Nama Kelompok
1. Darah
2. Perikardial Cairan
3. Syinovial Cairan
4. Semen
5. Cerebrospinal Cairan
6. Sekresi Vagina
7. Cairan Pleura
8. Cairan Ketuban
9. Peritoneal Cairan
Cairan tubuh yang tidak memerlukan
tindakan pencegahan seperti :
1. Tinja
2. Nasal sekresi
3. Urine
4. Muntahan
5. Keringat
6. Dahak
7. Air liur
Universal precautions adalah teknik pengendalian
infeksi yang dianjurkan mengikuti wabah AIDS di
tahun 1980-an. Setiap pasien diperlukan sebagai
jika tindakan pencegahan terinfeksi dan karena itu
dilakukan untuk menimalkan risiko.
Peralatan pakaian pelindung seperti :
1. Gaun
2. Sarung tangan
3. Eyewear (kacamata)
4. Perisai wajah
Tambahan Tindakan Pencegahan
1. Cuci tangan
Dilakukan dengan benar sebelum dan sesudah
melakukan tindakan
2. Alat pelindung diri (APD)
Dirancang untuk melindungi pekerja dari kecalakaan
atau penyakit yang serius ditempat, antara lain
(sarung tangan,masker,pelindung wajah,kacamata
pelindung mata, penutup kepala {kap}, gaun
pelindung, alas kaki.
3. Pengelolaan alat bekas pakai
Bertujuan untuk mencegah penyebaran infeksi melalui alat kesehatan, atau
untuk menjamin alat tersebut dalam kondisi steril dan siap pakai.
Penatalaksanaan pengelolaan alat bekas pakai melalui 4 tahap kegiatan yaitu
:
1. Dekontaminasi
2. Pencucian
3. Sterilisasi DTT
4. Penyimpanan.
4. Pengelolaan alat tajam
Penyebab utama HIV adalah terjadinya kecelakaan
kerja seperti tertusuk jarum atau alat tajam yang
tercemar.
5. Pengelolaan limbah
Limbah yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan rumah
sakit dan limbah yang terbanyak adalah limbah
infeksium yang memerlukan penerangan khusus.
Dalam universal precaution tidak
direkomendasikan
1. Sterilisasi panas kering karena tergantung listrik
dan waktu yang
2. Sterilisasi kimia karena waktu yang lama dan
glutaraldehid beracun
3. Merebus instrument karena merupakan bentuk
dari DTT
4. Menyimpan instrument dalam antiseptik cair
karena tidak efektif
5. Membakar instrument
Penyuntikan yang aman
1.Meminimalkan kebutuhan menangani jarum dan spuit
2.Gunakan spuit dan jarum steril untuk setiap penyuntikan
3.Tangani suit dan jarum dengan aman
4.Tata ruang kerja untuk mengurangi resiko
5.Gunakan vial dosis tunggal sebagai ganti vial multi dosis
6.Hindari meninggalkan jarum di karet penutup vial
7.Setelah dibuka, simpan vial multi dosis di kulkas
8.Jangan menutup kembali jarum
9.Posisikan dan peringatkan pasien dengan benar
10.Praktekkan pembuangan limbah tajam medis yang aman
Paparan Kerja : PPPK
1. Luka akibat jarum atau benda tajam yang sudah
dipakai dan kulit terluka
2. Percikan darah atau cairan tubuh pada kulit yang
luka
3. Percikan pada mata
4. Percikan pada mulut
TERIMAKASIH