Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Dalam upaya mewujudkan rumah sakit yang sehat, bersih dan nyaman, maka
Pelayanan Sanitasi Rumah Sakit perlu ditingkatkan dan dioptimalisasikan. Pelayanan
Sanitasi Rumah Sakit adalah meliputi: pengawasan berbagai faktor lingkungan fisik,
kimiawi dan biologis di Rumah Sakit yang menimbulkan atau mungkin dapat
mengakibatkan pengaruh buruk pada kesehatan jasmani, rohani maupun sosial bagi pasien,
petugas / karyawan, pengunjung maupun masyarakat sekitar Rumah Sakit.
Pentingnya upaya pelayanan sanitasi Rumah Sakit dilakukan karena keadaan Rumah
Sakit yang hakekatnya terdapat bangunan, terdapat peralatan dan bahan, perlengkapan untuk
pelayanan, terdapat pasien – pengunjung – petugas, terjadi interaksi timbal balik yang
langsung atau tidak langsung antara sarana, alat, manusia dan kegiatannya. Keterkaitan
aspek – aspek tersebut secara dinamis dapat menimbulkan dampak positif dan atau dampak
negatif yang antara lain :
a. Mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan penderita.
b. Menghambat proses penyembuhan dan pemulihan penderita.
c. Menyebarkan pengaruh buruk pada petugas (cross infection, kecelakaan kerja).
d. Menjadi sumber penularan penyakit bagi masyarakat.
e. Mencemari lingkungan (air, udara, tanah).
Untuk mencapai tujuan rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
optimal, bermutu dan mencegah terjadinya infeksi nosokomial, maka perlu dilakukan upaya-
upaya peningkatan pelayanan sanitasi rumah sakit.

1.2. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terciptanya kondisi lingkungan Rumah Sakit yang memenuhi persyaratan sanitasi /
kesehatan lingkungan untuk pengendalian infeksi nosokomial dan membantu proses
perawatan, penyembuhan, pemulihan pasien dan menciptakan kondisi lingkungan yang
bersih, sehat, nyaman bagi pasien, pengunjung, karyawan dan masyarakat sekitar Rumah
Sakit.
2. Tujuan Khusus
1) Terciptanya kondisi ruang – bangunan yang sehat dan memenuhi standar sanitasi.
2) Tersedianya dan terawasinya air bersih yang sehat, aman dan cukup.
3) Terlaksananya pengelolaan limbah cair yang lancar, sehat dan hasil pengolahan
limbah cair memenuhi Baku Mutu agar mencegah pencemaran lingkungan sekitar
Rumah Sakit.

1
4) Pengendalian seranggga dan binatang pengganggu di lingkungan Rumah Sakit.
5) Terwujudnya pengelolaan sampah (limbah padat) yang sesuai persyaratan agar
mencegah kontaminasi, penyakit, kecelakaan kerja dan pencemaran lingkungan.
6) Terlaksananya penyehatan makanan, minuman bagi pasien, karyawan,
7) Terlaksananya penyehatan linen / cucian dan terwujud lingkungan kerja yang sehat,
aman, bebas kontaminasi.
8) Terwujudnya standarisasi pelayanan sanitasi dalam tindakan teknsi operasional dan
administrasi.

1.3. LANDASAN HUKUM


1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
3. Peraturan Pemerintah Nomor 40/1991 tentang penanggulangan penyakit Menular
4. Peraturan Pemerintah Nomor 82/14 jo Peraturan Pemerintah Nomor 101/14 tentang
Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun
5. Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (Lembaran Negara Nomor 59 Tahun1999, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3838)
6. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun
7. Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air ( Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4161)
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 875/Men.Kes/SK/VII/2001
Tentang Penyusunan Upaya pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup Kegiatan Bidang Kesehatan)
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 876/Men.Kes/SK/VIII/2001
Tentang Pedoman Teknis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004
Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
11. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 58/Men.LH/12/1995 Tentang
Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit
12. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86/Men.LH/10/2002 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup
13. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112/Men.LH/7/2003 Tentang
Baku Mutu Air Limbah Domestik

2
14. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 45/ Men.LH/4/2005 Tentang
Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
(RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL).

3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

2.1.PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN SANITASI


Bagian sanitasi merupakan unit fungsional dalam pelayanan sanitasi dan keseatan
lingkungan Rumah Sakit. Penanggung jawab pelayanan sanitasi adalah Kasie Rumah
Tangga. Dalam sehari-hari pelayanan sanitasi dilaksanakan oleh sanitarian yang
bertanggung jawab langsung pada Kasie Rumah Tangga. Administrasi pelayanan sanitasi
dalam pelaksanannya diatur dan dikelola oleh Kasie Rumah Tangga.
Pemenuhan tenaga petugas di bagian sanitasi di sesuaikan dengan pola ketenagaan
yang ditetapkan dan berlaku di bagian sanitasi RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues.
Pelaksanaan pelayanan sanitasi yang meliputi pengelolaan, perawatan, peningkatan kondisi /
kualitas, monitoring atau pengukuran parameter – parameter sanitasi ( fisik, kimia,
bakteriologi ), pencatatan, pelaporan, dan evaluasi diatur dengan jadwal program harian,
mingguan atau bulanan.
Pengertian
Seorang tenaga profesional yang diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab membantu
pimpinan perusahaan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan pelayanan sanitasi di RSUD
Muhammad Ali Kasim Gayo Lues dengan kualifikasi pendidikan S1.
Tujuan
Umum :
Terselenggaranya kegiatan pelayanan sanitasi
Khusus :
Membantu pimpinan dalam mengkoordinasi kegiatan sanitasi yaitu dalam upaya
pengelolaan lingkungan di RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues.
Kedudukan
Atasan langsung : Kabag. Umum RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues
Atasan Tidak Langsung : Kasie Rumah Tangga RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues
Bawahan langsung : Petugas Kebersihan, IPAL, Laundry, Pengendalian Lingkungan
Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan pelayanan sanitasi
2. Memantau pelaksanaan kegiatan di Instalasi Sanitasi
3. Bertanggung jawab atas semua kegiatan yang ada di Instalasi Sanitasi
Uraian Tugas
1. Menyusun rencana kerja di Instalasi sanitasi
2. Mengkoordinasi dan mengendalikan para bawahan dalam penggunaaan fasilitas dan
pelaksanaan kegiatan.
3. Mengkoordinasikan seluruh pelaksanaan kegiatan di bidang kesehatan lingkungan.

4
4. Menilai mekanisme kerja tugas tenaga di Instalasi Sanitasi
5. Menyususn laporan berkala.
6. Memantau pelaksanaan kegiatan di Instalasi Sanitasi
7. Mengkoordinasi semua saran dan masukan dari setiap ruangan.
8. Mengajukan anggaran yang berkaitan dengan kegiatan sanitasi
Wewenang
Mengkoordinasi dan membimbing pelaksanaan kegiatan pelayanan di lingkungan RSUD
Muhammad Ali Kasim Gayo Lues.

2.2. PENANGGUNG JAWAB KEBERSIHAN


Pengertian
Seorang tenaga profesional yang diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab membantu
pimpinan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan, perawatan dan
kebersihan di lingkungan RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues dengan kualifikasi
pendidikan Minimal SMU + Pelatihan Pengetahuan dan Kepemimpinan Tentang Pelayanan
Kebersihan.
Tujuan
Umum :
Terselenggaranya lingkungan Rumah Sakit yang bersih dan sehat.
Khusus :
Membantu pimpinan perusahaan dalam melaksanakan kontrak kerja yaitu dalam upaya
pemeliharaan, perawatan dan kebersihan lingkungan di RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo
Lues.
Kedudukan
Atasan langsung : Kabag. Umum RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues
Atasan tidak langsung : Kasie Rumah Tangga RSUD Muhammad Ali Kasim
Gayo Lues
Bawahan langsung : Pelaksana Kebersihan
Tanggung Jawab
1. Mengkoordinasi para pelaksana kebersihan dalam melaksanakan tugas kebersihan di
lingkungan RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues.
2. Menjaga dan memelihara sarana dan prasarana kebersihan di lingkungan RSUD
Muhammad Ali Kasim Gayo Lues.
3. Melakukan bimbingan pelaksanaan kegiatan kebersihan kepada para pelaksana
cleaning service.
4. Menjaga dan melaksanakan kegiatan kebersihan di lingkungan RSUD Muhammad
Ali Kasim Gayo Lues.

5
Wewenang
Mengkoordinasi dan membimbing pelaksanaan kegiatan pelayanan kebersihan para
pelaksana kebersihan di lingkungan di lingkungan RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo
Lues.

2.3. PENANGGUNG JAWAB PENGELOLAAN SAMPAH INFEKSIUS, NON


INFEKSIUS, BENDA TAJAM, DAN RADIOLOGI
Pengertian
Seorang tenaga profesional yang diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab membantu
pimpinan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan pengolahan sampah
infeksius, non infeksius, benda tajam, dan radiologi di RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo
Lues dengan kualifikasi pendidikan D3 Kesehatan Lingkungan.
Tujuan
Umum :
Terselenggaranya kegiatan pengolahan sampah infeksius, benda tajam, radiologi di
lingkungan Rumah Sakit yang bersih dan sehat.
Khusus :
Membantu pimpinan dalam melaksanakan kegiatan penyehatan lingkungan yaitu dalam
upaya pengolahan sampah infeksius, benda tajam, radiologi di lingkungan RSUD
Muhammad Ali Kasim Gayo Lues.
Kedudukan
Atasan langsung : Kabag. Umum RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues
Atasan tidak langsung : Kasie Rumah Tangga RSUD Muhammad Ali Kasim
Gayo Lues
Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan pengolahan (sampah infeksius,
benda tajam, radiologi di RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues.
2. Menjaga dan memelihara sarana dan prasarana pengolahan sampah infeksius, benda
tajam, radiologi di RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues.
Uraian Tugas
1. Menimbang sampah infeksius, benda tajam, dan radiologi sebelum dikelola oleh
pihak ke 3.
2. Melaporkan jumlah sampah yang dikelola oleh pihak ke 3.
3. Mengajukan usulan untuk melakukan kunjungan kerja terhadap pihak pengelolah
sampah infeksius, benda tajam, dan radiologi (pihak ke 3).
Wewenang

6
Mengkoordinasi dan membimbing pelaksanaan kegiatan pelayanan kebersihan para
pelaksana kebersihan di lingkungan di lingkungan RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo
Lues.

2.4. PENANGGUNG JAWAB PENGELOLAAN LIMBAH/SAMPAH


Pengertian
Seorang tenaga profesional yang diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab membantu
pimpinan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan instalasi pengolahan air
limbah di RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues dengan kualifikasi pendidikan D3
Kesehatan Lingkungan.
Tujuan
Umum :
Terselenggaranya kegiatan pelayanan pengolahan air limbah lingkungan Rumah Sakit yang
bersih dan sehat.
Khusus :
Membantu pimpinan dalam melaksanakan kegiatan penyehatan lingkungan yaitu dalam
upaya pengolahan air limbah di RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues.
Kedudukan
Atasan langsung : Kabag. Umum RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues
Atasan tidak langsung : Kasie Rumah Tangga RSUD Muhammad Ali Kasim
Gayo Lues
Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan pengolahan air limbah di RSUD
Muhammad Ali Kasim Gayo Lues.
2. Menjaga dan memelihara sarana dan prasarana instalasi pengolahan air limbah di
RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues.
Uraian Tugas
1. Melaksanakan pemeriksaan air limbah sesuai parameter fisika dan kimia secara rutin
3 bulan sekali.
2. Melaksanakan kegiatan pengontrolan air limbah secara harian dengan mengukur
suhu, pH, aliran, warna, bau, tingkat kekeruhan di masing – masing komponen
sistem IPAL (Bak IPAL).
3. Mengontrol jalannya system pengolahan air limbah.
4. Melaporkan kepada teknisi bila terjadi kerusakan pada komponen system IPAL,
panel listrik, mesin blower dan mesin IPAL.

7
5. Melaksanakan kegiatan pengurasan Bak IPAL, penyedotan endapan lumpur dan
benda terapung, pengambilan lemak terapung dan pembersihan komponen serta
menjaga kebersihan lingkungan di sekitar lPAL.
6. Mengajukan usulan yang berkaitan dengan kegiatan pengolahan air limbah.
Wewenang
Melakukan urusan pemeriksaan air limbah, pengurasan IPAL, pemeliharaan dan perawatan
mesin IPAL, dan menjaga kebersihan lingkungan di sekitar IPAL RSUD Muhammad Ali
Kasim Gayo Lues.
2.5. PENANGGUNG JAWAB PENGENDALIAN SERANGGA DAN BINATANG
PENGGANGGU
Pengertian
Seorang tenaga profesional yang diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab membantu
pimpinan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan pengendalian serangga dan binatang
pengganggu di RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues dengan kualifikasi pendidikan D3
Sanitasi.
Tujuan
Umum :
Terselenggaranya kegiatan pengendalian serangga dan binatang pengganggu di lingkungan
Rumah Sakit yang bersih dan sehat.
Khusus :
Membantu pimpinan dalam melaksanakan kegiatan penyehatan lingkungan yaitu dalam
upaya pengendalian serangga dan binatang pengganggu di RSUD Muhammad Ali Kasim
Gayo Lues.
Kedudukan
Atasan langsung : Kabag. Umum RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues
Atasan tidak langsung : Kasie Rumah Tangga RSUD Muhammad Ali Kasim
Gayo Lues
Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan pengendalian serangga dan binatang
pengganggu di RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues.
2. Menjaga dan memelihara sarana dan prasarana pengendalian serangga dan binatang
pengganggu di RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues.

Uraian Tugas
Kegiatan dilakukan bekerjasama dengan pihak ke 3
1. Melaksanakan kegiatan pengendalian nyamuk, yaitu :
- Penyemprotan nyamuk yaitu dengan dilakukan fogging / pengasapan
untuk diluar gedung dan cold fog dilakukan di dalam gedung.

8
- Abatisasi dilakukan pada container / bak penampungan air di
lingkungan RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues.
2. Melaksanakan kegiatan pengendalian lalat, yaitu :
- Penyemprotan lalat yaitu dilakukan spraying pada tempat perindukan
lalat (tempat yang kotor, lembab, dan basah) di lingkungan RSUD Muhammad
Ali Kasim Gayo Lues.
- Pemasangan trap lalat pada tempat – tempat yang terdapat banyak
lalat.
3. Melakukan kegiatan pengendalian kecoa, yaitu dengan penyemprotan kecoa /
spraying pada tempat yang sering ada kecoa.
4. Melakukan kegiatan pengendalian tikus, yaitu :
- Secara mekanik, yaitu dengan pemasangan perangkap tikus.
- Secara fisik, yaitu dengan cara di pukul.
- Secara kimia, yaitu dengan pemasangan racun tikus yang disertai
umpan.
- Perbaikan sanitasi lingkungan yaitu dengan menutup rapat – rapat
jalan keluar masuknya tikus serta menjaga kebersihan lingkungan.
5. Melaksanakan kegiatan pengendalian rayap yaitu dengan melakukan injeksi terhadap
bangunan RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues.
6. Mengajukan usulan yang berkaitan dengan kegiatan pengendalian serangga dan
binatang pengganggu.
Wewenang
Melakukan urusan pengendalian serangga dan binatang pengganggu di lingkungan RSUD
Muhammad Ali Kasim Gayo Lues.

2.6. PENANGGUNG JAWAB PEMANTAUAN KUALITAS LINGKUNGAN


Pengertian
Seorang tenaga profesional yang diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab membantu
pimpinan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan pemeriksaan kualitas
lingkungan di RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues dengan kualifikasi pendidikan D3
Kesehatan Lingkungan.
Tujuan
Umum :
Terselenggaranya kegiatan pemeriksaan kualitas lingkungan di Rumah Sakit yang sehat.
Khusus :
Membantu pimpinan dalam melaksanakan kegiatan penyehatan lingkungan yaitu dalam
upaya pemeriksaan kualitas lingkungan di RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues.
Kedudukan

9
Atasan langsung : Kabag. Umum RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues
Atasan tidak langsung : Kasie Rumah Tangga RSUD Muhammad Ali Kasim
Gayo Lues
Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan pemeriksaan kualitas lingkungan di
RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues.
2. Menjaga dan memelihara sarana dan prasarana laboratorium sanitasi di RSUD
Muhammad Ali Kasim Gayo Lues.
Uraian Tugas
1. Melaksanakan pemeriksaan kualitas air bersih.
2. Melaksanakan pemeriksaan kualitas air limbah.
3. Melaksanakan pemeriksaan kualitas lingkungan fisik (suhu, kelembaban,
pencahayaan dan kebisingan).
4. Melaksanakan pemeriksaan swab lantai, peralatan dapur dan makan,
personal hygiene dan swab AC.
5. Mengajukan usulan yang berkaitan dengan kegiatan pemeriksaan
lingkungan.
Wewenang
Melakukan urusan pemeriksaan kualitas air bersih, air limbah, kualitas lingkungan fisik
(suhu, kelembaban, pencahayaan dan kebisingan), swab lantai, peralatan dapur dan makan,
personal hygiene dan swab AC di RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues

10
BAB III
STANDAR FASILITAS

3.1. FASILITAS
1. Unit sanitasi mempunyai ruang kerja untuk memudahkan dalam pelayanan sanitasi
di Rumah Sakit. Fasilitas penunjang untuk pelayanan sanitasi adalah dilengkapi
dengan bangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah ( IPAL ). Jaringan saluran
IPAL, Ruang Blower dan Panel, Gudang.
2. Penanggung jawab kelancaran pengadaan, pemeliharaan / perawatan, perbaikan
fasilitas dan peralatan diatur sebagai berikut :
1) Unit Logistik bertanggung jawab atas pengadaan peralatan, bahan, prasarana
untuk menunjang pelayanan sanitasi yang telah diputuskan sesuai prosedur
yang berlaku di RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues dilengkapi dengan
surat permintaan barang ke gudang serta bukti penerimaan barang apabila
barang telah diterima.
2) Unit IPSRS & Rumah Tangga bertanggung jawab atas pemeliharaan dan
perbaikan alat-alat mekanikal, elektrikal, gedung dan sarana serta prasarana,
pengajuan pemeliharaan / perbaikan dilengkapi dengan Surat Pengajuan
Pemasangan / Perbaiakan.
3. Pengelolaan, pemakaian, perawatan penyimpanan peralatan / prasarana untuk
mendukung pelayanan sanitasi dilakukan sesuai prosedur yang berlaku di RSUD
Muhammad Ali Kasim Gayo Lues.

11
4. Adanya system komunikasi yang menjamin dan prosedur yang mengatur
kelancaran pelayanan sanitasi dan system komunikasi diatur melalui telepon intern
– ekstern, komunikasi langsung.
5. Pengaturan tentang pemeriksaaan, pemeliharaan dan perbaikan peralatan
dilaksanakan secara berkala. Dilengkapi dengan jadwal pemeliharaan, kalibrasi
peralatan, petugas penanggung jawab dari bidang pemeliharaan dan sarana medik,
serta adanya prosedur perbaikan jika peralatan rusak.

3.2. INDEKS ANGKA KUMAN

Konsentrasi Maks Mikro Organisme


No Ruangan
Permeter Kubik Udara (CFU / M³)
1. Operasi 10
2. Bersalin 200
3. Pemulihan/ perawatan 200 - 500
4. Observasi dan Perawatan bayi, ICU 200
5. Kamar Jenazah 200 – 500
6. Penginderaan Medis 200
7. Laboratorium, Radiologi 200 – 500
8. Sterilisasi 200
9. Dapur 200 – 500
10. Gawat Darurat, R. Luka Bakar 200
11. Administrasi, pertemuan 200 - 500

3.3. INDEKS PENCAHAYAAN


Pencahayaan, penerangan dan intensitasnya di ruang umum dan khusus harus sesuai dengan
peruntukannya seperti dalam tabel berikut :
Indeks Pencahayaan Menurut Jenis Ruangan atau Unit

Intensitas Cahaya
No Ruangan Keterangan
(Lux)
1. Ruang Pasien Warna cahaya sedang
- Saat Tidur Maksimal 50
- Saat tidak Tidur 100 – 200
2. R. Operasi, Anestesi, Pemulihan 300 – 500
3. Meja Operasi 10.000 – 20.000 Warna cahaya sejuk atau
sedang tanpa bayangan

12
4. Endoscopy, Lab 75 – 100
5. Sinar X Minimal 60
6. Tangga, koridor, ADM Minimal 100 Malam hari
7. R. Alat, Dapur, Farmasi Minimal 200
8. R. Cuci, Toilet Minimal 100
9. R. Luka Bakar 100 - 200
10. R. Isolasi Khusus : Peny Tetanus 0,1 – 0,5 Warna cahaya biru

3.4. STANDAR SUHU, KELEMBABAN, TEKANAN UDARA


Persyaratan penghawaan untuk masing-masing ruang atau unit seperti berikut :
1. Ruang-ruang tertentu seperti ruang operasi, perawatn bayi, laboratorium perlu
mendapat perhatian yang khusus karena sifat pekerjaan yang terjadi di ruang-ruang
tersebut
2. Ventilasi ruang operasi harus dijaga pada tekanan lebih positif sedikit (minimal 0,10
mbar) dibanding ruang-ruang lain di rumah sakit
3. Sistem suhu dan kelembaban hendaknya didesain sedemikian rupa sehingga dapat
menyediakan suhu dan kelembaban seperti berikut :
Standar Suhu, Kelembaban, dan Tekanan Udara Menurut Fungsi Ruang atau Unit

Suhu Kelembaban
No Ruang atau Unit Tekanan
(ºC) (%)
1 Operasi 19 – 24 45 – 60 Positif
2 Bersalin 24 – 26 45 – 60 Positif
3 Perawatan 22 – 24 45 – 60 Seimbang
4 Observasi Bayi 21 – 24 45 – 60 Seimbang
5 Perawatan Bayi 22 – 26 35 – 60 Seimbang
6 Perawatan prematur 24 – 26 35 – 60 Positif
7 ICU 22 – 23 35 – 60 Positif
8 Jenazah 21 – 24 - Negatif
9 Penginderaan Medis 19 – 24 45 – 60 Seimbang
10 Laboratorium 22 – 26 35 – 60 Positif
11 Radiologi 22 – 26 45 – 60 Seimbang
12 Sterilisasi 22 – 30 35 – 60 Positif
13 Dapur 22 – 30 35 – 60 Seimbang
14 Gawat Darurat 19 – 24 45 – 60 Positif
15 Administrasi, pertemuan 21 – 24 - Seimbang
16 Ruang luka bakar 24 – 26 35 – 60 Positif

13
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

4.1. PENYEHATAN BANGUNAN DAN RUANGAN


1. Monitoring / pengukuran intensitas pencahayaan, suhu dan kelembaban
(penghawaan). Intensitas kebisingan dilakukan secara periodik sesuai schedule
yaitu minimal 1 kali dalam setahun.
2. Ruangan – ruangan yang dilakukan monitoring / pengukuran adalah : Ruang
Bersalin, Kamar Operasi, Neonatus, HCU, Ruang Rawat Inap Umum dan Bersalin,
Ruang Gizi, Laboratorium, Kamar Obat, Radiologi.
3. Kondisi intensitas pencahayaan, suhu & kelembaban dan intensitas kebisingan
harus memenuhi standar persyaratan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No.
1204/MenKes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit.
4. Ventilasi harus dapat menjmin peredaran udara di dalam kamar / ruang yang baik.
5. Lantai harus bersih dan tingkat kebersihan lantai untuk ruang operasi 0.5
kuman/cm2 dan lantai untuk ruang perawatan 5-10 kuman/cm2.
6. Mutu udara memenuhi persyaratan sebagi berikut :
 Tidak berbau ( terutam H2S dan Amoniak).
 Kadar debu tidak melampaui 150 mg/m3 udara, dalam pengukuran rata-
rata 24 jam.
 Angks kuman Ruang Operasi kurang dari 350 koloni/m 3 dan bebas kuman
Pathogen dan Sporagas Ganguen.

14
 Angka kuman Ruang Perawatan dan Isolasi kurang dari 700 koloni/m3
udara bebas kuman Pathogen.

4.2. PENYEHATAN AIR BERSIH


1. Pemeriksaan / monitoring hygiene & sanitasi prasarana ( penampung saluran
distribusi, system pengolah) air bersih dilakukan setiap hari.
2. Sampling dan pengukuran suhu,PH, sisa chlor dan monitoring bau. warna, rasa,
kekeruhan dilakukan setiap hari sebelum air didistribusikan.
3. Sampling, pengiriman sample dan pemeriksaan sample air bersih untuk
pemeriksaan kualitas air bersih ke laboratorium Penguji Kualitas Lingkungan
dilakukan setahun 1 kali.
4. Sumber air bersih untuk distribusi dan pemakaian di Rumah Sakit berasal dari
PDAM.
5. Sampling dilakukan sesuai dengan metode dan prosedur yang menjamin hasil yang
representative dan benar-benar mewakili, sehingga hasil pemeriksaan akurat dan
tepat.
6. Hasil sampling air bersih dikirim dan dianalisa ke Laboratorium Penguji Kualitas
Lingkungan yang direkomendasi oleh instansi yang berwenang
7. Hasil pemeriksaan laboratorium dari sampling air bersih digunakan sebagai data
untuk memonitoring kualitas air bersih, analisa, pencegahan terhadap air bersih
yang kualitas tidak memenuhi persyaratan dan hasil pemeriksaan dilaporkan ke
manajemen Rumah Sakit dan institusi yang berkompeten dan terkait
8. Mutu / kualitas air bersih untuk pemakaian dalam seluruh lingkungan RSUD
Muhammad Ali Kasim Gayo Lues sesuai Buku Mutu dalam Peraturan Menteri
Kesehatan No. 1204/Menkes/SK/X/2004

4.3. PENGENDALIAN & PEMBERANTASAN SERANGGA DAN BINATANG


PENGGANGGU
1. Ruang lingkup pekerjaan meliputi : penyemprotan / spraying, pengasapan,
pengumpanan, pengkabutan pad area dalam dan luar lingkungan Rumah Sakit,
penutupan lubang.
2. Pengendalian dan pemberantasan meliputi semua jenis hama : lalat, kecoa, kucing,
nyamuk, tikus, rayap, dan semua binatang yang mengganggu kenyamanan, estetika
dan memungkinkan penyebaran penyakit.
3. Pelaksanaan pekerjaan pengendalian dan pemberantasan serangga dan tikus
dilakukan oleh pihak ke tiga ( rekanan ) yaitu Pest Control yang ditunjuk oleh
pihak Rumah Sakit dan dalam keseharian pelaksanaan pekerjaannya di bawah
koordinasi dan pengawasan unit sanitasi.

15
4. Dalam pelaksanaan pekerjaan pengendalian dan pemberantasan menggunakan
pestisida yang direkomendasi oleh Komisi Pestisida Indonesia termasuk
keseluruhan bahan kimia, dosis penggunannya & tata cara pengguna.
5. Pekerjaan pengendalian dan pemberantasan dilakukan setiap hari dan sesuai jadwal
oleh teknisi / serviceman dari Pest Control.
6. Supervisi dilakukan oleh petugas dari Pest Control untuk evaluasi pekerjaan dan
memberikan laporan pekerjaan kepada Rumah Sakit.

4.4. PENGAWASAN PENGELOLAAN SAMPAH


1. Pengelolaan sampah ( jenis sampah non infeksius, infeksius, benda tajam,
radiologi ) dalam keseharian operasionalnya dilakukan oleh CS dan dibawah
koordinasi unit Sanitasi.
2. Unit Sanitasi mempunyai tugas kewenangan pengawasan / supervisi memberi saran
terhadap pelaksanaan pengelolaan sampah yang meliputi : prasarana ( tempat
penampung, kereta / trolly pengangkut ), prosedur, alat pelindung diri, pemusnahan
sampah, pemakaian plastik dan tanda untuk pemisahan jenis sampah yang
disesuaikan persyaratan kesehatan dan dalam upaya pengendalian kontaminasi dan
infeksi nosokomial.

4.5. PENGELOLAAN LIMBAH CAIR/IPAL


1. Pengelolaan limbah cair dalam pelaksanaan, operasional dan monitoring sehari-hari
dilaksanakan dibawah koordinasi unit sanitasi
2. Sebelum dibuang ke lingkungan, limbah cair yang merupakan hasil dari operasional
terlebih dahulu harus masuk dan dilakukan pengolahan di dalam Instalasi
Pengolahan Air Limbah ( IPAL ).
3. Saluran limbah cair menggunakan sistem saluran tertutup, kedap air dan mengalir
lancar.
4. Kualitas Outlet / Effluent limbah cair yang keluar dari system IPAL atau yang akan
dibuang ke lingkungan harus memnuhi Buku utu sesuai peraturan perundang -
undangan yang berlaku ( KepMENLH : Kep -58 / MENLH / 12 / 1995.Lampiran
B ).
5. Pengelolaan limbah cair harus selalu memakai APD ( Alat Pelindung Diri ) seperti
masker, sarung tangan dan sepatu booth dan selalu memperhatikan kesehatan dan
keselamatan kerja.

4.6. PENGAWASAN DAN PENYEHATAN MAKANAN – MINUMAN

16
1. Pelayanan sanitasi terkait dengan pengawasan dan penyehatn makanan – miniman
adalah koordinasi dengan unit Gizi sebagai baguian yang langsung berkompeten
dalam penyediaan makanan – miniman.
2. Bagian sanitasi melakukan sampling dan pengiriman sample makanan – minuman
untuk diperiksa / diuji laboratorium.
3. Hasil pemeriksaan / uji laboratorium digunakan sebagai data untuk evaluasi
hygiene sanitasi makanan – minuman.

4.7. PENGAWASAN DAN PENYEHATAN LINEN / PENCUCIAN


1. Pelayanan sanitasi dalam pelaksanaannya berkoordinasi dengan unit laundry.
2. Pelayanan sanitasi yang dilaksanakan meliputi : monitoring suhu, kelembaban,
pencahayaan ruang, monitoring hygiene sanitasi pengelolaan linen melalui dari
penerimaan sampai dengan penyimpanan dan distribusi dan monitoring pemakaian
bahan pencuci yang ramah lingkungan dan aman bagi operasional IPAL
4.8. PENYULUHAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
Pelayanan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan atau lebih khusus tentang kesehatan
lingkungan Rumah Sakit dilakukan dengan bekerjasama dan koordinasi dengan bagian –
bagian yang terkait dan berkompeten seperti : PKMRS, Tim K3, Bagian Gizi, Bagian
Perawatan, Bagian Laundry, dan KPPI.

4.9. PENGAWASAN STERILISASI RUANGAN


1. Pelayanan sterilisasi ruangan dilakukan dibawah koordinasi bagian sanitasi dan untuk
pelaksanaan sterilisasi diruangan dilakukan petugas ruangan dan CS dibawah
pengawasan petugas sanitasi.
2. Bagian sanitasi mempunyai kewenangan membantu pengawasan dalam pelaksanaan
sterilisasi.

4.10. PROSEDUR SANITASI


Pelayanan sanitasi di Rumah Sakit Pelayanan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan
atau lebih khusus tentang kesehatan lingkungan Rumah Sakit dilakukan dengan
bekerjasama dan koordinasi dengan bagian – bagian yang terkait dan berkompeten seperti :
PKMRS, Tim K3, Bagian Gizi, Bagian Perawatan, Bagian Laundry, dan KPPI.
1. dilaksanakan sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku sebagai berikut:
1) Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1204/MenKes/SK/X/2004 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
2) Keputusan Direktur Jendral PPM & PLP. Departemen Kesehatan RI No.
HK.00.06.6.44 tgl 18 Januari 1993 tentang persyaratan & petunjuk Teknis
Tata Cara Penyehatan Lingkungan Rumah Sakit.

17
3) Peraturan pemerintah No. 16 tahun 1999 tentang pengolahan limbah B3
4) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.
KEP/56/MENLH/12/1995 tentang Buku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan
Rumah Sakit.
5) Peraturan Menteri Kesehatan No. 416/MenKes/Per/IX/1990 tentang
Persyaratan Kualitas Air Bersih.
6) Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 907/MenKes/SK/VII/2002 tentang
Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum.
2. Adanya program penyehatan lingkungan Rumah Sakit
3. Adanya peogram monitoring dan uji kualitas parameter – parameter sanitasi
lingkungan ( fisik, kimia, biologi )
4. Adanya pengaturan pelayanan sanitasi untuk pencegahan / pengendalian dampak
lingkungan / perbaiakan kualitas lingkungan dan monitoring parameter lingkungan.

Prosedur – Prosedur Yang Terkait Pelayanan Sanitasi :


1. Prosedur pemeriksaan / pengukuran suhu air bersih dan limbah cair
2. Prosedur pengambilan sample limbah cair untuk pemeriksaan parameter fisika dan
kimia.
3. Prosedur pengambilan sample air bersih untuk pemeriksaan parameter bakteriologi.
4. Prosedur pengambilan sample air bersih untuk pemeriksaan parameter fisika dan
kimia.
5. Prosedur pengambilan sample limbah cair untuk pemeriksaan parameter
bakteriologi
6. Prosedur pemeriksaan / pengukuran PH air bersih dan limbah cair
7. Prosedur spraying / penyemprotan untuk pengendalian serangga dan binatang
penggenggu ( Pest Control )
8. Prosedur pemasangan umpan racun tikus
9. Prosedur pengambilan sample makanan untuk pemeriksaan laboratorium
10. Prosedur pengisian kaporit pada tangki khlorin
11. Prosedur pengukuran suhu dan kelembaban udara ruangan.
12. Prosedur pengukuran intensitas pencahayaan ruangan
13. Prosedur pengukuran intensitas kebisingan ruangan
14. Prosedur pengambilan lemak pada grease trapp

4.11. PROSEDUR SANITASI


1. Ada penilaian mutu pelayanan sanitasi dan kualitas parameter – parameter sanitasi
dengan monitoring, pengukuran dan pemeriksaan / uji laboratorium secara periodik.

18
2. Parameter – parameter sanitasi yang secara rutin dan periodik dilakukan
monitoring, pengukuran dan atau pemeriksaan / uji laboratorium.
1) Kualitas air bersih
2) Kualitas air limbah ( Outlet IPAL )
3) Kualitas udara
4) Kualitas kebersihan lantai (angka kuman)
5) Intensitas pencahayaan, kebisingan, suhu kelembaban ruangan
6) Populasi serangga & binatang pengganggu
7) Hygiene & sanitasi makanan – minuman
8) Pengelolaan sampah
3. Ada program evaluasi dari hasil monitoring, pengukuran, pemeriksaan / uji
laboratorium parameter-parameter sanitasi dan pelayanan sanitasi.

BAB V
PENGEMBANGAN STAFF

Pendidikan, pembinaan dan pelatihan bagi tenaga yang berfungsi di bagian sanitasi bertujuan
untuk pengembangan staf yang professional, trampil, bermutu dan bertanggung jawab
pelaksanaannya disesuaikan dengan kemampuan dan kompetensi RSUD Muhammad Ali Kasim
Gayo Lues dan berkoordinasi dengan SDI.
Program pendidikan, pembinaan dan pelatihan untuk pengembangan di bagian sanitasi adalah
sebagai berikut :
1. Program Orientasi staf baru
2. Bagian sanitasi berkoordinasi dengan bidang SDI dalam menyusun rencana program
pendidikan dan pelatihan bagi staf sanitasi setiap tahunnya untuk peningkatan
kemampuan dan ketrampilan.
3. Program pendidikan dan pelatihan berkelanjutan meliputi : in house dan ex house
4. Program pendidikan dan pelatihan tenaga bagian sanitasi direncanakan untuk setahun
dalam program tahunan yang diikuti evaluasi pelaksanaan untuk tindak lanjut.
5. Hasil pelatihan, pendidkan dan pengembangn staf bagian sanitasi diinformasikan kepada
semua petuga ( SDM ) bagian sanitasi dalam bentuk presentasi, pertemuan atau informasi
tertulis.

19
BAB VI
EVALUASI
Upaya pengendalian mutu pelayanan sanitasi menjadi tanggung jawab seluruh petugas pelayanan
sanitasi RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues.
Adapun evaluasi dan pengendalian mutu pelayanan sanitasi dilakukan :
1. Evaluasi pelaksanaan program kerja bulanan, tahunan
2. Evaluasi hasil monitoring kualitas parameter fisika, kimia, biologi lingkungan dan tindak
lanjut peningkatan kualitas lingkungan.
3. Konsultasi dan pertemuan antar bagian / unit di dalam Rumah Sakit.
4. Kunjungan bersama untuk peningkatan mutu pelayanan.

20
BAB VII
PENUTUP

Demikian telah disusun Pedoman Pelayanan Sanitasi RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo
Lues sebagai acuan kerja bagi petugas di bagian sanitasi dalam melaksanakan tugasnya, mudah -
mudahan bermanfaat.
Pedoman Pelayanan Sanitasi RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues ini sekiranya
dapat menjadi acuan bagi petugas sanitasi dalam melaksanakan tugasnya serta dalam
memberikan pelayanan sanitasi di RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues secara optimal
sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit.

21

Anda mungkin juga menyukai