Anda di halaman 1dari 50

AUDIT

PENGENDALIAN LINGKUNGAN
RUMAH SAKIT

Disampaikan pada acara


Kursus Lanjut PPI
Hotel Pomelotel
Jakarta , 7 - 9 Juni 2017

Oleh :
PERDALIN
POKOK BAHASAN
 PENDAHULUAN
 TUJUAN PEMBELAJARAN
 DASAR HUKUM
 PENGERTIAN
 TUJUAN DAN MANFAAT AUDIT LINGKUNGAN
 SYARAT YANG DIPERLUKAN
 KARAKTERISTIK AUDITOR
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Diharapkan Setelah mengikuti sesi ini peserta latih
memahami cara melakukan audit pencegahan dan
pengendalian infeksi di RS secara umum dan khususnya
Audit pengendalian lingkungan Rumah Sakit dengan
baik dan benar
PENDAHULUAN
 Pengendalian lingkungan Rumah Sakit merupakan salah satu aspek dalam
pencegahan PPIRS.
 Lingkungan Rumah Sakit  menimbulkan transmisi penyakit infeksi yang
di dapat di Rumah Sakit, terutama pasien dengan immunocompromised
harus lebih di waspadai karena dapat menimbulkan beberapa penyakit
seperti Infeksi Saluran pernapasan Aspergillus, Legionella,
Mycobacterium TB,Varicella Zozter,Virus Hepatitis B, HIV
 RS mengendalikan lingkungan seperti ruang bangunan,alur, tata udara,
kualitas air, kebersihan, saluran limbah ,limbah dll
 RS memiliki SPO, Edukasi secara rutin
 Memastikan semua berjalan dengan baik Audit secara rutin
PENDAHULUAN

 Audit lingkungan merupakan dokumen untuk melihat realisasi pelaksanaan


SPO, Reuse, dan Recycle limbah serta EARLY WARNING SYSTEM,
Jaminan upaya penghidaran kerusakan lingkungan, perbaikan penggunaan
sumber daya, lewat penghematan bahan, meminimalisasi limbah, dan
kemungkinan penambahan sumber daya dari recycling

 Audit pengendalian lingkungan di RS penting untuk dilakukan karena


merupakan salah satu bagian dari kewaspadaan standar
yang merupakan program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Rumah Sakit
PENDAHULUAN

 Audit pengendalian lingkungan bertujuan


meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
secara komprehensif dan menyeluruh.
 Audit pengendalian lingkungan tidak hanya pada
pengamatan, namun berlanjut pada intervensi /upaya
perbaikan dan evaluasi keberhasilan
DASAR HUKUM
 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 42 Tahun 1994
tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Audit Lingkungan
 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 31 Tahun 2001
tentang Audit Lingkungan yang diwajibkan
 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 382/Menkes/SK/III/2011 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit dan Fasilitas
kesehatan lainnya
 NHS, Risk Assesment for the prevention and controle of healthcare
associated infection guidance 2008
 CDC, guideline for Enviroment, 2008
 Panduan Akreditasi KARS 2012/JCI
STANDAR AKREDITASI PPI TENTANG
LINGKUNGAN TERDAPAT PADA :

 Std 5.1  Seluruh area pasien, staf, dan pengunjung


rumah sakit dimasukan dalam program PPI
 Std 7.1  CSSD dan Laundry
 Std 7.2  Rumah Sakit menurunkan angka infeksi
dengan pembuangan sampah yang tepat
 Std 7.3  Rumah Sakit mempunyai kebijakan dan
prosedur pembuangan benda tajam dan jarum
STANDAR AKREDITASI PPI TENTANG LINGKUNGAN TERDAPAT PADA :

 Std 7.4  Rumah Sakit mengfurangi risiko infeksi di fasilitas yang terkait
dengan kegiatan pelayanan makanan dan pengendalian mekanik dan
permesinan
 Std 7.5  Rumah Sakit mengurangi risiko infeksi di fasilitas
selama demolisi / pembongkaran pembangunan dan renovasi
 Std 8  Prosedur Isolasi
 Std 9  Teknik pengamanan dan Hand Hygiene dan disinfeksi
permukaan
St 7.1  RS menurunkan risiko infeksi dengan menjamin
pembersihan peralatan dan sterilisasi yg memedai serta
manajemen laundry dan linen yang benar
Kewaspadaan Standart

Ditujukan kepada semua pasien tanpa


Mempertimbangkan infeksi atau non infeksi harus diterapkan
standard precaution meliputi :
1. Kebersihan tangan,
2. Penggunaan APD
3. Peralatan perawatan pasien,
4. Pengendalian lingkungan ,
5. Penanganan limbah,
6. Penanganan linen,
7. Kesehatan karyawan
8. Penempatan pasien
9. Hygiene respirasi/Etika batuk
10. Praktek menyuntik yang aman
11
11. Praktek pencegahan untuk prosedur lumbal punksi
PENGERTIAN

 AUDIT :
 Memeriksa/mencek penerapan praktek sesuai standar
 Menilai kondisi sebenarnya dengan membandingkan
terhadap kebijakan tertulis (dokumen SPO dan IK)
 Proses PDSA (Plan-Do-Study-Action)
PENGERTIAN
 AUDIT LINGKUNGAN
KEPMENNEG LH NOMOR; 42/men-LH/11/1994  Suatu alat
manajemen yang meliputi evaluasi secara sistimatik, terdokumentasi,
periodic dan objektif tentang bagaimana suatu kinerja organisasi, system
manajemen dan peralatan, dengan tujuan untuk memfasilitasi control
terhadap upaya pengendalian dampak lingkungan dan kajian terhadap
kegiatan pentaatan terhadap peraturan pengelolaan lingkungan.
TUJUAN DAN MANFAAT
AUDIT LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

 TUJUAN
 Untuk mengetahui tingkat ketidakpatuhan penanggung jawab Rumah Sakit
terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan lingkungan
Rumah Sakit
 Memberikan uraian tentang penyebab terjadinya ketidak patuhan, termasuk
apabila ada pelanggaran dan atau ketidak tepatan penerapan kebijaksanaan di
bidang lingkungan Rumah Sakit
 Memberikan rekomendasi atas temuan-temuan pelaksanaan audit
TUJUAN DAN MANFAAT
AUDIT LINGKUNGAN
 MANFAAT
 Mengidentifikasi risiko lingkungan yang disebabkan oleh aktifitas Rumah
Sakit
 Menjadi dasar bagi pelaksanaan kebijaksanaan pengelolaan atau upaya
penyempurnaan rencana yang ada
 Menghindari kerugian finansial seperti penutupan/ pemberhentian Rumah
Sakit atau pembatasan oleh pemerintah atau publikasi yang merugikan akibat
pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang kurang baik
 Mencegah tekanan sanksi hukum terhadap Rumah Sakit atau terhadap
pimpinannya berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku
 Membantu perbaiki sistem dengan melakukan perubahan  tanpa mencari
kesalahan individual
 Sebagai alat untuk assesmen risiko perencanaan (Strategic Planning) dan
RCA (Root Couse Analysis)
SYARAT YANG DIPERLUKAN

 Tim Audit yang kompeten


 Perencanaan yang baik
 Monitoring dan evaluasi yang cermat
 Pelaporan yang objektif  identifikasi masalah yang
perlu perbaikan
KARAKTERISTIK AUDITOR

 Berdiri Sendiri  Auditor harus berdiri sendiri dari aktifitas yang


mereka Audit
 Objektif  Auditor harus adil dan memberikan kesimpulan yang
jujur tidak memihak dan lengkap yang didasarkan atas
penemuan audit
 Berpengalaman  Auditor harus mempunyai kombinasi yang sesuai
dari pengetahuan, keterampilan dan pengalaman
untuk melaksanakan audit
 Berkualifikasi  Auditor harus memiliki kualifikasi yang sesuai
dengan karakteristik audit yang akan dilaksanakan
ALAT UKUR MANAJEMEN RISIKO
1. Tentukan objektif
2. Identifikasi masalah
3. Analisis masalah / risiko
4. Mengatasi risiko
5. Rekomendasi dan saran
SISTEM AUDIT
 Tim : wakil dari aspek yang akan di audit
◦ Unit Mutu/KP, PPI-RS, IPCN, IPCLN, Bid
Keperawatan
◦ Unit Sanitasi Lingkungan, Inst Pusat Sterilisasi, Inst
Penunjang Sarana, Bag Teknik (sesuai sasaran audit)
 Dasar : pemahaman menyeluruh bahwa audit semata-
mata untuk perbaikan
 Sifat : konsisten, objektif, anonim, tidak untuk mencari
kesalahan
PENGENDALIAN LINGKUNGAN

 Berdasarkan Standar Akreditasi Rumah Sakit dari KARS Pencegahan dan


Pengendalian Infeksi merupakan Bab yang penting yaitu Bab 2 di dalam
kelompok standar menejemen rumah sakit
 Bab 2 PPI terdiri dari 11 Standar dan 83 Elemen Penilaian
 Di dalam penilaian bila Nilai ≥ 80 % terpenuhi skor 10
20 – 78 % terpenuhi sebagaian skor 5
≤ 20 % skor 0
 Pengendalian lingkungan salah satu dari program pencegahan dan
pengendalian infeksi Rumah Sakit terkait dengan ruang bangunan, kualitas
udara, kualitas air, limbah, kebersihan dan lainnya
MENETAPKAN KERANGKA WAKTU

SASARAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9
AUDIT

Bangunan

Lingkungan

Limbah

Benda Tajam
Dll
Std. 5.1  Seluruh area pasien, staf, dan
pengunjung rumah sakit dimasukan dalam program
PPI

 Area Pasien
 Pembersihan permukaan lingkungan (tempat tidur, meja pasien, monitor, slang
oksigen, humidifier)
 Dinding permukaan harus rata dan berwarna terang
 Jaringan Instalasi memenuhi syarat teknis kesehatan agara aman dan nyaman,
mudah dibersihkan
 Tersedia system ventilasi yang menjamin pertukatran udara yang memadai
Area petugas
Informasi : leaflet, banner, poster

Area Pengunjung
Informasi : leaflet, banner, poster
Penyuluhan
RUANGAN dgn RISIKO TINGGI

• Ventilasi dgn AC tersendiri dilengkapi filter bakteri, utk r. operasi terpisah


dgn ruangan lain (Tidak dibenarkan terdapat hubungan langsung dengan
udara luar, harus dibuat ruang antara)
• Aliran udara bersih masuk ke dalam kamar operasi dari atas kebawah,
khusus untuk ruang bedah ortopedi atau transplantasi organ harus
menggunakan pengaturan udara UCA (Ultra Clean Air) system
• Untuk melihat ke ruang operasi perlu dipasang jendela kaca mati
• Hubungan ke ruang bersih dari bagian cleaning cukup dgn loket yg dapat
dibuka tutup
PENCAHAYAAN
NO RUANGAN INTENSITAS CAHAYA (LUX) KETERANGAN

1. RUANG PASIEN
- Saat tidur Maksimal 50 Warna cahaya sedang
- Saat tdk tidur 100 – 200

2. R. Operasi, anestesi, 300 – 500


pemulihan

3 Meja operasi 10.000 – 20.000 Warna cahaya sejuk atau


sedang tanpa bayangan

3. Endoscopy, Lab 75 – 100

4. Sinar X Minimal 60
5. Tangga,koridor, adm Minimal 100 Malam hari

25 6. R.alat, Dapur, Farmasi Minimal 200


PENGHAWAAN/VENTILASI
NO RUANGAN SUHU (o C ) KELEMBABAN (%) TEKANAN

1. Operasi 19 – 24 45 – 60 Positif
2. Bersalin 24 – 26 45 – 60 Positif
3 Perawatan 22 - 24 45 - 60 Seimbang
4 Observasi bayi 21 - 24 45 - 60 Seimbang

3. Laboratorium 22 – 26 35 – 60 Negatif

4. Radiologi 22 – 26 45 – 60 Seimbang
5. ICU 22 – 23 35 – 60 Positif
Negatif unt isolasi Px

6. Administrasi 21 – 24 35 – 60 Seimbang

7. Sterilisasi 22 – 30 35 – 60 Negatif
26
9. Luka Bakar 24 – 26 35 – 60 Positif
PENATAAN/PERAWATAN RUANGAN
Sarana kebersihan Tangan :
 Tersedia Alkohol Handrub di tempat yang mudah diraih (Di depan Pintu
kamar, TT, Ruang/meja tindakan)
 Wastafel (1 : 6 TT dan High care 1 : 1TT)
Furniture
 Dibersihkan secara rutin setiap hari, khusus tempat tidur pasien gunakan
disinfektan
Ficture & Fitting
 Peralatan yang menetap di dinding hendaknya di disain sedemikian rupa
sehingga mudah dibersihkan
Gorden
 Tidak menyentuh lantai
 Dicuci secara periodik 1-3 bulan sekali
Indeks Angka Kuman Menurut Fungsi Ruangan
NO RUANGAN KONSENTRASI MAKS
MIKRO ORGANISME
PERMETER KUBIK UDARA (CFU /M3 )
1. OPERASI 10
2. BERSALIN 200
3. Pemulihan/Perawatan 200 – 500
4. Observasi & Perawatan bayi , 200
5. ICU 200-500
6. Kamar Jenazah 200
7. Penginderaan 200 – 500
8. Laboratorium, Radiologi 200
9. Sterilisasi 200 - 500
10. Dapur 200
11. Gawat Darurat, R. luka bakar

28
PENYEHATAN AIR
UPAYA PENYEHATAN AIR
Pemilihan sumber air harus mempertimbangkan:
•Kualitasnya (phisik, kimiawi,biologi)
•Kontinuitas
•Kuantitas

 KUALITAS/MUTU AIR ADALAH ISTILAH YANG DIGUNAKAN UNTUK MENJELASKAN


KARAKTERISTIK FISIK, KIMIAWI , DAN BAKTERIOLOGIS → DIHUBUNGKAN DENGAN
FUNGSINYA UNTUK KEPERLUAN FASILITAS KESEHATAN (UNTUK MINUM, MANDI,
PENCUCIAN, PEMBERSIHAN DLL.)

Batasi kontaminasi air atau sumber air.


Bersihkan dan disinfeksi sink, penampungan air
Evaluasi untuk kemungkinan sumber air terkontaminasi
Hindari penempatan dekorasi air mancur dan kolam ikan di area perawatan pasien
CSSD
1. Alur pemrosesan alat bekas pakai
2. Lokasi pencucian, perendaman, pelipatan,
3. pengepakan, ruang sterilisasi, ruang penyimpanan,
4. ruang distribusi.
5. Pintu masuk dan keluar dibedakan
6. Ruang penyimpanan harus ada ukuran kelembaban
dan temperatur/ HVAC
St 7.2 Rumah Sakit menurunkan angka infeksi
dengan pembuangan sampah yang tepat
Jenis limbah

 Limbah padat
Infeksius
Non infeksius
 Limbah cair
Infeksius
Non infeksius

 Limbah benda tajam


Penanganan Tumpahan Darah

I. Small Blood Spill


 Harus segera dibersihkan
 Gunakan paper towel (tissue)
 Bersihkan area yang terkena tumpahan dengan desinfektan
(chlorine 1000-ppm)
 Tetesan atau noda darah/cairan tubuh yg sedikit dapat dilap
dg kain basah atau paper towel, atau dapat jg menggunakan
alkohol wipe
II. Large Blood Spill

1. Di area basah
 Gunakan APD
 Area yg terkena tumpahan darah disiram dengan air dan
detergent
 Jika kemungkinan kontak dg permukaan tsb, area harus
didesinfeksi dgn desinfektan (Chlorine 1000ppm)

2.Di area Kering


 Segera bersihkan
 Gunakan APD
 Tutup tumpahan darah dengan tissue atau bahan yang
menyerap
 Lakukan disinfeksi dengan desinfektan (Chlorine 1000 ppm)
 Kemudian area yang terkena tumpahan dipel ( dibersihkan)
Penanganan limbah cair
✪ Cairan tubuh
☛ Secreta
ke dalam wastafel/zink
☛ Sisa Cairan Infus
Ke dalam Wastafel/zink
☛ Sisa obat cair
kedalam wastafel/zink
☛ Feces dan urine
ke dalam closet
lalu gelontor dengan banyak air/ air yang mengalir, hindari
cipratan dengan menggunakan jarak yang aman
Unit Pengolahan limbah cair :

1. Waste Waste Stabilization Pund Systim (Kolam stabisasi air limbah )


2. Oxidation Dicth Treatment systim ( Kolam oksidasi air limbah )
3. Anaerobic filter treatment systim ( melalui proses pembusukan anaerob )
4. Septik tank ( paling sederhana )
St 7.3 Rumah sakit mempunyai kebijakan dan prosedur
pembuangan benda tajam dan jarum
 Tersedia Wadah yang tidak mudah tembus oleh benda tajam / tusukan ( jerigen bekas,
kardus yang tahan benda tajam) dan tertutup berlabel biohazard yang kuning

 Tahan bocor dan tahan tusukan

 Harus mempunyai pegangan yang dapat dijinjing dengan satu tangan

 Mempunyai penutup yang tidak bisa dibuka kembali

 Ditutup dan diganti setelah teris 2/3 bagian limbah


Penanganan pecahan/benda tajam

 Gunakan sarung tangan tebal


 Gunakan kertas koran untuk mengumpulkan pecahan
benda tajam tersebut, kemudian bungkus dengan kertas
 Masukkan dalam kontainer tahan tusukan beri label
Contoh pengelolaan jarum
setelah dipakai
 Jangan memasukan kembali jarum bekas
suntikan dengan dua tangan
x
 Jangan mematahkan jarum yg telah dipakai

 Segera buang jarum/ needle ke dalam wadah


yg telah ditentukan dan dibuang oleh
sipemakai
St 7.4 Rumah sakit mengurangi risiko infeksi di fasilitas yang terkait
dengan kegiatan pelayanan makanan dan pengendalian
,mekanik dan permesinan

• Pintu penerimaan dan pendistrtibusian harus terpisah


• Cheeler untuk sayuran dan lauk/ikan terpisah
• Ada tempat penyimpanan makanan kering
• Pencucian alat dan sayuran terpisah
• Ada tempat persiapan, pemrosesan dan pemorsian
• Ada APD, fasilitas hand hygiene
• Pemeliharaan alat/mesin secara berkala
• Ada tanda/penamaan yang jelas
St 7.5 Rumah sakit mengurangi risiko infeksi di fasilitas selama
demolisi/pembongkaran, pembangunan dan renovasi

• Tim PPI harus terlibat dalam pembongkaran, pembangunan dan


renovasi bangunan
• Saat renovasi, lokasi harus betul betul tertutup/ ada penyekat agar
debu tidak mengotori daerah sekitar
• Lakukan pemeriksaan kualitas udara pada saat ruangan akan di
pergunakan
• Memberi masukan usulan tentang lokasi fasilitas HH, jarak TT,
tempat limbah, gorden,dll
ST 8. PROSEDUR ISOLASI

 Fasilitas HH
 Alur masuk petugas dan pengunjung harus beda
 Kamar tekanan negati
 Tempat pembuangan limbah infeksius & non infeksius
 Tempat limbah benda tajam
St 9. Teknik pengamanan
(APD) dan hand hygiene, disinfeksi permukaan
• Fasilitas , sarana APD, HH
• Poster , Banner, leaflet
• Pemilihan Disinfektan yang dipakai untuk pembersihan
lingkungan permukaan
• Audit baik terhadap fasilitas maupun kepatuhan.
DAFTAR TILIK AUDIT LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
NO. DESKRIPSI YA TIDAK KOMENTAR

12. Apakah handrub berbasis alcohol tersedia di ruang perawatan


dan pada pintu masuk area perawatan pasien

13 Apakah ada petunjuk pencegahan infeksi (Kebersihan tangan,


Limbah) dilokasi kerja

14 Apakah jarak tempat tidur pasien ± 3 feet (2,5 meter)

15. Apakah ada penunggu pasien ≥ 2 Orang dalam kamar

16. Apakah tersedia alat pelindung diri (APD) dan mudah di


jangkau
DAFTAR TILIK AUDIT LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
NO. DESKRIPSI YA TIDAK KOMENTAR

18. Apakah APD digunakan sesuai kebutuhan dan pada tempatnya

19. Apakah kebersihan lingkungan dilakukan minimal 2 x sehari

20. Apakah lantai mudah dibersihkan dan tidak ada retak atau
lubang

21. Apakah semua permukaan (meja, tempat tidur dll) bersih dari
debu dan subtansi lain yang berbahaya
Contoh: Tool Audit Fasilitas Kebersihan Tangan
No Item Ya Tidak Ket

1 Tersedia Sabun cair disetiap wastafel V

2 Tersedia handuk kertas disetiap wastafel V

3 Tersedia cairan antibakterial di wastafel ruang V


tindakan invasif

4 Wastafel bebas dari peralatan yang tidak tepat V

5 Fasilitas cuci tangan bersih V

6 Ada tempat sampah di bawah wastafel V


7 Tersedia handrub di setiap ruangan ICU V

8 Tersedia poster kebersihan tangan V

Total 6 2
LEMBAR AUDIT KEPATUHAN PEMBUANGAN LIMBAH
RUMAH SAKIT
BERI TANDA ( √ ) PADA KOTAK YA DAN TIDAK
NO PERNYATAAN YA TIDAK KETERANGAN

1 Pemisahan limbah dilakukan segera oleh penghasil limbah

2 Limbah infeksius dimasukan ke dalam kantong plastik kuning

3 Limbah non infeksius dimasukan kedalam kantong plastic hitam

4 Limbah cytotatika ke dalam Kantong plastik ungu

5 Limbah setelah ¾ penuh diikat


6 Limbah segera di bawa ketempat pembuangan sementara rumah sakit

7 Tempat sampah dalam kondisi bersih


8 Pembersihan tempat sampah menggunakan desinfektan setiap hari

9 Pembersihan tempat penampungan sementara dengan menggunakan


desinfektan
% KEPATUHAN PEMBERSIHAN PERMUKAAN LINGKUNGAN AREA BERISIKO SEMESTER 1
2016 DI RSCM –FKUI
Analisa:
Numerator Jemaah ruangan yang melakukan pembersihan
permukaan lingkungan sesuai SPO “ Ya” Grafik mengambarkan kepatuhan ruangan dalam melakukan
pembersihan permukaan lingkungan semestr 1 yang masih rendah
adalah ruang isolasi lt 7 gedung A dan IGD
Denumerator Jemaah ruangan yang melakukan pembersihan Kendala di ruang isolasi dan IGD belum ada petugas khusus untuk
permukaan lingkungan “ya” & “ tidak” melakukan pembersihan lingkungan seperti ventilator, siring pam,
meja , tempat tidur/brankar, tiang infus dan mesin suction.
Rekomendasi
Rumus Jemaah ruangan yang melakukan pembersihan permukaan 1. Pengadaan SDM seperti pekarya atau HCA khususnya untuk IGD
lingkungan sesuai SPO “ Ya” dan ruang isolasi gedung A
x 100 2. Tingkatkan supervisi
Jemaah ruangan yang melakukan pembersihan permukaan 3. Tambahkan area monitoring ke unit lain yaitu laboratorium,kamar
lingkungan “ya” & “ tidak” jenazah

Target BL
Analisis Grafik Garis & Batang
KEPATUHAN PEMBERSIHAN PERMUKAAN LINGKUNGAN DI AREA
KEPATUHAN PEMBERSIHAN PERMUKAAN LINGKUNGAN DI AREA BERISIKO BERISIKO RSCM TAHUN 2016
RSCM TAHUN 2016
100% 96% 97%
Melakukan kebersihan tangan setelah melepas sarung 96%
tangan 100% 95% 92% 92%

Kepatuhan (%)
Melepas APD 100% 90%
84%
85%
Membersihkan peralatan pasien 97%
80%
Urutan pembersihan area 93% 75%
Petugas menggunakan alat pelindung diri yang sesuai
(masker, topi, sarung tangan, apron) 97%
Melakukan kebersihan tangan sebelum memakai
sarung tangan 94%
Membawa peralatan kebersihan (lap 5
buah)+desinfektan (chlorin 0.05 atau alkohol 70%) 96%
AREA BERISIKO
85% 90% 95% 100% 105%
Kepatuhan (%)

Anda mungkin juga menyukai