Anda di halaman 1dari 28

Kewaspadaan Transmisi

DropLet

HIPPII Jatim

1
TUJUANPEMBELAJARAN UMUM
Setelah mengikUti sesi ini, diharapkan peserta pelatihan mampu
memahami konsep penerapan kewaspadaan droplet ses Uai standar
PPI

2
TUJUANPEMBELAJAR AN KHUSUS
Setelah mengikUti sesi ini, diharapkan peserta pelatihan mampu
memahami :
+ Definisi kewaspadaan droplet
+ TUjUan kewaspadaan droplet
+ Kondisi/Infeksi dengan transmisi droplet
+ Prinsip kewaspadaan Droplet

3
POKOKBAHASAN
+ Pendahuluan
+ Definisi kewaspadaan droplet
+ TUjUan kewaspadaan droplet
+ Kondisi/infeksi dengan transmisi droplet
+ Prinsip kewaspadaan Droplet
+ Kesimpulan

4
PENDAHULUAN
o Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan atau Healthcare Associated
Infections (HAIs) merupakan salah satu masalah kesehatan diberbagai negara
di dunia,termasuk Indonesia;

o Prosedur Isolasi dan barier precaution bertujuan untuk mengurangi atau


menghilangkan penularan langsung atau tidak langsung pasien-ke-pasien dari
layanan kesehatan terkait infeksi yang dapat terjadi;

o Pasien dengan penyakit menular yang diketahui atau diduga diisolasi secara fisik
dari pasien lain untuk mencegah penularan.

5
PENDAHULUAN
o PPI adalah upaya untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi pada
pasien, petugas, pengunjung, dan masyarakat sekitar fasilitas pelayanan
kesehatan
o PPI dilaksanakan melalui penerapan :
# Prinsip kewaspadaan standar dan berdasarkan transmisi
# Penggunaan antimikroba secara bijak
# Bundles
# Surveilans
# Pendidikan dan pelatihan PPI

6
DASAR KEBIJAKAN

• DESIGN RUANG RAWAT

• Tersedia ruang rawat tersendiri


(privat room) untuk isolasi pasien
infeksius dan imunitas rendah

7
DASAR KEBIJAKAN

• STANDAR PPI 8

• RS melindungi pasien, pengunjung


dan staf dari penyakit menular
serta melindungi pasien yang
mengalami imunitas rendah
(immunocompromised) dari infeksi
yang rentan mereka alami.

8
KewaspadaanisoLasi
Pelaksanaan PPI di Fasyankes bertU jUan U ntUk memU tUS S iklUS penU laran penyakit
infeksimelalU i kewaspadaan standar dan berdasarkan transmisi.

Kewaspadaan
Standar

Diterapkan secara
rutin dalam
perawatan seluruh
pasien

9
Ditambahakan jika pasien dicurigai
Kewaspadaan
atau didiagnosa penyakit yang
Berdasar Transmisi berisiko menular

Kewaspadaan Berdasarkan Transmisi (PMK 27, 2017)

1.Melalui kontak
2.Melalui droplet
3.Melalui udara (Airborne Precautions)
4.Melalui common vehicle (makanan, air, obat, alat, peralatan)
5.Melalui vektor (lalat, nyamuk, tikus)

10
DEFINISI
DropLet!
Droplet merUpakan partikel dengan
diameter >5 µm.
Penularan droplet terjadi ketika seseorang berada pada jarak dekat
(dalam 1 meter) dengan seseorang yang memiliki gejala pernapasan
(misalnya, batuk atau bersin) sehingga droplet berisiko mengenai
mukosa (mulut dan hidung) atau konjungtiva (mata)

12
DropLet!
o Beberapa agen infeksi yang ditularkan melalui droplet juga mungkin
ditularkan melalui kontak langsung dan tidak langsung

o Droplet pernapasan yang membawa patogen infeksius menularkan


infeksi ketika terjadi transmisi langsung dari saluran pernapasan
individu yang menular ke permukaan mukosa host yang rentan 
umumnya dalam jarak pendek

12
DropLet Nuclei
Merupakan partikel yang timbul dari pengeringan
suspensi droplet, hal ini dikaitkan dengan transmisi udara
dan didefinisikan sebagai ukuran ≤5 µm  cerminan dari
patogenesis tuberkulosis paru yang tidak dapat
digeneralisasikan ke organisme lain

13
+ NatUrally prodUced droplets from hUmans (e.g.droplets prodUced by
breathing,talking,sneezing,co Ughing)
+ A co Ugh prodUces approximately 3,000 droplets,whereas a sneeze
releases an estimated40,000.berbicara keras selama 1menit
perkiraan 1000,OTGCOVID- 19 Bisa menUlarkan

14
KewaspadaanDropLet
Kewaspadaan tambahan yang
diterapkan pada pasien yang yang
diduga atau diidentifikasi menular
melalui droplet/percikan pernafasan.

16
TujuanKewaspadaanDropLet

Kewaspadaan ini bertujuan untuk menurunkan risiko timbulnya


Healthcare Associated Infections (HAIs),terutama risiko transmisi
mikroba yang secara epidemiologi diakibatkan oleh percikan
pernafasan (droplet)

17
AgeninfeksiYangditULarkanmelaLUidropLet
o Bordetella pertussis
o Virus influenza
o Adenovirus
o Rhinovirus
o Mycoplasma pneumonia
o SARS-associated coronavirus
(SARS-CoV)
o Grup A streptococcus
o Neisseria meningitidis.

Guideline for Isolation Precautions(2007 ) : Preventing Transmission


of Infectious Agents in Healthcare Settings, Last update: May, 2019 17
Kondisi/InfeksiYangditULarkanmelaLUidropLet

Guideline for Isolation Precautions(2007 ) : Preventing Transmission


of Infectious Agents in Healthcare Settings, Last update: May, 2019 18
Kondisi/InfeksiYangditULarkanmelaLUidropLet

Guideline for Isolation Precautions(2007 ) : Preventing Transmission


of Infectious Agents in Healthcare Settings, Last update: May, 2019 19
Kondisi/InfeksiYangditULarkanmelaLUidropLet

Guideline for Isolation Precautions(2007 ) : Preventing Transmission


of Infectious Agents in Healthcare Settings, Last update: May, 2019 20
Kondisi/InfeksiYangditULarkanmelaLUidropLet

Guideline for Isolation Precautions(2007 ) : Preventing Transmission


of Infectious Agents in Healthcare Settings, Last update: May, 2019 21
Kondisi/InfeksiYangditULarkanmelaLUidropLet

Guideline for Isolation Precautions(2007 ) : Preventing Transmission


of Infectious Agents in Healthcare Settings, Last update: May, 2019 22
PrinsipkewaspadaandropLet
Permenkes 27, 2017
Penempatan Tempatkan di ruang rawat terpisah, atau cohorting
Pasien atau pertimbangkan bersama Tim PPI
Jarak TT ≥ 1 meter
Transport Batasi gerak, jika diperlukan keluar ruangan pasien
Pasien diberi masker bedah, menerapkan hygiene
respirasi/etika batuk
APD Sarung tangan, gaun, masker dan goggle/ face
shield harus dipakai bila bekerja dalam radius 1-2
m, atau saat kontak erat
Ruangan Tidak perlu penanganan udara secara khusus karena
mikroba tidak bergerak jauh (tidak harus tekanan
negatif)
Pembersihan Lakukan terminal dekontaminasi sekitar area
pasien/ruangan saat pasien pulang
Dapat menggunakan Na hipoklorit 0,5% bilas dengan
air atau H2O2 0,5 – 1,4%
23
Desktopproject
Droplet transmisi
menUrUt CDC

24
PROSEDUR PEMBERSIHAN RUANG PERAWATAN TRANSMISI DROPLET

o Petugas kebersihan menggunakan APD saat


masuk ruangan transmisi droplet

PEMBERSIHAN o Kebersihan rutin ruangan perawatan biasa dapat


RUTIN diterapkan pada ruang perawatan transmisi
droplet

o Perhatian pada barang-barang/peralatan high


touch dan barang yang ada di dekat pasien

o Mulai dari area bersih  kotor, tinggi  rendah


PROSEDUR PEMBERSIHAN RUANG PERAWATAN TRANSMISI DROPLET
o Dilakukan setelah pasien keluar (pulang)
o Prosedur pembersihan akhir/terminal dapat
dilakukan seperti pembersihan terminal pada ruang
perawatan biasa
PEMBERSIHAN
TERMINAL o Ganti gorden/tirai pembatas
o Mulai dari area bersih  kotor, tinggi  rendah
o Bersihkan barang-barang/peralatan high touch dan
barang yang ada di dekat pasien
o Buang limbah
o Bersihkan kamar mandi dan toilet
o Disinfeksi permukaan menggunakan Na hipoklorit
0,5% bilas dengan air atau H2O2 0,5 – 1,4%
KESIMPULAN

o Kewaspadaan droplet diterapkan untuk mencegah risiko


penularan mikroba yang ditransmisikan melalui percikan
pernafasan (droplet) dan mencegah HAIs
o Penempatan pasien, penggunaan APD, pembersihan dan
disinfeksi ruangan yang tepat merupakan elemen
penting dalam penerapan kewaspadaan kontak
o Petugas harus diberi edukasi terkait prosedur perawatan
pasien dengan transmisi droplet
TERIMAKASIH
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai