Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

KONSEP PROMOSI KESEHATAN

Dosen Pengampu: Lisviarose, SST, M.Kes

Disusun Oleh:

Elmania Suhana : 190301180


Sindi Nurhayati : 190301184

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AL INSYIRAH


PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM
SARJANA TERAPAN PEKANBARU
T.A 2020\2021
KATA PENGANTAR

Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Promosi kesehatan, karena
berdasarkan kebutuhan dari materi diskusi kelas tentang promosi kesehatan dan ilmu
perilaku dengan maksud untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang materi
dari promosi kesehatan dan ilmu perilaku itu sendiri. Untuk materi ini kami usahakan dalam
kelengkapan dan ketepatan materi dengan silabus mata kuliah pengantar ilmu kesehatan
masyarakat agar tidak rancu dan juga dapat bermanfaat bagi teman- teman mahasiswa.
            Ucapan terima kasih kami ucapkan untuk dosen mata kuliah promosi kesehatanyaitu ibu
lisviarose SST,M,Kes karena beliau kami dapat menuntaskan makalah ini dengan tepat waktu
dan semoga dapat memenuhi tugas yang telah di berikan oleh beliau.
            Segala upaya telah di lakukan untuk membuat dan melengkapi isi makalah ini , namun
tidak mustahil dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu
kami mengharapkan saran agar di jadikan masukan untuk tugas di lain waktu.Semoga makalah
ini bermanfaat bagi mahasiswa terutama di kelas kami dan juga tentunya mahasiswa offering
lain.

Pekanbaru,19 Mei 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah..................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................6
.
1.1 Pengertian Promosi Kesehatan...........................................................................................6
1.2 Tujun Promosi Kesehatan...................................................................................................7
1.3 Sasaran Promosi Kesehatan................................................................................................7
1.4 Prinsip-prinsip Promosi Kesehatan.....................................................................................8
1.5 Visi Misi Promosi Kesehatan..............................................................................................8
1.6 Media Promosi Kesehatan..................................................................................................9
1.7 Sejarah Promosi Kesehatan...............................................................................................10

BAB III PENUTUP...................................................................................................................12


A. Kesimpulan......................................................................................................................12
B. Saran................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Kesehatan didalam hidup seseorang merupakan hal yang penting, namun banyak orang
masih belum menyadari bahwa begitu pentingnya kesehatan didalam kehidupannya. Masyarakat
memiliki hak didalam memperoleh pelayanan kesehatan hal ini berdasarkan Undang-Undang
Dasar 1945 yang tercantum didalam pasal 28 ayat I. Untuk itu diperlukan suatu tindakan yang
harus diambil dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Tindakan yang perlu
bagi masyarakat adalah salah satunya dengan promosi kesehatan dan ilmu perilaku.
Promosi kesehatan pada prinsipnya merupakan upaya dalam meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong diri sendiri, serta kegiatan yang sumber daya masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial
budaya setempat dan didukung kebijakan kebijakan public yang berwawasan kesehatan.
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat,
dimana tercantum dalam pasal 28 H ayat 1 UUD 1945 yaitu hak untuk memperoleh pelayanan
kesehatan. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat besar peranannya dalam mewujudkan
sumber daya manusia yang berkualitas dalam rangka mengimbangi makin ketatnya persaingan
bebas di eraglobalisasi. Keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut memerlukan
pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan produktif dengan melibatkan semua sektor
terkait termasuk swasta dan masyarakat. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Oleh karena itu perlu diselenggarakan upaya kesehatan dengan
pendekatan pemeliharaan, promosi kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang diselenggarakan
secara menyeluruh,terpadu, dan berkesinambungan. Dalam rangka memajukan kesehatan
masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka diperlukan strategi promosi
kesehatan baik kepada pemerintah,tokoh masyarakat, dan khususnya kepada masyarakat.

1.2    Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar belakang itu adalah:
a. Apakah definisi dari promosi kesehatan?
b. Apakah tujuan dari promosi kesehatan?
c. Siapa sasaran dari promosi kesehatan?
d. Apa saja prinsip-prinsip promosi kesehatan ?
e. Apa saja visi dan misi promosi kesehatan ?
f. Apa saja media dalam promosi kesehatan ?
g. Bagaimana sejarah promosi kesehatan ?

1.3    Tujuan

4
a. Mahasiswa dapat mengetahui definisi, tujuan dan ruang lingkup dari promosi kesehatan
b. Mahasiswa dapat mengetahui definisi, tujuan dan ruang lingkup dari ilmu perilaku

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini ialah sebagai bahan tunjuk ajar dan sebagai
panduan dalam proses belajar mengajar.

5
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Promosi Kesehatan

a. Promosi kesehatan adalah proses peningkatan pengetahuan masyarakat


tentang kesehatan yang disertai dengan upaya memfasilitasi perubahan
perilaku dan merupakan program kesehatan yang dirancang uuntuk membawa
perbaikan atau perubahan dalam indivudu, masyarakat, dan lingkungan.
Menurut Ottawa Charter, Promosi kesehatan adalah upaya yang dilakukan
terhadap masyarakat sehingga mau dan mampu untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan mereka sendiri.(Nesi Novita dan Yunetra Franciska
2011)

b. promosi kesehatan adalah perwujudan dari perubahan konsep pendidikan


kesehatan yang secara structural tahun 1984 WHO dalam salah satu divisinya,
yaitu Divisi Pendidikan Kesehatan (Division Health Education) diubah
menjadi Divisi Promosi Kesehatan dan Pendidikan (Division on Health
Promotion and Education). Konsep ini oleh Departemen Kesehatan RI tahun
2000 mulai disesuaikan dengan merubah Pusat Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat menjadi Direktoral Promosi Kesehatan dan sekarang menjadi
Pusat Promosi Kesehatan (Wahid Ikhbal Mubarak dan Nurul Cahyatin 2010)

c. Promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan


intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi yang
dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang
kondusif bagi kesehatan (Lawrence Green 2012)

d. Promosi Kesehatan adalah suatu proses yang memungkinkan orang untuk


meningkatkan kendali atas kesehatannya, dan meningkatkan status kesehatan
mereka. Dengan kata lain promosi kesehatan adalah upaya  yang dilakukan
terhadap masyarakat sehingga mereka mau dan mampu untuk meningkatkan
dan memelihara kesehatan mereka sendiri. Batasan promosi kesehatan ini
mencakup dua dimensi yakni “ kemauan” dan “ kemampuan”, atau tidak
sekedar meningkatnya kemauan masyarakat seperti dikonotasikan oleh
pendidikan kesehatan. Untuk mencapai status kesehatan yang paripurna baik
fisik, mental dan kesejahteraan social, masyarakat harus mampu
mengenal/mengidentifikasi dan mewujudkam aspirasinya, untuk memenuhi
kebutuhannya, dan mengubah atau  mengatasi keadaan
lingkungannya( p.d.2010)

6
1.2. Tujuan Promosi Kesehatan
Tujuan promosi kesehatan bukan sekedar menyampaikan pesan-pesan atau
informasi-informasi kesehatan agar masyarakat mengetahui dan berperilaku hidup sehat,
tetapi juga bagaimana mampu memelihara dan meningakatkan kesehatannya.
Upaya memecahkan masalah kesehatan ditujukan atau diarahkan kepada faktor perilaku
dan faktor non perilaku (lingkungan dan pelayanan). Pendekatan terhadap faktor perilaku
adalah promosi atau pendidikan kesehatan. Sedangkan, pendekatan terhadap faktor non
perilaku adalah dengan perbaikan lingkungan fisik dan peningkatan lingkungan sosial
budaya, serta peningkatan pelayanan kesehatan.

Tujuan promosi kesehatan tercantum dalam UU kesehatan RI No. 36 tahun 2009.


Peraturan perundang-undangan tersebut mengatur secara jelas, cermat, dan lengkap setiap
aspek kesehatan.Mulai dari pengertian-pengertian penting dalam hukum kesehatan, asas
dan tujuan, hak dan kewajiban, tanggung jawab pemerintah, sumber daya di bidang
kesehatan, upaya kesehatan, kesehatan ibu, bayi, anak, remaja, lanjut usia, dan
penyandang cacat, gizi, kesehatan jiwa, penyakit menular dan tidak menular, kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja, pengelolaan kesehatan, informasi kesehatan, pembiayaan

Adapun tujuan khusus promosi kesehatan adalah :

a. Tujuan program
Refleksi dari fase social dan epidemiologi berupa pernyataan tentang apa yang akan
dicapai dalam periode tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan. Tujuan
program ini juga disebut tujuan jangka panjang, contohnya mortalitas akibat kecelakaan
kerja pada pekerja menurun 50 % setelah promosi kesehatan berjalan lima tahun.

b. Tujuan pendidikan
Pembelajaran yang harus dicapai agar tercapai perilaku yang diinginkan. Tujuan ini
merupakan tujuan jangka menengah, contohnya : cakupan angka kunjungan ke klinik
perusahaan meningkat 75% setelah promosi kesehatan berjalan tiga tahun.

c. Tujuan perilaku
Gambaran perilaku yang akan dicapai dalam mengatasi masalah kesehatan. Tujuan ini
bersifat jangka pendek, berhubungan dengan pengetahuan, sikap, tindakan, contohnya:
pengetahuan pekerja tentang tanda-tanda bahaya di tempat kerja meningkat 60% setelah
promosi kesehatan berjalan 6 bulan.

1.3 Sasaran Promosi Kesehatan

a. Sasaran Primer (primary target)


Masyarakat pada umumnya menjadi sasarang langsung promosi kesehatan, misalnya:
kepala keluarga untuk masalah kesehatan uum, ibu hamil dan ibu menyusui untuk
masalah kesehatan ibu dan anak (KIA), anak sekolah untuk kesehatan remaja, dan lain-

7
lain. Upaya promosi ini sejalan dengan strategi promosi kesehatan pemberdayaan
masyarakat (empowerment).

b. Sasaran sekunder (secondary target)


Para tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat disebut sasaran sekunder. Dengan
memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok ini akan memberikan pendidikan
kesehatan kepada masyarakat di sekitarnya. Selain itu, apabila sasaran sekunder
berpeilaku sehat sebagai hasil dari pendidikan kesehatan yang diterimanya, dapat
dijadikan contoh atau acuan perilaku sehat bagi masyarakat di sekitarnya. Upaya promosi
kesehatan ini sejalan dengan strategi promosi kesehatan dukungan social (social support).

c. Sasaran tersier (tertiary target)


Sasaran tersier adalah para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik ditingkat
puasat maupun daerah. Dengan kebijakan-kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan
oleh sasaran tersier akan mempunyai dampak terhadap perilaku masyarakat selaku
sasaran primer promosi kesehatan dan tokoh masyarakat selaku sasaran sekunder promosi
kesehatan. Upaya promosi kesehatan ini sejalan dengan strategi global promosi kesehatan
yaitu advokasi (advocacy).

1.4. Prinsip-prinsip promosi kesehatan


Prinsip promosi kesehatan di sini adalah masyarakat mampu untuk memiliki control
terhadap determinan yang dapat memengaruhi kesehatan mereka. Sesuai dengan
visi promosi kesehatan yaitu mau dan mampu memelihara serta meningkatkan
kesehatannya, promosi kesehatan mempunyai misi utama untuk memampukan
masyarakat.

Adapun prinsip promosi kesehatan adalah :


a. Perubahan Prilaku (behavior change)
b. Perubahan social (social change)
c. Pengembangan kebijakan (policy development)
d. Pemberdayaan (empowerment)
e. Partisipasi masyarakat (Community participation)
f. Membangun kemitraan (Building partnership & alliance)

1.5. Visi Misi promosi kesehatan


visi umum promosi kesehatan (UU Kesehatan dan WHO) yakni : Meningkatnya
kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkaan derajat kesehatan, baik
fisik, mental, dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun soaial.
Misi promosi kesehatan secara umum dapat dirumuskan menjadi 3 butir :
1. Advokat (Advocate)
Melakukan kegiatan advokasi terhadap para pengambil keputusan diberbagai program
dan sektor yang terkait dengan kesehatan. Melakukan advokasi berarti melakukan

8
upaya-upaya agar para pembuat keputusan atau penentu kebijakan tersebut mempercayai
dan meyakini bahwa program kesehatan yang ditawarkan perlu didukung melalui
kebijakan-kebijakan atau keputusan-keputusan politik.

2.  Menjembatani (Mediate)
Menjadi jembatan dan menjalin kemitraan dengan berbagai program dan sektor yang
terkait dengan kesehatan. Dalam melaksanakan program-program kesehatan perlu
kerjasama dengan program lain di lingkungan kesehatan, maupun sektor lain yang terkait.
Oleh sebab itu, dalam mewujudkan kerjasama atau kemitraan ini, peran promosi
kesehatan diperlukan.

3. Memampukan (Enable)
Memberikan kemampuan atau keterampilan kepada masyarakat agar mereka mampu
memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri secara mandiri. Hal ini berarti
kepada masyarakat diberikan kemampuan atau keterampilan agar mereka mandiri
dibidang kesehatan, termasuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka.
Misalnya pendidikan dan pelatihan dalam rangka meningkatkan keterampilan cara-cara
bertani, beternak, bertanam obat-obatan tradisional, koperasi, dan sebagainya dalam
rangka meningkatkan pendapatan keluarga. Selanjutnya dengan ekonomi keluarga yang
meningkat, maka kemampuan dalam pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
keluarga juga meningkat.

1.6 Media Promosi Kesehatan


Adapun media yang digunakan dalam promosi kesehatan ialah :
1. Media sebagai alat peraga/alat bantu
2. Media ditangkap oleh panca indra
3. Hasil penelitian, panca indra yang paling banyak menyalurkanpengetahuan ke otak
adalah mata (75-87%).
Manfaat Media
1. Menimbulkan minat sasaran
2. Mencapai sasaran yang lebih banyak
3. Membantu mengatasi banyak hambatan dalam pemahaman
4. Merangsang sasaran untuk meneruskan pesan kepada orang lain
5. Memudahkan penyampaian informasi
6. Mempermudah penerimaan informasi
7. Mendorong keinginan untuk mengetahui, mendalami, & mendapatkan pengertian
lebih
8. Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh, yaitu menegakkan pengetahuan
yang telah diterima sehingga apa yang diterima akan lebih lama tersimpan pada
ingatan.

9
1.7 Sejarah Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan sama halnya dengan Pendidikan Kesehatan lain yang memiliki
perjalanan panjang sehinga dapat muncul sebagai salah satu bentuk intervensi yang
berperan dalam peningkatan derajat kesehatan. Berikut merupakan sejarah singkat dari
promosi kesehatan.
1. Era propaganda dan Pendidikan Kesehatan Rakyat (masa kemerdekaan sampai 1960an)
Pada tahun 1924 oleh pemerintah Belanda dibentuk Dinas Higiene. Kegiatan pertamanya
berupa pemberantasan cacing tambang di daerah Banten. Bentuk usahanya dengan
mendorong rakyat untuk membuat kakus/jamban sederhana dan mempergunakannya.
Lambat laun pemberantasan cacing tambang tumbuh menjadi apa yang
dinamakan Medisch Hygienische Propaganda. Propaganda ini kemudian meluas pada
penyakit perut lainnya, bahkan melangkah pula dengan penyuluhan di sekolah-sekolah
dan pengobatan kepada anak-anak sekolah yang sakit. Timbullah gerakan, untuk
mendirikan “brigade sekolah” dimana-mana.

Perintisan Pendidikan Kesehatan Rakyat oleh Dr. R. Mohtar


a. Era Pendidikan dan Penyuluhan Kesehatan (1960-1980)
b. Era PKMD, Posyandu dan Penyuluhan Kesehatan melalui Media    Elektronik
(1975-1995)

2. Era Pendidikan dan Penyuluhan Kesehatan (1960-1980)


a. Munculnya istilah Pendidikan Kesehatan dan diterbitkannya UU Kesehatan 1960
b. Ditetapkannya Hari Kesehatan Nasional (12 November 1964)

3. Era PKMD, Posyandu dan Penyuluhan Kesehatan melalui Media Elektronik (1975-1995)
a. Peran serta dan pemberdayaan masyarakat (Deklarasi Alma Ata, 1978)
b. Munculnya PKMD (Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa)
c. Munculnya Posyandu
d. Penyuluhan kesehatan melalui media elektronik (dialog interaktif, sinetron).

4.  Era Promosi dan Paradigma Kesehatan (1995-2005)


Konferensi Internasional Promosi Kesehatan I di Ottawa, Kanada,  munculnya istilah
promosi kesehatan (Ottawa Charter, 1986) memuat 5 strategi pokok Promosi Kesehatan,
yaitu :
a. Mengembangkan kebijakan yang berwawasan kesehatan (healthy public policy).
b. Menciptakan lingkungan yang mendukung (supportive environment).
c. Memperkuat gerakan masyarakat (community action).
d. Mengembangkan kemampuan perorangan (personnal skills).
e. Menata kembali arah pelayanan kesehatan (reorient health services).

konferensi Internasional Promosi Kesehatan II di Adelaide, Australia (1988) Konferensi


ini menekankan 4 bidang prioritas, yaitu:

a. Mendukung kesehatan wanita

10
b. Makanan dan gizi
c. Rokok dan alcohol
d. Menciptakan lingkungan sehat.

Konferensi Internasional Promosi Kesehatan III di Sundval, Swedia  (1991). Konferensi


ini mengemukakan 4 strategi kunci, yakni:
1. Memperkuat advokasi diseluruh lapisan masyarakat.
2. Memberdayakan masyarakat dan individu agar mampu menjaga kesehatan dan
lingkungannya melalui pendidikan dan pemberdayaan.
3. Membangun aliansi.
4. Menjadi penengah diantara berbagai konflik kepentingan di tengah masyarakat.

Promosi Kesehatan abad 21 adalah :  Meningkatkan tanggungjawab sosial dalam


kesehatan, Meningkatkan investasi untuk pembangunan kesehatan, Meningkatkan
kemitraan untuk kesehatan, Meningkatkan kemampuan perorangan dan memberdayakan
masyarakat, Mengembangkan infra struktur promosi kesehatan..

5. Promosi Kesehatan Di Era Reformasi Dan Desentralisasi


Untuk mengantisipasi hal ini Departemen Kesehatan dalam hal ini Promosi Kesehatan
menyelenggarakan pertemuan dengan Bupati dan Walikota seluruh Indonesia pada bulan
Juli 2000 yang menyepakati tentang perlunya perhatian Daerah secara lebih sungguh-
sungguh terhadap program kesehatan, kelembagaan, ketenagaan serta anggaran yang
mendukungnya. Berbagai pertemuan khusus untuk menjelaskan dan mendiskusikan
tentang Paradigma Sehat dan Visi Indonesia sehat 2010 juga diselenggarakan kepada
partai-partai politik dan anggota DPR kkhususnya komisi yang mengurusi bidang
kesehatan.
Demikian pula dengan tujuan yang sama beberapa kali pertemuan khusus juga digelar di
daerah, paling tidak di beberapa propinsi, seperti Banten, Sumatera Selatan, Bangka
Belitung, Sumatera Barat, dll. Belum lagi panduan tertulis tentang penanganan program-
program kesehatan termasuk promosi kesehatan di daerah.
Selanjutnya dalam rangka desentralisasi dan otonomi daerah, setelah dilakukan
pembahasan dan sosialisasi dengan daerah, telah ditetapkan Keputusan Menteri
Kesehatan tentang Stándar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota. Salah satu SPM bidang kesehatan tersebut adalah tentang Penyuluhan
perilaku sehat, yang harus mencakup setidaknya: Rumah tangga sehat (65%) dan Desa
Posyandu Purnama (40%). Selain itu juga ditetapkan bahwa promosi kesehatan
merupakan salah satu pelayanan yang wajib dilakukan di Puskesmas.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Promosi kesehatan adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan


kemauan (willingness) dan kemampuan (ability) masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan.
2. Tujuan promosi kesehatan bukan sekedar menyampaikan pesan-pesan atau informasi-
informasi kesehatan agar masyarakat mengetahui dan berperilaku hidup sehat, tetapi
juga bagaimana mampu memelihara dan meningakatkan kesehatannya
3. Ruang lingkup dari promosi kesehatan meliputi: membangun kebijakan kesehatan
public, menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan,memberdayakan
masyarakat,mengembangkan kemampuan personal,berorientasi pada layanan
kesehatan, meningkatkan investasi kesehatan dan ketidakadilan social, meningkatkan
konsolidasi dan memperluas kerjasama untuk kesehatan, memberdayakan
masayarakat dan meningkatkan kemampuan masyarakat,Infrastuktur yang kuat untuk
promosi kesehatan.
4.  Sasaran Promosi kesehatan ada tiga yaitu 1) Sasaran Primer (primary target), 2)
Sasaran sekunder (secondary target), 3) Sasaran tersier (tertiary target).
5. Ilmu perilaku adalah ilmu yang mempelajari semua kegiatan atau aktivitas manusia,
baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.
Peilaku manusia antara satu dengan yang lain tidak sama baik dalam hal kepandaian,
bakat, sikap, minat maupun kepribadian.
6. Promosi yang dilakukan perlu mengikuti 4 tahapan yaitu memperkenalkan gagasan
dan teknik perilaku sehat, melakukan identifikasi dan mengembangkan strategi
perubahan perilaku sehat, memotivasi masyarakat sehingga terjadi perubahan
perilaku sehat dan memahami cara berkomunikasi serta merancang program
komunikasi.

B. Saran
Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai materi yang menjadi uraian
makalah ini, tentu `banyak kekurangan dan kelemahan karena keterbatasan pengetahuan
dan rujukan atau referensi yang kami peroleh. Penulis berharap kepada pembaca untuk
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada umumnya dan
pembaca pada khususnya. Aamiin

12
DAFTAR PUSTAKA

Dian, Ayubi. 2010. Konsep Promosi Kesehatan. Departemen Promosi Kesehatan


dan Ilmu Perilaku FKM UI.
Hidayat,Syarif. Strategi Promosi Kesehatan.18 September 2014
Novita,Nesi. 2011. Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

13

Anda mungkin juga menyukai