Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KESEHATAN MASYARAKAT

Di Susun Oleh

NAMA. : SRI WIDAYANA


NIM : 111200330077
PRODI : S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


ANDINI PERSADA MAMUJU
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan
kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga sengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...
DAFTAR ISI
1. Halaman Judul............................................................................................
2. Kata Pengantar........................................................................................... 1
3. Daftar isi..................................................................................................... 2
4. Bab I pendahuluan...................................................................................... 3
A.Latar belakang masalah.................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 5
C. Tujuan penulisan............................................................................................. 6
5. Bab II Pembahasan..................................................................................... 7
A. Pentingnya Ilmu Kesehatan Masyarakat ( SKM )...................................... 8
B. Kesehatank tenaga kesehatan yang handal................................................. 9
C. Peran SKM dalam kesehatan kerja............................................................ 10
6. Bab III Penutup.......................................................................................... 11
A. Kesimpulan.................... ........................................................................... 12
B. Saran........................................................................................................... 13
7. Daftar Pustaka.............................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Kesehatan merupakan bagian penting dari kesejahteraan masyarakat. Kesehatan
juga merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia disamping sandang, pangan, dan
papan. Dengan berkembang nya pelayanan kesehatan saat sekarang ini, memahami
etika kesehatan merupakan bagian dari kesejahteraan masyarakat. Memahami etika
kesehatan merupakan tuntutan yang dipandang semakin perlu, karena etika kesehatan
membahas tentang tata susila dokter dalam menjalankan profesi, khususnya yang
berkaitan dengan pasien.
Sejarah perkembangan pendidikan di dunia kesehatan memang sejak awal didominasi
oleh upaya pengobatan sehingga banyak dikenal umumnya di bidang medis
(kedokteran) dengan profesi-profesi medis dan paramedis, seperti dokter, perawat dan
bidan. Sejalan dengan itu, banyak muncul pendidikan yang melahirkan profesi
tersebut. Di Indonesia cukup banyak di buka fakultas kedokteran di beberapa
perguruan tinggi, akademi-akademi keperawatan dan kebidanan. Bidang kesehatan
lain yang kemudian berkembang sangat pesat saat ini adalah bidang kesehatan
masyarakat.
Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang
hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui pengorganisasian masyarakat untuk
perbaikan sanitasi lingkungan, pemberantasan penyakit menular, pendidikan
kesehatan dan sebagainya (Winslow, 1920). Meskipun batasan kesehatan masyarakat
(public health) ini sudah dirumuskan oleh Winslow seabad yang lalu, namun sampai
saat ini batasan tersebut masih relevan. Inti dari rumusan masalah ini adalah
kesehatan masyarakat mempuyai dua aspek, yakni : keilmuan (science), teori dan seni
(art), atau aplikasinya.
Oleh sebab itu, kesehatan masyarakat bukan hanya berbicara atau berteori tentang
penyakit dan penyebarannya (epidemiologi), tentang gizi makanan, tentang kesehatan
lingkungan, tentang ilmu perilaku dan pendidikan, tetapi juga bagaimana aplikasi atau
penerapan teori-teori tersebut dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan
masyarakat dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
Banyak masalah-masalah kesehatan yang ada saat ini. Dengan demikian dibutuhkan
tenaga kesehatan masyarakat yang handal yang mampu mewujudkan upaya-upaya
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Hal inilah yang melatarbelakangi
disusunnya makalah ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan di bahas
dalam makalah ini yakni :
a. Bagaimana pentingnya Ilmu Kesehatan Masyarakat (SKM)..?
b.Bagaimana cara membentuk tenaga kesehatan masyarakat yang handal..?
c. Bagaimana peran SKM dalam kesehatan kerja..?
C. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui pentingnya ilmu kesehatan masyarakat
b. Untuk membentuk tenaga kesehatan masyarakat yang handal dan berkualitas
c. Mengetahui dan memahami peran SKM dalam kesehatan kerja
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pentingnya Ilmu Kesehatan Masyarakat ( SKM )


Kondisi kesehatan masyarkat Indonesia pada saat ini bisa di katakana dalam
kondisi yang sudah semakin membaik, meskipun masih ada sebagian masyarakat
yang yang hidup jauh dari pola hidup sehat. Membaiknya kesehatan masyarakat
merupakan manifestasi dari info dari media masa yang sering memberikan informasi
edukatis sehingga masyarakat terdidik secara otomatis. Pentingnya kesehatan
masyarakat membuat dinas pendidikan membuat ilmu atau fakultas yang khusus
menangani kesehatan masyarakat. Harapan pemerintah pada perkuliahan yang
mmebahas tentang kesehatan masyarakat kedepannya mampu membawa masyarakat
yang sehat dan cerdas dalam menjaga kesehatannya sendiri dan keluarga.
Ilmu kesehatan masyarakat memiliki artian, sebagai ilmu dan seni mencegah
penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan
efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi
lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan
perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan, untuk diagnosa dini,
pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial, yang akan mendukung agar
setiap orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk menjaga
kesehatannya.
Salah satu ruang lingkup ilu kesehatan masyarakat yang mnjadi sorotan di Indonesia
adalah Gizi Masyarakat, pembahasan berkaitan dengan gizi memang menjadi hal
menarik, karena masih banyak masyarakat yang dalam pemenuhan gizinya belum
mendekati normal, artinya anka kecukupan gizi di masyarakat Indonesia terutama di
pedesaan masi sangat rendah. Banyak masyarakat yang masih mngkonsumsi makanan
satu macam sehingga nutrisinya tidak optimum, hal ini juga yang menyebabkan
banyaknya kasus seperti busung lapar kurang gizi dan lain sebagainya. Pentingnya
kesehatan masyarakat harus benar-benar mendapatkan perhatian, karena masyarakat
bisa menjadi cerminan suatu Negara. Bagaimnapun Negara bisa terus berkembang
karena ada masyarakat yang menyumbangkan SDMnya.
Sumber daya manusia yang baik tentu dari masyarakat yang sehat. Masalah gizi
menjadi sorotan khusus karena di Indonesia sendiri masalah ini belum bisa teratasi
secara tuntas, sebenarnya banyak aspek yang melingkupi kesehatan masyarakat,
seperti Epidemiologi, Biostatistik, Kesehatan Lingkungan, Pendidikan Kesehatan dan
Perilaku, Administrasi Kesehatan Masyarakat, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
serta Kesehatan Reproduksi.
B. Kesehatan tenaga kesehatan yang handal
Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan sumber
daya manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki fisik tangguh,
mental kuat, kesehatan prima, dan cerdas. Bukti empiris menunjukkan bahwa hal itu
sangat tergantung pada keadaan kesehatan yang baik.
SDM yang dimaksud adalah Tenaga kesehatan sesuai PP 32 tahun 1996 yang dituntut
mampu memberikan pelayanan kesehatan secara professional.
Kemampuan professional tercermin melalui keterampilan intelektual, interpersonal
dan teknikal dalam menerapkan teori dan konsep pelayanan Kesehatan yang sesuai
dan tepat guna. Penguasaan kemampuan professional memungkinkan tenaga
Kesehatan mampu membuat keputusan berdasarkan pengetahuan Ilmiah dan Kode
Etik Pelayanan kesehatan yang dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan kaidah
profesi masing masing .
Dalam menghadapi Era Globalisasi di tahun 2010, Tenaga Kesehatan diharapkan
berperan aktif untuk turut serta berbenah diri.
Untuk memenuhi hak masyarakat atas pelayanan kesehatan yang berkualitas, tenaga
kesehatan harus mempunyai kompetensi handal, melaksanakan peran dan tugasnya
dalam melayani masyarakat sesuai kompetensinya. Agar tenaga Kesehatan di
lingkungan MTKI & MTKP dapat melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik,
maka perlu adanya Sertifikasi melalui UJI KOMPETENSI baik Level Dasar maupun
Level lanjut/Advance sesuai standar kompetensi yang telah disepakati bersama antara
profesi, stakeholder dan user agar memperoleh Pengakuan atas kompetensi kerjanya
di bidang kesehatan.
Berdasar hal tersebut diatas perlu adanya Sosialisasi melalui Awareness tentang
Competency Based Training (CBT), bagi seluruh tenaga kesehatan yang bekerja di
Unit pelayanan kesehatan di MASYARAKAT, agar tenaga Kesehatan paham dan siap
untuk melakukan Sertifikasi dan Uji kompetensi
Permasalahan lain yang perlu juga segera dilakukan adalah penyelenggaraan registrasi
bagi tenaga Kesehatan yang akan dan sudah bekerja, dengan mempertimbangkan
dasar-dasar ketentuan yang ada sekarang. Penyesuaian profesionalisme tenaga
Kesehatan melalui sertifikasi tersebut merupakan upaya profesi dan lembaga /Institusi
Pelayanan kesehatan untuk melindungi, menstandarisasi, dan melegalisasi tenaga
kesehatan terkaitnya.
Sertifikasi yang dimaksud dalam ketentuan yang berlaku adalah pemberian
mengakuan kepada tenaga kesehatan sesuai profesinya melalui pemberlakuan uji
kompetensi
Sebagai suatu sistem, uji kompetensi/penilaian berbasis kompetensi merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari pelatihan berbasis kompetensi yang bertujuan
untuk mengukur pencapaian kompetensi seseorang terhadap unit-unit Standar
Kompetensi di masing-masing Profesi Tenaga Kesehatan.
Fungsi Uji Kompetensi dalam proses sertifikasi yang merupakan pemberian
pengakuan terhadap Kompetensi tenaga kesehatan tersebut, menjadi sangat penting,
karena akan menentukan kualitas dari sertifikat kompetensi yang diterbitkan sekaligus
juga kualitas dari tenaga kesehatan pemegang sertifikat.
Dalam sistem kelembagaan Uji dan sertifikasi kompetensi yang dikembangkan secara
nasional, pelaksanaan uji kompetensi tsb dilaksanakan oleh lembaga independent yg
ditunjuk atau memperoleh Lisensi sertifikasi
Upaya standarisasi sistem uji kompetensi/penilaian berbasis kompetensi perlu
dilakukan untuk mendapatkan kualitas proses dan hasil yang diharapkan sesuai
persyaratan bukti-bukti Standar Kompetensi. Dimanapun serta kapanpun dan
siapapun penilai ujian yang melakukan uji kompetensi tersebut dilaksanakan tidak
masalah karena semua sudah diatur dalam sistem dan peserta uji agar dapat
memperoleh Sertifikat /pengakuan keprofesiannya.
Misi Depkes dalam peningkatan kualitas SDM Kesehatan, yaitu menjamin mutu
kompetensi tenaga kesehatan di pasar kerja Nasional dan Internasional, untuk
melaksanakan misi tersebut, Organisasi profesi tenaga kesehatan merencanakan uji
kompetensi untuk dapat memberikan pengakuan kepada Tenaga Kesehatan yang
sudah menjalankan tugas dan perannya dalam pelayanan kesehatan di Unit Pelayanan
Kesehatan bagi masyarakat selama ini .
Dalam pelaksanaan Sertifikasi melalui Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan tersebut
diatas, diperlukan sejumlah tenaga Assesor Kompetensi yang terlatih sesuai bidang
Profesinya.
C. Peran SKM dalam kesehatan kerja
Peran SKM dalam berbagai bentuk upaya kesehatan masyarakat, diantaranya
adalah sebagai pelaksana lapangan, pendidikan, penyuluhan kesehatan masyarakat,
pembangunan model, pengelolaan kesehatan masyarakat, pengelola dan pengendali
upaya kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan kerja sebagai bagian dari upaya
kesehatan masyarakat seperti diuraikan di atas dapat dilakukan melalui berbagai
upaya atau program-program. Untuk melaksanakan upaya tersebut dibutuhkan
sejumlah profesi, seperti dokter, perawat, ahli higiene kerja, ahli toksikologi, ahli
ergonomi, ahli epidemiologi dan ahli keselamatan (Harrington & Gill, 2005). SKM
peminatan K3 khususnya dapat diberdayakan dan dikembangkan untuk menempati
profesi seperti ahli higiene kerja, ergonomi dan ahli keselamatan. Dilihat dari tugas
pokok kesehatan kerja dan bentuk pengendalian bahaya kesehatan, tenaga SKM
mempunyai kompetensi yang sangat sesuai karena tenaga SKM dirancang untuk
melakukan tugas pokok atau upaya-upaya yang bersifat promosi, perlindungan dan
pencegahan. Selain itu kemampuan sebagai leader, pengelola program diharapkan
akan lebih mengoptimalkan upaya kesehatan kerja.
Jumlah institusi pendidikan tinggi yang menghasilkan SKM saat ini sangat
banyak. Potensi ini akan sangat berarti ketika kita melihat kenyataan bahwa di
Indonesia jumlah angkatan kerja adalah terbesar nomor 4 di dunia, yaitu berjumlah
sekitar 152 juta jiwa (Survey BPS 2003, untuk penduduk di atas 15 tahun) dan jumlah
industri yang cukup besar sekitar 102.000 perusahaan. Selain di perusahaan, SKM
dengan kompetensi bidang K3 juga diperlukan di instansi pemerintah baik pusat
maupun daerah dalam menjalankan fungsinya membuat regulasi, melakukan
supervisi, bimbingan dan evaluasi. Dalam rangka pemberdayaan masyarakat bidang
K3, SKM juga dapat memainkan peran di LSM-LSM bidang kesehatan yang tentunya
dapat membuat program intervensi kesehatan di tempat kerja. Hal penting untuk
dicatat adalah pentingnya pemberdayaan potensi tenaga SKM sesuai kompetensinya
untuk dapat menjadi pelaksana upaya kesehatan kerja baik bekerja langsung di
perusahaan, ditempatkan di instansi pemerintah maupun bergerak melaui LSM-LSM.
Kebijakan kesehatan kerja yang telah dikeluarkan pemerintah harus didukung oleh
jejaring terkait. Disamping pemerintah itu sendiri, juga oleh para pengusaha atau
pelaku usaha dan para pekerja. Kebutuhan SDM bidang kesehatan kerja selain tenaga
medis dan paramedis, seperti dokter dan perawat juga sangat dibutuhkan tenaga-
tenaga yang mampu melakukan upaya-upaya kesehatan kerja yang lebih bersifat
peningkatan, perlindungan dan pencegahan, yaitu tenaga ini adalah SKM.
Perkembangan pembangunan nasional bangsa Indonesia sekarang ini
dihadapkan pada era otonomi dan desentralisasi. Titik berat yang menjadi perhatian
baik masyarakat maupun pemerintah adalah bidang pendidikan dan kesehatan. Era
globalisasi saat ini juga menuntut adanya kompetensi tenaga kerja dan pentingnya
standarisasi serta sertifikasi. Trend fenomena ini sangat relevan dengan pemikiran dan
implementasi peran SKM dalam upaya kesehatan kerja.
Dapat digarisbawahi di sini mengenai peran SKM dalam upaya kesehatan
kerja, kita dapat melihatnya dari titik temu antara kompetensi yang dimiliki SKM
khususnya peminatan K3 dengan tujuan dan tugas pokok kesehatan kerja dan standar
upaya kesehatan kerja yang biasa diterapkan di tempat kerja dalam bentuk Sistem
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Kompetensi SKM sangat sesuai
sebagai bagian dari profesi lain dalam upaya kesehatan kerja, yaitu sebagai pengelola
program dan dapat melakukan fungsinya untuk melakukan/ mengkoordinasikan
langkah-langkah identifikasi potensi bahaya kesehatan, penilaian bahaya kesehatan
dan pengendalian melalui berbagai program, pembinaan, pengawasan serta
pendidikan dan pelatihan.
BAB III
PENUTUP
A . Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan akan arti pentinya tenaga SKM sesuai
dengan kompetensinya sebagai sember daya handal dalam upaya kesehatan kerja dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk itu diperlukan koordinasi dan
kerja sama lintas sektoral, khususnya dunia pendidikan, pelaku usaha, pemerintah dan
para pekerja. Dengan demikian upaya peningkatan kesehatan menjadi penting
sehingga produktivitas kerja meningkat, kesehatan masyarakat terlindungi dan pada
gilirannya kesejahteraan masyarakat meningkat dan bangsa Indonesia dapat bangkit
dari keterpurukan.
B . Saran
Sebaik nya, dukungan dari pemerintah dan kesadaran dari masyarakat harus lebih di
tingkatkan supaya tercipta derajat kesehatan masyarakat yang sebaik-baiknya dan
yang setingi-tinnginya.
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmojo soekidjo.2007.Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni.Jakarta:PT.RINEKA CIPTA
http://perpustakaanpusdiklataparatur.net/index.php?
option=com_content&view=article&id=64:kurikulum-penguji-kompetensi-tenaga-
kesehatan&catid=38:kurikulum&Itemid=87 selasa 04 Desember 2012.

Anda mungkin juga menyukai