Anda di halaman 1dari 6

ICRA RENOVASI/KONSTRUKSI

Rumah Sakit Muhammad ali kasim kabupaten gayo lues mengundang rapat IPCN sebagai perwakilan dari
Komite PPI, rapat awal perencanaan perubahan ruangan Laboratorium. didalam rapat tersebut dihadiri
oleh direktur, pihak pelaksanan proyek dan penanggung jawab proyek dari rumah sakit dan K3 RS.
Ruangan semula adalah ruaangan apotik ada 5 kamar akan dirubah atau renovasi menjadi ruangan
laboratorium. Sehingga akan dihancurkan beberapa dinding dan penambahan dinding baru di beberapa
ruangan. Proyek dilaksanakan selama 2 bulan (mei 2022). Lokasi ruang bersebelahan dengan ruang OK,
GUDANG FARMASI

Tahapan-tahapan :
A. Isi Form izin konstruksi
B. Rapat koordinasi
C. Edukasi pekerja  dilanjutkan pemasangan barrier renovasi
D. Audit Pre Renovasi
E. Audit saat Renovasi
F. Audit Post Renovasi
G. Ruang siap digunakan

A. Pengisian form IZIN KONSTRUKSI yaitu melakukan matrix grading untuk menentukan Kelas
Renovasi
- Observasi kelapangan rencana renovasi dan penambahan kapasitas:
1. Adanya penambahan kapasisitas kamar semula 4 kamar,
2. Adanya pembobokan dinding dan pembuatan dinding baru
3. Pengerjaannya 2 bulan
- Langkah – langkah :

LANGKAH 1 : Penentuan TIPE KEGIATAN KONSTRUKSI : ada penambahan kapasitas dan


pembobokan dinding maka sesuai dengan tipe, maka masuk dalam tipe C

Tipe A Aktifitas dengan melakukan pemeriksaan dan kegiatan pemeliharaan umum :


 Pengangkatan plafon untuk inspeksi visual ( terbatas untuk 1 ubin per 5m 2);
 pengecatan (tetapi bukan pengamplasan);
 Instalansi penutup dinding
 Pekerjaan listrik; Pekerjaan pipa saluran air yang ringan;
 Kegiatan apa saja yang tidak menghasilkan debu atau perlu memotong dinding atau akses ke langit-
langit, selain untuk pemeriksaan visual.

Tipe B Aktifitas dengan skala kecil, durasi aktifitas pendek yang dapat menghasilkan debu minimal :
 Instalasi telepon dan kabel komputer.
 Akses untuk ke ruangan.
 Memotong dinding atau langit-langit dimana migrasi debu dapat dikontrol.

Tipe C Aktifitas yang menghasilkan debu dari tingkat moderat sampai tinggi atau kegiatan yang membutuhkan
penghancuran atau pemusnahan komponen kerangka bangunan :
 Pengamplasan dinding untuk mengecat, plesteran dinding untuk pelapisan dinding .
 Mengangkat keramik lantai, papan langit-langit dan papan penghalang.
 Konstruksi dinding baru.
 Membuat akses kerja minor atau pekerjaan listrik di atas langit-langit.
 Aktifitas kabel mayor.
 Pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan dalam satu shift.
Tipe D Aktifitas penghancuran besar dan proyek bangunan:
 Aktifitas yang membutuhkan kerja shift yang berkelanjutan.
 Membutuhkan penghancuran besar .
 Pengangkatan sistem kabel yang lengkap
 Konstruksi baru.

Langkah 2 : Melakukan IDENTIFIKASI PENGENDALIAN RISIKO INFEKSI BERDASARKAN LOKASI


Penentuan lokasi konstruksi : dilakukan di ruang LABORATORIUM, maka masuk ke dalam kelompok
4 Sangat tinggi
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3 KELOMPOK 4
RENDAH SEDANG TINGGI SANGAT TINGGI
- Area kantor - Perawatan pasien - UGD - Unit Onkologi
- Tanpa pasien/ area - Laundry - Radiology - Terapi Radiasi
resiko rendah yang - Cafeteria - Recovery Rooms - Chemo Infusion
tidak terdaftar - Dietary - Ruang Maternitas / VK - Transplant
dimanapun - Manajemen Material - High Dependency Unit - Pharmacy Admixture - Ruang bersih
(perpustakaan, - kasir - Kamar bayi - Kamar Operasi
pendidikan, dll) - MRI - Pediatrik - Departemen Proses Sterilisasi
- Obat-obatan nuklir - Lab Microbiologi - Kateterisasi Jantung
- Echocardiography - Farmasi - Kamar prosedur invasif rawat jalan
- Koridor Umum (yang - Dialisis - Area Anastessi & pompa jantung
dilewati pasien, suplai, dan - Endoskopi - Newborn Intensive Care Unit (NICU)
linen) - Area Bronchoskopi - Semua Intensive Care Unit

Langkah 3 : Melakukan ICRA MATRIKS AKTIFITAS KONSTRUKSI


Menentukan Level risiko konstruksi berdasarkan kelas : masuk kelas 3/4 ( diambil kelas yang tinggi
yaitu kelas 4)
Level risiko TIPE C
TIPE A TIPE B TIPE D
Konstruksi

Rendah Kelas I Kelas II Kelas II Kelas III/IV

Sedang Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV

Tinggi Kelas I Kelas II Kelas III/IV Kelas IV

Sangat Tinggi Kelas II Kelas III/IV Kelas III/IV Kelas IV

Note : persetujuan dari PPI diperlukan bila aktivitas konstruksi dan tingkat risiko menunjukan
indikasi pada level 3 atau 4, maka prosedur pengendalian infeksi diperlukan.

Kesimpulan kajian risiko : maka proses renovasi yang dilakukan di Kamar Operasi termasuk dalam
level risiko sangat tinggi yaitu kelas IV, maka pelaksanaan renovasi dari PPI yang harus dilakukan
oleh pihak kontraktor harus sesuai dengan kriteria kelas IV yang terdapat dalam tabel dibawah ini
Langkah 4 : TABEL PENCEGAHAN INFEKSI BERDASARKAN KELAS KELOMPOK RISIKO.

KELAS SELAMA PEKERJAAN KONSTRUKSI/RENOVASI SETELAH PEKERJAAN


Kelas 1  Lakukan pekerjaan dengan metode yang Bersihkan area kerja setiap pekerjaan
dapat meminimalisir debu dari aktifitas selesai.
konstruksi
 Mengganti /menggeser papan langit-langit
yang salah posisi.
Kelas II  Melakukan metode yang aktif untuk  Bersihkan/lap bagian permukaan area
mencegah debu berterbangan dari kerja dengan pembersih atau
tempatnya ke udara disinfektan .
 Memberkan semprotan air ke permukaan  Masukkan sampah konstruksi ke dalam
kerja untuk mengontrol debu saat wadah tertutup selama transportasi.
memotong.  Bersihkan dengan mop basah atau
 Tutup pintu atau pertemuan bidang yang vakum dengan HEPA filter sebelum
tidak dipakai dengan selotip. meninggalkan ruangan kerja.
 Menutup ventilasi udara.
 Letakkan keset dipintu masuk dan pintu
keluar dari area kontruksi.lakukan isolasi
HVAC diarea kerja
Kelas III  Pekerjaan konstruksi dikerjakan setelah  Barier pengaman/penutup tidak boleh
keluar izin dari komite PPI. diangkatnya sebelum dilakukan
 Pasang barier secara lengkap dan pengecekan oleh Bagian
melakukan metode control cube sebelum keselamatan/K3 dan komite PPI dan
pekerjaan dimulai. lingkungan proyek harus dibersihkan
 Jaga tekanan negatif udara dalam area oleh petugas kebersihan.
kerja menggunakan sistem HEPA yang  Barrier pengaman harus diangkat
dilengkapi dengan unit filtrasi udara secara hati-hati untuk mengurangi
 Pengiriman barang dengan kereta yang risiko penyebaran kotoran dan debu
tertutup. Tutup rapat dengan selotip, konstruksi.
kecuali sudah ada penutupnya.  Sampah konstruksi harus dikeluarkan
 Jaga tekanan negatif udara dalam area dengan kereta dorong yang tertutup.
kerja menggunakan HEPA yang dilengkapi  Vakum area sekitar konstruksi dengan
unit filtrasi udara. HEPA filter.
 Bersihkan /lap dengan mop basah/
desinfektan.
 Setelah pekerjaan selesai, kembalikan
system HVAC dimana pekerjaan
dilakukan.
Kelas IV  Lakukan isolasi sistem HVAC pada area  Barier pengaman/penutup tidak boleh
yang dikerjakan untuk mencegah diangkatnya sebelum dilakukan
kontaminasi sistem saluran pengecekan oleh Bagian
 Berikan penghalang yang lengkap, seperti keselamatan/K3 dan komite PPI dan
lembaran penutup, tripleks, plastik untuk lingkungan proyek harus dibersihkan
menutup area kerja dari area non kerja oleh petugas kebersihan.
atau melakukan pelaksanaan metode  Barrier pengaman harus diangkat
control cube (kereta dorongan dengan secara hati-hati untuk mengurangi
penutup plastik dan penghubung tertutup risiko penyebaran kotoran dan debu
pada area kerja dengan vakum HEPA untuk konstruksi.
melakukan vakum sampai ke pintu keluar)  Sampah konstruksi harus dikeluarkan
sebelum konstruksi dimulai dengan kereta dorong yang tertutup.
 Jaga tekanan negatif udara dalam area  Tutup wadah transportasi, rekatkan sisi
kerja menggunakan HEPA yang dilengkapi penutup wadah kecuali tertutup rapat.
unit filtrasi udara  Vakum area sekitar konstruksi dengan
 Tutup lubang pipa-pipa, sambungan- HEPA filter.
sambungan dan bolongan-bolongan  Bersihkan /lap dengan mop basah/
dengan benar. desinfektan.
 Buatlah anteroom  Setelah pekerjaan selesai, kembalikan
system HVAC dimana pekerjaan
dilakukan.

B. Rapat koordinasi PPKRS, IPSRS, Komite PPIRS, K3RS, unit sanitasi, ka unit dan Vendor proyek, dll
(UMAN)
C. Edukasi pekerja (bersama dengan K3, petugas kebersihan) : aturan-aturan yang harus
dipatuhi pekerja
1. Saat ini sedang masa pandemik covid-19 maka semua petugas harus menggunakan masker
dan lakukan screening setiap hari sebelum masuk area renovasi, tidak boleh bekerja bila
sakit dan harus mengikuti protokol kesehatan ( pakai masker, cuci tangan, jaga jarak)
2. Cuci tangan sebelum masuk area
3. Gunakan APD selama bekerja ( masker, topi, sepatu)
4. Menginformasikan jam pengangkatan bahan bangunan dan pengangkatan puing dengan
menggunakan kantong tertutup dan diangkat setiap hari sebelum selesai bekerja dan sapu
dengan lap lembab untuk mengurangi debu.
5. Menginformasikan jalur keluar masuk Pekerja ke area renovasi dan tidak boleh masuk ke
area perawatan pasien
6. Pintu area keluar masuk proyek harus dikasih karpet/keset kaki diganti tiap hari atau bila
sudah terlihat banyak debu
7. Pembersihan area sekitar renovasi dilakukan sesering mungkin untuk meminimalkan debu
mengkontaminasi area sekitarnya
8. Setelah dilakukan edukasi, maka pembuatan barrier renovasi sudah bisa dimulai
D. Audit PRE RENOVASI ( bersama dengan K3) :setelah pembuatan barrier pada area renovasi
sudah tertutup rapat termasuk AC bila ada  untuk melihat kesiapan renovasi bisa mulai
dilakukan
E. Audit SELAMA RENOVASI untuk memastikan barrier masih tertutup rapat, kebersihan daerah
sekitar renovasi, kepatuhan petugas
1. Audit dilakukan setiap hari selama proses renovasi menghasilkan debu yang banyak : seperti
proses pembobokan dinding, keramik lantai, dll) selanjutnya setiap 2-3 hari sekali sesuai SPO
yang dibuat.
2. Audit dapat dilakukan bersama-sama dengan bagian K3
3. Bila ditemukan hal-hal seperti ketidak patuhan pekerja ( tidak menggunakan APD, barrier
penutup ada yang tidak rapat, adanya penumpukan puing yang tidak diangkat setiap selesai
kerja, maka dapat langsung dikomunikasikan dengan penanggung jawab proyek)
F. Audit POST RENOVASI ( melakukan pengkajian bersama pimpro renovasi dari RS, penanggung
jawab PT yang melakukan renovasi, IPCN, K3 dan pihak-pihal lain yang terkait)
1. Dilakukan pembersihan seluruh permukaan dinding dan lantai untuk dilakukan kultur
ruangan (karena Kamar operasi termasuk kelompok risiko sangat tinggi).
2. Hasil kultur : tidak ada pertumbuhan kuman ( bila hasil kultur ada pertumbuhan kuman 2-4
CFU / m3 : maka dilakukan pembersihan ulang dan kultur ulang dan > 4-10 CFU / m3 :
dilakukan penyelidikan kebersihan seluruh area, pembersihan ulang dan kultur ulang
3. Seluruh data yang terkait renovasi diserahkan ke bagian K3
G. Ruang siap digunakan

Note :

Pengisian form pre renovasi, selama renovasi dan post renovasi dilakukan
sesuai dengan chek list
Izin Konstruksi Pengendalian Infeksi
No Izin : 0002
Lokasi Konstruksi: ruangan laboratorium Tanggal Mulai Proyek: 1 MEI 2022
Koordinator Proyek: Pak D Perkiraan Durasi: 2 bulan
Kontraktor Kerja : PT Tanggal Izin Kadaluarsa:31 JUNI 2022
SPV/KaRu : DESEM
Tipe AKTIVITAS KONSTRUKSI Kel KELOMPOK RISIKO
PENGENDALIAN INFEKSI
TIPE A: Aktifitas dengan melakukan pemeriksaan dan KELOMPOK 1: Risiko Rendah
kegiatan pemeliharaan umum
TIPE B: Aktifitas dengan skala kecil, durasi aktifitas KELOMPOK 2: Risiko Sedang
pendek yang dapat menghasilkan debu minimal
√ TIPE C: Aktifitas yang menghasilkan debu dari tingkat GROUP 3: Risiko Tinggi
moderat sampai tinggi atau kegiatan yang
membutuhkan penghancuran atau pemusnahan
komponen kerangka bangunan, memerlukan lebih dari
1 shift kerja untuk penyelesaian
TIPE D: Aktifitas penghancuran besar dan proyek √ GROUP 4: Risiko Sangat Tinggi
bangunan membutuhkan shift kerja yang berturutan.

KELAS I 1. Lakukan pekerjaan dengan metode yang dapat meminimalisir debu dari aktifitas konstruksi
2. Mengganti /menggeser papan langit-langit yang salah posisi.
KELAS II 1. Melakukan metode yang aktif untuk mencegah debu berterbangan dari tempatnya ke udara
2. Memberkan semprotan air ke permukaan kerja untuk mengontrol debu saat memotong.
3. Tutup pintu atau pertemuan bidang yang tidak dipakai dengan selotip.
4. Menutup ventilasi udara.
5. Letakkan keset dipintu masuk dan pintu keluar dari area kontruksi.lakukan isolasi HVAC
diarea kerja

KELAS 1. Pekerjaan konstruksi dikerjakan setelah keluar izin dari komite PPI.
III 2. Pasang barier secara lengkap dan melakukan metode control cube sebelum pekerjaan dimulai.
3. Jaga tekanan negatif udara dalam area kerja menggunakan sistem HEPA yang dilengkapi
dengan unit filtrasi udara
Tanggal 4. Pengiriman barang dengan kereta yang tertutup. Tutup rapat dengan selotip, kecuali sudah ada
penutupnya.
5. Jaga tekanan negatif udara dlm are kerja menggunakan HEPA yg dilengkapi unit filtrasi udara.
6. Melakukan metode yang aktif untuk mencegah debu berterbangan dari tempatnya ke udara
Paraf 7. Memberkan semprotan air ke permukaan kerja untuk mengontrol debu saat memotong.
8. Tutup pintu atau pertemuan bidang yang tidak dipakai dengan selotip.
9. Menutup ventilasi udara.
10. Letakkan keset dipintu masuk dan pintu keluar dari area kontruksi.
11. lakukan isolasi HVAC diarea kerja
KELAS 1. Dapatkan izin pengendalian infeksi sebelum konstruksi dimulai.
IV 2. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah
kontaminasi sistem saluran.
3. Lengkapi semua barier kritis atau implementasikan metode pengontrolan kubus sebelum
Tanggal konstruksi dimulai.
4. Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunakan unit filtrasi udara dengan
filter HEPA.
5. Segel lubang, pipa, saluran, atau tusukan dengan benar.
Paraf 6. Buat ruang serambi/anteroom dan pastikan semua personil untuk melewati ruangan ini
sehingga mereka dapat divakum menggunakan alat vakum dengan filter HEPA sebelum
meninggalkan area kerja atau mereka dapat memakai baju kerja dari kain atau kertas yang
dilepaskan setiap kali meninggalkan area kerja.
7. Semua personil yang memasukki area kerja diwajibkan untuk memakai penutup sepatu.
8. Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek selesai dan diperiksa oleh
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi serta dibersihkan secara menyeluruh oleh Layanan
Lingkungan.
9. Vakum area kerja dengan alat vakum dengan filter HEPA.
10. Pel basah dengan disinfektan.
11. Buang material barier dengan hati-hati untuk meminimalkan penyebaran kotoran dan debris
yang terkait dengan konstruksi.
12. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan.
13. Tutupi tempat sampah atau troli yang dipakai untuk transportasi. Plester penutupnya.
14. Setelah selesai, kembalikan sistem HVAC seperti semula pada lokasi pekerjaan.
Persyaratan Tambahan:
1. Selama bekerja menggunakan APD
2. Tidak boleh makan dan minum di area renovasi
3. Menggunakan identitas
4. Dilarang merokok
5. Petugas dilarang memasuki area perawatan
6. Keset kaki selalu bersih

Tim IPSRS, Komite PPIRS/ IPCN,

(____REFI _______) ____ISTIQAMAH, AMK_______


Tanggal Paraf Tanggal Paraf
Pengecualian/Tambahan terhadap izin ini tercantum
pada memorandum yang dilampirkan.
Izin diminta oleh : (Manager umum/Kepala bagian) Izin disahkan oleh: (Ketua Komite PPIRS )
Tanggal: 30 Desenber 2021 Tanggal: 31 Desember 2021

Anda mungkin juga menyukai