


masa depan dapat ditanggulangi sehingga mencapai kualitas kesehatan
masyarakat yang diinginkan.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan masalah kesehatan komunitas di Indonesia?

2. Apa saja program untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat


indonesia?

3. Bagaimana cara pemberantasan penyakit menular?

4. Bagaimana cara penyehatan lingkungan pemukiman ?

5.  Bagaimanakah program pembinaan kesehatan di Indonesia ?

6. Apa yang dimaksud PHN: Public Health Nurse?

1.3 TUJUAN MASALAH

1. Menjelaskan yang dimaksud dengan masalah kesehatan komunitas di


Indonesia

2. Mengetahui apa saja program untuk mengatasi masalah kesehatan


masyarakat di indonesia

3. Mengetahui cara pemberantasan penyakit menular

4. Mengetahui cara penyehatan lingkungan pemukiman

5. Menjelaskan program pembinaan kesehatan di Indonesia

6. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan PHN: Public Health Nurse

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 MASALAH KESEHATAN KOMUNITAS DI INDONESIA

Dewasa ini di Indonesia terdapat beberapa masalah kesehatan penduduk


yang masih perlu mendapat perhatian secara sungguh-sungguh dari semua pihak
antara lain: anemia pada ibu hamil, kekurangan kalori dan protein pada bayi dan
anak-anak, terutama di daerah endemic, kekurangan vitamin A pada anak, anemia
pada kelompok mahasiswa, anak-anak usia sekolah, serta bagaimana
mempertahankan dan meningkatkan cakupan imunisasi. Permasalahan tersebut
harus ditangani secara sungguh-sungguh karena dampaknya akan mempengaruhi
kualitas bahan baku sumber daya manusia Indonesia di masa yang akan datang.

Perubahan masalah kesehatan ditandai dengan terjadinya berbagai macam


transisi kesehatan berupa transisi demografi, transisi epidemiologi, transisi gizi
dan transisi perilaku. Transisi kesehatan ini pada dasarnya telah menciptakan
beban ganda (double burden) masalah kesehatan.

1.    Transisi demografi, misalnya mendorong peningkatan usia harapan hidup


yang meningkatkan proporsi kelompok usia lanjut sementara masalah bayi
dan balita tetap menggantung.

2.    Transisi epidemiologi, menyebabkan beban ganda atas penyakit menular yang


belum pupus ditambah dengan penyakit tidak menular yang meningkat
dengan drastis.

3.    Transisi gizi, ditandai dengan gizi kurang dibarengi dengan gizi lebih.

4.    Transisi perilaku, membawa masyarakat beralih dari perilaku tradisional


menjadi modern yang cenderung membawa resiko.

3
Masalah kesehatan tidak hanya ditandai dengan keberadaan penyakit,
tetapi gangguan kesehatan yang ditandai dengan adanya perasaan terganggu fisik,
mental dan spiritual. Gangguan pada lingkungan juga merupakan masalah
kesehatan karena dapat memberikan gangguan kesehatan atau sakit. Di negara kita
mereka yang mempunyai penyakit diperkirakan 15% sedangkan yang merasa
sehat atau tidak sakit adalah selebihnya atau 85%. Selama ini nampak bahwa
perhatian yang lebih besar ditujukan kepada mereka yang sakit. Sedangkan
mereka yang berada di antara sehat dan sakit tidak banyak mendapat upaya
promosi. Untuk itu, dalam penyusunan prioritas anggaran, peletakan perhatian dan
biaya sebesar 85 % seharusnya diberikan kepada 85% masyarakat sehat yang
perlu mendapatkan upaya promosi kesehatan.

Dengan adanya tantangan seperti tersebut di atas maka diperlukan suatu


perubahan paradigma dan konsep pembangunan kesehatan. Beberapa
permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pembangunan kesehatan antara
lain :

1.    Masih tingginya disparitas status kesehatan. Meskipun secara nasional


kualitas kesehatan masyarakat telah meningkat, akan tetapi disparitas status
kesehatan antar tingkat sosial ekonomi, antar kawasan, dan antar perkotaan-
pedesaan masih cukup tinggi.

2.    Status kesehatan penduduk miskin masih rendah.

3.    Beban ganda penyakit. Dimana pola penyakit yang diderita oleh masyarakat
adalah penyakit infeksi menular dan pada waktu yang bersamaan terjadi
peningkatan penyakit tidak menular, sehingga Indonesia menghadapi beban
ganda pada waktu yang bersamaan (double burden)

4.    Kualitas, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan masih rendah.

5.    Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusinya tidak merata.

6.    Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat.

4
7.    Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah.

8.    Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan. Masih rendahnya kondisi


kesehatan lingkungan juga berpengaruh terhadap derajat kesehatan
masyarakat. Kesehatan lingkungan merupakan kegiatan lintas sektor belum
dikelola dalam suatu sistem kesehatan kewilayahan.

9.    Lemahnya dukungan peraturan perundang-undangan, kemampuan sumber


daya manusia, standarisasi, penilaian hasil penelitian produk, pengawasan
obat tradisional, kosmetik, produk terapetik/obat, obat asli Indonesia, dan
sistem informasi.

10.   Peran serta masyarakat dan kerja sama lintas sektor masih perlu ditingkatkan.

11.  Manajemen upaya kesehatan masih lemah.

12.   Hal-hal yang dapat menyebabkan cacat fisik dan gangguan jiwa masih tinggi.

2.2 PROGRAM UNTUK MENGATASI MASALAH KESEHATAN


MASYARAKAT INDONESIA

a. Pemberantasan penyakit menular

b. Penyehatan lingkungan lingkungan pemukiman

c. Program pembinaan kesehatan komunitas

d. PHN: Public Health Nurse

2.3 PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

A. Penyakit Menular

Yang dimaksud penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan


(berpindah dari orang satu ke orang yang lain, baik secara langsung maupun

5
melalui perantara). Penyakit menular ini ditandai dengan adanya (hadirnya) agen
atau penyebab penyakit yang hidup dan dapat berpindah. 

Suatu penyakit dapat menular dari orang yang satu kepada yang lain
ditentukan oleh 3 faktor tersebut diatas, yakni :

a. Agen (penyebab penyakit)

b. Host (induk semang)

c. Route of transmission (jalannya penularan)

Apabila diumpamakan berkembangnya suatu tanaman, dapat


diumpamakan sebagai biji (agen), tanah (host) dan iklim (route of transmission).

B. Agen-agen infeksi (penyebab infeksi)

Makhluk hidup sebagai pemegang peranan penting didalam epidemiologi


yang merupakan penyebab penyakit dapat dikelompokan menjadi :

1) Golongan virus , misalnya influenza, trachoma, cacar dan sebagainya.

2) Golongan riketsia , misalnya typhus.

3) Golongan bakteri, misalnya disentri

4) Golongan protozoa, misalnya malaria, filarial, schistosoma, dsb.

5) Golongan jamur, yakni bermacam-macam panu, kurap, dsb.

6)  Golongan cacing, yakni bermacam-macam cacing perut seperti ascaris


(cacing gelang), cacing kremi, cacing pita, cacing tambang, dsb.

Agar supaya agen atau penyebab penyakit menular ini tetap hidup
(survive) maka perlu persyaratan-persyaratan sebagai berikut :

1) Berkembang biak

`2) Bergerak atau berpindah dari induk semang

6
3) Mencapai induk semang baru

4)  Menginfeksi induk semang baru tersebut.

C. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Untuk pencegahan dan penanggulangan ini ada 3 pendekatan atau cara


yang dapat dilakukan :

1)  Eliminasi Reservoir ( Sumber Penyakit)

Eliminasi reservoir manusia sebagai sumber penyebaran penyakit dapat


dilakukan dengan :

a) Mengisolasi penderita (pasien), yaitu menempatkan pasien ditempat yang


khusus untuk mengurangi kontak dengan orang lain.

b)  Karantina adalah membatasi ruang gerak penderita dan menempatkannya


bersama-sama penderita lain yang sejenis pada tempat yang khusus
didesain untuk itu. Biasanya dalam waktu yang lama, misalnya karantina
untuk penderita kusta.

2) Memutus Mata Rantai Penularan

Meningkatkan sanitasi lingkungan dan higiene perorangan adalah


merupakan usaha yang penting untuk memutus hubungan atau mata rantai
penularan penyakit menular.

3) Melindungi Orang-Orang (Kelompok)

Bayi dan anak balita adalah merupakan kelompok usia yang rentan
terhadap penyakit menular. Kelompok usia yang rentan ini perlu lindungan
khusus (specific protection) dengan imunisasi baik imunisasi aktif maupun pasif.
Obat-obat prifilaksis tertentu juga dapat mencegah penyakit malaria, meningitis,
dan disentri baksilus.

7
Pada anak usia muda, gizi yang kurang akan menyebabkan kerentanan
pada anak tersebut. Oleh sebab itu, meningkatkan gizi anak adalah juga
merupakan usaha pencegahan penyakit infeksi pada anak.

2.4 PENYEHATAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN

A.    Pengertian Kesehatan Lingkungan

Ilmu kesehatan lingkungan diberi batasan sebagai ilmu yang mempelajari


diinamika hubungan interaktif antara kelompok penduduk atau masyarakat
dengan segala macam perubahan komponen lingkungan hidup seperti spesies
kehidupan , bahan, zat atau berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan
masyarakat, serta mencari upaya-upaya pencegahan.

Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu


menopang keseimbangan ekologis yang dinamis antara manusia dan lingkungan
untuk mendukung tercapainya realitas hidup manusia yang sehat, sejahtera dan
bahagia (Himpunan Ahli kesehatan Lingkungan)

Kesehatan lingkungan adalah upaya untuk melindungi kesehatan manusia


melalui pengelolahan, pengawasan dan pencegahan factor-faktor lingkungan yang
dapat mengganggu kesehatan manusia, kesehatan lingkungan adalah ilmu seni
dalam mencapai keseimbangan, keselarasan dan keserasian lingkungan hisup
melalui upaya pengembangan budaya perilaku sehat dan pengelolahan lingkungan
sehingga dicapi kondisi yang bersih, aman, nyaman, sehat dan sejahtera terhindar
dari gangguan penyakit, pencemaran dan kecelakaan, sesuai dengan harkat dan
martabat manusia.

Usaha kesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk memperbaiki atau


mengoptimalkan lingkungan hisup manusia agar dapat menyediakan media yang
baik untuk terwujudnya kesehatan yang optimum bagi manusia yang hidup
didalamnya.

8
B.     Dasar Hukum

Dasar Hukum Kesehatan Lingkungan terdapat dalam UU No. 36 Tahun


2009 Tentang Kesehatan, BAB XI Kesehatan Lingkungan.

Pasal 162 “Upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas


lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun social yang
memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya”

 Pasal 163

1) Pemerintah , pemerintah daerah  dan masyarakat menjamin ketersediaan


lingkungan yang sehat dan tidak mempunyai risiko buruk bagi kesehatan.

2)  Lingkungan sehat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup


lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan
fasilitas umum.

3)  Lingkungan sehat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bebas dari unsur-
unsur yang menimbulkan gangguan kesehatan, antara lain :

a. Limbah cair

b. Limbah padat

c. Limbah gas

d. Sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratanyang ditetapkan


pemerintah

e. Binatang pembawa penyakit

f. Zat kimia yang berbahaya

g. Kebisingan yang melebihi ambang batas

h. Radiasi sinar pengion dan non pengion

i.  Air yang tercemar

9
j. Udara yang tercemar

k. Makanan yang terkontaminasi

4) Ketentuan Mengenai Standar baku mutu kesehatan lingkungan dan proses


pengelolahan limbah sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dan ayat (3),
ditetapkan dengan peraturan pemerintah.

C. Ruang Lingkup

Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologis yang harus ada


antara manusia dengan lingkungannya agar dapat menjamin keadaan sehat dari
manusia.

Ruang lingkup :

1)  Penyediaan air minum

2)  Pengelolahan air buangan dan pengendalian pencemaran

3)  Pengelolahan sampah padat

4)  Pengendalian vector

5)  Pencegahan dan pengendalian pencemaran tanah dan ekskreta manusia

6)  Hygiene makanan

7)  Pengendalian pencemaran udara

8)  Pengendalian radiasi

9)  Kesehatan kerja

10)  Pengendalian kebisingan

11)  Perumahan dan permukiman

12)  Perencanaan daerah perkotaan

10
13)  Kesehatan lingkungan transportasi udara, laut, darat

14)  Pencegahan kecelakaan

15)  Reaksi umum dan pariwisata

16)  Tindakan sanitasi yang berhubungan dengan epidermic , bencana,


kedaruratan tindakan pencegahan agar lingkungan bebas dari risiko gangguan
kesehatan (WHO, 1979)

2.5 PROGRAM PEMBINAAN KESEHATAN KOMUNITAS

A. Rencana pembangunan jangka panjang bidang kesehatan

 Langkah-langkah RPJK

Untuk tercapainya tujuan dan sasaran  RPJK tersebut maka perlu di ambil
langka-langkah sebagai berikut.

1. Sektor di luar kesehatan

Sektor di luar kesehatan yang bukan menjadi kewernegaraan sektor


kesehatan yang banyak berpengaruh pada sektor kesehatan. Untuk itu perlu di
adakan pendekatan sehingga sektor luar kesehatan tersebut di harapkan dapat
melaksanakaan/ membantu upaya-upaya yang berkaitan dengan kesehatan.

a. Pengaruh-pengaruh sektor di luar kesehatan tersebut antara lain:

1) Penyediaan dan distribusi pangan berpengaruh pada pengurangan


masalah gizi.

2) Pengadaan dan pemeliharaan sarana fisik dapat menunjang perbaikan


lingkungan pemukiman.

3) Peningkatan pendidikan masyarakat dapat menunjang proses


penyuluhan kesehatan masyarakat.

11
4) Peningkatan jumlah dan mutu rumah yang sehat dapat menunjang
peningkatan mutu kesehatan.

5)  Peningkatan mutu keagamaan, menunjang peningkatan mutu


penyuluhan kesehatan melalui ajarn agama dan tokoh-tokoh agama.

6)  Peningkatan ekonomi  masyarakat akan menunjang proses


pemeliharaan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif.

7) Peningkatan sektor industri akan menunjang industri kesehatan,antara


lain farmasi,alat-alat kesehatan dan lain-lain.

8) Peningakatan media masa sangat penting dalam hal meningkatkan


kesadaran,kemauan dan kemampuan masyarakat melalui proses
penyuluhan.

9) Peningkatan prasarana trasportasi sangat membantu kelancaran


masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.

10)  Peningkatan riset dan teknologi akan sangat membantu riset dan


teknologi kesehatan.

b. Sektor kesehatan

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, langkah-langkah yang


khusus berhubungan dengan sektor kesehatan adalah sebagai berikut:

1) Pengembangan peningkatan swadaya masyarakat dalam pembangunan


kesehatan dengan pendedakat edukatif.

2) Pengembangan puskesmas agar dapat mengatasi masalah kesehatan dan


membina peran serta masyarakat dalam wilayah kerjanya.

3) Pengembangan sistem rujukan agar dapat menampung permasalahan


kesehatan yang ada.

12
4) Peningkatkan upaya kesehatan,,perbaikan gizi pelayanan keluarga
berencanaa di utamakan bagi golongan masyarakat yang berpenghasilan
rendah,kususnya kelompok bayi, anak-anak dan ibu serta angkatan
kerja.

5) Peningakatan kesehatan lingkungan khususnya peningkatan


pengawasan kualitas lingkungan yang berhubungan dengan manusia.

6) Penggadaan obat-obatan dan alat kesehatan di tingkatkan agar dapat


tersedia secara merata dengan harta yng terjangkau oleh masyarakat
luas.kemampuan bangsa indonesia untuk memproduksi bahan bku obat-
obatan dan alat kesehatan yang bermutu di tingkatkan secara bertahap.

7) Pengembangan tenaga kerja kesehatan yang mencangkup perencanaan,


pendidikan dan latihan secara pembinaan di arahkan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat serta menunjang pelaksanaan pembangunan
kesehatan sepenuhnya.

8) Peningkatan kemampuan manajemen kesehatan dan penyempurnaan


peraturan perundang-undangan untuk menunjang pembangunan
kesehatan dan memberikan perlindungan hukum kepada masyarakat

9) Pengembangan cara-cara pembiayaan kesehatan atas adasar upaya


bersama, kekeluargaan dan gotong royongan.penyediaan anggaran
untuk pembangunan kesehatan dari pemerintah akan lebih di tingkatkan
secara memadai sedangkan kemampuan masyarakat untuk berperan
serta di harapkan akan meningkatakan pula.

10)  Penelitian dan pengembangan di arahkan untuk pemecahan masalah


kesehatan  evaluasi program kesehatan dan peningkatan daya guna
serta hasil guna upaya kesehatan.

c. bentuk pokok penyelenggaraan sistem kesehatan nasional.

13
Agar dapat terarah berhasil guna dan berdaya guna tanpa mengabaikan
fungsi sosial, penyelenggaraan upaya kesehatan perlu di lakukan melalui fungsi
sosial, penyelenggaraan upaya kesehatan perlu dilakukan melalui bentuk pokok
penyelenggaraan sistem kesehatan nasional. Bentuk pokok ini mencakup segi-segi
pelaksanaan dan pengembangan upaya kesehatan, sumber daya kesehatan dan
peraturan perundang-undangan.

1. Pelaksanaan dan pengembangan upaya kesehatan

Upaya kesehatan di laksanakan dan di kembangkan berdasarkan suatu


bentuk atau  pola upaya kesehatan puskesmas, peran serta masyarakat dan rujukan
upaya kesehatan.

a. Upaya kesehatan puskesmas.

Upaya kesehatan melalui puskesmas di kecamatan merupakan upaya


menyeluruh dan terpadu, yang paling dekat dengan masyarakat. Upaya ini
meliputi peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan. Di lapangan
atau tingkat desa upaya ini merupakan suatu jaringan yang saling berkaitan
dengan masyarakat dalam berbagai bentuk dalam koordinasi lembaga ketahanan
masyarakat desa.

Dalam kaitan ini peranan puskesmas adalah sebagai suatu unit organisasi
kesehatan yang merupakan pusat pengembangan yang melaksanakan pembinaan
dan jug memberikan pelayanan kesehatan secara meyeluruh dan terpadu di
wilayah kerjanya. Puskesmas harus dapat mengkoordinasikan atau mengatur
upaya swasta dan perorangan dalam bidang kesehatan.

1) Pelayanan upaya kesehatan

Pelayanan upaya kesehatan di puskesmas di laksanakan melalui


berbagai kegiatan pkok, yaitu kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga
berencana, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pencegahan dan
pemberantasan penyakit khusunya imunisasi, penyuluhan kesehatan
masyarakat pengobatan termasuk pelayanan karena kecelakaan, kesehatan

14
sekolah, perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan gigi dan mulut,
kesehatan jiwa, laboraturium sederhana serta pencatatan dan pelaporan
dalam rangka sistem informasi kesehatan.

2) Pembinaan upaya kesehatan

Pelaksanaan pelayanan upaya kesehatan di wilayah perlu di bina


atau dikelola oleh puskesmas, termasuk pembinaan peran masyarakat.
Puskesmas melakukan koordinasi terhadap semua upaya dan semua
pelayanan yang ada di wilayah kerjanya sesuai dengan kewenangannya.
Dari segi rujukan, puskesmas menerima rujukan dari masyarakat di
sekitarnya yang dapat memanfaatkannya secara langsung atau melalui
puskesmas pembantu.

3) Pengembangan upaya kesehatan

Disamping pelayanan dan pembinaan, dilaksanakan pula


pengembangan upaya kesehatan. Upaya peningkatan dan pencegahan kan
terus di kembangkan dan ditingkatkan dengan bantuan dari puskesmas
pembantu dan unit pelayanan swasra serta kader pembangunan bidang
kesehatan yang ada diwilayah kerjanya. Puskesmas memberikan bantuan
sarana dan pembinaan teknis kepada staf puskesmas pembantu, staf unit
pelayanan swasta dan kader pembangunan bidang kesehatan yang ada di
wilayah kerjanya.

Pengembangan dan pembinaan kader pembangunan bidang kesehatan


tersebut oleh puskesmas terus diperluas dan ditingkatkan sehingga seluruh
masyarakat diwilayah kerjanya mampu secara terorganisasi melaksanakan upaya
untuk memelihara kesehatan mereka sendiri, baik dalam bidang pengobatan
ringan maupun dalam bidang pencegahan dan peningkatan.

15
Obat tradisional dan cara pengobatan tradisional yang terbukti berhasil
guna dianjurkan untuk di pergunakan oleh kader pembangunan bidang kesehatan,
pembinaan teknis dalam hal ini di lakukan oleh tenaga puskesmas.

2.6 PHN (PUBLIK HEALT NURSE)

PHN (Publik Healt Nurse) adalah Pelayanan Keperawatan Profesional yg


merupakan perpaduan antara konsep kesehatan masyarakat dan konsep
keperawatan Yang ditujukan pada seluruh masyarakat dengan penekanan pada
kelompok resiko tinggi melalui pelayanan yang ditujukan pada individu, keluarga,
dan kelompok masyarakat dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang
optimal dilakukan melalui upaya promotif, preventif dengan menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien
sebagai mitra kerja dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan
keperawatan.

16
BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dalam upaya meningkatkan status derajat kesehatan pada masyarakat


Indonesia di masa sekarang ini, perlu upaya untuk mengenal masalah kesehatan,
mengenal program-program kebijakan pemerintah dalam mengatasi masalah
kesehatan, dan bagaimana pula strategi pemecahan masalah tersebut yang berlaku.

Dalam hal ini pengertian penyakit menular dan cara pemberantasannya


harus dipahami segenap pihak untuk dapat mencegah angka kesakitan di
Indonesia. Penyehatan lingkungan tidak hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan
namun pula peran serta masyarakat sangatlah penting.

3.2 SARAN

Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat


banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan.penulis akan memperbaiki makalah
tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari
pembaca

17
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Elizabeth T.2001.”Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan


Praktik”.EGC:Jakarta

Ali, Zaidin.1999.”Pokok-pokok Kebijaksanaan Kesehatan Nasional”.Depok

Western, J.1994. “Pengelolaan Sumber Daya manusia”.Bumi AKsara : Jakarta

FKM-SURYA2.PDF : USU

18

Anda mungkin juga menyukai