Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

UPAYA PROMOSI KESEHATAN DALAM PELAYANAN

KEBIDANAN

SUMARNI BACHTIAR
202209115

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN ITKES
MUHAMMADIYAH SIDRAP
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT


yang telah memberikan rahmat kesehatan dan kasih sayang sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini . Makalah ini di beri judul ” Upaya Promosi
Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan” , sebagai salah satu tugas dari mata
kuliah pelayanan kebidanan dalam system pelayanan kesehatan,dalam program
studi Ilmu Kebidanan Fakultas keperawatan dan kebidanan Institut Teknologi
Kesehatan dan Sains (ITKES) Muhammadiyah Sidrap.
Penulis menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada sehingga
dalam menyelesaikan makalah ini, kemudian dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Resky Devi Akib, S.ST.,M.Keb selaku dosen mata kuliah


2. Serta semua pihak yang telah memberikan dukungan serta semangat .

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik isi
maupun susunannya.Semoga makalah ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi
penulis juga bagi para pembaca.

Bantaeng , Desember 2022

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melidungi, dan

meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha masyarakat dalam

pengadaan pelayanan kesehatan. Perkembangan kesehatan masyarakat sudah

dimulai sebelum berkembangnya ilmu pengetahuan modern. Perkembangan

kesehatan masyarakat pada garis besarnya dibagi menjadi dua periode, yaitu

sebelum perkembangan ilmu pengetahuan (prescientific period) dan sesudah

perkembangan ilmu pengetahuan itu berkembang (scientific period).

Ilmu kesehatan masyarakat (public health) menurut Winslow adalah ilmu

dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan

fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk

meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan

individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan

perawatan, untuk diagnosa dini, pencegahan penyakit dan pengembangan aspek

sosial, yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai

standar kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya.

3
Ruang lingkup kesehatan masyarakat dapat dilihat dari 2 (dua) disiplin

keilmuan, yakni bio-medis dan social sciences. Tetapi dalam perkembangannya

Ilmu Kesehatan Masyarakatpun berkembang, sehingga sampai saat ini disiplin

ilmu yang mendasari ilmu kesehatan masyarakat antara lain : ilmu biologi, ilmu

kedokteran, ilmu kimia, fisika, ilmu lingkungan, Sosiologi, Antropologi,

Psikologi, dan ilmu pendidikan.

Bidan yang profesional dituntut mampu memberikan pelayanan yang

terbaik bagi masyarakat di era globalisasi saat ini dan ditengah-tengah

persaingan yang sangat ketat, seiring dengan meningkatnya kesadaran

masyarakat terhadap kesehatan. Bidan profesional tidak hanya dilihat dari

kemampuan menjaga dan merawat klien, tetapi juga kemampuan memberikan

pelayanan secara menyeluruh, baik dari aspek biologis, psikologis, sosial, serta

spiritual dengan penuh semangat yang diiringi dengqan senyuman ikhlas dan

tulus. Tenaga bidan merupakan sumber daya kesehatan yang ada dirumah sakit

dan pusat kesehatan masyarakat, sehingga diharapkan mampu menjalankan

peran dan fungsinya sebagai mana harapan profesi bidan yaitu menjadi bidan

profesional. Mengingat jenjang pendidikan tenaga kebidanan saat ini sudah

banyak yang D4, baik dipelayanan maupun pendidikan dan bahkan saat ini

sudah dibuka S1 kebidanan. Kondisi tersebut diharapkan dapat meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan ke arah yang lebih baik dalam menunjang

4
kemajuan ilmu kebidanan ataupun kedokteran. Dengan demikia, bidan dapat

duduk sejajar dengan seorang dokter dan tenaga kesehatan lain selama bekerja di

rumah sakit ataupun puskesmas karena memang bidan dapat mandiri. Bidan

akan berupaya secara maksimal menjalankan fungsi dan peran sebagaimana

yang diharapkan oleh masyarakat dipelayanan rumah sakit maupun pusat

pelayanan di puskesmas.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Upaya Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan?

2. Upaya Promkes Dalam Pelayanan Kebidanan

3. Jenis Promkes Dalam Pelayanan Kebidanan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Pengertian Upaya Kesehatan Dalam Pelayanan

Kebidanan.

2. Untuk mengetahui Upaya Promkes Dalam Pelayanan Kebidanan.

3. Untuk mengetahui Jenis Promkes Dalam Pelayanan Kebidanan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Upaya Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan

1. Promosi kesehatan adalah suatu bagian atau cabang dari ilmu kesehatan

yang menunjang keberhasilan pelaksanaan program-program kesehatan

yang lain. Artinya, untuk mencapai keberhasilan dari setiap kegiatan

kesehatan yang di informasikan ke masyarakat harus melalui kegiatan

promosi kesehatan.

a. Menurut Notoatmodjo 2014, “Promosi kesehatan merupakan suatu

bentuk pendidikan yang berupaya agar masyarakat

berperilaku kesehatan yang baik.” pemberdayaan masyarakat agar

mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya melalui

pembelajaran.” rangka meningkatkan derajat kesehatan.

b. Menurut Depkes RI Promosi Kesehatan adalah upaya untuk

meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari,

oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong

dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya

masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh

kebijakan publik yang berwawasan

6
2. Kesehatan adalah kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan

manusia karena manusia yang sehat akan mampu melaksanakan semua

keperluan hidupnya dengan baik. Hidup sehat dapat dicapai oleh setiap

manusia kalau mampu mengerti, memahami dan melaksanakan kegiatan-

kegiatan yang menunjang kesehatan. Untuk mencapai kesehatan

masyarakat sesuai keseluruhan kehadiran promosi kesehatan sangat

memegang peranan penting. Upaya promosi kesehatan adalah setiap

kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan

oleh pemerintash dan masyarakat. Hal ini berarti derajat kesehatan, baik

kesehatan individe, kelompok, atau masyarakat, harus di uapayakan.

Upaya mewujudkan kesehatan ini di lakukan oleh individu, kelompok,

atau masyarakat baik secara institusional oelh pemerintah atau pun

swadaya masyarakat (LSM).

Promosi kesehatan jika dilihat dari segi seni, yakni praktisi atau aplikasi

kesehatan merupakan penunjang bagi program kesehatan lainnya,

misalnya pemberantasan penyakit, perbaikan gizi, program pelayanan

kesehatan, program kesehatan ibu dan anak (KIA) dan sebagainya, sangat

perlu di tunjang oleh promosi kesehatan. Pembangunan kesehatan pada

hakikatnya di arahkan guna mencapai kesadaran, kemauan, dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap hidup, yang menyangkut setiap fisik,

7
mental maupun sosial budaya dan ekonomi. Untuk mencapai derajat

kesehatan yang optimal di lakuakn berbagai uapaya pelayanan kesehatan

yang menyeluruh, terarah dan berkesinambung. Dalam globalisasi

ekonomi, kita di hadapakan pada persaingan global yang semakin ketat

yang menuntut kita semua untuk menyiapkan manusia indonesia yang

berkualitas tinggi sebagai generasi penerus bangsa yang harus di

persiapkan sebaik mungkin secara terencana, terpadu dan bersinambung.

Pencapaian derajat kesehatan yang optimal tersebut tertuang daslam

kesepakatan global yang di sebut millenium development goals ,SDGS.

SDGS atau tujuan pembangunan millenium adalah upaya memenuhi hak

dasar kebutuhan manusia untuk hidup sehat.

SDGS adalah upaya untuk memenuhi hak hak dasar kebutuhan, yang

tertuang dalam 8 sasaran pembangunan. Bidan meruapakan salah satu

tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting dan strategis terutama

dalam sasaran pembangunan millenium no 4 dan 5, ytaitu penurunan

angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Bidan

memberikan pelayanan kebidanan yang berkesinambung dan paripurna,

berfokus pada aspek pencegahan, promosi dalam berlandaskan kemitraan

dan pemberdayaan masyarakat bersama sama dengan tenaga kesehatan

lainnya untuk senantiasa siap melayani siapa saja yang membutuhkan,

8
kapan, dan dimana pun berada. Beberapa upaya promosi kesehatan dalam

lingkup kebidanan untuk mendukung tercapainya MDGs adalah sebagai

berikut.

B. Upaya Promkes Dalam Pelayanan Kebidanan

a. Upaya Promotif

       Adalah upaya promosi kesehatan yang ditujukan untuk

meningkatkan status/ derajad kesehatan yang optimal. Sasarannya

adalah kelompok orang sehat. Tujuan upaya promotif adalah agar

masyarakat mampu meningkatkan kesehatannya, kelompok orang sehat

meningkat dan kelompok orang sakit menurun.

b. Upaya preventif

Adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah terjadinya penyakit.

Sasarannya adalah kelompok orang resiko tinggi. Tujuannya untuk

mencegah kelompok resiko tinggi agar tidak jatuh/ menjadi sakit

(primary prevention).

c.   Kuratif

Adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah penyakit menjadi lebih

parah melalui pengobatan. Sasarannya adalah kelompok orang sakit

9
(pasien) terutama penyakit kronis. Tujuannya kelompok ini mampu

mencegah penyakit tersebut tidak lebih parah (secondary prevention).

d. Rehabilitatif

Adalah upaya promosi kesehatan untuk memelihara dan memulihkan

kondisi/ mencegah kecacatan. Sasarannya adalah kelompok orang yang baru

sembuh dari penyakit. Tujuannya adalah pemulihan dan pencegahan

kecacatan (tertiary prevention).

C. Jenis Promkes Dalam Pelayanan Kebidanan

1. Promosi kesehatan pra nikah

Promosi kesehatan pra nikah merupakan suatu proses untuk

meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan

meningkatkan kesehatannya yang ditunjukan pada masyarakat

reproduktif pra nikah.Bimbingan terhadap remaja antara lain mencakup :

a. Perkawinan Yang sehat

b. Keluarga yang sehat

c. Sistem reproduksi dan masalahnya

d. Sikap dan Perilaku pada masa kehamilan dan peralinan

10
2. Promosi kesehatan saat hamil

Promosi kesehatan kebidanan merupakan salah satu unsur yang

penting untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi adalah

memelihara kesehatan ibu hamil. bidan harus memiliki data ibu hamil

yang berada di wilayah kerjanya. Data ini dapat di peroleh dari

pencatatan yang di lakukan sendiri atau dari kantor desa atau kelurahan.

Dari data tersebut dapat di atur strategi pemeliharaan keaehatan ibu

hamil.

Promosi kesehatan pada ibu hamil biasanya dilakukan oleh bidan

atau dokter sebagai pihak medis yang berkaitan erat dengan keadaan dan

perkembangan dari ibu hamil serta janinnya.

Promosi kesehatan menganjurkan agar setiap ibu hamil

memeriksakan kesehatan dirinya sedini mungkin. Anjuran tersebut di

sampaikan kepada masyarakat melalui kelas ibu hamil atau penyuluhan

pada saat posyandu, pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 6 kali,

yaitu pada 1 kali pada trimester 1, 2 kali pada trimester 2, dan 3 kali

pada trimester 3. Dan melaksanakan skrinibg pada dokter pada trimester

I dan III Promosi kesehatan merupakan upaya untuk memberikan

pemahaman kepada ibu hamil mengenai hal apa saja yang sebaiknya

dilakukan dan juga di hindari agar tidak terjadi hal buruk yang tidak di

inginkan serta mendukung terjadinya proses persalinan yang sehat dan

11
lancar dari ibu yang bersangkutan. Melalui pemeriksaan teratur dapat

diketahui perkembangan kesehatan ibu dan janinnya. Jika ditemukan

adanya gangguan kesehatan maka tindak lanjut dilakukan sesegera atau

sedini mungkin. Pemeriksaan ibu hamil dilakukan dengan pendekatan

managemen kebidanan.

Beberapa upaya promosi kesehatan kebidanan yang perlu di

sampaikan pada ibu hamil sebagai berikut :

a. Ibu sebaiknya menghindari obat-obatan berbahaya,

b. Ibu harus memperhatikan kesehatannya sehingga perlu

melakukan kesehatan secara berkala

c. Sebaiknya ibu tidur selama 8 jam sehari

d. Sebaiknya ibu menghindari perilaku yang bisa mempengaruhi

kesehatannya dan janin, seperti tidak merokok ataupun

menghisap asap rokok, tidak minum alcohol

e. Ibu harus mengontrol kehamilan secara teratur kedokter atau

bidan.

f. Menganjurkan ibu untuk minum tablet tambah darah secara

rutin.

g. Mensosialisasikan tentang isi Buku KIA yang berisi anjuran

dan larangan selama Hamil.

12
3. Promosi kesehatan persalinan

Promosi kesehatan kebidanan adalah kehadiran bidan untuk

menyelamatkan ibu dan bayinnya melalui bimbingan dan bantuan agar

persalinan berjalan secara fisiologis berjalan lancar dan sehat. Promosi

kesehatan terhadap ibu bersalin merupakan upaya yang diberikan oleh

bidan untuk menghadapi persalinan meliputi :

a. Persiapan persalinan.

b. Nutrisi dan cairan.

c. Kesehatan janin.

d. Keterlibatan keluarga.

e. Mengurangi rasa sakit.

f. Mencegah terjadinya depresi saat atau setelah melahirkan

1. Kala I

Awal kala I ditunjukan dengan kontraksi uterus ringan,

rasa sakit mulai dari punggung dan meluas keperut bawah.

Kontraksi ini biasanya terjadi setiap 10-15 menit dan berlangsung

selama 30 detik. Dari vagina keluar cairan yang berlendir dan

campuran sedikit darah. Pemeriksaan abdomen dilakukan untuk

menentukan letak dan denyut jantung bayi. Denyut jantung bayi

diperiksa setiap 4 jam. Tanda vital ibu juga diperiksa setiap 4 jam.

13
Ibu diberi tahu bahwa persalinan mulai berlangsung dan

diupayakan agar ibu tenang.

Bila ketuban belum pecah, ibu diperkenankan berjalan

atau melakukan pekerjaan biasa. Bila kontraksi uterus semakin

kuat 3-5 menit, permeriksaan dalam dilakukan. Dalam kondisi

demikian, serviks membuka dari 3-8 cm dan diperiksa apakah

ketubah sudah pecah. Ibu mungkuin merasa cermas, sangat tidak

enak, nyeri dan tekanan dapa panggul bertambah. Bidan selalu

disamping ibu, ibu diajari bernafas dengan dada selama kontraksi

untuk menenangkan. Ibu dianjurkan tidur pada awal persalinan

untuk menyimpan tenaga. Seluruh alat persalinan, termasuk

tempat tidur ibu dan bayi, disediakan.

Menjelang akhir kala I, umumnya ibu semakin gelisah,

kadang-kadang tungkai dan tangan bergetar. Dahi dan atas-atas

bahu ibu berkeringat, muka kemerah-merahan. Dalam kondisi

demikian ibu diminta bernafas dengan dada.

2. Kala II

Pada kala II bidan malukan tindakan sebagai berikut.

1) Mengajarkan ibu cara mengedan saat kontraksi muncul

2) Menganjurkan cara menarik nafas dalam-dalam dan menahan

nafas dengan mulut, kepala diangkat dan mengedan dengan

14
kekuatan otot dan perut. Pada saat bersamaan ibu diminta

mengendurkan otot dasar panggul, ibu mengendan selama

kontraksi dan beristirahat saat kontraksi berhenti.

3) Menyokong kepala bayi segera setelah bayi melintas mulut

vagina. Kepala tersebut sedikit diputar apabila keluar

tengkurap untuk menjaga berlangsungnya peredaran darah.

Lendir dibersihkan dari hidung dan mulut bayi.

4) Meletakan bayi diatas perut ibunyauntuk melakukan inisiasi

menyusu dini (IMD)

5) Memberi ucapan selamat kepda ibu dan memberitahuan

tentang keadaan dan jenis kelamin bayinya

3. Kala III

Periode waktu pada kala III ini berlangsung sekitar 1-20

menit, kontaksi rahim dan tidak nyeri. Tanda-tanda plasenta

terlepas adalah uterus berkontraksi dan berbentuk bulat, tali pusat

memanjang. Ibu disuruh mengejan bila rahim berkontraksi untuk

mengeluarkan plasenta. Darah keluar dari vagina.

4. Kala IV

Pada fase ini uterus teraba dan berkontraksi secara

berkala, perdarahan dari vagina keluar sehingga penggantian kain

diperlukan. Selama fase ini, ibu istirahat total ditempat tidur dan

15
langsung diberi minum bila kehausan. Perdarahan pervaginam,

selalu diamati demikian pula tanda-tanda vital.

4. Promosi Kesehatan Nifas

Pemberian promosi kesehatan pada masa nifas adalah dengan cara

dnegan memberikan informasi atau pengetahuan tentang perawata

selama nifas untuk ibu dan bayi. Informasi tersebut dapat diberikan

langsung kepada ibu nifas ataupun kepada suami ataupun keluarganya.

Tujuan promkes pada masa nifas adalah menjaga kesehatan ibu dan

bayinya baik fisik maupun psikologinya, mendukung dan memperkuat

keyakinan ibu dalam menjalankan parahnya sebagai ibu, dan

memberikan pendidikan dan pengetahuan kesehatan seputar masa nifas.

Promkes pada masa nifas meliputi :

a. Perawatan kesehatan diri

b. Nutrisi

c. Keluarga berencana

d. Memberikan ASI eksklusif, yakni pemberian ASI saja sampai 6

bulan

e. Perawatan payudara

f. Pemberian imunisasi lengkap

g. Perawatan bayi sehari-hari

16
h. Memberitahu tanda-tanda bahaya masa nifas

5. Promosi Kesehatan Menyusui

Promosi kesehatan menyusui merupakan suatu proses untuk

meningkatkan kemampuan masyarakat meningkatkan pengetahuannya

tentang manfaaft menyusui, khususnya ibu pasca bersalin sehingga ibu

mengetahui dan mau menyusui bayinya segera setelah lahir. Dalam

promosi kesehatan, inisiasi menysusui dini, bidan member dukungan

dalam pemberian ASI secara eklusif, member tahu manfaat pemberian

ASI, komposisi gizi yang terkandung dalam ASI, hal-hal yang

memengaru produksi ASI (termasuk perawatan payudara), tanda-tanda

bayi cukup ASI, IMD, cara menyususi yang benar, serta masalah dalam

menyusui dan cara menanganinya. Dengan didirikannya pengetahuan

tentang menyususi ini, diharapkan tingkat kesehatan masyarakat semakin

meningkat. Hal ini berhubungan dengan manfaat ASI, yaitu menjaga

tubuh agar tidak mudah sakit dan terserang penyakit. (meningkatkan

imunitas pada tubuh) dan terlebih lagi akan menjadikan anak lebih

cerdas.

6. Promosi Kesehatan KB

17
Salah satu masalah kependudukan yang cukup besar di Indonesia

adalah jumlah kepadatan penduduk yang sangat besar. Hal ini

menimbulkan berbagai macam masalah lain. Untuk itu, pemerintah

mencanangkan program KeluargaBerencana (KB) yaitu program

pembatasan jumlah anak yakni dua untuk setiap keluarga. Program KB

di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat dan diakui

keberhasilannya di tingkat Internasional.

Pada dasarnya prinsip kerja kontrasepsi adalah meniadakan

pertemuan antara sel telur (ovum) dengan sel mani (sperma) dengan

cara:

1. Menekan keluarnya sel telur (ovum)

2. Menghalangi masuknya sperma ke dalam alat kelamin wanita

sampai mencapai ovum

3. Mencegah nidasi

Program Keluarga Berencana (KB) mempunyai banyak

keuntungan. Salah satunya adalah dengan mengkonsumsi pil

kontrasepsi dapat mencegah terjadinya kanker uterus dan ovarium.

Bahkan dengan perencanaan kehamilan yang aman, sehat dan

diinginkan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya

menurunkan angka kematian maternal. Ini berarti program tersebut

dapat memberikan keuntungan ekonomi dan kesehatan.

18
Pengaturan kelahiran memiliki benefit (keuntungan) kesehatan

yang nyata, salah satu contoh pil kontrasepsi dapat mencegah terjadinya

kanker uterus dan ovarium, penggunaan kondom dapat mencegah

penularan penyakit menular seksual, seperti HIV. Meskipun

penggunaan alat/obat kontrasepsi mempunyai efek samping dan risiko

yang kadang-kadang merugikan kesehatan, namun demikian benefit

penggunaan alat/ obat kontrasepsi tersebut akan lebih besar dibanding

tidak menggunakan kontrasepsi yang memberikan risiko kesakitan dan

kematian maternal.

Program KB menentukan kualitas keluarga, karena program ini

dapat menyelamatkan kehidupan perempuan serta meningkatkan status

kesehatan ibu terutama dalam mencegah kehamilan tak diinginkan,

menjarangkan jarak kelahiran mengurangi risiko kematian bayi. Selain

memberi keuntungan ekonomi pada pasangan suami istri, keluarga dan

masyarakat, KB juga membantu remaja mangambil keputusan untuk

memilih kehidupan yang lebih balk dengan merencanakan proses

reproduksinya.

Program KB, bisa meningkatkan pria untuk ikut bertanggung jawab

dalam kesehatan reproduksi mereka dan keluarganya. Ini merupakan

keuntungan seseorang mengikuti program KB.

19
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Upaya promosi kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintash dan

masyarakat. Promosi kesehatan jika dilihat dari segi seni, yakni praktisi atau

aplikasi kesehatan merupakan penunjang bagi program kesehatan lainnya

Bidan meruapakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi

penting dan strategis terutama dalam sasaran pembangunan millenium no 4

dan 5, ytaitu penurunan angka kematian ibu (aki) dan angka kematian bayi

(akb). Bidan memberikan pelayanan kebidanan yang berkesinambung dan

paripurna, berfokus pada aspek pencegahan, promosi dalam berlandaskan

kemitraan dan pemberdayaan masyarakat bersama sama dengan tenaga

kesehatan lainnya untuk senantiasa siap melayani siapa saja yang

membutuhkan, kapan, dan dimana pun berada. Beberapa upaya promosi

kesehatan dalam lingkup kebidanan untuk mendukung tercapainya mdgs

adalah sebagai berikut : promosi kesehatan pranikah, promosi kesehatan

pada saat hamil, promosi kesehatan nifas, promosi kesehatan menyusui

20
3.2 Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan bidan atau mahasiswa dapat

mengerti dan mengetahui tentang upaya promosi kesehatan dalam pelayanan

kebidanan. Dan kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari pembaca sekalian demi perbaikan makalah ini di masa

mendatang.

21
DAFTAR PUSTAKA

Maryam, Siti, 2015, Promosi Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan, Jakarta,


Penerbit Buku Kedokteran EGC

Sulaeman, Endang Sutiana, 2014, Promosi Kesehatan : Teori dan Implementasi


Di Indonesia, Surakarta, UNS Press.

https://agus34drajat.wordpress.com/2011/02/22/ilmu-kesehatan-masyarakat/

https://fik.um.ac.id/wp-content/uploads/2020/10/2.-PROMOSI-KESEHATAN-
DAN-ILMU-PERILAKU.pdf

Triana Indrayani, S.ST., M.Kes, Prof. Dr. dr. Muhammad Syafar, MS, 2020,
Promosi Kesehatan Untuk Bidan

Buku KIA cetakan 2021

Bidan mantaap 2012, makalah upaya promosi kesehatan dalam pelayanan

kebidanan

22

Anda mungkin juga menyukai