PENDAHULUAN
1.1.Pendahuluan
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut rumah sakit adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelengarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif,kuratif dan rehabilitative untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya diwilayah kerjanya. Untuk itu
memerlukan masukan dari masyarakat yang bersifat membangun (inovatif).
1.2.Latar Belakang
Kesehatan lingkungan sebagai salah satu upaya kesehatan ditujukan untuk
mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor
13Tahun 2015tentang Kesehatan. Ketentuan mengenai penyelenggaraan
kesehatan lingkungan dan Peraturan Pemerintah RI No 66 Tahun 2104 tentang
Kesehatan Lingkungan, yang pengaturannya ditujukan dalam rangka
terwujudnya kualitas lingkungan yang sehat tersebut melalui upaya pencegahan
penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko kesehatan lingkungan di
permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi serta tempatdan fasilitas umum.
Sampai saat ini penyakit yang terkait kualitas lingkungan masih merupakan
masalah kesehatan masyarakat.
Untuk mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat terutama karena
meningkatnya penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh
Faktor Risiko Lingkungan, Pemerintah telah menetapkan rumah sakit sebagai
fasilitas pelayanan kesehatan terdepan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan dengan lebih
mengutamakan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
1.3.Tujuan
1. TujuanUmum
Sebagai acuan tenaga kesehatan lingkungan dalam menyelenggaraan upaya
kesehatan lingkungan.
2. TujuanKhusus
a. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pelayanan di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Azalia.
b. Sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan inspeksi kesehatan
lingkungan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Azalia.
c. Sebagai pedoman dalam tindakan / intervensi kesehatan lingkungan di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Azalia.
1.4.Ruang Lingkup
1. Kegiatan di dalam gedung rumah sakit meliputi :
a. Konseling
b. Pemeriksaan kebersihan
c. Pengoperasian dan pemeliharaan IPAL
d. Pengumpulan sampah medis
2. Kegiatan di luar gedung rumah sakit meliputi :
a. Inspeksi Kesehatan lingkungan
b. Intervensi Kesehatan Lingkungan
c. Pengambilan sample air
1.5.Batasan Operasional
Pelayanan Kesehatan Lingkungan merupakan upaya untuk meningkatkan
kesehatan yang dilakukan melalui penyehatan dan peningkatan kualitas
1.6.Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Lingkungan
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 876/ Menkes/ SK/ VIII/ 2001
tentang Pedoman Teknis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/Per/III/2010 tentang
Pengendalian Vektor;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 736/Menkes/Per/VI/2010 tentang
Tatalaksana Pengawasan Kualitas Air Minum;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1077/Menkes/Per/V/2011 tentang
Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1096/Menkes/Per/VI/2011 tentang
Higiene Sanitasi
10. Peraturan Menteri Kesehatan No 32 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan
Pekerjaan Tenaga Sanitarian.
a. Jenis Ketenagaan
1. Kepala Kesling
Tenaga yang dasar pendidikannya minimal D3/ S1 Kesehatan
Masyarakat
2. Koordinator Cleanig Service dan Laundry
Tenaga yang dasar pendidikannya minimal SMA
Berpengalaman di bidangnya
3. Untuk pekerjaan cleaning service dan Laundry
Menyukai kebersihan
Rajin dan telaten
STANDAR FASILITAS
8 6 4 2
11
7 5 3 12
13
9
14
10 16
15
KETERANGAN :
2. Fasilitas Di Laundry
d. Limbah Gas
1) Monitoring limbah gas berupa NO2, dan dioksin dilkukan 6
bulan sekali
2) Melakukan penghijauan dengan menanam pohon yang banyakk
memproduksi gas oksigen dan dapat menyerap debu.
3. Kebersihan Linen
a. Perencanaan, Permintan, Dan Pengadaan Linen Rumah Sakit
1) Perencanaan dn Permintaan
Perencanaan kebutuhan linen dibuat oleh masing-masing unit
pelayanan berdasarkan rasio kebutuhan unit dibanding kan
dengan persediaan linen yang masi layak pakai yang ada di
unitnya masing-masing. Perencanaan ini diajukan oleh kepala
ruangan dalam rencana anggaran tahunan, atau dapat diajukan
sewaktu-waktu dalam keadaaan mendesak, sesuai prosedur
yang telah ditetapkan. Setiap unit pelayanan wajib
menyerahkan laporan inventaris linen dan melmpirkannya
dalam perencanaan kebutuhan linen yang diajukan untuk tahun
berikutnya.
2) Pengolahan linen baru/ pengganti
Pengadaan linen dilakukan berdasarkan pengajuan perencanaan
dari tiap-tiap unit yang telah mendapatkan persetujuan.
Proses terjadinya infeksi bergantung kepada interaksi antara daya tahan tubuh
host/pejamu, patogenesis agen infeksi, serta cara penularan. Identifikasi faktor risiko
pada host/ pejamu dan pencegahan terhadap infeksi dapat mengurangi infeksi, baik
pada pasien, atau pun petugas kesehatan. Demi keselamatan pasien, maka hrus
dihindari transfer mikroba patogen antar pasien dan petugas sanitasi.
c. Ventilasi ruangan
Ventilasi yang memadai dan aliran udara satu arah yang terkontrol harus
diupayakan untuk mengurangi penularan pathogen melalui airbone,
ventilasi memadai yang dapat mencegah transmini infeksi mempunyai
pertukaran udara >12 kali/ jam serta saluran udara kesatu arah. Ada tiga
jenis ventilasi utama :
Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk
mengukur dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat
berhubungan dengan aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu
merupakan upaya untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan
sesuai rencana dan menghasilkan keluaran yang sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator
sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metode yang digunakan
4. Tercapainya indikator Kesling
Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang
ditemukan dibahas pada tiap pertemuan tiap bulan.