Anda di halaman 1dari 3

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG

DIRI (APD)
No.Dokumen : 24/SOP/XII/2022
No. Revisi : -
SOP
Tanggal Terbit : 31-12-2022
dr. Kuswantoro, M.Kes
Halaman : 1/3
KLINIK DUTA
MEDIKA
PURWOREJO

1. Pengertian Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) adalah tata cara penggunaan
perangkat alat yang dirancang sebagai penghalang terhadap penetrasi
zat, partikel padat, cair, atau udara untuk melindungi pemakaiannya
dari cedera atau penyebaran infeksi atau penyakit.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menghalangi
pajanan bahan infeksius pada kulit, mulut, hidung, atau mata tenaga
kesehatan, pasien, atau pengguna kesehatan.
3. Kebijakan Surat Keputusan Pimpinan Klinik Duta Medika Purworejo, Nomor : 06/
SK-dir-MS / VIII / 2022 tentang pencegahan dan pengendalian infeksi
4. Referensi 1. Peraturan Menteri kesehatan Replubik Indonesia Nomor
27/MENKES/PER/IX/2017 tentang Pedoman Pencegahan Dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
2. Pedoman Teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama tahun 2020
5. Langkah- A. Persiapan Alat dan dan Bahan
Langkah Alat :
1. Sarung tangan karet / handscoon
2. Masker medis
3. Gaun pelindung (kedap air, non steril)
4. Kacamata Goggle dan Face Shield
5. Sepatu boot
6. Penutup kepala
Bahan : -
B. Langkah-langkah :
1. Lakukan kebersihan tangan sebelum mengenakan APD
menggunakan sabun dan air atau pembersihan non-air.
2. Gunakan gaun untuk seluruh tubuh dan tangan dengan belahan
ikatan berada di belakang tubuh, kencangkan di belakang leher dan
pinggang (Indikasi penggunaan gaun yaitu transmisi kontak missal
Page 1 of 3
saat adanya wabah dan transmisi droplet, saat pencegahan infeksi
sebelum operasi atau pra operasi, membersihkan luka, tindakan
drainase, menuangkan cairan kontaminasi ke pembuangan atau WC/
toilet, menangani pasien perdarahan massif, tindakan bedah dan
perawatan gigi)
3. Gunakan topi sebagai pelindung kepala dan rambut dari paparan
cairan infeksius pasien selama melakukan tindakan atau atau
perawatan (Indikasi oenggunaan topi atau penutup kepala yaitu
operasi kecil, pertolongan atau tindakan persalinan, intubasi trachea
dan tracheotomy, penghisapan lendir massif, pembersihan alat
kesehatan, dan lain-lain)
4. Gunakan masker dengan tali kebagian belakang kepala dengan
aman dan nyaman, pasang penjempit fleksibel ke atas tulang hidung,
wajah dan dibawah dagu (Indikasi penggunaan masker yaitu pada
tindakan atau prosedur yang dapat menghasilkan cipratan darah,
cairan tubuh, sekresi atau ekskresi atau jika petugas beresiko
menghasilkan cipratan cairan dari selaput lendir mulut atau hidung,
masker N95 digunakan pada risiko paparan penularan infeksi melalui
udara dan dapat didaur ulang sesuai ketentuan)
5. Tempatkan kacamata atau pelindung wajah dan mata sesuaikan agar
pas dan nyaman (Indikasi kacamata atau pelindung wajah yaitu pada
tindakan yang dapat menimbulkan percikan atau semburan darah,
cairan tubuh, secret, dan ekskrei ke mukosa, mata, hidung atau
mulut, potensi terjadinya transmisi airbone misalnya pada tindakan
gigi, swab hidung atau tenggorokan, RJP, pemulasaran jenazah,
penanganan linen terkontaminasi di laundry atau di ruang
dekontaminasi)
6. Pasang sarung tangan dengan menutup ujung gaun pada
pergelangan tangan (Indikasi sarung tangan yaitu digunakan pada
saat tindakan aseptic, tindakan steril untuk memcegah risio
penularan mikroorganisme/ tindakan bedah)
7. Gunakan sepatu untuk melindungi kaki dari tumpahan/ cairan darah
atau tubuh lainnya (Indikasi penggunaan sepatu yaitu penanganan
pemulasaran jenazah, penanganan limbah, tindakan operasi,
pertolongan dan tindakan persalinan, penanganan linen, pencucian
peralatan di ruang gizi)

6. Unit Terkait Seluruh unit pelayanan di Klinik Duta Medika Purworejo

Page 2 of 3
Page 3 of 3

Anda mungkin juga menyukai