I. PENDAHULUAN
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia yang disebut sebagai sampah medis
adalah berbagai jenis buangan yang dihasilkan rumah sakit dan unit-unit pelayanan
kesehatan yang dapat membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehataan bagi
manusia, yakni pasien maupun masyarakat.
Sampah medis merupakan sampah hasil limbah dari aktivitas suatu rumah sakit, klinik,
atau unit pelayanan kesehatan yang membahayakan dan dapat menimbulkan gangguan
kesehatan bagi masyarakat, pengunjung, dan petugas yang menanganinya. Sampah jenis ini
berpotensi besar menjadi sumber penyakit dan pencemaran lingkungan tingkat tinggi
karena sifat biologis yang dimiliki. Jenis sampah medis dapat berupa limbah benda tajam,
infeksius, jaringan tubuh, dan limbah plastik. Berbagai sampah ini biasanya bersumber dari
pelayanan medis, perawatan gigi, farmasi atau yang sejenisnya. Termasuk juga limbah
yang dihasilkan rumah sakit saat melakukan pengobatan, perawatan, atau penelitian.
Rumah sakit menghasilkan sampah medis dalam jumlah yang besar, beberapa diantaranya
membahayakan kesehatan dilingkungannya. Pembuangan limbah yang jumlahnya cukup
besar ini paling baik jika dilakukan dengan memilah-milah limbah kedalam kategori untuk
masing-masing jenis-jenis kategori diterapkan cara pembuangan limbah yang berbeda.
Prinsip umum pembuangan limbah rumah sakit adalah sejauh mungkin menghindari resiko
kontaminasi.
B. Tujuan Khusus
- Sarana penunjang pembuangan benda tajam dan jarum terpenuhi
- Komitmen semua pihak untuk membuang benda tajam dan jarum ditempat yang
disediakan pihak RSU Bunda Mulia.
Dalam pengangkutan safety box dilakukan oleh petugas yang terlibat ke tempat
pembuangan sampah sementara.
Pembuangan
RSU Bunda Mulia bekerjasama dengan PT. Arah untuk pembuangan benda tajam dan
jarum dengan cara insenerator.
VI. SASARAN
Pembuangan benda tajam dan jarum termonitor dengan pelaksanaan 80 – 90 %
TAHUN 2017
NO. KEGIATAN Ja Ap Jun Ags Ok No
Feb Mar Mei Juli Sep Des
n r i t t v
1. Monitoring
pembuangan benda √ √
tajam dan jarum
2. Evaluasi pelaksanaan √
program dan laporan
Kisaran, ………………………
I. PROSES EVALUASI
Pelaksanaan evaluasi kegiatan dilakukan dengan cara tanya jawab dilanjutkan observasi.
Indikator yang terisi setiap bulan pada tahun 2016 dijumlahkan jawaban Ya dibagi total
ruangan (Ya dan Tidak) hasilnya dikali 100 %.
Semua jumlah persentase indikator dijumlahkan dan dibagi seluruh indikator (sudah
dikalikan 100 %) hasilnya dikali 100 %.
Nilai : - kurang baik : < 60
- cukup baik : 61 – 86
- baik : 87 – 100
Dari hasil monitoring pembuangan limbah yang dilakukan pada Januari – Juni tahun 2016
terlihat bahwa hampir semua ruangan sudah melakukan penanganan limbah benda tajam
dengan benar, hal ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Petugas masih menutup jarum suntik bekas pakai.
Dari no. 1, didapat nilai 75 %, petugas sebagian besar sudah mengerti bahwa jarum
suntik harus langsung dimasukan ke kontainer benda tajam atau bila menutup jarum
suntik harus menggunakan teknik satu tangan.
2. Petugas tidak memberikan benda tajam habis pakai kepada orang lain.
Dari no. 2, didapat nilai 92 %, didapat informasi bahwa jarum suntik langsung dibuang
atau diletakan dalam bengkok.
3. Petugas bila memberikan benda tajam ke orang lain masih belum menggunakan
kontainer / bengkok.
Dari no. 3 didapat nilai 83 %, petugas sebagian besar sudah mengerti bahwa benda
tajam tidak boleh diberikan ke orang lain tanpa menggunakan kontainer / bengkok.
4. Limbah benda tajam belum semua dimasukkan ke dalam tempat khusus (tahan tusuk
dan tahan air).
Dari no. 4 didapat nilai 83 %, benda tajam masih ada yang dimasukkan ke dalam kotak
sampah infeksius dan non infeksius.
5. Kotak limbah benda tajam jika ¾ penuh belum dibuang ke tempat penyimpanan
sampah sementara.
Dari no. 5 didapat nilai 83 %, kontainer benda tajam ada yang sampai penuh belum
dibuang.
TINDAKLANJUT
Dari hasil monitoring pembuangan limbah didapatkan bahwa penanganan limbah benda
tajam di RSU Bunda Mulia sudah baik dengan persentase 83 %, namun harus tetap
disosialisasikan cara menyuntik yang aman untuk menghindari tertusuk pajanan.
Dari hasil monitoring pembuangan limbah yang dilakukan pada Juli – Desember tahun
2016 terlihat bahwa hampir semua ruangan sudah melakukan penanganan limbah benda
tajam dengan benar, hal ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Petugas masih menutup jarum suntik bekas pakai.
Dari no. 1, didapat nilai 83 %, petugas sebagian besar sudah mengerti bahwa jarum
suntik harus langsung dimasukan ke kontainer benda tajam atau bila menutup jarum
suntik harus menggunakan teknik satu tangan.
2. Petugas tidak memberikan benda tajam habis pakai kepada orang lain.
Dari no. 2, didapat nilai 83 %, didapat informasi bahwa jarum suntik langsung dibuang
atau diletakan dalam bengkok.
3. Petugas bila memberikan benda tajam ke orang lain masih belum menggunakan
kontainer / bengkok.
Dari no. 3 didapat nilai 83 %, petugas sebagian besar sudah mengerti bahwa benda
tajam tidak boleh diberikan ke orang lain tanpa menggunakan kontainer / bengkok.
4. Limbah benda tajam belum semua dimasukkan ke dalam tempat khusus (tahan tusuk
dan tahan air).
Dari no. 4 didapat nilai 92 %, benda tajam masih ada yang dimasukkan ke dalam kotak
sampah infeksius dan non infeksius.
5. Kotak limbah benda tajam jika ¾ penuh belum dibuang ke tempat penyimpanan
sampah sementara.
Dari no. 5 didapat nilai 83 %, kontainer benda tajam ada yang sampai penuh belum
dibuang.
TINDAKLANJUT
Dari hasil monitoring pembuangan limbah didapatkan bahwa penanganan limbah benda
tajam di RSU Bunda Mulia sudah baik dengan persentase 84,8 %, namun harus tetap
disosialisasikan cara menyuntik yang aman untuk menghindari tertusuk pajanan.
Panitia PPI
…………………………………