Anda di halaman 1dari 6

ALAT PELINDUNG DIRI

Nomor :
SOP No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Kabupaten Halaman : 1-7 UPT. Puskesmas
Karimun Tanjung Balai
Ttd,
UPT. Puskesmas Tanjung
Balai MUHD. ARISTO WIBOWO, S.KM

A.Pengertian Alat Pelindung Diri (APD) adalah perangkat alat yang dirancang sebagai
penghalang terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair, atau udara untuk
melindungi pemakaiannya dari cedera atau penyebaran infeksi atau penyakit
B. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk menggunakan alat
pelindung diri agar menghindari dan mencegah terjadinya gangguan
kesehatan bagi petugas dan pasien
C. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Tanjung Balai
Nomor : tentang kewajiban tenaga klinis dalam peningkatan
mutu klinis dan keselamatan pasien

D. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun


2020 Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Fasilitas Pelayanan Kesehata.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 270 /Menkes/SK/III/2007
tentang Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya

E. Alat dan Alat :


Bahan 1. Sarung tangan

2. Masker

3. Kacamata pelindung (google)

4. Penutup kepala

5. Apron (celemek)

6. Sepatu boot

F. Langkah- 1. Petugas menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD) yang akan dipakai
langkah
Prosedur penggunaan Sarung Tangan atau Handscoen:

1. Cuci tangan dengan sabun atau bersihkan tangan dengan handrubs.

2. Ambil sarung tangan sisi kiri dengan memegang bagian dalam

1
sarung tangan.
3. Masukkan jari telunjuk sampai jari kelingking ke dalam
sarung tangan sampai pangkal jari.
4. Ambil sarung tangan bagian kanan menggunakan jari-jari tangan
kiri di bagian luar sarung tangan, dan ibu jari di bagian dalam
sarung tangan.Masukkan semua jari tangan kanan ke dalam
sarung tangan.
5. Masukkan semua jari tangan kiri ke dalam sarung tangan.

6. Rapikan kedua sarung tangan.

7. Segera lepaskan sarung tangan apabila telah selesai melakukan


tindakan pada 1 pasien.
8. Buang sarung tangan ke dalam tempat sampah medis.

Perhatian:

1. Gunakan sarung tangan sekali pakai untuk merawat pasien


langsung.

2. Gunakan sarung tangan sekali pakai, atau pakai ulang


untuk membersihkan lingkungan.
3. Lepaskan sarung tangan segera setelah selesai, sebelum
menyentuh benda dan permukaan yang tidak
terkontaminasi, sebelum beralih ke pasien lain.
4. Jangan memakai sarung tangan yang sama untuk pasien yang
berbeda.

Gantilah sarung tangan bila tangan berpindah dari area tubuh


terkontaminasi ke area bersih.

Prosedur penggunaan Masker:

1. Pegang masker pada bagian tali (kaitkan pada telinga jika


menggunakan kaitan tali karet atau simpulkan tali di belakang
kepala jika menggunakan tali lepas).
2. Eratkan tali kedua pada bagian tengah kepala atau leher.

3. Tekan klip tipis fleksibel (jika ada) sesuai lekuk tulang hidung
dengan kedua ujung jari tengah dan telunjuk.
4. Betulkan posisi masker agar melekat erat pada wajah, dan

2
dibawah dagu dengan baik.
5. Periksa ulang untuk memastikan bahwa masker melekat dengan
benar.

6. Segera lepaskan masker apabila telah selesai melakukan


tindakan.Buang masker ke dalam tempat sampah medis.

Perhatian:

1. Gunakan masker untuk melindungi wajah dan membrane mukosa


mulut dari cipratan darah dan cairan tubuh pasien atau permukaan
lingkungan udara yang kotor, dan melindungi pasien atau
permukaan lingkungan udara dari petugas pada saat batuk atau
bersin.
2. Masker yang digunakan harus menutupi hidung dan mulut serta
melakukan Fit Test (penekanan di bagian hidung).
3. Gunakan masker bedah untuk tindakan bedah atau
mencegah penularan melalui droplet.
4. Gunakan masker respiratorik untuk mencegah penularan melalui
airborne.

Gunakan masker rumah tangga untuk bagian gizi atau dapur.

Prosedur penggunaan gaun pelindung:

1. Tutupi badan sepenuhnya dari leher hingga lutut, lengan


hingga bagian pergelangan tangan dan selubungkan ke
belakang punggung.
2. Ikat di bagian belakang leher dan pinggang.

3. Segera ganti gaun atau pakaian kerja jika terkontaminasi cairan


tubuh pasien (darah).
4. Segera lepaskan gaun pelindung apabila telah selesai melakukan
tindakan.

5. Letakkan gaun pelindung ke dalam


tempat linen kotor. Perhatian:
- Gunakan gaun pelindung untuk melindungi baju petugas
dari kemungkinan paparan atau percikan darah atau cairan
tubuh, sekresi, ekskresi atau melindungi dari paparan

3
pakaian petugas pada tindakan steril.
- Gunakan gaun pelindung pada tindakan membersihkan
luka, drainase, menuangkan cairan terkontaminasi ke
dalam lubang pembuangan atau WC/toilet, menangani
pasien perdarahan massif, tindakan bedah, dan
perawatan gigi.
Prosedur penggunaan goggle atau perisai wajah:

1. Letakkan goggle untuk menutupi kedua mata atau perisai wajah


untuk menutupi seluruh wajah.
2. Kaitkan tali di belakang kepala

3. Segera lepaskan goggle atau perisai wajah apabila telah selesai


melakukan tindakan.

Letakkan goggle atau perisai wajah ke dalam rak penyimpanan.

Perhatian:

- Gunakan goggle atau perisai wajah untuk melindungi


mata dan wajah dari percikan darah, cairan tubuh,
sekresi dan ekskresi.
- Gunakan goggle atau perisai wajah saat tindakan operasi,
pertolongan persalinan dan tindakan persalinan, tindakan
perawatan gigi dan mulut, pencampuran B3 cair, pemulasaran
jenazah, penanganan linen terkontaminasi di laundry.

Prosedur penggunaan sepatu pelindung:

1. Memasukkan kaki kedalam sepatu secara bergantian.

2. Segera lepaskan sepatu pelindung apabila telah selesai melakukan


tindakan.

3. Letakkan sepatu pelindung ke dalam rak penyimpanan.

Perhatian:

- Gunakan sepatu pelindung pada saat penanganan


pemulasaran jenazah, penanganan limbah, tindakan
operasi, pertolongan dan tindakan persalinan, penanganan

4
linen, pencucian peralatan di ruang gizi.
- Gunakan sepatu pelindung untuk melindungi petugas dari
tumpahan/percikan darah atau cairan tubuh lainnya dan mencegah
kemungkinan tusukan benda tajam atau kejatuhan alat kesehatan.
- Sepatu pelindung tidak boleh berlubang agar berfungsi optimal.

Prosedur penggunaan topi pelindung:

1. Letakkan topi sehingga menutupi seluruh bagian kepala dan rambut.

2. Ikatkan tali ke belakang kepala jika jika topi pelindung


menggunakan tali.

3. Segera lepaskan topi pelindung apabila telah selesai melakukan


tindakan.

4. Buang topi pelindung ke dalam tempat sampah medis Perhatian:


- Gunakan topi pelindung untuk mencegah jatuhnya
mikroorganisme yang ada di rambut dan kulit kepala petugas
terhadap alat-alat/daerah steril atau membrane mukosa pasien
dan juga sebaliknya.
- Gunakan topi pelindung pada saat melakukan tindakan operasi,
pertolongan dan

- tindakan persalinan, penghisapan lender massive dan pembersihan


peralatan kesehatan.

G. Hal-hal yang Stok APD


perlu
diperhatikan
H. Unit Terkait 1. Pelayanan Pemeriksaan Anak
2. Pelayanan Pemeriksaan Umum
3. Pelayanan Pemeriksaan Lansia
4. Pelayanan Pemeriksaan Remaja
5. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
6. Pelayanan KIA KB dan Bersalin
7. Pelayanan Tindakan Medis

5
8. Pelayanan kefarmasian
9. Pelayanan Laboratorium
10. Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medis

I. Rekaman Yang Diberlakukan


Historis No Halaman dirubah Perubahan Tgl.
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai