KLINIK SANITASI
UNTUK PUSKESMAS
DIPERBANYAK OLEH
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA
TIMUR
DIPERBANYAK OLEH
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA
TIMUR
Terbitan Buku Klinik Sanitasi :
SUTJIPTO
D. ANWAR
MUSYADAD
MUHADJIR
SUPRAPTO
NURUL AINI
BAMBANG SUKOTJO
ANY ADELINA
KATA PENGANTAR
Klinik sanitasi merupakan suatu wahana bagi masyarakat melalui perbaikan kondisi
kesehatan lingkungan untuk mencegah berbagai penyakit menular dengan bimbingan,
penyuluhan dan bantuan teknis dari petugas Pukesmas. Petugas Pukesmas sebagai
pengelola klinik sanitasi dituntut mempunyai pengetahuan dan ketrampilan dalam
membantu menemukan dan menyelesaikan masalah lingkungan yang berkaitan dengan
penyakit berbasis lingkungan yang banyak diderita masyarakat. Dengan demikian akan
terwujud upaya pemberantasan penyakit yang terpadu dengan perbaikan/ intervensi
lingkungan yang berfokus pada kelompok penderita atau kelompok resiko tinggi di
wilayah Pukesmas.
Buku Standar Prosedur Operasional Klinik Sanitasi Untuk Puskesmas ini disusun
sebagai pegangan bagi petugas klinik sanitasi dalam menjalankan tugasnya, baik di
dalam gedung (Puskesmas) maupun diluar gedung (lapangan). Buku ini berisi uraian
tentang langkah – langkah yang harus dilakukan oleh petugas klinik sanitasi di
Puskesmas yang terkait dengan penyakit : diare, malaria, demam berdarah, kulit,
kecacingan, ISPA, TB paru, keracunan makanan, keracunan bahan kimia/ petisida.
Untuk lebih mempermudah petugas Puskesmas dalam menjalankan tugasnya buku ini
dilengkapi pula dengan Bagan Standar Prosedur Operasional Klinik Sanitasi.
Kami sangat mengharapkan, masukan dan tanggapan dari semua pihak untuk lebih
menyempurnakan buku ini.
Semoga buku ini bermanfaat bagi pelaksanaan kegiatan klinik sanitasi di lapangan.
Halaman
Kata Pengantar Daftar isi
i-ii
iii
I. PENDAHULUAN
1
II. TUJUAN DAN MANFAAT
2
III. RUANG LINGKUP
2
IV. KEGIATAN KLINIK SANITASI
3-5
V. STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KLINIK SANITASI
6-7
VI. TINDAK LANJUT DAN PENYELESAIAN MASALAH
7-8
VII. PENUTUP
9
i
I. PENDAHULUAN
Untuk itu dalam operasional klinik sanitasi, petugas klinik sanitasi perlu
dibekali suatu standar prosedur operasional (standard operating procedures
=SOP) klinik sanitasi, sehingga mereka dapat secara benar dan cepat menangani
maslah lingkungan dan perilaku yang berkaitan dengan kejadian penyakit
berbasis lingkungan.
1
II. TUJUAN DAN MANFAAT
A. Tujuan
1. Tujuan umum :
2. Tujuan khusus
B. Manfaat
1. Bagi program
a. Kegiatan klinik sanitasi menjadi lebih jelas dan terarah sehingga
kegiatan menjadi lebih efektif dan efisien
b. Sebagai acuan dalam jaga mutu program kesehatan lingkungan
2. Bagi petugas
a. Petugas mengetahui langkah – langkah penatalaksanaan faktor
lingkungan dan perilaku penyakit berbasis lingkungan.
b. Petugas dapat meyakinkan lintas sektor guna memperoleh dukungan
perbaikan/ penyelesaian maslah lingkungan dan perilaku penyakit
berbasis lingkungan.
Ruang lingkup standar prosedur operasional klinik sanitasi meliputi 4 (empat) hal,
yakni :
a. Penyakit – penyakit yang berhubungan dengan air, meliputi penyakit diare,
DBD, malaria dan kulit.
2
IV. KEGIATAN KLINIK SANITASI
Apabila didapatkan pasien menderita penyakit yang berhubungan erat dengan faktor
lingkungan, maka petugas medis/ paramedis di Poliklinik merujuk pasien ke petugas
klinik sanitasi. Kriteria utama penderita penyakit berbasis lingkungan yang dirujuk
petugas poliklinik sanitasi antara lain sebagai berikut.
Pasien penderita penyakit yang diduga kuat berkaitan dengan faktor lingkungan
Pada kunjungan sebelumnya pasien pernah menderita penyakit yang
sama (berulang)
Dalam 1 keluarga terdapat 2 orang atau lebih penderita penyakit yang
sama. Khususnya untuk penderita TB paru BTA + harus dirujuk ke petugas
klinik sanitasi.
Adanya kecenderungan jumlah penderita meningkat atau potensial KLB.
4
dilakukan wawancara/ konseling langsung pulang kerumah.
Hasil kegiatan dan temuan petugas klinik sanitasi selanjutnya disampaikan pada
forum lokakarya mini Puskesmas untuk dibahas dan dicarikan jalan penyelesaiannya
sehingga permasalahannya dapat diselesaikan secara terintegrasi dan komprehensif,
terutama dalam pelaksanaan tindak lanjutnya.
Kegiatan luar gedung dilakukan sebagai tindak lanjut dari hasil wawancara/
konseling didalam gedung (Puskesmas). Tujuan kunjungan lapangan pada dasarnya
untuk lebih memastikan faktor lingkungan atau perilaku yang sebelumnya diduga
kuat sebagai faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit dengan cara melakukan
pengamatan dan pemeriksaan langsung.
5
Alur Kegiatan Klinik Sanitasi
PUSKESMAS
D
A
Penderita L Pulang L
o Apotik A
k
Poliklinik M
Klien e
G
t Ptg.Klinik E
Sanitasi D
U
N
Lokakarya Mini G
Puskesmas
Koordinasi L
Informasi ke lintas U
aparat program/ A
desa/masy sector R
Kadus Pustu
Toma Bides G
Kader PU E
Kesling Pertanian D
U
N
G
Kunjungan rumah,
lingkungan, TTU, TP2M,
Tempat kerja,
Transportasi
Rekomendasi &
implementasi
perbaikan Pemantauan &
Keterangan
lingkungan dan penilaian
Alur penderita
Alur klien perilaku
Alur petugas
Umpan balik
6
V. STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KLINIK SANITASI
Standar prosedur operasional klinik sanitasi secara umum meliputi standar prosedur
operasional didalam gedung (puskesmas) dan diluar gedung (lapangan).
a. Dalam gedung
1) Penderita
2) Klien
7
e) Bila diperlukan dapat dibuat kesempatan jadwal pertemuan berikutnya
atau jadwal kunjungan lapangan/ rumah klien.
b. Luar gedung
Sesuai dengan jadwal yang telah disepakati antara penderita/ klien atau
keluarganya dengan petugas, petugas klinik sanitasi melakukan kunjungan
lapangan /rumah dan diharuskan melakukan langkah – langkah sebagai berikut.
1) Mempelajari hasil wawancara atau konseling didalam gedung
(puskesmas)
2) Menyiapkan dan membawa berbagai peralatan dan kelengkapan
lapangan yang diperlukan seperti formulir kunjungan lapangan, media
penyuluhan, dan alat sesuai dengan jenis penyakitnya.
3) Memberitahu atau menginformasikan kedatangan kepada perangkat
desa/ kelurahan (kepala desa/ lurah, sekretaris, kepala dusun atau ketua
RW/RT) dan petugas kesehatan/ bidan didesa.
4) Melakukan pemeriksaan dan pengamatan lingkungan dan perilaku
dengan mengacu pada buku Pedoman Teknis Klinik Sanitasi untuk
Puskesmas, sesuai dengan penyakit/ masalah yang ada.
5) Membantu menyimpulkan hasil kunjungan lapangan.
6) Memberikan saran tindak lanjut kepada sasaran (keluarga penderita dan
keluarga sekitar).
7) Apabila permasalahan yang ditemukan menyangkut sekelompok
keluarga atau kampung, informasikan hasilnya kepada petugas
kesehatan didesa/ kelurahan, perangkat desa/ kelurahan (kepala desa/
lurah, sekretaris, kepala dusun atau ketua RW/RT), kader kesehatan
lingkungan serta lintas sektor terkait ditingkat kecamatan untuk dapat
ditindak lanjuti secara bersama.
a. Tindak lanjut
Tujuan tindak lanjut adalah untuk mengetahui perkembangan penyelesaian
permasalahan kesehatan lingkungan sesuai dengan rencana dan saran. Kegiatan tindak
lanjut diarahkan untuk :
1) Mengetahui realisasi atau kesesuaian antara rencana tindak lanjut penyelesaian
masalah kesehatan lingkungan dengan kenyataan.
2) Keterlibatan masyarakat, linyas program dan linta sektor dalam perbaikan/
penyelesaian masalah kesehatan lingkungan.
3) Perkembangan kejadian penyakit dan permasalahan kesehatan lingkungan.
Kegiatan tindak lanju dapat dilakukan secara insidentil dan berkala, antara lain melalui
kegiatan – kegiatan :
1) Forum lokakarya mini Puskesmas, dengan cara menanyakan kepada peugas
Puskesmas pembina desa atau petugas kesehatan yang ada didesa seperti
petugas pustu dan bidan didesa.
8
2) Rapat lintas sektor tingkat kecamatan dengan menanyakan tindak lanjut
yang dilakukan sektor teknis terkait.
3) Pertemuan tingkat desa, bisa dalam forum masyarakat atau badan
perwakilan desa/ kelurahan.
4) Kunjungan Pposyandu, pada saat pelaksanaan Posyandu dapat
dimanfaatkan untuk melihat perkembangan penyelesaian maslah
kesehatan lingkungan.
5) Observasi lapangan dan supervisi
6) Kegiatan survailans penyakit dan lingkungan
Data kegiatan klinik sanitasi dicatat ke dalam buku register untuk kemudian diolah
dan dianalisis. Selain berguna untuk bahan tindak lanjut kunjungan lapangan serta
keperluan monitoring dan evaluasi, data yang ada dapat digunakan bahan perencanaan
kegiatan selanjutnya.
Seluruh kegiatan klinik sanitasi dan hasilnya dilaporkan secara berkala kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota sesuai dengan format laporan yang ada.
Bentuk buku register dan format laporan ada dalam buku 'Pedoman Klinik Sanitasi
Untuk Puskesmas'.
b. Penyelesaian masalah
9
VII. PENUTUP
Buku standar prosedur operasional klinik sanitasi ini disusun sebagai pegangan
bagi petugas klinik sanitasi dalam menjalankan tugasnya, baik didalam gedung
(Puskesmas) maupun diluar gedung (lapangan), dengan adanya buku standar prosedur
operasional ini diharapkan kegiatan klinik sanitasi menjadi lebih terarah, efektif, dan
efisien dalam meningkatkan status kesehatan lingkungan masyarakat sehingga
terhindar dari kejadian penyakit berbasis lingkungan.
Untuk itu dalam pelaksanaan klinik sanitasi harus dilakukan secara terintegrasi dan
didukung pengetahuan dan ketrampilan di bidang lainnya seperti teknik komunikasi,
konseling, dan lain – lain.
1
DAFTAR ISI
Halaman
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL KLINIK
SANITASI
1
DALAM GEDUNG
2
LUAR GEDUNG
Sesuai dengan jadwal yang telah disepakati antara penderita atau keluarganya dengan
petugas, petugas klinik Sanitasi melakukan kunjungan lapangan/rumah dan diharuskan
melakukan langkah - langkah sebagai berikut.
3
2
BAGAN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
KLINIK SANITASI
5
DIARE
Salin dari catatan medik/kartu rujukan dan Catat dalam buku register:
Nama : ……… Umur :………. tahun Alamat :
…………………
Jenis kelamin : ………. Pekerjaan :
GUNAKAN SEMUA KOLOM PERTANYAAN UNTUK MENGKLASIFIKASIKAN MASALAH DAN TINDAKAN/SARAN YANG
*) Lingkari nomor
BUATLAH KESEPAKATAN
Masalah yang KAPAN DILAKUKAN
Sesuai dan berikan KUNJUNGAN RUMAH!
Saran sesuai Hari : ………………………
Dengan Tanggal : …………………..
masalahnya
7
DIARE
8
PANDUAN WAWANCARA
P2 DIARE DI KLINIK SANITASI
I. DATA UMUM
NamaUmur :
Nama orang tua/KK :
Pekerjaan :
Alamat RT/RW :
Kelurahan/Desa :
9
10. Bila memiliki jamban apakah jamban tersebut memenuhi syarat (mempunyai tempat
penampungan kotoran seperti septik tang?
a. Ya
b. Tidak
11. Dimanakah anggota keluarga biasanya berak?
a. Kakus/WC sendiri
b. Kakus/WC umum
c. Sungai
d. Kebun
e. Empang
f. Lain-lain sebutkan
12. Bagaimana kebiasaan membuang tinja bayi/anak kecil?
a. Dikemas lalu dibuang dalam kakus/WC (bagi bayi)
b. Berak sendiri di kakus/WC (bagi anak kecil)
c. Berak sembarang
d. Dibuang sembarangan
13. Jika pasien adalah bayi yang masih menyusu, ditanyakan tentang susu
yang diminumnya?
a. Menyusu ibunya: ya ( ) tidak ( ) jika tidak
b. Apakah menyusu dengan botol: ya(… ), tidak (....), jika ya
c. Tanyakan cara mencuci botol susu dan cara penyajiannya?
d. Lain-lain jawaban sebutkan
14. Apakah anggota keluarga biasa melakukan cuci tangan dengan sabun
sesudah berak?
a. Ya
b. Tidak
III. DUGAAN PENYEBAB
Dari hasil wawancara penyebab penyakit diare diduga ………………………............
………………………………………………………………………………........……
IV. SARAN
Saran diarahkan kepada pesan penyuluhan yang berkaitan dengan perilaku
………………………………………………………………………………........……
………………………………………………………………………………........……
1
PANDUAN KUNJUNGAN
LAPANGAN P2 DIARE
I. PERSIAPAN
1. Formulir inspeksi sanitasi menurut jenis sarana
2. Sanitarian Kit :
Sanitarian Field Kit
Water Test Kit
Bahan-bahan pendukung lainnya.
3. Bahan penyuluhan :
Materi dan jenis media disesuaikan dengan masalah yang ada
1
9. Dimanakah anggota keluarga biasanya berak?
a. Kakus/WC sendiri
b. Kakus/WC umum
c. Sungai
d. Kebun
e. Empang
f. Lain-lain sebutkan …………………………
10. Bagaimana kebiasaan membuang tinja bayi/anak kecil?
a. Dikemas lalu dibuang dalam kakus[WC (bagi bayi)
b. Berak sendiri di kakus[WC (bagi anak kecil)
c. Berak sembarang
d. Dibuang sembarangan
11. Jika pasien adalah bayi yang masih menyusu, ditanyakan tentang susu
yang diminumnya?
a. Menyusu ibunya: ya ( .... ), tidak (…), jika tidak
b. Apakah menyusu dengan botol: ya(… ), tidak (… ), jika ya
c. Tanyakan cara mencuci clan penyajiannya? ………………..
d. Lain-lain jawaban sebutkan ………………………………..
12. Apakah anggota keluarga biasa melakukan cuci tangan dengan sabun
sesudah berak?
a. Ya
b. Tidak
1
MALARIA
BAGAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYAKIT MALARIA DI KLINIK SANITASI
DALAM GEDUNG
Salin dari catatan medik/ kartu rujukan dan Catat dalam buku register:
Nama : ………Umur : ……….tahun Alamat : …………………
Jenis kelamin : ……….Pekerjaan :
………………………………………………….
GUNAKAN SEMUA KOLOM PERTANYAAN UNTUK MENGKLASIFIKASIKAN MASALAH DAN TINDAKAN/SARAN YAN
(Gunakan secara
lengkap PANDUAN
WAWANCARA
PENDERITA MA-
LARIA dalam buku
PEDOMAN TEKNIS
KLINIK SANITASI
UNTUK
PUSKESMAS dan
1
EKITAR Sarankan pasien/klien untuk:
1 RUMAH TIDAK Memasang kawat kasa
L TERAWAT pads ventilasi/lu bang
I penghawaan
N Jauhkan kandang ternak
G dari rumah. Buat kandang kolektif
K Buka jendela dan pasang
U genting kaca agar terang dan tidak
N Sarankan pasien/klien untuk:
G 3 Melipat dan
A PERILAKU menurunkan kain/baju yang
N TIDAK SEHAT bergantungan
Tidur dalam kelambu
R Pada malam hari berada
U di dalam rumah
M *) Lingkari nomor
A Masalah yang
H Sesuai dan berikan BUATLAH KESEPAKATAN
/
Saran sesuai KAPAN DILAKUKAN
Dengan KUNJUNGAN RUMAH!
V
Masalahnya Hari : ……………………
E
N Tanggal : ………………..
T
I
L
A
S
I
K
U
R
A
N
G
B
A
I
K
S
1
MALARIA
BAGAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYAKIT MALARIA DI KLINIK SANITASI
LAPANGAN
*) Lingkari nomor
Mintakan kepada petugas
Masalah yang
kesehatan, ketua RT/RW, Kepala
Sesuai dan berikan
Desa atau kaderkesehatan
Saran sesuai
lingkungansetempat untuk turut
Dengan
menindak lanjuti.
1
Masalahnya
1
Panduan di Klinik
I. DATA UMUM
1. Nama : …………………………………………
2. Umur : …………………………………………
3. Jenis Kelamin : …………………………………………
4. Nama Orang Tua : …………………………………………
5. Pekerjaan : …………………………………………
6. Alamat RT/RW/RK : …………………………………………
7. Kelurahan/Desa : …………………………………………
8. Type rumah : a). Tembok, b) bambu, c) kayu,
d). Campuran tembok & kayu
e). dll sebutkan
………………..
1
18. Apakah penderita mempunyai kebiasaan/aktivitas utama bergadang diluar rumah
a. Ya
b. Tidak
19. Bila ya, apakah menggunakan pakaian yang dapat menghindari gigitan nyamuk? (misalnya
baju lengan panjang dll)
a. Ya
b. Tidak
20. Bila ya, apakah menggunakan repellent untuk menghindari gigitan nyamuk?
a. Ya
b. Tidak
IV. SARAN
Saran diarahkan kepada pesan penyuluhan yang berkaitan dengan
1. faktor lingkungan : ……………………………………………………………….…
……………………………………………………………………………………….
2. faktor perilaku: ……………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………….
V. RENCANA TINDAK LANJUT
Perjanjian untuk kunjungan lapangan awal
Diisi dengan kesepakatan yang diambil antara petugas dengan pasien untuk
tindakan lebih lanjut.
1
Panduan di Lapangan
PANDUAN KUNJUNGAN
LAPANGAN PENDERITA
MALARIA
I. PERSIAPAN :
1. Formulir inspeksi sanitasi menurut jenis sarana
2. Bahan penyuluhan, siapkan materi bahanpenyuluhan yang berhubungan
dengan pemberantasan penyakit malaria.
2
DBD
BAGAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI KLINIK SANITASI
DALAM GEDUNG
Salin dari catatan medik/ kartu rujukan dan Catat dalam buku register:
Nama : ………Umur : ……….tahun Alamat : …………………
Jenis kelamin : ………. Pekerjaan :
………………………………………………….
GUNAKAN SEMUA KOLOM PERTANYAAN UNTUK MENGKLASIFIKASIKAN MASALAH DAN TINDAKAN/SARAN YAN
*) Lingkari nomor Masalah yang Sesuai dan berikan Saran sesuai Dengan Masalahnya
BUATLAH KESEPAKATAN
KAPAN DILAKUKAN
KUNJUNGAN RUMAH!
Hari : ……………………
Tanggal : ………………..
2
DBD
BAGAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI KLINIK SANITASI
LAPANGAN
2
PANDUAN WAWANCARA PENDERITA PENYAKIT
DEMAM BERDARAH DI KLINIK SANITASI
I. DATA UMUM
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Nama orang tua/KK :
Alamat RT/RW/RK :
Kelurahan/Desa :
2
8. Apakah pagar rumah Ibu/Bpk/Sdr terbuat dari potongan bambu atau beton
yang dapat menampung air hujan (pagar berlubang) ?
a.Ya
b. Tidak
9 Apakah cahaya matahari dapat masuk ke dalam
rumah ? a.Ya
b. Tidak
10. Apakah ventilasi di rumah Ibu/Bpk/Sdr dipasang
"kasa" ? a.Ya
b. Tidak
11. Apakah Ibu/Bpk/Sdr mempunyai kebiasaan menggantungkan pakaian di dalam
rumah? a.Ya
b. Tidak
12. Adakah Ibu/B pk/Sdr mempunyai tempat penampungan air bersih seperti
tempayan, gentong, drum atau sejenisnya?
a.Ya
b. Tidak
13. Apakah tempat penampungan air bersih seperti tempayan, gentong, drum
atau sejenisnya tersebut diberi tutup?
a.Ya
b. Tidak
14. Apakah Ibu/Bpk/Sdr secara rutin se minggu sekali menguras bak mandi, bak WC,
dan tempat penampungan air lainnya?
a.Ya
b. Tidak
15. Adakah Ibu/Bpk/Sdr memelihara tanaman dalam pot
air ? a.Ya
b. Tidak
16. Apakah Ibu/Bpk/Sdr memelihara burung dalam sangkar di dalam maupun di luar rumah
?
a.Ya
b. Tidak
17. Apakah tempat -tempat penampungan air yang jarang dikuras diberi bubuk
larvasida/abate (zat yang dapat membunuh jentik atau membuat nyamuk
mandul)? a.Ya
b. Tidak
18. Apakah di rumah ada talang air yang tidak mengalir dan letaknya terlindung
dari sinar matahari (misalnya terlindung pohon rindang)?
a.Ya
b. Tidak
Jika penderita anak sekolah : amati sekolah
2
III. DUGAAN PENYEBAB :
Dan hasil wawancara penyebab penyakit Demam Berdarah diduga ………................
…………………………………………………………………………………………..
IV. SARAN :
Saran diarahkan kepada pesan penyuluhan yang berkaitan dengan perilaku …….......
…………………………………………………………………………………………..
2
PANDUAN KUNJUNGAN
LAPANGAN PENDERITA DEMAM
I. PERSIAPAN: BERDARAH
1. Mempelajari hasil wawancara/konseling di puskesmas
2. Formulir kunjungan lapangan
3. Menyiapkan lampu senter
4. Bahan penyuluhan
5. Bahan pendukung lainnya
II. OBSERVASI LAPANGAN
1. Apakah ventilasi rumah dilengkapi kawat kasa?
a. Ya
b. Tidak
2. Cahaya matahari masuk dalam rumah?
a. Ya
b. Tidak
3. Tempat -tempat penampungan air (gentong, tempayan, bak mandi, vas
bungs, tempat minum burung, talang) apakah ada jentik nyamuk?
a. Ya
b. Tidak
4. Adakah barang -barang bekas seperti botol/gelas bekas, kaleng-kaleng, ban, dan
lain-lain berserakan?
a. Ya
b. Tidak
5. Banyak baju bergantungan di dalam rumah?
a. Ya
b. Tidak
6. Banyak pepohonan yang dapat menampung air sekitar rumah?
a. Ya
b. Tidak
7. Barang-barang bekas seperti botol/gelas bekas, kaleng-kaleng, ban, dan lain -lain,
apakah ada jentik nyamuk?
a. Ya
b. Tidak
III. KESIMPULAN HASIL KUNJUNGAN:
Dari hasil observasi yang dilakukan disimpulkan penyebab kasus adalah
a.Lingkungan : ……………………………………………………………........................
b.Perilaku : …………………………………………………………………................
IV. SARAN DAN TINDAK LANJUT:
- Saran kepada pasien (klien), keluarga…………………………………………..............
- Tindak lanjut program yang bisa dilakukan petugas.........………………….........………
- Perlu koordinasi dengan ……………………………...................……
program/sekto…r
2
KULIT
BAGAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYAKIT KULIT DI KLINIK SANITASI
DALAM GEDUNG
Salin dari catatan medik/ kartu rujukan dan Catat dalam buku register:
Nama : ………Umur : ……….tahun Alamat : …………………
Jenis kelamin : ………. Pekerjaan :
………………………………………………….
GUNAKAN SEMUA KOLOM PERTANYAAN UNTUK MENGKLASIFIKASIKAN MASALAH DAN TINDAKAN/SARAN YAN
2
BUATLAH KESEPAKATAN
KAPAN DILAKUKAN
*) Lingkari nomor KUNJUNGAN RUMAH!
Masalah yang Hari : ……………………
Sesuai dan berikan Tanggal : ………………..
Saran sesuai
Dengan
Masalahnya
2
KULIT
BAGAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYAKIT KULIT DI KLINIK SANITASI
LAPANGAN
Ukur:
Jarak sarana air bersih dengan sumber pencemaran: ……. M Mintakan kepada petugas
*) Lingkari nomor
kesehatan, ketua RT/RW,
Masalah yang Sesuai dan berikan Saran sesuai Dengan Masalahnya
Bila perlu, ambil sample air bersih untuk diperiksa di laboratorium Kepala Desa atau kader
kesehatan lingkungan setempat
untuk turut menindak lanjuti.
2
PANDUAN WAWANC ARA PENDERITA PENYAKIT KULIT
DI KLINIK SANITASI
I. DATA UMUM
Nama :
Umur :
Nama orang tua/KK :
Pekerjaan :
Alamat RT/RW/RK Kelurahan/Desa :
II. IDENTIFIKASI MASALAH LINGKUNGAN DAN PERILAKU:
1. Sumber Air Bersih yang digunakan:
a. Ledeng (PAM), mata air terlindung
b. SGL/SPT
c. Sumur Gali
d. Sungai
e. Empang
f. Air hujan (PAH)
g. Lain-lain sebutkan ………………………
2. Apakah sumber yang ada mencukupi kebutuhan
a. Cukup
b. Kurang
3. Dimana Bapak/ibu/Saudara mandi sehari-hari?
a. Kamar mandi sendiri
b. MCK (Mandi Cuci Kakus), kamar mandi umum
c. Empang
d. Sungai
e. Sumur
f. Lain-lain sebutkan
4. Berapa jarak sumber air dengan sumber pencemaran (air limbah)
a. Lebih dari 10 meter.
b. Kurang dari 10 meter.
5. Berapa jarak sumber air dengan pembuangan sampan
a. Lebih dari 10 meter
b. Kurang dari 10 meter
6. Apakah pasien mandi pakai sabun ?
a. Ya
b. Tidak
c. Kadang-kadang
3
7. Bagaimana pola penggunaan handuk ( handuk mandi digunakan sendiri )
a. Ya
b. Tidak
c. Kadang-kadang
8. Apakah sabun yang digunakan untuk mandi digunakan
a. Bersama-sama
b. Masing-masing orang satu sabun
9. Apakah pasien berkuku pendek dan bersih ?
a. Ya
b. Tidak
10. Apakah pasien sebagai karyawan pabrik yang selalu kontak dengan
bahan bahan kimia ?
a. Ya
b. Tidak
3
PANDUAN KUNJUNGAN
LAPANGAN PENDERITA
I. PERSIAPAN:
1. Mempelajari hasil wawancara/konseling di puskesmas
2. Formulir inspeksi sanitasi (IS) menurut jenis sarana
3. Formulir kunjungan lapangan
4. Sanitarian Kit :
Sanitarian Field Kit
Water Test Kit
5. Bahan penyuluhan
6. Bahan pendukung lainnya
3
7. Hasil IS terhadap sarana ABPL, skor resiko pencemaran
a. Amat tinggi
b. Tinggi
c. Sedang
d. Rendah
8. Kebersihan pakaian
a. Bersih
b. Kotor/bau
9. Keadaan tempat tidur (sprei, bantal dan guling)
a. Bersih
b. Kotor
3
KECACINGAN
BAGAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYAKIT KECACINGAN DI KLINIK SANITASI
DALAM GEDUNG
Salin dari catatan medik/ kartu rujukan dan Catat dalam buku register:
Nama : ………Umur : ……….tahun Alamat : …………………
Jenis kelamin : ……….Pekerjaan :
………………………………………………….
GUNAKAN SEMUA KOLOM PERTANYAAN UNTUK MENGKLASIFIKASIKAN MASALAH DAN TINDAKAN/SARAN YAN
3
KECACINGAN
BAGAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYAKIT KECACINGAN DI KLINIK SANITASI
LAPANGAN
Salin dari catatan medik/ kartu wawancara di puskesmas dan Catat : ……………………
Nama : ………Umur : ……….tahun Alamat : …………………
Jenis kelamin : ………. Pekerjaan :
………………………………………………….
GUNAKAN SEMUA KOLOM PERTANYAAN UNTUK MENGKLASIFIKASIKAN MASALAH DAN TINDAKAN/SARAN YAN
S
A
N
I
T
E
R
M
A
K
A
N
A
N
3
PANDUAN WAWANCARA P2 KECACINGAN
DI KLINIK SANITASI
I. DATA UMUM:
Nama Pasien :
Umur :
Nama orang tua/KK :
Pekerjaan/Sekolah :
Alamat RT/RW/RK :
Kelurahan/Desa :
3
8. Apakah anggota keluarga menggunakan alas kaki?
a. Ya
b. Tidak
9. Apakah suka makan makanan mentah/lalapan?
a. Ya
b. Tidak
IV. SARAN :
Diarahkan kepada pesan penyuluhan yang berkaitan dengan perilaku
…………………………………………………………………………………………....
3
PANDUAN KUNJUNGAN LAPANGAN
P2 KECACINGAN
I. DATA UMUM:
1. Formulir inspeksi sanitasi menurut jenis sarana
2. Sanitarian field kit
3. Peralatan untuk pengambilan contoh tanah
4. Bahan-bahan pendukung lain
5. Bahan/media penyuluhan
3
ISPA
Salin dari catatan medik/kartu rujukan dan Catat dalam buku register:
Nama : ………Umur : ……….tahun Alamat :
…………………
Jenis kelamin : ………. Pekerjaan :
GUNAKAN SEMUA KOLOM PERTANYAAN UNTUK MENGKLASIFIKASIKAN MASALAH DAN TINDAKAN/SARAN YA
TANYAKAN MASALAH
TINDAKAN/ SARAN
(Gunakan PANDUAN
WAWANCARA
PENDERITA ISPA
dalam buku
PEDOMAN TEKNIS
KLINIK SANITASI
UNTUK
PUSKESMAS dan
PANDUAN
KONSELING BALI
PETUGAS KLINIK
SANITASI DI
PUSKESMAS)
Ukur:
Jarak sarana air bersih
3
MEMENUH Sarankan pasien/klien untuk:
1 SYARAT Satu kamar dihuni tidak
T lebih dari 2 orang atau
I sebaiknya luas kamar > 8
N km2/jiwa
G Lantai rumah disemen
K
A
T 3
PERILAKU
H
U
N
I
A
N
R BUATLAH KESEPAKATAN
U *) Lingkari nomor KAPAN DILAKUKAN
M Masalah yang KUNJUNGAN RUMAH!
A Hari : ………………………
Sesuai dan berikan
H Tanggal : …………………..
Saran sesuai
Dengan
P
A masalahnya
D
A
T
T
I
D
A
K
3
ISPA
Salin dari catatan medik/ kartu wawancara di puskesmas dan Catat : ………………………………………….
Nama : ………Umur : ……….tahun Ala mat :
…………………
Jenis kelamin : ………. Pekerjaan :
GUNAKAN SEMUA KOLOM PERTANYAAN UNTUK MENGKLASIFIKASIKAN MASALAH DAN TINDAKAN/SARAN YA
Amati Kamar..............................
Jumlah
penghuni rumah
Peril
aku
bersin/batuk
Tanda-
tanda tempat
pengasuhan bayi di
dapur
Letak
kamar tidur dan
dapur
dll.
(Gunakan PANDUAN
KUNJUNGAN
LAPANGAN
PENDERITA ISPA
dalam buku
PEDOMAN TEKNIS
KLINIK SANITASI
UNTUK
PUSKESMAS dan
PANDUAN
KONSELING BALI
PETUGAS KLINIK
SANITASI DI
PUSKESMAS)
Ukur:
1. Kepadatan human rumah
……………M2/orang
2. Ventilasi alamiah per
manen..........m2/orang
3. Intensitas cahaya
a. ...............................
3
Sarankan pasien/klien untuk:
1
Satu kamar dihuni tidak
T
lebih dari
Sarankan 2 orang atau
pasien/klien untuk:
I
2 sebaiknya luas kamarlubang
Memperbaiki >8
N VENTILASI km2/jiwa
penghawaan/ ventilasi
G RUMAH/DAPUR Lantai rumah disemen
Selalu membuka
K TIDAK pintu/jendela terutama pada
A MEMENUH
pagi hari
T SYATRA
Menambah ventilasibuatan
H
U
N Sarankan pasien/klien untuk:
I Tidak membawa
A anak/bayi saat memasak di
N 3 dapur
PERILAKU Menutup mulut bila batuk
R Membuang
U ludah/riak pada
M tempatnya
A Tidak gunakan
H
Mintakan kepada petugas kesehatan,
*) Lingkari nomor
P ketua RT/RW, Kepala Desa atau
Masalah yang
A kader kesehatan lingkungan
Sesuai dan berikan
D setempat untuk turut menindak
A Saran sesuai
lanjuti.
T Dengan
masalahnya
b. Ruang tamu………....
4
PANDUAN WAWANCARA PENDERITA ISPA
DI KLINIK SANITASI
I. DATA UMUM :
Nama anak/balita :
Umur :
Nama ayah :
Nama ibu :
Pendidikan ayah :
Pendidikan ibu :
Pekerjaan ayah Alamat :
RT/RW/RK :
Kelurahan/Desa :
IV. S A R A N
Diarahkan kepada pesan penyuluhan yang berkaitan dengan perilaku
4
PANDUAN KUNJUNGAN
LAPANGAN PENDERITA
ISPA
I. PERSIAPAN :
1. Mempelajari hasil wawancara/konseling di puskesmas
2. Formulir kunjungan lapangan
3. Menyiapkan peralatan pengukuran intensitas cahaya (luxmeter)
4. Menyiapkan alai ukur panjang (meteran)
5. Menyiapkan peralatan pengambilan sampel udara ruangan (bila perlu)
6. Bahan penyuluhan
7. Bahan pendukung lainnya
4
TB PARU
Salin dari catatan medik/kartu rujukan dan Catat dalam buku register:
Nama : ………Umur : ……….tahun Alamat :
…………………
Jenis kelamin : ………. Pekerjaan :
GUNAKAN SEMUA KOLOM PERTANYAAN UNTUK MENGKLASIFIKASIKAN MASALAH DAN TINDAKAN/SARAN YA
TANYAKAN MASALAH
TINDAKAN/ SARAN
*) Lingkari nomor
BUATLAH KESEPAKATAN
Masalah yang KAPAN DILAKUKAN
Sesuai dan berikan KUNJUNGAN RUMAH!
Saran sesuai Hari : ………………………
4 Tanggal : …………………..
Dengan
masalahnya
4
TB PARU
TANYAKAN MASALAH
TINDAKAN/ SARAN
4
PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU
DI KLINIK SANITASI
I. DATA UMUM :
Nama :
Nama orang tua :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat RT/RW/RK
: Kelurahan/Desa :
4
10. Apakah pengguna alat makan saudara dipisahkan dengan anggota keluarga ?
a. Ya
b. Tidak
4
PANDUAN KUNJUNGAN
LAPANGAN PENDERITA TB
PARU
I. PERSIAPAN :
1. Mempelajari hasil wawancara/konseling di puskesmas
2. Formulir kunjungan lapangan
3. Menyiapkan peralatan pengukuran intensitas cahaya (luxmeter)
4. Menyiapkan alai ukur panjang (meteran)
5. Menyiapkan peralatan pengambilan sampel udara. ruangan (bila perlu)
6. Bahan penyuluhan
7. Bahan pendukung lainnya
4
KERACUNAN MAKANAN
BAGAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
KEJADIAN KERACUNAN MAKANAN
DALAM GEDUNG
Salin dari catatan medik/kartu rujukan dan Catat dalam buku register:
Nama : ………Umur : ……….tahun Alamat :
…………………
Jenis kelamin : ………. Pekerjaan :
GUNAKAN SEMUA KOLOM PERTANYAAN UNTUK MENGKLASIFIKASIKAN MASALAH DAN TINDAKAN/SARAN YANG D
*) Lingkari nomor
BUATLAH KESEPAKATAN
Masalah yang
KAPAN DILAKUKAN
Sesuai dan berikan KUNJUNGAN RUMAH!
Saran sesuai Hari : ………………………
Dengan Tanggal : …………………..
masalahnya
4
KERACUNAN MAKANAN
BAGAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
KEJADIAN KERACUNAN MAKANAN
LAPANGAN
Sumber air
Keadaan fisik air
Jamban
SPAL
TANYAKAN MASALAH TINDAKAN/ SARAN
Tempat buang sampah
Lantai dapur 1
Lubang
MAKANAN RUSAK ATAU KADALUARSA
penghawaandapur
Tempat cuci alai
Tempat
penyimpanan alat & bahan makanan
Penggunaan bahan tambahan makanan
Pengolahan makanan Sarankan
Penyajian makanan . pasien/klien untuk: Sarankan pasien/klien untuk:
Memasak dengan matang
Kebersihan perorangan Pilih bahan makanan yang
2 baik dan utuh dan panas yang cukup
Keadaan makanan
dll. PENGOLAHAN MAKANAN
Makanan yang sudah rusak
TIDAK
Makan makanan dalam
ADEKUAT
(Gunakan PANDUAN KUNJUNGAN LAPANGAN PENDERITA keadaan panas/hangat
atau kadaluwarsaKERACUNAN
tidak dimakan
MAKANAN dalam buku PEDOMAN TEKNISKLINIK SANITASI UNTUK PUSKESMAS dan PANDUAN Panaskan makanan bila akan
KONSELING BALI PETUG
Bila perlu ambit sample makanan untuk diperiksa di laboratorium dimakan
5
PANDUAN WAWANCARA PENDERITA KASUS
KERACUNAN MAKANAN DI KLINIK SANITASI
I. DATA UMUM :
Nama :
Umur :
Nama orang tua/KK :
Pekerjaan :
Alamat RT/RW/RK :
Kelurahan/Desa :
5
8. Dimana tempat mengolah makanannya?
a. Dapur
b. Halaman rumah
c. Lain-lain, sebutkan ………………………………………
9. Peralatan yang digunakan untuk memasak? Sebutkan …………………..
10. Keadaan penjamah ?
a. Sehat
b. Ada penyakit, sebutkan ………………………………..
11. Apakah ada anggota keluarga tetangga yang sakit seperti yang saudara derita karena
makan makanan yang sama?
a. Ada
b. Tidak ada
12. Apakah makanan yang dicurigai sudah diamankan?
a. Sudah
b. Belum
IV. SARAN
Diarahkan kepada pesan penyuluhan yang berkaitan dengan perilaku
5
PANDUAN KUNJUNGAN
LAPANGAN PENDERITA KASUS
KERACUNAN MAKANAN
I. PERSIAPAN :
1. Mempelajari hasil wawancara/konseling di puskesmas
2. Formulir inspeksi sanitasi (IS) menurut jenis. Sarana
3. Formulir kunjungan lapangan
4. Sanitarian Kit :
Sanitarian Field Kit
Water Test Kit
Kitchen Inspection Kit
5. Menyiapkan peralatan pengambilan sampel air dan makanan
6. Bahan penyuluhan
7. Bahan pendukung lainnya.
II. OBSERVASI LAPANGAN
1. Sarana air bersih
a. Ada, jenis ……………………..
b. Tidak ada, air bersih diperoleh dari mana ……………………………..
2. Kondisi fisik sarana air bersih
a. Memenuhi Syarat (MS)
b. Tidak Memenuhi Syarat (TMS).
3. Kualitas air bersih
a. MS
b. TMS
4. Jamban
a. MS
b. TMS
c. Tidak ada, membuang kotoran ke …………………….
5. Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) :
a. MS
b. TMS
c. Tidak ada
6. Tempat pembuangan sampah
a. MS
b. TMS
c. Tidak ada, sampah dibuang ke ……………………….
7. Lantai dapur
a. Kedap air
b. Tidak kedap air
8. Lubang asap dapur
a.
MS
b.
TMS
c.
Tidak ada
5
9. Tempat cuci alat :
a. MS
b. TMS
c. Tidak ada
10. Tempat penyimpanan peralatan:
a. MS
b. TMS
c. Tidak ada
11. Tempat penyimpanan makanan dan bahan makanan :
a. MS
b. TMS
c. Tidak ada
12. Bahan makanan diperoleh dari sumber yang :
a. MS
b. TMS
13. Penyimpanan bahan makanan :
a. MS
b. TMS
14. Tempat pencucian bahan makanan :
a. MS
b. TMS
15. Peralatan yang dipakai :
a. MS
b. TMS
16. Bahan tambahan makanan (BTM):
a. Menggunakan, sebutkan ……………………………….
b. Tidak menggunakan ………………………………
17. Bahan makanan Tambahan (BTM) yang dipakai
a. MS
b. TMS
18. Makanan masak disimpan kurang dari 4 jam :
a. MS
b. TMS
19. Makanan yang disimpan lebih dari 4 jam sebelum dihidangkan dimasak lagi:
a. MS
b. TMS
20. Tempat penyajian makanan :
a. MS
b. TMS
5
21. Penjamah makanan berpakaian bersih
a. MS
b. TMS
22. Penjamah makanan berkuku pendek dan tangan bersih:
a. MS
b. TMS
23. Penjamah makanan biasa mencuci tangan :
a. MS
b. TMS
24. Penjamah makanan tidak menjamah makanan yang menggunakan alas
a. MS
b. TMS
25. Makanan yang dicurigai, sebutkan ………………………
a. MS
b. TMS
26. Kondisi makanan :
a. MS
b. TMS
Keterangan :
MS : Memenuhi Syarat
TMS : Tidak Memenuhi Syarat
5
KERACUNAN PESTISIDA
BAGAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
KEJADIAN KERACUNAN BARAN KIMIA/PESTISIDA
DALAM GEDUNG
Salin dari catatan medik/kartu rujukan dan Catat dalam buku register:
Nama : ………Umur : ……….tahun Ala mat :
…………………
Jenis kelamin : ………. Pekerjaan :
GUNAKAN SEMUA KOLOM PERTANYAAN UNTUK MENGKLASIFIKASIKAN MASALAH DAN TINDAKAN/SARAN Y
Periksa :
5
AR Sarankan pasien/klien untuk:
1 Simpan bahan
kimia/pestisida pada tempat khusus
C
yang tidak mudah dijangkau anak-
A anak
R Berilah label yang jelas
A Sarankan pasien/klien
dan diberi untuk:
kode "racun"
Hindari alat
Simpan kontak langsung dgn
penyemprotan
P 3 bahantempat
pada kimia/pestisida
khusus
E PERILAKU Cuci tangan pakai sabun
N TIDAK setelah kontak dengan pestisida
Y HIGIENIS Hindari penggunaan bahan
I tambahan makanan yang bukanuntuk
M makanan
P Tidak makan atau merokok saat
bekerja dengan bahan kimia/pestisida
A
N *) Lingkari nomor
A Masalah yang
N BUATLAH KESEPAKATAN
Sesuai dan berikan KAPAN DILAKUKAN
T Saran sesuai KUNJUNGAN RUMAH!
I Dengan Hari : ………………………
D masalahnya Tanggal : …………………..
A
K
B
A
I
K
T
I
D
A
K
B
E
N
5
KERACUNAN PESTISIDA
BAGAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
KEJADIAN KERACUNAN BAHAN KIMIA/PESTISIDA
DALAM GEDUNG
Salin dari catatan medik/kartu rujukan dan Catat dalam buku register:
Nama : ………Umur : ……….tahun Alamat :
…………………
Jenis kelamin : ………. Pekerjaan :
GUNAKAN SEMUA KOLOM PERTANYAAN UNTUK MENGKLASIFIKASIKAN MASALAH DAN TINDAKAN/SARAN YAN
5
PANDUAN WAWANCARA PENDERITA
KERACUNAN PESTISIDA DI KLINIK SANITASI
I. DATA UMUM :
Nama :
Umur :
Nama orang tua/KK :
Pekerjaan :
Alamat RT/RW/RK :
Kelurahan/Desa :
6
1. Setelah selesai melakukan penyemprotan, apakah secara langsung
membersihkan badan dengan mandi?
a. Ya
b. Tidak
2. Bahan kemasan pestisida dibuang?
a. Ya
b. Tidak
3. Waktu melakukan penyemprotan arahnya berlawanan dengan arah angin
a. Ya
b. Tidak
IV. SARAN :
Diarahkan kepada pesan penyuluhan yang berkaitan dengan perilaku
6
PANDUAN KUNJUNGAN LAPANGAN
PENDERITA KERACUNAN PESTISIDA
I. PERSIAPAN :
1. Mempelajari hasil wawancara/konseling di puskesmas
2. Formulir kunjungan lapangan
3. Formulir inspeksi sanitasi (IS) menurut jenis sarana
4. Sanitarian Kit :
Sanitarian Field Kit
Water Test Kit
5. Bahan penyuluhan
6. Bahan pendukung lainnya
6
7. Apakah ditemukan bekas tempat/cemaran buangan ?
a. Ya
b. Tidak
8. Apabila ya, digunakan untuk :
a. Tempat air bersih
b. Wadah makanan
c. Dan lain-lain, sebutkan …………………………..
9. Pestisida yang digunakan adalah (nama formula) :
………………………………………………………..
6
DAFTAR PUSTAKA
Ghai, OP., Piyush Gupta, VK Paul (1982). Essential Pediatrics, Fifth Edition. Interprint,
New Delhi.
Herryanto; Riris Nainggolan, Miko Hananto, Soewarta Kosen (1999). Kondisi Sumber
Air Minum dan Jamban Keluarga Yang Berpengaruh Dengan Kejadian Diare. Analisis
Data Kesehatan Susenas 1998. Yayasan Pusat Pengkajian Sistim Kese hatan & Biro
Perencanaan Setjen Depkes. Jakarta.
6
Majlis Ulama Undonesia (1993). Air, Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan Menurut
Ajaran Islam. Kerjasama antara MUI, Depkes, Depag dan Unicef Indonesia. Jakarta
Muthalib, Abdullah (2001). Klinik Sanitasi Sebagai Wahana Mewujudkan Kecamatan Sehat.
Makalah disajikan pada Seminar Klinik Sanitasi pada tanggal 16 Januari 2001 di
Jakarta. Diselenggarakan oleh Direktorat Penyehatan Air dan Pengamanan Limbah,
Ditjen PPM & PL Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sos ial RI.
Strickland, G. Thomas (2000). Hunter's Tropical Medicine and Emerging Infectious Diseases,
Eighth Edition. W.B. Saunders Company. Philadelphia, USA.