Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK

DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK


DAN KELUARGA BERENCANA
UPT PUSKESMAS MUNJUNGAN
Jalan Raya Munjungan – Prigi, Email : puskesmasmunjungan@gmail.com
TRENGGALEK Kode Pos 66365

KERANGKA ACUAN KERJA


PELAKSANAAN KLINIK SANITASI DI PUSKESMAS

I. PENDAHULUAN
Tingginya kejadian penyakit-penyakit berbasis lingkungan
disebabkan oleh masih buruknya kondisi sanitasi dasar terutama air
bersih dan jamban, meningkatnya pencemaran, kurang hygienisnya cara
pengolahan makanan, rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) masyarakat, serta buruknya penatalaksanaan bahan kimia dan
pestisida di rumah tangga yang kurang memperhatikan aspek kesehatan
dan keselamatan kerja.
Klinik sanitasi merupakan suatu wahana masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatan lingkungan untuk memberantas penyakit
dengan bimbingan, penyuluhan, dan bantuan teknis dari petugas
puskesmas. Klinik Sanitasi bukan sebagai unit pelayanan yang berdiri
sendiri tetapi sebagai bagian integral dari kegiatan puskesmas.

II. LATAR BELAKANG


Penyakit berbasis lingkungan masih merupakan masalah
kesehatan terbesar masyarakat Indonesia. Hal ini tercermin dari
ketinggiannya angka kejadian dan kunjungan penderita beberapa
penyakit ke sarana pelayanan kesehatan, seperti Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA), TB Paru, Diare, Malaria, Demam Berdarah
Dengue (DBD), keracunan makanan, kecacingan, serta gangguan
kesehatan /keracunan karena bahan kimia dan pestisida.
Faktor lingkungan dan perilaku mempunyai pengaruh terbesar
terhadap status kesehatan, disamping faktor pelayanan kesehatan dan
genetik. Untuk itu cara pencegahan dan pemberantasan penyakit-
penyakit tersebut harus melalui upaya perbaikan lingkungan/sanitasi
dasar dan perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Hal ini sesuai
dengan paradigma sehat yang lebih menonjolkan aspek pencegahan dan
promosi. Salah satu pendekatan yang menekankan pada upaya preventif
dan promotif berupa perbaikan lingkungan dan perilaku adalah ‘klinik
sanitasi’.
Dengan demikian petugas sanitasi sebagai pengelola Klinik
Sanitasi dituntut mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam
membantu menemukan masalah lingkungan dan perilaku yang
berkaitan dengan penyakit yang banyak diderita masyarakat, sehingga
diharapkan mereka dapat berperan dalam upaya memutus rantai
penularan penyakit dan dalam jangka panjang dapat mencegah serta
memberantas penyakit-penyakit berbasis lingkungan.
Kegiatan pelaksanaan klinik sanitasi serumah ini sesuai dengan
tata nilai Puskesmas Munjungan yaitu, Melayani, Adil, Ceria, Harmonis
dan Optimis (MACHO).

III. TUJUAN
A. Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya preventif,
promotif dan kuratif yang dilakukan secara terpadu, terarah dan
berkesinambungan.
B. Khusus
1. Untuk menurunkan angka penyakit berbasis lingkungan dan
meningkatkan kondisi kesehatan lingkungan;
2. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampuan dan perilaku
masyarakat untuk mengendalikan penyakit berbasis lingkungan
serta masalah kesehatan lingkungan dengan sumber daya yang
ada, serta untuk mewujudkan lingkungan dan perilaku hidup
bersih dan sehat.
3. Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sektor
dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dengan
memberdayakan masyarakat.

IV. KEGIATAN POKOK / RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan klinik sanitasi dilaksanakan di dalam dan di luar gedung
puskesmas.
1. Dalam gedung Puskesmas
Semua pasien yang datang berkunjung ke UPT Puskesmas
Munjungan mendaftar ke bagian pendaftaran (loket), sedangkan
untuk pengunjung masyarakat umum/klien yang akan berkonsultasi
dapat secara langsung mendatangi petugas klinik sanitasi atau
mendaftar dahulu ke loket puskesmas. Orang yang datang ke
petugas klinik sanitasi tanpa melalui loket pendaftaran tetap
didaftarkan dan dilaporkan petugas klinik sanitasi sebagai
kunjungan Puskesmas. Apabila didapatkan pasien menderita
penyakit yang berhubungan erat dengan faktor lingkungan, maka
petugas medis/paramedis di poli umum merujuk pasien ke petugas
klinik sanitasi. Kriteria utama penderita penyakit berbasis
lingkungan yang dirujuk ke klinik sanitasi antara lain sebagai
berikut :
a. Pasien penderita penyakit yang diduga kuat berkaitan dengan
faktor lingkungan.
b. Pada kunjungan sebelumnya pasien pernah menderita penyakit
berbasis lingkungan yang sama (berulang).
c. Dalam 1 keluarga terdapat 2 orang atau lebih penderita penyakit
berbasis lingkungan yang sama. Khususnya untuk penderita TB
paru BTA+ dirujuk ke klinik sanitasi.
d. Adanya kecenderungan jumlah penderita penyakit berbasis
lingkungan meningkat atau potensial KLB.

Diruang klinik sanitasi,petugas sanitasi melakukan wawancara atau


memberikan konseling untuk mengetahui dan membantu
menemukan permasalahan lingkungan dan perilaku yang diduga
berkaitan erat dengan kejadian penyakit atau masalah yang dialami
pasien/klien. Bila dari hasil wawancara/konseling tersebut tidak ada
kesimpulan yang dapat menjelaskan keterkaitan kejadian penyakit
yang diderita dengan faktor lingkungan atau perilaku, petugas klinik
sanitasi dapat mengkonsultasikan ulang dengan dokter atau petugas
yang memeriksa.

2. Luar gedung Puskesmas


Kegiatan luar gedung puskesmas dilakukan sebagai tindak lanjut
dari hasil wawancara/konseling di dalam gedung puskesmas. Tujuan
kunjungan lapangan pada dasarnya untuk lebih memastikan faktor
lingkungan atau perilaku yang sebelumnya diduga kuat sebagai
faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit dengan cara
melakukan pengamatan dan pemeriksaan langsung.
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Petugas menerima pasien yang diduga menderita penyakit yang
berbasis lingkungan yang dirujuk dari BP Umum, Poli KIA dan klien
umum
2. Petugas melakukan wawancara untuk mencari faktor penyebab
penyakit pasien.
3. Petugas menentukan faktor-faktor penyebab penyakit
4. Petugas memberikan penyuluhan terkait faktor sanitasi lingkungan
yang menjadi kemungkinan penyebab penyakit
5. Petugas bersama pasien menetapkan jadwal kunjungan rumah
pasien untuk inspeksi sanitasi rumah (apabila diduga kuat faktor
penyebab penyakit adalah faktor lingkungan)
6. Petugas mengisi Buku Register Kunjungan Klinik Sanitasi
7. Petugas mencatat saran yang diberikan pada lembar status pasien
8. Petugas mengembalikan lembar status pasien ke poli / loket
pendaftaran

VI. SASARAN
Sasaran kegiatan Klinik Sanitasi adalah :
1. Pengunjung puskesmas yang menderita penyakit berbasis lingkungan
(ISPA, Diare, DBD, Malaria, Kecacingan, Penyakit kulit dan TBC).
2. Klien yang menderita penyakit berbasis lingkungan.
3. Lingkungan penderita penyakit berbasis lingkungan

VII. JADWAL PERENCANAAN KEGIATAN


Jadwal pelaksanaan pada bulan Januri s/d Agustus 2018.

VIII. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi ketepatan jadwal pelaksanaan dilakukan setiap bulan Juni dan
Desember, dilakukan oleh Penanggung Jawab Program. Akan dilakukan
tindakan korektif jika terjadi ketidaktepatan jadwal pelaksanaan.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Data klinik sanitasi dicatat kedalam buku register untuk kemudian
diolah kemudian dianalisis. Selain berguna sebagai bahan tindaklanjut,
kunjungan lapangan serta keperluan monitoring dan evaluasi, data yang
ada dapat digunakan sebagai bahan perencanaaan kegiatan selanjutnya.
Laporan kegiatan setiap tiga bulan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas
dan setiap tiga bulan dilaporkan ke Dinas Kesehatan bidang Kesmas.

Anda mungkin juga menyukai