Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN IPCN KE KETUA KOMITE PPI

BULAN JANUARI RUMAH SAKIT CITAMA


TAHUN 2022

RUMAH SAKIT CITAMA


Jl. Raya Pabuaran No. 52, Bojong Gede, Kabupaten Bogor

Telp. 021 8798 5555, 8798 4444


A. Pendahuluan
Infeksi Nosokomial merupakan masalah terutama di rumah sakit – rumah sakit besar yang
merawat pasien dengan berbagai jenis penyakit, baik yang menular maupun yang tidak.
Masalah ini harus selalu dipantau dan dicegah sedapat mungkin, antara lain dengan
menerapkan tindakan asepsis, mengurangi tindakan invasif dan yang tidak kurang pentingnya
membiasakan para petugas berperilaku higieni yaitu terutama melakukan kebersihan tangan.
Rumah sakit dan profesi kesehatan mempunyai tanggung jawab moral untuk keselamatan
pasien . Ini dapat terlaksana dengan memberikan pelayanan kepada setiap penderita dengan
standar profesi tertinggi. Standar profesi ini adalah dalam program yang disusun dan
dilaksanakan oleh Tim PPI seperti surveilans, pendidikan nosokomial kepada tenaga
kesehatan, pelacakan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan sebagainya. Rumah Sakit Citama
dalam menjalankan misinya yaitu memberikan pelayanana Cepat, Tepat, Akrab dan Tuntas
salah satu misi dalam peningkatan mutu Rumah Sakit adalah melakukan survey infeksi yang
dilakukan oleh IPCN.
B. Tujuan
1. Memperoleh data dasar
2. Untuk kewaspadaan dini KLB.
3. Menilai standart mutu RS
4. Menilai keberhasilan suatu program PPI
5. Meyakinkan para klinisi
C. Surveilans Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan ( HAIs)
Hasil surveilans kejadian infeksi terkait pelayanan kesehatan ( HAis) bulan Januari tahun
2022
- kejadian phlebitis bulan Januari tahun 2022 kejadian pasien yang terpasang peripheral
vena line yaitu 12 ( 3.0 ‰) kejadian dari total pasien yang di lakukan pemasangan infus
yaitu 1.314 dengan total hari pemasangan infus 3.997 hari pemasangan infus .
- Dengan rincian kejadian phlebitis di ruang rawat inap anak yaitu 3 kejadian ( 1.5 ‰ ) dari
jumlah pasien yang di pasang infus dengan jumlah hari pemasangan infus yaitu 1932
hari, kemudian kejadian phlebitis di ruang rawat inap dewasa yaitu 8 kejadian ( 4.6 ‰)
dari 939 pasien yang terpasang infus dengan jumlah hari pemasangan infus yaitu 1736
hari dan di unit rawat inap kebidanan yaitu 1 kejadian ( 3.1‰ ) dari 278 pasien yang
terpasang infus dengan jumlah hari pemasangan infus yaitu 314 hari dan kejadian
phlebitis di ruang ICU nihil dengan jumlah 12 pasien yang terpasang infus dengan jumlah
hari pemasangan infus 15 hari.
Benchmark kejadian phlebitis berdasarkan pedoman PPI 1 < per 1000 hari terpasang
peripheral vena line .

1
- kejadian ISK ( Infeksi Saluran Kemih ) pada pasien terpasang urin kateter
Nihil , tidak ada kejadian ISK di bulan Januari tahun 2022 dengan jumlah pasien yang
terpasangan kateter yaitu 99 pasien yang terpasang kateter dan hari pemasangan kateter
yaitu 106 hari pemasangan kateter.
Benchmark kejadian ISK berdasarkan indikator dari pedoman PPI adalah < 4.7 ‰
- kejadian IAD ( infeksi airan darah) pada pasien terpasang central vena line Nihil, tidak ada
pasien yang terpasang central vena line pada bulan Januari tahun 2022.
Benchmark keadian IAD di pedoman PPI 3.5 ‰
- kejadian VAP ( ventilator associated pneumonia ) pada pasien terpasang ventilator ( ETT /
endo trakeal tube) Nihil , tidak ada kejadian pasien yang terpasang ventilator pada bulan
Januari
Benchmark kejadian VAP di pedoman PPI adalah 5.8 ‰
- kejadian HAP ( hospital acquired pneumonia ) pada pasien yang tirah baring immobilisasi
Nihil, tidak ada kejadian HAP pada bulan Januari tahun 2022.
Benchmark kejadian HAP berdasarkan pedoman PPI adalah < 1 ‰
- kejadian decubitus pada pasien tirah baring Nihil
- kejadian IDO ( infeksi daerah operasi ) bulan Januari tahun 2022 adalah Nihil dari 122
total pasien operasi.
Benchmark kejadian IDO sesuai dengan pedoman PPI adalah 2 %
D. Survey kepatuhan Hand Hygiene petugas petugas
Tingkat kepatuhan hand hygiene petugas kesehatan bulan Januari tahun 2022

Trend kepatuhan Hand Hygiene bulan Januari tahun


2022 di RS Citama
100
95
90
85
80
75
70 Series1
65
60
55
50
er as
a ak lin D m pi et
o kt w an Ra UG r iu era arg
D De ap to ot t
p an ora Fisi
na at
r
La
b
ra
at r aw
r aw Pe
Pe

1. Perawat : tingkat kepatuhan bulan Januari tahun 2022 sebesar 85 % , total sampel
untuk mengukur tingkat kepatuhan pada perawat adalah 147 opportunity momen hand
hygiene.

2
2. Dokter : tingkat kepatuhan bulan Januari tahun 2022 sebesar 84.8 % , total sampel
opportunity untuk mengukur tingkat kepatuhan pada dokter 20 opportunity momen hand
hygiene.
3. Petugas kesehatan lain : tingkat kepatuhan bulan Januari tahun 2022 yaitu 85 % , total
sampel untuk mengukur tingkat kepatuhan pada petugas kesehatan lain adalah 33
opportunity moment hand hygiene.
E. Survey kepatuhan hand hygiene berdasarkan 5 moment kepatuhan kebersihan tangan
kepatuhan hand hygiene petugas kesehatan berdasarkan 5 moment adalah :

Kepatuhan 5 moment kebersihan tangan bulan


januari di Rs citama tahun 2022
100
90
80 dokter
70 perawat
Nakes lainya
60
50
40
30
20
10
M.1 M.2 M.3 M.4 M.5

1. kepatuhan terhadap moment 1 ( sebelum kontak dengan pasien ) 80.1 %


2. kepatuhan terhadap moment 2 sebelum tindakan aseptic) 83,6 %
3. kepatuhan terhadap moment 3 ( sesudah menyentuh cairan tubuh pasien ) 87 %
4. kepatuhan terhadap moment 4 ( sesudah menyentuh pasien ) 86 %
5. kepatuhan terhadap moment 5 ( sesudah menyentuh lingkungan pasien ) : 85 % (

F. Laporan sosialisasi hand hygiene kepada keluarga/ pasien di rawat inap


Hasil survey terhadap pelaksanaan sosialisasi hand hygiene kepada pasien rawat inap rumah
sakit citama pada bulan Januari tahun 2022 , bahwa 100 % pasien dan keluarga sudah
mendapat sosialisasi tentang hand hygiene, sampel pengukuran di lakukan pada pasien yang
di rawat .

3
G. Hasil monitoring

No Unit Temuan Analisa Tindak lanjut


1 Monitoring di 1. Peralatan kurang bersih 1. Ketidakpatuhan petugas 1. Berkoordinasi dengan Ku gizi
unit gizi 2. Perendam alat makan air tidak 2. Pemanas air tidak 2. Berkoordinasi dengan Ku gizi
panas mencukupi dan UPSRS untuk set air
3. Ruang masak panas sehingga 3. Kurang blower panas
saat memasak pintu di buka 4. tidak di lakukan face 3. Berkoordinasi dengan Ku unit
4. Terdapat semut kontrol dan operasional untuk
5. Hasil swab alat terdapat kuman 5. Air perendaman alat perbaikan fasilitas
di alat sendok dan garpu tidak panas 4. Berkoordinasi dengan kesling
6. Bak pencucin alat masakan di 6. Bak terlalu kecil untuk di tindak lanjuti
ruang pengelola makanan kecil, sehingga menyebab air 5. Perbaikan alat pemanas air
sehingga lantai sering becek dan jatuh dan lantai licin 1. Akan di buat box container
licin untuk perendaman alat
makan
2 Monitoring di 1. linen yang di kirim ke unit tidak 1. saat perhitungan linen 1. Koordinasi dengan pihak ke 3
unit Loundri semua di bungkus dengan tidak di bungkus kembali untuk pembungkusan linen
( linen ) plastik , karena plastik sesuai warna dan jenis linen
pembungkus di sobek agar petugas tidak mesobek
oleh petugas plastik
3 Monitoring di 1. Ruangan bersih dan rapi 1. Jenazah langsung di 1. tetap melakukan kontroling di
kamar jenazah 2. Tidak ada jenazah yang di bawa oleh keluarga ke kamar jenazah
lakukan di pemulasaran jenazah rumah

4
3. Ada 12 total jenazah yang hanya
transit di kamar jenazah selama
bulan januari

4 Monitoring di 1. Alat untuk mengukur kecepatan 1. Belum di lakukan 1. Berkoordinasi dengan bagian
ruang Isolasi udara di ruang isolasi belum ada ( pembelanjaan UPSRS
alat vaneometer) 2. Ruangan kurang 2. Berkoordinasi dengan
2. Kelembapan ruangan 72 % pencahayaan , warna cat operasional untuk di lakukan
3. suhu ruangan 26 ˚C kurang terang pengecatan warna yang terang
4. Pintu ruang isolasi sering terbuka 3. Ruangan kurang 3. Edukasi petugas tentang
5. Keluarga pasien tidak di lakukan pencahayaan , warna cat penggunaan ruang isolasi dan
edukasi untuk menutup pintu kurang terang edukasi ke pasien dan
6. Terdapat serangga rongo-rongo 4. Kurang edukasi petugas keluarga
di kamar mandi yaitu di ruang ke keluarga pasien dan 4. Di lalukan penyedotan safety
1103 petugas tidak menutup tank untuk mengurangi
kembali pintu serangga
5. Kurang edukasi
6. Fuldrain yang kotor ,
safety tank sudah penuh
shingga tempat
bersarang serangga
5 Monitoring 1. alat yang di re use tidak bisa 1. Tidak ada alat sterilisasi 1. Tidak melakuak re use alat
Dekontaminasi menampilkan indikator steril plasma yang masuk ke pembuluh
peralatan karena tidak ada alat sterilisator 2. Petugas tidak darah dan mukosa , hanya me
plasma memahami alat yang di re use alat yang di gunakan di

5
2. suction curate masih di temukan re use permukaan
di re use 3. Petugas tidak 2. Memberikan edukasi
3. selang suction masih di temukan memahami alat yang di
di re use re use
4. Unit kerja yang mengirim alat 4. Kurang edukasi dari staf
yang di re use belum CSSD
menyerahkan formulir pengiriman 5. tidak ada alat steril
alat plasma
5. Penggunaan LMA yang di re use
tidak ada indikator steril dan
tidak ada kode warna
penggunaan
6 Monitoring 1. Masih ada benda tajam di uang di 1. Petugas tidak patuh 1. Memberikan edukasi ke
benda tajam tempat sampah infeksius 2. Edukasi petugas kurang petugas langsung saat di
2. Petugas melakukan recaping lapangan

7 Monitoring 1. Di ruang rawat inap sampah 1. Petugas tidak patuh 1. Memberikan edukasi
limbah infeksius di tempatkan di non 2. kurang edukasi
infeksius , infeksius
non infeksius 2. Limbah cair langsung di letakan
dan limbah di TPS B3
cair

8 monitoring di 1. Anteroom di ruang laboratorium 1. Belum di lakukan 1. berkoordinasi dengan ketua


unit belum tersedia pembelanjaan karena komite PPI dan operasional

6
laboratorium 2. Bio safety cabinet belum ada alat mahal untuk di teruskan ke direktur
3. Laminari air flow belum ada

9 Monitoring 1. Tidak ada karyawan tertusuk 1. Tidak memakai APD 1. Melakukan edukasi ke petugas
kesehatan benda tajam lengkap sehingga cairan tentang penggunaan APD
petugas 2. Tidak ada karyawan yang tubuh terkena ke tangan
terpapar covid 19 petugas
3. Karyawan terpajan cairan tubuh
10 Monitoring 1. Pasien TBC paru bercampur 1. Skrining tidak tepat 1. Memindah pasien ke ruangan
Penempatan dengan pasien non air bone dengan kasus tranmisi airbone
pasien
11 Monitoring 1. Petugas membawa obat tidak 1. kurang edukasi 1. lakukan edukasi
praktik menggunakan bak instrument 2. Fasilitas tidak lengkap 2. Melengkapi fasilitas
menyuntik
yang aman
12 Penerapan 1. Penerapan bundles Pre operasi 1. Kurang edukasi petugas 1. Berikan edukasi
bundles HAis 100 % 2. Penerapan Bundles 2. Berikan pelatihan tentang
2. Penerapan bundles intra operasi Plebitis yaitu tindakan pemasangan infus
100 % saat antiseptic kulit yang
3. Penerapan bunldes Post operasi tidak tepat
100 % 3. Keterampilan petugas
4. Penerapan bundles ISK 85 % masih kurang
5. Penerapan bundles Plebitis 4. Kurang edukasi
masih kurang 80 % petugaske pasien dan
6. Penerapan bundles maintenance keluarga untuk

7
infus masih kurang memelhar tetesan infus
dan kebersihan area
infusan
13 Monitoring di 1. Ruang isolasi 1103 terdapat 1. Fuldrain kotor 1. Untuk fuldrain berkoordinasi
ruang rawat serangga rongo-rongo 2. Fuldrain kotor dengan UPSRS
inap dewasa 2. 1801 kamar mandi pasien Bau 3. Petugas tidak patuh 2. IPCLN di ruang rawat inap
3. Petugas mengganti linen , linen 4. Kurang edukasi petugas Dewasa melakuka edukasi
kotor di letakan di lantai kepatuhan PPI ke staf setiap
4. Pemilahan sampah salah brefing
infeksius di tempatkan di non
infeksius
14 Monitoring di 1. Petugas mengganti linen , linen 1. Kurang edukasi oleh 1. IPCLN di ruang rawat inap
ruang rawat kotor di letakan di lantai IPCLN dan tidak di melakukan refres tentang
inap Anak 2. Benda tajam di buang di tempat lakukan refres tentang 5 kepatuhan PPI dan 5 moment
sampah infeksius moment kebersihan kebersihan tangan
3. Petugas tidak melakukan 5 tangan
moment cuci tangan

15 Monitoring 1. Ruang isolasi kotor tidak di 1. Kurang kontroling oleh 1. IPCLN UGD Melakukan
UGD bersihkan IPCLN edukasi ke petugas tentang 5R
2. Gorden UGD terpasang masih 2. Belum semua dari bahan 2. Berkoordinasi dengan ketua
terbuat dari bahan kain bukan PPC PPI untuk di buat alur
dari bahan PPC 3. Tidak di lakukan 5 R pemeriksaan PCR
3. lemari Ugd kotor , belum di cat oleh petugas
4. Alur pemeriksaan pasien swab 4. Belum ada alur yang

8
PCR di poli umum masih jelas
melewati ruang tunggu pasien
yang lain
16 Monitoring di 1. Masker petugas N95 yang sudah 1. Dokter spesialis tidak di 1. IPCLN kamar bedah dan IPCN
kamar bedah di gunakan di letakan di atas lakukan edukasi melakukan edukasi ke dokter
lemari ( punya dokter spesialis ) 2. Plafon berjamur karena 2. Ketua komite melakukan
2. Plafon toilet pasien berjamur ada kebocoran di lantai 2 teguran ke dokter spesailis
3. Pintu kamar operasi saat 3. Petugas tidak menutup 3. Berkoordinasi dengan UPSRS
tindakan terbuka kembali pintu untuk perbaikan fasilitas yang
4. wastafel Ok belum terbuat dari berjamur
bahan stenlis , bewarna kuning ,
masih terdapat nat
17 Monitoring 1. Petugas saat makan dan minum 1. Petugas kurang 1. Pelatihan APD
penggunaan masih menarik masker ke dagu memahami
APD dan tidak melakukan cuci tangan
saat melepas masker
2. Petugas menulis menggunakan
sarung tangan
3. Petugas lab memakai masker
tidak tepat
4. APD ( topi , masker ) kotor tidak
langsung di buang di tempat
sampah ( bererakan di atas lantai
)
18 Monitoring 1. Penempatan linen untuk di ruang 1. karena tidak ada lemari 1. Perbaikan fasilitas

9
fasilitas ICU masih di lantai penyimpanan berkoordinasi dengan Kepala
2. Plafon VIP 3202 berjamur 2. Ruangan lembab unit terkait dan UPSRS
3. Spoelhok di ICU tidak berfungsi
dengan baik
4. Plafon di ruang 1404, 1305, 1301
dan 1801 berjamur
5. plafon kamar mandi di ruang OK
untuk pasien berjamur
6. Pembersihan botol Handrub tidak
di sikat sehingga terdapat
gumpalan bekas handrub yang
lama
7. Bangku di ruang tunggu
fisioterapi sudah sobek- sobek
8. sarung tempat tidur di 1601
sobek
9. Bangku depan admission yang di
gunakan oleh pasien terbuat dari
bahan kain , tidak pernah di
vacuum
10. lorong VIP kebidanan tembok
lembab
19 Monitoring 1. Ditemukan kucing di lingkungan 1. Akses masuk ke 1. Untuk perbaikan berkoordinasi
kebersihan rumah sakit lingkungan rumah sakit dengan kesling sebagai
dan 2. Petugas CS membersihkan mudah penanggung jawab kebersihan

10
lingkungan ruangan atau unit kerja tidak 2. Kurang kontroling oleh kan lingkungan rumah sakit
sampai kolong bawah tempat penanggung jawab CS
tidur
3. Di di ruang Gizi terdapat debu
dan lawa- lawa , belum ada jdwal
untuk pembersihan lawa-lawa
4. General cleaning setiap unit kerja
belum terlaksana
5. Bangku depan admission masih
terbuat dari bahan kain , tidak
pernah di vakum

20 Hasil 1. Wastafel kotor 1. Pembersihan kurang 1. Ka Unit berkoordinasi dengan


Monitoring 2. tempat tissue tidak terisi 2. Despenser tissue tidak bagian operasional
Fasilitas terisi karena konci
kebersihan dispenser hilang
tangan

11
H. Penutup
Demikian laporan surveilans bulanan IPCN Rumah Sakit Citama ini saya laporkan, semoga
dapat menjadi data dasar yang bermanfaat untuk memetakan permasalahan terkait pelayanan
di rumah sakit citama sehingga bisa menjadi dasar pembuatan program mutu dan pelayanan
kepada pasien .

Bogor , 03 Februari 2022

IPCN /serketaris PPI ketua Tim PPI RS

Asni Mahini S.Kep Dr.Christian Bernard Palit

12

Anda mungkin juga menyukai