Anda di halaman 1dari 32

PERAN LAUNDRY

DALAM PPI

PELATIHAN MANAJEMEN LINEN DAN LAUNDRY


PIPSI TANGGAL 22 – 26 Mei 2023
POKOK BAHASAN
01 Konsep terjadinya Infeksi

02
Prinsip Pelaksanaan PPI di Fasyankes

03 Peran Laundry Laundry dalam pelaksaan PPI

04 Upaya meningkatkan mutu pelayanan laundry

2 Presentation title 20XX


Pendahuluan
.Manajemen Linen dan Laundry adalah upaya
pengelolaan dan pengawasan terhadap tahapan-
tahapan pencucian linen di rumah sakit untuk
mengurangi risiko gangguan kesehatan dan
lingkungan hidup yang ditimbulkan

Kepatuhan terhadap KEWASPADAAN STANDAR


saat menangani linen kotor infeksius mengurangi
risiko paparan darah dan cairan tubuh

3
PERAN LAUNDRY DI RUMAH
SAKIT
1. Tempat dilaksanakan proses
PENGELOLAAN linen rumah sakit
dalam upaya pencegahan Infeksi ,
2. Bertanggung jawab atas penerimaan
dan pendistribusian semua linen yang
memerlukan kondisi bersih ,terbebas
dari noda/kotoran dan mikroorganisme Click icon to add picture
penyebab infeksi, kering, rapih, utuh
dan siap pakai
3. Health Care Associated Infections
(HAIs) di RS melalui pemutusan mata
rantai penularan infeksi harus dipatuhi
INFEKSI NOSOKOMIAL

Pengertian baru (CDC, WHO th 2007)


Adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama proses
perawatan di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya, dimana tidak infeksi atau dalam masa inkubasi saat
masuk rawat serta dapat muncul setelah pulang rawat dan juga
infeksi yang dapat terjadi pada PETUGAS di fasilitas pelayanan
kesehatan karena pekerjaanya
.
RANTAI PENULARAN INFEKSI
Berapa besar resiko di pelayanan
laundry?

• Resiko transmisi penyakit bila kepatuhan


standar diabaikan
• Pengelolaan linen kotor ternoda (infekisus)
dan linen bersih terkontaminasi
dipergunakan oleh pasien
• Resiko kontaminasi darah dan cairan
tubuh dari pasien di linen
mengkontaminasi petugas laundry
BERESIKO PENYAKIT AKIBAT KERJA
• Area pencucian memiliki ventilasi yang
baik melalui pintu yg terpisah serta
didekontaminasi dengan segera

7 Presentation title 20XX


RESIKO
PENULARAN PENYAKIT TBC
Penularannya melalui
INFEKSI KE perciban atau dahak
PETUGAS penderita 1. Dilatihan tentang Pencegahan &
LAUNDRY
pengendalian Infeksi
2. Memahami dan melaksanakan
KEPATUHAN
TERHADAP HEPATITIS B
tugas sesuai Standar
STANDAR Penularan dapat melalui
darah dan cairan tubuh
3. Tersedia sarana dan prasana PPI
lainnya 4. Kebersihan tangan
5. Tersedia APD
PENYAKIT KULIT 6. Tersedia Eye washer
HIV /AIDS 7. Medical Chek Up (MCU)
Penularannya melalui darah,
jaringan, sekreta, ekskreta
tubuh yang mengandung virus
dan kontak langsung dengan
kulit yang terluka
Pencegahan & Pengendalian Infeksi

PPI
KEPATUHA RESIKO
PENGELOLAAN 1. PEDOMAN/PANDUANG N SDM KONTAMINASI
LINEN DI LAUNDRY 2. STANDAR /SOP TERHADAP SILANG (HAIs)
STANDAR

PATIENT SAFETY & MUTU


PELAYANAN KESEHATAN

1. Petugas dilatih tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, MCU


berkala
2. Kepatuhan terhadap Kewaspadaan Standar : KEBERSIHAN TANGAN
DAN PENGGUNAAN APD diukur setiap bulan sebagai Indikator
Nasional Mutu (INM) wajib
10 Presentation title 20XX
PERAN PPI
1. Melakukan penilaian risiko infeksi
terkait pengelolaan Linen
 Linen Kotor dan linen kotor ternoda
(infekius)
 Linen bersih dan Steril
2. Mengidentifikasi lingkungan area
pengelolaan Linen
3. Berikan saran tentang strategi dan
Pengendalian lingkungan
4. Evaluasi produkTerutama disinfektan
apa pun
PRINSIP PPI DI LAUNDRY
PENERAPAN
KEWASPADAAN STANDAR
PPI

PHYSICAL FASILITY

PRINSIP Sarana
Ventilasi &
PENGELOLAAN kebersihan
sirkulasi udara
LINEN tangan dan APD
Eye washer
PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR
1. Patuhi kebersihan tangan : 5 Moment dan 6 Langkah
kebersihan tangan
2. Patuhi penggunaan dan pelepasan APD sesuai
indikasi yang benar saat pengelolaan Linen : Topi,
Masker, apron, sarung tangan rumah tangga, sepatu
boot
3. Kebersihan lingkungan dengan prinsip 5 R (Rapih,
Resik, Ringkas, Rajin, Rawat) dan jangan ada
Binatang pengerat, semut, kecoa dll
4. Lakukan kebersihan pernafasan dan etika batuk yang
benar
5. Jaga personal hygiene yang baik
6. Melaporkan kejadian luka tusuk jarum sesuai alur
pelaporan
1
4

KEPATUHAN APD PETUGAS

1. Pakaian kerja dari bahan yang


menyerap keringat.
2. Apron
3. Sarung tangan rumah tangga
4. Sepatu boot digunakan untuk area
basah.
5. Masker digunakan pada proses
pemilihan dan sortir
6. Sebelum dan sesudah melakukan
pekerjaan biasakan untuk mencuci
tangan sebagai pertahanan diri.
PENGENDALIA ? PEMBERSIHAN
LINGKUNGAN
N
x
LINGKUNGAN Yes No
Pertahankan kondisi lingkungan sehat
 Terpisah ruangan kotor, dan
PEMBERSIHAN
ruangan bersih yang dipisahkan DENGAN
SUHU PANAS,
BERDEBU DAN
secara fisik DISINFEKTAN/DE
TIDAK TERTATA
TERGEN
 Selalu focus pada 5 R (Rapih, Resik,
Ringkas, Rajin,Rawat) x
 Tersedia sarana kebersihan tangan
Yes No
 Sarana pengendalian limbah
 Tersedia Alat pelindung Diri
MEMATUHI TIDAK
 Tersedia Eye washer
KEWASPADAAN MEMATUHI
 Pembersihan rutin ( minimal 2 kali STANDAR STANDAR PPI
sehari)
Flowchart Power Point 15
wardanelayunus@gmail.com.2022
PENGELOLAAN
LIMBAH
Limbah B3 dari
TUJUAN Limbah InfekisuS : pelayanan medis dan
terkontaminasi 04 penunjang medis
darah, cairan yang berasal dari
tubuh, sekresi, sitotoksis dan limbah
Melindungi pasien, petugas , eksresi, ruang bahan kimia
pengunjung dan masyarakat isolasi .
sekitar fasyankes dari
penyebaran infeksi akibat
limbah yang tidak
Limbah Non 03 KATEGORI 01
InfekisuS : semua LIMBAH
dikendalikan termasuk resiko Limbah yang tidak Limbah Benda
cidera terkontaminasi tajam adalah semua
darah, cairan limbah yang dapat
tubuh, sekresi, melukai kulit dan
masuk ke
eksresi, dan
berasal dari limbah 02 pembuluh darah .
umum

Next Step Slide Presentation 16


wardanelayunus@gmail.com.2022
PEMBERSIHAN TUMPAHAN DAN PERCIKAN

Topi, sarung tangan, kacamata, masker, serok dan sapu kecil,


Spiil Kit Infekisus cairan detergen, cairan klorin 0,5 % dan kain perca/tisu/koran
bekas), plastik warna kuning.

Topi, sarung tangan, kacamata, masker, gaun, serok dan


sapu kecil, detergen, larutan tertentu berdasarkan bahan
Spill Kit B3 kimianya, dan kain perca/tisu/koran bekas), plastik warna coklat

Prosedur pembersihan tumpahan cairan Infeksius: Prosedur pembersihan tumpahan cairan B3:
1. Petugas menggunakan APD. 1. Petugas menggunakan APD.
2. Beri tanda untuk menunjukan area adanya tumpahan.
2. Beri tanda untuk menunjukan area adanya tumpahan. 3. Tumpahan bahan kimia: tuangkan air bersih pada tumpahan, lalu
3. Serap cairan yang tumpah dengan kain keringkan dengan kertas/koran/kain perca kemudian masukan ke
perca/handuk/tisu/koran bekas penyerap bersih yang kantong warna coklat, tuangkan detergen dan serap/keringkan
dapat menyerap sampai bersih kemudian buang ke dengan kertas/koran/kain perca buang ke kantong warna coklat.
kantong warna kuning (kantong infeksius). Berikan label B3 pada plastik warna coklat tumpahan kimia.
4. Tumpahan reagen: lokalisir area tumpahan dengan menaburkan
4. Tuangkan cairan detergen kemudian serap dengan kain
Natrium Bicarbonat (Bicnat) sekitar area tumpahan, kumpulkan
perca/handuk/tisu/koran bekas masukan ke kantong bekas resapan kedalam plastik hitam/coklat, kemudian bersihkan
warna kuning. lantai dengan detergen kemudian serap dan buang ke kantong
5. Lanjutkan dengan cairan klorin 0.5 % kemudian serap dan warna hitam/coklat.
buang ke kantong warna kuning (kantong infeksius). 5. Buang plastik sampah infeksius ke tempat penampungan sampah
infeksius dan kumpulkan limbah tumpahan B3 dalam ruang
penyimpanan limbah B3.

wardanelayunus@gmail.com.2022
18 Presentation title 20XX
Sistem ventilasi : mengatur sirkulasi udara 1. Utamakan Ventilasi Natural
di dalam ruangan sehingan nyaman, tidak panas dan • Dengan cara membuka jendeladan atau pintu
pengab • Jika tidak memungkinkan pastikan ventilasi mekanik
terjaga dan berfungsi baik seperti: AC, Exhaust fan dll
2. Hindari Ventilasi yang hanya mensirkulasi udara indoor jika
tidak memunkinkan
• Ganti atau tambahkan ventilasi yang memungkinkan
udara luar masuk ke dalam ruangan atau
• Pastikan ruangan tsb dipasang heap filter atau pure
fiyier
3. Penggunaan kipas angin di dalam ruangan
• Jangan mengarahkan kipas angin hanya satu arah
• Jaga suhu dan kelembaban ruangan
4. Suhu ruangan sebaiknya 24-27 derajad Celsius dan
kelembaban 50 060 % dengan system ventilasi mekanik

19
PENERIMAAN LINEN
P E R TA M A KEDUA

Kebersihan tangan harus dilakukan Linen harus diberi kode warna dan label
setelah menangani linen bekas dan yang jelas untuk menunjukkan berbagai
sebelum menangani linen bersih. jenis linen (bersih, bekas, tidak tahan panas
atau steril)

KETIGA K E E M PAT

AREA PENERIMAAN DAN


Menggunakan APD  saat menerima
PENCUCIAN LINEN KOTOR memiliki
atau memisahkan linen kotor
sirkulasi udara yang baik dengan
penambahan exhaust fan

KETIGA K E E M PAT

Semua linen harus diberi kode


warna sesuai dengan jenis linen dan Pastikan linen infeksius tidak
diberi label dengan jelas. menggkontaminasi lingkungan atau
segera dilakukan disinfeksi segera
PENCUCIAN
P E R TA M A KEDUA
Kepatuhan petugas pada Tersedia air panas untuk pencucian
kebersihan tangan dan dengan suhu 70°C dalam waktu 25
penggunaan APD menit atau 95°C dalam waktu 10 menit.

KETIGA K E E M PAT
Tersedia keran air keperluan
Penggunaan jenis deterjen dan
higiene dan sanitasi dengan tekanan
desinfektan (tersedia MSDS, Label ) cukup dan kualitas air yang memenuhi
persyaratan baku mutu

KETIGA K E E M PAT
Untuk menghindari kontaminasi silang, Khusus untuk pencucian linen
cucian harus ditangani dengan sedikit infeksius dilakukan diruangan khusus
agitasi dan tidak boleh dipegang pakaian, yang tertutup dengan dilengkapi sistem
atau diletakkan di lantai
sirkulasi udara sesuai dengan ketentuan.
PENYIMPANAN
P E R TA M A KEDUA
Tersedia air panas untuk pencucian
dengan suhu 70°C dalam waktu 25 Linen bersih harus dilindungi dari
menit atau 95°C dalam waktu 10 menit. pencemaran lingkungan dan
ditempatkan jauh dari cucian kotor.

KETIGA K E E M PAT
Linen Steril disimpan pada area Kamar/lemari harus dilengkapi dengan rak
tersendiri dengan mempertimbangkan : yang dapat dibersihkan dengan mudah
bersih, suhu dan kelembaban tertentu dan memungkinkan pergerakan udara
bebas di sekitar linen yang disimpan.

KETIGA K E E M PAT

Ruang linen/lemari harus memiliki pintu


Pengiriman/pengeluaran linen
yang tetap tertutup untuk mencegah
melalui pintu yang berbeda dari
kontaminasi linen
penerimaan linen kotor
PENGELOLAAN LINEN INFEKSIUS

1. Biasakan untuk mencuci tangan pekerjaan. sebelum dan sesudah


melakukan
2. Gunakan APD ( sarung tangan, apron dan masker ).
3. Pelaksanaan.
 Pastikan cairan darah produk darah dan cairan infeksius lainya sudan
dibuang ke spoel hock.
 Jika linen bernoda sebelum diproses basahi dan lembabkan serta diletakkan
dalam tempat tahan air dan tertutup (ember+ kantong plastic)
 Linen infeksius diberi label jelas, Plastik warna KUNING DALAM wadah anti bocor
 Jika ada tumpahan darah bersihkan dengan SPILL KIT INFEKSIUS
 Gunakan trolly saat tarnsportasi hindari kontaminasi lingkungan.
TRANSPORTASI

1. Transportasi dapat merupakan bahaya potensial


dalam menyebarkan organism, jika linen kotor
tidak tertutup dan troli tidak dibersihkan.
2. Persyaratan alat transportasi linen:
 Dipisahkan antara troli linen kotor dan linen
bersih, beri label yang jelas
 Bahan troli terbuat dari stainless stell dan tidak
mudah berkarat.
 Wadah mampu menampung beban linen, mudah
dilepas dan selalu dicuci demikian juga dengan
troli harus dicuci.
 Wadah harus tertutup.
PENGAWASAN BAKU MUTU
1. Standar kuman bagi linen dan seragam tenaga medis bersih setelah
keluar dari proses cuci tidak mengandung 20 CFU per 100 cm persegi
2. Suhu air panas untuk pencucian 70°C dalam waktu 25 menit
atau 95°C dalam waktu 10 menit.
3. Penggunaan jenis deterjen dan desinfektan untuk proses
pencucian dilengkapi Informasi Data Keamanan Bahan (MSDS) agar
penanganan risiko paparannya dapat tertangani secara cepat dan
tepat.
4. Jarak rak linen dengan plafon : 40 cm. dengan lantai 20 Cm,
dengan dinding 15 Cm dan jika harus menyimpan linen diatas lemari
pastikan tertutup rapat dengan plastik
PENCEGAHAN INFEKSI SILANG

DO DONT
1. Selalu kenakan sarung tangan karet yang 1. Membilas, mengucek atau
dapat digunakan kembali sebelum urutkan linen saat dipindahkan
menangani linen kotor
2. Letakan linen kotor wadah yang telah
dari tempat tidur;
ditentukan jangan mengenai tubuh.  2. letakkan linen bekas di lantai
3. Gulung linen kotor dengan hati-hati jangan atau permukaan lain, mis. loker
mengibaskan linen 3. mengambil kembali linen bekas
4. Jika ada kotoran padat pada linen, seperti setelah dikantongi;
feses atau muntah bersihkan terlebih
5. Tempatkan linen kotor ke dalam wadah anti
4. Wadah cucian terlalu penuh
bocor yang diberi label jelas 5. Menempatkan benda asing di
6. Kantong linen yang dapat digunakan wadah cucian mis.
kembali tempatkan di dalam wadah yang peralatan/jarum bekas
ditentukan
NEEDLE /SHARPS INJURIES

1
PETUGAS LAUNDRY MELAPORKAN SETIAP
CEDERA BENDA TAJAM YANG TERJADI SAAT
MENANGANI LINEN, SERTA CEDERA ATAU
BENDA TAJAM YANG DIBUANG DENGAN
TIDAK

2 PENANGANAN LUKA PASCA PAJANAN BENDA


TAJAM DILAKUKAN

3 BENARMENYEDIAKAN KOTAK SHARPS DI


DAERAH LINEN BERTANI UNTUK MEMBUANG
SETIAP SHARPS YANG BENAR-BENAR
PERTOLONGAN RESIKO PERCIKAN ZAT INFEKSIUS
ATAU KIMIA KE SELAPUT MUKOSA

 Mata: Bilas dengan air secepatnya.


 Kulit: cuci kulit secepatnya dengan air, ganti pakaian yang
terkontaminasi.
 Terhirup: pindah dari sumber dan lakukan perbaikan
pernafasan jika tidak berhasil segera mencari pertolongan
medis
 Tertelan: cuci mulut, minum 1-2 gelas air atau susu.
INFECTION CONTROL CHECKLIST
Laundry Department

INFECTION CONTROL REVIEW Quarter 1 Quarter 2 Quarter 3


PERSONNEL Met Not Met Met Not Met Met Not Met
1 Clean, neat, untorn and appropriate clothing is worn
2 Closed toe shoes with safety soles and in good repair are worn
3 Good personal hygiene (including hair and body cleanliness) is practiced
4 Fingernails are clean and trimmed
5 Hair is neat and protected by covering
6 Strict clothing and linen handling procedures are followed to avoid contamination
7 Direct resident contact is avoided except in emergency situations
8 Rubber gloves and protective covering are worn when handling and loading soiled
9 Disposable gloves are worn when handling isolation supplies

AUDIT PPI 10
11
Injuries and suspected infections are reported immediately
Personnel are oriented to infection control policies on hiring; this is documented
12 Personnel attend department/facility-wide infection control inservices monthly
Personnel are screened for infectious diseases on hiring and at further facility
13 disrection
14 Personnel are informed of potential dangers/toxicities of cleaning compounds
Personnel, when informed of these potential dangers, follow safety
15 procedures/precautions
Personnel are aware of methods to handle supplies and disposal of
16 globes/equipment

II. WASHING/FOLDING/CLEANING/STORAGE
Wash/rinse temperatures are maintained at a minimum of _____F for regular
1 linen
2 F for regular
3 Dryer temperatures are set at _____F for linen and regular clothes
4 Clean linens are transported in covered containers and stored in covered areas
5 Dirty linens are separated from clean ones at all times
6 Soiled linens are kept in a covered barrel at all times
7 Linen barrels are lined with plastic bags which cover the inside surface at all time
8 Isolation linen is transported as outlined in the Infection Control Manual
9 Linen folding surfaces are cleaned with a detergent germicide solution
All laundry appliances (washers/dryers,carts) are cleaned daily with detergent
10 germicide solution
11 Supplies for clothing/equipment cleaning approved by Infection Control Committe
12 Equipment and supply problems are immediately reported to the administrator
KESIMPULAN
P O I N P E R TA M A

Penanganan linen diperlukan dengan melaksanakan


program PPI untuk mencegah resiko infeksi
POIN KEDUA
Ruang laundry harus memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan
POIN KETIGA
Pelaksanaan PPI dalam pelayanan laundry meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan

P O I N K E E M PAT
Perlu kepatuhan petugas dalam standar saat melaksanakan tugas di
unit laundry
ADA YANG MAU
DIDISKUSIKAN ?
TERIMA KASIH
Patuhi standar yang sudah ditetapkan maka
kita bebas dari infeksi silang

Anda mungkin juga menyukai