DOSEN PENGAMPU
Disusun oleh :
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Peran perawat dalam pendidikan dan promosi kesehatan..............................3
B. Kebijakan pemerintah tentang promosi kesehatan.........................................4
C. Konsep dan prisip dalam promosi kesehatan.................................................5
D. Paradikma dalam promosi kesehatan.............................................................7
E. Model dalam promosi kesehatan....................................................................7
F. Faktor yang mempengaruhi pendidikan dan promosi kesehatan...................
BAB V PENUTUP....................................................................................................8
A. Simpulan........................................................................................................8
B. Saran...............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan adalah konsep penting
dalam ilmu keperawatan karena mereka menekankan pentingnya
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan. Promosi kesehatan mengacu
pada upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat
tentang pentingnya menjaga kesehatan, sementara pendidikan kesehatan fokus
pada memberikan informasi dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.
Selain itu, perawat juga terlibat dalam upaya promosi kesehatan dan
pendidikan kesehatan pada tingkat populasi melalui berbagai program dan
kampanye kesehatan masyarakat. Mereka dapat membantu masyarakat dalam
meningkatkan pemahaman tentang faktor-faktor yang memengaruhi
kesehatan, seperti diet, aktivitas fisik, dan penggunaan obat-obatan, serta
memberikan informasi tentang bagaimana cara menjaga kesehatan dengan
cara yang sehat dan aman.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa peran perawat dalam pendidikan dan promosi kesehatan.
2. Apa saja kebijakan pemerintah tentang promosi kesehatan.
3. Apa konsep dan prinsip promosi kesehatan.
4. Apa pradigma promosi kesehatan.
1
2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui peran perawat dalam pendidikan dan promosi
kesehatan.
2. Untuk mengetaui apa saja kebijakan pemerintah tentang promosi
kesehatan.
3. Untuk menentukan apa saja konsep dan prinsip promosi kesehatan.
4. Untuk mengetahui apa saja pradigma promosi kesehatan.
5. Untuk mengenal apa saja model dalam promosi kesehatan.
6. Untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan promosi
kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
8
9
penyakit yang di sebabkan oleh gaya hidup masyarakat berupa penyakit tidak
menular, seperti penyakit kardiovaskular yang mana diakibatkan karena
gangguan pada jantung dan pembuluh darah serta penyakit lainya. Kenapa hal
ini dapat terjadi, di karenakan minimnya pengetahuan dan pemahaman terkait
cara-cara dalam menjaga Kesehatan. Maka dari itu promosi Kesehatan
menjadi upaya yang begitu penting mengingat permasalahan dari gaya hidup
nya masyarakat Indonesia.
Begitu banyak penyakit yang menyerang masyarakat, Penyakit-
penyakit itu sendiri diakibatkan karena masyarakat kurang mengetahui
dampak negatif dari kegiatan -- kegiatan yang dijalaninya, hal inilah yang
menjadi persoalan yang harus ditangani oleh pemerintah. Lalu bagaimana
kebijakan pemerintah terkait dalam mengatasi penyakit-penyakit tersebut,
salah satunya penerapan kebijakan strategi promosi Kesehatan yang di
berlakukan di Indonesia. Promosi Kesehatan sendiri merupakan salah satu
upaya dalam pencegahan dan pengendalian penyakit guna meningkatkan
derajat Kesehatan masyarakat di Indonesia. Dengan adanya promosi
Kesehatan dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam mengendalikan
serta pengetahuan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi Kesehatan dan
akhirnya dapat menigkatkan derajat kesehatanya.
Perkembangan promosi Kesehatan sendiri tidak terlepas dari sejarah
Kesehatan masyarakat apalagi dengan maraknya teknologi yang sangat cepat
menyebar membuat promosi Kesehatan semakin dikenal dan sudah dipakai
dibeberapa Negara-negara maju, dampak dari adanya kemajuan yang
berkembang sangat cepat memberikan efek baik itu positif maupun negatif.
Jika dilihat dari perkembangan promosi Kesehatan di Indonesia, begitu
banyak masukan dari banyak negara. Tentunya masukan ini bertujuan dalam
meningkatkan faktor mengapa begitu pentingnya promosi Kesehatan di dalam
sisi pelayanan Kesehatan dan kemajuan Kesehatan di Indonesia itu sendiri.
Rakerkesnas tahun 2020 terkait arah kebijakan program pencegahan
dan pengendalian penyakit tahun 2020-2024 dimana isi yang terkandung
bahwasannya RPJMN 2020-2024 mengutamakan peningkatan pengendalian
terhadap penyakit-penyakit tidak menular, artinya upaya dalam memberikan
dan meningkatkan status derajat Kesehatan diperlukan setidaknya kegiatan
dalam mempromosikan Kesehatan. kebijakan terkait promosi Kesehatan
masih sangat kurang diperhatikan oleh pemerintah mengingat minimnya
pemahaman masyarakat terhadap segala bentuk terkait Kesehatan, bahkan jika
kita melihat penerapan terhadap promosi Kesehatan di Indonesia hanya
14
kelemahan :
1. kepercayaan-kepercayaan kesehatan bersaing dengan kepercayaan-
kepercayaan serta sikap-sikap lain seseorang, yang juga mempengaruhi
perilaku
2. pembentukan kepercayaan seseorang sesungguhnya lebih sering
mengikutiperilaku dan bukan mendahuluinya.
Contoh :
“ Seorang Ibu Karena Kurang Mendapat Pengetahuan Dan Pelatihan
Tidak Pernah
Berfikir Untuk Menutup Makanan, Memasak Air Minum Atau
MenjagaKebersihan Dapur. Setelah Mendengar Siaran Radio Tentang
Bahaya Kuman DanMelihat Tetangganya Membersihkan Rumah, Ia Mulai
Berkontemplasi UntukMengambil Aksi Menjaga Kebersihan Di Rumah.
Kemudian Ia MencariInformasi Dari Tetangga Dan Petugas Kesehatan
Setempat Akhirnya MemulaiProses Perubahan Perilaku. Setelah Satu
Periode Waktu, Ibu Tersebut MenutupMakanan, Memasak Air Minum
Dan Menjaga Kebersihan Lingkungan DapurSebagai Tugas Rutin Sehari-
Hari.
4. Model Transaksional Stres dan Koping Stres adalah suatu kondisi atau
keadaan tubuh yang terganggu karena tekanan psikologi. Biasanya stres
dikaitkan bukan karena penyakit fisik tetap lebihmengenai kejiwaan.
Banyak hal yang memicu stres, seperti : rasa khwatir, kesal,kletihan,
frustasi, perasaan tertekan, kesedihan, pekerjaan yang berlebihan,sindrom
premenstruasi (PMS), fokus yang berlebhan pada suatu hal, perasaan
bingung, berduka cita dan juga rasa takut.Stresor adalah keadaan yang
diakibatkan oleh lingkungan internal ataueksternal sehingga memengaruhi
tindakan kesejahteraan dan membutuhkankesehatan fisik maupun
psikologis untuk mengembalikan keseimbangan (Lazarus& Cohen, 1977).
Diawal 1960-an dan 1970-an, stres dianggap sebagai
fenomenatransaksional stimulus ke perseptor. Koping (kemahiran
bertahan) adalahmenstabilkan faktor yang dapat membantu individu
memprtahankan adaptasi psikososial selama perode menegangkan. Koping
meliputi perilaku kognitif danupaya mengurangi atau menghilangkan stres
terkait kondisi dan tekananemosional (Lazarus dan Folkam, 1984 ; Moos
dan Schaefer, 1993). Ada dua caramenghadapi stres. Cara pertama adalah
respon berfokus pada masalah yaitu resfondiarahkan pada peristiwa
eksternal. Stres dihilangkan atau dikurangi denganmemecahkan atau
mnegendalikan masalah. Cara kedua adalah respon berfokus pada emosi
yaitu resfon diarahkan pada reaksi emosional dari peristiwa dancenderung
digunakan untuk menangani masalah-masalah yang tidak terkendali.
Model transaksional dari stres dan koping adalah suatu kerangka
kerjauntuk mengevaluasi proses mengatasi peristiwa stres. Pengalaman
stresditafsirkan sebagai transaksi orang dengan lingkungannya. Transaksi
23
ini bergantung pada dampak dari stresor eksternal. Hal ini dimediasi oleh
penilaian pertama orang tentang streosor dan penilaian kedua pada sumber
daya sosial atau budaya sekitarnya. Ketika berhadapan dengan stresor,
seseorang mengevaluas potensi ancaman atau disebut dengan penilaian
primer, yaitu penilaian seseorangtentang makna dari suatu peristiwa
sebagai stres, positif, terkendali, menantang,atau tidak relevan. Penilaian
kedua menghadapi stresor adalah evaluasi pengendalan stresor dan sumber
daya yang dimiliki untuk menghadapnya.Sebagai conto, penilaian sumber
daya masyarakat dalam mengatasi dan membuatsebuah pilihan seperti apa
yang dapat dilakukan tentang situasi yang terjadi(cohen, 1984).
memberikan arahan, dan cara-cara mencari dana untuk pengadaan sarana dan
prasarana.
c) Promosi kesehatan dalam faktor reinforcing (pemungkin)
promosi kesehatan ini ditujukan untuk mengadakan pelatihan bagi tokoh
agama, tokoh masyarakat, dan petugas kesehatan sendiri dengan tujuan agar
sikap dan perilaku petugas dapat menjadi teladan, contoh atau acuan bagi
masyarakat tentang hidup sehat.
25
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di era globalisasi, pengetahuan tentang keperawatan sangat penting.
Terutama meliputi pemberian asuhan keperawatan bagi seluruh manusia
untuk memenuhi kebutuhan fisik, emosi, intelektual, sosial, dan spiritual baik
klien maupun keluarga. Ketika menggunakan pendekatan ini, perawat
memerlukan pengetahuan dan ketrampilan dalam hubungan interpersonal,
psikologi, pertumbuhan, dan perkembangan manusia,komunikasi dan
sosiologi, juga pengetahuan tentang ilmuilmu dasar dan ketrampilan
keperawatan tertentu. Perawat adalah pemberi jalan dalam menyelesaikan
masalah dan juga sebagai pembuat keputusan. Faye Glenn Abdellah adalah
pelopor peneliti keperawatan, membantu mengubah teori keperawatan, asuhan
keperawatan dan pendidikan keperawatan. Dia adalah seorang pemimpin
dalam penelitian keperawatan dan memiliki lebih dari seratus publikasi yang
berkaitan dengan perawatan, pendidikan untuk kemajuan praktek dalam
keperawatan dan penelitian keperawatan.
B. Saran
Kami sebagai penyusun merasa masih banyak kekurangan dalam
pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran dari
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Haikal, M. (2017, May 26). Teori model Keperawatan Glen Faye Abdellah.
Academia.edu. Retrieved November 15, 2022, from
https://www.academia.edu/33215267/TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_Gl
en_Faye_Abdellah