Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TENTANG KUNJUNGAN RUMAH

SEBAGAI PROSES PENDIDIKAN DAN PROMOSI KESEHATAN

Dosen pengampu :
Dr. Moh. Wildan, M.Pd. M.M

Disusun Oleh :
Nama : Supriyatin
Nim : 20010133
Kelas : 2020 D

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER
YAYASAN PENDIDIKAN JEMBER INTERNASIONAL SCHOOL (JIS)
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................................2

C. Tujuan ......................................................................................................................3

D. Manfaat ....................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................4

A. Pengertian Pendidikan dan Promosi Kesehatan........................................................5

B. Pendidikan dan Promosi Kesehatan melalui metode Kunjungan Rumah.................6

BAB III PENUTUP...............................................................................................................7

Kesimpulan....................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Program-program kesehatan, terutama yang berkaitan dengan PHBS perlu selalu


disosialisasikansecara terus menerus, hal ini dikarena perubahan tingkah kadang-kadang-
kadang hanya dapat terjadidalam kurun waktu yang relatif lama. Dari pengalaman bertahun-
tahun pelaksanaan promosiatau penyuluhan kesehatan masyarakat mengalami berbagai
hambatan dalam rangka mencapaiasumsi, yaitu mewujudkan perilaku hidup sehat bagi
masyarakat. Dari penelitian-penelitian yangada terungkap meskipun kesadaran dan
pengetahuan masyarakat sudah tinggi tentang kesehatan,namun perilaku masyarakat masih
rendah.Dari berbagai aspek yang terkait dalam Promosi Kesehatan yang perlu mendapatkan
perhatian secaraseksama adalah tentang metode dan alat peraga yang digunakan dalam
promosi kesehatan.Dengan metode yang benar dan penggunaan alat peraga yang tepat
sasaran, maka materi ataubahan isi yang perlu dikomunikasikan dalam promosi kesehatan
akan mudah diterima, dicerna dandiserap oleh sasaran, sehingga kesadaran masyarakat akan
PHBS lebih mudah terwujud.Panduan ini merupakan sebuah buku pegangan bagi fasilitator
kesehatan atau petugas promosi kesehatan lainya yang mempunyai peran memberikan
informasi dan pelajaran ketrampilan bagimasyarakat sasaran dalam hal perikau hidup bersih
dan sehat. Buku ini berisi tentang metode,media promosi kesehatan, serta bagaimana cara
membuat media grafispromosi kesehatan,sehingga mereka mampu membuat media sesuai
dengan kearifan lokal.

Program promosi penekanan aspek ”bersama masyarakat”. Maksudnya adalah bersama


dengan masyarakat fasilitator belajar aspek-aspek penting dalam kehidupan masyarakat untuk
memahami apa alternatif yang berguna untuk masyarakat setempat
misalnya jamban keluarga, sehingga saat masyarakat hendak buang air besar dapat
di lakukan dengan aman dan nyaman. Bersama dengan masyarakat, petugas dalam
merencanakan program promosi kesehatan, dapat mengetahui apa yang dibutuhkan dan yang
diperlukan oleh masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Proses Pendidikan dan Promosi Kesehatan melalui
Metode Kunjungan Rumah?
2. Apa kelebihan dari Proses Pendidikan dan Promosi Kesehatan melalui Metode
Kunjungan Rumah?
3. Apa kelemahan dari Proses Pendidikan dan Promosi Kesehatan melalui Metode
Kunjungan Rumah?

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Memahami tentang ilmu keperawatan komunitas
2. Tujuan khusus
· Mengetahui tentang Pendidikan dan Promosi Kesehatan melalui metode
Kunjungan Rumah
· kegiatan apa saja yang dilakukan pada saat melakukan Pendidikan dan
Promosi Kesehatan melalui metode Kunjungan Rumah
D. Manfaat

Manfaat yang dapat kita petik dari penyusunan makalah ini adalah kita dapat memahami
tentang promosi kesehatan dan kegiatan-kegiatan yang perlu kita lakukan dalam kegiatan
promosi kesehatan melalui metode kunjungan rumah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan dan Promosi Kesehatan

Aktivitas promosi kesehatan merupakan bagian dari program pemerintah yang ada di


bawah koordinasi Kementerian Kesehatan khususnya Direktorat Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat. Terdapat petugas promosi kesehatan yang ditempatkan di setiap
puskesmas sebagai lembaga pelayanan kesehatan yang berinteraksi langsung dengan
tingkatan masyarakat. Petugas promosi kesehatan dapat menjadi elemen penting dari
kampanye gerakan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah. Hal ini disebabkan karena
petugas promosi kesehatan merupakan sosok yang berinteraksi langsung di tingkatan
masyarakat serta mengetahui kondisi di lapangan sebagai bagian dari institusi puskesmas.
Program atau gerakan kesehatan yang dicanangkan oleh pemerintah merupakan sebuah upaya
untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Beberapa gerakan seperti Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dapat menjadi sebuah sebuah
gerakan yang sukses dengan dukungan promosi kesehatan. Tujuan promosi kesehatan yang
utama adalah memberikan informasi yang pada tingkatan lebih lanjut dapat memicu
kesadaran masyarakat mengenai program atau gerakan yang tengah dicanangkan oleh
pemerintah. Direktorat Promosi Kesehatan menjadi bagian yang secara khusus membawahi
segala aktivitas promkes atau promosi kesehatan yang ditujukan bagi masyarakat luas.

Promosi Kesehatan memiliki tugas pokok menyiapkan sekaligus melakukan kegiatan-


kegiatan promosi kesehatan dan melakukan penyebarluasan segala bentuk informasi
kesehatan serta melakukan pengembangan sumber daya kesehatan hingga melakukan
kegiatan pemberdayaan masyarakat pada bidang – bidang kesehatan. Secara singkat,
petugas promosi kesehatan merupakan corong pemerintah dalam hal ini Kementerian
Kesehatan untuk menyampaikan segala macam informasi yang berkaitan dengan kesehatan
dengan tujuan pemberdayaan masyarakat dan pengembangan sumber daya yang berkaitan
dengan kesehatan.

Pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan
pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan harapan bahwa dengan
adanya pesan tersebut, maka masyarakat, kelompok atau individu dapat memperoleh
pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut pada akhirnya
diharapkan dapat berpengaruh terhadap perilaku. Dengan kata lain dengan adanya promosi
kesehatan tersebut diharapkan dapat membawa akibat terhadap perubahan perilaku kesehatan
dari sasaran. Promosi/pendidikan kesehatan juga sebagai suatu proses di mana proses tersebut
mempunyai masukan (input) dan keluaran (output). Di dalam suatu proses pendidikan
kesehatan yang menuju tercapainya tujuan promosi, yakni perubahan perilaku, dipengaruhi
oleh banyak faktor. Faktor yang mempengaruhi suatu proses pendidikan di samping faktor
masukannya sendiri juga metode, faktor materi atau pesannya, pendidik atau petugas yang
melakukannya, dan alat-alat bantu media yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Agar
dicapai suatu hasil yang optimal, maka faktor-faktor tersebut harus bekerja sama secara
harmonis. Hal ini berarti bahwa untuk masukan (sasaran pendidikan) tertentu harus
menggunakan cara tertentu pula. Materi juga harus disesuaikan dengan sasaran.  Demikian
juga dalam bentuk pendidikan juga disesuaikan. Untuk sasaran kelompok, maka metodenya
harus berbeda dengan sasaran media massa dan sasaran individual. Untuk sasaran massa pun
harus berbeda dengan sasaran individual dan sebagainya.

B. Pendidikan dan Promosi Kesehatan melalui metode Kunjungan Rumah

Kunjungan rumah adalah suatu hubungan langsung antara penyuluh dengan masyarakat
sasaran dan keluarganya di rumah ataupun ditempat biasa mereka berkumpul. Biasanya
kegiatan ini disebut anjang sono, anjang karya, dsb. Suatu hubungan langsung antara
penyuluh kesehatan dengan masyarakat sasaran, dan keluarga di rumah atau pun di tempat
biasa mereka berkumpul. Kegiatan kunjungan rumah untuk pemberdayaan keluarga ini
biasanya dilakukan oleh kader. Kegiatan ini minimal dilakukan 6 kali per tahun. Kegiatan ini
bertujuan untuk memberikan bantuan / bimbingan kepada keluarga agar dapat mewujudkan
dan mencegah terjadinya penurunan status kesehatan akibat penyakit serta meningkatkan dan
mempertahan kesehatan keluarga. Pengorganisasian masyarakat merupakan suatu proses
penggerakan dan pemberdayaan masyarakat yang meliputi pelaksanaan, pencatatan, dan
penilaian dalam membangun masyarakat untuk mau dan mampu mengatasi masalahnya
sendiri secara swadaya sesuai kemampuannya, khususnya yang berkaitan dengan PHBS,
Penggerakan dan pengorganisasian masyarakat. Upaya promosi kesehatan pada prinsipnya
adalah memberdayakan masyarakat agar mampu secara mandiri meningkatkan kesehatannya
serta mencegah terjadinya masalah kesehatan, melalui penerapan perilaku hidup bersih dan
sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan
atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga
dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan-aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakatnya. Perlu diperhatikan sebelum melakukan kegiatan Kunjungan rumah
:

1. Ada maksud dan tujuan tertentu.

2. Tepat waktunya dan tidak membuang-buang waktu.

3. Rencanakan beberapa kunjungan berurutan untuk menghemat waktu. Kunjungi pula


sasaran yang jauh dan terpencil.

Selama berkunjung harus diingat hal-hal seperti :

1. Membicarakan soal-soal yang menarik perhatian


2. Biarkan keluarga sasaran berbicara dan jangan memotong pembicaraannya
3. Bicara bila keluarga sasaran itu ingin mendengarkannya.     
4. Bicara dalam gaya yang menarik sasaran.
5. Pergunakan bahasa umum yang mudah, bicara pelan-pelan dan suasana
menyenangkan
6. Harus sungguh-sungguh dalam pernyataan
7. Biarkan keluarga sasaran merasa sebagai pemrakarsa gagasan yang baik
8. Harus jujur dalam mengajar maupun belajar
9. Catat tanggal kunjungan, tujuan, hasil dan janji
10. Membawa surat selebaran, brosur, dsb untuk diberikan kepada keluarga sasaran. Ini
akan menjalin persahabatan

 Kelebihan metode kunjungan rumah adalah :


a) Mendapat keterangan langsung perihal masalah-masalah kesehatan.
b) Membina hubungan silaturahmi
c) Tumbuhnya kepercayaan pada penyuluh bila anjuran anjurannya diterima.
d) Menemukan tokoh-tokoh masyarakat yang lebih baik.
e) Rintangan-rintangan antara penyuluh dengan keluarga sasaran menjadi
kurang.
f) Mencapai juga petani yang terpencil, yang terlewat oleh metode lainnya.
g) Tingkat pengadopsian terhadap perilaku kesehatan yang baru lebih tinggi

 Keterbatasan metode Kunjungan rumah adalah :


 Jumlah kunjungan yang mungkin dilakukan adalah terbatas.
 Kunjungan-kunjungan yang cocok bagi keluarga sasaran dan penyuluh adalah
terbatas sekali.
 Kunjungan yang terlalu sering pada satu keluarga sasaran akan menimbulkan
prasangka pada keluarga lainnya
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kunjungan rumah adalah suatu hubungan langsung antara penyuluh dengan
masyarakat sasaran dan keluarganya di rumah ataupun ditempat biasa mereka
berkumpul. Biasanya kegiatan ini disebut anjang sono, anjang karya, dsb. Suatu
hubungan langsung antara Kunjungan dengan masyarakat sasaran, dan keluarga di
rumah atau pun di tempat biasa mereka berkumpul. Kegiatan kunjungan rumah untuk
pemberdayaan keluarga ini biasanya dilakukan oleh kader. Kegiatan ini minimal
dilakukan 6 kali per tahun. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bantuan /
bimbingan kepada keluarga agar dapat mewujudkan dan mencegah terjadinya
penurunan status kesehatan akibat penyakit serta meningkatkan dan mempertahan
kesehatan keluarga.

 Kelebihan metode kunjungan rumah adalah :


a. Mendapat keterangan langsung perihal masalah-masalah kesehatan.
b. Membina hubungan silaturahmi.
c. Tumbuhnya kepercayaan pada penyuluh bila anjuran anjurannya diterima.
d. Menemukan tokoh-tokoh masyarakat yang lebih baik.
e. Rintangan-rintangan antara penyuluh dengan keluarga sasaran menjadi
kurang.
f. Mencapai juga petani yang terpencil, yang terlewat oleh metode lainnya.
g. Tingkat pengadopsian terhadap perilaku kesehatan yang baru lebih tinggi

 Keterbatasan metode Kunjungan rumah adalah :


 Jumlah kunjungan yang mungkin dilakukan adalah terbatas.
 Kunjungan-kunjungan yang cocok bagi keluarga sasaran dan penyuluh adalah
terbatas sekali.
 Kunjungan yang terlalu sering pada satu keluarga sasaran akan menimbulkan
prasangka pada keluarga lainnya

DAFTAR PUSTAKA

Purwono AKDW, Janu. 2015. Metode  Promosi Kesehatan.


http://janupurwono.blogspot.com/2015/11/metode-promosi-kesehatan.html

14 Maret 2021 12.05

Kemenkes. 2016. Aktivitas promosi kesehatan. https://promkes.kemkes.go.id/promosi-


kesehatan 14 Maret 2021 12.18
Iswanto, j. 2014. Metode dan Media Promosi Kesehatan.
http://www.sumbarsehat.com/2014/03/metode-pelaksanaan-promosi-
kesehatan.html 14 Maret 2021 12.27

Anda mungkin juga menyukai