Anda di halaman 1dari 4

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

No. Dokumen :
No. Revisi :-
SOP
Tgl Terbit : 25-01-2024
Dr. Gary, SpPK
Halaman : 1/2

KLINIK UTAMA
SERIBU
DAHAN

1.Definisi Penggunaan Alat Pelindung Diri adalah cara dalam


memnggunakan perangkat alat yang dirancang sebagai
penghalang terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair , atau
udara untuk melindungi pemakainya dari cedera atau
penyebaran infeksi atau penyakit.
2.Tujuan Sebagai acuan petugas dalam menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD)
3.Kebijakan Keputusan Penanggung Jawab Klinik Nomor
028/SK/PPI/KSD/I/2024 tentang Kebijakan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi.
4.Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
5.Prosedur 1. Klinik harus menyiapkan APD yang memenuhi standar
keamanan, perlindungan, dan keselamatan pasien / petugas
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Petugas mengidentifikasi kebutuhan penggunaan APD sesuai
risikopaparan apakah benar atau tidak terkait risiko terkena
darah, cairan tubuh, eksresi atau sekresi.
3. Petugas menggunakan APD dengan jenis, tujuan, dan
indikasi penggunaan APD, antara lain:
a. Pelindung kepala (Topi)
Sebagai pelindung kepala dan rambut dari paparan cairan
infeksius pasien selama melakukan tindakan atau
perawatan. Apabila petugas menggunakan hijap maka
ganti hijap yang dipergunakan saat bekerja, hijab yang
menutupi kepala dan dimasukan ke dalam baju kerja
atau diikat kebagian belakang leher dan jika jilbab akan
digunakan pada prosedur berikutnya maka jilbab ditutup
kembali dengan penutup kepala (Topi). Digunakan untuk
Operasi kecil, pertolongan atau tindakan persalinan,
intubasi trachea dan tracheotomy, penghisapan lendir
masif, pembersihan alat kesehatan dan lain-lain.
b. Kacamata dan pelindung wajah
Untuk melindungi selaput mukosa mata, hidung, atau
mulut dari risiko kontak dengan sekret pernapasan atau
percikan darah, cairan tubuh, sekresi, atau ekskresi
pasien. DIgunakan untuk pada tindakan yang
menimbulkan percikan, potensi terjadi transmisi airborne.
c. Masker
Sebagai pelindung wajah dan membran mukosa mulut
dan hidung dari cipratan darah dan cairan tubuh dari
pasien atau permukaan lingkungan yang kotor dan
melindungi pasien dari petugas pada saat batuk atau
bersin. Lakukan Fit Test (Penekanan di bagian hidung
dan penilaian kerapatan penggunaan masker). Digunakan
untuk tindakan atau prosedur yang dapat menghasilkan
cipratan darah, cairan tubuh, sekresi atau eksresi atau
jika petugas berisiko menghasilkan cipratan cairan dari
selaput lendir mulut dan hidung. Masker N95 digunakan
pada risiko paparan penularan infeksi melalui udara dan
dapat didaur ulang sesuai ketentuan..
d. Gaun
Sebagai pelindung baju petugas dari kemungkinan
paparan atau percikan darah atau cairan tubuh, sekresi,
eksresi atau melindungi pasien dari paparan pakaian
petugas pada tindakan steril.

Digunkan dengan indikasi transmisi kontak misal saat


adanya wabah dan transmisi droplet, saat pencegahan
infeksi sebelum operasi atau pra bedah, membersihkan
luka, tindakan drainase, menuangkan cairan kontaminasi
ke pembuangan atau wc/toilet., menangani pasien
perdarahan masif, tindakan bedah, dan perawatan gigi.
e. Sarung tangan
Sebagai pelindung tangan dari paparan cairan tubuh,
darah, sekresi, eksresi dan bahan infeksius lainnya.
Dgunakan sesuai ukuran tangan, dan digunakan pada
kedua belah tangan, dan hanya digunakan untuk satu
kali prosedur pada satu pasien, jika rusak atau robek
maka mengganti dengan sarung tangan yang baru.
Digunakan saat tindakan aseptik dan tindakan steril
untuk mencegah risiko penularan mikroorganisme
(tindakan bedah).
f. Sepatu
Sepatu untuk melindungi kaki petugas dari
tumpahan/percikan darah atau cairan tubuh lainnya dan
mencegah dari kemungkinan tusukan benda tajam atau
kejatuhan alat kesehatan yang berisiko melukai kulit,
Sepatu yang dipergunakan harus tertutup dan tahan air
serta tahan tusukan. Segera lepaskan sepatu jika
terkontaminasi darah atau cairan tubuhn untuk
dilakukan proses pembersihan / dekontaminasi sesuai
ketentuan.
Digunaakan saat penanganan pemulasaraan jenazah,
penanganan limbah, tindakan operasi, pertolongan dan
tindakan persalinan, penanganan linen, pencucian
peralatan di ruang gizi.
Petugas melepaskan APD dan menyimpan APD sesuai ketentuan
jika sudah selesai melakukan tindakan / pelayanan.
6.Unit Terkait Semua Unit

Anda mungkin juga menyukai