[BLOCK]1[/BLOCK]
1. Gaun / Baju Dalam
2. Masker
3. Topi pelindung kepala (helmet)
4. Apron/clemek kedap air
5. Sarung tangan steril jika tindakan pembedahan
6. pelindung mata / Gogles (eye protection)
7. Sepatu pelindung
1.
2.
Gaun pelindung digunakan u/ menutupi atau mengganti pakaian biasa atau
seragam lain
1.
2.
Masker ini mampu mencegah Kalian menyebarkan tetesan liur atau ingusyg
mungkin saja mengandung kuman. Masker wajah juga dapat melindungi
kalian dari percikan cairan tubuh orang lain ketika batuk dan bersin
1. Topi pelindung kepala (helmet)
1.
1.
SARUNG TANGAN STERIL JIKA TINDAKAN
PEMBEDAHAN
2.
APD IBS sarung tangan gunanya untuk melindungi tangan dari bahanyg
dapat menularkan penyakit dan melindungi pasien dari mikroorganismeyg
berada di tangan petugas kesehatan. Sarung tangan merupakan penghalang
(barrier/tembok) fisik paling penting untuk mencegah penyebaran infeksi.
Sarung tangan steril harus diganti antara setiap kontak dengan satu pasien
ke pasien lainnya, untuk menghindari kontaminasi silang.
.
.
Melindungi petugas perawat dari percikan darah atau cairan tubuh lain
dengan cara melindungi Mata. Pelindung mata mencakup kacamata
( goggles ) plastik bening, Gogles pengaman, pelindung wajah dan visor.
Kacamata koreksi atau goggles dengan lensa polos juga dapat digunakan,
tetapi hanya jika ditambahkan pelindung pada bagian sisi mata. Petugas
kesehatan harus menggunakan masker dan pelindung mata atau pelindung
wajah, jika melakukan tugasyg memungkinkan adanya percikan cairan secara
tidak sengaja ke arah wajah. Apa bila tidak tersedia pelindung wajah, petugas
kesehatan dapat menggunakan kacamata pelindung atau kacamata biasa
serta masker.
Gogles terutama pelindung mata dapat dengan mudah atau tanpa pelindung
samping. Gogles dengan pelindung samping lebih banyak memberikan
perlindungan.
Gogles
Mirip seperti kacamata, tetapi lebih protektif dan lebih kuat terikat karena
memakai ikat kepala. Dipakai untuk pekerjaan yg amat membahayakan bagi
mata.
1.
SEPATU PELINDUNG
2.
Pelindung kaki digunakan u/ melindungi kaki dari cedera akibat benda tajam
atau benda berat yang mungkin jatuh secara tidak sengaja ke atas kaki. Oleh
karena itu, sandal. “ sandal jepit tertup “ atau sepatu yang terbuat dari bahan
lunak ( kain ) tidak boleh dikenakan. Sepatu boot karet/sepatu kulit tertutup
memberikan lebih banyak perlindungan., tetapi harus dijaga tetap bersih dan
bebas kontaminasi darah atau tumpahan cairan tubuh lain. Penutup sepatu
tidak diperlukan jika sepatu bersih. Sepatu yg tahan terhadap benda tajam
atau kedap air harus tersedia dikamar bedah. Sebuah penelitian menyatakan
bahwa penutup sepatu dari kain/kertas dapat meningkatkan kontaminasi
karena memungkinkan darah merembes melalui sepatu dan seringkali
digunakan sampai di luar ruang operasi. Kemudian dilepas tanpa sarung
tangan sehingga terjadi pencemaran. ( Summers et.al. 1992 )
Dengan adanya panduan APD ini semoga langkah dan usaha Rumah Sakit
dalam pencapaian mutu dan kualitas Rumah sakit yang lebih baik akan
tercapai. Dalam payung yang lebih besar dan lebih luas panduan ini ada di
dalam pedoman pelaksaan tim pencegahan dan Pengendalian Infeksi
di Rumah Sakit